Professional Documents
Culture Documents
GAYA
GESEK
A.
TUJUAN
Mengamati
pengaruh
gaya
gesek
pada
benda.
Mengamati
perbedaan
gaya
gesek
pada
setiap
benda,
dan
mengaitkannya
dengan
kasar
atau
tidaknya
permukaan
benda
tersebut.
Menghitung
nilai
koefisien
gesek
pada
setiap
benda
dengan
keadaan
permukaan
yang
berbeda.
B.
TEORI
v Gerak
benda
dalam
fisika
dapat
dibagi
menjadi
gerak
lurus
beraturan(GLB),
dan
gerak
lurus
berubah
beraturan(GLBB).
v Dalam
gerak
lurus
beraturan,
suatu
partikel
memiliki
kecepatan
yang
sama,
sedangkan
dalam
gerak
lurus
berubah
beraturan,
suatu
partikel
memiliki
percepatan
yang
sama.
v Jika
suatu
partikel
bergerak
diatas
sebuah
permukaan
benda(dimana
diketahui
bahwa
permukaan
benda
tidak
licin
sempurna)
selalu
terdapat
gaya
gesek.
v Gaya
gesek
adalah
hasil
kali
antara
gaya
normal(N),
dengan
koefisien
gesek().
v Gaya
normal
adalah
gaya
yang
dihasilkan
benda
pada
benda
lain
yang
berada
diatasnya.Misalnya
jika
terdapat
balok
pada
suatu
meja,
maka
gaya
normal
adalah
gaya
yang
dikeluarkan
oleh
meja
terhadap
balok,
sedangkan
gaya
berat
adalah
gaya
yang
dikeluarkan
oleh
balok
terhdap
meja.
v Gaya
normal
memiliki
nilai/besar
yang
sama
dengan
gaya
berat(W),
namun
memiliki
arah
yang
berlawan
dengan
arah
gaya
berat(W).Jika
gaya
berat
mengarah
menuju
ke
pusat
bumi,
maka
gaya
normal
mengarah
ke
atas.
v Koefisien
gesek
pada
suatu
benda
dapat
dibagi
menjadi
koefisien
gesek
statis(s),
dan
koefisien
gesek
kinetik(k).Dimana
nilai
koefisien
gesek
statik
lebih
besar
dibandingkan
dengan
nilai
koefisien
gesek
kinetik.
v Dengan
menggunakan
perhitungan
vektor,
maka
kita
dapat
menghitung
besarnya
gaya
yang
bekerja
pada
suatu
benda,
dengan
mengurangkan/menjumlahkan
gaya
yang
bekerja
pada
benda
tersebut,
dengan
gaya
geseknya(tergantung
pada
arahnya,
jika
searah
dijumlah,
jika
berlawan
arah
dikurangkan).
v Arah
gaya
gesek
pada
suatu
materi
pasti
berlawan
dengan
arah
geraknya.
v Pada
saat
benda
sudah
bergerak,
maka
gaya
gesek
yang
bekerja
adalah
gaya
gesek
kinetik,
sedangkan
pada
saat
benda
baru
akan
bergerak,
gaya
gesek
yang
bekerja
adalah
gaya
gesek
statik
maksimun,
dan
pada
saat
benda
tidak
bergerak
pada
saat
diberikan
gaya,
maka
gaya
gesek
yang
bekerja
adalah
gaya
gesek
statik.
C.
D.
CARA
KERJA
1. Memilih
benda
dengan
kondisi
permukaan
yang
berbeda
satu
dengan
yang
lainnya.
2. Menaruh
benda
diatas
papan
luncur,
dan
diukur
sudut
papan
luncur
dengan
menggunakan
bantuan
benang,
dan
beban.
3. Mendorong
benda
dengan
sedikit
gaya,
dan
mencari
sudut
sehingga
benda
dapat
bergerak
lurus
beraturan.
4. Mengulangi
cara
yang
sama,
namun
dengan
menggunakan
benda-benda
yang
berbeda.
5. Melakukan langkah 1-5, namun mencari sudut pada saat benda akan mulai bergerak.
E.
No.
1. 2. 3. 4. 5.
Sudut Sin Cos Benda Balok halus Kotak pensil Buku fisika Sepatu Penggaris
Contoh
Perhitungan
(nomor
1)
:
sin
=
cos
x
=
=
F.
KESIMPULAN
1. Koefisien gesek statis pada suatu bidang lebih besar dibandingkan koefisien gesek kinetisnya. Apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, gaya yang diperlukan akan lebih besar apabila gaya tersebut digunakan untuk membuat suatu benda bergerak (sebelumnya diam), dibandingkan gaya untuk membuat benda tersebut tetap bergerak konstan (dalam praktikum, gaya yang diperlukan digantikan oleh kemiringan bidang). 2. Perbedaan tekstur permukaan benda pada suatu bidang miring (kasar halus) juga akan membuat perbedaan pada koefisien gesek benda tersebut, baik statis maupun kinetis. Semakin halus permukaan benda tersebut, maka koefisien geseknya akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila permukaan bnda tersebut kasar, maka koefisien geseknya besar. 3. Koefisien gesek suatu benda (baik statis maupun kinetis) selain dipengaruhi oleh teksturnya, juga dipengaruhi oleh luas permukaannya. Apabila luas permukaan benda tersebut besar, maka koefiien gesek benda tersebut juga besar. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaannya, maka koefisien geseknya juga semakin kecil.
G.
LAMPIRAN