You are on page 1of 9

Budaya Suku Batak

DESKRIPSI LOKASI Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan. UNSUR BUDAYA A. Bahasa Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat, ialah: (1)Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing. B. Pengetahuan Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya. C. Teknologi Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak. D. Organisasi Sosial a. Perkawinan

Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen. Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah. b. Kekerabatan Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya, Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur, (b) perbedaan pangkat dan jabatan, (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin. E. Mata Pencaharian Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan . Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba. Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata. F. Religi Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun d emikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon dan bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya . Debeta Mula Jadi Na Balon : bertempat tinggal dilangit dan merupakan maha pencipta; Siloan Na Balom: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : Tondi: jiwa atau roh; Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang; Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal. G. Kesenian Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis); Tari serampang dua belas (bersifat hiburan). Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain

adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang . NILAI BUDAYA 1. Kekerabatan Nilai kekerabatan masyarakat Batak utamanya terwujud dalam pelaksanaan adat Dalian Na Talu, dimana seseorang harus mencari jodoh diluar kelompoknya, orang-orang dalam satu kelompok saling menyebut Sabutuha (bersaudara), untuk kelompok yang menerima gadis untuk diperistri disebut Hula-hula. Kelompok yang memberikan gadis disebut Boru. 2. Hagabeon Nilai budaya yang bermakna harapan panjang umur, beranak, bercucu banyak, dan yang baikbaik. 3. Hamoraan Nilai kehormatan suku Batak yang terletak pada keseimbangan aspek spiritual dan meterial. 4. Uhum dan ugari Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji. 5. Pengayoman Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu. 6. Marsisarian Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu. ASPEK PEMBANGUNAN Aspek pembangunan dari suku Batak yaitu masuknya sistem sekolah dan timbulnya kesempatan untuk memperoleh prestise social. Terjadinya jaringan hubungan kekerabatan yang berdasarkan adat dapat berjalan dengan baik. Adat itu sendiri bagi orang Batak adalah suci. Melupakan adat dianggap sangat berbahaya. Pengakuan hubungan darah dan perkawinan memperkuat tali hubungan dalam kehidupan seharihari. Saling tolong menolong antara kerabat dalam dunia dagang dan dalam lapangan ditengah kehidupan kota modern umum terlihat dikalangan orang Batak. Keketatan jaringan kekerabatan yang mengelilingi mereka itulah yang memberi mereka keuletan yang luar biasa dalam menjawab berbagai tantangan dalam abad ini.

Sabtu, 29 Agustus 2009


Laporan perjalanan ke Jerman

LAPORAN PERJALANAN KE JERMAN


Tujuan kegiatan:

1. Mengikuti Pameran IFAT di Munich Fair Center, Munich, Jerman, yang berlangsung pada tanggal 5-9 Mei, 2008. 2. Melakukan kunjungan ke beberapa Universitas di Jerman dalam rangka penjajakan kerjasama antara Universitas Hasanuddin dengan berbagai perguruan tinggi di Jerman Peserta: 1. Prof. Dr. Dadang Suryamiharja, PhD (PR1) 2. Ir. Nasaruddin Salam, MSc (PR3) 3. Prof. Dr. Veni Hadju, PhD (Dekan FKM) 4. Ir. Mukhtar Salam Solle, MSc (Dosen Pertanian) 5. Anwar Daud, SKM, MSc (Dosen FKM) 6. Dr. Ir. Baharuddin Abidin (Dosen FT Perkapalan, alumni Jerman) Kegiatan yang dilakukan berdasarkan jadwal perjalanan

1. Rombongan berangkat hari Jumat 2 Mei, 2008 dari Makassar ke Jakarta dengan Garuda menggunakan pesawat jam 11.00 WITA. Setibanya di Cengkareng, mengingat waktu yang masih sangat panjang, rombongan beristrahat di Hotel Transit Bandara Soekarno Hatta. 2. Pada hari yang sama, rombongan meninggalkan Jakarta ke Munich dengan pesawat Emirat pada pukul 20.00. Pesawat menunju Dubai dengan singgah di Singapore dan Colombo. Tiba di Dubai pada Sabtu di pagi hari. Selanjutnya, menggunakan pesawat Emirat lainnya dari Dubai langsung ke Munich. 3. Tiba hari Sabtu, 3 Mei, 2008 di Munich pada sore hari. Dari bandara langsung menuju tempat penginapan yang telah dikontak sebelumnya. Ketemu pemilik rumah (Mr. Hayon) dan istrahat. Salah seorang pergi belanja bahan makanan ke Grocery dan sebagian lainnya menyiapkan makan malam. 4. Pada hari Ahad, 4 Mei, 2008, rombongan ke tempat pameran, untuk menyiapkan stand. Semua peralatan dipasang dan pulang pada siang hari dan langsung istrahat. Karena perbedaan waktu 6 jam antara Munich dan Makassar menyebabkan rombongan mengalami sedikit jet lag. 5. Pada hari Senin sampai Jumat, menghadiri seminar 5-9 Mei, 2008. Dalam pameran, banyak hal yang dilakukan. Laporan kegiatan yang terkait dengan pameran dipaparkan tersendiri di bawah ini. 6. Pada hari Sabtu, 10 Mei, 2008, rombongan ke Berlin. DIjemput oleh staf protocol kedutaan Indonesia di Berlin. Tiba di rumah orang Indonesia yang bersedia ditempati rumahnya, namanya Pak Alex Tanamal. Beliau telah bermukin di Berlin selama kurang lebih 30 tahun dan saat ini

