You are on page 1of 20

Menggali Ide Usaha

OPINI | 20 October 2011 | 18:42 317 5 Nihil http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2011/10/20/menggali-ide-usaha/

Pertanyaan umum yang sering timbul sebelum melakukan bisnis adalah


mau berbisnis apa? Mau jualan apa? Mau usaha apa? Mau dagang apa? Masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang ada di dalam benak seorang calon pebisnis. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tidaklah sesulit yang Anda bayangkan. Apabila Anda mau menggalinya. Ide usaha bisa didapat dari berbagai sumber, dari pekerjaan Anda sehari-hari, pengalaman, relasi, lingkungan kerja bahkan dari hobi Anda dan lain sebagainya. Menurut Paula Nelson dalam bukunya Paula Nelsons Guide to getting Rich: Dalam kehidupan manusia menyimpan banyak sekali peluang usaha yang tersimpan di antara relung-relung pengalaman, pendidikan, kekayaannya, relasinya, pekerjaan/karier, tempat dan lingkungan kerja, hobinya bahkan makanan kesukaannya dan olah raga yang ditekuni, buku-buku yang dibacanya, teman dan keluarga klub dan perkumpulan, geografi perjalanan dan masih banyak lagi yang lainnya. Penjumlahan dan kombinasi dari berbagai macam faktor yang dimiliki oleh seseorang seperti yang tersebut diatas disebutnya dengan Economic Orbit of Opportunity. (Ide Usaha Kecil & Madya 1994) Artinya, Anda berada dalam lingkaran berbagai sumber yang bisa dijadikan Ide Usaha. Setiap orang mempunyai Economic Orbit of Opportunity yang unik dan kecenderungannya selalu berubah seiring dengan bertambahnya pengalaman, perubahan lingkungan pergaulan serta jumlah buku bacaan yang dibacanya. Berikut ini sebagai contoh ide usaha yang bersumber dari Pekerjaan sebagai seorang sekretaris.

Liquid paper yang sering digunakan para sekretaris untuk mengoreksi kesalahan dalam pengetikan. Diawali oleh usaha seorang sekretaris eksekutif bernama Bette Nesmith Graham. Untuk memudahkan pekerjaannya sebagai sekretaris eksekutif, Bette Nesmith Graham mencari cara yang paling baik untuk mengoreksi kesalahannya dalam pengetikan. Dengan melakukan beberapa kali percobaan ia berhasil membuat cairan pengoreksi (The correcting fluid). Kemudian dia selalu menggunakan cairan pengoreksi temuannya untuk membetulkan kesalahan dalam pengetikan. Hasil temuannya tersebut dimasukan dalam botol, diberi label Mistake out, kemudian dibagikan kepada temantemannya sehingga hampir semua sekretaris yang ada di gedung tempatnya bekerja menggunakan hasil penemuannya tersebut. Hingga akhirnya, Bette Nesmith Graham memutuskan memulai usaha dengan mengkomersilkan temuannya dan mengganti label Mistake out menjadi Liquid Paper. Contoh yang saya alami sendiri di bidang usaha kuliner Resto Korean Barbeque. Ada yang bertanya, Ide usahanya dari mana sehingga Bapak memilih membuka Resto Korean Barbeque seperti ini, apakah pernah atau tinggal di Korea? Ooh tidak, saya sama sekali tidak pernah atau tinggal di Korea, saya cuma menyukai masakan Korea termasuk masakan Jepang? jawab saya. Contoh lainnya. Ide usaha bersumber dari seseorang sebagai olahragawan, yaitu Jack Nicklaus dan Greg Norman. Mereka adalah dua diantara pemain golf top dunia menemukan ide usaha dalam membuat berbagai peralatan golf dengan merek namanya sendiri. Berikut ini langkah-langkah bagaimana menggali Ide Usaha. Tahap Pertama, Lakukan brainstorming/curah pendapat, bisa dilakukan sendiri atau minta bantuan rekan-rekan terdekat, kemudian buatlah daftar Sumber Ide Usaha untuk tiap kategori seperti pada kolom b. Tahap Kedua, Lakukan identifikasi Ide Usaha yang ada kaitannya dengan Sumber Ide Usaha seperti pada kolom c. Berikut ini daftar Sumber dan Ide Usaha: No. (a)

Sumber Ide Usaha


(b)

Ide Usaha
(c)

I. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 II 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 III 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 IV 4.1 4.2

Pekerjaan Sekretaris Pendidik Olahragawan Juru Masak Montir mobil Tenaga penjual Pemusik Hobi Otomotif Memasak senam Menulis Bersolek Motor Membuat kue Pendidikan Dokter Sarjana Hukum Sarjana TeknikSipil Sarjana IT Sarjana Perminyakan . .. Pengalaman Ahli komputer Eksplorasi & Pengeboran

