You are on page 1of 8

A.

JUDUL Pengaruh

: Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Siklus

Explorations-Inventions-Applications Berbantuan Peta Konsep terhadap Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada

B. IDENTITAS PENELITI Nama NIM : Putu Yudi Darmawan : 0813011031

C. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tanpa adanya pendidikan, manusia akan sulit memenuhi kebutuhan hidupnya sebab pada intinya tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu, memiliki nilai dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya peranan matematika dalam kehidupan dan pengembangan pengetahuan yang lain, diperlukan adanya sistem

pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mendukung pembelajaran matematika yang optimal di sekolah. Namun kenyataannya di lapangan tidaklah sesuai dengan harapan tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Negeri 1 Sukasada, pembelajaran yang dilaksanakan guru matematika masih menggunakan pembelajaran yang berpola oleh metode ceramah dengan konvensional yang (1) diajarkan

didominasi

urutan

teori/definisi/teorema, (2) diberikan contoh-contoh, dan (3) diberikan latihan soal. Kegiatan pembelajaran konvensional seperti ini, tidak akan mampu memenuhi tuntutan pembelajaran yang efektif, efisien, dan optimal sebab konsep-konsep matematika yang diajarkan hanya sebatas dalam tingkat ingatan saja. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum mampu menekankan pemahaman konsep yang dibahas dan kurang adanya pengkaitan antara materi pelajaran dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh siswa secara optimal, yang berakibat konsep yang dipelajari tersebut tidak

bertahan lama dalam ingatan siswa. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh juga terhadap prestasi belajar yang dapat dicapai siswa. Bagaimanapun juga, pemahaman konsep matematika sangatlah diperlukan sebagai dasar

pemahaman materi dalam matematika. Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka perlu

dikembangkan suatu model pembelajaran yang menggunakan pengetahuan awal sebagai basis Salah dalam satu merancang dan mengimplementasikan yang menggunakan

pembelajaran.

model

pembelajaran

pengetahuan awal siswa sebagai basis dalam pengembangan kegiatan pembelajaran adalah Advance Organizer. Model pembelajaran Advance Organizer adalah suatu model pembelajaran yang beripjak pada teori belajar bermakna dari David Ausubel. Menurut teori ini, menghapal bukanlah cara yang efektif dalam belajar, tetapi bagaimana cara menjadikan belajar itu sebagai kegiatan yang bermakna itulah cara belajar yang efektif (Hudojo, 1981). Dalam belajar bermakna informasi yang baru diasimilasikan pada tempat yang relevan dalam struktur kognitif. Setelah konsep-konsep baru telah dipahami oleh siswa dengan mengaitkannya dengan konsep-konsep yang lama, konsep-konsep tersebut perlu diingat secara optimal. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu siswa mengingat berbagai konsep yang telah dipahaminya adalah peta konsep. Jadi, dalam penerapan Advance Organizer dapat pula dibantu dengan pembuatan peta konsep Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Siklus Explorations-Inventions-Applications

Berbantuan Peta Konsep terhadap Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-

inventions-applications berbantuan peta konsep terhadap pemahaman konsep dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada.

E. TUJUAN PENELITIAN Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-inventions-applications berbantuan peta konsep terhadap

pemahaman konsep dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada.

F. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajarnya dan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan untuk menggunakan dan mengembangkan polapola pembelajaran yang efektif dan inovatif.

G. ASUMSI PENELITIAN Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skor yang diperoleh siswa dalam menjawab tes prestasi belajar yang diberikan, mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.

H. KETERBATASAN PENELITIAN Karena keterbatasan dana, kemampuan, waktu, dan tenaga maka penelitian ini memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan-keterbatasannya adalah sebagai berikut : 1. Populasi pada penelitian ini terbatas hanya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada. 2. Pada penelitian ini hanya menyelidiki pengaruh penerapan model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-inventions-

applications berbantuan peta konsep terhadap hasil pemahaman konsep dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada.

