You are on page 1of 37

KELAPARAN PADA TANAMAN

Tanaman disebut sedang lapar bila salah satu atau beberapa dari ke 13 makanan tanaman berada dalam jumlah tidak mencukupi. Jadi meskipun hampir seluruh makanan tanaman terdapat dalam jumlah banyak tetapi bila satu saja kurang maka tanaman tersebut dalam kondisi sedang lapar. Makanan yang masih belum mencukupi harus ditambahkan bila menginginkan tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Kemampuan kita untuk mampu mengetahui apakah tanaman cukup atau kurang makan sangat penting bila mau berusaha serius di bidang pertanian. Cara yang paling tepat untuk mengetahui apakah tanaman sedang lapar atau tidak adalah melalui analisis tanaman dan tanah di laboratorium. Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dapat ditetapkan apakah tanaman sudah cukup atau sedang menderita kelaparan. Analisis tersebut biayanya mahal dan hanya terdapat di kota-kota besar, universitas atau lembaga penelitian, sehingga petani sulit untuk melakukannya. Selain itu hasil analisis tidak segera ada. Seringkali perlu waktu beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan sampai hasil analis diperoleh. Sudah barang tentu cara ini menjadi tidak masuk akal dan tidak bisa digunakan oleh petani karena pada umumnya tanaman yang ditanam berumur pendek. Misalnya bila petani merasa bahwa tanaman padinya yang saat itu berumur 2 bulan kekurangan makanan tertentu. Kemudian daun tanaman dan tanah disekitar tanaman diambil dan dikirim ke laboratorium di universitas. Setelah satu bulan hasil analisis baru diterima oleh petani, tetapi pada saat itu padi sudah memasuki masa panen sehingga tidak ada gunanya lagi menambahkan pupuk atau tindakan-tindakan lain untuk menyehatkan tanaman. Kondisi yang paling ideal adalah bila memiliki sendiri laboratorium tersebut sehingga setiap saat tanaman dan tanah bisa dianalis. Hasil analisis bisa diperoleh dalam 1 atau 2 hari dan pupuk untuk menambahkan makanan yang kurang bisa segera disebar. Sayangnya hal ini tidak mungkin bagi petani karena memerlukan laboratorium dan alatalat yang sangat mahal. Hanya perkebunan besar atau petani-petani besar

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

di negara maju yang mampu memiliki laboratorium analisis tanaman dan tanah sendiri. Lalu apakah tidak ada cara yang lain? Ada, sama seperti dokter atau mantri kesehatan bila seseorang sakit maka yang dilakukan dokter yang pertama kali adalah dengan melihat gejalanya. Seringkali dengan cara tersebut dokter segera tahu orang tersebut sakit apa dan kemudian bisa menetapkan obat apa yang tepat diberikan agar orang tersebut sembuh. Sebagaimana manusia tanaman juga akan menunjukkan gejala tertentu ketika sedang kelaparan. Hanya saja untuk menentukan gejala kelaparan pada tanaman dengan melihat gejalanya saja tidak mudah. Perlu pengetahuan, ketekunan, ketelitian dan pengalaman sehingga pada suatu saat kita mampu dengan tepat mengatakan suatu tanaman kekurangan makanan tertentu berdasarkan gejala yang muncul. Kemampuan diagnosis ini menjadi penting bila kita menginginkan tanaman berada dalam kondisi yang paling baik untuk pertumbuhannya. Apakah dengan cara hanya melihat gejala kelaparan yang muncul saja sudah memadai? Cara tersebut dibuat melalui serangkaian penelitian yang panjang sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian terdapat kelemahan. Bila gejala kelaparan telah muncul dan dapat diamati dengan jelas maka sebenarnya tanaman sudah mengalami kelaparan yang parah. Pada kondisi tersebut perbaikan dengan menambahkan makanan yang kurang akan memakan waktu minimum 710 hari hingga tanaman terlihat sehat kembali. Bila gejala kelaparan terlalu parah maka sebagaimana penyakit yang sudah parah pada manusia usaha penyembuhan menjadi sangat sulit dilakukan atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Dengan demikian semakin dini kita mampu mendiagnosis kalau tanaman lapar maka semakin baik usaha penyembuhannya. 4.1 Mendiagnosis Kelaparan pada Tanaman Mendiagnosis kelaparan artinya mengamati, mempelajari dan menetapkan apakah pasien yang dalam hal ini adalah tanaman sedang menderita lapar atau tidak. Bila tanaman tersebut lapar kira-kira makanan apa yang kurang.

