You are on page 1of 41

Syarat-syarat Teknik

C. C.1. I. 1.1.

PEKERJAAN PERPIPAAN

PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA UMUM Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan dalam termasuk dalam kontrak/pekerjaan ini adalah pengadaan bahan, fitting dan peralatan peralatan perpipaan dan Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan dan menyerahkan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kuantitas dan Bahan atau dalam gambar/ drawing. Pelaksana Pekerjaan harus meyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa , fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32 C. Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan suatu affidavit ( Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Pelaksana Pekerjaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis Barang. Pelaksana Pekerjaan diharuskan menyerahkan keterangan-keterangan tentang cara-cara penyimpanan dan penanganan barang yang harus mendapat persetujuan dari Pihak Pembeli terlebih dahulu. Acuan ke standar Internasional dan nasional atau publikasi yang tertera didalam Spesifikasi Teknis ini dimaksudkan sebagai kerangka acuan/konfigurasi, tipe dan kualitas secara umum.

1.2.

Referensi Standard Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan standar SII. Bila ternyata belum ada SII untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Standard yang dapat diterima adalah : SII - Standard Industri Indonesia ISO - International Standardization Organization JIS - Japanesse Industrial Standard. BS - British Standard DIN - Deutsche Industrie Norm. AWWA - American Water Works Association ASTM - American Society for Testing and Materials

Spek.Tek-1

Syarat-syarat Teknik

1.3.

ANSI AS

- American National Standard Institute - Australian Standard

Bahan Pipa Dan Fitting Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Pelaksana Pekerjaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin penggunaan SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa bahan pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini. Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail penyambungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15 - 35 derajat Celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8. Kuantitas Tambahan Kuantitas tambahan berikut harus dipasok dan dari masing-masing item : a) Gasket untuk Flange b) Gasket untuk push-on dan mekanikal joint c) Baut, mur, washr untuk flange sudah dimasukkan ke dalam harga unit : : : + 5% + 5% +10 %

Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam di dalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain. 1.4. Tekanan Kerja (Working Pressure) Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2, dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan. Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya Pelaksana Pekerjaan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Pelaksana Pekerjaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang telah ditentukan.

Spek.Tek-2

Syarat-syarat Teknik

III. 3.1

PIPA STEEL DAN FITTINGNYA Umum 1. Disain Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 MPa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain. 2. Referensi Standard-standard yang digunakan mengacu pada : a. b. Water Supply Steel Pipe Pipe Threads Where Pressuretight Joints are Made on The Threads c. ISO 1459 MetallicCoating-ProtectionAgainstCorrosionby Hot Dip Galvanizing Guiding Principles d. ISO 1461 Metallic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products Requirements. e. ASTM A 283 F Flow and Intermediate Tensile Strength Carbon Steel Plates, Shapes and Bars. f. ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot rolled, Structural Quality g. AWWA C 200 Steel Water Pipe 6 Inches and Larger h. AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot Applied i. AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied. j. AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings k. AWWA Manual M11 Steel Pipe Design and Installation l. AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe m. JIS G 3101 Rolled Steel for General Structures n. JIS G 3452 arbon Steel Pipes for Ordinary Piping o. JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe p. JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use q. JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service r. JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings s. JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings t. JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes u. JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service v. JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works. SII 2527-90 ISO 7/1

3.2.

Pipa Steel 1. Material dan Fabrikasi Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan. Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas

Spek.Tek-3

Syarat-syarat Teknik

keruntuhan minimum tidak kurang dari 226 N/mm2 (2300 kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut: ASTM A 283, ASTM A 570, JIS G 3101, JIS G 3452, JIS G 3457, Grade D Grade 33 Class2 SGP STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan Direksi Pekerjaan boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman. Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat di pabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diijinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain. Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diijinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun bagian dalam pipa. Semua ujung-ujung pipa harus memenuhi persyaratan yang diberikan pada Bagian 3.4 dan 3.5. 2. Dimensi Pipa Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut : Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Baja/Steel Diameter Diameter Ketebalan Nominal Luar Dinding (mm) (mm) Minimum (mm) 100 114.3 4.5 150 168.3 5.0 200 219.1 5.8 250 273.0 6.6 300 323.8 6.9 350 355.6 6.0 400 406.4 6.0 600 606.4 6,0

Spek.Tek-4

Syarat-syarat Teknik

3. Fitting Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dari fitting harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar berikut ini: Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311 Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.

Bend yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan bend. 3.3. Sambungan Ujung Pipa Dan Fitting 1. Umum Semua pipa dan fitting baja/steel harus dilengkapi dengan ujung yang di-bevel untuk pengelasan kecuali bila ditentukan lain. Ujung pipa baja yang dispesifikasikan harus berupa sambungan flange standar atau polos untuk penyambungan dengan sleeve coupling atau bentuk lainnya. Semua sambungan harus didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa penyambung. Tipe-tipe dan bahan alat penyambung semua pipa baja dan fitting harus sesuai dengan persyaratan berikut ini dan, kecuali ditentukan lain, bahan-bahan penyambung harus termasuk tambahan/ allowance sebesar 5%. 2. Sambungan Flange Flange harus didesain untuk tekanan kerja maksimum sebesar 0,98 MPa (10.0 kg/cm2). Flange harus berbentuk neck-flange yang disambungkan ke pipa atau fitting dengan pengelasan sudut (butt welded). Flange pelat baja yang mempunyai permukaan yang muncul atau yang datar diperbolehkan untuk digunakan pada pipa atau fitting berdiameter 300 mm atau lebih kecil. Flange plat baja harus disambung ke pipa atau fitting dengan 2 (dua) fillet joint. Dimensi flange harus sesuai dengan ISO, JIS, ANSI, DIN, BS atau standar internasional lainnya yang disetujui. 3. Ujung Bevel untuk Pengelasan Ujung pipa untuk sambungan las harus di-bevel. Untuk pipa berukuran 700 mm dan lebih kecil, ujungnya harus di-bevel agar "Single-welded butt joint" dapat dilakukan dari sisi luar pipa.

Spek.Tek-5

Syarat-syarat Teknik

4. Sleeve Coupling Penyambungan dengan sleeve coupling disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 5. Sleeve Coupling Khusus Sleeve coupling khusus harus sesuai dengan standar pabrik serta disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 3.4. Coating Dan Linning (Lapisan Pelindung Luar Dan Dalam) 1. Proteksi Bagian Luar a. Pemasangan Bawah Tanah Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1,2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel adalah sebagai berikut : Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203 Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA C203. Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri dari berikut ini : Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas. Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm. Bonded asbestos felt Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm minimum. Bonded asbestos felt; dan Satu lapisan water resistant whitewash. Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas persetujuan Direksi Pekerjaan tetapi segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan. b. Pemasangan di Atas Tanah Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan terpapar di luar / dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan berikut ini: Persiapan permukaan Primer Lapisan pertama : : : SSPC-SP-6 atau SP-3 Etching primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron. Red lead atau lead suboxide primer, ketebalan lapisan kering 35 mikron. harus sesuai dengan standar pabrik serta

Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Steel Structure Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan di atas, Primer dan

Spek.Tek-6

Syarat-syarat Teknik

Etching Primer, Class 2. Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. 2. Lapisan Pelindung Dalam a. Umum Semua pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus diberi lapisan dalam dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa di atas tanah harus menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam sesuai dengan AWWA C.210. Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung dengan air bersih harus dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air minum. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum. b. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining) Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi daripada standar yang telah disebutkan di atas. Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama kecuali pada sambungan atau bagian dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus ke arah sumbu memanjang pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel di bawah ini.

Ketebalan Cement Mortar Lining Diameter Nominal (mm) 100 sampai 250 300 sampai 600 Ketebalan Lining (mm) 6 8 Toleransi untuk Ujung Pipa - 1.6 to +3.2 - 1.6 to +3.2

Spek.Tek-7

Syarat-syarat Teknik

c.

Sistim Lapisan Epoxy atau Coal Tar Epoxy Sistim pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistim tersebut terdiri atas sebagai berikut: Sistim pelapisan dengan epoxy - Satu lapisan liquid two-part chemically cured rust inhibitive epoxy primer - Satu lapisan atau lebih liqual two-part epoxy finish coat yang tidak mengandung coal tar. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy - Satu lapisan liquid two-part chemically cured rust inhibitive epoxy primer - Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat. Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama. Sistim pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistim alternatif ini harus memenuhi persyaratan AWWA C210 dan lapisan pertama dari sistim alternatif ini dianggap sebagai lapisan primer. Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

3.

Pelapisan Coating dan Lining pada Ujung Pipa a. Ujung Rata/Datar Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm. Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian 3.5.1. Proteksi Bagian Luar. Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal) pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan pada gambar 3.1 untuk proteksi katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan ketebalan 5 mm. Detail dari lining dan coating untuk ujung pipa dapat dilihat pada gambar 3.1. b. Ujung Bevel Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di bawah ini : Diameter Nominal (mm) Cutback Coating Cutback Tar Epoxy (mm) Lining Mortar (mm)

Spek.Tek-8

Syarat-syarat Teknik

80 - 350 400 - 700

100 150

80 80

31 31

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya.

3.1.
c.

Detail dari coating dan lining pada ujung bevel seperti ditunjukkan pada gambar Ujung Flange Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada 3.5.1. Proteksi Bagian Luar, Bagian 3.5 Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam. Gambar detail coating dan lining dapat dilihat pada gambar 3.1.

4.

Inspeksi Pelaksana Pekerjaan harus melakukan seluruh pemeriksaan dan pengujian yang diperlukan seperti yang dispesifikasikan, baik untuk material dan pekerja-pekerja, untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dan harus menyerahkan hasil pengetesan pada Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan akan memeriksa setiap bagian dari seluruh operasi dan akan memeriksa seluruh kegiatan dimana Pelaksana Pekerjaan mengalami kegagalan, untuk menjaga agar semua pekerjaan/proses sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Badan pemeriksa khusus mungkin diperlukan sebagai tambahan dari pemeriksaan yang dilaksanakan Direksi Pekerjaan. Semua usaha perbaikan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai hasil dari pemeriksaan dan test yang dikerjakan, harus segera dilaksanakan. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan dan mengawasi penggunaan dari pengukur Wet Film Thickness (WFT) atau ketebalan lapisan basah dengan tipe yang disetujui untuk memeriksa tingkat dari pekerjaan pengecatan. Pelaksana Pekerjaan harus melakukan pengujian untuk seluruh pelapisan nonmetallic untuk kontinuitas dengan holiday detection meter yang disetujui. Jangkauan voltase pada peralatan arus searah dengan voltase tinggi harus setengah dari voltase yang dibutuhkan untuk memancar menembus lapisan seperti diukur pada contoh yang telah disetujui.

