You are on page 1of 21

BAB1 PARADIGMA STRUKTUR, PRILAKU DANKINERJAINDUSTRI

PENGANTAR
Mesinuapyangdikembangkansejakabad18telahmembawaperubahanbesar dalam proses produksi. Tenaga manusia digantikan oleh mesin sehingga kapasitas produksi meningkat pesat. Pada saat itulah industrialisasi, yang menjadipemicurevolusiindustri,dimulai. Industrialisasi yang bermula di Eropa ini mendesak dominasi sektor pertanian dalam perekonomian. Para petani meninggalkan sawahnya untuk bekerja di pabrik.Ditambahlagidenganbanyaknyalahanpertanianyangdialihkanmenjadi pusat industri baru, yang dengan segera menjadi anak emas perekonomian. Kondisi ini akhirnya menyebar, meski tidak secara merata, ke hampir seluruh dunia. AmerikaSerikat,Jepang,danEropaBarat,mendominasiindustrialisasisehingga disebut sebagai negara maju. Sedangkan negaranegara lain yang relatif tertinggaldalamindustrialisasidisebutsebagainegaraberkembangataunegara tertinggal.

PENDEKATANSPASIAL
Pendekatan awal yang digunakan untuk membahas Industrial Organization adalah structureconductperformance 1 yang digagas oleh Mason, ekonom dari HarvardUniversity,akhir1930an.IamengembangkanpembahasanChamberlin tentangkekuatanmonopoli.

1TheStructureConductPerformanceModel,Source:SchererandRoss(1990),p.5.

Pendekatan Mason menempatkan struktur pasar di satu sisi dan perilaku produsen yang berpengaruh pada keberhasilan pasar mencapai kesejahteraan umumdisisilainya.Setelahempatdekademenjadiarusutama,pendekatanini mulai menghadapi kegagalan karena tidak mampu mengakomodasi interaksi antarprodusen. BeberapaekonomdariUniversityofChicago,sepertiPosner,Bork,danPeltzman berusaha memperbaiki kelemahan itu. Namun, mereka juga belum mampu merumuskan interaksi antar produsen dalam "bahasa" yang tepat. Hingga akhirnya Schelling, Selten, dan Harsanyi memberi kontribusi penting yang memungkinkan teori permainan menjadi sebuah "bahasa" dalam memodelkan interaksitersebut. Mereka mengembangkan pemikiran yang digagas oleh Von Neumann, Morgenstern, dan Nash. Kini, interaksi antar produsen yang diterjemahkan ke

dalam teori permainan menjadi pendekatan yang biasa digunakan dalam pembahasanIndustrialOrganization. Kerangka Industrial Organization yang konvensional diberlakukan pada tingkat perusahaandengankondisipersaingantidaksempurna,yangterletakdiantara persaingan sempurna dan monopoli murni. Ini membuat kajian teoretis dalam ekonomiindustrilebihrealistis. Persaingan sempurna terjadi saat pasar diisi oleh cukup banyak produsen dan konsumen sehingga mereka hanya dapat menerima harga yang berlaku. Saat hanya satu produsen menguasai pasar, terjadi kondisi yang disebut monopoli murni. Persaingan sempurna dihindari produsen karena keuntungan ekonomi yang mereka peroleh nol. Sementara, monopoli murni direstriksi dengan undang undang karena menghasilkan rente ekonomi yang terlalu besar bagi produsen. MeskiIndonesiamasihmenemukankeduakondisiitu,yangseringterjadiadalah persaingantidaksempurna. Dalam persaingan tidak sempurna, Indonesia dihadapkan pada kemungkinan munculnyakolusiataujustrupersainganantarprodusen.Kolusisistematisdapat sangat merugikan konsumen, namun persaingan yang tidak terkendali dapat menyebabkan produsen bangkrut. Interaksi, baik kolusi maupun persaingan antarprodusenmenjadipersoalandilematis. Dalam perkembangannya, pendekatan structureconductperformance tidak hanyadilihatdariinteraksiantarprodusentetapidapatdiartikansebagairuang yang mengacu pada aspek geografis atau daerah di mana industri kemudian dibangun. Pengelompokanindustrisecarageografisberperanpentinguntukmenstimulasi sektor yang memiliki keunggulan kompetitif. Kondisi ini mendorong terbentuknyakonsentrasispasialdalamindustri. Untukmendukunggagasannya,Mudrajad 2 mengemukakantigateori:neoklasik, keperilakuan, dan radikal. Teori neoklasik mengasumsikan adanya persaingan sempurna dan fair sehingga terjadi efisiensi, yang didukung oleh informasi dan
2Prof.MudrajadKuncoro,Ph.D,2007Strategi:BagaimanaMembangunKeunggulanKompetitif

