You are on page 1of 19

MAKALAH ``TERAPI BIO FEEDBACK``

DISUSUN OLEH: ADI PUTRO (08.321.003) LEO YOSDIMYATI ROMLI (08.321.023)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang serta salawat serta salam kepada Rasulullah SAW, Kami mengucap syukur Alhamdulillah yang mana atas berkat dan rahmatnya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Sistem Komplementer dengan judul Terapi Biofeedback. Kami yakin pasti makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu Kami terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah informasi bagi Kita semua.

Jombang, 8 November 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG .. 1.2 RUMUSAN MASALAH .

i ii

1 2

1.3 TUJUAN 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN.. 2.2 DESKRIPSI 2.3 TUJUAN... 2.4 MANFAAT (EFEK TERAPI TERHADAP SUATU PENYAKIT). 2.5 INDIKASI.. .. 2.6 KONTRAINDIKASI.... 2.7 CARA KERJA. 2.8 EFEK SAMPING. BAB III PENUTUP 4.1 KESIMPULAN. 4.2 SARAN. DAFTAR PUSTAKA 15 15 4 5 9 9 10 12 13 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna (QS: 95:4). Tiap insan dilengkapi dengan alat dan organ tubuh yang canggih, seimbang dan diatas segalanya diberi akal fikiran yang dapat digunakan untuk menimbang yang baik dan yang buruk, dan juga untuk mempelajari segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di alam ini. Tidak ada makhluk ciptaan Tuhan selengkap dan sesempurna manusia, dan justru karena itu juga, manusialah yang ditugasi sebagai wakil Tuhan untuk mengurus alam ini sebagai khalifahNya. Dengan akal fikiran itu, manusia Selain anugerah yang telah disebutkan diatas, Tuhan juga telah melengkapi tubuh kita dengan suatu Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh yang super canggih untuk melindungi tubuh kita dari setiap bentuk gangguan dan serangan musuh, baik yang datang dari luar, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, polusi lingkungan, dan sebaginya, maupun musuh yang ada didalam tubuh, seperti radikal bebas, racun-racun hasil samping metabolisme, sel-sel kanker, dan sebagainya. Sistem kekebalan tubuh berhubungan erat dengan sistem-sistem lain dalam tubuh kita. Bila sistem kekebalan tubuh bekerja secara arif dan efektif, maka kita akan senantiasa berada dalam keadaan sehat, namun bila sistem kekebalan tubuh mengalami kelelahan atau bekerja tidak dengan kapasitas penuh, maka bagian-bagian tubuh anda yang lain terbiar dan mudah diserang oleh kuman-kuman, virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di lingkungan hidup kita saat ini ataupun digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dsb. Bila anda masih pula membebani tubuh anda dengan diet yang buruk, tidak melakukan latihan jasmani yang cukup, serta pola hidup yang syarat tuntutan (ketegangan), maka sistem kekebalan anda sama sekali tak mendapatkan bantuan yang sangat diperlukannya. Pada hal sistem kekebalan tubuh harus bekerja sepanjang waktu untuk melindungi anda, dan karena hal-

hal tersebut, seringkali dia akan gagal melindungi anda pada saat-saat yang paling dibutuhkan dan anda dapat menderita sakit. Dan karena anda sudah terserang penyakit, maka kelemahan dan ketidak berdayaan Sistem Pertahanan dan Kekebalan Tubuh anda harus dibantu, agar dapat kembali berfungsi dengan efektif. Hal inilah yang dilakukan dalam Terapi Komplementer yang saya laksanakan dengan beragam cara, termasuk berdoa sebagai terapi spiritual, karena kesembuhan hanya datang dari Yang Maha Kuasa. Dan salah satu dari Terapi tersebut adalah Terapi Biofeedback, maka dari itu kami akan membahasnya di dalam makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut: 1. Apakah pengertian dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 2. Bagaimanakah deskripsi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 3. Apakah tujuan dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 4. Apakah manfaat (efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 5. Apakah indikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 6. Apakah kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 7. Bagaimanakah cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan terapi biofeedback? 8. Apakah efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback?