5.

Coating dan Lining untuk Pipa-Pipa Khusus dan Fitting Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar opoxy seperti dispesifikasikan pada bagian 3.5.1. Proteksi Bagian Luar, Bagian 3.5 Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining): Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly Short Piece digunakan untuk valve assembly Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly

Spek.Tek-9

Syarat-syarat Teknik

6.

Blank Flange

Lapisan Pelindung Sambungan a. Umum Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai proteksi terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan tertanam di dalam tanah, dan harus diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable sleeve or sheet) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan lapisan sambungan (coat) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya dalam Daftar Kuantitas. Bahan lapisan sambungan ini harus mencukupi untuk menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan tambahan (allowance) 20%. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut. b. Selubung atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve or Sheet) Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan crosslinked polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive. Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut adalah sebagai berikut: Diameter Pipa (mm) < =350 400 450 Ketebalan Minimum Lapisan Luar (mm) 0.6 0.9 1.2 Ketebalan Minimum dari Lapisan Dalam (mm) 0.6 0.6 0.6

Kriteria fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai berikut : Kriteria Fisik Lapisan Luar Spesific gravity (Min) Kekuatan tarik : - circumferential (Min., N/mm2) - axial (Min., N/mm2) Elongasi: - circumferential (Min., N/mm2) - axial (Min., N/mm2) Identification hardness (Min., Shore D) Dielectric Strength (Min., kV/mm) Volume Resistivity (Min., ohm-cm) Shrinkage* - circumferential (Min., N/mm2) - axial (Min., N/mm2) : : : : : : : : : : 0.91 (JIS K 7112) 17.7 (JIS K 6760) 14.7 (JIS K 6760) 250 (JIS K 6760) 500 (JIS K 6760) 43 (JIS K 72150) 30 (JIS K 6911) 1x10^14 (JIS K 6911) 40 8

Spek.Tek-10

Syarat-syarat Teknik

Catatan :

( .. ) *

menunjukkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan pada 200 derajat celcius untuk 20 menit

Kriteria Fisik Lapisan Dalam Spesific Gravity (Min.) Consistency (Max.) Softening Point (Min. degrees C) Penetration (Max.) ( .. ) : : : : 1.0 (JIS K 7112) 80 (JIS K 2220) 60 (JIS K 2207) 90 (JIS K 2207)

Catatan :

memperlihatkan standard dari metoda pengetesan yang diterapkan

Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

7. Pengecatan Tanda (Marking) Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini atau dari mutu yang setara. DIMET P.T. Dimet Indonesia ICI P.T. ICI Paint Indonesia VYGARD 260 ICI SUPER STRUCTURE FINISH BODELAC 9000 ALKYD RESIN

NIPPON PAINT P.T. Nippon Paint Indonesia

8. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tape) Pelindung korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorganik tak aktif dan pengisi organik serta pengawet organik. Bahan ini harus didisain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat, adhesif, insulasi elektris,insulasi air, tahan cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisma dll. Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama dengan pelindung korosi petrolatum.

Spek.Tek-11

Syarat-syarat Teknik

3.5.

Sambungan Fleksible Dan Kopling 1. Umum Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 MPa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain. 2. Referensi Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut : AWWA C 219 JIS G 3101 JIS G 3443 JIS G 3445 JIS G 3454 JIS G 5502 JIS G 5402 JIS K 6353 Bolted, Sleeve-Type Couplings for Plain-End Pipe Rolled Steel Pipes for Water Service Coating Steel Pipes for Water Service Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose Carbon Steel Pipes for Pressure Service Spheroidal Graphite Iron Castings Blackheart Malleable Iron Castings Rubber Goods for Water Works Service

3. Sambungan Fleksibel Mekanikal (Mechanical Flexible Joint) Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau kombinasi gayagaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear deflection, distorsi dan gayagaya lain pada jalur pipa. Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan disetujui. a. Persyaratan Desain Sambungan fleksibel mekanikal harus didesain dan dibuat untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut : Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini. Diameter Nominal (mm) 300 to 400 500 & 600 Panjang Maksimum Peletakan (mm) 1600 1700 Minimum Ekspansi yang Diijinkan (mm) 230 270 Minimum Kontraksi yang Diijinkan (mm) 80 80

Spek.Tek-12

Syarat-syarat Teknik

b. Bahan-Bahan dan Konstruksinya Sambungan Fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya. Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus difabrikasi dari lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara. Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 Class 2 FCMB 310, atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan. c. Coating Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai dengan yang dispesifikasikan di sini. Semua permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem epoxy atau sistim coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam 3.5. VII. 7.1 VALVE Umum Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standard yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan : Nama atau Merk Dagang Pembuatnya. Tahun pembuatan (97 berarti 1997). Tekanan kerja. Diameter nominal. Arah panah aliran bila valve tersebut untuk digunakan satu arah aliran. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/ kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi tuang atau besi tempa dan jenis sambungan dari sambungan ulir. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight joints are made on the threads" Valve dengan diameter 50 mm ke atas menggunakan sambungan sistim dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang. Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang diakui. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan peritungan desain atas permintaan Direksi Pekerjaan.

Spek.Tek-13

Syarat-syarat Teknik

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 Bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi yang sesuai dengan standard ISO 2531. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve. Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing. Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10 %. Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm, terbuat dari karet sintetis. Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada handweel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan besarnya maximum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim. Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang berkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coaltar epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan Pengawas. Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Inggris. Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini. 7.2. Gate Valve Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Soft/Resilent seated non rising system". Valve harus memenuhi standard "Gate Valve for Water and Other Liquids" (AWWA C 500) atau standard internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya; dan didesain khusus untuk tekanan kerja yang tidak lebih kecil dari 10 Bar. Gate Valve dari jenis resilent-seated terdiri dari iron body ressilent seated gate velve dengan jenis tangkai non rising (NRS). Valve harus dirancang untuk saluran air yang

Spek.Tek-14

Syarat-syarat Teknik

bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve dalam posisi terbuka. Badan valve harus terbuat dari ductile iron dengan double flange. Flange harus memenuhi standar ISO 2531, face to face memenuhi ISO 5732 seri 14. Untuk stem seal harus disediakan gland packing atau O-ring termasuk pressure actuated steam seal lainnya. Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel, kecuali bila disebut lain dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka gate valve harus dilengkapi dengan cap untuk stemnya dan sudah dibaut. Untuk gate valve yang tanpa hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum satu untuk setiap 20 buah yang seukuran.Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface box/ street cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis. Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah tergalvanis. Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah. Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi. Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka. Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan di atas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Direksi Pekerjaan. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Direksi Pekerjaan dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valve-nya dalam posisi terbuka penuh. Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel. Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu. Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan "PDAM - SMD " pada bagian atasnya. Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah di-coating dengan anti karat.

Spek.Tek-15

Syarat-syarat Teknik

Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts), mur baut yang digunakan pada bonnet, packing plate, gland dan lainnya harus dari bahan stainless steel (kecuali ditentukan lain dan memenuhi ISO 1461 atai ISO/R 898 class min.8.8. Gasker/Rubber terbuat dari nitrile butadine rubber (NBR) dan memenuhi standard ISO 4633. Pengoperasian gate valve resilent seated gate valve tipe NRS memerlukan kunci mur dan roda pemutar dari tiper tersebut tanpa perbandingan roda gigi. Kunci mur dan roda pemutar dari tipe tersebut harus terbuat dari cast iron atau ductile cast iron. Kunci mur luasnya 32 mm2 pada bagian atas pada bagian dasar dan tinggi 70 mm. Tipe roda pemutar adalh ruji/jari-jari. Tipe piringan atau roda pemutar tidak digunakan. Diameter roda pemutar tidak boleh kurang dari yang tercantum dalam tabel berikut, kecuali ditentukan lain, semua gate valve termasuk resilent-seated gate valve, tipe NRS dengan diameter 150 mm atau lebih harus dilengkapi dengan petunjuk valve yang dapat dibaca dalam persen dengan minimum ukuran 25 %.

Diameter Nominal (mm) 50 80 100 150 200 250 300 350 400

Minumum Diameter Roda Pemutar (mm) 160 180 250 300 350 400 400 450 500

7.3.

Katup Udara (Air Release Valve) Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut : dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa. dapat memasukkan udara selama penggelontoran. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan. aman terhadap vakum.

Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.

Spek.Tek-16

Syarat-syarat Teknik

Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrile Butadiene Steel. Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS. Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar di atas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran. Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve) dengan spesifikasi sbb: a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seat, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti "Standards for Rubber Seated Butterfly Valves" (AWWA Designation C 504) atau standard internasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90 dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings" kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-B 2213. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang. Ukuran Pipa (mm) 300 dan lebih kecil 350 dan lebih besar Tipe Air Valve Diameter Nominal Air Valve (mm) 25 mm dan lebih kecil 75 mm dan lebih besar

b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.

tipe dengan orifice kecil/ tunggal tipe dengan dua orifice atau kombinasi

Spek.Tek-17

Syarat-syarat Teknik

1. Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

2. Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi


Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis, sehingga akan : a. b. c. d. 7.4 Check Valve Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve/Klep Tabok dengan sambungan flange. Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan. Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja dan arah aliran air. Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang. Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2. Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan, dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya. Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange. 7.5. Gate Valve Perunggu (Bronze) Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 Mpa (10.0 kg//cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir (sekrup). Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian, Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.

