You are on page 1of 13

DRAFT TATA TERTIB MUSYAWARAH KABUPATEN KE VIII PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA KABUPATEN KUDUS KUDUS, 12 MARET 2011

BAB I. KETENTUAN UMUM. PASAL 1. 1) Musyawarah Kabupaten Persatuan Perawat Nasional Indonesia merupakan kekuasaan tertinggi Persatuan Perawat Nasional Indonesia di tingkat Kabupaten Kudus yang selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Muskab 2) Kedaulatan Organisasi ada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Muskab. 3) Muskab dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPNI dan peraturan lainnya yang berlaku.

BAB II. TUGAS DAN WEWENANG. PASAL 2. 1) Mengesahan jadwal acara dan Peraturan Tata Tertib Muskab. 2) Memilih dan mengesahkan Pimpinan Muskab. 3) Menilai pertanggunganjawaban Pengurus Kabupaten Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kabupaten Kudus periode 2006 2011. 4) Memilih Ketua PPNI Kabupaten Kudus periode 2011 - 2016.

5) Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Formatur. 6) Memberi wewenang kepada Ketua formatur untuk mengajukan calon anggota Formatur untuk mendapatkan persetujuan Muskab. 7) Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi Personel Pengurus Kabupaten dan Dewan Pertimbangan 8) Memberikan mandat kepada Ketua Terpilih untuk melantik Personil Pengurus Kabupaten Kudus dan Dewan Pertimbangan PPNI Kabupaten Kudus periode 2011 - 2016 9) Menetapkan Garis-Garis Program Kerja PPNI Kabupaten Kudus periode 2011 - 2016.

BAB III. PESERTA MUSYAWARAH KABUPATEN Pasal 3. 1) Peserta Muskab terdiri dari Utusan dan Peninjau. 2) Peserta Muskab baik sebagai Utusan ataupun sebagai Peninjau harus membawa surat mandat dari Pengurus Komisariat/Kabupaten atau dari Badan Kelengkapan PPNI / Lembaga / Institusi yang diwakilinya. Pasal 4. 1) Utusan Muskab terdiri dari : a) Pengurus Dewan Pertimbangan PPNI Kabupaten Kudus. b) Pengurus PPNI Kabupaten Kudus. c) Pengurus PPNI Komisariat se-Kabupaten Kudus. 2) Peninjau Muskab terdiri dari : a) Pegurus PPNI Propinsis Jawa Teangah. b) Pengurus PPNI Kabupaten Kudus. c) Lembaga Kemahasiswaan Keperawatan. d) Institusi Pendidikan Keperawatan.

e) BAB IV. HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA Pasal 5. HAK PESERTA 1) Utusan memiliki hak bicara, dipilih dan hak memilih. 2) Peninjau memiliki hak dipilih dan tidak memiliki hak memilih. 3) Utusan dan Peninjau mempunyai hak megeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis. 4) Peserta berhak mendapatan Muskab Kit dan Akomodasi selama acara Muskab berlangsung.

Pasal 6 KEWAJIBAN PESERTA 1) Setiap Peserta diwajibkan mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana (OC) dengan menunjukkan surat mandat dari induk organisasi. 2) Setiap Peserta wajib mengikuti seluruh acara Muskab 3) Setiap Peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap acara Muskab 4) Setiap Peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Muskab 5) Setiap Peserta berkewajiban tunduk dan taat pada tata tertib Muskab

BAB V. HAK BICARA DAN HAK SUARA. Pasal 7. Hak Bicara. 1) Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan, baik secara lisan maupun tertulis.

2) Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta. 3) Dalam menyampaikan pendapat dan/atau prertimbangannya disampaikan melalui Ketua Sidang. Pasal 8. Hak Suara. 1) Hak Suara ialah hak untuk mengambil keputusan baik melalui musyawarah mufakat ataupun melalui voting. 2) Jumlah hak Suara. a) Pengurus Kabupaten/Kota : 10 ( sepuluh ) suara b) Pengurus Dewan Pertimbangan PPNI Kabupaten Kudus : 2( dua ) suara c) Pengurus Komisariat se-Kabupaten Kudus ( 5 Kom. ) : 10 x 5 = 50 ( lima puluh ) suara d) Peninjau : 0 ( Tidak memiliki )

