You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Charcot joint pertama kali dideskripsikan oleh Dr Jean Martin Charcot pada tahun 1868 yakni suatu kelainan sendi berupa arthropati destruktif pada pasien tabes dorsalis. Proses kerusakan tulang dan sendi tersebut disebabkan oleh neuropati sehingga dikenal sebagai Neuropathic Arthropati, Charcots arthropati, atau Charcot joint. Neuropati perifer merupakan komplikasi yang mengenai pada sekitar 30% penderita Diabetes Melitus (DM) usia 40 tahun ke atas. DM merupakan penyebab terjadinya charcot joint yang paling sering walaupun pertama kali diketahui pada pasien tabes dorsalis. Charcot joint biasanya terjadi pada sendi kaki dan pergelangan kaki, terutama pada sendi metatarsophalangeal, sendi tarsal, dan sendi talar. Oleh karenanya kita sebagai klinisi jika menghadapi penderita dengan DM harus mewaspadai potensi terjadinya komplikasi berupa charcot joint. Osteoarthropati neuropatik menggambarkan spektrum proses kehancuran pada tulang dan persendian yang dikaitkan dengan defisit neurologi. Kehilangan proprioseptik telah disebutkan sebagai faktor penyebab dalam patogenesis penyakit ini. Pasien dengan diabetes mellitus, syringomyelia, sifilis, dan neuropati lain sangat rentan terhadap penyakit ini. Defisit sensorik timbul di sumsum tulang belakang atau di syaraf perifer. Diagnosis gambaran radiografis harus tepat karena penyebab yang melatarbelakangi kelainan sendi dan tulang dapat tidak terdeteksi dan dapat dirancukan dengan osteoarthritis, infeksi, atau tumor. Etiologi arthropati sebagian besar tidak dikenal, meskipun beberapa teori telah dibuat. Morbiditas utama dari sendi Charcot adalah suatu deformitas. Deformitas dapat merusak, karena pembengkakan tulang dan/atau instabilitas berat pada neuropati yang dapat mengakibatkan ulserasi yang berulang dan setelah itu dilakukan amputasi. Osteoarthropati neuropatik sering dijumpai (0.8% hingga 7.5%) pada penderita diabetes mellitus dengan neuropati, dan 9% hingga 35% dari pasien penderita mengalami kelainan tersebut secara bilateral. Prevalensi yang lebih tinggi ditemukan

berdasarkan praktek rujukan. Kebanyakan pasien dengan arthropati neuropatik memiliki diabetes mellitus tidak terkontrol selama 15 hingga 20 tahun. Sendi tarsometatarsal (Lisfranc) merupakan daerah yang paling sering diserang oleh arthropati, dengan keterlibatan awal pada kolum medial kaki. Distribusi dari neuropati arthropati adalah 70% pada kaki tengah dan 15% pada kaki depan dan belakang, dan biasanya terjadi pada satu daerah. Hampir 50% dari pasien dengan neuropati mengalami ulserasi plantar yang berkaitan.

1.2

Batasan Masalah Laporan Kasus ini berisi tentang anamnesa, pemeriksaan fisik, gejala pasien, serta penatalaksanaan pasien dengan charcot joints secara umum.

1.3

Tujuan Penulisan Penulisan Laporan Kasus ini bertujuan untuk:  Melaporkan kasus pasien charcot joints pada kaki kanan  Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.  Memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Bedah Ortopedi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.

You might also like