You are on page 1of 4

LAOS

A. Keadaan Geografis

Laos adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terjepit dan tidak punya wilayah laut. Laos berada di sebelah barat Vietnam, batas sebelah utara adalah Cina. Negara tetangga lain adalah Thailand di sebelah selatan dan Myanmar di barat laut. Luas wilayah Laos adalah 236.800 km2. Sekitar 70% wilayah Laos berbentuk pegunungan dan terdapat Gunung Bia setinggi 2.819 meter yang merupakan gunung tertinggi di negara ini. Sekitar 55 persen wilayah ini ditutupi oleh berbagai jenis hutan, yaitu hutan hujan tropis, hutan bambu, dan hutan yang tercampur dengan vegetasi tropis.

B. Iklim
Laos adalah satu-satunya negara yang tak berpantai di Asia Tenggara. Iklim di Laos adalah iklim tropis dengan rata-rata suhu antara 24 C disebelah utara dan 26 C sebelah selatan. Dilaos terdapat 3 musim: 1. Musim hujan dengan udara yang panas, pada waktu daerah ini berada dibawah pengaruh angin musim barat daya dari Juni - Oktober 2. Musim kemarau yang sejuk, apabila angin musim datang dari arah barat bulan November - Februari 3. Musim kemarau yang panas dari Maret sampai Mei.

C. Kenampakan Alam
Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung, di mana salah satunya yang tertinggi adalah Phou Bia dengan ketinggian 2.817 m dari permukaan laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi. Sungai Mekong membentuk sebagian besar dari perbatasannya dengan Thailand, sementara rangkaian pegunungan dari Rantai Annam membentuk sebagian besar perbatasan timurnya dengan Vietnam. Pada 1993, pemerintah mencanangkan 21% dari wilayah negara sebagai Area Konservasi Keanekaragaman Hayati Nasional (National Biodiversity Conservation Area/NBCA), yang mungkin akan dikembangkan menjadi sebuah taman nasional. Bila telah selesai, maka ia diperkirakan akan menjadi taman nasional terbaik dan terluas di Asia Tenggara. Sejumlah spesies binatang baru telah ditemukan atau ditemukan kembali di Laos beberapa tahun terakhir. Termasuk di dalamnya kelinci Annam, saola, dan yang terbaru adalah tikus batu Laos atau kha-nyou.

D. Penduduk Jumlah penduduk di Laos pada saat ini terhitung sekitar 5 juta jiwa, yang menjadikan jumlah penduduk Laos termasuk negara berpenduduk ke tiga terkecil di Asia Tenggara (setelah Brunei dengan 300.000 dan Singapura dengan 3.1 juta penduduknya). Sebagian besar penduduk di negara ini adalah orang Laos yang secara etnis, mirip dengan bangsa Thai. Bahasa Thailand dan bahasa Laos pun memiliki kemiripan. Sebagian besar penduduk di Laos, terutama yang ada di wilayah selatan, didiami oleh suku-suku bangsa yang sama dengan di Kamboja, seperti suku Mon-Khmer, dan 15 % nya adalah orang-orang Thai dengan 10 % sisanya merupakan suku-suku daerah perbukitan. Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang jarang terjadi konflik antar suku. Pemimpin pergerakan komunis terdahulu di Laos, mantan Perdana Menteri Kaysone Phomvihan, memiliki orang tua yang berdarah Vietnam dan Laos. Laos dikenal sebagai negara yang damai dan ramah, walaupun laos pernah terlibat dalam perang Vietnam dan perang saudara selama beberapa tahun. E. Sumber Daya Alam Negara Laos memiliki berbagai sumber daya tambang. Laos sangat kaya dengan sumber tenaga air. Banyak menghasilkan kayu jati dan cendana. Luas hutan 9 juta hektar dan tingkat vegetasi hutan mencapai sekitar 42%. Pertanian adalah sokoguru ekonomi Laos. Populasi agraria tercatat 90%. Tanaman pertanian utama antara lain padi, jagung, ubi-ubian, kopi, tembakau, kacang tanah dan kapas. Luas tanah garapan sekitar 747 ribu hektar. Dasar industri Laos lemah, perusahaan industri terutama terdiri dari pembangkitan tenaga listrik, penggergajian kayu, penambangan, kilang besi, busana, makanan serta bengkel reparasi kecil dan ayanman bambu dan kayu.

F. Kerjasama dengan Negara Lain 1. Kamboja dengan Laos Delegasi Kamboja dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Hor Namhong, atas undangan timpalannya dari Laos, Dr. Thongloun Sisoulith. Di samping pertemuan, Wakil PM Kamboja juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Choummaly Sayasone dan PM Laos Bouasone Bouphavanh. Dalam pertemuan itu dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan garis perbatasam, penyelundupan obat di sepanjang perbatasan kedua negara, dan pertukaran pejabat dari dua kementerian, yakni kementerian pertahanan dan kementerian keamanan umum, kata KPL.

Kedua negara juga menyepakati kerja sama di beberapa bidang yang berkaitan dengan perikanan, kehutanan, industri, pertambangan, energi, perdagangan, pariwisata, perbankan, keuangan, investasi dan perburuhan.

