You are on page 1of 66

IPTV Masih Terganjal Regulasi Di Indonesia Tag : Iptv, Masih, Terganjal, Regulasi, Indonesia BERITA - berita-terkini.infogue.

com - BANDUNG, JUMAT - IPTV (Internet Protocol Television) saat ini sudah banyak diaplikasi di luar negeri. Namun, untuk dipasarkan di Indonesia masih terganjal proses regulasi dan kesiapan infrastruktur. Demikian dikatakan Head of Solution rchitect Ericsson indoesia, Hindra Irawan dalam demo IPTV di Hotel Mason, Kota parahyangan, Bandung Barat, Jumat (12/12). "Sampai saat ini regulasi di Indoensia belum ditetapkan secara jelas oleh pemerintah. Karena dari segi kemampuan IPTV masuk dalam kategori telekomunikasi, untuk konten masuk dalam kategori penyiaran, dan untuk segi teknologi masuk dalam kategori internet. Terserah pemerintah mau mengizinkan di mana," ujar Hindra. Selain itu, untuk menggelar IPTV memerlukan wire (sambungan) Internet sebesar 12 Mbps per channel. Hindra memperkirakan sampai sekarang belum ada respon positif dari operator-operator telekomunikasi untuk menerapkan IPTV dikarenakan mereka masih belum ada regulasi yang jelas. Pengguna IPTV sendiri harus ditunjang oleh sebuah alat yang dinamakn set top box (STB) yang fungsinya sebagai interface pelanggan dengan sistem. "User bisa menggunakan remote untuk mengontrol sistem yang ada di STB yang menyerupai dekoder," lanjut Hindra. Di set top boxnya sendiri terdapat satau Java Virtual Machine, recorder, internet browser, chatting, serta hardisk. Dia mengatakan layanan IPTV berbeda dengan multimedia booth yang terpasang di bandara Soekarno Hatta. "Karena IPTV yang ada di Bandara Soekarno hatta semata-mata hanya mengirimkan gambar melalui IP dan tidak seperti definisi IPTV Ericsson," ujarnya. IPTV juga berbeda dengan Web TV. Untuk IPTV membutuhkan bandwidth yang besar dengan kualitas gambar mulus dan tidak patah-patah. Sedangkan web TV hanya membutuhkan bandwidth kecil sekitar 128 Kbps dan kualitas gambar lebih rendah. Menurutnya, IPTV minimal dilengkapi dengan STB yang dilengkapi

IMS (internet protocol multimedia system) yang mengkombinasikan mobile internet dan konten broadcast. Untuk infrastruktur yang direkomendasikan oleh Ericsson, setiap pelanggan harus mendapat akses Internet dengan kecepatan minimal 12 Mbps. Dia mengatakan di luar negeri tarif pengguna IPTV tidak jauh berbeda dengan TV kabel karena nantinya IPTV juga diharapkan akan bersaing dengan TV kabel. IPTV tidak hanya dapat mengatur kanal yang boleh dilihat atau tidak namun juga dapat memberikan alert kepada pengguna mengenai jadwal televisi melalui ponsel. Pengguna juga dapat mengatur perekaman acara yang diinginkan lebih bebas. "Untuk pembayarannya bisa berupa billing, pasca bayar atau bisa juga prepaid parabayar," ujarnya. Di dunia sampai saat ini sudah ada sekitar 4 juta pemakai IPTV di Amerika, Eropa, dan sebagian Asia. Untuk saat ini, sebenarnya belum ada standardisasi set top box karena sampai sekarang STB masih disesuaikan dengan sistem yang ada di negara yang menyelenggarakan IPTV. "Karena itu diselenggarakan IPTV forum di mana Ericsson selaku pemrakarsanya. Ke depan semoga ada standardisasi STB sehingga menjadi kompatibel dengan semua sistem," ujarnya. Pembautan STB juga memungkinkan dengan menjalin kerja sama dengan vendor lokal. http://www.infogue.com/article/2008/12/13/iptv_masih_terganjal_r egulasi_di_indonesia

WEDNESDAY, NOVEMBER 23, 2011

Mencicipi Layanan IPTV (Groovia TV) di Bandung


Setelah menunggu cukup lama sejak launching di Jakarta bulan Juni lalu, akhirnya awal November ini saya berkesempatan menjajal layanan IPTV Telkom yang punya ngaran Groovia TVdi Bandung. Berbekal surat sakti dari Pak Binuri selaku GM UCS Regional III, akhirnya saya mendapatkan free tanpa harus membayar biaya tambahan apapun karena dianggap sebagai pelanggan setia ... :) Soalnya kalo diinget - inget lagi, saya langganan speedy unlimited dari mulai pertama kali launching di Bandung ( maret 2005) sampai sekarang ... lumayan lama juga ya ... :D

Apa sih Groovia TV itu? Stasiun TV baru ya ? Kalo definisi, program, channel, fitur, penawaran dll. sebenernya gampang banget, tinggal baca langsung di websitenya groovia.tv disitu udah dijelasin lengkap banget, yang jelas groovia tv adalah tv berlangganan

(pay tv) yang disediakan oleh telkom untuk mendukung gaya hidup (lifestyle) masyarakat terutama di daerah perkotaan. Boleh dibilang sekarang ini kan gaya hidup kaum urban waktunya lebih banyak dihabiskan di jalan. Lho, Kok bisa? lha iya, cobain aja deh liat kemacetan jakarta yang makin hari makin parah. Bahkan sekarang udah mulai merembet ke Bandung. Nah, gara - gara macet di jalan atau mungkin siangnya sibuk kerja, seringkali melewatkan tayangan - tayangan menarik yang ada di TV.

Inget nggak waktu ulang tahun telkom tanggal 23 Oktober 2009 lalu, telkom melakukantransformasi bisnis menjadi T.I.M.E sederhananya sih gini, kalo dulu telkom hanya jualan akses nah sekarang telkom juga jualan konten. :) Jadi sebenernya IPTV ini adalah platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia yang ada saat ini. Keren banget kan ... Karena mengutilisasi kabel telepon eksisting, sehingga dimungkinkan layanan triple play (voice, internet dan video) Penasaran dong, bisa ngapain aja sih? Yuk, kita bahas bareng - bareng : FITUR YANG BIASA AJA

Lho kok biasa aja? Katanya keren banget ... eitsss jangan protes dulu bos, kali ini yang saya bahas adalah fitur standar yang bisa dinikmati oleh tv berlangganan (pay tv) manapun atau dinikmati melalui media eksisting yang umum. 1. Live TV Fitur ini sebenernya bisa kamu nikmatin disemua tv berlangganan maupun tv terestrial, yang ngebedain antara satu vendor dengan yang lain cuma pilihan paket - paket channel yang bisa dinikmati serta penawaran harganya. Jadi yaa biasa aja fitur yang ini mah 2. Music (audio only dan video clip) Rasanya ribet banget deh kalo musti nyetel TV cuma buat dengerin lagu doang, biasanya mah kalo denger lagu di laptop/pc disambi kerja. Selain itu ngedengerin lagu via mp3 player lebih enak dan hemat energi ... :) terus kalo mau liat video clip biasanya kita langsung nyelonong ke youtube atau download baru ditonton. Apalagi koleksi video clipnya masih dikit banget, belom ada PV dari band - band asal Korea dan Jepang yang akhir - akhir ini lagi naek daun :D 3. Games Sumpah kagok banget maen games disini, udah mah remote control-nya nggak responsif, eeh ditambah lagi permainannya cuma gitu - gitu doang ... nggak banget deh ... :D

4. Radio Fitur ini juga standar banget dan nggak efektif sebenernya. Soalnya kita lebih terbiasa denger radio ya di perangkat radio yang ada di HP atau di mobil. Lebih dahsyat lagi sekarang dengerradio streaming online dimana aja, kapan aja dan pake devices apa aja selama ada akses internet. Mengenai radio streaming ini kebetulan sudah saya bahas ketika menjadi narasumber di acara e-Lifestyle Metro TV bulan Mei kemaren. Penasaran ? nah ini dia videonya :

FITUR YANG LUAR BIASA Nah, ini baru fitur - fitur yang keren banget dan baru ada di groovia tv. Fitur apaan aja tuh ? 1. TV on Demand (TVoD)

Sering ngelewatin tayangan seru gara - gara telat pulang, sibuk kerja atau ketiduran nonton premiere league? atau baru nyetel HBO tapi film keren udah maen setengah jalan, pasti nyebelin banget kan? Sekarang nggak usah khawatir lagi, soalnya dengan adanya TVoD ini acara - acara kesayangan bisa kita nikmatin sampe 48 jam kebelakang. Jadi nggak bakalan ketinggalan lagi dong nonton pertandingan seru atau film - film keren ... 2. Video on Demand (VoD)

Fitur ini sebenernya nggak jauh beda sama TVoD,

cuman disini kita bisa milih film apa aja yang pengen ditonton tanpa harus ada limitasi 48 jam sebelumnya. Film - film box office dari HBO on Demand atau film Indonesia bisa kamu nikmati kapanpun. Sayangnya koleksi film disini masih dikit ... :( 3. Karaoke on Demand (KoD)