1.3 TUJUAN Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami beberapa hal antara lain: 1. Pengertian dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 2. Deskripsi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 3. Tujuan dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 4. Manfaat (efek terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 5. Indikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 6. Kontraindikasi dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 7. Cara kerja (proses ilmiah terapi terhadap suatu penyakit) dari terapi komplementer dan terapi biofeedback 8. Efek samping dari terapi komplementer dan terapi biofeedback

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN A. TERAPI KOMPLEMENTER Terapi Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Terapi Komplementer, pada dasarnya bertujuan untuk

memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama Sistem Kekebalan dan Pertahanan Tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. B. BIOFEEDBACK Biofeedback adalah metode yang menggunakan pikiran untuk mengendalikan fungsi tubuh yang normal tubuh mengatur secara otomatis, seperti kulit suhu, ketegangan otot, jantung tingkat, atau tekanan darah. (Healthwise) Tiga organisasi biofeedback profesional, Asosiasi Terapan

psikofisiologi dan Biofeedback (AAPB), Biofeedback Lembaga Sertifikasi Amerika (BCIA), dan Masyarakat Internasional untuk Neurofeedback dan Penelitian (ISNR), melalui konsensus biofeedback pada tahun 2008 mendefinisikan Biofeedback adalah sebuah proses yang memungkinkan seorang individu untuk belajar bagaimana mengubah aktivitas fisiologis untuk tujuan meningkatkan kesehatan dan kinerja. Instrumen yang tepat mengukur aktivitas fisiologis seperti gelombang otak, fungsi jantung, pernapasan, aktivitas otot, dan suhu kulit. Instrumen ini dengan cepat dan akurat 'umpan balik' informasi kepada pengguna. Penyajian informasi ini

seringkali dalam hubungannya dengan perubahan dalam pemikiran, emosi, dan perilaku - mendukung perubahan fisiologis yang diinginkan. Seiring waktu, perubahan ini dapat bertahan tanpa terus menggunakan instrumen. Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan proses fisiologis tertentu. Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis di klien dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke terapis dan klien. Klien menggunakan umpan balik biologis untuk mempelajari dan menguasainya respon. Biofeedback Oleh karena itu, proses pendidikan di mana klien dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis tertentu, tetapi itu adalah klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif dalam perbaikan sendiri. (Mike, SHSU)

2.2 DESKRIPSI A. TERAPI KOMPLEMENTER Beberapa pengobatan komplementer dan alternatif berkembang dari praktek yang diwariskan turun temurun. Masyarakat dahulu mengembangkan pendapat atau teorinya masing-masing tentang penyakit dan praktek untuk menyembuhkan penyakit. Pada jaman dulu orang mencari pengobatan dari alam sekitarnya, bila mereka menderita berbagai macam penyakit. Pengobatan mulai dari air, pasir, tanaman, maupun melakukan pemijitan. Pengobatan tersebut menjadi sulit dipisahkan dari kepercayaan yang berkembang saat itu. Pada masyarakat Mesir kuno, kurang lebih tahun 1.500 sebelum Masehi telah dituliskan pada kertas papirus tentang penyakit dan terapi tradisional untuk mengobatinya, termasuk jimat dan benda-benda berkekuatan gaib, dan sepertiga dari semua bahan yang juga dikenal saat ini termasuk opium dan minyak kastor. Diagnosa dibuat berdasarkan gejala dari panas, nyeri dan benjolan. Pengobatan didasarkan atas diit, tanaman-tanaman obat maupun psikoterapi.