Jumlah total : 62 Suara

Pasal 9. Tata cara Menyampaikan Pendapat. 1) Dalam menyampaikan pendapat dan/atau pertimbangan,setiap peserta terlebih dahulu meminta izin kepada Ketua sidang. 2) Apabila Ketua Sidang memberikan izin,peserta bersangkutan baru diperkenankan menyampaikan pendapat dan/atau pertimbangannya. 3) Lamanya menyampaikan pendapat atau pertimbangannya secara lisan dibatasi waktu maksimal 3 (tiga) menit dan apabila ternyata melebihi waktu yang sudah ditentukan, Ketua Sidang berhak menghentikkannya. 4) Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari Ketua Sidang tentang pendapat dan pertimbangan yang diajukan,yang bersangkutan berhak meminta klarifikasi ulang kepada Ketua Sidang ataupun kepada peserta lain,setelah sebelumnya dizinkan oleh Ketua Sidang.

BAB VI. Alat alat kelengkapan Muskab Pasal 10. Alat alat kelengkapan Muskab terdiri dari : 1) Pimpinan Muskab. 2) Pleno. 3) Komisi- komisi. 4) Panitia Perumus. 5) Formatur Pasal 11. Pimpinan Muskab 1) Muskab dipimpin oleh Pimpinan Muskab 2) Pimpinan Muskab terdiri dari : seorang Ketua merangkap anggota,seorang Wakil Ketua merangkap anggota,seorang Sekretaris merangkap anggota dan 2 (dua) orang Anggota. 3) Pimpinan Muskab dipilih dan disyahkan dalam sidang pleno ke - 2 Muskab. 4) Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan Muskab ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan Muskab 5) Pimpinan Muskab berwenang dan berkewajiban : a) Memimpin sidang sidang Muskab,kecuali sidang pleno ke - 1 dan sidang pleno ke - 2. b) Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang - sidang. c) Menyelenggarakan Pelantikan Ketua Terpilih. 6) Sidang pleno ke - 1 dan sidang pleno ke - 2,dipimpin oleh Ketua PPNI dan Sekertaris PPNI Kabupaten Kudus. 7) Apabila Ketua terpilih sudah dilantik, Pimpinan sidang tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum dan acara selanjutnya diserahkan kepada Ketua Terpilih.

Pasal 12. Pleno. 1) Pleno adalah Sidang Muskab yang membahas : a) Tata tertib dan jadwal Muskab b) Pemilihan Pimpinan Muskab c) Penyampaian Lapran Pertanggunganjawaban Pengurus PPNI Kabupaten Kudus Periode :2005 2010. d) Hasil hasil sidang Komisi. e) Pemilihan Ketua Pengurus PPNI Kabupaten Kudus Periode :2005 2010 f) Pembentukan Formatur. g) Pelantikan Ketua Terpilih. 2) Pleno dipimpin oleh Pimpinan Muskab.

Pasal 13. Komisi. 1) Muskab dapat membentuk Komisi/Sub Komisi sesuai dengan kebutuhan. 2) Setiap peserta Muskab wajib menjadi salah satu anggota komisi,kecuali Pimpinan Muskab. 3) Pimpinan Komisi terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota,seorang sekretaris merangkap anggota dan seorang anggota. 4) Pimpinan Komisi dipilih dari anggota komisi. 5) Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan yang terkait dengan pokok bahasan dengan komisi yang menjadi bidang tugasnya. 6) Laporan Komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan memperhatikan masukan dan saran anggota pada sidang Komisi. 7) Laporan hasil sidang Komisi disampaikan pada sidang Pleno untuk mendapatan pembahasan dan pengesahan.

8)

Apabila Komisi telah menyampaikan loporannya dan sudah mendapatkan persetujuan/pengesahan Pleno,maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Pasal 14. Panitia Perumus. 1) Panitia Perumus dapat dibentuk untuk melakukan tugas tugas perumusan hasil Muskab. 2) Panitia Perumus dibentuk oleh Pimpinan Muskab dengan peretujuan Muskab. 3) Panitia Perumus wajib menyelesaikan tugasnya dalam waku 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditetapkan. 4) Panitia Perumus bertanggungjawab kepada Pengurus PPNI Kabupaten Kudus Periode :2011 2016 5) Apabila Panitia Perumus telah menyampaikan hasil kerjanya kepada Pengurus Kabupaten, maka secara otomatis Panitia Perumus tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Pasal 15. Formatur. 1) Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap Pengurus Kabupaten dan Dewan Pertimbangan. 2) Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 14 hari kalender sejak tanggal ditetapan. 3) Anggota Formatur terdiri dari 9 ( sembilan ) orang, 3 (tiga) orang unsur mantan Pengurus Kabupaten Kudus Periode 2005- 2010, 5 (lima) orang unsur Pengurus Komisariat dan 1 (satu) orang Ketua terpilih.