Punya bakat nyanyi atau hobby karaokean? Sering ngabisin duit ke tempat karaokean bareng temen? Nah daripada kantong bolong keseringan karaokean, mendingan karaokean di rumah aja. Dengan fitur ini kamu bebas karaokean tiap hari dirumah. Tinggal tancepin output audio dari Set Top Box ke home theater kamu udah bisa karaokean. Cuman sayangnya lagu lagunya masih terbatas banget, playlistnya juga ribet dan nggak responsif (kayak nge-LAG rasanya). 4. Time Shift TV

Pause, rewind, replay. Tagline ini yang menjadi jargon disetiap iklan groovia tv. Yap, semua fitur yang melibatkan audio dan video di groovia tv bisa dengan mudah kamu pause, rewind dan replay seenak udel tanpa harus mikir kaset kusut (inget jaman - jaman kaset video betamax dan VHS) hehehehe ... atau lagi nonton HBO (yang notabene nggak ada iklannya) terus kebelet kencing tapi takut adegan keren kelewat... lebih asik lagi kalo kamu lagi nonton TVoD terus ada iklan, tinggal dicepetin aja tuh iklannya ... hehehe ... 5. Personal Video Recording (PVR) Fitur ini memungkinkan kamu ngerekam acara - acara favorit. Disediakan storage sebesar 20 Gb (setara 20 jam) buat ngerekam acara favorit kamu. Sayangnya hasil rekamannya nggak bisa dicopy dan dijadiin file video. Lha terus fungsinya slot USB di set top box buat apa? Fungsinya cuma buat USB wireless dan USB storage biasa. Mungkin bakalan lebih asik kalo nantinya file yang kita rekam bisa dengan mudah dicopy ke flasdisk yang ditancepin ke slot USB di set top box (STB).

Berlangganan Groovia TV Setelah kamu daftar dan jaringan dipastikan ready untuk IPTV, maka untuk menikmati layanan ini kamu bakalan dikasih 1 buah home gateway dan 1 buah set top box secara cuma - cuma. Sayangnya untuk menikmati layanan high definition (HD) harus sewa set top box HD dengan biaya Rp. 100.000/bulan. Berikut ini bentuknya :

Home Gateway (tampak depan)

Home Gateway (tampak belakang)

Sebenernya homegateway ini adalah modem ADSL dengan 4 buah port LAN + wireless yang "disulap" jadi home gateway. Firmware-nya juga di kustomisasi. Walaupun mereknya ZTE, tapi interface modem rasanya mirip banget sama TP-Link (mungkin karena sudah dimodifikasifirmware-nya)

Set Top Box

Set Top Box (tampak depan)

Set Top Box (tampak belakang) Nah, sayangnya set top box ini masih menggunakan output composite video & s-video, sehingga gambarnya agak "pecah" kalo disambungin ke TV 42" ke atas. Sisitu juga ada port USB, sayangnya cuma buat USB wi-fi (bukan untuk ngerekam video). Karena IPTV ini sistemnya streaming, jadi sebenernya nggak usah pake STB-pun bisa menikmati layanan Groovia TV. Mengenai hal ini mungkin nanti akan saya bahas di postingan terpisah (biar makin penasaran) :)

http://kei-kai.blogspot.com/2011/11/mencicipi-layanan-iptv-groovia-tv-di.html

Telkom Luncurkan "Groovia TV", Televisi Interaktif Pertama di Indonesia


Share |

Jakarta, 4 Juni 2011 - Indonesia akan memasuki babak baru dalam layanan televisi dengan hadirnya Groovia TV, The 1st IPTV (Internet Protocol Television) Service in Indonesia dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) yang hari ini (4/6) diluncurkan secara komersial di Jakarta. Peluncuran komersial Groovia TV sebagai layanan IPTV pertama di Indonesia ini, merupakan upaya Telkom memperkuat portofolio bisnis media and edutainment sekaligus merevitalisasi jaringan kabel. Layanan terbaru Telkom ini berbeda dengan layanan TV berbayar lainnya. Groovia TV memiliki berbagai fitur interaktif yang belum pernah tersedia sebelumnya di dalam platform televisi berbayar manapun di Indonesia. Selain tayangan channel-channel televisi premium, Groovia TV juga mengunggulkan berbagai fitur yang memungkinkan pelanggan untuk record, pause dan rewind tayangan TV favoritnya. Selain itu ada fasilitas video on demand (VoD), game on line bahkan karaoke. IPTV merupakan platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia yang ada saat ini. Teknologi broadband yang mendukung Groovia TV, memungkinkan tersedianya layanan konvergen dalam bentuk siaran televisi, video, audio, teks, grafis, data dan telepon yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol). Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah mengungkapkan, Groovia TV bukan sekadar konten televisi yang didistribusikan lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kemampuan interaktif internet dan web, dengan kekuatan media televisi, yang disalurkan di atas jaringan broadband service Telkom. Ia berharap layanan ini bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk merasakan pengalaman baru dalam menikmati tayangan televisi. Groovia TV memungkinkan penonton televisi untuk tidak hanya pasif melihat siaran yang ada, tetapi juga aktif memilih layanan sesuai keinginan. TV berbayar lain itu sifatnya pasif tetapi Groovia TV ini interaktif sehingga sangat cocok disandingkan dengan perangkat smart television atau dikenal juga sebagai connected TV yang saat ini sudah mulai gencar dipasarkan oleh produsen televisi terkenal, jelas Rinaldi. Melalui tayangan Live TV dan VoD, Groovia TV mendukung kualitas tayangan standard definition (SDTV) dan high definition (HDTV). Kedepannya Groovia TV selain bisa disaksikan melalui perangkat televisi, juga bisa disaksikan melalui komputer atau notebook dan smartphone berkat fitur three screens yang dimilikinya. Guna mendukung layanan ini, Telkom terus mengembangkan kapasitas akses, yakni

mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband access. Rinaldi mengatakan, investasi pengembangan IPTV menyerap Dana investasi senilai Rp 50 milyar s.d Rp 100 milyar, terutama untuk mengembangkan platform IPTV, belum termasuk investasi untuk pengembangan jaringan akses true broadband. Pada 2010, kapasitas true broadband access baru mencapai 21 persen dan akan ditingkatkan menjadi 85 persen pada 2015, papar Rinaldi. Rinaldi mengatakan bahwa sampai enam bulan ke depan terhitung sejak Juni ini, Telkom berharap mendapatkan 300 ribu pelanggan Groovia TV di Jakarta. Pada tahap awal, produk ini akan dikembangkan di wilayah Jakarta terlebih dahulu sedangkan untuk menjangkau kota-kota besar lainnya di Indonesia, secara keseluruhan akan dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Ini untuk memastikan kualitas layanan sebab untuk mendukung Groovia TV ini, jaringan akses pelanggan harus mampu melayani akses broadband dengan kecepatan 6 Mbps. Kami tdak ingin main-main dengan kualitas, lanjut Rinaldi. Melalui sinergi yang baik anak perusahaan, Telkom sangat yakin dapat menciptakan pelanggan baru dan menargetkan 1 juta pelanggan IPTV dalam kurun waktu 3 tahun atau 2015 mendatang. Kami optimis bisa meraih angka tersebut bahkan bisa lebih karena pelanggan TV berbayar di Indonesia terbilang masih sangat kecil. Bandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang TV berbayar sudah mencapai 30 persen bahkan di India sudah 80 persen TV berbayar mereka kuasai," terang Rinaldi. Itulah sebabnya Telkom menilai potensi IPTV ini cukup besar walaupun segmen yang dibidik lebih ditujukan kepada segmen premium atau kelas atas. Bagi Telkom, Groovia TV adalah langkah pertama dalam penggelaran aplikasi multimedia dengan interaktivitas tinggi di atas jaringan true broadband access. IPTV menawarkan pengalaman digital yang lebih interaktif, mudah, nyaman dan lengkap bagi pelanggan Telkom Group. Menyambut commercial launching Groovia TV, Elvizar K.H., Direktur Utama TelkomVision menjelaskan, dengan diluncurkannya Groovia TV yang menggunakan platform IPTV ini, TelkomVision semakin menegaskan posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri TV berbayar dengan layanan yang paling lengkap dan inovatif. Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada konsumen, TelkomVision selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Kami yakin Groovia TV bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin dinamis, tegas Elvizar. TelkomVision adalah anak perusahaan Telkom yang mengoperasikan Groovia TV. Lebih lanjut Elvizar menambahkan, peluncuran Groovia TV ini didukung penuh oleh para content provider yang turut meramaikan acara ini dengan stand-stand hiburan serta beragam hadiah untuk pelanggan yang disponsori, antara lain oleh HBO, Max, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family, Warner TV, Discovery Channel, TLC, Discovery Turbo, Discovery Science, Home & Health, Diva Universal, Syfy

Universal, Universal, Celestial, Disney Junior, Cartoon Network, CNN, AXN, AXN Beyond, Animax, Sony Entertainment, One, Nick Jr, Nickelodeon, MTV, History, Crime Investigation, Bio, DW-TV Asia, Kix, Thrill, MGM dan Li TV. Melalui tagline Groove up your Life!, Groovia TV diharapkan dapat menyediakan produk dan konten yang berkualitas, stylish, modern, variatif dan terkini sehingga mendorong para penggunanya menjadi generasi yang positif, dinamis dan selalu terdepan.
http://www.telkom.co.id/pojok-media/siaran-pers/telkom-luncurkan-groovia-tvtelevisi-interaktif-pertama-di-indonesia.html