Membuka Usaha Pemasok alat-alat tulis, kantor Membuka Usaha Kursus-kursus Membuka Usaha Memproduksi pakaian olah raga Membuka usaha rumah makan Membuka bengkel mobil Membuka Usaha Perdagangan Membuka Kursus Musik Membuka bengkel mobil Membuka Usaha Catering/Kuliner Membuka Usaha Sanggar Senam Membuka Usaha Penerbitan Membuka Usaha Salon Membuka Bengkel Motor Membuka Usaha Kue

Membuka Usaha Klinik Kesehatan Membuka Usaha Biro Hukum Membuka Usaha Biro/Kontraktor Bangunan Membuka Usaha Jasa IT/pemasok barang IT Membuka Usaha Pemasok Barang-2 Perminyakan

Membuka Usaha Toko Komputer Membuka Usaha Jasa Konsultan

Tips-tips Bisnis dan Wirausaha

Bagi anda yang ingin mencoba membuka usaha, berikut ini ada 9 langkah yang bisa memandu Anda menyusun bisnis agar bisa berjalan dan sukses :
1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya. 4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat. 5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses. 6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus. 7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya. 8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records. 9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan. Sumber: kompasiana.com
Memulai Bisnis Distro dari Teras Rumah Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya. Bagi Anda yang ingin mengais rupiah di bisnis ini, berikut langkah-

langkah menjalankan bisnis distro. 1. Persiapan Tempat Siapkan lokasi di teras rumah Anda untuk showroom distro. Siapkan lahan sekitar 3x3 M (sesuai keadaan rumah Anda). Lalu lakukan modofikasi sehingga ruangan tersebut layak dan baik untuk menjalankan usaha Anda. 2. Stock Produk Bagi Anda yang bisa mendesign sendiri, mungkin Anda bisa memproduksi produk Anda sendiri, tetapi bagia yang hanya ingin menjual, Anda bisa mencari barang yang murah untuk dijual lagi. Anda bisa kulakan barang di Bandung, Jakarta, atau tempat lain di daerah Anda. Cari informasi dari teman yang ada di sana untuk memperoleh barang murah untuk dijual lagi. 3. Tentukan Harga Selanjutnya, tetukan harga jual untuk setiap produk Anda. Bila Anda ingin menjual dengan harga pas, buatlah label harga dan tempelkan di produk untuk memudahkan pembeli memilih barang sesuai dengan kondisi keuangannya. 4. Marketing Setelah semua siap, mulai lakukan pemasaran. Sebarkan kartu nama, pamflet, selebaran dan lain-lain untuk mengenalkan distro Anda. Adna juga bisa berpromosi lewat iklan di koran, majalah, atau internet. 5. Manage Keuangan Anda Beberapa orang menjadikan bisnis ini hanya sebagai pekerjaan sampingan, dan menyampur adukkan uang bisnis dengan uang lainnya. Sehingga susah untuk mengetahui dan memperkirakan untung rugi bisnisnya. Untuk itu, harus ada pemisahan antara keuangan bisnis dan keuangan harian lainnya. Pisahkan semua uang bisnis dalam satu rekening untuk mepermudah penghitungan laba rugi. 6. Evaluasi Untuk mengetahui perkembangan bisnis distro Anda, lakukan evaluasi setiap bulan. Hitung modal dan pemasukan Anda dengan teliti untuk membuat rencana bisnis ke depan. Berikut analisa usaha bisnis Distro Clothing: 1. Renovasi teras untuk showroom : Rp. 1.500.000

2. Belanja produk distro : Rp. 10.000.000 3. Rak baju, Display dll : Rp. 2.000.000 4. Manequin, Hanger DLL : Rp. 1.000.000 5. Biaya Promosi Awal : Rp. 500.000 Total Modal : Rp. 15.000.000 Biaya Operasional: 1. Transportasi : Rp. 400.000 2. Telepon DLL : Rp. 300.000 3. Listrik : Rp. 300.000 Total biaya produksi : Rp. 1.000.000 Prediksi keuntungan: Dengan asumsi dalam sehari rata-rata bisa menjual 12 produk Harga rata-rata produk Rp. 50.000 dengan keuntungan rata-rata 25% dari harga beli. Maka Pemasukan perbulan: 12 Produk X Rp. 50.000 X 30 Hari = 18.000.000 Keuntungan= Rp. 18.000.000 X 25% - Rp. 1.000.000 (biaya operasional) = Rp. 3.500.000 Balik modal = Modal Awal : Keuntungan: Rp. 15.000.000 : 3.500.000 = 4 bulan Bagaimana? Menarik dan mudah bukan? Tack Action sekarang, dan selamat berwirausaha.