4) Ketua Formatur adalah Ketua Terpilih. 5) Apabila tugas formatur sudah selasai dan/atau sudah melewati batas akhir masa tugasnya,secara otomatis formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum.Tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggungjawab Keua Terpilih.

BAB VII. QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Pasal 16. Qourum. 1) Sidang pleno selain pemilihan Ketua Kabupaten dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu peserta Muskab yang telah terdaftar oleh Panitia. 2) Dalam sidang pleno Pemilihan Ketua dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta Muskab yang terdaftar pada panitia. 3) Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh (setengah) lebih satu dari jumlah anggota komisi. 4) Apabila Sidang tidak mencapai quorum seperti ayat : 1),2) dan 3) pasal ini,sidang ditunda sampai 2 (dua) kali 10 (sepuluh) menit. 5) Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai quorum,maka Pimpinan Muskab mempunyai wewenang menyatakan sidang tersebut dapat dimulai atas persetujuan peserta Muskab.

Pasal 17. Tatacara Pengambilan Keputusan. 1) Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat. 2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan secara voting.

3) Khusus pengambilan keputusan Pemilihan Ketua Kabupaten dilakukan voting.

BAB VIII. PERSYARATAN DAN TATACARA PEMILIHAN KETUA KABUPATEN, PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN. Pasal 18. Persyaratan calon Ketua Kabupaten Calon Ketua Kabupaten harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Sebagai Anggota PPNI Kabupaten Kudus (dengan menunjukkan KTA yang masih berlaku). 3) Aktip menjadi pengurus PPNI ( minimal Pengurus Komisariat ). 4) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua Kabupaten. 5) Bersedia mengikuti acara debat calon pada acara kampanye Pemilihan Ketua Kabupaten pada Sidang Pleno Pemilihan Ketua Kabupaten. 6) Berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap Organisasi dan Profesi. 7) Memiliki komitmen yang kuat terhadap perjuangan pengesahan RUU Keperawatan untuk menjadi UU keperawatan.

Pasal 19. Tata cara Pemilihan Ketua Kabupaten.

1) Pemilihan Ketua Kabupaten dilaksanakan dalam 2(dua) tahap,yaitu tahap ke 1 (pertama) Pemilihan bakal calon Ketua dan tahap ke 2 (dua) pemilihan calon Ketua. 2) Seorang bakal calon berhak maju kedalam pemilihan calon Ketua apabila dalam pemilihan mendapatkan sekurang- kurangnya mendapatkan 5 (lima) suara.

3) Setiap pengurus Komisariat hanya boleh mengajukan bakal calon Ketua : maksimal 3 (tiga) orang. 4) Apabila bakal calon Ketua lebih dari 2 (dua) orang, maka pemilihan dilaksanakan dengan 2 (dua) putaran. 5) 2 (dua) bakal calon peraih suara terbanyak, berhak maju keputaran berikutnya. 6) Setiap calon berkewajiban menyampaikan Visi dan Misi Organisasi selama 5 (lima) menit didepan peserta Muskab 7) Setiap calon selesai menyampaikan Visi dan Misi, harus mengikuti Debat Calon secara panel, didepan Peserta Muskab. 8) Ketua terpilih adalah peraih suara terbanyak. 9) Apabila dalam pemilihan calon Ketua ternyata hanya ada 1 (satu) calon,maka calon tersebut dapat langsung terpilih sacara aklamasi.

Pasal 20. Pembentukan Dewan Pertimbangan.

Untuk menyusun personalia Dewan Pertimbangan dilaksanakan oleh Formatur.

BAB IX PENUTUP. Pasal 21. 1) Segala sesuatu yag belum diatur dalam tata tertib ini, akan diputuskan oleh Muskab sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART. 2) Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa deselesaikan, maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART Pasal 23. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

PEMILIHAN FORMATUR DAN MEDE FORMATUR

1. Jumlah Formatur yang dipilih1 (satu) orang sekaligus menjadi Ketua Umum dan 4 (empat) orang Mide Formatur.

2. Pemilihan Formatur dan Mide Formatur.

2.1.