rasionalitas sempurna untuk menetapkan lokasi optimal yang memaksimalkan keuntungan. Teori keperilakuan menekankan adanya perbedaan dalam tujuan, preferensi, pengetahuan, kemampuan, dan rasionalitas dari pengambil keputusan terkait dengan penetapan lokasi industri. Teori ini mencoba membuat teori neoklasik lebihrealistisdenganmengakomodasiisupreferensilokaldanstrukturindustri. Yangterakhir,teoriradikal,menyatakanbahwapersaingantidaksecaraotomatis menjamin hasil yang secara sosial diinginkan, bahkan menciptakan ketidakstabilan dan persaingan tidak sehat. Kondisi ekonomi politik sangat berpengaruhterhadappenetapanlokasiindustri.

PERANANPEMERINTAHDALAMPERSAINGAN
Kalau dilihat sistem ekonomi yang ada di dunia ini tidak ada satu negara pun yangmenerapkansistemkapitalismaupunsosialissecaramurni.Hampirsemua negara menerapkan campuran kedua sistem tersebut dengan perbedaan intensitas kedua element tersebut 3 . Negaranegara Eropa Barat, Amerika Serikat, misalnya element kapitalis sangat menonjol. Dan sebaliknya (sebelum tahun1980an)negaranegaraEropaTimur,Cina,Cubaelemensosialisnyasangat menonjol. Namun pada tahun 1980an dan awal 1990an telah terjadi kecenderungan di kebanyakan negara untuk mengurangi keterlibatan pemerintah dalam ekonomi dan memberikan peran pasar yang lebih besar dalammenuntunperekonomiannya. Reformasi ekonomi ke arah sistem pasar yang lebih besar terjadi di Amerika SerikatsemasakepresidenanRonaldReagen.Gerakanyangsamajugaterjadidi negaranegara Eropa Barat. Negaranegara berkembang juga melakukan reformasi ekonomi untuk memberikan peran pasar yang lebih besar seperti Indonesia,KoreaSelatan,Cina,India,negaranegaraEropaTimur,danlainnya.

3MarzukiUsman,KOLOMPAKARParadigmaPembangunanMeninjauPeranPemerintahdalamEkonomi Pasar

Beberapa faktor yang mendorong negaranegara di dunia untuk melakukan reformasi ekonomi ke arah ekonomi pasar. Faktorfaktor ini dapat dikategorikan ke faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu kontrol dan intervensi pemerintah dalam pasar tidak berjalan secara baik. Misalnya , proteksi industri dalam negeri gagal menciptakan industri dalam negeri yang kuat dan mandiri; intervensi hanya menimbulkan proteksi tinggi yangselanjutnyamenciptakaninefisiensi;kontrolakansukubungamenghambat perkembangansistemkeuangan. Selain itu, intervensi dan kontrol pemerintah telah mendorong perilaku sektor swasta (pelaku bisnis) untuk cenderung membangun koneksi dengan pihak birokrasi dari pada melakukan kegiatan yang produktif dan innovatif. Kontrol/pengaturanpemerintahmenciptakan"economicrent"(keuntunganyang berlebihan) untuk merekamereka yang mempunyai hubungan dengan pihak birokrasi. Korupsi dan rentseeking mengalihkan tenaga para enterpreneur, investor, manager dan trader dari kegiatan yang produktif ke kegiatan yang kontraproduktif, Sedangkan faktor eksternal yang mendorong negaranegara untuk melakukan reformasi ekonomi adalah gerakan globalisasi ekonomi dunia, yang ditandai denganditerimadandiberlakukannyaGATTPutaranUruguaypadatahun1994 danWorldTradeOrganization(WTO)padatahun1995, Dengan diterimannya GATT Putaran Uruguay dan WTO maka sistem perdagangan internasional akan semakin bebas dari hambatan baik hambatan tarif maupun non tarif. Hal ini berarti campur tangan pemerintah dalam perdagangansecaraotomatisakanmenurunatauhilang. Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nation mengatakan keterlibatan pemerintah dalam ekonomi pasar harus dibatasi seminimal mungkin, yaitu dalam halhal yang mutlak tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar, seperti peranan menjaga stabilitas perekonomian nasional, pencapaian pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya. Sedangkan halhal lainnya dapat diserahkankemekanismepasar.KebijaksanaanyangterdapatdalamPeraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 4 sebenarnya merupakan perwujudan dari
4PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994tentangPemilikanSahamDalamPerusahaanYangDidirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, Tambahan Lembaran NegaraNomor3552);