di Kamis, April 15, 2010 0 Komen Label: Analisa Usaha, Ide Bisnis, Modal Usaha, Peluang Usaha
Mengenal Karakter Pelanggan Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal karakter pelanggan adalah penting, karena dengan mengenal karakternya, kita akan lebih mengenal pula tipe-tipe, sifat, ciri-ciri dan kebiasaannya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan lebih mudah memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan. Secara garis besar ada beberapa tipe pelanggan yang sering dianut oleh para penyedia jasa ; a. Pelanggan Pria 1). Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkan 2). Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkan 3). Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu)

4). Mudah terpengaruhi oleh penjelasan dan argumentasi yang objektif. 5). Merasa kurang enak tanpa membeli jika memasuki toko. Cara terbaik memperlakukan pelanggan pria adalah : (a) Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang diminati adalah tepat sesuai dengan selera; (b) Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkan; Jawab dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti permasalahan. b. Pelanggan Wanita 1). Sangat bertele-tele memilih barang. 2). Lebih tertarik pada mode yang lagi trendy. 3). Mengutamakan status sosial. 4). Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan. 5). Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaan. 6). Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya. 7). Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain. 8). Menyukai hal-hal yang bersifat romantis. 9). Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik. Cara terbaik menghadapi pelanggan wanita adalah; (a) Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bisa memilih barang yang diinginkannya; (b) Petugas pelayanan harus lebih sabar menghadapi pelanggan wanita, karena wanita lebih cerewet dalam menentukan pilihan; (c) Berikanlah pelayanan yang lebih khusus. Misal: (1) diskon untuk produk tetentu. (2) obral untuk beberapa produk bermerek yang modelnya sudah agak telat. c. 1) 2) 3) 4) 5) Pelanggan Remaja Mudah terpengaruh bujukan petugas. Tidak berfikir hemat Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik. Seleranya sangat modis dalam memilih barang. Agak boros dalam berbelanja.

d. Pelanggan Usia Lanjut 1) Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman

2) Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas 3) Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkan 4) Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman 5) Biasanya bersikap ramah dan ngomong pada petugas yang masih muda-muda 6) Penjual sering dianggap seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa. 7) Cenderung ingin berlama-lama. Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah; (a) Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya; (b) Dengarkanlah dengan baik nasehat-nasehat mereka tanpa membantah atau berdiskusi; (c) Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke petugas yang lebih tua atau lebih dewasa. e. Pelanggan anak-anak 1) Keinginannya tidak konsisten, tetapi suka berubah-rubah 2) Sulit untuk diam, karena masih suka bermain-main 3) Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu Cara terbaik untuk memperlakukan pelanggan anak-anak adalah; (a) Tidak memperlakukan mereka sebagai anak kecil yang tidak berdaya, karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang dewasa; (b) Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena keinginan anak terkadang suka berobah; (c) Petugas perlu memberikan pujian, misalnya dengan kata-kata wah pasti adik cantik deh kalau pakai baju ini.

di Rabu, April 07, 2010 0 Komen Label: Artikel Bisnis, Etika Bisnis, Referensi, Tips Marketing, Tips Wirausaha
Delapan Penyakit Pengusaha berikut ini delapan penyakit pengusaha. Penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja, tetapi pada artikel ini saya khusukan pembahasan pada pengusaha dan calon pengusaha. 1. Cemas [al-hamm] Yaitu kekhawatiran akan terjadinya hal yang tidak disukai di masa sekarang atau yang akan datang. Seorang pengusaha tentu berangkat dari niat yang kuat untuk memulai usaha dan dengan harapan yang kuat bisa memperoleh keuntungan dari hasil usahanya. Dengan rasa optimis, maka usaha akan lebih besar dan respon terhadap masalah akan lebih terukur. Tetapi bila rasa cemas berlebihan, maka bisa

