You are on page 1of 34

STATISTIK DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG 2011

STATISTIK DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG 2011


No. Publikasi : 6102.003 Katalog BPS : 1101002.6102 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 24 halaman

Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkayang

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik atas penerbitan buku Statistik Daerah yang dilakukan oleh seluruh Badan Pusat Statistik (BPS) baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Penyusunan buku Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi di pusat dan di daerah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua . Penerbitan buku Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik di daerah diantaranya Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh tentang kondisi daerah dalam bentuk analisis sederhana. Saya berharap, buku Statistik Daerah mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat akan kebutuhan data dan informasi statistik secara cepat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Jakarta, Oktober 2011 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Kepala,

DR. Rusman Heriawan


Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011 iii

iv

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkayang untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis yang disajikan secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Bengkayang. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011 memberikan berbagai informasi hasil pelaksanaan pembangunan tahun 2010 yang disajikan secara kuantitatif. Data yang ditampilkan memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Bengkayang sehingga diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Bengkayang, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkayang

UNTUNG SANTOSO, S.Si.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

vi

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim 2. Pemerintahan 3. Penduduk 4. Ketenagakerjaan 5. Pendidikan 6. Kesehatan 7. Perumahan 8. Pembangunan Manusia 9. Pertanian 10. Pertambangan dan Energi 1 2 4 5 7 8 9 10 11 12 11. Industri Pengolahan 12. Konstruksi 13. Hotel dan Pariwisata 14. Transportasi dan Komunikasi 15. Perbankan dan Investasi 16. Harga-harga 17. Pengeluaran Penduduk 18. Perdagangan 19. Pendapatan Regional 20. Perbandingan Regional 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

vii

viii

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

GEOGRAFI DAN IKLIM


Berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia Timur Luas wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar 5.396,30 km2 atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat. Letak astronomis Kabupaten Bengkayang terletak di 003300 Lintang Utara sampai 103000 Lintang Utara dan 10803900 Bujur Timur sampai 11001000 Bujur Timur. Secara administratif, Kabupaten Bengkayang khususnya sebelah utara berbatasan dengan salah satu negara tetangga, yaitu Serawak-Malaysia Timur dengan panjang perbatasan negara sekitar 76,564 km. Hal ini sangat menguntungkan bagi Kabupaten Bengkayang sebagai jalur perdagangan. Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30 km2 atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Daerah pemerintahannya terbagi dalam 17 kecamatan, 2 kelurahan, 122 desa definitif, dan 279 dusun. Kecamatan yang paling tinggi rata-rata curah hujan dan hari hujannya adalah Kecamatan Teriak dengan curah hujan rata-rata sebesar 341 mm dan hari hujan rata-rata 18 hari. Selanjutnya, kecamatan yang paling sedikit rata-rata curah hujannya adalah Kecamatan Jagoi Babang dengan curah hujan rata-rata sebesar 303 mm dan hari hujan rata-rata 12 hari.

Peta Kabupaten Bengkayang

Statistik Geografi dan Iklim Bengkayang Uraian


Luas Tergenang Tidak Tergenang Pulau Berpenghuni Tidak berpenghuni Daerah Aliran Sungai DAS Sambas DAS Sungai Raya DAS Sungai Duri Rata-rata Curah Hujan Rata-rata Hari Hujan

Satuan
ha ha ha pulau pulau pulau ha ha ha ha mm hari

2010
539 630 36 020 503 610 12 6 6 796,875 722,500 50,000 24,375 278

15 Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda


Dari keseluruhan permukaan tanah yang ada di Kabupaten Bengkayang, sekitar 59,73 persen merupakan jenis Pedsolet Merah Kuning (PMK).

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PEMERINTAHAN
Pemekaran terjadi hingga lima kali Pada awal pembentukannya, wilayah Kabupaten Bengkayang meliputi 10 kecamatan dan 85 desa tetapi kini setelah mengalami lima kali pemekaran, wilayahnya menjadi 17 kecamatan, 2 kelurahan, 122 desa, dan 300 dusun.
Statistik Pemerintahan Bengkayang
Wilayah Administrasi
Kecamatan Kelurahan Desa Dusun

2004
14 2 117 311

2009
17 2 122 307

2010
17 2 122 300

Jumlah PNS
Laki-laki Perempuan Total

2008
994 548 1 542

2009
1 076 584 1 660

2010
1 130 674 1 804

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 20052011 Keterangan: Data jumlah PNS tidak termasuk tenaga fungsional dan honorer.

Kabupaten Bengkayang terbentuk secara resmi mulai tanggal 20 April 1999 dengan wilayah meliputi 10 kecamatan dan 85 desa. Adanya pembentukan pemerintahan Kota Singkawang pada tahun 2001 mengakibatkan Kabupaten Bengkayang melepas 3 kecamatannya yang masuk ke dalam wilayah pemerintahan kota Singkawang sehingga yang tertinggal menjadi 7 kecamatan. Pada tahun 2002, terjadi pemekaran di Kabupaten Bengkayang sehingga menjadi 10 kecamatan. Pada awal tahun 2004, 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang tersebut dimekarkan lagi menjadi 14 kecamatan. Pada tahun 2006, 14 kecamatan yang ada dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan. Setelah tahun 2006, tidak terjadi pemekaran kembali di wilayah Kabupaten Bengkayang. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Bengkayang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Jumlah PNS tahun 2009 meningkat sebesar 7,65 persen dibandingkan tahun 2008. Pertumbuhan jumlah PNS pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 8,67 persen dibandingkan tahun 2009.

Tingkat Pendidikan PNS Bengkayang (%) 2010


SARJANA 21%

<= SLTP 4%

DIPLOMA 23% SLTA 52%

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda


Sebagian besar tingkat pendidikan Pegawai Negeri Sipil Bengkayang merupakan lulusan SLTA yaitu sebesar 52 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PEMERINTAHAN
Penerimaan daerah terbesar berasal dari DAU Nilai penerimaan Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 naik sebesar 1,47 persen dibandingkan tahun 2009. Sekitar 73,65 persen penerimaan daerah berasal dari DAU dan 2,89 persen berasal dari PAD.
APBD, DAU, dan PAD Bengkayang (Rp.Milyar)
Anggaran
APBD DAU PAD