KELAPARAN PADA TANAMAN

Pada prinsipnya setiap petani atau siapapun yang tertarik dengan pertanian bisa menjadi dokter tanaman. Untuk menjadi dokter tanaman tersebut tidak diperlukan sekolah ataupun keahlian yang khusus. Hal yang paling penting adalah kemauan untuk membaca, belajar serta banyak bertanya pada orang yang ahli. Hal kedua yang tidak kalah penting adalah mempraktekkan ilmu tersebut untuk mendiagnosis tanaman yang ada di sawah atau kebun. Pada awalnya barangkali akan masih kesulitan untuk mendiagnosis dengan tepat, sama seperti mahasiswa kedokteran yang sedang praktek. Lama-kelamaan ilmu yang diperoleh dari sawah dan kebun semakin lama semakin bertambah sehingga anda menjadi ahli mendiagnosis kelaparan pada tanaman. Cara lain yang paling baik adalah membuat penelitian sendiri dan kemudian mencocokkan dengan apa yang tertulis dalam buku ini. Dengan demikian ilmu yang didapatkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan tanaman yang sedang ditanam atau diusahakan. Misalnya, bila sehari-harinya adalah bertani sawah maka ada baiknya melakukan penelitian sendiri untuk padi sawah. Bagaimana caranya? Pertama, buat petakan-petakan kecil ukuran kira-kira 1 m kali 1 meter (1 m2). Satu petak hanya diberi urea dan SP36 saja, petak kedua urea dan KCl saja, petak ketiga hanya SP36 dan KCl saja. Ketiga petak tersebut untuk menguji bagaimana keadaan tanaman bila mengalami kelaparan Kalium (K) yang akan nampak pada petak pertama, kemudian kelaparan Phosphat (P) pada petak kedua, dan kelaparan Nitrogen (N) pada petak ketiga. Ada baiknya semua petak ditambahkan dolomit dan pupuk mikro sehingga nanti gejala yang muncul tidak karena kurangnya makanan lainnya. Petak-petak tersebut harus dibuat supaya airnya tidak bercampur satu sama lain. Jadi masing-masing memiliki saluran untuk memasukkan air dan mengeluarkannya. Padi kemudian ditanam pada masing-masing petak, kemudian diamati gejala yang muncul selama tanaman tumbuh. Misalnya bila ada daun yang menguning ada di mana, daun sebelah bawah atau atas, lalu apakah tanaman kerdil atau tidak, daun berwarna keunguan atau tidak dan lain sebagainya. Paling baik bila semuanya dicatat semua gejala yang ada pada tanaman dan pada umur berapa. Mungkin gejala kelaparan K, P dan N pada masing-masing petak belum terlihat pada penanaman pertama karena makanan di dalam tanah masih banyak yang tersisa dari penanaman sebelumnya. Bila demikian maka