(footnotecontinued)

pemberian peranan pasar yang lebih besar dan pengurangan peranan pemerintah, Seperti diketahuiPeraturan Pemerintahtersebut di atas membuka secara luas bidang usaha yang vital untuk sektor swasta (termasuk swasta asing), seperti pelabuhan, produksi dan transmisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api, pembangkittenagaatomdanmediamassa. Terlepas dari upayaupaya yang telah diambil pemerintah untuk mengurangi peranannya dalam ekonomi pasar, namun masih dirasakan perlu uniuk dilakukan peninjauan akan peranan pemerintah dalam ekonomi pasar secara teliti.Haliniperlukitalakukanterutamadalammenyongsongabadke21,yang ditandai dengan saling ketergantungan dan saling mempengaruhiantarnegara. Indonesia telah menjadi "fully integrated" dengan ekonomi dunia. Indonesia telah menerima dan meratifikasi GATT Putaran Uruguay dan WTO. Indonesia juga menjadi anggota kerjasama ekonomi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), yang akan menerapkan liberalisasi perdagangan dan investasi mulai tahun 2020 bagi negara berkembang dan tahun 2010 bagi negara maju. IndonesiajugaanggotakerjasamaekonomiASEANFreeTradeArea(AFTA)yang akanmenerapkanliberalisasiperdagangandaninvestasimulaitahun2003. Apa konsekwensi dari semakin "fully integrated"nya perekonomian Indonesia dengan dunia?. Konsekwensinya adalah bahwa pasar domestik Indonesia akan terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, serta modal dari dunia luar dan pasar negaranegara lain juga akan terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, dan modal Indonesia.Akibatnyaakanterjadipersainganbaikdipasardomestikmaupundi pasar internasional dan persaingan ini akan sangatsangat ketat "super competition". Pertanyaan yang timbul bagi Indonesia adalah bagaimana tingkat daya saing Indonesia sebagai bangsa di dunia internasional?. Setiap tahun International Development Management (IMD) yang bermarkas di Swiss menerbitkan "the World Competitivenes Year Book", yaitu buku yang memuat daya saing negara negaradidunia.Dalamtahun1996,jumlahnegarayangmenjadiobjekpenelitian merekasebanyak46negara,yangsalahsatunyaadalahnegaraIndonesia.

Dalam report tersebut, daya saing negara Indonesia berada pada urutan ke 41 dari46negara,turundariurutanke33dari44negaradalamtahun1995.Sedang RankingnegaranegaraanggotaAseanadalah Singapura berada pada urutanke2,Malaysiaurutanke23,Thailandurutanke30,danPhilippinaurutan ke 31 (Brunei tidak masuk objek penelitian). Sedangkan dalam konteks APEC, dari18anggota,Indonesiaberadadalamurutanke15. Indonesia tentu merasa prihatin tapi tidak perlu menjadi pesimis akan daya saing Indonesia tersebut dan Indonesia perlu berbuat sesuatu untuk memperbaikidayasaingnya.Salahsatuyangdapatmemperbaikidayasaingini adalah dengan meninjau peranan atau keterlibatan pemerintah dalam perekonomian.

STRUKTUREKONOMIINDONESIA
Secara jujur diakui bahwa ada sektorsektor tertentu terutama sektor riil, dimana peranan pemerintah perlu dikaji ulang. Pengkajiulangan ini perlu dilakukansecarateliti,jujurdanberani.Kalaumemangpenelitianmenunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah tersebut telah menimbulkan inefisiensi, maka demiefisensiekonominasionalketerlibatantersebutperludiakhiri. Pembangunan ekonomi selama Orde Baru telah mengubah struktur ekonomi sesuai dengan polapola umum yang terjadi di negara berkembang seperti semakin kecilnya peran sektor pertanian dalam ekonomi dan meningkatkan sumbangan sektor manufaktur terutama dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Penyerapan tenaga kerja oleh sektor manufaktur terus meningkat walaupun tidaksebesarpenyerapanolehsektorpertanian 5 .Sumbangansektorpertanian padaPDBIndonesiamengalamipenurunandarisekitar40,1%padatahun1973 menjadi sekitar 17% pada tahun 2000. Sedangkan sumbangan sektor industri manufaktur semakin meningkat dan makin memiliki peranan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia. Pada tahun 1973, industri manufaktur baru menyumbangkan sebesar +9.6 % pada
5 Mudrajad Kuncoro Adirasa SalamunJurnal Kebijakan Ekonomi Vol.1 No.2 Desember 2005 ANALISIS STRUKTUR,KINERJA,DANKLUSTERINDUSTRIELEKTRONIKAINDONESIA,19901999