Realisasi penerimaan daerah Kabupaten Bengkayang cukup berfluktuasi antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Pada tahun 2010, nilai penerimaan Bengkayang berjumlah 406,32 milyar rupiah atau naik sebesar 1,47 persen dibanding dengan tahun 2009. Namun demikian, realisasi penerimaan daerah pada tahun 2010 turun sebesar 20,42 persen dibandingkan tahun 2009. Sebagian besar penerimaan daerah berasal dari DAU, yaitu sebesar 299,27 milyar rupiah atau sebesar 73,65 persen dari total penerimaan. Selanjutnya, penerimaan yang berasal dari pendapatan asli daerah Kabupaten Bengkayang hanya sebesar 11,73 milyar rupiah atau sekitar 2,89 persen dari total pendapatan Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan hasil Pemilu tahun 2009 yang diikuti oleh 38 partai politik, dari 30 kursi yang diperebutkan untuk DPRD, sebanyak 10 kursi (sepertiganya) ditempati oleh Fraksi Kebangsaan. Jumlah terbanyak kedua dan ketiga ditempati oleh Fraksi Bersatu sebanyak 6 kursi, dan Fraksi PDI-P serta Fraksi Demokrat yang masing-masing mendapatkan 5 kursi. Dari 30 anggota DPRD periode 2009-2014, sebanyak 43,33 persen adalah lulusan SLTA dan 53,33 persennya lagi lulusan Sarjana DIV/S1 ke atas.

2008
382,25 288,99 7,86

2009
394,38 288,99 10,52

2010
481,39 295,93 10,62

Realisasi
APBD DAU PAD

2008
452,81 295,68 20,65

2009
400,45 288,98 14,74

2010
406,32 299,27 11,73

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 20092011

Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang Periode 2009 2014 (Perolehan Kursi)

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda


Pengeluaran belanja Kabupaten Bengkayang selama tahun 2010 sebesar 50,71 persen digunakan untuk pengeluaran belanja pegawai.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

P EN D U D U K
Penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bengkayang pada tahun 20002010 adalah sebesar 2,01 persen.

Piramida Penduduk Kabupaten Bengkayang 2010

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bengkayang tahun 2010 sebesar 215.277 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bengkayang adalah 40 jiwa per km2 . Dilihat menurut jenis kelaminnya, jumlah penduduk laki-laki adalah sebanyak 112.152 jiwa sedangkan penduduk perempuan adalah sebanyak 103.125 jiwa. Berdasarkan data tersebut, diketahui rasio jenis kelamin Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 adalah 109. Angka ini berarti untuk setiap 109 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan. Penduduk Kabupaten Bengkayang termasuk dalam kelompok usia muda. Hal ini terlihat dari masih banyaknya penduduk yang masuk dalam kelompok usia muda (di bawah 20 tahun), yaitu sebesar 43,69 persen. Rasio beban ketergantungan (Dependency Ratio) di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 adalah sebesar 59,58. Ini berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung sekitar 60 penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Angka dependency ratio tahun 2010 lebih kecil daripada tahun 2009 yang sebesar 66,75. Hal ini menunjukkan kondisi yang lebih baik, artinya makin kecilnya jumlah penduduk yang menjadi beban/tanggungan.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Statistik Kependudukan Bengkayang


Uraian
Jumlah Penduduk (000 Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Sex Ratio (L/P) (%) % Penduduk Menurut Kelompok Umur 0-14 Thn 15-64 Thn > 65 Thn

2008
206 835

2009
211 111

2010
215 277

38 103

39 103

40 109

37,19 59,95 2,87

37,14 59,97 2,88

34,30 62,67 3,04

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 sebesar 40 jiwa/Km2.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

KETENAGAKERJAAN
Tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2010, dari total penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Bengkayang sekitar 73,92 persen merupakan angkatan kerja dan 26,08 persen bukan angkatan kerja. Hasil Sakernas 2009-2010 menunjukkan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Bengkayang yang termasuk angkatan kerja mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar 71,72 persen meningkat menjadi 73,92 persen pada tahun 2010. Sedangkan persentase penduduk yang bukan angkatan kerja mengalami penurunan dari 28,28 persen di tahun 2009 menjadi 26,08 persen di tahun 2010. Penduduk usia 15 tahun ke atas yang masuk angkatan kerja persentasenya lebih dari 70 persen dan sisanya masuk dalam kelompok bukan angkatan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa persentase penduduk usia kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi masih lebih besar dibanding dengan penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi. Pada tahun 2010, persentase penduduk yang memiliki kegiatan mengurus rumah tangga ada sekitar 14,01 persen, yang sekolah 8,54 persen, dan yang memiliki kegiatan lainnya 3,53 persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin maka tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan selama kurun waktu tahun 20082010. Hal ini disebabkan karena lakilaki lebih memiliki tanggung jawab untuk bekerja mencari nafkah sedangkan perempuan cenderung mengurus rumah tangga.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Seminggu Yang Lalu di Kabupaten Bengkayang Tahun 2008-2010
Kegiatan Seminggu yang Lalu Angkatan Kerja Bekerja Mencari Kerja Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Ruta Lainnya

2008

2009

2010

74,91 71,38 3,53 25,09 6,28 15,70 3,11

71,72 68,84 2,88 28,28 9,36 15,73 3,19

73,92 71,55 2,37 26,08 8,54 14,01 3,53

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, Sakernas Agustus 2008-2010

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, Sakernas Agustus 2008-2010

*** Tahukah Anda Dari 2.805 pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Bengkayang, sekitar 57,50 persen berjenis kelamin laki-laki.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

KETENAGAKERJAAN
Sektor pertanian penyerap tenaga kerja terbesar Tingkat pengangguran terbuka berkurang sebesar 0,81 persen pada tahun 2010 dengan angka pengangguran terbuka laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan.
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Sektor Lapangan Pekerjaan di Kabupaten Bengkayang Tahun 2008-2010
Sektor Lapangan Pekerjaan

2008

2009

2010

Pertanian Industri Pengolahan Perdagangan Jasa Lainnya

73,60 4,20 8,12 5,75 8,33

67,05 1,81 10,00 8,38 12,77

69,78 2,64 11,35 7,22 9,00

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, Sakernas Agustus 2008-2010

Kondisi struktur perekonomian yang masih tertumpu pada sektor pertanian mendorong penyerapan tenaga kerja terbesar di sektor pertanian. Pada tahun 2009, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 67,05 persen dan meningkat menjadi 69,78 persen pada tahun 2010. Sektor yang menyerap tenaga kerja terkecil adalah sektor industri pengolahan, yaitu sebesar sebesar 1,81 persen pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 2,64 persen pada tahun 2010. Berdasarkan data Sakernas, diketahui bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bengkayang menurun selama kurun waktu 2008-2010. Pada tahun 2008 sebesar 4,71 persen lalu turun sebesar 0,69 persen pada tahun 2009 menjadi 4,02 persen kemudian turun sebesar 0,81 persen menjadi 3,21 pesen pada tahun 2010. Pada tahun 2009 dan 2010, banyaknya pengangguran terbuka laki-laki lebih besar daripada perempuan. Pada tahun 2009, tingkat pengangguran terbuka untuk laki-laki sebesar 4,37 persen dan menurun menjadi 3,48 persen di tahun 2010. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka perempuan sebesar 3,41 persen pada tahun 2009 dan turun menjadi 2,77 persen di tahun 2010.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, Sakernas Agustus 2008-2010