Topik-topik lain yang juga dibahas mencakup bidang kebudayaa, masalah sosial, kesehatan umum, pendidikan, olah raga, dan ekonomi regional, terutama Pembangunan Proyek Kawasan Segitiga.

2. Indonesia dengan Laos Bidang Olahraga Penandatanganan perjanjian kerjasam dibidang olahraga, penandatanganan di lakukan di hotel Nusa Dua Beach. Kerjasama ini ditandatangani Menpora Andi Mallarangeng dan Menteri Olahraga dan Pendidikan Jasmani Laos, Phouthong Seng Akhorn. Penandatangan MoU disaksikan Dubes Laos untuk Indonesia, Prasith Sayashit serta beberapa deputi menteri Laos, Ketua KONI/KOI Rita Subowo, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Gubernur Riau Rusli Zaenal, serta beberapa pejabat Menpora antara lain Joko Pekik, James Tangkudung, Lalu Wildan dan Faisal Abdullah. MoU yang ditandatangi tersebut memuat 6 butir kesepahaman.

Diantaranya adalah, tukar menukar pendapat mengenai urusan olahraga internasional guna memberikan konstribusi bagi penyebaran pemeliharaan semangat olimpiade demi perdamaian dunia, Pertukaran delegasi, spesialisasi, pelatih, para ahli pendidikan jasmani, olahraga dan saintifik.

Selain itu,disepahami juga adanya saling tukar menukar undangan untuk para ahli menghadiri seminar, konferensi yang digelar di kedua negara, berpartisipasi dalam pertemuan berbagai event di kedua negara berdasarkan permintaan federasi olah raga masingmasing, mempererat kerja sama dalam memerangi doping, mendorong asosiasi olahraga nasional untuk menjalin hubungan guna tukar menukar informasi dan pengalaman.

3. Cina dengan Laos Hal itu mengemuka dari pertemuan antara Wakil Perdana Menteri Laos, Menteri Pertahanan Nasional, Douangchay Phichith, Wakil Menteri Pertahanan Nasional, Sanyahak Phomvihane, dan Wakil Kepala Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA), Cai Yingting, di ibu kota Vietnam, Vientiane.

Para pejabat pemerintahan dan pertahanan Laos tersebut, pada Senin, 5 Desember 2011, menerima kunjungan delegasi PLA Cina yang dipimpin oleh Cai Yingting. PLA datang ke Laos atas undangan Departemen Pertahanan Nasional salah satu negara sosialis di Asia Tenggara itu.

Douangchay, mengatakan, bahwa pihak Laos menghargai dukungan jangka panjang pihak Cina dan bantuan yang telah memberi kontribusi pada pembangunan sosial ekonomi dan pertahanan nasional Laos.

Partai Lao, pemerintah, dan militer memandang penting mengembangkan hubungan dengan Cina, dan bersedia melakukan upaya bersama dengan pihak Cina untuk lebih mempromosikan dua negara dan hubungan militernya ke tingkat yang baru.

Sanyahak, mengatakan, tidak peduli bagaimana perubahan-perubahan dalam situasi internasional dan regional terjadi. Persahabatan tradisional yang erat antara rakyat kedua negara dan militernya tidak akan berubah.

Laos bersedia bekerja sama secara erat dengan Cina, memperdalam komunikasi dan kerjasama antara militer kedua negara, dan terus-menerus memperkuat persatuan dan persahabatan dari dua pihak.

Kepala Staf Umum PLA, Cai Yingting, mengatakan, bahwa Cina dan Laos adalah tetangga yang bersahabat. Rakyat kedua negara telah menjalin persahabatan yang mendalam sejak zaman kuno.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan bilateral terus berkembang sehat dan stabil, terutama setelah kedua negara membentuk kemitraan strategis dan kerjasama yang komprehensif.

Cai menambahkan, bahwa pihak Cina akan terus mempertahankan kedekatan tingkat tinggi dengan Laos, meningkatkan kerjasama substansial, dan memperkuat koordinasi penuh persahabatan, dalam rangka memberikan kontribusi terhadap hubungan bilateral, stabilitas dan perdamaian, dan kemakmuran regional.

4. Laos, Vietnam dan Thailand Dalam Bidang Pariwisata

Vientiane, 29 Maret 2005 10:40 Utusan dari enam propinsi di Laos, Vietnam dan Thailand bertemu baru-baru ini di Laos untuk membicarakan langkah-langkah meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata.

Selama pertemuan tersebut, para pejabat dari propinsi Ha Tinh Viet Nam, propinsi Boli Kamxai dan Khammouane Laos serta tiga propinsi di Thailand yakni Nakhon Phanom, Nongkhai dan Sakon menandatangani nota kesepahaman (MoU).

Mereka akan meminta para penguasa di masing-masing negara untuk mengurangi persyaratan prosedur bagi wisatawan dua negara lainnya, menyepakati agenda dan regulasi untuk kerja sama dalam pengembangan sektor pariwisata.

Mereka juga menjanjikan untuk mempertinggi pertukaran informasi dan memperbaiki jalan nomor 8, yang menghubungkan tiga negara.

You might also like