You are on page 1of 27

Haris Fadillah Poltak Oktianus Purba Afrian Rahmanda Wirna Maya Sari Sri Amalia Agustia Darmayanti Yunita

Fauziah Melda Mery Andiriyani Hafidzah Ramadhania Al-Idrus Welly Irwanda

Radiasi inframerah (IR) ditemukan oleh Sir William Herschel pada tahun 1800. Radiasi inframerah terletak pada daerah panjang gelombang (wavelength): 0,78 - 1000 mm atau bilangan gelombang (wavenumber): 12.800 - 10 cm-1. Sinar inframerah biasanya dibedakan menjadi: IR dekat (Near IR), IR tengah (middle IR) dan IR jauh (far IR).

Pemanfaatan radiasi IR untuk analisis kimia diperkenalkan oleh William W. Coblentz pada tahun 1903 dan diperuntukkan pada awalnya untuk analisis polutan atmosfer pada daerah industri dan untuk analisis hidrokarbon C4 pada industri karet. Sekarang metode spektroskopi IR lebih banyak dipakai untuk identifikasi senyawasenyawa organic khususnya gugus fungsional.

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombAang 0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1.

Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik fluoresensi (fluorescence). Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan, dan penyerapan.

Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari% ditransmisikan bersekongkol melawan wavenumber.

a) Sumber inframerah 1. e Nernst glowerf (campuran oksida dari Zr, Y, Er, dsb). 2. e Globarf (silikon karbida) 3. Berbagai bahan keramik

Prisma dan grating keduanya dapat digunakan. Kebanyakan prisma yang digunakan adalah NaCl hanya transparan dibawah 625 cm-1, sedang halide logam lainnya harus digunakan pada pekerjaan dengan frekuensi yang rendah (missal CsI, atau campuran ThBr dan ThI) yang dikenal sebgai KRS5. Grating dan prisma mempunyai peranan dalam meresolusi spektra dan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan. Tabel berikut menyatakan hubungan anatara bahan prisma dan daerah jangkauan frekuensi.

Bahan prisma

Gelas

Quartz

CaF2

SiF 50001700 2.0-5.7

NaCl

Daerah Diatas 3500Diatas 28605000frekuensi (cm-1) 1300 Daerah panjang Dibawah Dibawah 2.0-7.7 gelombang(m) 2.86 3.5

KBr CsI (CsBr) 5000-6501.100-285 1000-200 2-15.4 9-35 10-50

. Alat-alat yang modern kebanyakan memakai detektor e Thermopile . Dasar kerja dari thermopile adalah sebagai berikut : jika dua kawat logam berbeda dihubungkan antara ujung kepala dan ekor menyebabkan adanya arus yang mengalir dalam kawat. Dalam spektro otometer in ramerah arus ini akan sebanding dengan intensitas radiasi yang jatuh pada thermopile

Panjang gelombang sinar infra merah dibagi: 1. Daerah Infra Merah dekat. 2. Daerah Infra Merah pertengahan. 3. Daerah infra merah jauh.
Region Jangkauan Panjang gelombang (l), mm IR Dekat 0,78 - 2,5 IR Sedang 2,5 - 50.0 IR Jauh 50 - 1.000 Most useful range2,5 - 25 Jangkauan bilangan gelombang (s), cm-1 12.800 - 4.000 4.000 - 200 200 - 10 4.000 - 400 Jangkauan frekuensi (n), Hz

(3,8 - 1,2) x 1014 (1,2 - 0,06) x 1014 (6,0 - 0,3) x 1012 (12 - 0,12) x 1012

Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas. Jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim tersebut akan naik.

Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah: E = h. = h.C / = h.C / v

Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu : 1. Gerak Translasi 2. Gerak Rotasi 3. Gerak Vibrasi 3.1. Vibrasi Regangan (Streching) a. Simetri b. Asimetri 3.2. Vibrasi Bengkokan (Bending) a. Vibrasi Goyangan (Rocking) b. Vibrasi Guntingan (Scissoring) c. Vibrasi Kibasan (Wagging) d.Vibrasi Pelintiran (Twisting)

Dipusatkan pada penentuan ada atau tidaknya beberapa gugus fungsional utama seperti C=O, OH, N-NH, C-O, C=C, , dan NO2 Jika terdapat gugus karbonil (gugus C=O) terdapat pada daerah 1820 1600 cm-1 (5,6 6,1 m). Puncak ini biasanya yang terkuat dengan lebar medium dalam spektrum.