Spek.Tek-18

Syarat-syarat Teknik

Valve, dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit. Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada JIS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/mm2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas. 7.6. Butterfly Valve Pada dasarnya valve dimaksud teridiri dari sebuah double flanged ductile iron body dengan sebuah dudukan stainless steel, sebuah disc dengan sebuah gasket karet melingkar, sebuah poros valve dan sebuah mekanis operasi. Ukuran face to face flange dari butterfly valve harus memenuhi syarat ISO 5752 series 14. Disc Valve harus dari tipe excentric dan berputar dengan sudut 90 derajat dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh. Proros-poros disc harus horizontal kecuali ditentukan lain. Mekanisme operasinya adalah dengan spur gear yang dipasang pada body valve. Suatu indikator harus disediakan yang digerakkan langsung atau tidak langsung oleh poros valve untuk menunjukkan posisi disc. Mekanisme pembuka yang bisa dioperasikan oleh satu orang saja One Man Operation harus mengunci sendiri (self locking) sehingga posisinya tidak akan bergerak walaupun ada dorongan air atau vibrasi. Kecuali ditentukan lain dalam Daftar Kuantitas Bahan jumlah putaran minimum rodapemutar/handwheel untuk memutar disc dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh atau sebaliknya. Bila dirinci dalam daftar kuantitas bahan, valve dimaksud dapat dilengkapi dengan penggerak baik elektris maupun pneumatic. Penggerak elektris dan pneumatic yang dimaksud harus memenuhi syarat spesifikasi yang diminta. Setiap valve harus dirancang untuk penutupan kencang dengan tekanan differensial sepanjang disc valve sama dengan rating tekanan valve terkait Badan Butterfly Valve harus terbuat dari Ductile Iron yang mempunyai flange, rubberseated dan kedap air dan harus dirancang sesuai dengan AWWA C 504 kelas 150 B short body (tipe badan pendek) Badan valve harus seuai dengan spesifikasi ini : Ductile iron : JIS G 5502, class 2 FCD 450 atau ASTM A 536 Grade 65-45-12 Valve harus mempunyai ukuran panjang terpasang (laying length) dan ketebalan rangka minimum seperti yang diberikan pada tabel berikut:

Spek.Tek-19

Syarat-syarat Teknik

Dalam hal apapun ketebalan body shell tidak boleh melampaui 12.5 % dibawah ketebalan logam yang diberikan dari tabel tersebut. Diameter Nominal (mm) 200 250 300 350 400 Panjang Terpasang (mm) 150 203 203 203 203 Minimum Ketebalan Rangka (mm) 11.7 13.7 14.7 16.0 17.3

Batang valve harus terbuat dari stainless steel tipe 304. Bahan valve harus merupakan one-price unit yang seluruhnya memanjang melalui pringan/ disc valve atau dari jenis stub shaft type (potongan) yang terdiri dari 2 batang terpisah yang dimasukan kedalam piringan valve dengan jarak minimum 1.5 kali diameter shaft. Batang valve harus memiliki diameter minimum sesuai dengan panjang bantalan valve dan dalam disc/piringan seperti dispesifikasikan dalam tabel berikut : Diameter Nominal (mm) 200 250 300 350 400 Minimum Diameter Batang (mm) 28.6 34.9 38.1 44.4 50.8

Dudukan karet valve (rubber valve seats) harus merupakan desain yang memungkinkan adanya pemindahan dan penggantian lokasi untuk pemasangan valve dia. 150 mm atau lebih besar. Dudukan tersebut harus dapat dipasang dengan baik pada piringan/disc dari valve, merupakan karet sintetis dan diberi penguat oleh pabrik dan harus diklem, aman secara mekanis, terikat atau divulkanisir pada badan piringan atau piringan. Semua klem dan cincin penahan untuk karet dudukan merupakan material anti karat. Dudukan karet harus sesuai dengan permukaan dudukan dengan mengacu pada AWWA C 540 ; stainless steel, monel, campuran besi tuang dan perunggu, Spray atau permukaan dudukan berbentuk lempengan tidak digunakan. Permukaan dudukan bawah (deposit) dapat diterima jika disetujui enginner/Direksi Pekerjaan.

Gasket harus memenuhi standar ISO 4633 Piringan valve harus merupakan cetakan (cast) atau desain pabrik dengan bentuk yang tidak mempengaruhi aliran. Ketebalan piringan valve tidak lebih dari 2 1/4 kali dari diameter batang tang tertulis pada tabel C. Piringan valve harus terbuat dari besi ductile iron, stainless steel atau campuran besi tuang dengan spesifikasi sebagai berikut :

Spek.Tek-20

Syarat-syarat Teknik

Cast Iron Ductile Iron Stainless Steel Lain

: JIS G 5501, kelas 3 FC 20 atau yang lebih baik, atau ASTM A 126, kelas B atau ASTM A 536, Grade 65-45-12 : JIS G 5502, kelas 2 FCD 45 atau ASTM A 536. Grade 6545-12 : Tipe 302, 303, 304, 316 atau tipe lain yang disetujui Direksi Pekerjaan/Direksi Pekerjaan : Disesuaikan dengan AWWA C 504

Semua valve yang dipasok memenuhi spesifikasi ini harus cocok baik untuk pengoperasian berfrekwensi sering maupun berfrekwensi jarang baik dalam posisi terbuka maupun tertutup. 7.7 Tutup Manhole Tutup manhole harus terbuat dari Ductile Cast Iron yang memenuhi standar ISO 108376 atau standar lainnya yang setara. Tutup tersebut diperkuat dengan stainless steel bolts, stainless steel sring washer dan ductile iron cams. Tutup harus ait tight dan water tight sampai pada tekanan 1 bar, internal atau eksternal dan harus memenuhi syarat terst load diatas 40 Ton. C2. I. 1.1 PEMASANGAN PIPA UMUM Uraian Kerja, Rencana dan Gambar Kerja Kontrak ini harus diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat Kontrak maupun dalam Lampiran Surat Penawaran yang merupakan sebagian dari Kontrak. 2 (dua) minggu sebelum dimulainya pekerjaan di lapangan yang manapun juga, Kontraktor harus memberitahu Direksi dan Lurah setempat sehingga penduduk di sekitarnya dapat diberitahukan mengenai adanya pelaksanaan pembangunan dan pengaturan-pengaturan jalan sementara yang perlu dibuat. Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak adanya Perintah Direksi untuk mulai melaksanakan pekerjaan, Kontraktor juga harus menyerahkan detail-detail berikut ini : Program yang sesuai dengan Syarat-syarat Kontrak Peralatan/mesin-mesin yang akan digunakan termasuk merk, jenis dan kapasitasnya. Tenaga kerja/buruh yang akan dipekerjakan. Staf Senior, Pemasok, para ahli yang akan terlibat. Rencana detail dari metode yang diusulkan untuk pekerjaan-pekerjaan sementara dan pekerjaan-pekerjaan galian termasuk papan-papan penahan dan rangka penguatnya untuk lubang-lubang galian, parit-parit, dan lain-lain. Rencana detail dari cofferdam yang diusulkan untuk penyeberangan sungai. Rencana detail dari pipe jacking yang diusulkan untuk crossing jalan. Rencana pengeluaran dalam bentuk grafik-akumulasi pengeluaran terhadap waktu.

Kontraktor tidak akan diperbolehkan mulai melakukan kegiatan penggalian jika

Spek.Tek-21

Syarat-syarat Teknik

informasi-informasi tersebut diatas tidak dapat dipenuhi. Selama pelaksanaan pemasangan pipa, Kontraktor harus menyelesaikan terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan sepanjang jalan yang sedang dikerjakan tersebut, sebelum melanjutkan ke bagian terusannya. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan tersebut adalah : Konstruksi jalur pipa Penyelesaian pemasangan katup-katup dan tapping konstruksi bak kontrol. Pembuatan chamber (bak) Pengurugan kembali Pekerjaan perbaikan-perbaikan Pembersihan dan sterilisasi Pengujian sementara

Hanya peletakan pipa dengan panjang maksimum 500 m diperkenankan tanpa pengujian sementara. Jalur pipa yang belum/tidak diuji dan dibiarkan terbuka sepanjang malam harus ditutup sementara dengan penutup (stopper) yang harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor tidak diperkenankan memulai setiap galian untuk pipa sebelum permukaan tanah diperiksa dan pengukuran (survey) bersama Kontraktor harus menyerahkan gambar hasil pengukuran bersama kepada Direksi untuk penyesuaian terhadap elevasi desain bilamana diperlukan. Gambar pengukuran bersama tersebut harus diserahkan kepada Direksi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum jadual penggalian dimulai. 1.2. Satuan Ukuran dan Standar yang Umum Sistem International (SI) tentang satuan harus dipergunakan di seluruh proyek dan harus dijadikan dasar-dasar perhitungan, perencanaan dan pelaksanaan proyek. Semua ukuran harus dalam metrik. Didalam seluruh dokumen, seperti surat menyurat, tabel-tabel teknis dan gambargambar, harus dipergunakan satuan ukuran menurut Sistem International. Dalam gambar-gambar atau brosur-brosur yang dicetak dan satuan ukurannya berlainan, maka satuan yang setara dengan Sistem International harus dicantumkan sebagai tambahan. Bila terdapat pemakaian singkatan-singkatan seperti ini, maka artinya adalah sebagai berikut : AASHTO ASTM AWWA BS ISO JIS PUBBI PBI SII SNI American Association of State Highway Officials American Society for Testing Materials American Water Works British Standards Assosiation International Organization for Standardization Japanese Industrial Standard Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia Peraturan Beton Indonesia Standar Industri Indonesia Standar Nasional Indonesia

Spek.Tek-22

Syarat-syarat Teknik

AS

- Australian Standard

III. C2.1. PEMASANGAN PIPA STEEL DAN PVC I. UMUM Kontraktor harus mengangkut dan memasang pipa beserta accessoriesnya secara lengkap sesuai dengan spesifikasi ini seperti yang ditunjukan dalam gambar, sedemikian rupa hingga dapat diterima secara memuaskan oleh Direksi. a. b. Rekanan harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. Rekanan harus mempelajari brosur-brosur teknis atau pedoman teknis yang dikeluarkan oleh pabrik dari pipa, fitting dan perlengkapannya yang digunakan dalam pekerjaan ini, tentang spesifikasi dan petunjuk pemasangan produksi mereka. Penggunaan brosur dan pedoman teknis dari pabrik tersebut oleh Rekanan harus diketahui dan disetujui Direksi Proyek. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi ini dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan praktis yang berlaku di Indonesia dan harus disetujui oleh Direksi Proyek.

c.