*** Tahukah Anda Tahun 2010, sekitar 13,79 persen pengangguran adalah tamatan SLTA.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PENDIDIKAN
Sebagian besar penduduk hanya tamatan SD Pada tahun 2010, rata-rata lama sekolah penduduk Bengkayang adalah 6 tahun (setara SD) dan angka partisipasi sekolah tertinggi berada pada kelompok usia usia 7 12 tahun yaitu sebesar 98,58 persen. Berdasarkan data Susenas 2009 dan 2010, angka melek huruf di Kabupaten Bengkayang mengalami peningkatan yang berarti. Pada tahun 2009, angka melek huruf Bengkayang sebesar 86,60 persen lalu naik 3,55 persen pada tahun 2010 menjadi sebesar 90,15 persen. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2009 mencapai 6,03 tahun dan naik pada tahun 2010 menjadi 6,80 tahun. Hal ini berarti sebagian besar penduduk Bengkayang menjalani pendidikan hanya selama 7 tahun. Hal ini didukung oleh besarnya angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun yang mencapai 98,58 persen. Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun lebih rendah dibandingkan dengan usia 7 12 tahun, yaitu sekitar 85,22 persen. Selanjutnya, angka partisipasi sekolah usia 16-18 tahun merupakan angka yang paling rendah, yaitu sekitar 61,36 persen. Berdasarkan data yang ada, rasio guru dan murid masih cukup kecil sehingga seharusnya kualitas pendidikannya juga semakin baik. Namun demikian, yang perlu menjadi perhatian adalah distribusi guru yang ada masih belum merata. Hal ini mengingat bahwa sebagian besar guru yang ada berada di sekolah-sekolah yang terletak di ibukota kecamatan atau kabupaten. Hal lain yang penting adalah peningkatan kualitas guru agar muridnya dapat semakin berprestasi.
Statistik Pendidikan Bengkayang
Uraian Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (tahun) Angka Partisipasi Sekolah Usia 7 12 tahun Usia 13 15 tahun Usia 16 18 tahun
Sumber: BPS 2009,2010 Kabupaten

2009 86,60 6,03

2010 90,15 6,80

98,53 86,69 59,98


Bengkayang, Susenas

98,58 85,22 61,36


Juli

Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid di Kabupaten Bengkayang 2010

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda


Pada tahun 2010, angka melek huruf laki-laki sebesar 94, 07 persen lebih tinggi dibandingkan dengan angka melek huruf perempuan sebesar 85,85 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

K ESEHA T A N
Angka Harapan Hidup tertinggi di Kalbar Tahun 2009 Angka harapan hidup penduduk Kabupaten Bengkayang pada tahun 2009 mencapai 68,70 tahun dan mengalami peningkatan dari tahun 2008 Yang mencapai 68,57 tahun. Angka harapan hidup (AHH) Kabupaten Bengkayang tahun 2009 adalah sebesar 68,70 tahun dan mengalami peningkatan dibanding keadaan tahun 2008 sebesar 68,57 tahun. Hal ini berarti bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Bengkayang dapat hidup sampai umur 68,70 tahun pada tahun 2009 . Pada tahun 2009, diketahui terjadi penurunan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bengkayang kecuali bidan yang angkanya naik. Tenaga kesehatan yang jumlahnya paling banyak adalah bidan (97 orang) dan perawat (60 orang). Sarana kesehatan Kabupaten Bengkayang periode 2008-2009 tidak mengalami perubahan. Jumlah sarana kesehatan yang tersedia pada tahun 2009 adalah Rumah Sakit Umum sebanyak 2 unit, Puskesmas 17 unit, dan Posyandu sebanyak 274 unit. Pada tahun 2010, diketahui bahwa persentase persalinan yang ditolong oleh dukun masih cukup tinggi, yaitu sebesar 25,71 persen. Hal ini disebabkan oleh masih kuatnya faktor budaya masyarakat untuk memilih melahirkan dengan bantuan dukun beranak karena dianggap lebih berpengalaman. Selain itu, adanya keterbatasan akses serta minimnya fasilitas kesehatan dan menyebarnya tempat tinggal rumah tangga yang ada di Kabupaten Bengkayang juga berpengaruh.

Statistik Kesehatan Bengkayang


Uraian Angka Harapan Hidup (tahun) Tenaga Kesehatan (orang) Dokter umum Dokter spesialis Bidan Perawat Ahli Gizi Jumlah fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum Puskesmas Posyandu 2 17 271 2 17 274 2 17 274 18 5 86 160 24 37 8 94 156 31 13 8 97 60 23 2007 68,40 2008 68,57 2009 68,70

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2007-2009

Penolong Persalinan Pertama Kabupaten Bengkayang Tahun 2010 (%)

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010, berdasarkan persentase wanita kawin usia 15-49 tahun, sebagian besar alat kontrasepsi yang digunakan adalah suntikan KB (52,20 persen) dan pil KB (38,80 persen).

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PERUMAHAN
Kondisi perumahan didominasi oleh lantai bukan tanah. Pada periode 2009-2010, persentase rumah tangga yang memiliki fasilitas sumber air bersih angkanya masih relatif kecil dan tidak lebih dari 40 persen.

Kondisi perumahan masyarakat Bengkayang sudah cukup baik. Hal ini dapat diketahui dari kualitas perumahan yang ada. Pada tahun 2010, sekitar 94,37 persen rumah tangga di Kabupaten Bengkayang memiliki lantai bukan tanah. Angka ini sedikit turun pada tahun 2009 menjadi 95,10 persen. Selain itu, persentase rumah tangga dengan atap layak pun angkanya cukup tinggi, yaitu 82,23 persen pada tahun 2009 dan 87,88 persen pada tahun 2010. Untuk dinding permanen, sekitar 99,20 persen rumah tangga memiliki dinding permanen pada tahun 2009 dan naik pada tahun 2010 menjadi 99,37 persen. Rumah tangga dengan fasilitas air minum sendiri ada sekitar 42,50 persen pada tahun 2009 dan naik pada tahun 2010 menjadi 54,54 persen. Selain itu, rumah tangga yang memiliki sumber air bersih jumlahnya meningkat dari 34,23 persen menjadi 38,42 persen pada tahun 2010. Pada tahun 2010, sekitar 80,23 persen rumah tangga menggunakan listrik baik dari PLN maupun Non PLN sebagai penerangan utama. Dari tahun ke tahun, penggunaan listrik sebagai sumber penerangan semakin meningkat dengan adanya program pemerintah di daerah tertinggal dan kawasan perbatasan dengan pengadaan listrik dari pembangkit mikro hidro.

