You are on page 1of 7

TUGAS KOMUNIKASI & KONSELING

PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) PASIF

Pengampu : Dra. Aris Widi Astuti, Apt.,MMR

Disusun Oleh :
Kusumawardani Dyah Astarini, S.Farm Titis Arum Ika Yuni A., S.Farm Fitriyani, S.Farm Eka Santi Nurhayati, S.Farm Kusuma Ihtiarti, S.Farm Rizki Okprastowo, S.Farm 1108020062 1108020063 1108020064 1108020065 1108020066 1108020067

PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2012

KASUS Penata anestesi bertanya, bolehkah dicampur dalam 1 spuit 10 ml obat sulfas aropin injeksi, dipenhidramin injeksi dan ketorolac injeksi. PENYELESAIAN Sebagai seoarang apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat kepada seorang penata anastesi hendaknya dengan prosedur penanganan pertanyaan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Menerima pertanyaan Identitas penanya Identifikasi masalah Menerima permintaan informasi Informasi latar belakang penanya a. Latar belakang umum b. Latar belakang spesifik Hal tersebut dapat di dokumentasikan dengan mengisi lembar pelayanan informasi obat. Pengumpulan data informasi dari beberapa literatur : Pencampuran obat injeksi dalam 1 spuit boleh dilakukan berdasarkan stabilitas yang dinyatakan dengan kompatibilitas masing-masing obat injeksi tersebut. Menurut AHFS Drug Information (2008) tentang stabilitas sulfas atropine injeksi, dipenhidramin injeksi, dan ketorolac injeksi : Atropin sulfat secara lambat dipengaruhi oleh cahaya. Simpan injeksi pada suhu ruang yang terkontrol pada suhu 15C hingga 30C (59F hingga 86F); hindari dari suhu dingin dan lindungi dari cahaya. Jika dicampur pada syringe yang sama pada suhu kamar, injeksi atropin sulfat dilaporkan secara fisik kompatibel sedikitnya selama 15 menit dengan injeksi berikut : chlorpromazine hydrochloride, cimetidine hydrochloride, dimenhydrinate, diphenhydramine hydrochloride, droperidol, fentanyl citrate, glycopyrrolate, hydroxyzine hydrochloride, hydroxyzine hydrochloride dengan meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride, meperidine hydrochloride dengan promethazine hydrochloride, morphine supfate,opium alkaloid hydrochloride, pentazocine lactate, pentobarbital sodium, prochlorperazineedisylate, promazine hydrochloride, promethazine hydrochloride, propiomazine hydrochloride atau scopolamine hydrobromide. Kompatibilitas dengan larutan injeksi lain tergantung dari beberapa faktor seperti konsentrasi obat, pH akhir larutan dan temperatur.Atreopine sulfate injeksi dilaporkan secara fisik incompatible dengan norepinephrine bitartrate, sodium bicarbonate dan metaraminol bitartrate. Kerusakan atau endapan terjadi dalam 15 menit jika atropine sulfate dicampur dengan larutan methohexital sodium.

Kestabilan difenhidramin. Kompatibilitas dalam siring : Kompatibel : Atropine, butorphanol, chlorpromazine, cimetidine, diatrizoate meglumine, diatrizoate meglumine 34.3% and diatrizoate sodium 35%, diatrizoate sodium, diatrizoate sodium 75%, dimenhydrinate, droperidol, fentanyl, fluphenazine, glycopyrrolate, hydromorphone, hydroxyzine, iohexol, iopamidol, iothalamate meglumine, iothalamate meglumine 60%, iothalamate sodium 80%, meperidine, metoclopramide, midazolam, morphine, nalbuphine, pentazocine, perphenazine, prochlorperazine edisylate, promazine, promethazine, ranitidine, scopolamine, sufentanil. Inkompatibel : Diatrizoate meglumine 52% dan diatrizoate sodium 8%, diatrizoate sodium 60%, haloperidol, iodipamide meglumine, iodipamide meglumine 52%, ioxaglate meglumine 39.3% dan ioxaglate sodium 19.6%, pentobarbital, thiopental. Variabel, tergantung pada konsentrasinya, tidak ditemukan pengkristalan selama 20-24 jam pada suhu 24 derajad celcius dengan deksametason. Ketorolac injeksi bila disimpan pada suhu 15-30o C dilaporkan secara fisik kompatibel setidaknya selama 48 jam dengan injeksi 0,9% natrium klorida, dektrosa 5%, campuran dekstrosa 5% dan natrium klorida 0,9%, RL, atau Plasma-Lyte. Ketorolac injeksi sebaiknya diberikan dalam waktu tidak kurang dari 15 detik pasca bedah. Menurut Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis bahwa dalam pecampuran obat injeksi dalam satu spuit sebaiknya tidak lebih dari dua obat untuk menghindari adanya kontaminasi. Cara mencampur obat dari dua vial : Ambil spuit dan tarik udara ke dalam spuit sesuai dengan volume obat yang akan diambil dari vial A (atropine sulfas injeksi) dan B (difenhidramin injeksi). Injeksikan volume udara yang sesuai dengan volume obat yang akan diambil dari vial A (atropine sulfas injeksi). Pastikan jarum tidak menyentuh larutan. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang obat. Tarik jarum dari vial A (atropine sulfas injeksi) dan injeksikan sisa udara ke dalam vial B(difenhidramin injeksi). Tarik sejumlah obat yang dibutuhkan dari vial B(difenhidramin injeksi). Jarum yang sama digunakan untuk menginjeksikan udara dan menarik obat pada vial kedua. Jaurm tidak boleh terkontaminasi dengan obat dalam vial A (atropine sulfas injeksi). Dengan menggunakan jarum steril yang baru, tarik obat yang dibutuhkan dari vial A(atropine sulfas injeksi). Hindari mendorong plunger karena akan memasukkan obat B(difenhidramin injeksi) ke dalam vial A(atropine sulfas injeksi). jika menggunakan spuit yang menyatu dengan jarum, tarik obat dari vial A(atropine sulfas injeksi). Spuit saat ini mengandung campuran obat dari vial A(atropine sulfas injeksi) dan B(difenhidramin injeksi). Dengan metode ini via tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme atau obat dari vial lain. Hati hati agar hanya menarik obat dengan jumlah yang dibutuhkan dan tidak membentuk gelembung udara. Spuit saat ini mengandung dua jenis obat dan obat yang berlebiih tidak dapat dikembalikan ke dalamm vial.