II. 2.1.

PENGANGKUTAN PIPA Peralatan yang Diperlukan Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan persetujuan kepada Direksi untuk penggunaan alat-alat yang akan dipakai seperti : Alat pengangkatan (Lifting Equipment) Alat pengangkutan (Transportation Equipment) Alat pengujian (Testing Equipment) Peralatan pelengkap lainnya

2.2.

Pengangkutan Pipa Kontraktor harus mengangkut dan memindahkan pipa dan accessoriesnya dari gudang Proyek ke sepanjang jalur lokasi pemasangan pipa. Semua resiko yang timbul akibat pengangkutan menjadi tanggung jawab Kontraktor. a. Peralatan Pengangkat Kontraktor harus menyediakan peralatan pengangkat di gudang dan di lokasi rencana pemasangan pipa. Peralatan pengangkatan ini harus mempunyai kemampuan minimal 1 (satu) ton atau berat 1 batang pipa dengan diameter terbesaryang akan dipasang. Peralatan ini dimaksudkan untuk mengangkat pipa PVC, Steel & GSP dari tempat penimbunan ke atas alat pengangkut dan menurunkan pipa dari alat pengangkut ke sepanjang jalur pemasangan pipa dan untuk menurunkan pipa ke dalam galian, bila diperlukan.

Spek.Tek-23

Syarat-syarat Teknik

b.

Peralatan Pengangkutan Peralatan pengangkutan yang dimaksud adalah untuk mengangkut pipa dari gudang ke lokasi sepanjang jalur pipa dengan memperhitungkan kondisi pipa dan jalan yang akan dilewati. Peralatan ini akan berupa trailer atau alat berat lainnya yang sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Segala biaya yang timbul untuk keperluan pengangkutan pipa, termasuk retribusi, harus ditanggung oleh Kontraktor dan telah tercakup dalam harga satuan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

2.3.

Pemeliharaan/Penjagaan Pipa dan Accessories Kontrator harus mengadakan pemeliharaan dan penjagaan atas pipa-pipa dan accessoriesnya untuk mencegah timbulnya kerusakan atas pipa-pipa dan accessories tersebut selama berlangsungnya pekerjaan pengangkutan dan pemindahan, penurunan ke posisi yang benar dan pemasangannya serta penyambungan sampai pekerjaan selesai. Pipa tidak boleh diletakkan langsung (kontak) dengan tanah, harus diberi penopang dari kayu atau bahan lain. Kontraktor juga harus menggunakan, memelihara dan menjaga peralatan (Tools and Equipment) yang diperlukan dalam pemasangan pipa sedemikian rupa hingga kemungkinan terjadinya kerusakan dapat dihindari. Semua peralatan harus selalu dalam keadaan bersih dan terpelihara baik, serta siap pakai setiap saat diperlukan. Kerusakan yang terjadi atas pipa dan accessorienya beserta peralatan yang diperlukan harus segera diperbaiki sesuai dengan ketentuan/petunjuk Direksi. Apabila kerusakan yang terjadi sedemikian rupa hingga tidak dapat diperbaiki, atau karena hilang, Kontraktor bertanggung jawab untuk menggantinya. Biaya yang timbul akibat kerusakan dan/atau kehilangan tersebut di atas, harus ditanggung oleh Kontraktor.

III. 3.1.

PEMASANGAN PIPA Trase Pemasangan Pipa. Trase pipa diberikan sesuai dengan Gambar dan penjelasan pada Peninjauan Lapangan setelah Rapat Penjelasan Pekerjaan Penjelasan trase pipa pada Peninjauan Lapangan ini mengikat Rekanan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Segala biaya yang timbul untuk menentukan trase ini termasuk pematokannya menjadi tanggung jawab Rekanan. a. Kewajiban Rekanan. Rekanan berkewajiban dan bertanggung jawab agar pipa-pipa berikut fitting dan perlengkapannya terpasang secara benar pada trase yang ditentukan, baik kelurusannya, kedalaman maupun kemiringannya. Untuk maksud ini, jika dikehendaki oleh Direksi Proyek, Rekanan harus mengukur pekerjaannya dari tolok ukur atau titik reference tertentu atas biaya Rekanan.

Spek.Tek-24

Syarat-syarat Teknik

b. Penyimpangan karena bangunan lain. Bilamana ada rintangan yang tidak terlihat di dalam rencana dan ternyata menghalangi pekerjaan dan mengakibatkan perubahan pelaksanaan, maka Rekanan harus mengadakan perubahan tersebut sesuai petunjuk Direksi Proyek. Perubahan pekerjaan tersebut dilaksanakan berdasarkan pada pasal 4.17, tentang pekerjaan tambah kurang. c. Perhatian Untuk Pekerjaan Penggalian. Pekerjaan penggalian harus dilakukan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga pekerjaan galian pada trase yang tepat. Bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bangunan dan/ atau instalasi bawah tanah yang ada sebagai akibat penggalian, Rekanan harus memperbaikinya kembali sesuai dengan keadaan semula dengan biaya Rekanan.

d. Penyelidikan Sarana-Sarana Dibawah Tanah. Bilamana menurut Direksi Proyek, diperlukan untuk penyelidikan dan penggalian untuk menentukan bangunan dan/ atau instalasi bawah tanah yang ada, maka Rekanan harus melaksanakan penyuntikan pendahuluan pada trase pipa yang akan digali dan atas petunjuk Direksi Proyek serta biayanya menjadi tanggungan Rekanan. e. Kedalaman Pipa. Semua pipa dipasang pada kedalaman 1,65 meter yang dihitung dari permukaan tanah terendah rata-rata sampai kesisi puncak pipa, kecuali terlihat lain pada gambar atau atas petunjuk Direksi Proyek.

3.2.

Penggalian dan Persiapan Parit Galian. 1) Umum a. Galian tanah dilaksanakan untuk : * Semua pemasangan pipa dan peralatannya serta bangunan pelengkap yang termasuk dalam pekerjaan ini. * Semua bagian-bagian bangunan yang masuk ke dalam tanah. b. Pekerjaan galian dan pembuatan parit galian hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang layak, aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan kemungkinan timbulnya bahaya bagi keselamatan manusia dan kerusakan bangunan atau instalasi yang ada. Segala hal yang diakibatkan oleh pekerjaan penggalian dan pembuatan parit galian, menjadi tanggung jawab Rekanan. c. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang dengan posisi yang baik dan aman. Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang dapat dipasang untuk setiap harinya dan mengikuti petunjuk Direksi Proyek. Pekerjaan penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus segera diikuti dengan pelaksanaan pemasangan pipa dan perlengkapannya, serta diikuti pula dengan penimbunan/ pengurugan kembali dengan segera. d. Parit galian yang masih terbuka harus dijaga sehingga effisiensi pekerjaan dan keselamatan pekerja serta masyarakat dapat terjamin. e. Bila dijumpai adanya sarana-sarana atau instalasi diatas permukaan tanah atau di bawah tanah, maka harus diadakan pengamanan terhadapnya agar tidak terjadi kerusakan sebagai akibat pekerjaan Rekanan. Perbaikan atas kerusakan yang terjadi sebagai akibat pekerjaan penggalian

Spek.Tek-25

Syarat-syarat Teknik

menjadi tanggung jawab Rekanan. 2) Lebar dan Kedalaman Parit Galian. a. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa berikut perlengkapannya serta bangunan-bangunan yang nyata - nyata termasuk dalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan Gambar Kerja (gambar situasi, profil memanjang, profil melintang dan potongan). b. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan tebal lapisan pasir di bawah pipa. c. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian (yang tidak terganggu antara 2 sambungan pipa). d. Kedalaman galian hendaknya selalu diperiksa untuk mendapatkan kedalaman jalur pipa yang tepat. e. Bila tidak dinyatakan lain,lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya pipa yang akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin pekerjaan penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocoran - kebocoran pada sambungan pipa dapat dihindarkan. Bila perlu lebar galian diperbesar untuk memudahkan penempatan alat-alat penyangga dan sebagainya. f. Parit dan tempat sambungan atau peralatan pipa hendaknya digali hingga didapatkan suatu lebar yang cukup untuk ruang bekerja, pemasangan, penyambungan, penanaman maupun pekerjaan konstruksi. g. Bila pada bagian galian parit pipa terdapat galian-galian berlumpur atau penggalian terlalu dalam maka dapat diurug dengan pasir ataupun diurug dengan bahan-bahan lainnya yang disetujui oleh Direksi Proyek. Urugan tersebut kemudian dipadatkan dengan alat pemadatan atau dengan tangan untuk memperoleh permukaan yang rata pada tempat pemasangan pipa. h. Batu-batu dengan diameter lebih besar dari 40 mm harus dibuang dari parit galian. i. Dasar parit galian hendaknya rata, rapat, terkonsolidas dan digali pada kedalaman yang tepat untuk meletakkan pipa, serta harus bebas dari lumpur dan tetap rata bila diinjak kaki pada pekerja. Dasar parit yang sebelumnya padat tapi menjadi lunak bagian atasnya akibat pelaksanaan pekerjaan hendaknya diperkuat dengan satu atau lebih lapisan batu pecah atau kerikil. Lapisan lumpur atau tanah lunak pada dasar parit tidak boleh lebih tebal dari 1,25 cm. Galian Pada Tanah Lunak. a. Apabila ternyata di dalam pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran-kelongsoran dan keruntuh-an-keruntuhan terus menerus yang mengganggu, haruslah diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu atau lainnya) agar terjamin keselamatan dan keamanan pekerja, effisien kerja, struktur dan fasilitas lain yang ada. Penurapan hendaknya direncanakan dan dibuat untuk menahan semua beban dan muatan yang mungkin timbul akibat pergerakan tanah atau tekanan. Konstruksi penguat ini hendaknya kaku hingga tidak terjadi perubahan bentuk dan posisi dalam keadaan apapun. Biaya yang mungkin timbul akibat adanya konstruksi penguat tersebut harus sudah diperhitungkan dalam harga penawaran dan tidak diterima adanya

3)

Spek.Tek-26

Syarat-syarat Teknik

b.

tuntutan tambahan biaya untuk pekerjaan ini. Bila pada bagian bawah parit galian ternyata tidak stabil atau dijumpai lapisan-lapisan bekas sampah ataupun humus, lapisan tersebut harus dibuang. Bila dianggap perlu, Direksi Proyek dapat memerintahkan untuk memindahkan tanah pada lokasi galian dan mengisinya kembali dengan bahan-bahan yang sesuai.