Statistik Perumahan Bengkayang


Uraian Rumah Tangga menurut kualitas perumahan (%) Lantai bukan tanah Atap layak Dinding permanen Rumah tangga menurut fasilitas perumahan (%) Air minum sendiri Sumber air bersih Jamban sehat 42,50 34,23 75,89 54,54 38,42 67,50 95,10 82,23 99,20 94,37 87,88 99,37 2009 2010

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, hasil Susenas 2010

Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama di Kabupaten Bengkayang Tahun 2010 (%)

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang, hasil Susenas 2010

*** Tahukah Anda Persentase rumah tangga di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 dengan status kepemilikan rumah milik sendiri adalah sebesar 76,94 persen.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PEMBANGUNAN MANUSIA
Kualitas SDM terus meningkat Angka IPM Kabupaten Bengkayang pada tahun 2009 mencapai 67,18. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan tahun 2008 yang sebesar 66,81.
Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Bengkayang Tahun 2005-2010
Garis Kemiskinan (Rp/kapita/ bulan)

Tahun

Jumlah Penduduk Miskin (000)

Persentase Penduduk Miskin

2005 2006 2007 2008 2009 2010

108.178 118.932 127.347 146.825 168.633 185.843

29,0 29,0 25,8 21,1 17,9 16,8

13,63 14,63 11,88 9,41 7,86 7,82

Sumber: Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2005-2010

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkayang Tahun 2005-2009

Selama kurun waktu tahun 2004-2005, persentase penduduk miskin di Kabupaten Bengkayang terus menurun. Namun demikian, pada tahun 2006, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Salah satu alasan meningkatnya persentase penduduk miskin di Kabupaten Bengkayang antara tahun 2005 ke tahun 2006 adalah karena adanya pengurangan subsidi BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan harga BBM dan berakibat pada inflasi yang cukup besar selama tahun 20052006. Namun demikian, pada kurun waktu tahun 2007-2009, persentase penduduk miskin turun kembali mengingat kondisi perekonomian di Indonesia yang secara umum mulai relatif stabil. Kinerja pembangunan manusia Kabupaten Bengkayang tercermin pada angka IPM tahun 2009 yang mencapai angka 67,18. Pencapaian angka IPM tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2008 yang sebesar 66,81. Dengan pencapaian IPM sebesar 67,18, Kabupaten Bengkayang menurut Konsep Pembangunan Manusia yang dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih masuk dalam kategori kinerja pembangunan manusia menengah atas dengan angka pencapaian IPM di antara 66 79,9.

67,5 67 66,5 66 65,5

67,18 66,81 66,32

65,7
65 64,5 64 63,5 63

64,6

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang 2005 2006 2007 2008

2009

*** Tahukah Anda Secara peringkat propinsi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bengkayang menduduki peringkat ke-10 dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2009.

10

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PERTANIAN
Kabupaten Bengkayang dikenal sebagai pemasok jagung di Kalbar Pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Bengkayang melambat di tahun 2010 menjadi 4,94 persen dibandingkan tahun 2008 (6,25 persen).
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Kabupaten Bengkayang Menurut Jenis Tanaman Tahun 2008-2010
Uraian 2008 2009 2010
1. Padi Luas Panen (Ha) 33 358 33 150 32 087 Produksi (Ton) 116 695 110 452 110 157 Produktivitas(Kw/Ha) 34,98 33,32 34,33 2. Jagung Luas Panen (Ha) 27 912 24 419 30 621 Produksi (Ton) 142 974 119 200 131 324 Produktivitas(Kw/Ha) 51,22 48,81 42,89 3. Ubi Kayu Luas Panen (Ha) 1 339 1 272 1 396 Produksi (Ton) 20 567 20 102 25 405 Produktivitas(Kw/Ha) 153,60 158,03 181,99 4. Ubi Jalar Luas Panen (Ha) 128 130 143 Produksi (Ton) 1 026 1 058 1 235 Produktivitas(Kw/Ha) 80,16 81,38 86,34 5. Kacang Tanah Luas Panen (Ha) 265 482 472 Produksi (Ton) 293 456 487 Produktivitas(Kw/Ha) 11,06 9,46 10,32 6. Kacang Kedelai Luas Panen (Ha) 244 118 119 Produksi (Ton) 315 170 152 Produktivitas(Kw/Ha) 12,91 14,44 12,77 7. Kacang Hijau Luas Panen (Ha) 102 105 109 Produksi (Ton) 67 68 72 Produktivitas(Kw/Ha) 6,57 6,48 6,63 Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

Produksi padi selama tahun 2010 adalah sebesar 110.157 ton dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka luas panen turun sebesar 3,21 persen, dan produksinya turun sebesar 0,27 persen. Akan tetapi produktivitasnya naik sebesar 3,03 persen. Luas panen tanaman jagung di Kabupaten Bengkayang selama tahun 2010 adalah sebesar 30.621 hektar dengan produksi sebesar 131.324 ton atau rata-rata produksinya sebesar 42,89 kwintal per hektar dan ini merupakan produksi jagung terbesar di Kalimantan Barat (produksi dalam bentuk pipilan kering). Pada tahun 2010, sektor pertanian Kabupaten Bengkayang tumbuh lebih lambat sebesar 4,94 persen dari tahun 2009 yang pertumbuhannya sebesar 6,25 persen. Hal ini disebabkan karena cuaca yang tidak menentu berdampak pada berkurangnya musim tanam sehingga terjadi penurunan jumlah produksi pertanian khususnya padi. Jika dilihat dari sub sektornya maka sub sektor tanaman bahan makanan tumbuh sebesar 5,54 persen, sub sektor tanaman perkebunan tumbuh sebesar 3,38 persen, sub sektor peternakan dan hasilnya tumbuh sebesar 11,74 persen, sub sektor kehutanan tumbuh sebesar 2,29 persen, dan sub sektor perikanan tumbuh sebesar 3,21 persen.

Pertumbuhan Sektor Pertanian Kabupaten Bengkayang Tahun 2006-2010 (%)

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

11

PERTAMBANGAN DAN ENERGI


Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian membaik Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2010 membaik dibandingkan tahun 2009 .

Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Bengkayang Tahun 2006-2010 (%)

Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Bengkayang pada tahun 2007-2010 cukup berfluktuasi. Pada tahun 2007 tumbuh sebesar 4,11 persen, pada tahun 2008 tumbuh minus 0,64 persen. Sedangkan pada tahun 2009 tumbuh sebesar 1,84 persen dan pada tahun 2010 tumbuh sebesar 3,67 persen. Pertambangan merupakan sektor yang memiliki potensi cukup tinggi dan baru sebagian kecil yang dikembangkan. Jenis bahan tambang yang dieksplorasi adalah emas, ball clay (kaolin), mangan dan galena. Potensi bahan tambang lainnya di Kabupaten Bengkayang belum terjamah investor padahal potensinya cukup besar. Sektor listrik merupakan salah satu sektor yang vital sebagai penunjang kegiatan ekonomi maupun kehidupan masyarakat. Tiap tahunnya, jumlah pelanggan listrik terus bertambah. Dari 14.673 pelanggan pada tahun 2008 menjadi 15.970 pelanggan pada tahun 2010. Peningkatan pelanggan tersebut dikarenakan banyaknya pembangunan ruko-ruko dan perumahan selama tahun 20092010. Keterbatasan masyarakat daerah pedalaman terhadap akses listrik khususnya listrik PLN disebabkan karena kemampuan pasokan listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik yang ada masih terbatas. Diharapkan semakin banyak sumber energi lain yang dikembangkan.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Statistik Listrik Bengkayang

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011.

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010, sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh sebesar 4,86 persen.

12

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

INDUSTRI PENGOLAHAN
Pertumbuhan sektor industri meningkat di tahun 2010 Pada tahun 2010, pertumbuhan sektor industri Kabupaten Bengkayang sebesar 1,88 persen dan meningkat sebesar 0,63 persen dibandingkan tahun 2009 yang angkanya mencapai 1,25 persen.
Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Bengkayang Tahun 2006-2010 (%)

Selama kurun waktu tahun 2006 sampai dengan 2009, pertumbuhan sektor industri pengolahan di Kabupaten Bengkayang terus menurun. Akan tetapi, pertumbuhan sektor industri meningkat di tahun 2010. Pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2009 mencapai 1.25 persen lalu naik menjadi 1,88 persen di tahun 2010. Jenis industri yang banyak ditemui di Kabupaten Bengkayang adalah industri kerajinan rotan, industri makanan, dan penggilingan padi. Dilihat menurut persebaran industri menurut kecamatan, industri yang paling banyak berada di Kecamatan Bengkayang, Kecamatan Sungai Raya, dan Kecamatan Sanggau Ledo. Penggerak sektor industri di Kabupaten Bengkayang sebagian besar masih berupa industri rumah tangga dan industri kecil. Meskipun skala usahanya kecil, industri kecil dan rumah tangga ini terbukti mampu melewati masa krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997. Kemampuan industri kecil dan rumah tangga dalam menghadapi krisis disebabkan karena industri yang dikembangkan adalah industri dengan bahan dasar yang berasal dari lokal (dalam negeri) sehingga proses produksi yang terjadi biayanya lebih ringan dan tidak bergantung dari luar negeri.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Banyaknya Perusahaan Industri Kecil di Kabupaten Bengkayang Menurut Jenis Perusahaan dan Kecamatan Tahun 2009

Kecamatan
Sungai Raya Capkala Sungai Raya Kepulauan Samalantan Monterado Lembah Bawang Bengkayang Teriak Sungai Betung Ledo Suti Semarang Lumar Sanggau Ledo Tujuh Belas Seluas Jagoi Babang Siding

Formal
52 1 7 6 2 0 58 0 0 0 0 0 3 0 4 2 0

Non Formal
13 1 3 2 1 0 39 0 0 7 0 0 42 0 5 3 0

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2011

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

13

K ON ST R U K S I
Pembangunan sarana dan prasarana meningkat Sektor konstruksi di Kabupaten Bengkayang mengalami pertumbuhan yang positif.

Pertumbuhan Sektor Konstruksi Kabupaten Bengkayang Tahun 2006-2010 (%)

Sebagai kabupaten pemekaran yang sedang berkembang, Kabupaten Bengkayang banyak melakukan pembangunan sarana dan prasarana demi menunjang kelancaran kegiatan perekonomiannya. Selama kurun waktu empat tahun terakhir, sektor konstruksi di Kabupaten Bengkayang terus meningkat. Pada tahun 2010, pertumbuhan sektor konstruksi mencapai 67,08 persen meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2009 yang pertumbuhannya sebesar 6,04 persen. Pada tahun 2009 perusahaan konstruksi yang terdaftar di Gapensi ada 42 perusahaan berkualifikasi Gred 2. Perusahaan yang berkualifikasi Gred 3 ada 23 perusahaan, berkualifikasi Gred 4 ada 16 perusahaan dan yang berkualifikasi Gred 5 ada 2 perusahaan. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010, terdapat 231 perusahaan yang terdaftar memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan sebanyak 218 perusahaan berbentuk CV, 10 perusahaan berbentuk PT, dan 3 usaha berbentuk Koperasi. Data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan konstruksi mengalami sedikit penurunan dari tahun 2009 yang berjumlah 244 perusahaan.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Perusahaan Konstruksi Menurut Kualifikasi Kabupaten Bengkayang Tahun 2010

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

14

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

HOTEL DAN PARIWISATA


Sektor pariwisata belum optimal Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) tahun 2008 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) secara keseluruhan pada tahun 2008 sebesar 21,97 persen. Kondisi ini meningkat jika dibandingkan tahun 2007, yaitu sebesar 20,75 persen. Secara umum, semua hotel/ penginapan pada tahun 2008 mengalami peningkatan TPK dibanding dengan tahun 2007. Seperti Tingkat Penghunian Kamar (TPK), secara umum, Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) semua hotel/penginapan pada tahun 2008 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007. Persentase jumlah tamu asing meningkat pada tahun 2008 dibandingkan tahun 2007. Akan tetapi, jumlah tamu dalam negeri sedikit mengalami penurunan pada tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan karena semakin meningkatnya kualitas fasilitas penginapan di sekitar wilayah Kabupaten Bengkayang sehingga banyak wisatawan yang berminat untuk datang kembali. Fasilitas penginapan merupakan salah satu indikator pendukung sektor pariwisata. Sektor pariwisata di Kabupaten Bengkayang sampai saat ini belum dikelola secara optimal. Namun demikian, beberapa tahun terakhir, potensi wisata yang ada sudah mulai dikembangkan. Eksplorasi sumber daya wisata di Kabupaten Bengkayang mutlak diperlukan sehingga sektor ini dapat memberikan kontribusi dalam bentuk pendapatan asli daerah.