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

penelitian dapat diulangi pada musim tanam kedua dengan menggunakan petak serta penambahan pupuk yang sama. Penelitian dapat dilanjutkan lagi untuk makanan pokok yang lainnya yaitu kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Untuk kalsium tidak masalah karena setiap penambahan pupuk P selalu ada Ca, sehingga Ca selalu cukup. Untuk magnesium bisa ditambahkan dolomit. Sedangkan untuk sulfur bisa dengan menambahkan pupuk ZA. Penelitiannya lalu menjadi demikian. Untuk melihat bagaimana tanaman bila kekurangan Mg maka petak sawah penelitian dipupuk dengan Urea, SP36, KCl dan Za serta pupuk mikro. Sedangkan untuk melihat kekurangan S maka tanah dipupuk Urea, SP36, KCl, dan dolomit serta pupuk mikro. Banyak ilmu akan diperoleh dengan melakukan penelitian tersebut. Pertama, kita menjadi tahu bagaimana kalau tanaman kekurangan N, P, K, Ca, Mg atau S khususnya untuk tanaman yang sedang kita tanam atau budidayakan. Kedua, kita juga tahu tanah kita sebenarnya kekurangan makanan apa? Selama ini petani hanya memupuk dengan menggunakan pupuk N, P dan K atau bahkan banyak yang hanya N dan P saja, padahal banyak makanan lain yang juga harus diberikan. Jangan-jangan sawah kita kekurangan Mg atau S atau unsur mikro yang selama ini tidak pernah diberikan. Bila demikian maka dengan penambahan makanan tersebut hasil panen akan jauh lebih banyak dari pada panen-panen sebelumnya. Baik penelitian tersebut dilakukan atau tidak, kita perlu melengkapi ilmu kita dengan cara mendiagnosis tanaman yang sedang lapar. Bagaimanakh caranya? Langkah yang pertama adalah mengamati gejala kelaparan tanaman dengan benar. Amatila h bagian tanaman mana yang menunjukkan gejala kelaparan. Apakah gejala tersebut nampak pada daun-daun tua di bagian tanaman sebelah bawah atau pada daun-daun tanaman yang masih muda yang terletak pada bagian atas tanaman? Apakah gejala tersebut nampak pada batang, buah, bunga, atau pucuk tanaman? Apakah gejala pada seluruh tubuh tanaman? Apakah tanaman kerdil, bentuknya aneh atau memiliki cabang yang terlalu banyak? Dalam ujud apakah gejala-gejala tersebut? Apakah berwana kuning atau bahasa ilmiahnya klorotik, berwarna coklat atau nekrotik atau bentuknya aneh/deformasi? Pada Kunci Diagnosis akan digunakan istilah klorotik,

KELAPARAN PADA TANAMAN

nekrotik dan deformasi, sehingga ketiga istilah tersebut harus dihapalkan dulu maksudnya. Bila tanaman menunjukkan gejala-gejala tersebut maka langkah kedua menetapkan apakah gejala yang muncul disebabkan karena kelaparan makanan atau karena sebab-sebab lainnya. Penyebab-penyebab yang agak mirip dengan gejala kekurangan makanan misalnya akibat serangan hama dan penyakit, penyemprotan pestisida, herbisisda, pencemaran udara dan tanah, kekurangan air serta kerusakan tanaman akibat cahaya matahari dan suhu yang terlalu tinggi. Pestisida dapat menyebabkan daun kecoklatan bila disemprotkan terlalu banyak. Penggunaan herbisida pada tanah yang berdekatan dengan tanaman akan menyebabkan bentuk daun menjadi aneh atau mengalami deformasi mirip dengan gejala akibat tanaman terkena penyakit virus (Tobacco Mosaic Virus ). Pencemaran udara dapat menyebabkan daun tanaman kecoklatan, keputihan atau ada bercak-bercak kecil pada daun. Kekurangan atau kebanjiran air menyebabkan tanaman layu. Untuk tanaman-tanaman yang tidak tahan terhadap cahaya matahari yang tinggi, misalnya tanaman atau sayuran yang tumbuh di daerah-daerah pegunungan, daun bisa kecoklatan atau kering terutama pada tepi-tepi daun. Bila penyebab-penyebab tersebut sudah diteliti dengan baik dan ternyata bukan karena hal-hal tersebut maka kita dapat yakin bahwa gejala yang muncul di tanaman kita disebabkan karena kekurangan makanan. Lalu bagaimana caranya tahu apakah tanaman kekurngan N, P, K dan laian sebagainya? Marilah kita mempelajari lebih lanjut pada sub-bab berikut.