Senin, 28 November 2011


Mengenal Lebih Lanjut IPTV dan Groovia TV

Hai semua :3

Akhirnya di akhir november ini gue bisa nge posting blog juga. Rencana nya gue bisa nge posting jarang jarang aja sih hehe *sok eksis, Sok Terkenal, Padahal gak ada yang

baca blog nya*. Kali ini gue mau ngebicarain tentang IPTV. Apa itu IPTV ? Jabatan Baru ? Pangkat Baru ? Singkatan 4L4Y ? Atau Apa? Yuk Baca nya jangan Setengah Setengah yah

Hooyaa ! Di jaman yang dulu, Nonton bola bikin jengkel kalo lagi Kebelet pipis. Eh pas kitanya mau pipis permainan bola lagi seru seru nya. Sumpah ini namanya Bete Maksimal.. #UnyuMommentGagal Ada gak ya Solusinya biar gak kejadian seperti ini. Tapi, Dimana.. Dimanaaa dimanaa dimanaaa ~ *eh*. apakah Mungkin TV menjadi Seperti Komputer yang dapat di Sambungkan dengan INTERNET ? Oh tentu Bisa.! Nah, inilah Inti dari Tema Kita !

Survey kepada 10 Teman saya

IPTV atau Internet Protocol Television adalah Metode untuk menyalurkan gambar dan Suara Melalui IP, atau IPTV Merupakan suatu sistem yang dapat menerima dan menampilkan sebuah video streaming yang di encode sebagai serengkaian Paket Berbasis IP. IP atau Internet Protocol itu biasanya dapat ditemui di dalam Internet. Nah dalam hal ini, kita dapat menggunakan IPTV harus dengan bantuan Internet yang pastinya. Metode penerimaan signal nya ada dua cara. yaitu menggunakan Antena Penerima Signal dari Pemancar untuk Televisi Konvensial dan Kabel Untuk Televisi Kabel. Dimana Letak Perbedaan nya ? Bedanya ada pada tipe data yang dikirimkan dari satu rumah ke Satu Rumah. Hmmm, Kalau cuma pengertiannya aja gak asik yah. Yuk kita lanjutin ke Cara Kerja nya :) Cara Kerja IPTV : Decorder yang sudah tertancap di Pesawat TV di hubungkan dengan jalur Internet dalam Rumah MasingMasing. Decorder bertanggung jawab untuk menyatukan kembali paket-paket berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk Video Stream, dan Men de-code nya menjadi Gambar dan Suara. Wah

Canggih bener ya Decorder Ini :D Pengertian udah, Cara Kerja Udah, Gak apdol banget kalo gak ketemu Sama Sejarah nya ! Yuk markicut kita simak Sejarahnya ! Pada Tahun 1994, ABC World News Now adalah salah satu acara TV yang pertama kali disiarkan di Internet, dengan Menggunakan Perangkat lunak Atau Software yang bernama Konferensi Video CU-SeeMe Istilah IPTV Pertama kali keluar pada tahun1995 lho dan di cetuskan oleh Judith Estrin dan Bill Carrico. Jadi terhitung sudah 16 Tahun yang lalu IPTV ini sudah ada.. Lanjut, Yang tadi kan TV Internet, Nah Sekarang Radio Internet. Pada tahun 1998, Barulah Radio Internet muncul yang bernama audioNet yang memulai Webcast di Internet. Dari tadi Bicara Tentang IPTV, Pasti bertanya tanya. Di Indonesia ada gak sih layanan TV yang menggunakan IPTV ? Yap Jelas banget ada, Groovia TV!

Groovia TV adalah produk layanan IPTV dari PT. Telekomunikasi Indonesia dimana Groovia TVadalah Layanan Interaktif Multimedia dan Personalized yang di

deliver di atas jaringan managed IP Broadband sebagai Value added Service dari Langganan Speedy. Groovia TVbukanlah hanya sekedar Content Televisi yang di hubungkan dengan sambungan Internet Saja. Tetapi Groovia TV adalah Platform layanan yang berada di tahap lebih lanjut dari bentuk perkembangan interaksi media yang ada saat ini. Kalo kita bandingkan dengan Fasilitas TV Berbayar yang lain, Groovia TV lah yang Terbaik. Kenapa ? Karena Groovia TVdapat memungkinkan anda untuk melakukan interaksi dua arah dimana anda dapat meng-request tayangan sesuai dengan yang kalian inginkan. Misal nya Tayangan Televisi, Stasiun Radio, Video Clip, Hingga Bermain Games dengan Online ! Hm, Jadi Tertarik. Apa aja sih Keunggulannya, Lanjut yuks Groovellas ! Keunggulan Groovia TV: Adanya Layanan interaktif yang tidak tersedia di jaringan TV berbayar Yang lain, Yaitu TV On Demand atau TVoD atau Record TV dimana penonton Bebas untuk memutar ulang siaran televisi favorite anda hingga beberapa hari belakang serta Melakukan Rewind, Fast Forward, atau Pause Siaran TV yang Sedang Tayang ! Memungkinkan penonton melakukan interaksi dua arah dimana penonton Bisa me-Request tayangan sesuai dengan yang diinginkan mulai dari tayangan Televisi, Film Dalam dan Luar Negeri (TVoD), Siaran Radio, Video Clip (Music On Demand), Karaoke (Karaoke on Demand) Hingga Bermain games ~

Menggunakan IPTV dapat di Deliver bersamaan dengan internet dan VoIP diatas jaringan managed IP Broadband Dan Memberikan Tingkat Kualitas Tertentu. Haduh, Jadi Tertarik nih pake nya. Cara pasang Groovia TV dirumah gue Gimana ya ? Gampang, Caranya : Untuk berlangganan Groovia TV ada tiga cara, Yaitu : Phone In : Menghubungi Contact Center TELKOM 147 di Menu 4 Walk In : Mengunjungi Kantor Plasa TELKOM Indonesia Terdekat Web In : Mendaftar melalui Website, Kunjungi http://groovia.tv/application-form/ Thanks For Reading guys semoga berguna info yang di berikan.! Wassalam
http://colourchoval.blogspot.com/2011/11/iptv-versi-gue.html

Mengenal IPTV Juni 12, 2011 musz teknologi IPTV, KP, telekomunikasi, telkom Komentar 3

Cerita KP berlanjut nih. Setelah dari tanggal 1-8 Juni saya menempati kantor Netre Jabar di Jalan Supratman, mulai hari

Kamis 9 Juni saya bergabung dengan teman-teman di Telkom Lembong. Yeah. Pengalaman baru pun dimulai.

Dengan berpindah ke Lembong, ada beberapa keuntungan nih. Pertama, dapat ID Card Telkom, walaupun bertuliskan PKL tapi gapapa lah, jadi terlihat resmi. Secara kebetulan nomor kartunya 156 (hmm.. emang apa maksud nomor tersebut? Ada dweh..). Kemudian keuntungan kedua, masuknya jam 9. Hoho.. jadi masuknya lebih siang nih, kalau di Supratman kan saya sudah stand by semenjak jam 8. Ketiga, ruangannya kalau di Lembong tuh di NGN (New Generation Networks) Competence Centre. Di ruang tersebut, Wifinya dapat diakses bebas dengan kecepatan luar biasa (jauh lebih cepat dari speedy, youtube-an tanpa buffering), dan bisa mengamati langsung teknologi canggih terbaru yang dimiliki Telkom cem softswitch, teleconference, sampai IPTV. Jadi di ruang sini saya bisa kerja sambil ngenet dan nonton TV (hoho.. asyik ga tuh). Nah, kali ini mari kita mengenal sedikit dulu mengenai IPTV.

Apa sih IPTV?

IPTV adalah layanan pay TV yang dideliver-kan dengan media IP (Internet Protocol). Jadi tau kan singkatan IPTV, tak lain tak bukan ya Internet Protocol Television. Dalam mengembangkan layanan True Broadband, TELKOM menggunakan Home Gateway yang dihubungkan melalui Speedy, dalam men-deliver layanan IPTV. Kabarnya nih, keberadaan IPTV bakal jadi saingan utama atau bahkan menggeser para pelakon bisnis TV berlangganan (TV

kabel maupun satelit). Melalui teknologi berbasis internet ini, satu kabel bisa untuk layanan pengiriman data berbentuk suara maupun video. Terlebih lagi, teknologi itu memanfaatkan jaringan kebel telepon yang sudah banyak tersambung di rumah-rumah konsumen. So, operator ngga perlu lagi membuat jaringan baru yang memakan biaya besar.

Mengapa dikembangin IPTV?

