You are on page 1of 8

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

( Zaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa,namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras. ) Ibu Ayah Putih Ayah : Yah,jaga baik-baik putih ya ? Jangan sampai kau sakiti dia. : Iya,bu. Aku akan menjaga putih dan tidak akan menyakitinya. ( Ibu pun menghembuskan nafas terakhir. Bawang Putih sangat berduka, demikian pula ayahnya. ) : Ibu...............................huhuhuhuhuhuhu, Jangan tinggalkan Putih buuuuuuuuu................... : Sudahlah Putih ikhlaskan ibumu perga. Agar dia tenang di alam sana. ( Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah sering berkunjung ke rumah Bawang Putih. ) Ibu Tiri Putih Ibu Tiri Putih Ayah : Assalamualaikum. : Waalaikumsalam. : ini Putih, makanan untuk ayah dan kamu. : Terima kasih bu ? Silahkan masuk. Ayah ada di dalam. Ayahhhhhhhhhh ada ibu Bawang Merah, cepat temui dia. Dia sudah menunggu di ruang tamu. : Eeh ada ibu Bawang Merah. Mari bu . ( Akhirnya mereka berdua berbincang-bincang. )

( Setiap hari ibu Bawang Merah selalu menemani Bawang Putih. Akhirnya ayah Bawang Putih berfikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang Merah, agar Bawang Putih tidak kesepian. ) Ayah Putih Ayah Putih : Putih,,, menurutmu bagaimana kalau ayah menikah dengan ibu Bawang Merah??????? : Tapi................... : Tapi apa ???????? Lagian ibu Bawang Merah baik, sepertinya dia juga saying padamu. : Iya sudah kalau itu memang keputusan ayah, Putih terima. ( Dengan pertimbangan dari Bawang Putih, maka ayah Bawang Putih menikah dengan ibu Bawang Merah. Awalnya mereka sangat baik. Tapi lama kelamaan sifat asli mereka kelihatan. Jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang, mereka menyiksa Bawang Putih. ) Ibu Tiri Putih Ibu Tiri Putih Ibu Tiri Putih : Putih...................... : Iya bu??????? Ada apa?????????? : Cepat bersihkan kamar kakakmu. Lalu bersihkan rumah sampai bersih. Lalu cuci piring di dapur!!!!!!!!!!!!!!!!! : Tapi bu???????????? Kenapa semuanya harus Putih yang mengerjakan ?????????? kenapa Bawang Merah hanya duduk duduk saja ??????????? : Sudah jangan banyak bicara. Cepat kerjakan!!!!!!!!!!!! : Baik bu?????????? ( Suatu hari ayah Bawang Putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. ) Putih : Ayahhhhhhhhhhhhhhhh. Jangan tinggalin Putih yah!!!!!!!!!!!!! ( Ibu Bawang Merah dan Bawang Mearah hanya pura-pura menangis dan merasa sedih. )

Merah

: Sudahlah Putih, aku juga sedih,tapi mungkin ini waktunya ayahmu pergi. ( dengan setengah berpura-pura sedih. ) ( Semenjak ayahnya meninggal, Bawang Merah dan ibunya bertindak semena-mena. ) ( Pagi ini seperti biasa, Bawang Putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya. Karena terlalu asiknya, Bawang Putih tidak menyadari bahwa salah satu pakaian hanyut terbawa arus. )

Putih

: Sepertinya ada yang kurang baju-baju ini. Ya ampun baju ibu hilang. Bagaimana ini???????????? Pasti ibu marah besar. ( Lalu Putih pun pulang dengan putus asa dan menceritakan kepada ibunya. )

Putih Ibu Tiri Putih

: Bu,,, baju ibu hanyut terbawa arus. Putih sudah coba mencarinya, tapi Putih tidak menemukannya. : Dasar ceroboh !!!!!!!!!!!! Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu, dan jangan berani pulang kerumah kalau kamu belum menemukannya. Mengerti !!!!!!!!!!!!!!!!!!!! : Iya bu ????????????? (Bawang Putih terpaksa menuruti keinginan ibunya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Setelah jauh melangkah,matahari sudah condong kebarat, Bawang Putih melihat seorang pengembala yang sedang memandikan kerbaunya. )

Putih Paman Putih

: Wahai Paman yang baik, apakah Paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini ??????????? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang. : Ya tadi saya lihat Nak . : Dimana Paman ???????