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

4.2 Kunci Diagnosis Untuk dapat mendiagnosis gejala kelaparan pada tanaman ada cara yang relatif mudah untuk dilakukan yaitu dengan menggunakan Kunci Diagnosis. Kunci Diagnosis yang dimaksud disini adalah diagram dan petunjuk sederhana untuk mengetahui gejala kelaparan berdasarkan kondisi tanaman yang ada. Ada beberapa Kunci Diagnosis yang harus digunakan untuk sampai pada kesimpulan tanaman kita kekurangan makanan apa. Pertama kali gunakan Kunci Diagnosis I. Setelah Kunci tersebut digunakan untuk selanjutnya gunakan Kunci-kunci Diagnosis berikutnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan Kunci Diagnosis I. Meskipun demikian Kunci Diagnosis juga bisa digunakan terpisah, bila gejala terlihat dengan jelas dan sangat spesifik maka kita bisa langsung loncat menggunakan Kunci Diagnosis IV, V, VI dan VII tergantung hasil pengamatan kita pada tanaman. Misalnya kita yakin bahwa yang menunjukkan bahwa gejala terjadi menyeluruh pada daun-daun tua dan terjadi perubahan warna yang relatif seragam maka bisa langsung menggunakan Kunci Diagnosis IV. Kunci Diagnosis tersebut memberi gambaran umum tentang bagaimana bila tanaman sedang kelaparan suatu makanan. Selain itu juga diberikan beberapa contoh tanaman jagung yang mengalami gejala kelaparan makanan tertentu. Gejala umum tersebut bisa jadi nampak agak sedikit berbeda antar satu jenis tanaman dengan tanaman lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam lampiran yang menyertai buku ini diberikan beberapa contoh gejala kelaparan makanan pada berbagai tanaman penting lainnya.

KELAPARAN PADA TANAMAN

Kunci Diagnosis I Lihatlah tanaman dengan teliti apakah tanaman atau daun tanaman berwarna kuning muda, hijau tua yang kemudian berubah menjadi kemerahan atau ungu? apakah daun berbntik-bintik kekuningan atau klorosis? apakah ada daun, tepi daun atau pucuk daun yang kering atau mati? apakah daun atas atau pucuk tanaman layu? apakah daun atau pucuk tanaman bentuknya aneh atau mengalami deformasi? Bila salah satu atau beberapa gejala tersebut ada di tanaman maka gunakan Kunci Diagnosis di bawah ini:
Tanaman Kelaparan: Nitrogen (N) Fosfor (P) Magnesium (Mg) Kalium (K) Seng (Zn) Lihat Kunci Diagnosis II Tanaman Kelaparan: Kalsium (Ca) Boron (Bo) Tembaga (Cu) Mangan (Mn) Belerang (S) Besi (Fe) Lihat Kunci Diagnosis III

Daun Tua: Gejala pada daun tua atau daun yang terletak pada bagian tanaman sebelah bawah

Amati Tanaman

Daun Muda: Gejala pada daun muda atau pucuk tanaman

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Kunci Diagnosis II Setelah yakin bahwa gejala kelaparan makanan hanya terlihat pada daundaun tua atau daun-daun yang berada di sebelah bawah tanaman untuk selanjutnya gunakanlah Kunci Diagnosis di bawah ini:

Gejala Menyeluruh pada Daun Tua: Semua daun tua tua berwarna kuning, kemerahan atau keunguan, daun mengering, tanaman kerdil, batang antar ruas pendek Amati Daun Tua Daun Tua Berbintik-bintik: Daun berbintikbintik kuning atau coklat, sedikit atau tidak ada daun yang kering

