You are on page 1of 8

ESSENSI AJARAN AGAMA ISLAM

Oleh : Rizky Wilda Amelia C0711025 Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret 2011
A. Sumber Ajaran Islam

Sumber ajaran Islam adalah dasar-dasar yang dipakai sebagai alasan untuk menetapkan suatu hukum terhadap perbuatan mukallaf (orang yang sudah biasa diberi tanggung jawab karena telah masak jiwa dan raganya). Dalam menjalankan hukum agama harus didasarkan atas urutan sebagai berikut: a. Menaati Allah dengan mengindahkan seluruh ketentuan yang terdapat di dalam AlQuran b. Menaati Rasulullah dengan memahami seluruh sunnah-sunnahnya c. Menaati Ulil Amri (lembaga yang menguasai urusan umat muslim) d. Mengembalikan kepada Al-Quran dan Sunnah jika terjadi perbedaan dalam menentukan hukum Secara lebih teknis umat Islam dalam berhukum harus memperhatikan sumber tertib hukum, yaitu: 1. Al-Quran Pengertian secara harfiah berarti sesuatu yang harus dibaca atau dipelajari. Al-Quran terdiri dari 30 Juz (bagian), 114 surat (bab), dan lebih dari 6000 ayat. Garis-garis besar isi kandungan Al-Quran antara lain sebagai berikut: a. Akidah (tauhid) : ajaran mengesakan Allah dan semua keyakinan yang berhubungan dengan Allah SWT. b. Syariah (baik ibadah maupun muamalah) : mengajarkan perintah beribadah kepada Allah dan berbuat baik terhadap sesama manusia sebagai manifestasi ketauhidan. c. Akhlak dan semua ruang lingkupnya (menghiasi dirinya dengan sifatsifat keutamaan dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela). d. Kisah-kisah umat manusia di masa lalu e. Berita-berita tentang kehidupan akhirat f. Benih / prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan dasar-dasar hukum atau hukum-hukum dasar yang berlaku bagi alam semesta termasuk manusia. 2. As-Sunnah/Al-Hadist

Sunnah dalam bahasa berarti tradisi, kebiasaan, adat-istiadat. Dalam terminologi Islam berarti perbuatan , perkataan dan sikap nabi yang berarti ijinnya. Sebagai sumber hukum yang kedua, as-Sunnah lebih banyak berfungsi untuk menjelaskan atau menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, di samping dapat juga berfungsi untuk menetapkan hukum-hukum tertentu yang tidak dibahas oleh Al-Quranul Karim. Kitab-kitab yang menghimpun hadist berjumlah sangat banyak, sebagian diantaranya masih ada sampai sekarang diantaranya adalah Kitab-kitab Hadist pilihan yang ada sekarang yang bejumlah 7 Kitab Hadist yaitu: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Shahih Abu Daud, Sunan Nasai, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah dan Musnad Imam Ahmad. 3. Ijtihad Ijtihad dilihat dari segi bahasanya berarti bersungguh-sungguh, atau mencurahkan segala daya dalam berusaha. Sumber hukum Ijtihad adalah AlQuran; Surat an-Nisa ayat 59 (Al-Quran, as-Sunnah, Ulil Amri dan Rayu). Ijtihad hanya diperbolehkan bagi orang-orang yang memenuhi syarat sebagai mujtahid. Syarat-syarat tersebut adalah: a. Menguasai bahasa arab untuk dapat memahami Al-Quran dan kitabkitab hadist yang tertulis dalam bahasa Arab. b. Mengetahui isi dan system hukum Al-Quran serta ilmu-ilmu untuk memahami AlQuran. c. Mengetahui hadist-hadist hukum dan ilmu-ilmu hadist yang berkenaan dengan pembentukan hukum. d. Menguasai sumber-sumber hukum Islam dan cara-cara (metode) menarik garis-garis hukum Islam dari sumber-sumber hukum Islam. e. Mengetahui dan menguasai kaidah-kaidah fiqih (qowaid al-fiqhiyyah). f. Mengetahui rahasia dan tujuan-tujuan hukum Islam. g. Jujur dan Ikhlas. (syarat diatas untuk mujtahid masa lampau, sebelum kodifikasi fiqh). h. Untuk Mujtahid masa sekarang lebih diperingan, dan ditambahkan dua persyaratan. i. Menguasai ilmu-ilmu sosial (Antropologi, sosiologi)

j.

