You are on page 1of 9

PERANAN DAN KERJASAMA PERSONIL SEKOLAH DALAM PELAYANAN BK DI SEKOLAH 1.

Peranan Kepala/Wakil kepala Sekolah Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut : a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. b. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling. d. Mempertanggungjawabkan konseling di sekolah. e. Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi. f. Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK. Peran wakil kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah. pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

1. Peranan guru pembimbing

Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli. Guru pembimbing bertugas : a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Merencanakana program bimbingan dan konseling (terutama program-

program satuan layanan dan sarana kegiatan pendukung untuk sattuansatuan waktu tertentu, program-program tersebut dikemas dalam program mingguan, bulanan, caturwulan dan tahunan) c. Melaksnakan segenap program satuan layanan bimbingan konseling d. Melaksnakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling f. Menganalisis hasil penelitian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakan i. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada Koordinator BK serta Kepala Sekolah 1. Peranan Guru Mata Pelajaran Sebagai tenaga ahli pengajaran atau praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu, dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah : a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan). e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. g.
h.

Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

1. Peranan Wali Kelas Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas berperan : a. Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya b. Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus e. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor.

1. Peranan Pengawas BK Pengawas Bimbingan Konseling mempunyai peranan : a. Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam :
1) Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan Konseling kepada segenap

warga sekolah (siswa, guru, dan personil sekolah lainnya), orang tua siswa dan masyarakat. 2) Menyusun program kegiatan Bimbingan Konseling (prohram satuan layanan dan kegiatan pendukung, program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan).
3) Melaksanakan program Bimbingan Konseling

4) Mengadministrasikan program kegiatan Bimbingan Konseling 5) Menilai hasil pelaksanaan program Bimbingan Konseling 6) Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan Bimbingan Konseling
7) Memberikan timdak lanjut terhadap analisis penilaian Bimbingan

Konseling a. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi kepentingan tenaga, prasarana, dan sarana alat dan perlengkapan pelayanan Bimbingan Konseling.
1. Kerjasama Antar personil sekolah dan pelayanan Bimbingan Konseling

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama antara guru dan guru pembimbing demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tugas pokok guru dalam proses belajar pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bimbingan, sebaliknya layanan bimbingan di sekolah perlu dukungan atau bantuan guru. Ada beberapa pertimbangan mengapa guru juga harus melaksanakan kegiatan bimbingan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini Rahman Natawijaya dan Moh. Surya (1985) mengutip pendapat Millen yang mengatakan :
a.

Proses belajar menjadi sangat efektif apabila bahan yang dipelajari dikaitkan langsung dengan tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dituntut

untuk

memahami

harapan-harapan

dan

kesulita-kesulitan

siswa,

selanjutnya para siswa dapat belajar dengan baik.


b. Guru memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya lebih peka

terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kelancaran kegiatan kelas. Guru mempunyai kesempatan yang luas untuk mengadakan pengamatan terhadap siswa yang diperkirakan mempunyai masalah. Dengan demikian masalah-masalah itu dapat diatas sedini mungkin, sehingga para siswa dapat belajar dengan baik tanpa dibebani oleh suatu permasalahan.
c.

Guru dapat memperhatikan perkembangan masalah atau kesulitan secara lebih nyata. Berhubung guru mempunyai kesempatan yang terjadwal untuk bertatap muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak tentang keadaan siswa, baik yang menyangkut masalah pribadi siswa maupun kelebihan dan kekurangannya. Dalam Keadaan seperti itu peran guru dalam kegiatan bimbingan sangat penting. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan

bimbingan di sekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerja sama dengan pembimbing sekolah dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasanketerbatasan dari kedua belah pihak (guru pembimbing) menuntut adanya kerjasama tersebut Guru pembimbing mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan (1) kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga pembimbing masih sangat terbatas, sehingga pelayanan siswa dalam jumlah yang cukup banyak tidak bisa dilakukan secara intensif. (2) Keterbatasan guru pembimbing sehingga tidak mungkin dapat memberikan semua bentuk layanan seperti memberikan pengajaran perbaiakn untuk bidang studi tertentu dan sebagainya. Di lain pihak guru juga mempunyai beberapa keterbatasan. Menurut Koestoer Pratowisastro (1982) keterbatasan-keterbatasan guru tersebut antara lain :

a. Guru tidak mungkin lagi menangani masalah-masalah siswa yang

bermacam-macam karena guru tidak terlatih untuk melaksanakansemua tugas itu.


b. Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya sehingga tidak mungkin lagi

ditambah tugas yang lebih banyak untuk memecahkan berbagai macam masalah Didalam menangani kasus-kasus tertentu guru pembimbing perlu menghadirkan guru atau pihak-pihak terkait guna membicarakan pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Kegiatan semacam ini disebut dengan konferensi kasus (case conference). Sebaliknya bila guru menemui masalah yang sudah berada di luar batas kewenangannya, guru dapat mengalihtangankan masalah siswa tersebut kepada pembimbing Kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah, dikoordinasikan oleh guru pembimbing pelaksanaaan kegiatan bimbingan oleh para guru tidak lepas begitu saja, tetapi dipantau oleh guru pembimbing. Kerjasama guru pembimbing deengan wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu sngat erat dan besar sekali. Terutama membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas yang menjadi tanggungjawabnya, untuk mengikuti atau menjalani layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Mengalihtangankan bimbingan konseling kepada guru pembimbing. Dengan kata lain wali kelas membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

DAFTAR PUSTAKA Muhammad, Arni dan Asmidir Ilyas. 2008. Bahan Ajar Profesi Kependidikan. Padang : UNP Press Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas Sudrajat, Akhmad. 2008. Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Wali Kelas dalam bimbingan dan konseling. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/peranan-kepalasekolah-guru-dan-wali-kelas-dalam-bimbingan-dan-konseling/. (Diunduh 30 September 2011)

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN PERANAN DAN KERJASAMA PERSONIL SEKOLAH DALAM PELAYANAN BK DI SEKOLAH

OLEH : KELOMPOK VI
1. AYU RETRAMADANI 2. EMI ZURIATI 3. HERAWATI AMINDA 4. MONICA 5. ROMI PRIMA

12601/2009 1108086/2011 13332/2009 13330/2009 11783/2009

UNIVERSTAS NEGERI PADANG 2011

You might also like