Yah, ini karena kebutuhan layanan telekomunikasi customer cenderung berubah dari hanya sekedar untuk berkomunikasi menjadi komunikasi dan hiburan (entertaintment), bahkan kini dan di masa yang akan datang komunikasi tidak hanya sekedar untuk berkomunikasi dan hiburan, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup (life style). Emang yang namanya telekomunikasi itu ga ada matinya ya! Nah, perubahan ini juga menuntut perkembangan kapasitas bandwidth baik up-stream maupun down-stream. Juga perubahan layanan dari penyedia jasa layanan telekomunikasi dari telecommunication provider menjadi integrated Service Provider.

Apa sih kelebihannya IPTV?

Kalau saya pribadi, untuk sementara kelebihannya ya bisa nonton TV di tempat kerja. Hehe.. Itu sangat umum yah. Oke, IPTV sebenarnya punya banyak kelebihan. Telkom aja investnya antara 50-100 Miliar, masak cuma untuk bikin layanan copo.

Then, Kita bisa liat kelebihannya dari fasilitas yang ditawarkan. Pertama, Video on Demand (VoD) Service. Layanan ini memberikan penyewaan konten video secara spesifik sesuai dengan pemesanan pelanggan. Kedua, Network Personal Video Recorder (NPVR). Layanan ini memungkinkan perekaman tayangan IPTV dan dapat di-schedule pada periode tertentu. Jadi kita bisa pause rewind dan bahkan record. Ga perlu khawatir kalau dini hari kelewatan menonton liukan Lionel Messi meluluhlantakkan tim lawan, ga sempat nonton Sule memimpin lawakan Opera Van Java, atau ketinggalan acara Kick Andy. Ga sabar nunggu highlight atau malah emang ga ada siaran replaynya, bisa langsung liat tuh. Apapun program acara favoritnya, bisa direkam dengan scheduling tertentu. Ketiga, Interactivity . Merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan konten interaktif IPTV. Dengan tambahan perangkat untuk layanan IPTV yang namanya Set Top Box (STB), yang berfungsi seperti decoder TV parabola, maka tayangan TV dapat dinikmati dari jarak jauh. Bisa diakses secara mobile tanpa harus berada di dalam rumah.

Lalu kelemahannya?

Sebagai layanan baru, so pasti berbagai kelemahan muncul. Yang pertama, dan sebenarnya untuk teknologi baru bisa tertebak sih masalahnya itu-itu aja, yakni masalah harga. Groovia TV, nama untuk IPTVnya Telkom, punya tarif yang bisa dibilang sasarannya untuk kelas menengah ke atas. Menurut info yang saya baca, biaya langganan paling murah paketnya Rp695.000 per bulan untuk 1 Mbps, lalu Rp1.045.000 untuk 2 Mbps, dan Rp1.745.000 untuk 3 Mbps. Mahal ga tuh? Tapi katanya sih bagi pelanggan speedy 1 Mbps cukup menambah Rp50.000 sudah bisa

mendapatkan pelayanan Groovia TV dan menikmati 40 channel TV Hiburan. hmm.. sebenarnya bisa dipahami juga kalau background pengembangan teknologi ini untuk lifestyle, jadi emang ada unsur eksklusif. But, kalau Telkom menargetkan jutaan pelanggan dalam tahun-tahun mendatang, harusnya tarifnya lebih flat yah..

Kelemahan kedua, baru Jakarta yang bisa menikmati layanan ini. Setau saya malah baru Jakarta Selatan, entah sekarang sudah berkembang di seluruh Jakarta atau belum. Emang perlu kecermatan marketing dan teknis sih untuk teknologi baru gini. Oya, Bandung juga sudah bisa menikmati. Nih, saya nonton di kantor Telkom.. hehe.. Tentu saja ga bisa digeneralisir untuk kota Bandung ya.

**

Begitulah report kecil saya mengenai IPTV. Ditulis dengan sumber artikel Kompas dan Antara, artikel dari Netre Jabar, dan juga sempat liat barangnya langsung. Semoga saja teknologi baru ini terus berkembang, dan ke depannya bisa memberi kemanfaatan berarti bagi Indonesia tercinta. Maju terus teknologi telekomunikasi Indonesia!
http://ahmadmushofihasan.wordpress.com/2011/06/12/mengenal-iptv/

14 - TV & Radio Magazine Focus Primadona Baru TV Berbayar IPTV S aat ini jutaan tayangan video yang umumnya gratis dapat ditonton lewat internet yang disebut Internet TV atau Internet Video (misalnya You Tube, Google Video dll.). Karena sama-sama menggunakan internet, seringkali orang salah membedakan antara Internet TV dengan tayangan IPTV. Beda IPTV dengan Internet TV IPTV, yang adalah kependekan dari Internet Protocol Tele Vision, merupakan suatu layanan TV berbayar yang ditransmisikan lewat infrastruktur jaringan internet dan ditonton dirumah melalui peralatan penerima TV dengan tambahan suatu Set Top Box (STB) yang khusus untuk IPTV. Jadi jaringan IPTV adalah jaringan tertutup yang hanya dapat diakses oleh pelanggan-pelanggannya saja. Sementara Internet Video atau Internet TV adalah tayangan Video atau TV yang dapat diakses oleh siapa saja lewat jaringan internet dengan perangkat computer atau lainnya yang dapat tersambung langsung ke Internet. Perbedaan dalam pelayanan juga sangat jelas, dimana dalam IPTV terdapat berbagai layanan yang bersifat on demand maupun interaktif, yang tentunya dapat dinikmati berdasarkan tarif tertentu yang n ERINA HC. TOBING Bisnis TV berbayar kelihatannya akan semakin marak dengan kehadiran pemain baru yang seksi, yaitu IPTV. Beberapa tahun lalu, layanan IPTV masih belum dikenal oleh para pelanggan TV berbayar atau para penonton televisi, karena media transmisi

yang digunakan untuk TV berbayar hanya kabel dan satelit. Namun dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, internet ki ni menjadi media alternatip pilihan yang menyalurkan tayangan video ke pelanggan. Focus hal 14-23 IP-TV.indd 14 8/29/2011 2:01:37 AM

No. 3 - Tahun 1 September 2011 15 15 ditetapkan oleh Perusahaan penyedia jasa IPTV. Dari sifat isi program juga dapat dibedakan, dimana pada IPTV arus pengiriman isi program berlangsung secara kontinu, tapi pada Internet TV terjadi secara terputusputus (diskret), seperti pengiriman paket data per segmen. Dilihat dari format video, untuk IPTV hanya dipilih satu atau dua format tergantung pada Penyedia jasa atau Operator IPTV nya, sedangkan pada Internet video atau Internet TV, sangat beragam format video yang digunakan. Pesawat penerima pada IPTV lazimnya adalah TV set yang dilengkapi tambahan STB (Set Top Box), sedangkan pada Internet Video/TV digunakan peralatan computer pribadi (PC) desktop, laptop dan smartphone. Layanan Siaran TV Berbayar Hampir di semua Negara tersedia layanan TV berbayar baik melalui satelit, kabel maupun lewat infrastruktur internet. Untuk layanan TV kabel, Negara yang paling banyak pelanggannya adalah China dan Amerika. Berdasarkan hasil riset perusahaan riset multimedia, pertumbuhan jumlah pelanggan TV kabel tidak terlalu signifikan dibandingkan pertumbuhan pelanggan IPTV yang sangat fantastis. (Menurut MRG - Multimedia Research Group, kira-kira 45 % pertahun kenaikannya). Pertumbuhan yang sangat cepat ini adalah akibat bergesernya kebiasaan menonton atau budaya menonton khalayak, dari ruang tamu ke ruang-ruang pribadi bahkan dimana saja, dari pesawat TV ke perangkat lainnya, computer, laptop, handphone dsb, dari waktu yang biasanya malam hari bersama keluarga ke waktu yang kapan saja. Demikian pula layanan siaran TV yang biasanya diterima lewat udara, kabel atau satelit, sekarang bergeser ke internet.

Menurut Solutions Research Group (SRG), lebih dari 43 % pemirsa Amerika beralih ke internet untuk menonton acara favorit mereka, dan kira-kira 25 % dari tayangan prime time malah ditonton melalui media perekam Digital Video Recorder (DVR). Menurut riset yang dilakukan group ini, pada akhir kuartal pertama tahun 2011, dari 86 juta rumah yang terhubung ke jaringan internet, sejumlah 31 juta diantaranya menggunakan fasilitas Video on Demand IPTV. SRG menyimpulkan bahwa kebiasaan menonton dari khalayak telah sangat berubah. Tak heran kalau dimasa mendatang IPTV dapat menggeser popularitas TV kabel dari pasar layanan siaran TV berbayar. Apalagi kalau budaya masyarakat yang semakin individualis terbawa-bawa kedalam budaya menontonnya yang sangat personal. Program-program yang paling diminati seakan-akan sengaja diproduksi untuk sang penonton saja (customized program), dimana hal ini sangat dimungkinkan dalam layanan IPTV. Dari segi penjualan perangkat peralatan, perusahaan riset Infonetics membuat prediksi bahwa total penjualan peralatan IPTV yang berjumlah sekitar 1 milyar USD pada tahun 2006 akan meroket ke angka diatas 6 milyar USD pada tahun 2011. Tentunya prediksi tersebut bukan tidak berdasar, apalagi mengingat pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi beserta terjadinya konvergensi yang sangat berperan dalam mendorong percepatan implementasi IPTV baik di Negara-negara maju maupun di Negara-negara berkembang. Berdasarkan analisa dari 75 orang ahli ekonomi media terkemuka di dunia yang dihimpun oleh SNL Kagan, sebuah perusahaan penyedia data media, pertumbuhan IPTV akan sangat pesat. Diprediksi jumlah pelanggan pada tahun 2010 yang telah mencapai 40 juta, akan naik menjadi 70 juta pada tahun 2014. Media Partners Asia juga menulis laporan