Dilakukan secara kolektif (jamai) bersama para ahli disiplin ilmu lain.

B. Rukun Islam 1. Syahadatain Syahadatain berasal dari kata syahadah yang berarti persaksian atau pengakuan. Dua kalimah syahadah (syahadatain) ialah : Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan alas bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Mengucapkan syahadatain adalah suatu perbuatan yang merupakan proses yang ditumbuhkan dari keimanan (kognitif) yang kemudian dibuktikan dalam amal ibadah muamalah. Syahadatain merupakan syarat nominal untuk menjadi seorang muslim dan merupakan rukun Islam yang pertama yang selalu dibaca dalam adzan, iqamah, shalat, dan ibadah-ibadah lainnya. 2. Shalat Shalat arti bahasanya adalah doa. Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, terlihat dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Al-Quran dan as-Sunnah, yang antara lain sebagai berikut : a. Shalat dinilai sebagai tiang agama b. Shalat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan kepada Nabi c. Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah diwajibkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW d. Shalat merupakan wasiat terakhir Nabi Muhammad SAW. e. Shalat merupakan ciri penting dari orang yang taqwa f. Shalat merupakan ciri dari orang yang berbahagia g. Shalat mempunyai peranan untuk mejauhkan diri dari pekerjaan jahat dan munkar. 3. Zakat Pengertian zakat menurut syara, ialah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu. Zakat itu merupakan usaha pensucian diri dari kemungkinan memiliki harta kotor yang disebabkan bercampurnya harta yang bersih

dengan harta yang menjadi hak orang lain dengan jalan memberikan sebagian hartanya melalui zakat. Secara garis besarnya zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Zakat Mal (Zakat Harta) : yaitu zakat emas, perak, binatang, tumbuhtumbuhan dan barang perniagaan b. Zakat Nafs : yaitu zakat jiwa yang dinamai juga dengan zakat Fitrah. 4. Puasa Secara etmologis puasa berarti menahan diri. Sedangkan secara terminologis puasa berarti menahan diri dari makan, minum, dan berjimak (bersetubuh) mulai fajar terbit hingga terbenam matahari. Menurut Al-Quran, puasa itu merupakan kewajiban universal artinya puasa juga telah diwajibkan kepada umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. 5. Haji Kata haji berasal dari kata hajja, hayujju hajjan yang berarti qashada yakni bermaksud atau berkunjung. Ibadah haji ditekankan kepada muslim yang mampu dan tidak merupakan paksaan bagi seseorang yang kurang mampu untuk naik haji tersebut. Hanya sebagai kebalikannya, apabila sudah mampu tidak melaksanakannya, maka ia dituntut karena meninggalkannya itu. Sebab pengertiannya adalah bahwa orang tersebut mampu mengorbankan harta dan waktunya untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Di dalam pelaksanaannya terdapat macam-macam haji : a. Ifrad b. Qiran c. Tamattu Adapun syarat-syarat dan rukun-rukun haji secara lengkap, adalah Islam, merdeka, Mukallaf dan mampu/kuasa. Sedangkan rukun-rukun haji adalah sebagai berikut: a. Ihram yaitu niat memulai atau memasuki melakukan haji. b. Wukuf yakni berhenti di padang Arafah, masuknya (waktu) dimulai dan tergelincir matahari pada hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah) dan