PDB Indonesia, namun pada tahun 2000 sudah menjadi +26 % (Depperindag: 2000, BPS: 2001). Proses industrialisasi yang terjadi melalui akumulasi modal dan penyerapan teknologi juga telah mengubah struktur yang cukup mendasar di sektor manufaktur, seperti dalam komposisi produkproduk utama, keragamanbarangbarangyangdiproduksimaupunkandunganteknologinya. Kendati demikian, yang cukup memprihatinkan adalah adanya indikasi mulai melemahnyadayasaingIndonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanya adalah masih terkonsentrasinya produk ekspor nonmigas yang tergolong hasil dariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenagakerjayang tidak terampil (ULI). Struktur ekspor nonmigas Indonesia telah berubah berdasarkan intensitas input (factor intensity), yang dikelompokkan menjadi 5 kategori, yakni: (a) NRI (Natural Resource Intensive), (b) ULI (Unskilled Labour Intensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI(HumanCapitalIntensive), dan (e) TI (Technological Intensive). Tabel 1.1 menjelaskan struktur ekspor nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut.

Tabel1.1EksporNonmigasMenurutKategori:Indonesia19942003(dalam%) Kategori HCI TI NRI PCI ULI Total Nilai Ekspor (jutaUS$) 1994 11,9 13,0 24,5 5,3 45,3 100,0 20,516 1997 13,7 18,6 20,7 10,0 37,0 100,0 22,454 2000 11,7 26,0 10,2 15,2 36,9 100,0 36,448 2001 12,4 24,9 10,7 13,2 38,9 100,0 31,977 2002 13,4 25,8 10,6 14,7 35,6 100,0 31,323 2003 13,8 24,7 10,1 14,9 36,5 100,0 31,645

Sumber:DihitungdariBPS,TradeStatistics;berbagaitahun Catatan: NRI:SITC53,63,66(except664,665,666) ULI:SITC65,664,665,666,8185,89,(except896,897) PCI:SITC51,52,67,71,72,73,and75,751 HCI:SITC55,62,64,69,775,78,79,885,896,and897 AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulan komparatif yang lebih tinggi, yaitu ke sektor padat teknologi (TI) dan padat tenaga ahli (HCI). Ini terbukti di kala pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan selama 19931995, produk yang justru menanjak pertumbuhannya (setidaknya pertumbuhan nilai ekspornya 50% dan nilai ekspornya minimum US$ 100 juta) adalah produk dari industri TI dan HCI. Di antara produk ekspor yang naik daun adalah barangbarang elektronik, kimia dan mesin nonelektronik termasuk peralatan telekomunikasi, komputer dan komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimpor kurangdari1,yangmenunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemiliki kadarkandunganimporyangtinggi. Industri elektronika Indonesia merupakan salah satu industri strategis dan peranannyadalamperekonomiannasionalsemakinpenting.Haliniterlihatdari pertumbuhan ekspor ratarata industri (1995), meskipun industri elektronika berada dalam posisi ketiga dari nilai ekspor di sektor industri tapi pertumbuhannyajauhmelampauisemuasektorlainnya. Selain itu industri ini juga mempunyai potensi yang besar untuk terus berkembang di masa mendatang karena tiga alasan (Thoha, 1996), yaitu:

Pertama, merupakan sarana bagi terlaksanannya pembangunan secara umum (misalnyatelekomunikasi,radio,TV).Kedua,teknologielektronikasangatvital danstrategisbagikelangsungan hidupbangsadimasadepan.DanyangKetiga, dapatmenyeraptenagakerjadalamjumlahbesar. Tingginya ketergantungan terhadap barang impor juga merupakan kelemahan industrielektronikaIndonesia.Kandunganimporberkisar8090persen,hanya sekitar 1020 persen dari kebutuhan bahan baku dan bahan penolong pada industri ini yang dapat dipasok dari dalam negeri. Tingginya kandungan impor inimenunjukkanbahwaketerkaitanindustriinidenganindustrilainnyasangat lemah. Berdasarkan data laporan mingguan BI, nilai ekspor nonmigas menurut kelompok barang tahun 1993 sampai dengan tahun 1999, industri elektronika hampirselaluberadapadaposisiketigadalamenambesareksporhasilindustri, setelahtekstildankayu.Meskipunindustrielektronikaselaluberadapadaposisi ketigadarinilaiekspordisektorindustritapipertumbuhannyajauhmelampaui pertumbuhansektorindustrilainnya. Namun, meskipun perkembangan terakhir menunjukkan pertumbuhan pesat, apabila Indonesia lihat perkembangannya sejak 10 tahun terakhir, sebenarnya kecepatanpertumbuhannyamenurunterutamaditahun1997hingga1999.Bila diperbandingkan dengan negaranegara lainnya di Asia Pasifik industri, pertumbuhan industri elektronika negara lainnya justru menunjukkan trend yangmeningkat. Jika melihat trend perkembangan industri elektronika dunia, sektor industri elektronika nasional tidak sejalan dengan apa yang berkembang di dunia, setidaknya di kawasan Asia Pasifik. Pada Gambar 1 terlihat bahwa ekspor nasionalsangatlemahpadasubsektorsemikonduktor,teknologiinformasi, dan komponen yang justru merupakan mesin pertumbuhan di kawasan ini, sementaraituekspornasionalmenonjoldibidangyangsudahmulaiditinggalkan atau tidak menjadi prioritas utama bagi negara lainnya. Peran serta industri elektronika Indonesia banyak mengarah kepada industri elektronika konsumsi, yang nilai pasar ekspornya kecil serta pertumbuhannya rendah. Pangsa pasar terbesardarieksporelektronikaindonesiaadalahproduksoundsystem,TV,dan recordersebesar+4persensertaradio+2.5persen.

10

GAMBARI.1PERTUMBUHANPASARDUNIA

PangsaIndonesia(dalam persen) Sumber:Depperindag,2001 Porter berpendapat, bahwa derajat pengelompokan industri secara geografis dalam suatu negara dapat memainkan peranan penting dalam menentukan sektor manakah yang memiliki keunggulan kompetitif pada skala internasional (Porter, 1990). Ia mengajukan hipotesis menarik bahwa kluster industri, yang ditandai dengan konsentrasi geografis dari perusahaanperusahaan dan institusiinstitusi yang saling berkaitan satu sama lain pada suatu bidang tertentu, agaknya jauh lebih produktif dilihat dari sudut organisasi industri (Porter,1998;Porter&Solvell,1998) 6 . Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa contoh historis dari kluster industri ini adalah industri chip komputer di Silicon Valley, industri filem di Hollywood, industri mode di New York City, industri mobil di Detroit, dan industri elektronika di Southern California. Tentunya menarik untuk menelusuri sejauh manaklusterindustrielektronikaIndonesiasejalandenganpendapatPorter.

6 Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the Process of Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions. Oxford: Oxford UniversityPress