4)

Pengamanan Parit Galian. a. Pada tempat-tempat parit galian yang mudah longsor harus diberi turap-turap pengaman. b. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang harus dibangun atau pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan. c. Apabila juga ternyata bahwa di dalam galian dijumpai air yang mengganggu pengeringan, maka Rekanan harus menyediakan pompa atau peralatan lain untuk pengeringan. Biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan pengeringan tersebut berikut pompa dan peralatannya adalah tanggungan Rekanan. d. Semua penggalian untuk struktur beton dan parit yang diperdalam hingga mencapai atau di bawah elevasi statik air, hendaknya dikeringkan dengan menurunkan permukaan air tanah sampai jarak tidak kurang 30 cm di bawah dasar galian. e. Air permukaan hendaknya dipintaskan atau dengan cara-cara lain dicegah tidak memasuki daerah pemaritan sejauh mungkin tanpa mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada tanah milik sekitarnya, dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Rekanan. Penimbunan Tanah Bekas Galian. Semua tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang lewat. Bila diperlukan, Direksi Proyek dapat memerintahkan kepada Rekanan untuk mengangkut tanah lebih bekas galian tersebut. Segala biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Rekanan. Pemeriksaan Parit Galian. Pekerjaan parit galian dinyatakan selesai setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Proyek.

5)

6)

3.3.

Pemasangan Pipa 1) Umum. a. Pipa, fitting dan perlengkapannya yang akan dipasang, tersimpan digudang penyimpanan pipa yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Pengangkutan dari gudang ke tempat pemasangan menjadi tanggung jawab Rekanan termasuk pembiayaannya. Apabila ternyata di dalam pelaksanaan pemasangan pipa, fitting dan perlengkapannya terdapat kelebihan pipa atau perlengkapannya, Rekanan harus mengembalikannya ke gudang/tempat pengumpulan yang ditentukan oleh Direksi Proyek. Biaya untuk pengembalian pipadan potongan - potongan pipa dan perlengkapan pipa tersebut menjadi tanggungan Rekanan. b. Cara-cara pengangkutan, penyambungan dari pipa-pipa dan ketentuan ketentuan teknis cara pemasangan akan diberikan petunjuk oleh Direksi

Spek.Tek-27

Syarat-syarat Teknik

Proyek. c. Pipa dan perlengkapan pipa yang telah diserahkan kepada Rekanan untuk dilaksanakan pemasangannya harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang atau rusak. Kerusakan atau hilang setelah diserahkan kepada Rekanan, harus diganti sesuai dengan kwalitas/ bentuk aslinya dan biaya yang ditimbulkan akibat penggantian tersebut menjadi tanggungan Rekanan. Sebelum dan sesudah dipasang, pipa-pipa dan perlengkapan pipa, harus dijaga bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan retak-retak.

d.

Kontraktor harus mengadakan dan menyediakan peralatan (Tools and Equipment) yang cukup baik, serta jumlah dan jenisnya sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan pipa beserta accessoriesnya. Peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan terpelihara baik dan siap pakai pada saat diperlukan. Caracara yang dipergunakan untuk pemasangan pipa dan penggunaan peralatan tersebut harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penyangga pipa harus dipasang untuk pemasangan pipa di atas tanah (exposed), baik hal itu ditunjukkan dalam gambar ataupun tidak. Bagian dalam pipa dan accessoriesnya harus selalu dijaga kebersihannya dan dijauhkan dari benda-benda asing dan kotoran saat sejak sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilaksanakan. Tindakan pencegahan untuk menghindari masuknya benda-benda asing dan kotoran harus dilakukan selama pekerjaan pemasangan pipa berlangsung, dengan cara menyumbat ujung-ujung pipa dengan kain pembersih atau sejenisnya. Pada akhir pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari, setiap lubang dan ujung pipa yang terbuka harus dipasang sumbat yang rapat air. Pipa harus dipasang sesuai dengan arah dan kemiringan yang ditunjukkan dalam gambar. Sebelum dipasang pada posisinya, arah dan kemiringan landasannya harus diperiksa dengan alat ukur. Pada saat pemasangan, ppipa dan accessorienya harus diperiksa terhadap kemungkinan adanya kerusakan/cacat. Pipa dan accessories yang cacat, yang ditemukan sebelum, pada saat dan sesudah terpasang, harus diberi tanda dan disingkirkan dari tempat pekerjaan dan kemudian diganti dengan bahan yang setara dan utuh. Kontraktor harus menggunakan saran-saran teknis yang diajukan oleh pabrik pembuat tentang cara pemasangan sambungan-sambungan. Minyak pelumas (lubricant) yang disarankan dari pabrik pembuat atau disetujui Direksi harus digunakan Kontraktor. Dimana pabrik pembuat penyarankan pemakaian alat penyambung yang khusus, Kontraktor harus menggunakan alat-alat tersebut untuk pemasangan semua sambungan dengan pipa dari tipe yang dipersyaratkan. Semua sambungan harus kedap air. Direksi berhak menghentikan pekerjaan pemasangan pipa apabila menurut pendapatnya alur pipa dan elevasinya tidak benar serta cara-cara pemasanganya tidak mengikuti petunjuk pabrik atau Direksi. 2) Pembongkaran Sepanjang Jalur Parit Galian. Pipa dibongkar sedekat mungkin dengan parit galian dan diletakkan setiap interval panjang pipa sehingga memudahkan penurunan pipa kedalam parit.

Spek.Tek-28

Syarat-syarat Teknik

3)

Menurunkan Pipa Kedalam Parit Galian. a. Pipa yang akan dipasang, diturunkan kedalam parit galian dengan alat-alat khusus yang disediakan oleh Rekanan. Semua peralatan dan fasilitas yang diperlukan harus disiapkan sebelumnya agar pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan mudah, aman dan sempurna. Semua pipa, fitting dan perlengkapannya harus diturunkan dengan hati-hati kedalam parit galian secara satu persatu dengan derek, tali-tali dan lain-lain alat yang sesuai untuk menghindari dari kerusakan. Dalam hal apaun penurunan pipa ke dalam galian tidak boleh dijatuhkan. Tali yang digunakan haruslah bersifat lemas dan tidak boleh menggunakan sling baja atau rantai, karena dapat merusak dan menggores pipa. Bila Rekanan menggunakan kait untuk mengangkat dan menurunkan pipa, maka ujung kait ini harus dilindungi karet, untuk menghindari kerusakan pada ujung-ujung pipa dan inner lining dari pipa baja. b. Bila terjadi kerusakan pada pipa dan perlengkapannya akibat kelalaian Rekanan, Rekanan harus mengganti pipa-pipa yang rusak atau memperbaiki kembali (bila masih dapat diperbaiki) seperti semula dengan persetujuan Direksi Proyek. c. Selama penurunan pipa-pipa terutama pipa fiberglas dan pipa asbes semen, harus dihindari terbantingnya atau terbenturnya pipa, karena dapat menimbulkan pecah atau retak-retak pada pipa atau kerusakan pada ujung pipa yang akan menyulitkan pemasangan sambungannya. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan. Semua pipa dan perlengkapan pipa yang akan dipasang serta alat-alat bantu untuk pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati-hati sesaat sebelum pipa-pipa/perlengkapan pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang sebenarnya. Bila ada ujung pipa terdapat bengkokan-bengkokan hal tersebut harus dihindarkan, atau ujung pipa yang bengkok harus dipotong sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi Proyek. Pipa atau fitting yang rusak harus dipisahkan untuk diperiksa oleh Direksi Proyek.

4)

5)

Pembersihan Pipa dan Perlengkapannya. Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis kotoran. Bagian luar ujung pipa, kopling dan semua bagian sambungan yang akan dipasang harus dicuci terlebih dahulu sampai bersih sehingga diperoleh sambungan pipa yang stabil dan baik. Pada sistem sambungan yang menggunakan cincin karet atau rubber gasket, misalnya kopling, dresser dan mechanical joint, maka cincin karet harus terhindar dari minyak dan bahan kimia yang bisa merusak. Cincin karet ini harus disimpan ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan hanya dibawa ke lapangan bila akan dipasang.

6) Pemasangan Pipa. a. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing, alat-alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air di dalam pipa.

Spek.Tek-29

Syarat-syarat Teknik

Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam parit galian harus langsung dipasang dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahanbahan yang disetujui Direksi Proyek serta dipadatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Proyek. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Proyek baru diperbolehkan untuk diurug. c. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan masuk kedalam pipa. Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui Direksi Proyek. d. Tikungan/belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbow/ bend dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi Proyek. e. Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan dengan penyambung bend/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee cross (sesuai kebutuhannya). f. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara papun tidak diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Proyek. g. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Proyek. h. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan pipa agar pipa yang dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari. i. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih. Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering. j. Disekeliling pipa harus diberi tanah halus bebas batuan sesuai dengan gambar, dan tanah bekas galiannya harus disingkirkan agar segera dapat dilalui kendaraan- kendaraan, dan khusus untuk jalan-jalan protokol (lalu lintas padat dan kendaraan-kendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat baja. k. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee, elbow/ bend, dan sebagainya harus diberi blok-blok penahan dari beton (beton K-175). l. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya kotoran/benda-benda asing/air kotor ke dalam pipa. m. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/oli, ter/aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya. n. Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup (didop/ plug) dan diberi beton penahan (beton K-175). 7) Pemotongan Pipa. Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan Rekanan dengan persetujuan Direksi Proyek dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-syarat teknis / petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan.

b.