habis waktu tersebut pada waktu menyingsing fajar shidiq atau hari Nahar (Idul Adha tanggal 10 bulan Zulhijjah) c. Thawaf C. Rukun Iman 1. Iman kepada Allah Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan yakin seyakin-yakinnya akan adanya Allah, membenarkan dengan yakin akan ke Esaan Allah, Tiada Tuhan lain kecuali Allah yang wajib disembah dan beribadat kepadaNya. Dengan mengakui keberadaan, keesaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah, manusia dengan ikhlas sepenuhnya menyerahkan diri kepada-Nya dengan cara menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-larangan-Nya. Oleh karena itu beriman kepada Allah merupakan keimanan paling pokok dan mendasar bagi keimanan selanjutnya. 2. Iman kepada Malaikat Beriman kepada malaikat adalah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang disebut Malaikat yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah, patuh melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan sebaikbaiknya. Menurut para ulama sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Quran, ada 10 malaikat yang wajib diketahui, mereka masing-masing memiliki tugastugas tertentu, yaitu: 1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul Allah 2) Malaikat Mikail bertugas menyelenggarakan rizki makhluk 3) Malaikat Israfiel bertugas meniupkan sangkakala pada hari berbangkit dan menjaga batasan alam ini berjalan 4) Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa 5) Malaikat Ridwan bertugas menjaga sorga 6) Malaikat Malik bertugas menjaga neraka 7) Malaikat Raqieb bertugas mencatat perbuatan-perbuatan baik manusia 8) Malaikat Atied bertugas mencatat perbuatan buruk manusia 9) Malaikat Mungkar bertugas menayai manusia setelah di alam kubur

10) Mungkar

Malaikat

Nakir

memiliki

tugas

bersama

dengan

Malaikat

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah Iman kepada Kitab-kitab Allah yaitu mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan beberapa Kitab Suci kepada para Nabi dan Rasul-Nya sebagai pedoman hidup yang membimbing manusia kepada jalan kebenaran sesuai yang diridhoi-Nya. Kitab-kitab yang pernah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul seperti yang disebutkan dalam Kitab Suci Al-Quran ada empat yaitu Kitab Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS dan yang terakhir adalah Kitab Suci Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 4. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah Iman kepada Nabi dan Rasul Allah yaitu mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah mengutus para Nabi dan Rasul-Nya kepada umat manusia. Mereka (para Nabi dan Rasul) bertugas menyampaikan segala apa yang diterima dari Allah dengan jalan wahyu. Jumlah Nabi dan Rasul-rasul Allah yang disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 25 orang, namun pada dasarnya jumlahnya lebih dari itu sebab Allah menerangkan bahwa sebagian Rasul-rasul yang diutus ada yang dikisahkan dalam Al-Quran dan adapulan yang tidak disebutkan. Kita wajib mengimani terhadap Nabi dan Rasul Allah baik yang dikisahkan dalam AlQuran maupun yang tidak dikisahkan. 5. Iman kepada Hari Akhir Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan datangnya hari kiamat. Hari akhir adalah hari penghabisan di mana dunia ini dimusnahkan. Semua peristiwa pada hari akhir harus kita imani dan hendaklah senantiasa kita berusaha melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat dijadikan bekal pada hari tersebut agar supaya kita dapat selamat dan masuk kepada golongan orang-orang yang beriman yang mendapatkan syurga hidup kekal selama-lamanya di dalamnya. 6. Iman kepada Qodho dan Qodar Iman kepada qodho dan qodar artinya mempercayai dan meyakini tiaptiap makhluk ciptaan-Nya telah ditetapkan qodho dan qodarnya masingmasing. Qodho adalah ketentuan Allah terhadap semua perkara yang akan

terjadi di alam dunia ini sejak zaman azali (sebelum terjadinya sesuatu) menurut pengetahuan dan kehendak-Nya. Sedangkan qodar adalah ketetapan Allah terhadap semua perkara yang telah terlaksana kejadiannya di alam dunia ini. Manusia wajib berusaha sekuat tenaga, dan hasil yang diperolehnya dan hasil usaha yang telah dilakukan tersebut merupakan qodho yang telah ditetapkan dan manusia wajib menerimanya dengan penuh keikhlasan apapun hasilnya, baik atau buruk harus diterima dengan rasa syukur dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

You might also like