Statistik Perhotelan Bengkayang Tahun 2007-2008 Uraian 2007 2008


Tingkat Penghunian Kamar Hotel Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing Rata-rata Lama Menginap Tamu Dalam Negeri Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing Dalam Negeri Persentase Tamu Asing Persentase Tamu Dalam Negeri Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang 20,75 30,67 1,00 1,18 1,08 0,08 99,92 21,97 32,89 0,01 1,01 1,08 0,19 99,81

Beberapa Obyek Wisata di Kabupaten Bengkayang Tahun 2010


Kecamatan
1. Sungai Raya Kep.

Nama Obyek Wisata


Pantai Batu Payung Pantai Samudra Indah Pantai Kura-Kura Pulau Randayan

Jenis Obyek Wisata


Wisata Bahari Wisata Bahari

Wisata Bahari Wisata Bahari Wisata Budaya Wisata Sejarah Wisata Alam Wisata Sejarah Wisata Alam

2. Samalantan

Rumah Adat Panjang Benteng Belanda

3. Monterado

Danau Taipi Tiang Bendera Cina

4. Bengkayang

Air Terjun Riam Pelayo Air Terjun Riam Budi Goa Romo

Wisata Alam Wisata Sejarah Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Alam Wisata Budaya

5. Lumar 6. Suti Semarang 7. Sanggau Ledo 8. Tujuh Belas

Air Terjun Madi Air Terjun Suti Semarang Air Terjun Jugan Air Terjun Benajur Air Terjun Benia Air Terjun Merasap

9. Seluas 10. Jagoi Babang 11. Siding

Air Terjun Berawan Air Panas Rumah Adat Baluk

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

15

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI


Peranan sektor transportasi dan komunikasi masih relatif kecil Pada tahun 2010, peran sektor transportasi hanya sebesar 2,23 persen sedangkan peran sektor komunikasi adalah sebesar 0,43 persen terhadap perekonomian Kabupaten Bengkayang.
Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Bengkayang Menurut Jenis Permukaan Tahun 2008-2010 (Km)
Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah Lainnya

2008

2009

2010

776,23 322,59 352,10 24,75

876,43 412,44 282,21 14,00

702,67 275,00 564,00 136,00

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Menurut Jenisnya Tahun 2010

Salah satu peranan sektor transportasi adalah mampu menggerakkan perekonomian di daerah baru yang memiliki potensi ekonomi. Selain itu, perkembangan sektor transportasi juga berhubungan dengan pertumbuhan sektor lain seperti sektor pertanian dan sektor perdagangan. Peran sektor angkutan di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2009 baru mencapai 2,23 persen. Pergerakan sektor transportasi tidak terlepas dari perkembangan panjang jalan di Kabupaten Bengkayang. Terlihat bahwa perkembangan panjang jalan di Kabupaten Bengkayang selama kurun waktu 2008-2010 belum terlalu signifikan. Sesuai dengan kondisi geografisnya, sarana transportasi utama di Kabupaten Bengkayang adalah jenis angkutan darat. Dilihat dari banyaknya kendaraan menurut jenisnya pada tahun 2010, sebagian besar didominasi oleh sepeda motor yaitu sebesar 95,81 persen. Sektor komunikasi juga belum berperan banyak dalam perekonomian. Peran sektor komunikasi pada perekonomian Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 baru sebesar 0,43 persen. Sektor komunikasi meningkat dari tahun ke tahun disebabkan adanya perkembangan telekomunikasi seluler dan perkembangannya sangat cepat dan menjangkau setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang.

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda


Sebagian besar pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Bengkayang disebabkan pelanggaran kelengkapan administrasi yaitu sebesar 74,11 persen.

16

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PERBANKAN DAN INVESTASI


Investasi mengalami kenaikan pada tahun 2010. Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Kabupaten Bengkayang meningkat pada tahun 2010.

Selama periode tahun 2008-2010, perkembangan posisi dana simpanan pada bank umum di Bengkayang baik dalam bentuk giro, berjangka, maupun tabungan bersifat fluktuatif. Pada tahun 2009, simpanan giro angkanya turun dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya, simpanan berjangka dan tabungan meningkat angkanya dibandingkan tahun 2008. Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka simpanan berjangka dan tabungan adalah keadaan perekonomian di Kabupaten Bengkayang mulai membaik. Pada tahun 2010, simpanan giro dan tabungan angkanya lebih tinggi dibandingkan tahun 2009. Namun sebaliknya, posisi dana simpanan berjangka angkanya menurun dibandingkan tahun 2009. Penanaman modal baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari penanaman modal asing mengalami peningkatan selama tahun 2010. Jenis investasi yang dilakukan selama kurun waktu tahun 2010 adalah pembukaan usaha perkebunan khususnya perkebunan sawit dan industry bahan baku pulp. Mengingat besarnya potensi sumber daya alam yang dimliki oleh Kabupaten Bengkayang, maka promosi Kabupaten Bengkayang perlu terus dilakukan dengan berbagai cara oleh berbagai pihak untuk menarik investor berinvestasi di Kabupaten Bengkayang.

POSISI DANA SIMPANAN PADA BANK UMUM CABANG BENGKAYANG


Uraian
Simpanan Giro Nominal (Rp.Juta) Rekening (ribuan) Simpanan Berjangka Nominal (Rp.Juta) Rekening (ribuan) Simpanan Tabungan Nominal (Rp.Juta) Rekening (ribuan) 98 306 9 774 103 496 123 933 17 206 31 394 169 58 751 211 44 415 198 39 396 581 26 614 646 28 388 696

2008

2009

2010

12 419 Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2011

Perkembangan Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Bengkayang Tahun 2008-2010

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2011

*** Tahukah Anda Pada tahun 2010, jumlah PMDN yang terealisasi sebanyak 2 proyek dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 7.895 orang WNI. Sementara itu, jumlah PMA yang terealisasi sebanyak 3 proyek dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 4.899 orang WNI dan 36 orang WNA.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

17

HA R G A - H A R G A
Harga sembako tiga tahun terakhir terus meningkat Kenaikan harga sembako di Kabupaten Bengkayang selama tiga tahun terakhir salah satunya diakibatkan oleh pola konsumsi masyarakat khususnya pada waktu menjelang hari raya.
Rata-Rata Harga Sembako Terpilih di Kabupaten Bengkayang (Rp/Kg) Tahun 2007-2010

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

Perkembangan Harga Premium dan Solar (Rp/Liter) serta Oli (Rp/Kaleng) di Kabupaten Bengkayang Tahun 2007-2010