11

DOGMALIBERALISASI
Krisis ekonomi global yang berawal di Thailand pada bulan Juli 1997 telah membawa negaranegara di Asia (Indonesia, Malaysia, Philipina, Korea) ke dalam situasi gawat. Kemajuan yang sangat mengesankan selama tiga dasawarsa,dimanapendapatanperkapitatelahmeningkat,kesehatanmembaik, kemiskinantelahberkurang,secaraamatdramatishancurdalamsesaat.Namun, bibit malapetaka sebenarnya telah ditanamkan. Awal dasawarsa 90an, negeri negeridiAsiatelahmeliberalisasikanpasarkeuangandanpasarmodalmereka, bukan karena mereka memerlukan tambahan dana, tetapi karena tekanan internasional, termasuk tekanan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat. Perubahan ini telah merangsang masuknya modal berjangka pendekjenis modalyangmencarikeuntungansebesarbesarnya. WashingtonConsensus(KesepakatanWahington)sebutanbagilembagaseperti Bank Dunia, IMF, Departemen Keuangan AS, yang bermarkas di Wahington sangat terkontaminsiberbagaikepentingan.WashingtonConsensus menyatakan bahwa kinerja perekonomian yang baik membutuhkan perdagangan bebas, stabilitas makro serta penerapan kebijakan harga yang tepat. Tak dapat disangkal bahwa butirbutir Washington Consensus merupakan syarat bagi berfungsinya mekanisme pasar. Hanya saja, harus diingat bahwa kebijakan kebijakanyangdirekomendasikannyatidaklahlengkap,bahkankadangkalasalah arah.Mekanismepasaragarberfungsidenganbaikmembutuhkanlebihsekadar tingkat inflasi yang rendah, pasar membutuhkan pula regulasi yang tepat di sektorfinansial,kebijakanpersainganusaha,sertakebijakanyangmemfasilitasi alih teknologi dan mendorong transparansi. Halhal fundamental inilah yang diabaikandantidaktercakupdalamWashingtonConsensus. Dogma liberalisasi, seperti diajukan oleh Washington Consensus acap kali berubah menjadi tujuan dan bukan lagi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkansistemfinansialyanglebihbaik. IMFlebihsukajikaorangluartidakterlalubanyakbertanyamengenaiapayang sedang mereka kerjakan. Dalam teori, lembaga keuangan itu mendukung institusiinstitusi demokrasi di negaranegara yang dibantunya. Dalam prakteknya, IMF merusak proses demokrasi dengan cara mendesakkan kebijakankebijakannya.SudahtenturesminyaIMFtidakmenekanapapunjuga. Ia merundingkan syaratsyarat untuk menerima bantuan. Tetapi semua kekuatan dalam negosiasi itu hanya berada pada satu sisisisi IMFdan

12

lembagakeuangantersebutjarangsekalimemberikanwaktuyangcukupuntuk menumbukan konsensus atau bahkan untuk mengadakan konsultasi yang luas baik dengan dewan perwakilan rakyat atau dengan masyarakat sipil. Kadang kadang IMF sama sekali mengabaikan keterbukaan dan menegosiasikan perjanjianperjanjianrahasia.

VISIPEMBANGUNANINDONESIAMENUJU2030 7
NEGARAMAJU
Indonesia akan mencapai pendapatan per kapita sekitar US$ 18 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 285 juta jiwa, Indonesia masuk dalam lima besar perekonomianduniadenganPDBsebesarUS$5,1triliun.Halinidiikutidengan reprensentasikelompokusahaIndonesiayangterkemukaditingkatdunia. Saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah(lowermiddleincome).Posisiinidiperkirakanakanterusbertahanhingga tahun 2015 sebelum Indoanesia masuk kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income). Proses industrialisasi akan menjadi katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar darisektorjasa. Transformasi menuju negara maju akan melalui 3 (tiga) tahapan (Gambar 1.2). Pada tahap Pembenahan (pembenaham sistem dan pola pembangunan) perekonomianberapadalamtahapanpersiapandenganfokusutamapenguatan kondisi. Gambar1.2.TransformasiMenujuNegaraMaju

7VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

13

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Padatahapinipertumbuhanekonomimasihbelumterlalutinggi,yaituberkisar antara 57 persen per tahun. Taha[ ini merupakan tahapan belajar dengan sementara waktu mengadopsi teknologi dari luar negeri sembari mengembangkanteknologididalamnegeri. Dengan PDB per kapita mencapai US$ 18.000 pada tahun 2030 dan dengan jumlahpenduduksebesar285jutajiwa,PDBIndonesiamencapaiUS$5,1triliun. Pencapaian tersebut akan membawa Indonesia menjadi lima besar perekonomian dunia (Gambar 1.3). Persentase tersebut dapat dicapai apabila pertumbuhan rill pada periode 20062030 mencapai ratarata 8,5 persen per tahun. Ekspektasi inflasi ratarata sebesar 3 persen per tahun seperti layaknya negaramajusaatini(misalnyaAS)danpertumbuhanpendudukpendudukrata rata1,12persenpertahun. Gambar1.3.PDBHargaBerlaku5NegaraTeresar,2005dan2030

14

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Perekonomiannasionalakandimotoriolehsektorjasa(Gambar1.4).Walaupun awalnya sektor jasa tergantung kepada gerak sektor lainnya, pada akhirnya sektorjasaakanmemperolehmomentumuntuktumbuhlebihcepat.Sektorjasa diperkirakan mulai tumbuh lebih cepat dari sektor industri pada tahun 2020, dan konstribusinya dalam PDB akan mengungguli konstribusi sektor industri mulaitahun2025.