Di India, ditemukan suatu teks tentang pengobatan yang dikenal dengan Athardaveda yang memuat rumus-rumus ramuan magis melawan setan, dan penyembuhan sepenuhnya ada pada tangan Dewa Brahma. Dewa penyembuhnya adalah Dhanvantari. Konsep dasarnya adalah keseimbangan dari tiga unsur dalam tubuh yaitu udara, lendir dan cairan empedu, bila ada gangguan terhadap salah satu diantaranya maka terjadi penyakit. Pengobatan didasarkan atas higiene, diit dan pencahar. Pengobatan Ayurveda ini masih dipraktekkan di India sampai saat ini. Di Cina, pengobatan tradisional berkembang pada jaman kaisar Fu Hsi (th 2.800 SM) yang mencanangkan filosofi tentang Yin dan Yang dari alam, Kaisar Shen Nung (2.700 SM) yang mengembangkan pengobatan dengan herbal dan akupuntur; dan Kaisar Huang Ti (2.600 SM) yaitu pengarang teks kedokteran kuno Nei Ching (Kitab dasar kedokteran Cina) yang sangat terkenal hingga saat ini. Lebih lanjut jaman Hippocrates (460-370 SM) di Roma, beliau adalah orang yang mengembangkan pendapat bahwa penyakit adalah proses alam seperti lingkungan, diit dan gaya hidup. Tubuh membuat sendiri keseimbangan di dalamnya. Tulisannya merupakan pengamatan terhadap kenyataan. Dia dan muridnya menemukan berbagai jenis penyakit dan menekankan latihan, pemijitan, diit dan obat-obat untuk menyembuhkannya. Pada abad 19 khususnya di Amerika Serikat berkembang Chiropractic, ketika D. D. Palmer seorang penyembuh di Iowa menyembuhkan seorang tuli dengan melakukan manipulasi pada daerah servikalnya. Beliau mengembangkan suatu sistim penyembuhan penyakit yang didasarkan atas subluksasio dari vertebra yang menggangu impuls saraf dan menyebabkan gangguan di jaringan pada akhirnya menyebabkan malfungsi dan penyakit. Pada tahun 1970 diperkenalkan Pengobatan Cina Tradisionalsistem dating kembali ke Zaman Perunggu atau sebelumnya yang digunakan akupunktur, herbal, diet dan olahraga. Ada lebih dari 2.000

praktisi terdaftar di Inggris. Dampak pada CAM imigrasi massal ke Inggris terus berlanjut di abad ke dua puluh satu. B. BIOFEEDBACK Selama berabad-abad, pengikut praktek Timur kuno seperti meditasi dan yoga telah mengklaim mereka dapat mengendalikan proses fisik biasanya dianggap melampaui kekuatan pikiran sadar. Studi tentang bagaimana bekerja biofeedback tidak dilakukan sampai tahun 1970-an. Awalnya, itu digunakan oleh konselor, psikolog, dan profesional kesehatan mental. Hari ini, dokter dan profesional kesehatan lainnya di Amerika Serikat menggunakan biofeedback sebagai terapi komplementer untuk mempromosikan relaksasi dan mengobati sakit kepala, migrain, dan insomnia. Claude Bernard pada tahun 1865 mengusulkan bahwa tubuh berusaha untuk mempertahankan kondisi mapan di lingkungan internal (lingkungan intrieur), memperkenalkan konsep homeostasis. Pada 1885, JR Tarchanoff menunjukkan bahwa kontrol sukarela dari detak jantung bisa cukup langsung (kortikal-otonom) dan tidak tergantung pada "kecurangan" dengan mengubah laju pernapasan. Setelah Perang Dunia II, matematikawan Norbert Wiener mengembangkan teori cybernetic, yang mengusulkan bahwa sistem dikendalikan dengan memonitor hasil mereka. Para peserta pada konferensi 1969 tengara di Inn Surfrider di Santa Monica diciptakan dengan biofeedback istilah dari Weiner itu umpan balik. Konferensi ini menghasilkan berdirinya Research Society Bio-Feedback, yang

mengizinkan peneliti biasanya terisolasi untuk menghubungi dan berkolaborasi satu sama lain, serta mempopulerkan istilah "biofeedback." Pekerjaan BF Skinner membawa para peneliti untuk menerapkan instrumental pengkondisian untuk biofeedback, menentukan respon dapat dikontrol secara sukarela dan yang tidak bisa. Efek dari persepsi aktivitas sistem saraf otonom pada awalnya dieksplorasi oleh George Mandler kelompok itu pada tahun 1958.