Spek.Tek-30

Syarat-syarat Teknik

Ujung-ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat-alat yang sesuai misalnya dengan gurinda. 8) Pemulihan Sarana-Sarana Yang Ada. Segala sarana yang perlu disingkirkan akibat penggalian pekerjaan pema-sangan pipa, harus diperbaiki dan dikembalikan seperti keadaan dan kondisi semula. Biaya-biaya yang timbul akibat kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Rekanan. Pemasangan Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) Semua pipa PVC dan fitting disambung dengan baik sesuai dengan intruksi dari pabrik. Pelumas yang diusulkan dari pabrik atau yang disetujui Direksi harus digunakan Kontraktor. Pemotongan pipa dan pembuatan ujung-ujung miring (bevel) harus menggunakan alat sesuai rekomendasi pabrik dan dengan cara-cara sesuai instruksi pabrik dan disetujui Direksi. Pipa PVC tidak boleh DIPANASKAN, dan juga pipa PVC tidak boleh melewati atau dicor dalam dinding beton.

9)

10) Pemasangan Pipa GSP (Galvanized Steel Pipe) Semua pipa GSP dan fitting harus disambung dengan baik sesuai dengan instruksi dari pabrik. Semua sambungan harus menggunakan PTFE. Pemotongan pipa dan pembuatan ulir harus menggunakan alat yang sesuai dengan instruksi dari pabrik dan disetujui Direksi. Peralatan pembuatan ulir harus menghasilkan ulir yang rapi dan baik, bebas dari serpihan baja. 3.4. Penyambungan Pipa 1) Umum. Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam spesifikasi ini bersifat umum. Uraian terinci tetang sambungan tersebut, harus mengikuti instruksi dan petunjuk pabrik atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam butir ini sudah termasuk semua accessories yang diperlukan. Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dari Direksi Proyek. Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: * Pipa baja dengan sambungan flens. * Pipa baja dengan sambungan las. Sambungan Tekan (Push-on-Joint) Pipa-pipa yang digunakan masing-masing mempunyai ujung berbentuk spigot dan socket. Setelah pipa dibersihkan gelang karet dimasukkan ke dalam socket tepat pada kedudukannya, tandai ujung spigot dengan garis melingkar sesuai panjang lekukan ujung socket dan oleskan pelumas pada ujung spigot dan gelang karet di dalam socket. Masukkan ujung spigot ke dalam socket dengan posisi kedua pipa dalam keadaan sejajar dan rapatkan sambungan spigot dengan socket sampai batas yang dikehendaki.

2)

Spek.Tek-31

Syarat-syarat Teknik

3)

Sambungan mekanikal (Mechanical Joint) Sambungan pipa menggunakan gelang penekan yang dikunci dengan baut. Setelah dibersihkan dan ditaburi dengan bahan sabun, gelang penekan dipasang pada ujung spigot, lalu ujung spigot dimasukkan ke dalam ujung socket yang dipasangi gasket; dan baut dipasang dan dikencangkan Mur-mur yang letaknya bersebelahan dengan sudut 180 harus dikencangkan bergantian sedikit demi sedikit bagian per bagian mur, agar diperoleh tegangan yang merata pada seluruh bagian gelang penekan. Semua mur dikencangkan dengan kunci (kunci moment yang memiliki alat pengukur leluatan putar) dan semuanya dikencangkan sesuai dengan kekuatan putar yang ditentukan sesuai standar yang dibuat oleh pabrik.

4)

Pembelokan (Deflection) yang Diijinkan Pipa-pipa yang digunakan masing-masing mempunyai ujung berbentuk spigot dan socket. Pipa-pipa dengan fitting dan accessoriesnya harus dipasang dan disambung dengan cermat dan teliti sesuai dengan aligment seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan Direksi. Apabila diperlukan, sambungan (tanpa angkur) dapat dibelokkan agar diperoleh alur pipa dalam bentuk kurva dengan jari-jari yang panjang. Pada sambungan dengan angkur (anchored joint), tidak diperbolehkan adanya pembelokan. Besarnya sudut pembelokan sesuai ketentuan tersebut dibawah ini dan disetujui oleh Direksi. Sambungan Tipe Flens Setelah Flens pipa sudah bersih permukaannya, kemudian dipasang dan dibaut dengan putaran secukupnya. Di antara kedua permukaan flens dipasang packing (gasket) dari karet atau elastomer untuk mencegah kebocoran dan agar sambungan lebih fleksibel. Kemudian baut dan mur dipasang dan dikencangkan. Baut-baut harus diputar dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga dapat menjamin kesama rataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa, Mur-mur yang diletakkan bersebelahan dengan sudut 180 harus dikencangkan bergantian sedemikian rupa agar diperoleh tegangan yang merata pada seluruh permukaan flens. Semua mur harus dikencangkan sesuai dengan kekuatan putar yang ditentukan dengan menggunakan kunsi dinamometris. Kekuatan putar baut ditentukan berdasarkan standar yang dibuat oleh pabrik. Sebelum baut dipasang, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan sempurna.

5)

6)

Sambungan Fleksibel a. Umum Sambungan fleksibel dan sambungan-sambungan tipe yang lain harus dikerjakan dan dipasang dengan cara dan posisi yang benar seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi atau sesuai dengan instruksi dan petunjuk pabrik. Semua ujung/bagian yang akan disambung harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dikerjakan.

Spek.Tek-32

Syarat-syarat Teknik

b. Sambungan Tied Dismantling Berlaku untuk penyambungan 2 (dua) buah flens. Sambungan ini dipasang pada pipa-pipa yang tertanam di dalam 2 (dua) komponen struktur yang berbeda, atau pada tempat-tempat tertentu yang ditunjukkan dalam gambar dan/atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Penyimpangan arah, kontraksi, ekspansi dan perubahan posisi sambungan harus dicegah sebelum pemasangan selesai. Untuk mencegah terjadinya perubahan posisi tersebut, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu pada saat komponenkomponen sambungan tersebut sedang diangkut, diturunkan ke dalam alur pipa dan selama pemasangannya. Kontraktor tidak boleh membongkar/menyingkirkan struktur penguat/pelindung yang dipasang selama pekerjaan pemasangan sambungan berlangsung, sebelum pekerjaan tersebut selesai. c. Sambungan Gibault (Collar) Berlaku untuk penyambungan 2 (dua) buah spigot. Setelah dibersihkan dan diolesi bahan sabun, pada ujung spigot yang satu dipasang berturut-turut gelang penekan, gasket elastomer dan slongsong (stradding ring), dan satunya lagi dipasangi gelang penekan dan gasket. Setelah kedua ujung spigot dipertemukan pada posisi yang benar, semua fitting distel dan dikunci dengan baut. d. Sambungan beda Diameter (Vicking Johnson) Berlaku untuk penyambungan 2 (dua) buah spigot dengan diameter berbeda. Fitting penyambungannya berupa potongan pipa dengan kedua ujungnya berbentuk spigot yang dipasang dengan panjang 1 m Sambungan ini sama dengan sambungan Collar, hanya selongsongnya terdiri dari 2 (dua) bagian yang dipasang pada spigot dengan pengunci baut. e. Flange Adaptor Berlaku untuk penyambungan flens dan spigot. Setelah dibersihkan pada ujung spigot dipasang gelang penekan, gasket dan selongsong. Ujung spigot dan flens ditemukan pada posisi yang tepat kemudian semua fitting di stel dan dikunci dengan baut. 7) Sambungan Las a. Umum Pengelasan pada sambungan-sambungan untuk pipa baja harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PUBI - 1982 pasal 80 atau SII 0192 - 78 atau BS 5135. Kerusakan pada lapisan pelindung dan lapisan dalam harus diperbaiki sampai mendapat persetujuan dari Direksi. Banyaknya pipa yang disambung dengan las sesuai dengan cara yang dilaksanakan untuk meletakkan pipa dalam galian.

Spek.Tek-33

Syarat-syarat Teknik

Bila pengelasan dikerjakan di dalam galian, galian tersebut perlu diperlebar secukupnya untuk memberikan ruang kerja yang cukup selama pengelasan dikerjakan. Bila pengelasan dilakukan di luar parit galian, maka jumlah pipa-pipa yang dilas harus sedemikian rupa, sehingga terdapat suatu panjang tertentu dari pipa yang dilas, dan cara penempatan pada posisi yang benar sehingga pada waktu pengelasan dan penurunan pipa kedalam parit galian, pipa tidak mengalami kerusakan. Dalam hal ini Rekanan terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari Direksi Proyek. Pengelasan harus dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali lapisan, sehingga didapatkan hasil yang memuaskan. Semua sambungan pipa yang sudah dilas harus di test. Pengetesan dilaksanakan dengan cara radiographic atau dengan cara lain yang disetujui Direksi Proyek. b. Syarat dan Kualifikasi Tukang Las Kontraktor harus menyerahkan pengalaman terakhir dan kualifikasi dari tukang las yang diusulkan untuk disetujui Direksi. Tukang las tersebut harus mempunyai pengalaman dan kualifikasi memadai. Pengelasan harus dilakukan tenaga-tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya dan mempunyai sertifikat keahlian dalam bidang ini. Bila Direksi Proyek meminta, maka sertifikat ini harus diberikan. c. Kawat Las dan Mesin Las Kawat las harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam BS 639 atau yang setara yang mempunyai daya tarik yang lebih besar dari bahan dasar pipa yang akan dilas. Kawat las yang dipergunakan untuk pipa baja adalah jenis JIS z 3211 atau semutu dan disetujui Direksi Proyek. Kawat las yang dipergunakan untuk pipa DCI dan DCI atau DCI dengan bahan baja adalah jenis khusus untuk besi tuang dan dari jenis "CIA" atau semutu dan disetujui Direksi Proyek. Kawat las yang lembab tidak dapat dipakai dan kadar kelembaban harus kurang dari 2,5% untuk kawat yang dapat memancarkan sinar (cahaya) dan 0,5% untuk kawat yang mengandung zat air yang rendah. Mesin las harus dari jenis AC arc welding machine atau DC arc welding machine dan disetujui oleh Direksi. d. Pembersihan dan Perbaikan lapisan Pipa. Setelah dilas lapisan bagian dalam (lining) dan luar (coating) pipa dipasang kembali seperti semula dengan cara-cara menurut petunjuk dan peraturan-peraturan pabrik pembuat pipa. Untuk pipa baja diameter 500 mm ke bawah, pembersihan dan perbaikan kembali hanya lapisan bagian luar (coating) saja. e. Penyiapan Ujung Pipa Pipa baja yang disiapkan untuk jembatan pipa sudah mempunyai ujung-ujung