menimbulkan rasa minder, pikiran buntu, dan tidak bisa menatap peluang-peluang yang ada di depan mata. Sebagai pengusaha pemula kadang kita cemas dan khawatir, janganjangan produk kita tidak laku, jangan-jangan rugi, dan kekhawatiran lainnya. Kecemasan akan jalannya usaha di masa akan datang bisa saja membuat pengusaha menjadi down, apalagi bagi penguasaha pemula, bisa-bisa dia mutung, tidak semangat menjalankan usaha, bahkan menutup usahanya sama sekali. Seorang calon pengusaha harus optimis menatap ke depan yang cerah, penuh harapan bahwa usahanya akan berhasil, meluruskan niat dan melakukan semua proses dengan baik. 2. Sedih [al-hazn] yaitu penyesalan dan duka cita atas apa yang terjadi di masa lalu. Cotohnya saja bila seorang penguasaha mengalami kerugian pada hari sebelumnya, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya trauma. Kesedihan tentu tidak bisa dihindari, akan tetapi bila berlarut-larut maka bias merusak jalannya usaha yang dirintis. Oleh sebab itu, seorang pengusaha harus segera bangkit dari kesedihan dan menyiapkan mental untuk bangkit dan memperbaiki usahanya.. Dalam kondisi apapun, berusaha menghapus kesediah, yakin dan bersangka baik kepada Allah bahwa apa yang terjadi kemarin, mungin untuk membuat kita bertambah pengalaman dan bertambah kuat menghadapi segala masalah yang mungkin akan dating lebih besar. 3. Lemah [al-ajz] Baik lemah pikiran dan lemah fisik. Lemah pikiran dalam arti tidak punya ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan usahanya, juga lemah dalam arti tidak punya keahlian dan ketrampilan untuk menjalankan usahanya, sehingga cepat putus asa dan berhenti dari proses berusaha. Biasanya pengusaha pemula mempunyai ide-ide yang kreatif, dan energi yang besar ketika memulai usaha. Tetapi ketika mulai mendapatkan rintangan di jalan, mereka kehilangan ide-ide itu dan kehilangan energi untuk menghadapinya. Oleh sebab itu perlu ada support dari orang terdekat, mentor, atau teman sesama pengusaha yang telah merasakan jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya.

Terus belajar, terus mencari pengalaman, berbagi pengetahuan dengan sesama pengusaha, atau membaca kisah-kisah sukses para pengusaha, bisa jadi mengikis kelemahan, sehingga lama-kelaman punya ide-ide yang kreatif dan aplikatif, serta trampil dalam menjalankan usaha. 4. Malas [al-kasal] Yaitu rasa enggan untuk melakukan suatu usaha padahal mampu melakukannya. Malas berkaitan dengan motivasi seseorang. Malas bisa terjadi karena menganggap suatu pekerjaan terlalu mudah, atau menganggapnya terlalu sulit. Bila kita menganggap suatu pekerjaan mudah, maka kita akan menunda-nundanya, dengan alasan bahwa dengan mudah kita bisa menyelesaikannnya dengan cepat. Sebaliknya jika menganggap suatu pekerjaan terlalu sulit, maka kita akan merasa terbebani untuk melaksanakannya dan menganggap bahwa dirinya tidak sanggup melakukannya. Seorang pengusaha harus memiliki sifat rajin, tekun, giat dalam menjalankan usahanya. Kalau sudah malas melakukan suatu pekerjaan, lalu apalagi yang bisa diharapkan? Hanya merenung, menghayalkan kekayaan, rumah megah, mobil mewah, tapi tidak mau berusaha, maka tidak ada yang didapatnya. 5. Takut [al-jubn] Rasa takut memulai seringkali muncul pada orang yang hendak memulai usaha. Keadaan seseorang mempengaruhi hal ini. Seseorang yang sudah hidup dalam kemapanan, akan takut untuk memulai usaha, takut kehilangan potensi pemasukan finansial. Seorang pekerja kantoran yang menerima gaji bulanan, akan berat meninggalkan pekerjaannya untuk memulai usaha. Kemapanan yang selama ini dirasakan, sulit untuk dilepaskan, sedangkan memulai usaha membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berkembang. Belum lagi takut resiko kerugian. Ketakutan juga bisa terjadi pada orang yang sudah menjalankan usahanya. Takut membuat ide-ide baru, takut mengambil keputusan untuk perusahaan, takut bersaing dan lailn-lain. Seorang pengusaha harus berani dan tegas mengambil keputusan, berani membuat ide-ide kreatif yang bisa memajukan usahanya. 6. Bakhil Seorang pengusaha tentu menjalankan usahanya untuk mendapatkan

keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu tujuan berwirausaha adalah agar mempunyai pemasukan finansial yang lebih besar. Tetapi apabila harta sudah terkumpul, maka harus ditunaikan hak-hak dan kewajibannya. Seperti zakat, sedekah dan lain-lain. Selain bakhil secara materi, bisa juga berarti bakhil atas ide-ide usaha yang dijalankannya. Bila memang sudah sukses, apa salahnya jika berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para pengusaha pemula, bagaimana tips dan trik menjalankan usaha agar bisa sukses. Walaupun sekarang telah banyak buku-buku tentang wirausaha dijual di toko-toko buku, ada baiknya kita berbagi langsung dengan orang lain agar kesuksesan juga bisa dinikmati orang banyak. Lagian, dengan berbagi, ilmu tdak akan berkurang. 7. Lilitan Hutang [dhalai ad-dain] Musuh lain pengusaha adalah hutang. Memulai usaha tentu butuh banyak modal. Lalu bagaimana mendapatkan modal itu? Beberapa calon pengusaha berani mengambil resiko dengan berhutang dulu untuk modal usahanya. Berhutang tentu boleh saja, asalkan kita punya kemampuan untuk membayarnya. Tetapi, lebih baik apabila modal usaha dari kantong sendiri, sehingga segala resiko di masa mendatang ditanggung sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain yang mengejarngejar kita karena punya hutang. Kadang hutang juga menghalangi kita untuk menjalankan usaha. Karena hutang, kita tergoda untuk kembali kerja kantoran, kerja ikut orang lain dan lain sebagainya, sehingga cita-cita untuk beriwarusaha gagal. 8. Dikuasai Orang Lain [ghalabat ar-rijaal] Ketika kita memutuskan untuk berwirausaha, bukan berarti jalan mudah menanti kita. Kadang orang-orang terdekat kita yang justru menghalangi kita. Oran tua kita dengan keras menentang kita. Anak istri juga menentang kita. Bila kita berkeras menjalankan usaha. Tekanan-tekanan orang-orang tersebut bias menghalangi niat kita untuk memulai usaha. Apalagi bila orang diluar kita lebih dominan, maka niat usaha sulit untuk diwujudkan. Bagi yang sudah menjalankan usaha, bisa juga mendapatkan tekanan dari orang lain. Seperti apabila kita mau mengambil keputusan, lalu ada orang lain yang berjasa kepada kita, berhutang budi padanya, kita sering mendapatkan hadiah darinya, sehingga kita segan untuk

mengambil keputusan baik yang tidak sesuai dengan pemikiran dia. Ini juga jenis tekan dari orang lain. Bila kita dibawah kekuasaan orang lain, maka kita tidak bisa membuat keputusan untuk diri sendir. Kita tidak punya kemerdekaan untuk menjalankan apa yang kita inginkan.

Oleh sebab itu, rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada kita agar terhindar dari delapan penyakit tersebut. Doa tersebut adalah:

, ***.
*** 7 / 851 - - 173 / 11" "Allahumma inny a'udzu bika minal hammi wal hazani, wal ajzi wal kasali, wal jubni wal bukhli, wal dhola'id daini wa ghalabatir rijaal." Artinya:
Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas, sedih, lemah, malas, takut, bakhil, lilitan hutang dan dikuasai orang lain. (Al Bukhari, 7/158, Fathul Bari, 11/173) Semoga kita bisa mengamalkan doa tersebut, dan semoga kita terhindar dari delapan sifat buruk yag telah dijabarkan di atas.

di Selasa, Maret 23, 2010 0 Komen Label: Motivasi Bisnis, Referensi

Buka Lapak Kaki Lima. Siapa Takut?

Salah satu permasalahan yang harus di pikirkan dalam memulai usaha dalah masalah tempat. Untuk yang berada di daerah kota kecil, mungkin biaya beli/ sewa tempat usaha masih terjangkau. Tapi untuk di kota besar, apabila ingin berjualan di Mall, ruko, pasar tradisional, maka harus merogoh kantong lebih dalam. Bahkan anggaran yang dibutuhkan untuk menyewa tempat bisa lebih besar dari modal untuk membeli dagangan untuk dijual. Lalu bagaimana menyiasati mahalnya harga sewa/ beli tempat usaha? Mungkin salah satu solusinya adalah dengan ngelapak baik di pinggir jalan, di emperan toko, di dekat stasiun kereta, di terminal dan lain. lain. Berikut ini tips memulai usaha bagi Anda yang ingin buka lapak kaki lima. 1. Lakukan survey kecil-kecilan di beberapa tempat yang Anda inginkan. Lihatlah seberapa ramai orang yang lewat di sana, dan kira-kira produk apa yang bisa dijual. 2. Hubungi pemilik lahan, atau orang yang menjaga (penguasa wilayah/ preman) untuk meminta izin berjualan. Jangan langsung jualan, karena bisa jadi akan terjadi keributan di kemudian hari. Biasanya kita diminta membayar untuk bisa jualan di sana, juga diminta biaya bulanan. Anda bisa bertanya ke tukang parkir, tukang ojek yang ada di lokasi tersebut. 3. Persiapkan lapak Anda, sesuai dengan dagangan Anda. MIsalnya bila Anda ingin membuka warung makan, ya siapkan tenda, gerobak, meja kursi, lampu, dan lain-lain. Jangan lupa siapkan spanduk, atau banner yang menarik agar pembeli datang ke tempat Anda. 4. Siapkan barang dagangan Anda dengan sebaik-baiknya. Usahakan kesan pertama adalah kesan yang baik bagi pembeli, sehingga mereka akan datang lagi untuk membeli lagi, atau bahkan mereferensikan temannya untuk membeli di tempat Anda. 5. Semua sudah siap, berangkat ke lapak dengan disertai doa dan harapan semoga usaha yang dimulai bisa berjalan lancar. 6. Usahakan konsisten dalam berjualan. Tentukan waktu buka dan tutup secara disiplin agar tidak mengecewakan pelanggan. Jangan satu minggu buka, lalu satu minggu tutup, sehingga pelanggan lari ke tempat lain. 7. Jangan putus asa. Untuk memulai usaha butuh kesabaran. Mungkin dalam waktu satu atau dua bulan kita belum punya pembeli yang loyal. Tapi dengan kesabaran dan kegigihan, insya Allah usaha kita akan berhasil. Mudah-mudahan tips-tips di atas bisa menambah pengetahuan bagi yang ingin action buka usaha. Jangan ragu memulai, walau hanya dari yang kecil. Dan terus