Pada tahun 1965, Maia Lisina dikombinasikan pengkondisian klasik dan operan untuk melatih subjek untuk mengubah diameter pembuluh darah, memunculkan dan menampilkan perubahan aliran darah refleksif mengajar mata pelajaran bagaimana untuk secara sukarela mengontrol suhu kulit mereka. Pada tahun 1974, HD subyek Kimmel dilatih untuk keringat menggunakan respon kulit galvanik. Data biofeedback dan teknologi biofeedback digunakan oleh Massimiliano Peretti di lingkungan seni kontemporer, Amigdalae proyek. Proyek ini mengeksplorasi cara di mana reaksi emosional filter dan mendistorsi manusia persepsi dan observasi. Selama pertunjukan, biofeedback teknologi medis, seperti EEG, suhu tubuh variasi, detak jantung, dan tanggapan galvanik, yang digunakan untuk menganalisis emosi audiens sementara mereka menonton seni video. Menggunakan sinyal-sinyal, perubahan musik sehingga suara yang konsekuen

lingkungan secara bersamaan cermin dan mempengaruhi pemirsa keadaan emosional. Informasi lebih lanjut tersedia di website Pusat CNRS Perancis Nasional Penelitian Neural. Charles Wehrenberg diimplementasikan kompetitif-relaksasi

sebagai paradigma game dengan Game Will Bola sekitar tahun 1973. Dalam bio-mekanik versi pertama, perbandingan input GSR dimonitor respons relaksasi masing-masing pemain dan pindah Ball Akan melintasi lapangan bermain tepat menggunakan stepper motor. Pada tahun 1984 Wehrenberg diprogram permainan Bola Will untuk komputer Apple II. Bola akan permainan itu sendiri digambarkan sebagai murni relaksasi kompetitif; Bola Otak adalah duel antara belahan otak kiri dan kanan satu pemain yang otak; Bola mood adalah sebuah game kendala berbasis;. Dice Psycho adalah permainan psiko-kinetik Pada tahun 1999 Institut HeartMath mengembangkan sistem pendidikan yang didasarkan pada pengukuran dan menampilkan irama jantung pada Personal Computer (Windows/Macintosh). Sistem mereka telah disalin oleh banyak tapi masih unik dalam cara mereka membantu orang untuk belajar tentang dan

mengelola sendiri fisiologi mereka. Sebuah versi handheld dari sistem mereka dirilis pada 2006 dan benar-benar portabel menjadi ukuran sebuah ponsel kecil dan memiliki baterai isi ulang. Dengan unit ini satu dapat bergerak dan pergi tentang bisnis sehari-hari sambil mendapatkan umpan balik tentang batin psiko-fisiologis negara. David Rosenboom telah bekerja untuk mengembangkan instrumen musik yang akan menanggapi perintah mental dan fisiologis. Bermain instrumen ini dapat dipelajari melalui proses biofeedback.

2.3 TUJUAN Biofeedback adalah proses menjadi sadar dari berbagai fisiologis fungsi menggunakan instrumen yang memberikan informasi tentang aktivitas sistem-sistem yang sama, dengan tujuan untuk dapat memanipulasi mereka di akan. Proses yang dapat dikendalikan termasuk gelombang otak, tonus otot, konduktansi kulit, detak jantung dan nyeri persepsi. Biofeedback dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan atau kinerja, dan perubahan fisiologis sering terjadi bersamaan dengan perubahan pikiran, emosi, dan perilaku. Akhirnya, perubahan ini dapat dipertahankan tanpa menggunakan peralatan tambahan.