Selama periode tahun 20072010, rata-rata harga beras tiap tahunnya menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari rata-rata harga 6.000 rupiah per kilo pada tahun 2007 menjadi 8.500 rupiah per kilo pada tahun 2010. Rata-rata harga gula pasir di sepanjang tahun 2007-2010 juga menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari rata-rata 5.917 rupiah per kilo menjadi 10.625 rupiah per kilo. Sedangkan rata-rata harga minyak goreng disepanjang tahun 2007-2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2007 rata-rata harganya 8.458 rupiah per kilo dan naik pada tahun 2008 menjadi 11.833 rupiah per kilo. Lalu setelah itu rata-rata harganya turun pada tahun 2009 menjadi 11.333 rupiah per kilo dan naik lagi menjadi 13.000 rupiah per kilo pada tahun 2010. Selama kurun waktu tahun 2007-2010, rata-rata harga bahan bakar minyak baik itu premium maupun solar di wilayah Kabupaten Bengkayang relatif stabil. Untuk oli atau bahan pelumas, rata-rata harganya naik selama kurun waktu tahun 2007-2010. Pada tahun 2007, rata-rata harga oli mencapai 15.000 rupiah per kaleng naik menjadi 18.083 rupiah per kaleng dan terus naik hingga harganya mencapai 25.000 rupiah per kaleng pada tahun 2010.

Sumber: Statistik Harga Konsumen Kabupaten Bengkayang 2008, 2009

18

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PENGELUARAN PENDUDUK
Proporsi pengeluaran konsumsi makanan paling besar Selama kurun waktu tahun 2008-2010, proporsi pengeluaran konsumsi makanan di Kabupaten Bengkayang mencapai 56 hingga 64 persen.

Selama kurun waktu 2008-2010, tingkat pengeluaran penduduk Bengkayang terus meningkat. Dengan semakin meningkatnya tingkat pengeluaran konsumsi, dapat dikatakan bahwa kesejahteraannya semakin meningkat. Berdasarkan data yang tersedia, proporsi pengeluaran konsumsi untuk makanan terlihat lebih banyak dibandingkan konsumsi non makanan. Jika dilihat berdasarkan proporsi alokasi pengeluaran konsumsi maka dapat dilihat bahwa proporsi pengeluaran konsumsi makanan meningkat pada tahun 2010 sedangkan konsumsi non makanan turun. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengeluaran penduduk Kabupaten Bengkayang masih dalam kelompok barang makanan, yaitu sebesar 64,06 persen dari total pengeluaran yang digunakan adalah untuk konsumsi makanan sedangkan sisanya, yaitu sebesar 35,94 persen digunakan untuk kebutuhan non makanan. Dilihat dari komposisinya, pengeluaran makanan penduduk Kabupaten Bengkayang yang terbesar dikeluarkan adalah untuk jenis padi-padian, kemudian ikan, dan tembakau atau sirih. Selanjutnya, untuk pengeluaran non makanan, sebagian besar digunakan untuk fasilitas perumahan dan aneka barang dan jasa.

Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan di Kabupaten Bengkayang 2008-2010 (Rupiah)

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

Persentase Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan di Kabupaten Bengkayang 2008-2010 (%)

Sumber : Kabupaten Bengkayang Dalam Angka 2011

*** Tahukah Anda Pengeluaran konsumsi non makanan untuk jenis pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Bengkayang masih relatif kecil.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

19

P ERD A G A N G A N
Usaha perdagangan didominasi oleh usaha kecil menengah Berdasarkan data tahun 2009, dari seluruh perusahaan perdagangan yang memiliki surat ijin usaha, sebesar 99 persen merupakan perusahaan kecil dan menengah.
Banyaknya Perusahaan Perdagangan yang Memiliki Surat Ijin Usaha di Kabupaten Bengkayang, 2010

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2011

Pertumbuhan Sektor Perdagangan di Kabupaten Bengkayang, 2008 2010 (%)

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bengkayang. Kontribusi sektor perdagangan pada perekonomian Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 mencapai 24,47 persen. Banyaknya perusahaan perdagangan yang sudah memiliki ijin usaha (SIUP) di Kabupaten Bengkayang tahun 2010 adalah 210 perusahaan. Sebagian besar perusahaan tersebut merupakan perusahaan kecil dan menengah yaitu sebesar 99 persen. Pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Bengkayang selama kurun waktu 2008 -2010 meningkat. Pada tahun 2008 pertumbuhan sebesar 1,24 persen, kemudian pada tahun 2009 meningkat 0,07 persen menjadi 1,31 persen. Sedangkan untuk tahun 2010 kembali meningkat menjadi 2,78 persen. Hal ini salah satunya disebabkan karena letak strategis Kabupaten Bengkayang yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Letak yang strategis ini mendorong adanya perdagangan antar negara yang terjadi di kawasan perbatasan. Dengan demikian, diharapkan potensi ini dapat dioptimalkan oleh pemerintah daerah sehingga diharapkan mampu menambah pendapatan asli daerah Kabupaten Bengkayang.

Sumber: Kabupaten Bengkayang Dalam Angka, 2011

*** Tahukah Anda Kontribusi sektor perdagangan pada perekonomian Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 mencapai 24,47 persen.

20

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PENDAPATAN REGIONAL
Sektor pertanian adalah leading sector Kabupaten Bengkayang Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkayang melambat pada tahun 2010 di angka 4,63 persen. Sektor pertanian masih sebagai leading sector dengan share sebesar 47,43 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkayang tahun 2010 tercatat adalah sebesar 4,63 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 4,50 persen. Apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat maka laju pertumbuhan Kabupaten Bengkayang pada tahun 2010 relatif lebih rendah dibanding laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sebesar 5,35 persen. Berdasarkan PDRB atas harga berlaku, struktur perekonomian Kabupaten Bengkayang dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 relatif tidak berubah, dengan lebih dari 70 persen ditentukan oleh 2 sektor utama, yaitu sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada tahun 2010, sektor pertanian masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Bengkayang dengan kontribusi sebesar 47,43 persen terhadap pembentukan PDRB sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi sebesar 25,14 persen. Komoditi yang mendorong perkembangan sektor pertanian adalah komoditi tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan. Komoditi tanaman bahan makanan andalan Kabupaten Bengkayang adalah padi dan jagung sedangkan untuk tanaman perkebunan adalah karet dan kelapa sawit.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bengkayang dan Kalimantan Barat Tahun 2006-2010
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00

6,29 5,23

6,12 6,02

5,57 5,42 4,5 4,76

5,35 4,63

2006

2007

2008
Bengkayang

2009
Kalbar

2010

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Struktur Ekonomi Kabupaten Bengkayang Tahun 2010 (%)

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

*** Tahukah Anda Sektor pertanian masih mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Bengkayang dengan kontribusi sebesar 47,43 persen terhadap pembentukan PDRB.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