Tanaman Kelaparan: Nitrogen (N) Fosfor (P) Lihat Kunci Diagnosis IV

Tanaman Kelaparan: Magnesium (Mg) Kalium (K) Seng (Zn) Lihat Kunci Diagnosis V

KELAPARAN PADA TANAMAN

Kunci Diagnosis III Bila gejala nampak pada daun muda atau pucuk tanaman gunakanlah Kunci Diagnosis berikut ini:

Pucuk tanaman mengering dan mati: Ujung daun muda menggulung atau berubah bentuk

Tanaman Kelaparan: Kalsium (Ca) Boron (Bo) Lihat Kunci Diagnosis VI

Amati Daun Muda atau Pucuk

Pucuk tanaman tetap hidup: Pucuk tanaman atau daun muda layu atau klorosis, dengan atau tanpa adanya bercak-bercak coklat pada daun, jari-jari daun hijau muda atau tua

Tanaman Kelaparan: Tembaga (Cu) Mangan (Mn) Belerang (S) Besi (Fe) Lihat Kunci Diagnosis VII

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Kunci Diagnosis IV Bila gejala menyeluruh pada daun tua yaitu bila semua daun tua berwarna kuning, kemerahan atau keunguan, daun tua mengering. Selain itu bila teramati tanaman nampak kerdil serta batang antar ruas pendek maka gunakan Kunci Diagnosis berikut.

Tanaman hijau muda; daun bagian bawah kuning kemudian mengering menjadi berwarna coklat muda. Bila terjadi kelaparan parah batang pendek dan langsing. Gejala Menyeluruh pada Daun Tua

Tanaman Kelaparan Nitrogen (N)

Tanaman hijau tua, seringkali warna berubah menjadi kemerahan atau keunguan; daun bagian bawah kadang-kadang menguning, mengering berwarna coklat kehijauan atau hijau gelap. Bila terjadi kelaparan parah batang pendek dan langsing.

Tanaman Kelaparan Fosfor (P)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Gambar 5. Tanda awal kelaparan nitrogen (N) pada jagung. Terlihat daun bagian bawah mulai menguning yang kemudian akan mengering. Bila kelaparan nitrogen berlanjut maka seluruh daun bagian bawah menguning dan kering. Lihat Gambar berikutnya.

Gambar 6. Rumpun tanaman jagung dewasa yang sedang menderita kelaparan nitrogen (N). Semua daun bagian bawah terlihat menguning dan kemudian mengering berwarna coklat muda.

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Gambar 7. Rumpun tanaman jagung muda yang kerdil karena menderita kelaparan nitrogen. Beberapa tanaman terlihat kecil dan langsing. Pada daun bagian bawah biasanya akan menguning dan kering.

Gambar 8. Gejala yang sangat khas bila tanaman sedang kelaparan fosfor (P) yaitu daun-daun tanaman terutama yang bagian bawah berwarna hijau tua dengan bagian tepi dan ujung daun berwarna keunguan. Gejala kelaparan fosfor yang seperti ini umum ditemui disemua tanaman, tidak hanya jagung.

KELAPARAN PADA TANAMAN

Gambar 9. Bila kelaparan fosfor berlanjut, tepi dan ujung daun yang mula-mula keunguan berubah menguning, coklat dan kering. Lihat seratserat yang berwarna ungu masih tampak (lihat panah)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Kunci Diagnosis V Bila pada daun bagian bawah terlihat berbercak-bercak kuning atau coklat, sedikit atau tidak ada daun yang kering maka gunakan Kunci Diagnosis berikut:

Daun kuning atau berbercak-bercak , biasanya kemerahan; jarang bercak berupa jaringan mati; ujung dan tepi daun menggulung ke atas; batang langsing Daun kuning atau berbercak-bercak kecil yang berupa jaringan mati, pada ujung dan antar tulang daun, lebih terlihat pada tepi daun; batang langsing Daun kuning atau berbercak-bercak berupa jaringan mati yang tersebar merata, cepat membesar; daun tebal; batang beruas pendek