: Serapan melebar didekat 3400-2400 cm-1 (biasanya tumpang tindih dengan CH). : Serapan medium didekat 3500 cm-1 (2,85 m) kadang-kadang puncak rangkap, dengan perubahan yang sama. Ester (C- : Serapan kuat didekat 1300 1000 cm-1 (7,7 10 OH atau C- m) OR) Anhidrida : Mempunyai dua serapan C=O didekat 1870 dan 1700 cm-1 (5,5 dan 5,7 m) Aldehida : Dua serapan lemah didekat 2850 dan 2750 cm-1 (3,50 m dan 3,65 m), yaitu disebelah kanan serapan CH. Keton : Bila kelima kemungkinan diatas tidak ada Asam (OH) Amida (NH)

Alkohol (OH)

: Serapan melebar didekat 3600 3300 cm-1 (2,6 m - 3,0 m). Pembuktian selanjutnya yaitu adanya serapan C-O didekat 1300 1000 cm-1 (7,7 -10 m) Amida (NH) : Serapan medium didekat 3500 cm-1 (2,85 m). Ester (CO (Serapan : didekat 1300 1000 cm-1 (7,7 m - 10 OH tidak ada)) m).

1. Ikatan rangkap dua dan/atau cincin aromatik. C=C memiliki serapan lemah didekat 1650 cm-1 (6,1 m) Serapan medium tinggi kuat pada daerah 16501450 cm-1 (6,7 m). Aromatik dan vinil CH terdapat disebelah kiri 3000 cm-1 (3,3 m). Sedangkan CH alifatik terjadi disebelah kanan daerah tersebut. 2.Ikatan rangkap tiga memiliki serapan medium dan tajam didekat 2250 cm-1 (4,5 m). memiliki serapan lemah tapi tajam didekat 2150 cm-1 (4,65 m). Ujilah CH asetilenik didekat 3300 cm-1 (3,30 m).

3. Gugus Nitro Dua serapan kuat pada 1600 1500 cm-1 (6,25 6,67) dan 1390 1300 cm-1 (7,2 m - 7,7 m). 4. Hidrokarbon

- Serapan utama untuk CH didekat 3000 cm-1 (3,3 m). - Spektrumnya sangat sederhana, hanya terdapat serapan lain-lain didekat 1450 cm-1 (6,90 m) dan 1375 cm-1 (7,27 m).

a.Cepat dan relatif murah b.Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul c. Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.

1. Sulitnya mengidentifikasi senyawa karena tidak adanya aturan yang baku untuk melakukan interpretasi spektrum. 2. Seringkali prediksi teoretik tidak lagi sesuai. 3. Pengetahuan identifikasi sebagian besar diperoleh secara empiris dan pengalaman.

1. 

Identifikasi dengan sidik jari (finger printing) Spektra inframerah mengandung banyak serapan yang dihubungkan dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam molekul dan karena mempunyai karakteristik yang unik untuk setiap molekul maka dalam spektrum memberikan pitapita serapan yang karakteristik juga. Bentuk pita ini dikenal sebagai finger print dari molekul.

Daerah

yang mengandung sejumlah besar vibrasi tertentu yang tak dapat ditelaah yang berkisar dari 900-1400 cm-1 sering disebut daerah finger print. untuk mengidentifikasikan senyawa yang tak dikenal, seorang hanya perlu membandingkan spektrum inframerah dengan sederet spektrum stndar yang dibuat pada kondisi yang sama.

2.

Identifikasi gugus-gugus fungsional

Dengan pengujian sejumlah besar dari senyawa-senyawa yang telah diketahui yang mengandung gugus fungsional, kita dapat mengetahui serapan-serapan inframerah yang dikaitkan dengan gugus fungsional, kita dapat juga memperkirakan kisaran frekuensi dalam mana setiap serapan harus muncul.

You might also like