15

Gambar1.4.FokusPenciptaanNilaiTambahdiSektorJasadanIndustri

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Konstribusi sekto pertanian diperkirakan terus menurun hingga Tahun 2030 namun diikuti oleh peningkatan kesejahteraan, produktifitas, dan keterkaitannya, dengan sektor lain. Produktifitas sektor pertanian akan meningkat seiring dengan kemajuan teknologi sehingga menghasilkan nilai tambahperpekerjayanglebihbesar. Peranan sektor pertanian selanjutnya lebih sebagai pendukung sektor manufakturdansektorjasa.Selainitu,diharapkanagarkomoditikomoditiyang bersifatcashcrops(sepertikelapasawit,kokoa,dankaret)jugadapatmenunjang eksporsecaraberkelanjutan. KonstribusisektorindustriterhadapPDBrelatifstabilnamunterjadipergeseran strukturindustrialkearahsektorsektoryangmenghasilkannilaitambahyang tinggi dan peningkatan produktifitas SDM. Sumber peningkatan nilai tambah tersebutberasaldariinovasiteknologi,perbaikankualitasinput,danperbaikan sistem distribusi dan pemasaran. Kedekatan dengan pasar input dan output menyebabkan perusahaanperusahaan di Indonesia dapat mencapai efisiensi produksiyangtinggi. Kemakmuran rakyat (wealth) pada dasarnya diciptakan oleh perusahaan (corporate), bukan oleh pemerintah. Seyogianya, perusahaan Indonesia harus

16

dipandang sebagai mitra pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Dalam mendorong tercapainya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar Global Fortune 500 Companies, pemerintah memegang peranan yang sangat penting. Pemerintah tidak hanya bertanggung jawab menciptakan kondisi makroekonomi,politik,hukum,sosialyangkondusifuntukinvestasi,tetapijuga memperbaiki lingkungan usaha untuk mendukung perusahaan Indonesia mengembangkan kecanggihan strategi, organisasi, dan operasi usaha dalam memenangkanpersainganglobal. Disetiap sektor industri dengan potensi daya saing global, pemerintah perlu secara bersinambungan melakukan perbaikan dalam empat pilar lingkungan usaha: kondisi sumber daya (factor conditions), kondisi permintaan (demand conditions),danindustriindustripendukung(relatedandsupportingindustries).

UNGGULDALAMPENGELOLAANKEKAYAANALAM
PengelolaankekayaanalamIndonesiasecaraoptimaldilakukanmelaluiinteraksi sumber daya manusia dan teknologi dengan mengikuti prinsip keberlanjutan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merata dalam rangka mewujudkankualitashidupmoderen.

KEKAYAANALAMMENGACUKEPADATIGAELEMEN:
POSISIGEOGRAFI
Indonesia harus mampu memanfaatkan keunggulan posisi geografis nya yang terletakdijantungkawasanpertumbuhanekonomitertinggididuniamencakup Asia Timur, Asia Selatan, dan AustraliaSelandia Baru (Gambar 1.5). Bentang daratan dan lautan yang luas di daerah tropis, fluktuasi musim yang rendah, serta kesuburan tanah dan beragam hayati yang dimiliki, merupakan potensi kekayaanalamyangbesar. Gambar1.5.PosisiStrategisIndonesia

17

SUMBERDAYAALAM(SDA)SEBAGAIFALTORPRODUKSI
Pemanfaatansumberdayaalamsebagaifaktorproduksiharusdilakukansecara optimaldanberkesinambungan,terkaitdenganmenipisnyacadanganSDAyang takterbarukan.PengelolaanSDAyangterbarukandilakukanuntukmenciptakan nilaitambahyangberkelanjutan.