2.4 MANFAAT (EFEK TERAPI TERHADAP SUATU PENYAKIT) Biofeedback digunakan untuk membantu seseorang mengatur fungsi tubuh tertentu. Dengan membantu pasien atau perubahan detak jantungnya nya, suhu kulit, laju pernapasan, ketegangan otot dan aktivitas lain seperti itu di tubuh, biofeedback dapat mengurangi stres dan ketegangan otot dari sejumlah penyebab. Hal ini dapat mempromosikan relaksasi, membantu inkontinensia yang benar, dan mengobati migrain dan sakit kepala kurang serius. Ini membantu beberapa orang dengan penyakit Raynaud (masalah sirkulasi darah yang membuat jari tangan dan kaki merasa sangat dingin, kebas, atau bahkan menyakitkan) meningkatkan suhu tangan dan jari kaki. Melalui kesadaran yang lebih besar fungsi tubuh, dapat membantu seseorang

mengatur atau mengubah fungsi fisik lainnya yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan. Biofeedback juga berguna dalam pelatihan kembali setelah cedera otot, atau dalam otot mengajar untuk mengambil alih untuk otot-otot lain yang tidak bisa lagi melakukan seperti yang diperlukan. Biofeedback digunakan dalam berbagai stres dan kecemasan memproduksi situasi. Situasi ini melibatkan pekerjaan atau studi yang terkait dengan masalah fisik dan psikologis, serta kasus-kasus dimana seseorang ingin belajar lebih rileks. Dalam semua kasus ini, stres dan kecemasan terstruktur mengurangi intervensi menggunakan biofeedback telah terbukti efektif. Biofeedback telah menunjukkan pada dasarnya tidak ada efek samping negatif dalam situasi-situasi. Biofeedback akan berguna jika dan hanya jika klien bersedia untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk mempelajari pengendalian diri keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan sungguh-sungguh diperlukan. Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang terbaik, tetapi jika klien mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.

2.5 INDIKASI Orang paling sering menggunakan biofeedback untuk mengendalikan masalah yang terkait dengan stres atau aliran darah, seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan tidur gangguan. Menggunakan juga dapat membantu mengendalikan jangka panjang (kronis) nyeri. Biofeedback tampaknya efektif untuk berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh, hal itu menunjukkan janji untuk mengobati inkontinensia urin, yang merupakan masalah bagi lebih dari 15 juta orang Amerika. Beberapa orang memilih biofeedback atas obat karena kurangnya efek samping. Berdasarkan temuan dalam studi klinis, Badan Kebijakan Kesehatan Perawatan dan Penelitian telah merekomendasikan terapi biofeedback sebagai pengobatan untuk inkontinensia urin. Hal ini juga dapat membantu orang dengan inkontinensia tinja.

Penelitian juga menunjukkan bahwa biofeedback termal dapat meringankan gejala penyakit Raynaud (suatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jari, jari kaki, hidung atau telinga) sedangkan EMG biofeedback telah terbukti untuk mengurangi rasa sakit, kekakuan pagi, dan jumlah poin tender pada orang dengan fibromyalgia. Sebuah tinjauan studi klinis ilmiah menemukan bahwa biofeedback dapat membantu orang dengan insomnia tidur jatuh. Biofeedback juga dapat digunakan secara efektif pada anak-anak. Sebagai contoh, neurofeedback EEG (terutama bila dikombinasikan dengan terapi kognitif) telah dilaporkan untuk memperbaiki perilaku dan skor kecerdasan pada anak-anak dengan defisit perhatian / hyperactivity disorder (ADHD). Biofeedback, dikombinasikan dengan serat dalam diet, dapat membantu meringankan sakit perut pada anak-anak. Biofeedback termal membantu meringankan migrain dan sakit kepala kronis ketegangan antara anak-anak dan remaja juga. Biofeedback juga dapat berguna untuk masalah-masalah kesehatan sebagai berikut: 1. Anorexia nervosa 2. Kegelisahan 3. Asma 4. Autisme 5. Nyeri punggung 6. Pembasahan 7. Nyeri kronis 8. Sembelit 9. Depresi 10. Diabetes 11. Epilepsi dan gangguan kejang terkait 12. Kepala cedera 13. Tekanan darah tinggi 14. Ketidakmampuan belajar