Tanaman Kelaparan Magnesium (Mg)

Daun tua kuning atau bercakbercak coklat

Tanaman Kelaparan Kalium (K)

Tanaman Kelaparan Seng (Zn)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Gambar 10. Tanaman jagung yang sedang kelaparan magnesium (Mg). Daun-daun bagian bawah menguning dan berbercak-bercak. Lihat warna kemerahan yang merupakan ciri khas kekurangan magnesium. Jarang terdapat bercak-bercak atau jaringan yang mati, kecuali bila gejalanya parah. Tepi daun nampak menggulung ke atas.

Gambar 11. Bercak-bercak warna kuning dan kemerahan pada tanaman jagung yang kelaparan magnesium dengan jelas terlihat

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Gambar 12. Tanaman jagung yang sedang kelaparan kalium (K). Daun sebelah bawah menguning (lihat panah) dan terdapat bercak-bercak jaringan yang mati. Batang langsing. Daun-daun bagian bawah yang menguning tidak seluruhnya sebagaimana bila kelaparan nitrogen.

Gambar 13. Bila kelaparan kalium berlanjut pada ujung dan tepi daun jagung terlihat mengering dan mati (lihat panah).

KELAPARAN PADA TANAMAN

Gambar 14. Tanaman jagung yang menderita kelaparan seng (Zn). Beberapa daun-daun bagian bawah menguning dan berbercak-bercak coklat. Daun nampak agak tebal dan batang memiliki ruas-ruas yang pendek. Bila tanaman kelaparan kalium gejalanya umum terlihat hanya pada tepi dan ujung daun sedang lembar daun bagian tengah masih hijau, pada gejala tanaman yang kelaparan seng warna kuning ataupun bercakbercak lebih merata termasuk bagian tengah lembar daun.

Gambar 15. Lihat bercak-bercak besar yang terdiri dari jaringan mati yang tersebar pada lembar daun tua tanaman jagung yang kelaparan seng (lihat panah).

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Kunci Diagnosis VI Bila pucuk tanaman mengering dan mati dan pada daun muda terjadi perubahan bentuk pada ujung daun atau lembar daun sebelah bawah maka gunakanlah Kunci Diagnosis berikut ini:

Pucuk tanaman mati, perubahan bentuk pada daun muda

Daun muda pada pucuk tanaman melengkung, yang diikuti dengan ujung dan tepi daun mati, sehingga memberi kesan seperti terpotong ketika tanaman tumbuh; batang pucuk mati.

Tanaman Kelaparan Kalsium (Ca)

Bagian bawah daun muda yang terdapat pada pucuk tanaman berwarna hijau terang; selanjutnya daun menggulung dan pucuk tanaman akhirnya mati.

Tanaman Kelaparan Boron (Bo)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Gambar 16. Tanaman jagung yang menderita kelaparan kalsium (Ca). Pucuk tanaman mati yang menyebabkan kenampakan seperti terpotong, ujung daun-daun muda menggulung.

Voss, 2007

Plank and Lee, 2007

Gambar 17. Tanaman jagung yang menderita kelaparan boron (Bo). Bagian bawah daun muda berwarna hijau terang atau kekuningan. Untuk selanjutnya daun menggulung dan pucuk tanaman mati atau tidak berkembang.

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Plank and Lee, 2007

Gambar 18. Tanaman jagung kelaparan boron juga memperlihatkan ruas batang tidak dapat memanjang sehingga terkesan seperti semak. Kelaparan boron jarang terjadi pada jagung yang ditanam pada tanah yang berat (tanah yang lempung/liat-nya tinggi). Pada tanah yang ringan (tanah yang berpasir) serta asam (pH rendah) kadang-kadang terjadi kelaparan boron.