BUDAYASERTAKEINDAHANALAM
Pengembangan potensi pariwisata sebagai sumber devisa harus dilakukan bersamadenganpengelolaankekayaandansejarahyangtersebardiIndonesia. Keanekaragaman budaya (tradisi, bahasa, kesenian) nasional dan keindahan alam merupakan aset wisata dan sumber devisa. Pengembangan pariwisata nasional sekaligus akan tetap melestarikan kekayaan budaya. Pengembangan sektor pariwisata merupakan implikasi dari peranan sektor periwisata sebagai salahsatumotorpenggerakkegiatanekonomi. Padatahun 2030, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia diharapkan dapat membukukan peningkatan yang berarti dibandingkannegara lain diAsia Tenggara,yaitusebagai10besartujuanutamaperiwisataduniadengan40juta wisatawanmancanegaradenganpengeluaransekitarUS$80miliar. Pertumbuhan ekonomi memerlukan interaksi sumber daya manusia yang produktif dan teknologi dalam pengelolaan kekayaan alam. SDM produktif adalah modal utama proses transportasi dari pembangunan berbasis alam dan padat karya menuju pembangunan yang intensif pada pengetahuan. Teknologi memiliki peranan penting dalam proses produksi. Pilihan teknologi harus didasarkankepadapotensidankebutuhanrilldenganmampertimbangkanaspek teknik dan ekonomi. Oleh karena itu SDM Indonesia harus unggul dalam

18

teknologi pengembangan pengelolaan kekayaan alam, teknologi kalautan, teknologi transportasi (industri kereta api dan kapal laut) dan teknologi informasi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus dinikmati merata setiap golongan pendapatandandaerah(sharedgrowth).Duahalpentingyangharusmendapat perhatian adalah dimensi kesenjangan dan kemiskinan. Dalam jangka panjang, ukuran ketimpangan antargolongan pendapatan (Rasio Gini) dan antardaerah (Indeks Williamson) harus semangkin mengecil. Pertumbuhan ekonomi harus mampu mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, kurangdari4persendaritotalpenduduksepertilayaknyasebuahnegaramaju. Pertumbuhan ekonomi juga harus ditandai oleh perbaikan kualitas hidup, dengan tersedianya listrik, air minum, dan perumahan yang layak bagi seluruh rumah tangga, serta akses yang merata terhadap infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Menurut data Bank Dunia tahun 2006, Human Development Index (HDI) Indonesia saat ini berada peringkat 108 dunia. Sebagai nagara maju ditahun2030,IndonesiaharusmampumemperbaikiperingkatHDI, danmasuk dalam30besarHDIterbaikdidunia.

TEST/UMPANBALIK
1) CobaandagambarkanhubunganPendekatanawalyangdigunakanuntuk membahasEkonomiIndustrimelaluistructureconductperformance yangdigagasolehMason,ekonomdariHarvardUniversity,akhir1930an 2) Beberapafaktoryangmendorongnegaranegaradiduniauntuk melakukanreformasiekonomikearahekonomipasar.Faktorfaktorini dapatdikategorikankefaktorinternaldanfaktoreksternal,sebutkandan jelaskan. 3) CobaandajelaskanhubunganWashingtonConsensus(Kesepakatan Wahington)dengandogmalibralisasiolehIMF 4) JelaskansecarasingkatVisiIndonesia2030khususnyadalamIndustri (VersiIndonesiaForum)?

19

DAFTARPUSTAKA
1) MarzukiUsman,20Maret1997ParadigmaPembangunanMeninjau PeranPemerintahdalamEkonomiPasarSeminarPerdebatanParadigma Pembangunan:KembalikeKonsepDasarKOLOMPAKAR,Jakarta 2) Mudrajad Kuncoro dan Adirasa Salamun, Desember 2005, Analisis Struktur, Kinerja, Dan Kluster Industri Elektronika Indonesia, 19901999 JurnalKebijakanEkonomiVol.1. 3) Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the Process of Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions.Oxford:OxfordUniversityPress 4) Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D,2007 Strategi: Bagaimana Membangun KeunggulanKompetitifAndipublisher 5) Scherer and Ross. 1990 The StructureConductPerformance Model, HoughtoMifflinCompany.Boston.Dallas.Geneva,III.Hopewell,N.JPaloAlto. 6) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, TambahanLembaranNegaraNomor3552); 7) VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

20

GLOSARIUM
C
cashcrops,16

P
PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994,5,20 Persaingansempurna,3

E
economicrent,5 empatpilarlingkunganusaha,17

S
sharedgrowth,19 structureconductperformance,1,3,19 strukturpasar,2

F
Faktorinternal,5 fullyintegrated,6

T
Teorikeperilakuan,4 teoriradikal,4 TheWealthofNation,5 Transformasimenujunegaramaju,13

I
IMF,12,19 IndustrialOrganization,1,3

K
keunggulanposisigeografis,17 Kolusisistematis,3

W
WashingtonConsensus,12,19 WTO,5,6

N
neoklasik,3,4

21

You might also like