yang tidak jauh berbeda, yaitu pertumbuhan dua kali lipat pelang gan TV berbayar lewat kabel, satelit dan IPTV pada tahun 2015. Dapat dimaklumi apabila akibat prediksi yang menggembirakan ini, para pebisnis termotivasi untuk melirik bisnis IPTV. Lalu, siapa-siapa yang dapat menjadi pemain kunci dalam industri ini? Pemain Kunci di Bisnis IPTV Para pemain kunci di bisnis ini terdiri dari perusahaan telekomunikasi yang jelas-jelas sudah memiliki infrastruktur (walaupun belum tentu cukup baik), perusahaan TV kabel yang sudah menggelar infrastruktur kabel nya, Internet Service Provider (ISP), Penyelenggara telekomunikasi bergerak, Perusahaan Listrik Negara, para Broadcaster atau Penyelenggara layanan siaran TV terrestrial, Wireless Broadband Provider (WBB), Penyelenggara siaran TV lewat internet (Internet TV) serta penyedia konten. Di Indonesia, layanan IPTV sebenarnya telah dimulai oleh beberapa hotel tertentu untuk pelanggan terbatas di hotel tersebut. Sementara layanan IPTV di Jakarta secara resmi dicanangkan oleh sebuah perusahaan penyedia baru yang merupakan kerjasama PT Telkom dan PT Indonusa Telemedia pada bulan Juni yang lalu dengan nama dagang Groovia. IPTV ini masih sangat terbatas daerah layanannya karena tergantung pada kondisi infrastruktur yang belum merata diseluruh Jakarta.Demi memanjakan pelangganpelanggan IPTV nya, Groovia menyediakan 82 saluran dari berbagai jenis tayangan, layanan video on demand dan rekaman program yang disimpan dalam Network Video Recorder selama dua hari. Tentunya setiap pemain mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing pada saat memasuki bisnis IPTV. Sebagai contoh, perusahaan Telekomunikasi sangat berpengalaman dalam penyediaan infrastruktur dan menguasai teknologi namun dari segi

penyediaan konten, perusahaan telekomunikasi masih harus belajar banyak. Sebaliknya para TV broadcaster sangat berpengalaman dalam penyediaan konten, namun belum menguasai infrastruktur yang dibutuhkan dalam bisnis IPTV ini. Demikian pula pemainpemain lainnya yang masing-masing piawai dalam bidangnya, tapi untuk sukses masih perlu bersinergi dengan pemain lainnya. Walaupun pemain-pemain kunci tersebut diatas sudah memang ada sejak awal, tidak tertutup kemungkinan untuk munculnya pemainpemain baru yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Internet, Telekomunikasi dan broadcasting. Pemain-pemain baru ini dapat sukses bila dengan cermat memperhitungkan bisnis model yang akan diterapkannya. hal 14-23 IP-TV.indd 15 8/29/2011 2:01:38 AM

16 - TV & Radio Magazine B eberapa ahli berkata bahwa bisnis ini hanya dapat berhasil bila jumlah pelanggannya dapat mencapai 100.000 pelanggan. Disamping jumlah pelanggan yang tentunya harus diusahakan sebanyak mungkin, terdapat beberapa hal penting yang harus dicermati bahkan disiasati kalau ingin bisnis IPTV berhasil. Pertama adalah Konsep, bisnis seperti apa yang ingin dikerjakan, apakah IPTV murni, atau hybrid dengan layanan lainnya. Kemudian bagaimana arsitektur dari system, bagaimana infrastruktur yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunaknya. Perencanaan dan disain sistem serta pemilihan perangkat terutama media servernya harus benar-benar sesuai dengan jenis dan jumlah layanan yang akan ditawarkan. Tidak boleh terlupakan bagaimana transmisi yang akan dipilih, unicast atau multicast serta bagaimana sistem distribusinya serta detail perangkat keras lainnya yang diperlukan untuk membangun suatu sistem IPTV yang dapat memberi keuntungan. Selanjutnya perlu disiapkan pula perangkat lunak untuk manajemen pelanggan, manajemen konten, copy right, penyediaan program Guide, dan yang tak kalah pentingnya adalah pemilihan sistem conditional access nya (CAS). Perangkat lain yang tidak dapat diremehkan adalah Billing system dan tentunya sebelumnya, operator harus menetapkan kategori dari layanan, baik on demand maupun layanan interaktif atau layanan dasar berupa tayangan TV dari saluran TV off air.

Di ujung penerima, perangkat STB (set top box) juga tidak boleh luput dari perhatian karena umumnya ada dua tipe yang tersedia, HDTV dan SDTV. STB yang HDTV biasanya dapat menerima program SDTV namun tidak sebaliknya, padahal sebagian dari saluran video yang ditawarkan sudah dalam kualitas HDTV. Sistem penjualan yang diterapkan juga penting dipertimbangkan, apakah STB disediakan oleh Penyedia layanan atau dibeli oleh pelanggan masing-masing karena akan menyangkut kemudahan setting peralatannya. Disamping pemilihan system, perangkat keras dan perangkat lunak, satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah konten. P emilihan konten harus betul-betul jeli dan dapat mengantisipasi selera pemirsa dan tren saat itu. Variasi dari konten juga harus sangat banyak da n dapat memenuhi keinginan segala usia dan gender, karena harus ada yang membuat IPTV ini sangat menarik yaitu, konten yang beragam, pengalaman menonton yang berbeda karena merasa dilibatkan (tayangan interaktif) serta perasaan diistimewakan (karena boleh memilih sesuai dengan selera sendiri). Sebagai revenue dari IPTV dapat diharapkan pertama dari iuran pelanggan yang tarifnya dibuat attraktif. Kedua, dari layanan on demand berdasarkan jenis layanan yang ditetapkan penyelenggara. Layanan on demand biasanya dibuat kategorinya, dimulai dari True Video On Demand

(TVOD), Near VOD (NVOD), Subscription VOD (SVOD), Free VOD (FVOD) sampai dengan Everything On Demand (EOD). Demikian pula untuk layanan rekaman, dibuat kategori tarif tersendiri, seperti layanan Personal Video Recorder (PVR) dan Network PVR (NPVR). Juga biasanya tersedia layanan Pay Per View (PPV). Pemasukan lainnya adalah dari layanan interaktif berupa games, tutorial, maupun acara hiburan lainnya. Iklan yang didesain khusus untuk target pemirsa tertentu sangat potensial menyumbang keuntungan untuk bisnis ini. Kalau layanan TV berbayar lainnya seperti kabel TV atau TV berlangganan lewat satelit hanya mengandalkan iuran dan iklan yang bersifat umum, lain halnya dengan IPTV yang lebih memungkinkan untuk mendatangkan revenue dari berbagai sumber. Bila dapat dikelola dengan strategi yang cerdas, bersinergi dengan partner yang tepat, niscaya IPTV akan menjadi primadona diantara para pemain TV berbayar lainnya. Hal-Hal yang Penting Dicermati hal 14-23 IP-TV.indd 16 8/29/2011 2:01:40 AM

No. 3 - Tahun 1 September 2011 17 n Arief Hamdani Gunawan ImPlemenTasI IPTV dI BerBagaI negara dI asIa Saat ini MOD memberikan biaya berlangganan per bulan termurah yaitu sekitar 89 yuan / NT$ (atau sekitar Rp 27 ribu) untuk 21 kanal dan biaya termahalnya adalah sekitar 359 yuan / NT$ (atau sekitar Rp 103 ribu). TAIwAN Chunghwa Telecom operator telekomunikasi terbesar di Taiwan berencana untuk menumbuhkan pelanggan IPTV-nya menjadi 2 kali lipat dalam tahun ini, sehingga menjadi 1 juta pemirsa. Nama layanan IPTV yang ditawarkan oleh Chunghwa Telecom yaitu MOD (movie-on-demand). Layanan IPTV di Taiwan dari Chunghwa Telecom tersebut saat ini sedang dijajaki untuk dapat dikerjasamakan di China daratan melalui kerja sama dengan China Telecom. Saat ini platform MOD sedang disiapkan untuk memberkan layanan telekomunikasi triple-play (video, Internet dan komunikasi suara). Adapun pengembangan MOD ini akan didukung oleh pemain besar, seperti Ericsson, Alcatel Lucent, Nokia Siemens Networks, dan Seachange yang saat ini tengah diverifikasi oleh Chunghwa Telecom. Adapun tawaran Ericsson untuk memberikan layanan IPTV dibungkus dalam tampilan-tampilan yang mewah yang disajikan pada pemirsa IPTV, seperti digambarkan berikut ini: Nama Produk Penyelenggara Situs Resmi Taiwan

http://mod.cht.com.tw Hong Kong http://www.now-tv.com Singapura http://mio.singtel.com Indonesia http://groovia.tv Saat ini melalui infrastruktur IP sudah dimungkinkan diberikan layanan IP dengan kualitas yang terjamin dengan nama teknologi yang populer adalah IPTV. Tulisan ini akan membahas implementasi IPTV di berbagai negara di Asia. IPTV yang digelar di Asia tersebut antara lain: Gambar Layanan IPTV dari Ericsson Focus hal 14-23 IP-TV.indd 17 8/29/2011 2:01:41 AM

