Professional Documents
Culture Documents
Nama Anggota
: ADIYATMA (323 11 027) ASHARI (323 11 026) MUH. ARDIANSYAH (323 11 044)
Kelas
: 1B ELEKTRONIKA/ T. ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul SISTEM POLITIK DALAM ISLAM Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian SISTEM POLITIK DALAM ISLAM atau yang lebih khususnya membahas penerapan SISTEM POLITIK DALAM ISLAM, karakteristik sertas perspektif SISTEM POLITIK DALAM ISLAM dalam islam Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang SISTEM POLITIK DALAM ISLAM. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
A.2. Risalah
Risalah berarti bahwa kerasulan beberapa lelaki dikalangan manusia sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad S.A.W adalah suatu asas yang penting dalam sistem politik Islam. Melalui asas inilah maka Rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allah dalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia. Para Rasul menerima, menafsir, menterjemahkan dan menyampaikan Wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.
Dalam sistem politik Islam, Allah memerintahkan bahwa manusia menerima segala perintah dan larangan dari Rasulullah S.A.W. Allah berfirman : Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (An-Nisa : 65).
A.3. Khilafah
Khilafah berarti perwakilan. Kedudukan manusia dimuka bumi ini adalah sebagai wakil Allah. Oleh karena itu, manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah sebagaimana mestinya tetapi dalam hal ini manusia hanya sebagai perwakilan bukanlah sebagai penguasa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) dimuka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (Yunus :80)
Syarat seseorang menjadi seorang Khalifah : y Mau menerima dan mendukung prinsip tanggung jawab yang terangkum dalam pengertian khilafah y y Bukan orang zalim, fasiq, fajir dan lalai terhadap Allah Berilmu, berakal sehat, memiliki kecerdasan, kearifan serta kemampuan intelek dan fisikal
B.2 Keadilan
Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial dan sistem ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang terkandung dalam sistem politik Islam meliputi dan merangkumi segala jenis perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia, termasuk keadilan di antara rakyat dan pemerintah, di antara dua pihak yang bersebgketa di hadapan pihak pengadilan, di antara pasangan suami isteri dan di antara ibu bapa dan anakanaknya.kewajiban berlaku adil dan menjauhi perbuatan zalim adalah di antara asas utama dalam sistem sosial Islam, maka menjadi peranan utama sistem politik Islam untuk memelihara asas tersebut. Pemeliharaan terhadap keadilan merupakan prinsip nilai-nilai sosial yang utama kerana dengannya dapat dikukuhkan kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
B.3 Kebebasan
Kebebasan yang dipelihara dalam Islam ialah kebebasan yang berlandaskan pada makruf dan kebajikan, menegakkan prinsip kebebasan yang sebenarnya adalah tujuan terpenting dari sistem politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas utama bagi undang undang perlembagaan Negara Islam.
B.4 Persamaan
Persamaan di sini terdiri atas persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak, persamaan dalam memikul tanggungjawab menurut peringkat-peringkat yang ditetapkan oleh undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuasa undang-undang.