belajar, cari informasi dan jalin shilaturrahim untuk memperluas jaringan usaha. Ngelapak? Siapa takut? di Sabtu, Maret 20, 2010 0 Komen Label: Ide Bisnis, Memulai Usaha, Peluang Usaha, Tips Wirausaha
Trik Menarik Pembeli Di Toko

Berikut ini tips dan trik agar pengunjung mau mampir ke toko Anda dan lebih kerasan bahkan membeli produk Anda. 1. Blocking Tempat Istilah ini sebenarnya akan lebih klop jika dikatakan pengaturan tata letak. Produk-produk yang diletakkan sejajar dengan pandangan mata normal akan lebih cepat laku terjual. Selain itu, tentunya Anda bisa dong membaca tujuan penjual yang meletakkan satu produk berdampingan dengan produk pelengkapnya? Misalnya produk roti disamping mentega atau selai. Apalagi kalau bukan agar Anda membeli dua-duanya! 2. Tipu-tipu Angka Sering melihat harga tanggung dengan kisaran Rp.9999 atau Rp.49.990? Angka 9 yang hebat ini memang bisa memberi efek lebih murah . Padahal bila diteliti, toh tidak ada bedanya kan antara Rp.9999 dengan menyerahkan selembar sepuluh ribuan? 3. Sampel Produk Anda lebih suka menyentuh barang atau bahan pembuat barang tersebut sebelum membeli? Atau Anda tidak jadi membeli barang bila produk tidak bisa dilihat/dipegang atau dicoba? Nah sekarang Anda tahu kan, mengapa toko sering memasang contoh produk dengan digantung? Sudah pasti agar Anda bisa menyentuhnya langsung dan membelinya! 4. Musik Musik memang menjadi tertuduh utama bila sudah menyangkut urusan mempengaruhi mood orang. Sebuah penelitian membuktikan bahwa konsumen semakin tertarik untuk memberi barang lagi ketika mereka mendengarkan jenis musik balada berirama lembut. 5. Wangi! Hidung juga merupakan salah satu indra yang paling diperhitungkan dalam dunia perbelanjaan selain mata. Banyak toko yang sengaja membuat suasana dalam tokonya wangi dengan aroma vanilla atau bunga lavender. Ini akan mengunci Anda untuk tetap stay di situ. 6. Bermain Warna Kami akan bocorkan rahasia warna dalam trik mengemas produk pada Anda. Tahukah bahwa warna merah adalah warna yang diakui kuat daya jualnya? Selain

merah, penelitian yang pernah dilakukan antara lain menunjukkan bahwa kosmetik yang dikemas dalam warna merah muda juga lebih banyak terjual. di Jumat, November 20, 2009 0 Komen Label: Tips Marketing, Tips Wirausaha
Peluang Bisnis Toko Online

Alhamdu lillah, akhirnya tercapai keinginan untuk membuat toko online Dan siap dilaunching insya Allah pertengahan November ini. Rencana ini sudah saya persiapkan beberapa minggu, setelah mencari script yang mau dipakai, mencobacoba membuat design seadanya, mencari template dan lain-lain. Kanza Collection, Toko onllie kami bergerak dibidang penjualan produk fashion muslim serta pernak-pernik kebuthan muslim sehari-hari. Insya Allah dengan segala niat karena Allah dan berharap mendapat berkah dari Allah, semoga usaha ini berjalan lancar... Go Ahead.... di Jumat, November 06, 2009 1 Komen Label: Bisnis Online, Peluang Usaha, Toko Online
Peluang Bisnis Konveksi Beberapa tahun terakhir, bisnis konveksi semakin berkembang di Indonesia. Walaupun krisis ekonomi menerjang dunia, namun bisnis yang satu ini masih tetap tegak berdiri. walupun ada beberapa pebisnis yang gulung tikar karena berbagai alasan, tidak sedikit yang justru baru mulai atu sedang tumbuh berkembang. Ada beberapa hal yang mendukung bisnis konveksi ini terus berkembang, seperti terus bertambahnya jumlah penduduk, banyaknya event atau acara organisasi, perusahaan bahkan acara kampanye membuat permintaan barang-barang produksi konveksi semakin meningkat. Bisnis ini semakin menarik dan bergairah pada masa-msa tertentu, seperti ketika awal tahun ajaran baru, menjelang Hari Raya Idul Fitri, Selama kampanye baik pemilu legislatif, pilpres, pilkada dan lain sebagainya. Peralatan konveksi dan perlengkapan konveksi:

1. Mesin Jahit High Speed 2. Mesin Jahit High Speed Rante 3. Mesin Obras Jarum 4 4. Mesin Overdeck 5. Mesin Potong 10 inch

6. Mesin Potong Kecil 7. Benang, kain, dan lain-lain.


Bagaimana bila anda tidak mengerti masalah konveksi? Anda bisa belajar di beberapa kursus menjahit untuk mengetahui pelajaranpelajaran dasar memotong kain, menjahit, dan lain-lain. Tetapi jika Anda tidak sempat juga, anda bisa merekrut lulusan dari kursus jahit, lulsusan SMK atau dengan memasang iklan tempat kursus atau bekerjasama dengan tempat kursus tersebut. Sebenarnya pasar produk konveksi internasional sangatlah besar. Saat ini pasar yang sangat menggiurkan ini masih dikuasai China, India. Indonesia sendiri masih belum bisa menjadi produsen. Bahkan banyak sekali produk impor yang membanjiri Indonesia sehingga melemahkan bisnis dalam negeri. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh bisnis konveksi dalam negeri, antara lain: 1. Mutu produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia umumnya belum bisa menembus pasar bebas yang konsumennya berselera tinggi seperti Jepang. Kenyataan ini juga mengakibatkan harga per unit produk masih relatif rendah. 2. Industri konveksi masih tergantung pada komponen impor, terutama untuk memproduksi produk kualitas ekspor. 3. Industri pakaian jadi di Indonesia masih berperan sebagai tukang jahit bagi para pialang internasional, karena desain, pemilihan warna, potongan masih didikte oleh pialang luar negeri. 4. Perusahaan konveksi kecil di Indonesia belum berperan dalam industri konveksi yang masih sangat tergantung pada konglomerat yang menguasai sebagian besar dari pasar ekspor maupun segmen pasar menengah ke atas dalam negeri. 5. Pengaturan tata niaga, terutama pembagian kuota dinilai para produsen barang konveksi masih jauh dari beres Untuk bisa sukses dalam bisnis konveksi diperlukan kesabaran luar biasa. Perlu belajar terus menerus, karene mode terus berubah, keinginan pasar terus berganti. harus paindai melakukan inovasi produk agar tidak ketinggalan jaman. Dalam pemasaran, pebisnis bisa mengkiklankan jasa dan produknya di koran-koran, blog, website atau media promosi lainnya. Selamat berwirausaha...semoga sukses...

di Rabu, Agustus 19, 2009 2 Komen

Label: Ide Bisnis, Peluang Usaha


Posting Lama Langgan: Entri (Atom)

Cara Mudah Memulai Bisnis / Usaha Sambilan


Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar. Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit. Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis. Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat. Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu dengan sistem KONSINYASI. Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita titipkan ke beberapa toko. Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya, kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada perselisihan, sudah ada pedomannya.

Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pengalaman di kios kami (Kios Addina), setelah terlihat tokonya hidup (banyak pelanggan dan banyak transaksi), ternyata banyak yang datang menawarkan konsinyasi. Awalnya kami sangat berhati-hati, ada rasa khawatir barangnya nanti tidak laku. Tapi Alhamdulillah banyak barang konsinyasi yang berhasil terjual di kios kami. Barang yang ditawarkan ke Kios kami juga beragam. Awalnya hanya jilbab dan produk serupa, kemudian ada yang menawarkan minyak wangi, dan bahkan sekarang ada yang menitipkan tas wanita. Para pemilik barang yang menitipkan di kios kami, secara berkala mengecek barangya laku atau belum, perlu ditambah atau belum. Kadang juga cukup dilakukan dengan SMS dan jika sudah laku, pemilik barang datang ke kios kami untuk menerima pembayaran barangnya yang laku. Terus bagaimana kalau barang tidak laku? Pemilik barang biasanya menukar dengan barang lain dan mungkin barang yang tidak lakuk di kios kami bisa dan mungkin sekali laku di tempat lain. Jadi kalau mau menitipkan barang konsinyasi sebaiknya jangan hanya ke satu toko. Kalau bisa menitipkan barang ke banyak toko, sama saja kita punya toko banyak tanpa harus sewa toko, tanpa harus membayar karyawan, dan uangpun mengalir Salam Fuad Muftie Kios Addina : Kios Jilbab / Kerudung (rabbani & PerMatas), Busana, dan Aksesoris Jl. Bunga Rampai X Perumnas Klender, Jaktim Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 40 Perumnas Klender, Jaktim Tpl. 021-9828 4731