Paman Putih Paman

: Telusurilah sungai ini. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kamu bisa menemukannya. : Baiklah Paman. Terima kasih. : Ya Nak. Sama-sama. ( Bawang Putih segera berlari kembali menyusuri. Hari mulai gelap, Bawang Putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam tiba. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang Putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya. )

Putih Nenek Putih Nenek Putih Nenek

Putih

: Permisi. : Siapa kamu Nak ?????? : Saya Bawang Putih Nek!!!!!!!!!!!!! Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal disini malam ini? : Boleh Nak? Apakah baju yang kau cari berwarna merah ? : Ya Nek !!!!!! Apa nenek menemukannya ?????? : Ya tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Saying padahal aku menyukai baju itu. Baiklah aku akan mengembalikannya. Tapi kau harus menemaniku selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapa pun. Bagaimana ?????????????? : baiklah , nek .. saya akan menemani nenek selama seminggu , asal nenek tidak bosan dengan ku ...!!! ( dengan tersenyum.) (selama seminggu , bawang putih tinggal dengan nenek tersebut setiap hari bawang putih membantu nenek tersebut . tentu saja nenek itu merasa senang hingga akhirnya genap sudah seminggu , nenekpun memanggil bawang putih. )

Nenek

: nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang, karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah. (bawang putih memilih labu yang paling kecil.)

Putih

: saya takut tidak kuat membawa yang besar. (nenek pun tersenyum dan mengantarkan bawang putih ke depan rumah.) (sesampainya di rumah, bawang putih menyerahkan baju milik ibu tirinya, sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, di dalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak dan memberitahukan hal ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsung merebut emas dan permata tersebut.)

Putih Ibu tiri Putih Merah Putih

: aaaaaaaaaaaa........... : ada apa ? : ini bu, didalam labu ini terdapat emas dan permata. : sini emas dan permata itu, kamu tidak pantas mendapatkannya. : tapi........(bawang merah langsung mengambil emas dan permata itu) (mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut.)

Ibu tiri : putih, bagaimana kamu bisa mendapatkan semua ini ??? (putih diam membisu.) Merah : putih, cepat katakan bagaimana cara mendapatkan itu??? Putih : waktu saya mencari baju ibu, saya menemukan sebuah gubuk. Di gubuk itu ada seorang nenek dan ternyata nenek tersebut yang menemukan baju ibu. Tapi sebelum nenek itu mengembalikan baju. Beliau ingin aku temani selama satu minggu. Setelah satu minggu dan saya ingin pulang. Nenek tersebut memberiku labu ini !!! (mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama, tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai itu.)

Merah Nenek Merah Nenek

: permisi, ada orangkah disini ??? : iya nak, ada apa ? : saya mencari baju yang hanyut di sungai ini, apa nenek tau ?? : iya nak, nenek menemukannya !!! (seperti bawang putih. Bawang merahpun diminta untuk menemaninya bselama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalasmalasan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi.)

Merah Nenek

: bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu ??? : ya nak, silahkan ambil salah satu. (dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terimakasih dia melenggang pergi.) (sampai dirumah dia berteriak dengan memanggil ibunya dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya . karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai.)

Merah Ibu tiri Merah Ibu tiri Merah

: ibu, bawang merah pulang. : mana ? mana ? labu yang sudah ibu tunggu-tunggu ?? : ini bu, merah sudah berhasil mendapatkannya. Dan merah mengambil yang paling besar. Pasti isinya lebih banyak dan lebih bagus dari punya putih itu bu. : benar kamu nak, kita pasti kaya raya. Ayo cepat kita buka labunya, ibu sudah gak sabar. : ayo bu, aku juga.

(lalu dengan tak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain.) Ibu tiri Merah Ibu tiri Merah Ibu tiri : apa ini ?? : itu ular bu, kok bisa seperti ini isinya ?? mana emasnya bu ?? : ibu gak tau....... : ibu bawang merah digigit. : ayo kita lari !!! (namun tidak sempat lari binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas.)

(itulah balasan serakah.)

bagi

orang

Nama kelompok :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. anis wulan sari (03) betty nur indah sari (04) dwi triani (10) frinda lintang nirwana (13) ido saputra (15) moh. Nuriyanto (20) rizal fahmi (29)

You might also like