Professional Documents
Culture Documents
Kelompok Seni Budaya Anggota : 1. Dhiah Ayu Fitriana 2. Farida Ramadayanti Pertiwi 3. Grida Viantiska Aprillia 4. Shelyn Tungki Buana 5. M. Zaky Adnan 6. M. Wildan
PREFACE
Thank God we pray the presence of Allah SWT, for His mercy so we can complete the preparation of the subjects: Art and Culture, titled "sculpture". We hope to get good grades, and we realized that in writing this report a lot of mistakes. So we apologize if there is wrong in our report and we asked for suggestions from readers a well.
AUTHOUR
The art of carving or engraving is a decorative image with concave portions (kruwikan) and convex portions (buledan) that make up a beautiful picture. Understanding is growing up known as the sculpture is the art of forming images on wood, stone, or other materials. Indonesia began to recognize the nation carved from the stone age youth (Neolithic), ie about 1500 BC. In those days the nation Indonesia make has ancestors carved in stone axes, forging clay or other materials encountered. Motifs and carving craftsmanship of that era are still very simple. Generally n At the time, better known as the Bronze Age, ie around the year 500 to 300 BC. Materials to make the carving has been progressing is using material bronze, gold, silver and so forth. In the manufacture of carving is to use the technology cast. Motives in use on the Bronze Age is the motive meanders, tumpal, double gyre, masks, as well as animals and humans. Motif found in nekara bronze meanders from Mount Merapi near Bima. Tumpal motif found on a bronze jug from Kerinci West Sumatera, and on the outskirts of a nekara (moko from Alor, NTT. Gyre multiple motif found in nekara bronze from West Java and on the bronze vessel from kerinci, Sumatra. Motif mask found on the neck of a jug of Sumba . Nusa Tenggara, and the bronze ax from Lake Sentani, Irian Jaya. This motif describes the face and eyes that gives magical powers that could ward off evil. motif found in animals and humans nekara from Sangean. After Hinduism, Buddhism, Islam arrived in Indonesia, carving experiencing very rapid development, in the form of production design, and motive. Carvings are found in bodybadancandi and inscriptions that made people in those days to commemorate the king. Form of carvings are also found on the weapons, like a dagger and spear, tombstone, mosques, palaces, musical instruments, including gamelan and wayang. Motif carvings, in addition to describing the shape, sometimes containing a story about the gods, myths of heroism, etc.. Historical evidence heritage carvings in the period can be seen in temple reliefs in Blitar, and Prambanan temples in Central Java Mendut. When carving the wood and metal are now experiencing rapid development. And function was has shifted from things that smell magically transformed into a tool only as an ornamental motifs include wood carving saja.pada Pejajaran, Majapahit, Mataram, Pekalongan,
Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, and a variety of motifs derived of outside of java .
SENI UKIR
Seni ukir atau ukiran adalah gambar dekoratif dengan porsi cekung (kruwikan) dan bagian cembung (buledan) yang membentuk gambar yang indah. Memahami tumbuh dikenal sebagai patung adalah seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan lainnya. Indonesia mulai mengenali bangsa diukir dari zaman batu muda (Neolitik), yaitu sekitar 1500 SM. Pada hari-hari bangsa Indonesia membuat nenek moyang telah diukir di kapak batu, tanah liat atau bahan penempaan lainnya ditemui. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana. Umumnya n Pada saat itu, lebih dikenal sebagai Zaman Perunggu, yaitu sekitar tahun 500 hingga 300 SM. Bahan untuk membuat ukiran telah mengalami perkembangan yang menggunakan bahan perunggu, emas, perak dan sebagainya. Dalam pembuatan ukiran adalah dengan menggunakan teknologi cor. Motif digunakan pada Zaman Perunggu adalah motif meander, tumpal, pilin ganda, masker, serta hewan dan manusia. Motif nekara perunggu yang ditemukan di meander dari Gunung Merapi dekat Bima. Motif tumpal ditemukan pada sebuah buyung perunggu dari Kerinci Sumatera Barat, dan di pinggiran masker Motif nekara (moko dari Alor, NTT motif pilin. Beberapa nekara perunggu yang ditemukan di Jawa Barat dan di kapal perunggu dari Kerinci, Sumatera. Ditemukan pada leher kendi dari Sumba Nusa Tenggara Timur., dan kapak perunggu dari Danau Sentani, Irian Jaya. Motif ini menggambarkan wajah dan mata yang memberikan kekuatan magis yang bisa menangkal kejahatan motif yang ditemukan pada hewan dan manusia nekara dari Sangean.. Setelah Hindu, Budha, Islam tiba di Indonesia, ukiran mengalami perkembangan yang sangat pesat, dalam bentuk desain produksi, dan motif. Ukiran yang ditemukan dalam tubuh-badancandi dan prasasti yang membuat orang pada hari-hari untuk memperingati raja. Bentuk ukiran juga ditemukan pada senjata, seperti keris dan tombak, batu nisan, masjid, istana, alat musik, termasuk gamelan dan wayang. Motif ukiran, selain menggambarkan bentuk, kadang-kadang berisi cerita tentang dewa-dewa, mitos kepahlawanan, dll. Ukiran bukti peninggalan sejarah dalam periode dapat dilihat pada relief candi di Blitar, dan kuil-kuil Prambanan di Jawa Tengah Mendut. Ketika ukiran kayu dan logam yang kini mengalami perkembangan pesat. Dan fungsi itu telah bergeser dari hal-hal yang berbau ajaib berubah menjadi alat hanya sebagai motif hias termasuk ukiran kayu saja.pada Pejajaran, Majapahit, Mataram, Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan berbagai motif berasal dari luar Jawa.
1.
Motif carvings are also applied to sasanggan made of brass. (Motif ukiran juga diterapkan untuk sasanggan terbuat dari kuningan.)
2.
Flower vase and rope motif bapilin in the art of carving chisel Banjar (Bunga vas dan bapilin tali motif dalam seni ukiran pahat Banjar)
3.
eggshell carving originated in China (seni ukir cangkang telur berasal dari China)