Usaha Konveksi Rumahan Omzet 500jutaan


Ditulis oleh <a href="http://detiker.com/component/option,com_comprofiler/Itemid,43/task,userPr ofile/user,88/">arinosan</a> Selasa, 19 Januari 2010 01:47 Benarkah industri rumahan tak dapat bertahan bahkan bersaing di era kapitalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini? Jawabannya, tentu tidak. Setidaknya, itulah yang dibuktikan oleh Bang Ucok alias Sriyadi Nadeak (42) dengan usaha industri konveksi rumahannya. Sejak didirikan 6 tahun lalu hingga sekarang, usaha industri konveksi Bang Ucok mampu tetap berjalan bahkan terus berkembang dan mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.

Sudah sejak 6 tahun lalu, Bang Ucok menggeluti usaha industri pembuatan jeans. Sebuah "pabrik" konveksi mini didirikannya di bilangan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Dengan dibantu sekitar 40 orang karyawan, setiap harinya pria asli Medan itu memproduksi ratusan celana jeans yang kualitasnya tak kalah dengan produkproduk buatan pabrik besar bahkan produk impor. Selain dipasarkan di toko miliknya di pusat grosir Blok F Tanah Abang, Jeansjeans keluaran pabrik mini Bang Ucok tersebut juga sudah menjamah pasar nasional, di hampir seluruh wilayah Indonesia. Diakui Ucok, usaha ini dimulainya dengan susah payah dari nol. Dulu Bang Ucok hanya seorang pelayan toko jeans di Pasar Tanah Abang. Tak pernah ia bayangkan sebelumnya dirinya dapat membuka usaha industri pembuatan jeans sendiri. Sampai suatu saat, pemilik toko tempat Bang Ucok bekerja mengangkatnya sebagai marketing sekaligus orang kepercayaan. Naik posisi, tak ayal, penghasilan Bang Ucok pun meningkat. Sejak saat itu, Bang Ucok mempunyai keinginan untuk membangun usaha sendiri. Sedikit demi sedikit ia kumpulkan hasil keringatnya. Sampai akhirnya, pada sekitar tahun 2003, terkumpul modal yang cukup dari hasil jerihpayahnya itu. Dari modal yang terkumpul lantas Bang Ucok memutuskan untuk mendirikan usaha industri rumahan pembuatan jeans, bidang yang sudah dipahaminya sejak menjadi pelayan toko. Sejumlah mesin jahit dan peralatan untuk membuat jeans dibeli. Tetangga-tetangga di sekitar rumahnya pun dirangkul dan diberdayakannya untuk menjadi pekerja di pabrik mini yang dibuatnya. Dengan perjalanan yang tak mulus, usaha industri pembuatan jeans milik Bang Ucok itu pun akhirnya dapat berjalan dan bertahan hingga sekarang. Bahkan, bertambah maju. Percaya atau tidak, saat ini, dari usaha rumahan tersebut Bang Ucok dapat mengantongi omzet hingga lebih dari Rp 500 juta rupiah per bulan. Nilai pendapatan yang fantastis untuk ukuran sebuah industri konveksi rumahan. Ditanya mengenai kunci kesuksesannya hingga mampu bertahan sampai sekarang, pria yang berpenampilan sederhana itu mengungkapkan rahasianya. "Yah, yang paling penting adalah selalu menjaga kualitas produk yang kita hasilkan Mbak. Harus terus buat inovasi baru dan original pastinya. Satu lagi yang paling penting harus selalu menjaga kepercayaan dan membuat senang pelanggan. Saya punya satu cara Mbak untuk membuat pelanggan saya selalu senang, pakai jurus kopi panas," kata Bang Ucok saat ditemui Kompas.com di pabriknya, Selasa (5/1/2010). Bang Ucok memang punya cara unik untuk menyenangkan pelanggan yang datang ke toko ataupun ke pabriknya. Dia selalu menyuguhkan segelas kopi panas untuk para pelanggannya.

"Biasanya kalau ada pelanggan atau pembeli datang saya akan menyuruh asisten saya untuk membuatkan kopi panas pas saya sedang meladeni pelanggan lain. Kalau saya suguhkan kopi panas, mereka akan betah nunggu sampai saya selesai melayani pelanggan lain, sampai kopinya dingin juga. Tapi, kalau disuguhkan air dingin, kan mereka capek tuh, haus, airnya cepat diminum habis deh. Airnya habis, kalau saya belum selesai melayani pelanggan lain mereka akan cepat bosan. Akhirnya, mereka minta ya udahlah Bang balikin aja lah uangnya, kelamaan. Biasanya begitu," tandasnya.

You might also like