You are on page 1of 2

ABSTRAK

--nama disunting--. 2008. Deskripsi Gangguan pada Jaringan Distribusi


Tegangan Menengah di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ)
Ungaran Sepanjang Tahun 2006 s.d. 2007 yang Menyebabkan Automatic Circuit
Recloser Bekerja. Skripsi, Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang. –nama disunting--.

Kata kunci : Automatic Circuit Recloser, penutup balik otomatis, jaringan


distribusi tegangan menengah.

Sistem proteksi distribusi tenaga listrik akan melindungi jaringan distribusi


tenaga listrik dari gangguan yang terjadi. Automatic Circuit Recloser (ACR)
adalah salah satu unsur sistem proteksi distribusi tenaga listrik yang mampu
mendeteksi gangguan yang terjadi dengan membuka dan menutup kembali secara
otomatis. Gangguan pada jaringan distribusi tenaga listrik di suatu daerah yang
menyebabkan ACR bekerja akan berbeda dengan gangguan sejenis di daerah yang
lain mengingat perbedaan faktor geografis dan lain sebagainya.
Masalah dalam penelitian ini adalah berapakah jumlah gangguan pada
jaringan tegangan menengah (JTM) di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan
Jaringan (UPJ) Ungaran sepanjang tahun 2006 s.d.2007 yang menyebabkan ACR
bekerja dan langkah apa sajakah yang telah dilakukan PT PLN (Persero) UPJ
Ungaran dalam menangani gangguan pada JTM yang menyebabkan ACR bekerja.
Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada gangguan JTM di PT PLN
(Persero) UPJ Ungaran yang menyebabkan ACR bekerja.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi
dan sampel yang digunakan adalah seluruh ACR yang ada di wilayah kerja PT
PLN (Persero) UPJ Ungaran. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian yaitu check list dan pedoman
wawancara. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif persentase.
Rerata gangguan pada JTM di PT PLN (Persero) UPJ Ungaran yang
menyebabkan ACR bekerja sebesar 12,83 gangguan/tahun pada tahun 2006 dan
meningkat menjadi 16,17 gangguan/tahun pada tahun 2007. Jumlah gangguan
pada tahun 2006 sejumlah 154 gangguan dengan perincian gangguan teknis
sebesar 13% dari jumlah gangguan di 2006, gangguan nonteknis sebesar 21% dari
jumlah gangguan di 2006, dan gangguan yang tidak diketahui penyebabnya
sebesar 66% dari jumlah gangguan di 2006. Jumlah gangguan pada tahun 2007
sejumlah 194 gangguan dengan perincian gangguan teknis sebesar 6% dari jumlah
gangguan di tahun 2007, gangguan nonteknis sebesar 35% dari jumlah gangguan
di tahun 2007, dan gangguan yang tidak diketahui penyebabnya sebesar 59% dari
jumlah gangguan di 2007. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi gangguan
nonteknis salah satunya yaitu dengan investigasi jaringan yang dekat dengan
pepohonan dan melakukan rabas-rabas. Untuk mengatasi gangguan teknis seperti
FCO putus dilakukan dengan mengganti FCO yang putus tersebut.
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa gangguan pada jaringan distribusi tegangan menengah di PT
PLN (Persero) UPJ Ungaran yang menyebabkan Automatic Circuit Recloser
bekerja sepanjang tahun 2006 s.d. 2007 masih berada di bawah angka minimal
tingkat mutu dan pelayanan yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero) APJ Salatiga.
PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Ungaran telah menangani
gangguan yang terjadi dengan dua metode yaitu memperbaiki jaringan yang
terganggu dan melakukan pemotongan pohon/rabas-rabas pada daerah yang
memiliki banyak pohon yang hampir menyentuh saluran udara tegangan
menengah. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar PT PLN (Persero) Unit
Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Ungaran memetakan daerah mana saja yang sering
mengalami gangguan pada jaringan distribusi tegangan menengah seperti daerah
yang beban tenaga listriknya cukup besar atau daerah yang memiliki pepohonan
yang tinggi dan berpotensi menyentuh saluran udara tegangan menengah.

You might also like