Setelah mendapatkan beberapa sumber informasi maka berikan jawaban pada penata anestesi berdasarkan sumber informasi yang didapat yaitu pencampuran hanya boleh dilakukan pada atropine sulfas injeksi dengan difenhidramin injeksi dalam waktu kurang dari 15 menit pada suhu kamar yang terkontrol sedangkan ketorolac dipisahkan (dengan syring atau spuit yang berbeda) dan mendokumentasikan pada lembar pelayanan informasi obat.

LEMBAR PELAYANAN INFORMASI OBAT

No.

Tgl : 11 1 2012

Waktu : 10.00

Metode : Lisan

Identitas penanya Nama : Fitriyani No.tlp : 085644888990 Status : Penata Anestesi

Data pasien Nama Umur : Twin Wahyu : 30 tahun Berat : 50 kg Jenis kelamin : Perempuan

Kehamilan : tidak Menyusui : tidak 3 Pertanyaan Uraian pertanyaan : Bolehkah dicampur dalam 1 spuit 10 ml obat sulfas aropin injeksi, dipenhidramin injeksi dan ketorolac injeksi. Jenis permohonan : stabilitas obat injeksi(pencampuran obat) 4 Jawaban : Tidak boleh, karena permasalahan inkompatibilitas. Dimana ketorolac injeksi tidak bisa bercampur dengan sulfas atropine injeksi dan difenhidramin injeksi dan hanya kompatibilitas dengan obat tertentu saja jika dicampur pada satu syring (dengan injeksi 0,9% natrium klorida, dektrosa 5%, campuran dekstrosa 5% dan natrium klorida 0,9%, RL, atau Plasma-Lyte). Sedangkan Jika dicampur pada syringe yang sama pada suhu kamar, injeksi atropin sulfat dilaporkan secara fisik kompatibel sedikitnya selama 15 menit dengan injeksi difenhidramin.

Jadi sebaiknya pencampuran obat dalam spuit yang sama hanya pada obat atropine sulfas injeksi dengan difenhiramin injeksi. Sedangkan untuk ketorolac injeksi dipisahkan untuk pemberiannya dalam spuit yang berbeda. Jelaskan juga cara pencampuran antara atropine sulfas injeksi dengan difenhidramin injeksi, yaitu dengan cara : Ambil spuit dan tarik udara ke dalam spuit sesuai dengan volume obat yang akan diambil dari vial A (atropine sulfas injeksi) dan B (difenhidramin injeksi). Injeksikan volume udara yang sesuai dengan volume obat yang akan diambil dari vial A (atropine sulfas injeksi). Pastikan jarum tidak menyentuh larutan. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang obat. Tarik jarum dari vial A (atropine sulfas injeksi) dan injeksikan sisa udara ke dalam vial B(difenhidramin injeksi). Tarik sejumlah obat yang dibutuhkan dari vial B(difenhidramin injeksi). Jarum yang sama digunakan untuk menginjeksikan udara dan menarik obat pada vial kedua. Jaurm tidak boleh terkontaminasi dengan obat dalam vial A (atropine sulfas injeksi). Dengan menggunakan jarum steril yang baru, tarik obat yang dibutuhkan dari vial A(atropine sulfas injeksi). Hindari mendorong plunger karena akan memasukkan obat B(difenhidramin injeksi) ke dalam vial A(atropine sulfas injeksi). jika menggunakan spuit yang menyatu dengan jarum, tarik obat dari vial A(atropine sulfas injeksi). Spuit saat ini mengandung campuran obat dari vial A(atropine sulfas injeksi) dan B(difenhidramin injeksi). Dengan metode ini via tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme atau obat dari vial lain. Hati hati agar hanya menarik obat dengan jumlah yang dibutuhkan dan tidak membentuk gelembung udara. Spuit saat ini mengandung dua jenis obat dan obat yang berlebiih tidak dapat dikembalikan ke dalamm vial.

Refrensi : AHFS Drug Information (2008) tentang stabilitas sulfas atropine injeksi,

dipenhidramin injeksi, dan ketorolac injeksi. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis

Penyampaian jawaban : segera dalam 24 jam Apoteker yang menjawab : Eka Santi N.,S.farm., Apt Tgl : 11 1 2012 Metode jawaban : Lisan Waktu : 10.15

You might also like