telah punya usaha dan menempati rumah sendiri. Kami rombongan disiapkan 2 kamar di rumahnya. 7. Pada hari Sabtu, 10 Mei 2008. Ditemani makan siang oleh Atdikbud (Atase Pendidikan dan Kebudayaan) bapak Prof. Dr. Agus Rubiyanto. Pada saat makan siang, beliau memaparkan program yang sedang dikembangkan oleh kedutaan Indonesia di Berlin dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Diingatkan bahwa setiap tahun Kedubes Indonesia di Jerman mengadakan pameran PT yang ada di Indonesia. Diminta mengirim brosur dan informasi lainnya (Leaflet dan buku Unhas yang dibawa telah diberikan ke staf beliau dan dijnji akan dikirim lagi bila telah dibuat yang baru. 8. Setelah makan siang, ditemani seorang staf kedutaan, melakukan kunjungan ke berbagai obyek wisata di kota Berlin terutama Tembok Berlin. Rombongan sempat shalat di Mesjid yang dibangun orang Turki. Yang sangat berkesan, adalah mengunjungi tempat yang dulunya ditinggali pak Baharuddin sewaktu beliau tinggal bersama keluarga saat sekolah dahulu. 9. Pada hari Minggu, 11 Mei, 2008, mengadakan pertemuan dengan mahasiswa dan orang Indonesia yang bermukin di Berlin. Sebelum pertemuan, pak Alex mengajak melihat obyek wisata di Berlin di daerah pantai. Setelah pertemuan dengan mahasiswa Indonesia, dilakukan juga kunjungan ke beberapa obyek wisata lainnya termasuk Kampus TU Berlin, di mana di kampus ini ada kerja sama antara Indonesia dengan satu unit dalam rangka peluncuran satelit Palapa. 10. Pada hari Senin, 12 Mei, 2008, melakukan perjalanan ke Dresden dengan Pesawat Lutfansa. Perjalanan ke Dresden dilepas oleh staf Protokol Kedutaan Indonesia untuk Jerman. 11. Pada hari Selasa, 13 Mei, 2008, melakukan kunjungan ke TU Dresden. Pada pagi harinya, mengunjungi Pusat Studi Forestri. Makan siang bersama staff dan setelah itu bertemu dengan Prof. Chriatian. Sorenya, pukul 18.00 melakukan kunjungan ke TU Dresden dan mengunjungi Laboratorium Air yang ada di instituti tersebut. Kerjasama dengan Dresden dianjurkan menghubungi Internasional Office untuk DAAD. Kebetulan untuk Water Management ini ada program Master untuk kelas Internasional dengan bantuan DAAD. Staf Unhas yang ingin belajar tentang air dan manajemen Hutan bisa mengikuti kuliah ini. Yang menarik dikemukakan, bagaimana mereka telah merubah sistem pembelajaran yang ada selama ini dengan sistem yang baru (kita menyebutnya SCL). Mereka menawarkan modul dimana dalam modul tersebut ada kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara teratur. 12. Pada hari Rabu, 14 Mei, 2008, melakukan kunjungan ke berbagai obyek wisata di Dresden dan siangnya berangkat menuju Frankfurt dengan Lutfansa. Kota Dresden adalah salah satu kota yang termasuk dalam wilayah Jerman Timur sebelumnya. Dipenuhi dengan bangunan Kuno, peninggalan kerajaan sebelumnya, dan tentu sangat cantik dengan pulaunya. 13. Pada hari Kamis, 15 Mei, 2008, melakukan kunjungan ke TU Cologne University. Jarak Frakfurt dan Kohln ditempuh dengan kereta api dengan lama kurang lebih 3 jam. Di sini dilakukan penandatanganan kerja sama antara Universitas Hasanuddin dengan Kohln University untuk kerjasama dalam bidang air.