21

PENDAPATAN REGIONAL
Pendapatan perkapita terus meningkat Sepanjang kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 besarnya PDRB per kapita Kabupaten Bengkayang baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan menunjukkan adanya peningkatan.
Perkembangan Pendapatan Perkapita Kabupaten Bengkayang Tahun 2006-2010 (Rp.Juta)

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Distribusi PDRB Kabupaten Bengkayang Menurut Kelompok Sektor Tahun 2006-2010 (%)

Sepanjang kurun waktu tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, besarnya PDRB per kapita Kabupaten Bengkayang baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan menunjukkan adanya peningkatan. Meningkatnya pendapatan penduduk menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan penduduk. Pada tahun 2010, PDRB perkapita Kabupaten Bengkayang atas dasar harga berlaku sebesar 10.944.991,44 rupiah. Artinya bahwa rata-rata pendapatan satu orang penduduk Bengkayang selama setahun adalah sebesar 10.944.991,44 rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan PDRB per kapita sebesar 8,72 persen dari nilai PDRB per kapita pada tahun 2009 yang sebesar 10.067.022,23 rupiah. Kelompok sektor primer memiliki nilai tambah paling besar dibandingkan dua sektor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkayang masih merupakan wilayah yang agraris. Kelompok dengan nilai tambah terbesar kedua adalah sektor tersier yang berarti pendapatan terbesar kedua berasal dari pendapatan daerah serta sektor transportasi, komunikasi, keuangan, perbankan, dan jasa-jasa. Sementara kelompok sekunder memiliki nilai tambah paling kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor industri pengolahan, listrik, air bersih serta bangunan masih kecil share nilai tambahnya terhadap perekonomian.

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

*** Tahukah Anda Kelompok sektor primer mencakup sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian yang memproduksi bahan-bahan dasar.

22

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB per kapita Kabupaten Bengkayang Menempati Urutan Ke-7 Se-Kalbar PDRB Kabupaten Bengkayang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 Sebesar 2,356 Trilyun Rupiah dengan Pertumbuhan Ekonomi 4,63 persen , Masih Berada di Bawah Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat

Pada tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5,35 persen. Apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi masingmasing kabupaten/kota, maka Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi dengan nilai sebesar 7,51 persen. Sedangkan Kabupaten Pontianak merupakan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Provinsi Kalimantan Barat dengan nilai sebesar 2,10 persen. Untuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkayang adalah 4,63 persen. Perbandingan antar wilayah di Provinsi Kalimantan Barat untuk beberapa indikator ekonomi terpilih memperlihatkan variasi yang cukup besar. Nilai PDRB Kabupaten Bengkayang atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar Rp. 2.356,205 milyar dan PDRB per kapita setahun sebesar Rp. 10.944.991,44. PDRB per kapita tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat dinikmati oleh penduduk Kota Pontianak dan posisi PDRB per kapita paling rendah dialami oleh penduduk Kabupaten Melawi. Kota Pontianak memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 18,34 persen, sedangkan kontribusi Kabupaten Bengkayang sebesar 3,90 persen terhadap total PDRB Provinsi Kalimantan Barat.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten di Provinsi Kalbar Tahun 2010

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang Perbandingan PDRB Kabupaten di Kalimantan Barat Tahun 2010 (Jutaan Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kab. Sambas 5.903.391 Kab. Bengkayang 2.356.205 Kab. Landak 2.961.036 Kab. Pontianak 2.218.583 Kab. Sanggau 5.135.756 Kab. Ketapang 5.911.730 Kab. Sintang 3.915.648 Kab. Kapuas Hulu 2.372.772 Kab. Sekadau 1.216.048 Kab. Melawi 957.299 Kab. Kayong Utara 946.723 Kubu Raya 8.800.532 Kota Pontianak 11.090.027 Kota Singkawang 2.519.158 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten/Kota PDRB Per Kapita 11,90 10,94 8,98 9,48 12,57 13,83 10,73 10,68 6,70 5,36 9,90 17,57 19,99 13,51

*** Tahukah Anda Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

23

PERBANDINGAN REGIONAL
IPM Bengkayang masih dibawah rata-rata IPM Kabupaten Bengkayang menduduki peringkat ke-10 dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2009 dengan angka 67,18 lebih kecil dari angka provinsi (68,79).
Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009
Kalimantan Barat Kota Singkawang Kota Pontianak Kubu Raya Kayong Utara Melawi Sekadau Kapuas Hulu Sintang Ketapang Sanggau Pontianak Landak Bengkayang Sambas

68,79 68,47 72,41 66,77 65,07 68,45 66,63 69,79 68,00 67,41 68,19 68,41 67,21 67,18 64,46 60 62 64 66 68 70 72 74

Sumber: BPS Kabupaten Bengkayang

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009


Kalimantan Barat Kota Singkawang Kota Pontianak Kubu Raya Kayong Utara Melawi Sekadau Kapuas Hulu Sintang Ketapang Sanggau Pontianak Landak Bengkayang Sambas 0 2 4 6 8

9,05 6,2 6,38 6,78 12,43 12,62 6,42 9,93 11,55 13,08 4,62 5,46 15,48 7,82 9,96
10 12 14 16

Apabila dirinci menurut kab/kota yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat maka pencapaian IPM tertinggi adalah Kota Pontianak dengan pencapaian sebesar 72,41. Sementara itu, pencapaian angka IPM terendah terjadi di Kabupaten Sambas dengan pencapaian angka IPM sebesar 64,46. Sedangkan pencapain angka IPM Kabupaten Bengkayang sebesar 67,18. Tingkat pencapaian IPM Kalimantan Barat pada tahun 2009 adalah sebesar 68,79 dan ini berarti bahwa IPM Kabupaten Bengkayang masih berada di bawah rata-rata provinsi. Secara peringkat provinsi, Kabupaten Bengkayang menduduki peringkat ke-10 dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2009. Jika dibandingkan antar kabupaten yang ada di Kalimantan Barat maka persentase penduduk miskin Kabupaten Bengkayang menduduki peringkat ke-7 dari 14 kabupaten/kota yang ada. Persentase penduduk miskin terkecil berada di Kabupaten Sanggau dan yang terbesar berada di Kabupaten Landak. Hal ini menunjukkan bahwa laju pengurangan kemiskinan di Kabupaten Bengkayang masih terasa lambat jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain namun kontribusi penduduk miskin di Kabupaten Bengkayang dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Barat masih relatif kecil.

Sumber: Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2009

*** Tahukah Anda Pada tahun 2009, IPM Bengkayang naik sebesar 0,37 persen dibandingkan tahun 2008 dan menduduki peringkat ke10 dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

24

Statistik Daerah Kabupaten Bengkayang 2011

You might also like