15. Motion sickness 16. Kejang otot 17. Gangguan seksual, termasuk sakit dengan hubungan seksual 18. Cedera sumsum tulang belakang

Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu menentukan siapa yang akan (atau tidak akan) manfaat dari biofeedback: a. Responsivitas Fisiologis: klien harus menunjukkan beberapa tingkat responsivitas fisiologis dinyatakan prosedur biofeedback tidak akan sangat berguna. b. Motivasi: Klien harus dimotivasi. Membaca artikel, brosur, atau berbicara dengan mantan klien yang sukses tentang biofeedback dapat membantu klien memahami manfaat dari prosedur ini. c. Kepribadian karakteristik: Klien dengan ciri-ciri kepribadian yang kaku tidak sangat responsif terhadap suatu teknik pengobatan

psychophysiologically berbasis. d. Keuntungan sekunder: Klien mendapatkan simpati dan perhatian berlebihan dari gejala mereka tidak mungkin bersedia untuk menyerah gejala-gejala. Masalah ini harus diselesaikan sebelum biofeedback dicoba.

2.6 KONTRAINDIKASI Biofeedback tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan dengan benar, tentu saja.) Tidak ada kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif sedikit untuk teknik terapi ini: A. Unevaluated gejala Biofeedback tidak boleh digunakan untuk mengobati gejala unevaluated seperti: 1. Medis: Biofeedback biasanya menghasilkan perasaan yang

disempurnakan kesejahteraan umum. Mengurangi gejala-gejala dapat menutupi masalah medis yang mendasari. Untuk aplikasi yang aman dan efektif, Formulir Persetujuan Biofeedback (evaluasi medis dari

klien) diperlukan oleh Pusat Konseling sebelum menerapkan biofeedback. 2. Psikologis: Biofeedback kontraindikasi untuk psikosis dan gangguan afektif besar. B. Kerusakan kognitif gangguan kognitif yang mengganggu dengan pemahaman tentang proses biofeedback dapat menghalangi pengobatan yang berhasil. C. Klien khawatir Jika klien views biofeedback dengan ketakutan prosedur tidak harus diterapkan.

2.7 CARA KERJA (PROSES ILMIAH TERAPI TERHADAP SUATU PENYAKIT) Tiga bentuk yang paling umum digunakan terapi biofeedback adalah: A. Elektromiografi (EMG), yang mengukur ketegangan otot B. Thermal biofeedback, yang mengukur suhu kulit C. Neurofeedback atau electroencephalography (EEG), yang mengukur aktivitas gelombang otak

Peneliti Aren't tahu persis bagaimana atau mengapa bekerja biofeedback. Namun, ada tampaknya menjadi setidaknya satu benang merah: kebanyakan orang yang mendapatkan manfaat dari biofeedback memiliki kondisi yang dibawa pada atau diperburuk oleh stres. Untuk alasan ini, banyak ilmuwan percaya bahwa relaksasi adalah kunci untuk terapi biofeedback sukses. Ketika tubuh sedang mengalami stres kronis, proses internal seperti tekanan darah menjadi terlalu aktif. Dipandu oleh seorang terapis biofeedback, seseorang dapat belajar untuk menurunkan tekanan darah melalui teknik relaksasi dan latihan mental. Ketika berhasil, seseorang akan melihat hasilnya pada monitor, yang akan mendorong usahanya.