18 - TV & Radio Magazine HONG KONG PCCW operator telekomunikasi terbesar di Hong Kong meluncurkan IPTV pada September 2003 dan saat ini memiliki pelanggan IPTV terbesar di Asia, yaitu sejumlah lebih dari 1 juta pelanggan, sehingga berdasarkan statistik di Hong Kong di mana setiap rumah/apartemen rata-rata memiliki 3 orang penghuni, maka viewer untuk IPTV di Hong Kong mencapai lebih dari 3 juta orang. Nama layanan IPTV yang ditawarkan oleh PCCW yaitu now TV. Ruang PCCW now Broadband TV Studio PCCW menangani berbagai solusi dalam IPTV menjadi PCCW MediaCore Solution, antara lain meliputi; STB untuk MPEG 2 dan MPEG 4 decoding Solusi hybrid IPTV untuk terrestrial atau satellite TV Layanan konsultasi untuk mengintegrasikan modul IPTV Saat ini nowTV mem be rikan biaya ber lang ganan per bulan ter murah yaitu 118 HK$ (atau sekitar Rp 130 ribu). Di samping itu pemirsa da pat juga berlanggan HD untuk movie dengan harga 138 HK$ (atau sekitar Rp 152 ribu) per kanalnya. Salah satu layanan yang menarik pada nowTV yang bisa dinik mati di Hong Kong ada lah pembelian tiket film melalui televisi, bahkan sam pai dengan bisa me milih kursi tempat du duk yang diinginkan, seperti di ilus trasikan sebagai be rikut: PCCW MediaCore Solution Pembelian Tiket Film melalui nowTV

SINGAPuRA SingTel operator telekomunikasi terbesar di Singapura meluncurkan IPTV pada tanggal 1 Januari 2001 dan saat ini telah memiliki lebih dari 400 ribu pelanggan. Nama layanan IPTV yang ditawarkan oleh SingTel yaitu mio TV. Paket Dukungan Perangkat yang Ditawarkan untuk Pelanggan MioTV Saat ini mio TV memberikan biaya berlangganan termurah yaitu sekitar 16 SG$ (atau sekitar Rp 113 ribu) untuk 20 kanal sampai dengan sekitar 40 SG$ (atau sekitar Rp 282 ribu) untuk 59 kanal. Pengembangan mio TV ini akan merambah juga ke arah mobile TV, yang saat ini tengah digeluti oleh Nokia Siemens Networks. Gambar Ilustrasi mio TV on Mobile Indonesia saat ini memasuki babak baru dalam layanan televisi dengan hadirnya Groovia TV, The 1st IPTV (Internet Protocol Television) Service in Indonesia dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) yang awal Juni yang lalu diluncurkan secara komersial di Jakarta. Peluncuran komersial Groovia TV sebagai layanan IPTV pertama di Indonesia ini, merupakan upaya Telkom memperkuat portofolio bisnis media an d edutainment sekaligus merevitalisasi jaringan kabel. Gambar Ruang IPTV Operation untuk Groovia TV (sumber: http://kun.co.ro/2011/07/12/groovia/) Layanan terbaru Telkom ini berbeda dengan layanan TV berbayar lainnya. Groovia TV memiliki berbagai fitur interaktif yang belum pernah tersedia sebelumnya di dalam platform televisi berbayar manapun di Indonesia. Selain tayangan channel-channel televisi premium, Groovia TV juga mengunggulkan berbagai fitur yang memungkinkan pelanggan

untuk record, pause dan rewind tayangan TV favoritnya. Selain itu ada fasilitas video on demand (VoD), game on line bahkan karaoke. IPTV merupakan platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia yang ada saat ini. Teknologi broadband yang mendukung Groovia TV, memungkinkan tersedianya layanan konvergen dalam bentuk siaran televisi, video, audio, teks, grafis, data dan telepon yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol). Pada tahun pertamanya, Groovia direncanakan akan meliputi layanan: TV on demand, yaitu content televisi yang bersifat interaktif, dengan fasilitas rekaman di jaringan, yang memungkinkan pengendalian seperti pada video: pause, rewind, replay, scheduled report, dan lain-lain. Video on demand, yaitu content multimedia non-televisi yang disertakan dalam layanan ini, termasuk film video, musik, karaoke, dan lain-lain, dengan berbagai bentuk interaksinya. Web service, yaitu interaktivitas dunia maya yang dipadukan ke dalam sistem televisi. Di dalamnya akan dimasukkan misalnya Indonesia 18 - TV & Radio Magazine hal 14-23 IP-TV.indd 18 8/29/2011 2:01:42 AM

No. 3 - Tahun 1 September 2011 19 Teknologi canggih untuk memanjakan pemirsa TV yang ditawarkan oleh Nokia Siemens Networks adalah Ubiquity Multiscreen TV Platform. Ilustrasi Ubiquity Multiscreen TV Platform dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar Arsitektur Ubiquity Multiscreen TV Platform Melalui Ubiquity Multiscreen TV Platform, pemirsa TV akan lebih dimanjakan untuk dapat mentransfer layanan yang ad a di komputer maupun layanan yang ada di mobile handset yang dimilikinya untuk dapat dinikmati pesawat TV yang terhubung ke IPTV. Layanan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut; Gambar Layanan Ubiquity Multiscreen TV Platform jejaring dan media sosial, berita, informasi cuaca, saham, dan lain-lain. Di tahun berikutnya, e-advertising, e-transaction, dan e-shopping diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam Groovia. Dari sisi infrastruktur, diharapkan integrasi antara IPTV, SDP, dan platform lain, seperti content & applications store, dapat dilakuka n dengan lancar, membentuk ekosistem interaksi multimedia yang efisien dan nyaman. Groovia TV bukan sekadar konten televisi yang didistribusikan lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kemampuan interaktif internet dan web, dengan kekuatan media televisi, yang disalurkan di atas jaringan broadband service Telkom. Ia berharap layanan ini bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk merasakan pengalaman baru dalam menikmati tayangan televisi. Groovia TV memungkinkan penonton televisi untuk tidak

hanya pasif melihat siaran yang ada, tetapi juga aktif memilih lay anan sesuai keinginan. TV berbayar lain itu sifatnya pasif tetapi Groovia TV ini interaktif sehingga sangat cocok disandingkan dengan perangkat smart television atau dikenal juga sebagai connected TV yang saat ini sudah mulai gencar dipasarkan oleh produsen televisi terkenal. Melalui tayangan Live TV dan VoD, Groovia TV mendukung kualitas tayangan standard definition (SDTV) dan high definition (HDTV). Kedepannya Groovia TV selain bisa disaksikan melalui perangkat televisi, juga bisa disaksikan melalui komputer atau notebook dan smartphone berkat fitur three screens yang dimilikinya. Guna mendukung layanan ini, Telkom terus mengembangkan kapasitas akses, yakni mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband access. Rinaldi mengatakan, investasi pengembangan IPTV menyerap dana investasi senilai Rp 50 milyar s.d Rp 100 milyar, terutama untuk mengembangkan platform IPTV, belum termasuk investasi untuk pengembangan jaringan akses true broadband. Adapun pada 2010, kapasitas true broadband access baru mencapai 21 persen dan akan ditingkatkan menjadi 85 persen pada 2015. Sampai enam bulan ke depan terhitung sejak Juni ini, Telkom berharap mendapatkan 300 ribu pelanggan Groovia TV di Jakarta. Pada tahap awal, produk ini akan dikembangkan di wilayah Jakarta terlebih dahulu sedangkan untuk menjangkau kota-kota besar lainnya di Indonesia, secara keseluruhan akan dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Untuk memastikan kualitas layanan sebab untuk mendukung Groovia TV ini, jaringan akses pelanggan harus mampu melayani akses broadband dengan kecepatan 6 Mbps. Melalui sinergi yang

baik anak perusahaan, Telkom sangat yakin dapat menciptakan pelanggan baru dan menargetkan 1 juta pelanggan IPTV dalam kurun waktu 3 tahun atau 2015 mendatang. Telkom optimis bisa meraih angka tersebut bahkan bisa lebih karena pelanggan TV berbayar di Indonesia terbilang masih sangat Gambar Arsitektur IPTV (sumber: http://kun.co.ro/2011/07/12/groovia/) kecil. Bandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang TV berbayar sudah mencapai 30 persen bahkan di India sudah 80 persen TV berbayar mereka kuasai. Itulah sebabnya Telkom menilai potensi IPTV ini cukup besar wala upun segmen yang dibidik lebih ditujukan kepada segmen premium ata u kelas atas. Bagi Telkom, Groovia TV adalah langkah pertama dalam penggelaran aplikasi multimedia dengan interaktivitas tinggi di atas jaringan true broadband access. IPTV menawarkan pengalaman digital yang lebih interaktif, mudah, nyaman dan lengkap bagi pelanggan Telkom Group. Dengan diluncurkannya Groovia TV yang menggunakan platform IPTV ini, TelkomVision semakin menegaskan posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri TV berbayar dengan layanan yang paling lengkap dan inovatif. Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada konsumen, TelkomVision selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Groovia TV diprediksi bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin dinamis.. Peluncuran Groovia TV ini didukung penuh oleh para content provider yang turut meramaikan acara ini dengan stan-stan hiburan serta beragam hadiah untuk

