You are on page 1of 3

Auliya Imamy 110253417518 C2 DKV 2011 Teori Komunikasi Periklanan

IKLAN CETAK
1. Iklan yang estetis dan etis Rokok A-Mild

Iklan rokok, memang selalu unik dan memiliki pesan tersirat. Pembuatannya melalui pemikiran kreatif dan proses yang panjang. Inilah yang membuat isi pesannya berbeda dengan produk-produk lain. Menarik perhatian dan mudah diingat. Teks yang ada begitu minim namun penuh makna SIANG DIPENDAM MALAM BALAS DENDAM. Kalimat ini sangat padu, karena menggunakan kata yang berirama sama di akhir kalimat, dipendam dan dendam. Pesan yang tersirat dari kalimat ini ialah bahwa merokok itu lebih baik malam, tidak menganggu orang lain dan kebanyakan pada malam hari anak kecil tidur, sehingga mereka tidak meniru untuk merokok. Karena rokok berefek pada ketergantungan, maka pada siang hari para perokok dianjurkan untuk memendam keinginan merokoknya dengan makan makanan yang banyak dan nikmat. Hal ini terlihat dari gambar visual yang ditampilkan. Makanan yang tersaji menggoda di atas meja. Kemudian, seperti yang kita ketahui, bahwa

tujuan iklan sendiri adalah untuk menarik konsumen agar membeli produk yang diiklankan. Tapi di setiap iklan rokok, baik iklan televisi, iklan radio, maupun iklan cetak, secara eksplisit selalu menampilkan teks tentang efek negatif dari penggunaan rokok. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Hal ini sangat bersinergis dengan tujuan iklan sendiri dan menjadi ciri khusus iklan rokok. Tapi inilah aturan yang dibuat oleh pemerintah, iklan rokok diwajibkan mencantumkan/ menyebutkan warning. Iklan ini begitu sederhana, hanya berbackground putih. Namun kesederhanaan ini diimbangi dengan kalimat yang estetis dan penataan gambar makanan yang menggoda sertah penuh warna.

Selain itu, tak jarang juga iklan rokok memakai teks yang sepertinya sama sekali tidak berhubungan dengan rokok itu sendiri. Melainkan, menggunakan kalimat yang mengandung kritik sosial mengenai situasi yang sedang terjadi di masyarakat. Gambarnya unik dan cocok dengan teks yang ada. Menyimbolkan malu dengan menutup tubuhnya dengan kardus. Benar-benar visualisasi yang unik untuk kata malu. Dengan kesamar-samaran dalam beriklan seperti inilah yang sesuai agar iklan rokok ini benar-benar hanya cocok untuk masyarakat berumur 17 tahun ke atas.

2. Iklan yang estetis tapi tidak etis Samantha Heels Lotion

Iklan yang estetis tapi tak etis ini dikeluarkan oleh percetakan dentsuINDIO, Filipina, dengan branded Samantha. Menampilkan gambar tumit mulus yang sekelabat menyerupai pantat perempuan. Padahal dalam tata krama beriklan, tidak boleh mengandung unsur SARA meskipun tidak secara langsung. Sangat jelas bahwa iklan ini tidak mendidik. Iklan yang dirilis tahun 2009 ini memunculkan pemikiran-pemikiran kotor dan seronok, dan seharusnya tidak layak cetak atau di munculkan. Mungkin iklan ini penuh dengan imajinasi oleh pendesainnya. Jarang sekali orang berpikiran kalau sepasan tumit akan menjadi sesuatu hal yang seharusnya tidak cocok untuk bahan periklanan. Tidak ada teks tertulis, semuanya sudah tercermin dari gambar yang ada. Bahwa, dengan memakai produk lotion ini, maka masalah kaki pecah-pecah akan terselesaikan. Iklan ini sangat estetis, tapi tidak etis.

You might also like