You are on page 1of 4

PROPOSAL SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP PERKEMBANGAN TEKNIK PANTAI DI INDONESIA MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

1. Latar Belakang Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.504 buah pulau besar-kecil dan garis pantai lebih kurang sepanjang 95.181 Km, terpanjang ke-empat setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia. Sebanding dengan jumlah pulau dan panjang pantai yang dimiliki tersebut, negeri ini sarat dengan berbagai permasalahan pantai dan bencana alam yang harus dihadapi yaitu erosi pantai, pendangkalan muara sungai, badai gelombang pasang, tsunami, pencemaran perairan pantai, pembabatan hutan pantai, dan penambangan material pantai, disamping tentunya pemanfaatan pelabuhan, perikanan dan dunia pariwisata. Pada sisi lain, dalam menghadapi perubahan iklim, Kepulauan Indonesia sangat rentan terhadap kenaikan muka air laut sebagai dampak pemanasan global. Kenaikan muka laut akan meningkatkan laju erosi pantai, meningkatnya banjir pasang di dataran pantai (rob), mengurangi daya tahan hutan bakau dan terumbu karang, menenggelamkan pulau, dan pada akhirnya mengancam industri pariwisata. Dari 516 yang berada di tepi laut, sungai, dan danau. Tanpa upaya peningkatan kemampuan beradaptasi, negara kepulauan seperti Indonesia akan mengalami dampak perubahan iklim yang lebih parah lagi karena berkurangnya pasokan air bersih dan menurunnya produksi pangan. Dengan kondisi dan kehawatiran tersebut, maka Pembangunan Laboratorium Teknik Pantai di Bali sebagai inti kegiatan Balai Pantai, akan mendorong para peneliti pantai dalam mengembangkan dan menghasilkan teknologi pengamanan pantai, penanggulangan sedimentasi di muara sungai dan pengembangan prasarana PU. Laboratorium teknik pantai yang tengah dikembangkan di Bali ini direncanakan menjadi laboratorium uji model fisik yang lengkap dan representative. Laboratorium ini akan berfungsi tidak hanya untuk menangani permasalahan pantai yang berkaitan dengan perlindungan prasarana ke-PU-an saja, tetapi juga akan menjadi tempat pengujian bagi penanganan masalah sedimentasi dan pendangkalan di pelabuhan nelayan yang pada umumnya berlokasi di muara-muara sungai. Selain itu dengan fasilitas uji saluran gelombang tsunami, akan dihasilkan berbagai teknologi tepat guna untuk perlindungan daerah pantai dari ancaman gelombang tsunami. Meskipun berlokasi di Bali, Laboratorium yang beralokasi di Buleleng, Bali ini berfungsi sebagai fasilitas Nasional di bawah Badan
Proposal Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Teknik Pantai di Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim

Litbang Kementerian Pekerjaan Umum akan menjadi tempat pelatihan peningkatan kemampuan teknik pantai tenaga-tenaga ahli Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, Laboratorium Teknik Pantai ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan hubungan regional Asia Tenggara melalui pelatihan ahli teknik pantai di antara Negara-negara Asia Tenggara. 2. Tema , Maksud, Tujuan, dan Sasaran

2.1 Tema Tema dari Seminar ini adalah : Pengembangan Laboratorium Uji Model Fisik Untuk Meningkatkan Teknik Perlindungan Pantai Menghadapi Perubahan Iklim. Sub-Tema 1: Perencanaan, pelaksanaan dan perkembangan Teknologi Perlindungan Pantai Sub-Tema 2 : Pengelolaan Daerah Pantai dan O & P bangunan pengaman pantai Sub-Tema 3 : Pentingnya uji model fisik dalam pekerjaan pengamanan pantai Sub-Tema 4: Kerentanan pantai terhadap perubahan iklim Sub-Tema 5 : Peralatan Survei, Pemodelan , dan Sistem Informasi Pantai 2.2 Maksud Maksud dari kegiatan Seminar ini adalah menyelenggarakan seminar tentang pentingnya pembangunan laboratorium teknik pantai dalam pengembangan pantai dan teknik serta antisipasi terhadap perubahan iklim. 2.3 Tujuan Memberikan informasi yang baik kepada stake holder tentang perlunya fasilitas uji model fisik dalam meningkatkan efektifitas perlindungan pantai dan teknologi penanganan pendangkalan muara sungai. b) Meningkatkan kemampuan beradaptasi menghadapi perubahan iklim terutama yang berkaitan dengan kenaikan muka air laut yang akan meningkatkan kerusakan pantai dan mengancam berbagai prasarana di daerah pantai.
a)

2.4 Sasaran a) Memberikan informasi kepada stackholder dalam pengembangan pantai.


Proposal Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Teknik Pantai di Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim

b) Meningkatnya

kemampuan dan kesiapan dalam menyelenggarakan pembangunan laboratorium teknik pantai; c) Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya fasilitas uji model fisik pantai. 3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Seminar dan Workshop yang akan dilakukan bekerjasama dengan Direktorat Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 3.1 Lokasi Kegiatan Seminar dan Workshop akan dilaksanakan di Sanur atau Kuta, Bali. Lingkup Kegiatan Lingkup dari penyelenggaraan kegiatan Seminar dan Workshop ini antara lain : a) Persiapan b) Penyelenggaraan Seminar Sehari untuk 5 makalah utama dan lainnya sebagai narasumber. c) Pameran/workshop d) Kunjungan lapangan/studi tour ke lokasi bangunan pengaman pantai di pantai Nusa Dua, Kuta/Sanur dan Lokasi laboratorium Teknik Pantai di Buleleng, Bali.
3.2

4.

Pembicara dan Peserta 4.1 Pembicara Utama 5 Makalah : 1) Puslitbang Sumber Daya Air 2) Direktorat Sungai dan Pantai 3) Institut Teknologi Bandung 4) Pemerintah Propinsi Bali 5) Prof. Takao Yamashita, Hiroshima University-Jepang 4.2 Pemakalah Lainnya (yang diundang) sebanyak 10 makalah: 1) Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 2) Universitas Hasanuddin Ujung Pandang 3) Universitas Udayana, Denpasar 4) LON-LIPI (1 makalah) 5) BPPT (1 makalah) 6) Departemen Kelautan dan Perikanan 7) Universitas Gajah Mada 8) Universitas Sam Ratulangi = Confirmed 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Seminar dan Workshop akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 November 2010. 6. Pembiayaan
Proposal Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Teknik Pantai di Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim

Ditanggung oleh Satker di lingkungan Pusat Litbang Sumber Daya Air, Direktorat Sungai dan Pantai dan donatur lainnya

Proposal Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Teknik Pantai di Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim

You might also like