pelanggan yang disponsori, antara lain oleh HBO, Max, HBO Signature, HBO Hits, HBO Family, Warner TV, Discovery Channel, TLC, Discovery Turbo, Discovery Science, Home & Health, Diva Universal, Syfy Universal, Universal, Celestial, Disney Junior, Cartoon Network, CNN, AXN, AXN Beyond, Animax, Sony Entertainment, One, Nick Jr, Nickelodeon, MTV, History, Crime Investigation, Bio, DW-TV Asia, Kix, Thrill, MGM dan Li TV. Melalui tagline Groove up your Life!, Groovia TV diharapkan dap at menyediakan produk dan konten yang berkualitas, stylish, moder n, variatif dan terkini sehingga mendorong para penggunanya menjadi generasi yang positif, dinamis dan selalu terdepan. Semoga IPTV di Indonesia dapat terus berkembang dan pada akhi rnya dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat, sehingga dapat juga digunakan sebagai barometer teknologi. hal 14-23 IP-TV.indd 19 8/29/2011 2:01:43 AM

20 - TV & Radio Magazine definition (HDTV) melalui tayangan Live TV dan VoD (Video on Demand-red). Untuk mendukung layanan ini, Telkom berupaya mengembangkan kapasitas akses, yakni mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband access, tambah Rinaldi. Lebih lanjut Rinaldi mengungkapkan, investasi pengembangan IPTV menyerap dana investasi lebih dari 100 milyar, terIPTV ala Telkom Setelah berulang kali direncanakan segera merilis siaran TV via IP (Internet Protocol), PT Telkom Indonesia akhirnya baru mampu mewujudkan segenap rencananya pada tanggal 4 Juni 2011, dengan meluncurkan IPTV (Internet Protocol Television) bernama Groovia TV. Lewat sebuah acara peluncuran yang dikemas cukup meriah di Gandaria City, Jakarta, Groovia TV pun siap dinikmati publik. Khususnya, public yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah mengungkapkan, Groovia TV bukan sekedar konten televisi yang didistribusikan lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kemampuan interaktif internet dan web, dengan kekuatan media televisi, yang disalurkan di atas jaringan servis broadband. G roovia TV memungkinkan penonton televisi untuk tidak hanya pasif melihat siaran yang ada, tetapi juga aktif memilih layanan sesuai keinginan. TV berbayar lain itu sifatnya pasif, tetapi Groovia TV ini interaktif sehingga san gat cocok disandingkan dengan perangkat smart television atau

dikenal juga sebagai connected TV, kata Rinaldi. Groovia TV p un mendukung kualitas tayangan standard definition (SDTV) dan high Focus hal 14-23 IP-TV.indd 20 8/29/2011 2:01:43 AM

No. 3 - Tahun 1 September 2011 21 utama mengembangkan platform IPTV, belum termasuk investasi untuk pengembangan akses true broadband. Pada tahun 2010, kapasitas true broadband access baru mencapai 21 persen dan akan ditingkatkan menjadi 85 persen pada tahun 2015, jelas Rinaldi. Rinaldi pun mengatakan bahwa sampai enam bulan ke depan terhitung sejak Juni 2011, Telkom berharap untuk mendapatkan 30 ribu pelanggan Groovia TV di Jakarta. Pada tahap awal, produk ini akan dikembangkan di wilayah Jakarta (Selatan) terlebih dahulu, sedangkan untuk menjangkau kota-kota besar lainnya di Indonesia, secara keseluruhan akan dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Kami optimis bisa meraih angka tersebut. Bahkan, bisa lebih, karena pelanggan TV berbayar Indonesia terbilang masih sangat kecil. Bandingkan dengan Negara tetangga , Malaysia yang TV berbayarnya sudah mencapai 30 persen. Bahkan, di India sudah 80 persen, terang Rinaldi. Teknologi Secara umum, IPTV merupakan siaran TV via IP (Internet Protocol) yang bisa dikelompokkan menjadi dua. Pertama, siaran TV via IP yang bersifat closed network. Kedua, siaran TV via IP yang bersifat publik. Menurut Aris Hartoni, Direktur IT dan Konten, IPTV yang dikembangkan Telkom adalah siaran TV via IP yang bersifat closed network. Hal ini bisa membuat tampilan kualitas gambar lebih baik, bisa berlayar besar, memiliki resolusi tinggi atau berkualitas high definition (HD), dan aman dari sisi pemakaian. Artinya, aman dan tidak bisa ditonton oleh orang lain yang memang tidak mempunyai hak menonton. Selain itu, bisa pula dijamin kualitas servisnya karena jaringan pun secara selektif dipilih. Dengan kata lain, walaupun mereka memiliki Set Top Box dan modem, tetapi bila tidak tersambung

ke jaringan IPTV yang closed network, maka tidak bisa menyaksikan siaran TV yang dipancarkan. Cara Kerja Dalam proses pengiriman sinyal audio dan video (konten) melalui Internet Protocol yang berasal dari sumber konten hingga pelanggan atau pemirsa, khususnya yang dilakukan Groovia TV, Aris Hartoni menjelaskannya secara sederhana. Dimulai dari konten misalnya yang live channel baik dari kanal mancanegara maupun lokal yang dipancarkan sumber dan diterima IRD (Integrated Receiver Decoder) dari dish farm (tempat antenna-antena parabola menangkap siaran). Konten kemudian diolah di IRD dan dikirim ke Enkoder yang diteruskan ke switch. Dari switch tersebut masuk ke Metro Ethernet Telkom (jembatan dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider). Semua berbasis IP. Lalu, dikirim ke Middleware (berlokasi di Gambir-Jakarta). Metro Ethernet Telkom diperlukan karena beda lokasi antara pemancar (headend- di sini antara lain terdapat penguat audio, penguat video) yang berada di Cibinong-Bogor dengan Middleware. Penggunaan headend di Cibinong dikarenakan pertama menghindari interferensi dan kedua, memang di sana sudah ada dish farm. Middleware perangkat di tengah sebagai interface antar-konten sebelum diterima pelanggan. Middleware merupakan aplikasi yang memungkinkan penonton atau pemegang Set of Box bisa menonton atau menyim ak siaran. Dalam Middleware termasuk di dalamnya, VoD server, CASConditional Access, DRM, game server, billing system, di dalamnya

juga terdapat perangkat streaming software. Dari Middleware keluar ke Metro Ethernet Telkom yang kemudian menyebar yang disebut multicast. Metro Ethernet ini juga dibuat closed network, bukan Ethernet yang open. Jadi dibikin khusus IPTV terhubung ke nodenode pelanggan, seperti DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer- sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer -Red) yang masih optik lewat kabel (over wire). Istilah generiknya home gateway terus diterima Set of Box dan konten pun bisa tampil di TV pelanggan , papar Aris Hartoni (Detail bisa lihat skema). Aplikasi Lapangan Saat ini, layanan IPTV Telkom tersebut belum bisa dinikmati di seluruh Indonesia. Menurut Aris, tahap pertama IPTV hanya bisa dinikmati di Jakarta yang dimulai dari Jakarta Selatan. Hal ini dikarenakan IPTV ingin fokus di satu lokasi, dan banyak faktor lainnya. Jaringannya pun dipilih. Jadi, jaringan yang benar-benar bagus karena untuk menyalurkan IPTV itu membutuhkan bandwith (lebar pipa) minimal 6 MB. Sebenarnya secara teknis, video itu cukup 2 MB. Kita ada desain 2,3 MB. Namun, kita butuh juga untuk multicastnya. Jadi, kita harus siapkan kita harus siapkan juga unicast untuk VoD (Video on Demand) server untuk layanan VoD, untuk layanan time shift, untuk rewind, TV on Demand, itu semua memakai memakai traffic unicast, sehingga kita harus siapkan lagi paling tidak 2

MB sehingga 2 plus 2,3 sekitar 4,5 (dibulatkan-red). Kita pun harus menyiapkan traffic untuk speedy (layanan internet Telkom). Pelan ggan perlu akses internet Speedy paling tidak 1-2 MB sehingga (total) hal 14-23 IP-TV.indd 21 8/29/2011 2:01:43 AM