14. Pada hari Jumat, 16 Mei, 2008, istrahat dan sebagian peserta ke Belanda dan sebagian lagi tetap tinggal di Frankfurt untuk bertemu dengan warga Indonesia yang ada di sana. 15. Pada hari Sabtu, 17 Mei, 2008, kembali ke Indonesia dengan pesawat Emirat. Tiba di Jakarta, setelah melalui Dubai, pada hari Minggu, 18 Mei, 2008, di sore hari. Pada malam harinya, naik Garuda untuk tiba di Makassar.
Laporan Pameran

1. Pemaran IFAT (15th International Trade Fair for Water-Sewage-Refuse-Recycling) pada tahun 2008 ini diikuti oleh 2300 peserta yang datang dari 40 negara. IFAT adalah bentuk pameran yang terbesar di dunia dalam bidang air, air limbah, dan sampah. IFAT dilaksanakan di Gedung Pameran yang terletak di Kota Munich, Jerman. Gedung pameran ini (Munich Trade Fair Center) merupakan gedung pameran terbesar di Jerman dengan luas sebesar 27.000m2. 2. Peserta dibagi ke dalam 14 bidang di mana bidang yang diikuti oleh Unhas adalah bidang Science and Research. Dua topic terbaru ditampilkan dalam pameran kali ini yaitu Coastal protection/Flood control dan Generating energy from waste materials. 3. Selain pameran, dilakukan juga pertemuan Symposium tentang Air, Sampah, dan Air limbah. Disamping itu, juga ada Forum, dimana dipilih topic-topik tertentu, dan dalam setiap topic yang didiskusikan ada perusahaan yang memperlihatkan kemajuan technology yang mereka lakukan. Selain itu ada unsur dari perguruan tinggi dan lembaga riset yang menyajikan berbagai hasil kajian terbaru. 4. Unhas, adalah satu-satunya wakil dari Asia yang ambil bagian dalam bidang Riset dan Pendidikan. Disamping itu, Unhas adalah satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia. Beberapa pengunjung menyatakan keheranannya melihat wakil dari Indonesia adalah Unhas. Seorang reporter Radio Jerman (Ayu) yang berbahasa Indonesia mewawancarai salah satu anggota rombongan dan disiarkan lewat radio Jerman. 5. Salah satu yang menarik stand Unhas adalah warna spanduk yang dipasang di tengah-tengah yaitu warna merah. Unhas adalah satu-satunya peserta dengan warnah seperti itu. Kata salah satu anggota rombongan, bahwa stand kita adalah toko india (karena warnanya). Dibanding stand lainnya yang memasang hasil karya penelitian dengan warna yang sejuk (umumnya putih hitam) menjadikan Unhas menjadi spesifik. 6. Topik yang ditawarkan oleh Unhas yaitu masalah watershed di Sungai Jeneberang, Dam Bilii-bili menarik perhatian sebagian peserta. Umumnya mereka menanyakan sejauh mana masalah ini ditangani oleh pemerintah saat ini. Beberapa pengunjung menawarkan kerjasama dalam penanganan masalah ini? Selain itu ditampilkan juga masalah yang terkait dengan Danau Tempe dan DAS Walanae, Cendranae. 7. Topik Biogas, baik berasal dari sampah organic maupun dari limbah lainnya, menjadi salah satu topic yang banyak dimunculkan oleh para peserta dari Negara Jerman. Namun, topic penggunaan sumber daya local dalam menghasilkan air bersih yagn dibuat oleh Pak Anwar SKM, banyak