Dalam sesi biofeedback yang normal, elektroda melekat pada kulit. Mereka mengirim informasi ke kotak pemantauan kecil yang menerjemahkan pengukuran ke nada yang bervariasi di lapangan, satu meter visual yang bervariasi dalam kecerahan, atau layar komputer yang menunjukkan garis bergerak di grid. Para terapis biofeedback kemudian menyebabkan seseorang dalam latihan mental. Melalui trial and error, seseorang segera dapat belajar untuk mengidentifikasi aktivitas mental yang akan membawa tentang perubahan fisik yang diinginkan. Setiap sesi umumnya berlangsung kurang dari 1 jam. Jumlah sesi yang dibutuhkan tergantung pada kondisi yang sedang dirawat. Banyak orang mulai melihat hasil dalam waktu 8-10 sesi. Pengobatan sakit kepala, inkontinensia, dan penyakit Raynaud membutuhkan setidaknya 10 sesi mingguan dan beberapa tindak lanjut sesi sebagai kesehatan membaik. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, Namun, biasanya membutuhkan 20 sesi biofeedback mingguan sebelum melihat perbaikan. Selain itu juga akan diajarkan latihan mental dan teknik relaksasi yang dapat dilakukan di rumah untuk setidaknya 5-10 menit setiap hari.

2.8 EFEK SAMPING Biofeedback dianggap aman. Tidak ada efek samping negatif telah dilaporkan. Biofeedback merupakan prosedur yang aman. Hal ini paling efektif bila diajarkan oleh seseorang yang terlatih dalam teknik biofeedback. Beberapa mungkin terjadi seperti akibat sensor yang ditempatkan pada kulit untuk mengukur fungsi tubuh dapat mengiritasi kulit. Biofeedback dianggap teknik yang aman. Hal ini noninvasif dan memerlukan sedikit usaha. Ada laporan sesekali pusing, gelisah, disorientasi, dan sensasi mengambang, yang mungkin secara emosional menjengkelkan bagi beberapa orang. Biofeedback membutuhkan seorang profesional terlatih dan bersertifikat untuk mengelola peralatan, menafsirkan perubahan, dan memonitor pasien. Baterai dioperasikan perangkat yang dijual untuk digunakan di rumah belum ditemukan dapat diandalkan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Biofeedback adalah sebuah teknik terapi yang membantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan proses fisiologis tertentu. Sarana untuk melakukan hal ini mencakup pemantauan respon fisiologis di klien dan menampilkan sinyal yang dihasilkan oleh teknik pemantauan ke terapis dan klien. Klien menggunakan umpan balik biologis untuk mempelajari dan menguasainya respon. Oleh karena itu, proses pendidikan di mana klien dibantu untuk belajar mengendalikan proses fisiologis tertentu, tetapi itu adalah klien yang mengasumsikan tanggung jawab dan menjadi peserta aktif dalam perbaikan sendiri. Biofeedback adalah pengobatan utama untuk sindrom migren sedang atau berat, sakit kepala ketegangan, dan penyakit Raynaud. Biofeedback juga merupakan terapi tambahan yang penting untuk kondisi klinis lain. Biofeedback tampaknya memiliki potensi yang sangat rendah untuk kerusakan (jika digunakan dengan benar). Tidak ada kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif sedikit untuk teknik terapi ini.

3.2 Saran Biofeedback akan berguna jika dan hanya jika klien bersedia untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk mempelajari pengendalian diri keterampilan dan kemudian praktek mereka dengan sungguh-sungguh diperlukan. Ingat, terapis mungkin telah merancang program yang terbaik, tetapi jika klien mengikuti itu, tidak ada manfaat akan diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, B. 1977. Stres dan seni biofeedback. New York: Harper & Row. Nestoriuc Y, Martin A. 2007. "Keampuhan biofeedback untuk migrain:suatu meta-analisis" Nyeri. Peper, E., & Shaffer, F. Sejarah biofeedback:Sebuah pandangan alternatif Biofeedback. http://google.com, diakses 5 November 2011 http://wikipedia.com, diakses 5 November 2011

You might also like