You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum fisika mengenai gaya gesekan ini. Beriring salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan pembawa kebenaran dan ilmu pengetahuan. Laporan praktikum ini kami buat agar kami dapat mengidentifikasi apa saja yang dapat terjadi dalam gaya gesekan, semoga dengan praktikum ini dapat menunjang pengetahuan kami dan menambah wawasan kami Kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membimbing kami dalam melaksanakan praktikum. Dan tidak lupa juga kepada teman-teman yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Kami menyadari laporan praktikum ini belum sempurna, dan diharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas semua itu kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum WR. WB.

DAFTAR ISI
1. 2.

Kata Pengantar 1 Daftar Isi .2 1.1 Tujuan .. 3 1.2 Dasar Teori ...3 2.1 Waktu dan Tempat .4 2.2 Alat dan Bahan ...4 2.3 Prosedur Kerja 4 3.1 Data Hasil Pengamatan ..5 3.2 Pembahasan 5-6 4.1 Kesimpulan .7

3. BAB I: Pendahuluan

4. BAB II: Metode Praktikum


5. BAB III: Hasil dan Pembahasan


6. BAB IV: Penutup


7. 8.

Kata Penutup 8 Daftar Pustaka ..9

BAB I Pendahuluan
1.1 TUJUAN Menentukan besarnya gaya gesekan yang terjadi atas sebuah benda di atas bidang miring. 1.2 DASAR TEORI

a. Sebuah balok yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar, kemudian

bidang datar dimiringkan sedikit demi sedikit sehingga membentuk sudut . Ketika bidang dimiringkan ada komponen gaya berat yang searah bidang miring, yaitu w sin . w sin inilah yang akan membuat benda menjadi bergerak. Pada waktu kecil benda tidak langsung bergerak (benda masih diam). Ini disebabkan karena ada gaya gesekan antara balok dengan bidang papan. Karena masih diam maka besarnya gaya gesekan sama dengan w sin 1.
b. Ketika diperbesar, (2 > 1) benda tepat akan bergerak, ini artinya benda

masih diam. Karena benda masih diam maka besarnya gaya gesekan sama dengan w sin 2.
c. fg2 > fg1 , fg2 dan fg1 adalah gaya gesekan ketika benda masih diam. Disebut

gaya gesekan statis dan fg2 adalah gaya gesekan statis maksimum. fg2 = s . mg cos 2. Gaya gesekan statis maksimum terjadi pada waktu benda tepat akan bergerak.
d. Ketika diperbesar lagi benda menjadi bergerak, gaya gesekannya disebut

gaya gesekan kinetis. Pada keadaan ini benda akan bergerak lurus dipercepat beraturan. Hukum II Neuton mg sin fgk = m a.
e. Untuk mempertahankan supaya benda dapat bergerak lurus beraturan ( artinya

kecepatannya tetap) papan harus diturunkan (3 < 2). Jika benda bergerak lurus beraturan maka fgk =
k

. mg cos3.
3

BAB II Metode Praktikum


2.1 WAKTU DAN TEMPAT Waktu Tempat : Rabu, 28 September 2011, jam 13.30 WIB : Laboratorium fisika SMA Negeri 2 Bogor

2.2 ALAT DAN BAHAN Bidang miring Balok Busur derajat

2.3

PROSEDUR KERJA

a. Siapkan alat dan bahan. b. Letakkan balok kayu diatas bidang datar yang kasar. c. Angkat ujung bidang sehingga menjadi biring membentuk sudut . d. Amati besarnya sudut kemiringan saat balok tepat akan bergerak, dan catatlah kedalam kolom yang sudah disediakan.
e. Saat benda sudah bergerak sedikit turunkan bidang dan usahakan benda dapat

bergerak lurus beraturan (artinya dengan kecepatan tetap). Pada saat itu catatlah besar sudutnya.
4

BAB III Hasil dan Pembahasan


3.1 DATA HASIL PENGAMATAN

No. 1. 2. 3.

Keadaan Benda Diam Bergerak Bergerak lurus beraturan

Sudut Kemiringan 0 - 39 40 35

Koefisien gesekan statis s 0,8 0,83 0,7

Koefisien gesekan kinetis k 0,8 0,83 0,7

3.2 PEMBAHASAN

Gesekan Statis fgs . Max s . N = W Sin = W Sin s = Sin Cos s = tg

Gesekan Kinetis v = Konstan =0

s . W Cos = W Sin

f = m . a = 0 fgk = W Sin k = W Cos = W Sin k = tg

1. Pada saat benda diam : = 0 - 39 s = tg = tg 39 = 0,8 k = tg = tg 39 = 0,8 2. Pada saat benda bergerak : = 40 s = tg
6

= tg 40 = 0,83 k = tg = tg 40 = 0,83 3. Pada saat benda bergerak lurus beraturan : = 35 s = tg = tg 35 = 0,7 k = tg = tg 35 = 0,7

BAB IV Penutup
1.3 KESIMPULAN Gaya gesekan di bedakan menjadi dua macam yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk).

Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda masih diam. Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda sudah bergerak. Gaya gesek kinetis lebih kecil dari pada gaya gesek statis (fk< fs).

Kekasaran permukaan benda mempengaruhi koefisien gesekannya, semakin kasar permukaan benda yang bergesekan, semakin besar pula koefisien gesekannya. Koefisien gesekan bergantung pada kekasaran dari permukaan kedua benda yang bersentuhan,selain bergaantung pada koefisien gesekan,juga bergantung pada gaya normal.

KATA PENUTUP

Assalamualikum Wr.Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah dan inayah-Nya kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar, Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah, kini laporan kami telah selesai. Kami sudah mengerjakannya dengan baik. Semoga saja, usaha kami dalam pembuatan laporan ini, mendapat hasil yang memuaskan. Dan dapat berguna bagi para pembacanya. Laporan kami masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik ataupun saran dari Anda. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.

DAFTAR PUSTAKA
http://google.com http://wikipedia.org

10

You might also like