juga memperoleh pujian dari beberapa pengunjung. Salah satu professon dari Dresden menawarkan kerjasama dalam meneliti lebih lanjut metode yang digunakan oleh pak Anwar untuk alat yang dia ciptakan tersebut. 8. Sebagian pengunjung pameran ada yang belum pernah mengenal sama sekali di mana itu Indonesia. Petugas menjelaskan dengan bantuan peta di mana letak Indonesia dan segala potensi yang ada di dalamnya. Sebagian pengunjung ada yang mengetahui Indonesia tapi hanya Bali dan Jakarta. Sebagian besar pengunjung terutama orang Indonesia sendiri merasa surprise bahwa ada wakil satu-satunya dari Indonesia yaitu Unhas. 9. Beberapa professor dari universitas yang mengikuti pameran, datang ke stand Unhas untuk berdiskusi menyangkut kerjasama pendidikan dan penelitian ke depan. Hal ini mereka lakukan mengingat sebelum pameran berlangsung, mereka sudah menerima email dari Unhas tentang tawaran kerjasama tersebut. 10. Sebagian anggota rombongan Unhas, aktif juga mengunjungi stand dari universitas lainnya dan melakukan diskusi dan peluang kerjasama dalam bidang yang terkait dengan air, air limbah, dan sampah. Sebagian memberi respons positif dan perlu ditindaklanjuti lewat email dan kemungkinan penandatanganan MOU. 11. Beberapa industry juga datang ke stand untuk mengajak kerjasama terutama dalam menggunakan produk yang mereka keluarkan. Ada juga industry yang berbasis di Jerman namun punya cabang di Jakarta atau Indonesia dan menawarkan bantuan kerjasama. 12. Salah satu perusahaan, datang menawarkan agar ada alumni Unhas yang bisa dikirim ke perusahaan mereka untuk dididik menjadi tenaga yang trampil dan selanjutnya akan dikontrak untuk bekerja ke perusahaan mereka yang tersebar di berbagai Negara. Perusahaan ini akan menanggung biaya transport dan training dan selanjutnya akan memberikan gaji setelah ditempatkan bekerja. 13. Kunjungan mahasiswa Jerman, yang tertarik dengan Indonesia, dan menanyakan prospek bagi mereka untuk datang belajar di Unhas. Ada yang rencana memperdalam bahasa Indonesia, ada juga yang ingin melanjutkan ke Master dengan terlebih dahulu memperdalam bahasa Indonesia di Unhas. 14. Seorang mahasiswa S3 (PhD) dari Universitas Tulane, Amerika Serikat, yang akan selesai dalam 2-3 bulan ini sedang mencari pekerjaan. Dia bersedia bekerja di Unhas, untuk mencari pengalaman. Dia menggeluti bidang penaggulangan bencana alam, dengan pengalaman menangani Badai Katerina di Amerika. 15. Seorang PhD student yang berasal dari Aachen University sempat berkunjung. Orang Jerman tapi istrinya orang Makassar (chinese). Dia sudah beberapa kali datang ke Makassar bersama istrinya. 16. Rencana kunjungan orang Jerman dan warga negara lainnya ke Unhas untuk studi dan bekerja. Ada satu warga Jerman (Mr. Morris) yang pernah tinggal di Indonesia (Tomohon) selama 6

bulan, mengikuti program pertukaran pemuda, sekarang sedang belajar di Stutgard University dan rencana mau mengambil program Internship di Indonesia. Dia bersedia datang ke Unhas.

TINDAK LANJUT PAMERAN DALAM BENTUK KERJASAMA

1. Universitas yang langsung menandatangani lembaran kerjasama adalah Cologne University of Applied Sciences. Tiga point kerjasama adalah kerjasama dalam bidang teaching, research and technology transfer, termasuk pertukaran tenaga pengajar dan mahasiswa. Yang bertanda tangan adalah Prof. Dr. Hartmut Gaese, sebagai Executive Director dari Institute for Technology in the tropics. Kontak person: Prof. Dr. Michael Sturm (Institute for Technology and Resources Management in the Tropics and Subtropics. 2. Universitas yang akan melanjutkan kerjasama yang sudah ada selama ini yaitu : TU (Technology University) of Berlin. Kontak person: Dr. Ingo Meyer. Technische Universitat Berlin. Berlin University of Technology. Projektleiter Internationales Alumniprogramm. Berlin. 3. Universitas yang telah dikunjungi untuk kerja sama adalah Universitas Dresden (Kontak person: Prof. Dr. Christian Bernhofer, Dresden Water Center). Saat datang ditemui oleh Dr. Hubertus Pohris (assisten Prof. Jurgen Pretzsch) dan selanjutnya bertemu dengan Prof. Dr. Christian Bernhofer (profesor of Meteorology) dan Prof. Dr. Wolfgang Uhl (profesor of Urban Water Management). Ada Kelas Internasional untuk program Master of Sciences in Tropical Forestry and Management. Bisa diikuti oleh staf pengajar dari Fakultas Kehutanan. Ada juga Kelas Internasional untuk program Master of Sciences in Hydro Science and Engineering yang bisa diikuti oleh staf pengajar dari Ilmu Tanah (Pertanian), Tehnik lingkungan (FT), dan Kesehatan Lingkungan (FKM). Ke dua leaflet terlampir. 4. Universitas yang telah kontak untuk kerjasama adalah: a. Universitas Rostock, Jerman b. Universitas Aachen, Jerman c. Universitas Slovakia (kontak person: Ing. Ivana Mahrikova. Departement of Sanitary an dEnviromental Engeeneering. Slavak University of Technology, Faculty of Engineering. 5. Kunjungan Industri selama pameran adalah a. LMV Consulting, Manfred Lorenzen b. HJK Consulting Office for Sewage Purification and Environment Protection LTD. Laszlo Lazar.

You might also like