22 - TV & Radio Magazine 2+ 2,3 (dibulatkan 2,5)+1 dibulatkan menjadi 6 MB. Hal ini untuk Standar Definition (SD). Kalau kita mau menghantarkan yang High Definition (HD) itu beda lagi karena untuk video High Definition butuh minimal 6-8 MB, sehingga bila kita memulai (layanan) High Definition, pelanggan minimal harus bisa akses 10-12 MB. Untuk saat ini, sudah ada (provide) yang HD, tapi jumlahnya belum banyak karena terkait dengan kualitas kabel yang digunakan. Terus terang, pelanggan yang kita layani adalah pelanggan yang kabel (wire)nya berjarak dari DSLAM atau node-node terdekat Telkom paling yang 1,5 KM. Diluar itu sementara belum atau kita ganti dengan optik (Fibre Optic) atau fibre untuk home. uji Coba dan Kendala Teknologi IPTV yang digunakan Telkom saat ini tentunya memiliki alur yang cukup panjang. Dimulai dari riset, uji coba, hingga dirilis menjadi layanan komersial. Menurut Aris, sebetulnya riset atau uji coba untuk IPTV ini sudah dilakukan sejak empat tahun silam dan dilakukan dengan berbagai vendor berbeda. Kita dulu pernah bekerja sama dengan vendor dari Hongkong . Salah satu vendor d ari China dan vendor yang lain. Nah, kita pun telah melakukan internal trial sejak bulan Oktober 2010 hanya 100 line/ pelanggan (khusus karyawan Telkom) dan mulai Februari 2011, kita melakukan exter nal trial ke pelanggan Telkom. Totalnya 300 pelanggan termasuk internal

trial. Sasaran eksternal trial itu adalah beberapa figure public, beberapa pemerhati media, dan beberapa VVIP untuk mencoba termasuk di bagian regulator (Pengambil Kebijakan) agar mereka lebih memahami IPTV secara lebih real itu seperti apa, jelas Aris. Aris menambahkan, selama trial berlangsung, selain Jakarta (external trial) juga Bandung (internal trial). Seperti lazimnya sebuah uji coba (trial), kendala pun menjadi bagian dari trial. Kendala ini muncul karena berbagai hal. Mulai dari IPTV sebagai teknologi baru yang memiliki karakter interaktif sehingga banyak servis yang muncul dan menjadi kendala, kualitas jaringan kabel yang sedari awal tidak sepenuhnya dirancang untuk menyalurkan video lebih ke suara sehingga harus dikembangkan atau improve, hingga cuaca ekstrim yang cukup konsisten melanda negeri ini seperti hujan panas yang tidak biasa. Seiring waktu, kendala-kendala tersebut bisa diatasi. Aplikasi & Perangkat Untuk menggunakan IPTV, calon pelanggan secara teknis tidak perlu lagi menggunakan atau memasang jaringan baru. Calon pelanggan cukup menggunakan line speedy (jaringan layanan internet Telkom) yang sudah dimilikinya. Hal ini dikarenakan layanan IPTV Telkom disalurkan melalui platform jaringan yg terpisah dengan jaringan internet speedy. Hanya memanfaatkan jaringan fisik kabel lokal yg sama. Sifatnya sharing, papar Aris. Selama kabel itu baik dan diukur bisa menyalurkan gambar sebesar 6 MB, sudah tingal dilengkapi STB (Set Top Box), tambahnya. Aris mengakui, untuk menjaga kualitas siaran, peranti pendukung seperti modem bisa diganti.

Seperti diketahui saat menggunakan speedy, masyarakat pengguna layanan Speedy tak jarang menemui gangguan teknis salah satunya berupa kelambatan akses internet. Tak heran, bila persepsi kelambatan serupa bakal muncul tatkala jalur yang sama digunakan untuk IPTV, baik saat menggunakan internet atau IPTV. Menurut Aris, gangguan speedy memang banyak sekali faktor. Hal ini bisa juga dipicu oleh modem yang digunakan. Speedy hanya (membutuhkan) 384 Kb, 512 Kb . Begitu mau disalurkan IPTV, jaringannya juga harus dicek terlebih dahulu. Karena biasanya pelanggan speedy kalau jaringannya terputus 1-2 detik kan tidak terasa, hal 14-23 IP-TV.indd 22 8/29/2011 2:01:43 AM

No. 3 - Tahun 1 September 2011 23 dan connect-nya pun cepat lagi, tetapi kalau (IPTV) sudah hilang 5 detik saja mata pun sudah terganggu. Speedy itu kan ada akses untuk keluar negri, karena banyak server juga yang di luar negri. Tetapi kalau IPTV itu tidak perlu

ke jaringan luar negri, hanya tetap di Jakarta saja (dan kendala seperti gangguan koneksi pun berkurang). Mancanegara Aplikasi IPTV yang merupakan pertama di Indonesia, khususnya secara komersial tak lepas dari efek keberhasilan teknologi tersebut saat diaplikasikan operator IPTV di Negara lain. Menurut Aris, paling tidak ada dua yang bisa dijadikan acuan. Pertama adalah NOWTV di Hongkong. NOW (Network Of the World)-TV layanan ini dioperasikan oleh operator telekomunikasi Hong Kong terkemuka Pacific Century Cyberworks Limited (PCCW), melalui anak perusahaannya, PCCW VOD Limited. Pelanggannya sekitar 1,2 juta. Kedua, Orange di Perancis. Orange merupakan produk yang dioperasikan France Telecom. Diluar itu, negara Italia juga terbilang sukses menggelar IPTV. Bahkan, Singapura, jasa IPTV-nya pun sudah memiliki sekitar 400.000 pelanggan. Setelah kurang lebih setahun beroperasi. Konten dan Fitur S elain infrastruktur yang tertata baik, konten dan fitur layanan yang beragam bisa menjadi daya tarik bagi calon pelanggan atau pengguna. Hal ini sangat disadari Telkom. Karenanya, konten dan fitur pun menjadi perhatian utama. Menurut Aris, saat ini Groovia TV mempunya konten lokal yaitu channel Telkom Vision dan Groovia Music. Dan kedepannya akan ditambah lagi untuk channel sport, yaitu channel yang menyuguhkan acara-acara sport. Ada pula channel lifes tyle dan channel anak, tetapi itu masih dalam planning, dan ini (semua) sudah termasuk dalam channel basic, jelas Aris. Mengenai fitur, Aris mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dinikmati

pelanggan yang menjadi kelebihan IPTV. Kalau TV biasa hanya broadcast satu arah, (tetapi) IPTV bersifat interaktif. Terkait itu, salah satu fitur yang paling diunggulkan adalah time/rewind TV itu bisa di-rewind sampai dua jam. Fitur lain adalah fitur on demand (TVoD-TV on Demand/ recorder). Misalnya, acara (yang diputar) pagi hari, penonton (yang tidak sempat) bisa menontonnya pada malam hari. Acara itu juga bisa diminta untuk direkam sampai dua hari sejak acara tersebut diputar. Jadi, acara kemarin tidak akan terlewat, dan penonton bisa menontonnya hari ini, , jelas Aris. Aris menambahkan, untuk menggunkan fitur tersebut, penonton tidak perlu recorder terendiri di rumah, tidak perlu punya hard disc, karena hal ini semua semua tersimpan dalam fitur dan aplikasi IPTV yang digunakan. Fitur lainnya adalah VoD (Video on Demand) dan Karaoke on Demand. Dalam Karaoke on Demand, kita menyiapkan sampai 300 judul lagu, termasuk di dalamnya lagu barat dan lagu local. Adapula Music on Demand. Kalau Music on Demand hanya ada musik, tidak ada gambarnya (hanya audio-red). Hal ini semua sudah ada di basic fitur TV. Selain itu, akan ada fitur-fitur seperti perkiraan cuaca. Untuk perkiraan cuaca saat ini belum disiapkan, karena harus selalu up date setiap hari. Akan ada pula fitur-fitur tambahan seperti, social networking, facebook, bisa

browsing dari internet, home shooping, dan game online, sedangkan kalau home shopping, kita bisa berbelanja online melalui IPTV, tanpa harus takut ada penipuan, karena kita berkerja sama dengan penyedia layanan, dan semua providernya terhubung ke server IPTV. Sesudah belanja secara online, kita bisa membayar melalui kartu kredit. Nah, ini yang akan kita kembangkan. Di IPTV kita juga akan mengadakan chatting antarpelanggan IPTV. Hal ini bisa menggunakan berbagai macam TV apapun/ TV HD. Ada yang dinamakan ANTVR ini mirip sekali dengan TVoD, hanya untuk memesan tayangan televisi yang sudah disiarkan dua hari yang lalu atau beberapa hari yang akan datang, papar Aris. Sekarang sudah memakai (istilah) prime time menjadi my time. Jadi, kapan pun kita mau menonton acara kemarin atau yang akan datang, kita bisa menonton dan memesan acara yang sudah berlangsung maupun yang belum berlangsung. Bahkan, di Hongkong, IPTV sudah bisa untuk memesan tiket bioskop dan memilih kursi yang akan kita tempati, dan nanti akan seperti itu di Indonesia.. Adapula fitur video call. Bisa bebicara secara langsung melalui TV, bisa untuk mengirim gambar atau foto. Dan ke depannya akan ada 10 channel HD, semua acara berlangsung selama 24 jam, tutup Aris. hal 14-23 IP-TV.indd 23 8/29/2011 2:01:44 AM

http://dc101.4shared.com:8080/doc/lFRstbHj/preview.html

You might also like