KELAPARAN PADA TANAMAN

Kunci Diagnosis VII Bila gejala terdapat pada pucuk tanaman atau daun muda. Pucuk tanaman tetap hidup, daun muda layu atau klorosis (kekuningan). Pada daun kadang-kadang terdapat bintik-bintik coklat, sedangkan jari-jari daun terlihat hijau muda atau tua maka gunakanlah Kunci Diagnosis berikut ini:

Daun muda layu permanent tanpa bintik atau klorosis; terbentuk cabang dekat pucuk; pada kelaparan parah tangkai buah loyo. Daun muda tidak layu; bintik-bintik coklat tersebar merata; tulang daun terkecil tetap hijau. Bintik-bintik jarang ada; daun muda dengan jari-jari daunnya berwarna hijau terang. Bintik-bintik jarang ada; daun muda klorotik (kuning), jari-jari daun yang utama tetap hijau; batang pendek dan langsing

Tanaman Kelaparan Tembaga (Cu)

Tanaman Kelaparan Mangan (Mn)

Pucuk Tanaman tetap hidup

Tanaman Kelaparan Belerang (S)

Tanaman Kelaparan Besi (Fe)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Plank and Lee, 2007

Gambar 19. Tanaman jagung kelaparan tembaga (Cu). Daun muda terlihat layu, daun pada pucuk tanaman menggulung seperti spiral. Tanaman kerdil.

Plank and Lee, 2007

Gambar 20. Tanaman jagung kelaparan mangan (Mn). Daun tidak nampak layu. Pada daun bagian atas tanaman, klorosis terlihat jelas yaitu lajur kuning kecoklatan diantara tulang daun. Jarang terjadi pada jagung yang ditanam pada tanah dengan pH agak netral (6,0-6,3). Kelaparan Mn sering ditemukan pada jagung yang ditanam pada tanah ringan (berpasir) dengan pH lebih besar dari 6,5.

KELAPARAN PADA TANAMAN

Plank and Lee, 2007

Gambar 21. Tanaman jagung kelaparan bele rang (S). Pada daun muda serta pucuk tanaman berwarna hijau terang atau kuning. Kadang-kadang agak sulit dibedakan dengan tanaman yang kelaparan mangan atau besi.

Gambar 22. Pertanaman jagung yang kelaparan belerang (S). Daun muda dan pucuk tanaman berwarna hijau kekuningan. Tanaman kerdil dan langsing, umur panen bertambah.

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Gambar 23. Tanaman jagung kelaparan besi (Fe). Daun-daun muda terlihat alur-alur klorotik (kuning) diantara tulang-tulang daun. Klorotik memanjang dari pangkal hingga ujung daun. Tulang daun yang utama tetap hijau.

Gambar 24. Pertanaman jagung kelaparan besi (Fe). Tanaman pendek dan langsing. Kelaparan Fe pada tanaman jarang terjadi. Kelaparan Fe kadang-kadang ditemukan pada tanah yang basa (pH lebih dari 7,0).

KELAPARAN PADA TANAMAN

Daun seperti terbakar pada bagian pinggirnya, pucuk dan daun muda mati.

Kalsium (Ca)

Daun muda berwarna hijau pucat, tepi daun tidak teratur dan tidak simetris. Pucuk daun dan kuncup tidak berkembang.

Boron (Bo)

Daun muda mengalami kematian dan klorosis, daun mengkerut dan keriting, pucuk daun lembek dan mudah patah.

Tembaga (Cu)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Tanda-tanda kelaparan pada tanaman tomat Tanda-tanda kelaparan Pertumbuhan kerdil, kurus, dan tidak normal. Batang dan pucuk kaku, daun hijau pucat dan kadang-kadang berwarna ungu dan daun tua menguning. Makanan Nitrogen (N)

Pertumbuhan kerdil dan kurus, daun berwarna ungu kusam

Fosfor (P)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Pertumbuhan pucuk dari batang utama terhenti, daun mengalami layu permanen, pembentukan daun dari pucuk terminal dan calon bunga dan buah terhambat.