I. KAJIAN PUSTAKA I.1. Model Pembelajaran Menurut Winata Putra (dalam Parwati, 2004), model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. I.2 Model Pembelajaran Advance Organizer Adapun dasar teori yang mendasari model pembelajaran Advance Organizer adalah teori belajar bermakna dari David Ausubel. Model Advance Organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Ausubel berpendapat bahwa struktur kognitif yang ada pada seseorang merupakan faktor terpenting yang menentukan apakah materi baru potensial bermakna dan bagaimana baiknya dapat diperoleh dan dikuasai. Pengajaran dengan Advance Organizer terdiri dari tiga fase kegiatan, yaitu penyajian Advance Organizer, penyajian materi pelajaran, dan penguatan ornganisasi kognitif. Secara ringkas, ketiga fase tersebut dijelaskan dalam tabel berikut. Fase Pertama Penyajian Advance Organizer 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari 2. Menyajikan Advance Organizer a) Menetapkan ruang lingkup materi pembelajaran; b) Memberikan contoh-contoh umum materi yang akan dipelajari; c) Memberikan dan menyediakan konsep, prinsip, dan aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berhubungan dengan materi baru; d) Mengulangi konsep, prinsip, dan aturan yang telah dipelajari siswa sebelumnya. 3. Mendorong siswa agar menggunakan pengetahuan dan pengalamannya yang relevan untuk memahami materi baru Fase Kedua Penyajian Tugas atau Materi Pembelajaran

Menyajikan Materi Pembelajaran: 1. Memusatkan perhatian siswa pada materi pelajaran; 2. Menyiapkan materi pelajaran; 3. Menyusun materi pelajaran secara logis dan jelas. Fase Ketiga Memperkuat Organisasi Kognitif 1. Memanfaatkan prinsip-prinsip rekonsiliasi integratif; 2. Mengintensifkan pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif; 3. Menggunakan pendekatan kritis untuk menanamkan pengetahuan pada siswa; 4. Menyimpulkan materi pelajaran. Tabel Sintakmatik Pembelajaran Advance Organizer (dalam Bawa, 2003) I.3. Model Pembelajaran Advance Organizer pada Pembelajaran Matematika Dalam memprogramkan isi pelajaran matematika ini, Advance Organizer memanfaatkan prinsip-prinsip rekonsiliasi integratif, sehingga konsep matematika menjadi suatu bagian yang stabil dalam struktur matematika siswa. Yang dimaksud dengan prinsip rekonsiliasi integratif adalah ide matematika yang baru secara sadar di-rekonsiliasi (diperbaharui) dan di-integrasikan (digabungkan) dengan pengetahuan matematika yang sudah dipelajari. I.4. Siklus Belajar Explorations-Inventions-Applications Menurut Lawson (1995), belajar matematika yang efektif, haruslah mengikuti tiga siklus penting yaitu sebagai berikut. 1. Fase Eksplorasi (Explorations) Dalam fase ini disediakan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan gagasan-gagasan mereka yang bertentangan dan dapat menimbulkan suatu perdebatan atau suatu analisis mengenai mengapa mereka memiliki gagasan demikian. 2. Fase Pengenalan Konsep (Inventions) Pada fase pengenalan konsep, penjelasan diberikan berdasarkan hasil eksplorasi dari fenomena yang diselidiki dan didiskusikan dalam konteks yang telah diamati selama fase eksplorasi, kemudian baru dikenalkan secara konseptual. 3. Fase Penggunaan Konsep (Application) Pada fase aplikasi konsep, siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan konsep-konsep yang telah diperkenalkan untuk