Spek.Tek-34

Syarat-syarat Teknik

yang miring yang dipersiapkan di pabrik. Oleh karenanya, pembuatan ujungujung yang miring di lapangan diperlukan dalam hal pipa dipotong. Pembuatan kemiringan pada ujung-ujung yang dipotong harus dilaksanakan sesuai dengan AWWA C 200-86. f. Pengelasan Sebelum pekerjaan pengelasan dimulai, permukaan yang miring tersebut diatas harus dibersihkan dari semua kotoran, minyak dan karat-karat dengan gerinda dan sikat kawat. Selama pekerjaan pengelasan berlangsung secara terus menerus dari bawah sampai atas pipa, arus dan kecepatan putar dari mesin las harus dijaga selallu tetap. Selama pekerjaan dikerjakan di lapangan, Kontraktor harus melindungi dari iklim seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan pengelasan tidak boleh dikerjakan dalam kondisi seperti di atas tanpa adanya perlindungan atau persetujuan dari Direksi. g. Sambungan Las. Semua sambungan las harus di cat dengan cat dasar anti karat synchromate setara produksi ICI minimum 2 lapis, kemudian dicat akhir minimum 2 lapis dengan cat besi yang tahan terhadap karat. Pengelasan dalam galian dan harus mengikuti petunjuk Direksi. Penyambungan dengan las harus dengan tipe "butt welding".

3.5.

Pemasangan Katup, Accessories dan Fitting 1) Umum Katup, fitting dan blind flange harus dipasang dan disambung pada pipa dengan cara yang disebutkan pada pasal 5 untuk pembersihan, peletakan, dan penyambungan pipa. Kontrator harus melengkapi semua komponen yang diperlukan untuk konstruksi bak kaatup, termasuk tutup (cover). Kontraktor harus menyediakan semua keperluan akan tenaga kerja, bahan dan peralatan dan lain-lain yang diperlukan sesuai dengan keadaan lapangan, kecuali apa yang disediakan Direksi, untuk pelaksanaan pemasangan katup-katup beserta accessoriesnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan/atau disebutklan dalam spesifikasi ini. Katup-katup harus dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar, kecuali apabila situasi dan kondisi lapangan memerlukan pemindahan lokasi. Pemilihan lokasi baru ditentukan oleh Direksi berdasarkan hasil survey dan pengukuran Kontraktor. Atas perubahan tersebut di atas Kontraktor harus membuat gambar kerja lengkap dengan program dan jadualnya untuk diserahkan dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Kerusakan atau cacat yang timbul pada katup-katup beserta accessoriesnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan pembiayaan yang diperlukan untuk perbaikan atau penggantian yang baru dibebankan atas beban biaya Kontraktor. 2) Katup Udara (Air Valve) Air Valve yang akan dipasang pada pipa baja, pipa PVC dan pipa PE dilaksanakan seperti tertera di dalam gambar. Katup udara harus dipasang pada semua titik yang tinggi sesuai dengan gambar

Spek.Tek-35

Syarat-syarat Teknik

dan/atau yang ditentukan oleh Direksi. Pipa baja untuk kedudukan air valve terlebih dahulu dibalut dengan plat baja, setelah plat pembalut tersebut selesai dilas dengan pipa, baru valve dipasang. Pada pembalut tersebut harus dibuat thread yang disetujui Direksi Proyek. Air valve harus dibaut dan dikunci dengan sempurna pada plat pembalut pipa sehingga kedap air. Bagian dalam dari katup udara dicek sebelum dipasang dan bahan-bahan yang terdapat di dalam harus dilindungi dengan dilepas terlebih dulu, bila ada dan kedua permukaan bagian dalam dan pengapung harus dibersihkan. 3) Katup (Gate Valve dan Butterfly Valve) a) Pemasangan. Lokasi pemasangan valve dan valve box sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk Direksi Proyek. Cara-cara pemasangan katup harus mengikuti dan sesuai denga instruksi dan petunjuk pabrik dan atas persetujuan Direksi. Pemasangan pipa, katup dan accessorienya dilakukan setelah penecoran beton lantai bak kontrol, kecuali apabila Direksi berpendapat lain. Sebagian pipa tertanam dalam dinding bak kontrol. Untuk menurunkan katup ke posisinya di dalam bak kontrol harus digunakan katrol atau alat lain yang sesuai dan disetujui oleh Direksi. Pemasangan pada posisi yang benar harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, sedang katup masih tetap menggantung pada katrol. Penyambungan katup ke pipa harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar atau instruksi dan petunjuk pabrik. b) Surface Valve atau meter Box. Surface valve box tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan kepada valve jadi pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Penutup dari box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/ tanah yang ada, atau memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi Proyek. 4) Pipa Penguras (Washout) Pipa penguras harus dipasang lengkap pada semua titik/ujung yang rendah sesuai dengan gambar dan/atau seperti yang didtunjukkan oleh Direksi. Pipa pengurasan tidak boleh dihubungkan ke suatu riol, saluran benam atau dipasang dengan cara lain yang dapat menyebabkan aliran kembali ke sistem distribusi. Bend dan Fitting Sejauh memungkinkan, pipa harus dipasang lurus atau dengan lengkungan radius yang besar. Bilaman perubahan arah yang mendadak tak dapat dihindari, maka harus dipergunakan bend. Pemasangan bend dan fitting sepanjang rute pipa sudah termasuk ke dalam pipa harga satuan untuk biaya pemasangan pipa. Flens Buta Pada semua ujung pipa yang direncanakan untuk perluasan jaringan di masa mendatang (sambungan tunggu) harus dipasang flens buta dengan kuat pada tempatnya. Pemasangan flens buta termasuk dalam harga satuan untuk biaya

5)

6)

Spek.Tek-36

Syarat-syarat Teknik

pemasangan pipa. 7) Strat Pot (Surface Box) Body dari strat pot (surface box) harus dari cast iron dan dapat menahan beban test 40 ton. Ukuran tutup kurang lebih 200 mm atau yang disetujui Direksi, dengan kata 'PDAM' tercetak di atas tutupnya. Pada lokasi yang ditentukan Direksi harus digunakan srat pot dengan tipe PAVA box, dimana strat pot dapat dinaikkan ke atas untuk menghindari tertutup aspal jika dilakukan pelapisan ulang oleh Dinas Pekerjaan Umum. Expantion & Flexible Joint Setiap pemasangan expansion dan flexible joint harus dipasang pada ketinggian yang tepat. Sebelum dipasang, Ujung-ujung flens ataupun ujung coupling dari sambungan terlebih dahulu harus dibersihkan

8)

3.6.

Lapisan Pelindung 1) Umum Semua pipa accessorienya telah diberi pelindung baik untuk bagian luar maupun bagian dalam pipa. Lapis pelindung tersebut, yang karena cacat/rusak selama dalam pengangkutan, penimbunan sementara, pemasangan, harus diperbaiki dengan bahan yang sama dan cara-cara yang sesuai dengan instruksi dan petunjuk pabrik. Biaya yang timbul untuk perbaikan lapis pelindung tersebut menjadi beban biaya Kontraktor. Pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar atau oleh Direksi, Kontraktor harus memasang pelindung khusus untuk pipa dan fitting. Pelindungan tersebut adalah sleeving polythylene, material anti korosi yang terdiri dari empat tahap untuk sambungan yang menggunakan baut, mur dan ring seperti dijelaskan pada pasal 7.5.2. Pada lokasi yang tidak disebut memerlukan pelindungan khusus, maka semua baut, mur dan ring harus diberi lapisan bitumen dengan ketebalan 3 mm. Pada semua lokasi tiap sambungan ulir GSP harus diberi pelindungan anti korosi yang terdiri dari dua tahap seperti dijelaskan pada pasal 7.5.3. 2) Lapisan Pelindung Bagian Luar (Coating) Baik pipa yang dipasang tertanam dalam tanah atau struktur, maupun yang terpasang di atas tanah, diberi lapis pelindung yang sama. Dari pabrik semua bagian luar pipa diberi lapisan luar zinc coating sesuai dengan ISO 8179 yang diikuti dengan cat anti korosi bituminous sesuai dengan ISO 8179. Lapisan pelindung yang cacat/rusak dan harus diperbaiki oleh Kontraktor harus dikerjakan atas sepengetahuan dan sepersetujuan Direksi. Biaya yang diperlukan, bahan dan upah dibebankan pada Kontraktor. Cara perbaikan terhadap kerusakan coating, sepanjang tidak disebutkan lain oleh instruksi dan petunjuk pabrik, harus dilakukan dengan persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Spek.Tek-37

Syarat-syarat Teknik

a.

Permukaan Pipa Bagian-bagian coating yang rusak harus dikupas/dibersihkan dengan blasting (semprotan) pasir atau bahan lain yang disetujui Direksi, melebar sampai tidak lebih dari 10 cm dari tepi bagian kerusakan. Sebelum lapisan coating dilebarkan, permukaan pipa harus dijaga tetap bersih, kering dan bebas dari karat, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang dapat melekat pada permukaan pipa. b. Cat Anti Korosi Zinc coating di atas harus diikuti dengan cat anti korosi bituminous coal tar sesuai dengan ISO 8179. Ketebalan minimum adalah 70 mikron.

3)

Lapisan Pelindung Bagian Dalam (Lining) Lapisan pelindung yang digunakan adalah cement mortar lining dan diberi semprotan furnace cement sesuai dengan ISO 4179-1985. Perbaikan lapisan pelindung harus dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan standar di atas. Biaya (bahan dan upah) yang diperlukan dibebankan pada Kontraktor.