Kalsium (Ca)

Daun terminal dan bunga mati, daun menjadi ungu dan coklat

Kalsium (Ca)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Bagian tengah dan interval Magnesium daun mengalami klorosis dan (Mg) nekrosis, bagian tepi daun hijau.

Daun mengalami klorosis pada Kalium (K) bagian pinggir dan interval daun yang diikuti dengan pencoklatan dari pinggir daun dan kemudian menggulung

Bagian pucuk daun dan pangkal daun klorosis, batang dekat pucuk juga menguning.

Besi (Fe)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Klorosis pada interval daun dan kemudian merata pada seluruh permukaan daun, selanjutnya diikuti nekrosis

Mangan (Mn)

Batang dan bakal tangkai buah khususnya daerah percabangan mengalami klorosis daun layu dan melengkung ke bawah.

Mangan (Mn)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Batang kaku, pucuk tanaman Boron (Bo) mati, daun berwarna ungu, coklat dan kuning.

Kulit buah berbintik-bintik coklat dan lembek seperti gabus, pematangan tidak wajar.

Kiri: daun sehat yang cukup molibdenum; kanan: daun yang kekurangan molibdenum, tepi daun menggulung, antar tulang daun mengalami klorosis dan pucuk mati.

Molibdenum (Mo)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Tanda-tanda kelaparan pada tanaman kentang Tanda-tanda kelaparan Pertumbuhan terhambat, sedikit batang, daun tua menguning dan daun muda berwarna hijau pucat. Makanan Nitrogen (N)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Tanaman tumbuh kurus, sedikit batang, bagian pinggir daun seperti terbakar, daun tua gugur.

Fosfor (P)

Daun kusam, bagian pinggir seperti terbakar, dan menggulung keatas.

Pertumbuhan tanaman tidak begitu bagus, seperti semak, daun muda kecil dan klorosis dan kemudian seperti terbakar bagian pinggirnya, tanaman gagal membentuk umbi.

Kalsium (Ca)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Pertumbuhan tanaman Magnesium agak tidak normal, daun kusam. Daun tua mengalami nekrosis mulai dari tengah kemudian menguning dan coklat dan gugur lebih awal.

Nekrosis pada bagian tengah

daun

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Tanaman cenderung Kalium (K) tumbuh pendek, gemuk seperti semak daun hijau kusam dan klorosis pada interval daun, bagian pinggir seperti terbakar dan bercak coklat di bawah permukaan daun.

Atas: kekurangan Ca, umbi kerdil dan tidak produktif. Bawah: Makanan tanaman komplit dan umbi tumbuh normal.

Kalsium (Ca)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Tanda-tanda kelaparan pada tanaman padi Pada daun tua berbercak-bercak Magnesium kuning tetapi jaringan daun tidak (Mg) mati.

Daun tua berwarna kuning dan berbercak-bercak coklat yang berupa jaringan mati.

Kalium (K)

Daun muda dan pucuk tanaman berwarna kekuningan. Pucuk tanaman tetap hidup.

Belerang (S)

Santosa, Murtilaksono, Sulastri, 2007

Daun tua berwarna kuning dan berbercak-bercak coklat. Tanaman pendek.

Seng (Zn)

Tanda-tanda kelaparan pada tanaman kedelai Daun berwarna kuning merata, daun-daun tua pucat. Nitrogen (N)

Pada daun muda yaitu dibagian diantara tulang daun berwarna kuning. Bila kelaparan parah seluruh daun muda berwarna kuning merata.

Besi (Fe)

KELAPARAN PADA TANAMAN

Daun tua berbercak-bercak kuning. Jarang bercak-bercak tersebut berwarna coklat atau mati.

Magnesium (Mg)

Daun muda berbercak-bercak kuning yang tersebar merata. Tulang-tulang daun tetap hijau.

Mangan (Mn)

Gejala kelaparan pertama kali pada daun tua. Tepi daun berwarna kuning atau kecoklatan.

Kalium (K)

You might also like