TAHAP PENCALONAN o o o Setiap peserta dapat mencalonkan siapa saja menjadi Formatur dan Mide Formatur dengan mengisi formulir yang disiapkan oleh OC Setiap calon minimal didukung oleh 10 (sepuluh) suara sebagai syahnya calon Setiap calon Formatur dan Mide Formatur harus hadir dalam persidangan dan menyatakan kesediaannya.

TAHAP PEMILIHAN

y y y

y y y

Pemilihan Formatur dan Mide Formatur dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara/voting. Setiap peserta yang mempunyai hak suara dan memilih calon Formatur dan Mide Formatur dari daftar calon yang syah sebanyak 5 (lima) orang sekaligus yang ditulis diatas kertas suara yang diterbitkan oleh OC. Suara terbanyak hasil tabulasi suara ditetapkan sebagai Formatur terpilih dan no urut 2 sampai dengan 5 ditetapkan Mide Formatur terpilih. Jika terdapat suara yang sama, atas 2 (dua) calon atau lebih, maka dilakukan pemilihan ulang atas suara yang sama tersebut. Pemilihan Formatur dan Mide Formatur dipimpin oleh Pimpinan Sidang.

PASAL 13 TUGAS FORMATUR

1. Formatur dibantu oleh Mide Formatur terpilih menyusun kepengurusan Forum Adat dan Syarak/Forum Tungku Tigo Sajarangan periode 2010-2015 paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalendar setelah selesainya KKM 2010 ini.

2. Susunan pengurus yang telah terbentuk, di sampaikan secara resmi kepada seluruh peserta dan peninjau KKM 2010

PASAL 14 LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam tata tertib ini, diserahkan pada kebijaksanaan pimpinan sidang dan atau meminta persetujuan peserta sidang.

JAKARTA

..2010

PANITIA PENGARAH (STREERING COMMITTE/SC) KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010

I.

Pimpinan 1) Ketua 2) Wakil Ketua 3) Sekretaris 4) Wakil Sekretaris I 5) Wakil Sekretaris II

: Dr.Saafroedin Bahar. : Dr. Mochtar Naim. : Drs H. Farhan Muin Dt Bagindo, M.Si. : H. Amri Aziz, M.Sc : Warni Darwis.

II.

Anggota Streering Committe / Tim Perumus. 1) Drs. H.Farhan Muin Dt Bagindo, M.Si 2) H. Amri Aziz, M.Sc 3) Dr.Mochtar Naim. 4) Prof. Dr. Novizar Jamanur, M.Si 5) Dr. Alfitri, M.A 6) H. Muhardi Rajab, SH. M.Hum. 7) Dr. Erwiza Erman, M.A 8) Dra. Sri Setiawati, MA 9) Bachtiar Abna, Dt. Rajo Panghulu, SH. MH 10) Prof. Dr. Yulizar Yunus Dt. Rajo Bagindo 11) Prof. Zainudin Husni Dt. Rajo Lenggang 12) Dr. Zaim Rais 13) Dr. Rer. Soc. Nursyirwan Effendi 14) Drs. Syafnir Aboe Naim 15) Drs. Nurmatias Zakaria

III. Anggota Streering Committe / Tim Koordinator Persiapan di Rantau. 1) Drs. H Farhan Muin Dt Bagindo, M.Si. 2) Ny. Sulfah Achni E. Jamin. 3) Nadiar, SH (Nanang) 4) Prof. Dr. Armai Arief, MA 5) Lym Campay Sidi Sri Maharajo Lelo 6) Drs. Djauhari Syamsudin. 7) Dr. Ir. H. Abdul Razak Manan, Msi. Glr. Marah Marajo 8) Ir Basri Mangun. 9) Ir. M.Noer.

IV. Anggota Streering Committe / Tim Koordinator Persiapan di Ranah Minangkabau. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Drs. Nurmatias Zakaria Dt. Nagari Basa Prof.Dr.Salmadanis, M.Sc Ilhamdi Taufik, SH. MH Drs H. Bagindo Letter. Marzul Veri Abdul Samad

You might also like