4)

Material Anti Korosi a) Umum Semua material anti korosi harus digunakan sesuai petunjuk pabrik dan/atau petunjuk Direksi. b) Sambungan Mekanikal atau Sambungan Dengan Baut Mur dan Ring. Sambungan yang menggunakan baut, mur dan ring harus dilindungi terhadap korosi dengan menggunakan material anti korosi yaitu komponen primer yang diikuti dengan mastic dan kemudian dibungkus dengan petrolatum tape. Lapisan akhir menggunakan sleeving polyethylene atau self adhesive PVC tape. c) Sambungan Ulir Sambungan dari pipa besi atau baja harus dilindungi terhadap korosi dengan menggunakan material anti korosi yaitu komponen mastic dengan bahan dasar petrolatum dan dibungkus dengan self advesive PVC tape. Semua pelindung dimulai minimum 10 cm sebelum sambungan dan berakhir minimum 10 cm sesudah sambungan dengan menggunakan komponen mastic dan diselubungi oleh tape dengan overlap minimum 50%. Pada awal dan akhir dari selubung tape harus overlap 100%.

5)

Pengecatan dan Pelapisan a) Umum Semua pipa-pipa baja, fitting-fitting, sambungan-sambungan atau couplingcoupling yang tampak sebagaimana dinyatakan dalam gambar harus dicat yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini. Semua bahan-bahan cat yang digunakan harus dihasilkan dari satu pabrik (merk). Selanjutnya, komposisi, petunjuk penggunaan, dan informasi lainnya yang diperlukan oleh Direksi harus diberikan oleh pabrik untuk persetujuan

Spek.Tek-38

Syarat-syarat Teknik

Direksi. Warna-warna, bila tidak dinyatakan dengan jelas akan ditentukan kemudian oleh Direksi. 1. Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus di beri dua lapisan cat dasar setelah di permukaan pipa terlebih dahulu di bersihkan dan sudah kering. Semua bagian-bagian besi baja yang terdapat pada jembatan pipa seperti pipe support, klem pipa, anchor dan lain-lain harus pula di beri cat. Semua sambungan pipa baja yang dilas, setelah selesai di las bagian lapisan dalam dan luar harus di perbaiki kembali. Bagian pipa yang sudah di perbaiki tersebut, harus dicat dasar anti karat synchromate setara produksi ICI minimum 2 lapis dan dicat akhir dengan cat besi tahan karat minimum 2 lapis. Rekanan harus memberikan perhatian lebih besar pada pengaruh pengkaratan terhadap pipa baja, terutama untuk pipa baja yang di pasang di daerah dekat pantai atau saluran air.

2.

3.

b) Pelapisan Pipa-pipa Baja dan Fitting Semua permukaan pipa-pipa baja dan fitting yang tampak di udara harus diberikan 3 lapisan cat yang dilaksanakan di lapangan setelah pemasangan, sebagai tambahan terhadap cat yang dikerjakan di bengkel. Pengecatan di lapangan harus dilaksanakan setelah pembersihan dan pengeringan terhadap cat yang dikerjakan di bengkel. Bila ditemui adanya cat yang rusak sebelum pengecatan di lapangan, maka bagian yang rusak tersebut harus diperbaiki atas petunjuk Direksi. Pengecatan di lapangan tersebut harus dilakukan sesuai dengan cara-cara berikut ini : Lapisan pertama : Red lead atau lead, suboxide primer, total ketebalan minimum dalam keadaan kering 50 mikron. Long oil alkyd resin, total ketebalan minimum dalam keadaan kering 50 mikron. Sama dengan lapisan kedua dengan ketebalan 25 mikron.

Lapisan kedua Lapisan ketiga

: :

Lapisan cat pertama harus jenis cat anti-corrosive warna merah, klas 2 atau cat lead suboxide anti-corrosive, klas 2. Cat lapisan pertama, kedua dan ketiga harus dihasilkan oleh pabrik yang sama dengan cat yang dikerjakan di bengkel. 3.7. Pengamanan Pipa 1) Pengamanan Pipa Expose Pipa yang terpasang terbuka (exposed) pada jembatan-jembatan pipa atau tempat-tempat lain seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh

Spek.Tek-39

Syarat-syarat Teknik

Direksi, harus diberi sarana pengamanan. Sarana yang diperlukan berupa kawat berduri yang dililitkan pada pipa-pipa dalam bentuk spiral dengan jarak selang tidak boleh lebih dari 10 cm. Pemasangan kawat berdrui harus kencang mengikat pagar tombak besi. Apabila ditentukan lain sarana tersebut harus dari bahan yang ditentukan/disetujui oleh Direksi. Pemasangan saran pengaman dilakukan setelah perbaikan lapis pelindungan pipa selesai dikerjakan. 2) Pengamanan Pipa yang Tertanam Pipa yang terpasang tertanam (buried) harus diberi sarana pengamanan berupa pemasangan tanda dari patok beton bertulang pada tempat yang disetujui Direksi. Patok-patok dipasang setelah pekerjaan pengujian tekanan dan pengurugan pipa selesai dikerjakan dan diterima dengan baik oleh Direksi. Patok-patok berukuran 20 cm x 20 cm setinggi 1,00 m dengan bagian yang tertanam sedalam 90 cm. Pada bagian atas patok diberi tanda/kode dengan huruf dan/atau angka sesuai dengan petunjuk Direksi. Tanda/kode dibuat dalam alur dan kemudian diberi dengan warana merah atau hitam sesuai denga ketentuan Direksi. Sleeving (Selongsong) Lokasi untuk pemasangan selongsong seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Selongsong ini terbuat dari bahan polyethylene yang berbentuk lembaran (film) berwarna hitam dan sesuai ISO 8180. Selongsong ini dipasang melilit di seputar permukaan pipa sebelum diturunkan ke dalam jalur pemasangan pipa. Sleeving harus dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik atau petunjuk Direksi. Apabila kondisi lapangan memerlukannya, diperbolehkan menggunakan selongsong dengan lembaran rangkap. Lebar lembaran polyethylene tidak mengikat, tergantung tersedianya ukuran di perdagangan / di pasaran. Lembaran polyethylene yang akan digunakan tidak boleh berlubang-lubang, robek, bocor atau cacat-cacat lain yang akan mengurangi kekuatan, ketahanan, keawetan dan impermeabilitasnya. Bahan-bahan bekas, yang sudah dibersihkan atau dibuat kelihatan seperti baru, tidak boleh digunakan. 4) Blok Angkur (Thrust Block) Semua pergeseran/pergerakan jalur pipa yang akan terjadi harus dicegah dengan memasang blok angkur beton. Kontraktor harus menyediakan dan mengkonstruksikan semua blok angkur yang diperlukan. Blok angkur diberikan pada seumua percabangan pipa, bend, reducer dan sebagainya serta harus diletakkan sedemikian rupa untuk memudahkan pemindahan katup, fitting dan lain-lain. Kwalitas beton harus sesuai sebagaimana ditentukan dalam gambar seperti yang diuraikan dalam spesifikasi beton. Blok angkur harus diantara fitting yang ditopang dan dinding parit yang belum terganggu, beton harus dicor disekeliling fitting sedemikian rupa sehingga coupling tidak tertutup atau terikat oleh cor-coran untuk memberikan fleksibilitas dan memudahkan untuk perbaikan dan penggantian, bilamana diperlukan.

3)

Spek.Tek-40

Syarat-syarat Teknik

Sebelum beton dicor, aspal cair dilapiskan pada bagian permukaan fitting diantara beton dan fitting. Bilamana diperlukan, maka klem angkur harus dicor ke dalam blok angkur. Klem ini harus disediakan oleh Kontraktor dan dimasukkan de dalam harga satuan untuk blok angkur. 5) Perlindungan dari Beton Jalur pipa yang berada di bawah kanal, rawa atau jalan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar harus ditutup/diselubingi dengan beton kelas K 175 di sepanjang pipa tersebut, jika tidak ditentukan lain. Sebelum beton dicor, maka pipa dan semua fitting harus dibungkus 2 kali dengan aspal cair. Ketebalan dari pembungkus beton di sekeliling jalur pipa adalah seperempat dari dameter pipa, tetapi sekurang-kurangnya 15 cm. Beton tersebut harus diberi tulangan dengan perhitungan penulangan yang diperhitungkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi. Bila jalur pipa melintas di bawah saluran/riol atau sarana lainnya, dan penutup tanah tidak mencukupi serta pembungkusan dengan betontidak baik, maka suatu palt beton bertulang harus dicor setebal 100 mm di atas puncak pipa tersebut. Plat perata beban tersebut harus memiliki ketebalan 100 mm dengan lebar 3 x diameter luas dari pipa Plat tersebut tidak boleh dicor sebelum tanah urugan dipadatkan. Kelas beton yang dipergunakan sebagaimana dinyatakan dalam gambar. Apabila dalam gambar tidak dinyatakan dengan jelas maka harus dipergunakan beton klas K-175.

3.11. Perbaikan Kembali. Rekanan berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti keadaan/konstruksi semula (sebelum pemasangan pipa) dengan konstruksi dan kwalitas yang minimal harus sama, untuk semua bangunan dan konstruksi lainnya yang rusak oleh Rekanan akibat pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa, antara lain : Jalan hotmix harus kembali berhotmix Jalan aspal penetrasi harus kembali beraspal penetrasi Jalan batu harus kembali berbatu Trotoir beton/ paving stone harus kembali berbeton/paving stone Bidang tanah berumput/ tanaman-tanaman yang rusak harus kembali berumput/ tanaman-tanaman seperti semula. Dan lain-lain yang dijumpai selama pelaksanaan pekerjaan.

Biaya yang timbul akibat perbaikan ini adalah tanggung jawab Rekanan. Setelah pemasangan pipa, sisa-sisa tanah/material bekas galian/urugan harus diangkut dan dibuang ke tempat yang disetujui Direksi Proyek sehingga bersih/ rapi dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Rekanan.

Spek.Tek-41

You might also like