menyelidiki sifat-sifat lain dari fenomena yang diselidiki atau dieksperimenkan. I.5. Pemahaman Konsep Menurut Bloom (dalam Suherman, 2003), pemahaman merupakan tingkatan dalam aspek kognitif yang berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Bloom (dalam Arta, 2002) menyatakan bahwa terdapat tiga macam pemahaman, yaitu pengubahan (translation), pemberian arti (interpretation), dan pembuatan atau ekstrapolasi (ekstrapolation). I.6. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar dapat diartikan sebagai kemampuaan maksimal yang dapat dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan dan nilai-nilai kecakapan. Preestasi belajar juga dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh individu stelah mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu. I.7. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Siklus Explorations-Inventions-Applications Berbantuan Peta Konsep terhadap Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Siswa Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa model pembelajaran Advance Organizer adalah model pembelajaran yang berasal dari teori belajar bermakna dari Ausubel. Model ini bertumpu pada pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa kemudian mengkaitkannya dengan konsep-konsep yang baru agar lebih mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, penggunaan model ini akan lebih optimal, jika diterapkan secara sistematis. Untuk itulah, diperlukan suatu siklus pembelajaran yang sesuai dengan model ini. Salah satu siklus yang cocok dipadukan dengan model ini adalah siklus explorations-inventions-applications, sebab siklus ini mengarahkan pembelajaran secara bertahap mulai dari penggalian pengetahuan awal siswa, penemuan konsep oleh siswa, dan penggunaan konsep oleh siswa itu sendiri. Setelah konsep-konsep tersebut dipahami oleh siswa, diperlukan suatu media agar konsep tersebut tidak mudah hilang dari ingatan siswa. Untuk itulah, peta konsep memegang peranan yang penting dalam

pencerminan diri siswa terhadap konsep yang telah dipahami, serta membantu siswa mengingat konsep tersebut.

J. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan kajian teori di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian bahwa Penerapan model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-inventions-applications berbantuan peta konsep akan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar matematika siswa. K. METODE PENELITIAN K.1 Populasi dan Sampel Penelitian Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa VIII SMP Negeri 1 Sukasada. Banyaknya anggota populasi dalam penelitian ini adalah 180 siswa yang tersebar ke dalam 6 kelas. Yang menjadi sampel adalah kelas kecuali kelas unggulan. K.2 Variabel Penelitian Variabel bebas adalah model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-inventions-applications berbantuan peta

konsep dalam pembelajaran matematika, sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep dan prestasi belajar matematika siswa. K.3 Rancangan Penelitian Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorations-inventions-applications berbantuan peta konsep terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan memanipulasi variabel bebas, sedangkan variabel lain yang juga mempengaruhi variabel terikat tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga desain penelitian ini merupakan desain Quasi eksperimen atau eksperimen semu. K.4 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang pemahaman konsep matematika siswa, sehingga

instrumen yang digunakan adalah berupa tes pemahaman konsep matematika siswa. K.5. Teknik Analisis Data Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H0 : Q1 Q2 artinya prestasi belajar matematika siswa yang mendapat model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorationsinventions-applications berbantuan peta konsep dalam pembelajaran matematika tidak lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Melawan: H1 : Q1 > Q2 artinya prestasi belajar matematika siswa yang mendapat model pembelajaran advance organizer dengan siklus explorationsinventions-applications berbantuan peta konsep dalam pembelajaran matematika lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

L. DAFTAR PUSTAKA
Bawa, I Ketut. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Advance Organizer dan Penalaran Formal Siswa terhadap Sikap dan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SLTP. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Singaraja:IKIP Negeri Singaraja. Parwati, Ni Nyoman. 2004. Implementasi Model Pembelajaran dan Evaluasinya. Makalah (disampaikan pada pembekalan KKL Jurusan Pendidikan Matematika IKIN N Sengaraja, tidak diterbitkan). Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika

Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia. Sujanem, Rai dan Rapi, Ni Ketut. 1999. Implementasi Model Advance Organizer dengan Peta Konsep dalam Pembelajaran Listrik Statis dan Rangkaian Listrik Arus Searah pada Siswa Kelas II SMU Laboratorium diterbitkan). STKIP Singaraja. Laporan Penelitian (tidak

You might also like