You are on page 1of 4

Nama : Kelas :

Humility. Humility and genuine interest in all people are two necessary ingredients of the good physician but it must be genuine and against intellectual arrogance, but it must be genuine and not a mere pretence or fatuous trated. Usually the patient puts himself completely in the doctors hands and does what is suggested and advised, but this gives the physician a degree of powe over patients who expose not only their bodies but also their innermost thoughts. However, this should not lead to a feeling or show of superiority, which, if not checked, lead to pomposity are vanity. Compassion and at least a modicum of humility are sometimes of greater therapeutic value than either technical skill or intellectual brilliance. Another essential Quality is that of being a good listener, allowing the patient to talk freely and in simple language and yet skillfully guiding him away from irrelevancies and towards a logical continuity of his story. But the wording of questions must never be such as suggest that a particular answer is required. Most patients are anxious to talk and one must give them the opportunity. An impatient doctor can never be a good doctor. Listening is an art which enables a physician not only to obtain fact but also to gain insight insight into the patients personality and emotional reactions. EMPHATY. No one can ever share completely the feeling of another, but the mere effort to do brings the doctor closer to the patient. This ability is in itself an expertise just as important as the correct elicting of physical signs. Interest in a patients diseases should never rule out a passionate regard for his suffering. The physicians rapport with his patient determines not only the amount of significan information he obtains but also its quality. Empathy is the ability to feel what another is feeling, an appreciative perception and understanding without necessarily sharing a patients emotional reactions. But the physician must preserve a degree of detachment, otherwise his own objectivity will be destroyed and his clinical judgement will become biased and faulty. Emphaty is not identical with sympathy. In

symphaty the doctor may suffer with his patient but in empathy, although he knows and appreciates how the patient feel, he himself does not necessarily have the same emotions and may even believe the patients notions to be false or wrongheaded. Emphaty is not concerned with advise, criticism or reassurance.

Hasil Translate. Kerendahan hati dan suatu minat asli dalam semua orang-orang adalah dua hal yang dibutuhkan atau yang harus dimiliki oleh seorang dokter. kerendahan hati menjadi perisai yang melawan terhadap keangkuhan intelektual, khayalan diri dan harus tidak hanya merasa tetapi juga demostrated. pada umumnya pasien menyerahkan sepenuhnya penanganan pada dokter tanpa menanyakan kepada dokter terhadap tindakan medis yang diberikan kepada si pasien, namun tindakan medis yang diberikan terkadang tidak hanya mengarah sebatas fisik si pasien saja tetapi ke pada hal yang lebih dianggap prifesi dari si pasien. Walau bagaimanapun, hal seperti ini idak boleh berlanjut yang semata petugas medislah yang lebih tahu dan si pasien harus menurut dengan tanpa protes atas segala tindakan atau pelayanan medis yang diberikan oleh dokter atau petugas medis. Yang mana, apabila tidak ditindak lanjuti dengan pengecekan terhadap nilai etika maupun kesombongan dari dokter itu sendiri. Rasa kasihan dan kurang lebih rasa mengerti atau kasihan kepada pasien kadang-kadang hal dalam pengobatan yang dilakukan atau pemberian obat lebih besar dari pada keterampilan atau kecerdasan dari dokter atau tenaga medis itu sendiri. Disamping itu, mutu yang diberikan harus dengan bagus sebagaimana mestinya., mengizinkan patien untuk berbicara dengan bebas dan dengan bahasa sederhana dengan keterbatasan pengetahuan ssi pasien sebelumnya mengenai penanganan kesehatan tetapi dengan trampil memandu dia [men]jauh dari ketidak tepatan dan ke arah suatu kesinambungan [yang] logis [da cerita nya. hanyalah susunan kata pertanyaan harus tidak pernah (adalah) seperti untuk menyatakan bahwa suatu jawaban tertentu diperlukan. kebanyakan pasien adalah tertarik untuk berbicara dan orang harus memberi kesempatan [itu]. seorang doktor tidak sabar tidak pernah dapat (adalah) seorang yang baik doktor. mendengarkan adalah suatu seni wich memungkinkan sekedar dokter bukan untuk memperoleh fakta tetapi juga untuk memperoleh pengertian yang mendalam ke dalam kepribadian pasien dan reaksi emosional. Empati, Tak seorang pun bisa pernah untuk berbagi sepenuhnya dengan orang lain. Tetapi semata-mata usaha dari dokter untuk semakin dekat dengan pasiennya. Kemampuan ini dengan sendirinya suatu keahlian sebagaimana pentingnya dalam menentukan tanda-tanda secara physical. Kepedulian terhadap penyakit yang diderita oleh pasien seharusnya tidak

mengesampingkan rasa kasihan atau hormat pada penderitanya dalam hal perawatan. Hubungan dokter dengan pasiennya sangat menentukan tidak hanya jumlah informasi yang penting tetapi juga mutu yang diberikan. Empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Adapaun beberapa penilaian terhadap persepsi dan mengerti tanpa memerlukan rasa saling berbagi dari reaksi emosi dari si pasien. Tetapi dokter seharusnya memelihara suatu derajat tingkat detasemen, jika tidak obyektifitas [milik]nya akan [jadi] dibinasakan dan penghakiman [yang] klinis nya akan menjadi salah/cacat dan dibiaskan. pengenalan jiwa orang lain bukanlah dengan pasien nya tetapi pengenalan jiwa orang lain, walaupun ia mengetahui dan menghargai bagaimana patien rasa, dia sendiri tidak perlu mempunyai emosi yang sama dan banyak genap percaya [adalah] dugaan pasien untuk sumbang/palsu. Empati tidak berfokus pada perhatian, kritic atau penenteraman hati kembali.

You might also like