You are on page 1of 17

MAKALAH

OMPE KESEHATAN
TENTANG

KEPEMIMPINAN
DOSEN PEMBIMBING : DEDY SAMBUDI,SKM,M.Kes

DI SUSUN

DWI AHMAD SUDRAJAT NIM ;110121078

MAHASISWA B NON REGULER YAYASAN STIKES HANGTUAH PEKAN BARU TAHUN AJARAN 2011-2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana dengan berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah OMPE Kesehatan tentang Kepemimpinan yang telah diberikan kepada penulis sebagai salah satu tugas dalam pembelajaran. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis

miliki,untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran dari semua pihak yang bersipat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah YME,semoga makalah ini dapat bermanpaat bagi perrkembangan ilmu pengetahuan dan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi kita semua

Pekan Baru, Penulis

Oktober 2011

Dwi Ahmad Sudrajat.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemimpin adalah seseorang yang terpilih dan dipandang mampu untuk menjadi penentu dalam keberhasilan sebuah tujuan organisasi ataupun perusahaan.Pemimpin juga diharapkan mampu untuk menjadi lokomotif bagi tercapainya keadaan yang jauh lebih maju,lebih baik dan lebih sejahtera bagi suatu kaum atau bangsa.

B.Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan

makalah yaitu model-model serta gaya dan type pemimpin yang ada pada saat ini . C.Tujuan 1.Pembaca dapat mengetahui tentang teori kepemimpinan 2.Pembaca dapat mengetahui tentang gaya kepemimpinan 3.Pembaca dapat mengetahui tentang kepemimpinan yang baik. 4.Pembaca dapat mengetahui tentang cara pemimpin yang baik.

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:

1. Pemimpin sebagai subjek,dan 2. Yang dipimpin sebagai objek

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan,membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukan ataupun

mempengaruhi.Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin,sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinanya.

1. Kepemimpinan menurut Teori sifat ( Trait Theory) Study ini mencoba untuk mengidentifikasi karekteristik-

karakteristik fisik,ciri kepribadian dan kemampuan orang yang dipercaya sebaggai pemimpin alami.

2. Kepemimpinan menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory) Selama tiga decade,dimulai pada permulaan tahun 1950an,penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh 2

suatu focus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku.Teori ini mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan berorientasi pada hubungan,dalam artikata teori ini untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkan dengan criteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan.Kesimpulan dari teori ini adalah perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatianya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatianya pada produksi.

3. Kepemimpinan menurut Teori Kontingensi (Contigensy Theory) Teori ini berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektifitas kepemimpinan.Teori Path-Goal,meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi

pengikut.Ke Empat aspek tersebut adalah;Aspek situasi,Aspek Sipat tugas,Aspek lingkungan kerja dan aspek Karakteristik pengikut. Dalam teori ini dikatakan bahwa bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil

4. Kepemimpinan menurut Teori Atribut Dalam teori ini dikemukakan bahwa kepemimpinan sematamata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain yang menjadi

bawahannya.Ada tiga teori Atribusi yang masih diakui oleh banyak orang pada saat ini,yaitu: 1. Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi Inference),yakni perilaku orang lain merupakan sumber informasi yang kaya 3.

2. Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscius attention resources),bahwa proses persepsi terjadi dalam kognisi orang yang melakukan persepsi(pengamatan). 3. Teori Atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly and Micella,1980 yaitu teori yang berfokus pada akal sehat. 5. Kepemipinan menurut teori Kharismatik Dalam teori kharismatik merupakan atribusi yang berasal dari pross interaktif antara pemimpin dan para pengikut.Atribut

kharismatik antara lain rasa percaya diri,keyakinan yan kuat,sikap tenang,kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atributr dan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut.Pada teori kharismatik lebih menekankan kepada identifikasi pribadi,pembangkitan motivasi oleh pemimpin dan pengaruh pemimpin terhadap tujuan dan rasa percaya diri para pengikut. Kharisma merupakan sebuah fenomena.Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin kharismatik untuk merutinisasi charisma walaupun sukar untuk di laksanakan.Kepemimpinan kharismatik memiliki dampak positif maupun nrgatif terhadapbpara pengikut dan organisasi.

6. Kepemimpinan menurut teori Trasformasional Pada teori ini pemimpin transformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan

mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.Burns dan Bass menjelaskan kepimpinan transformasional dalam organisasi dan membedakan kepemimpinan tranformasional membuat para pengikut menjadi lebih peka terhadap nilai dan pentingya pekerjaan,mengaktifkan kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi dan menyebabkan para pengikut lebih mementingkan 4

organisasi.Hasilnya

adalah

para

pengikut

merasa

adanya

kepercayaan dan rasa hormat terhadap pemimpin tersebut,serta termotivasi untuk melakukan sesuatu melebihi dari yang

diharapkan darinya.Efek-efek transpormasional dicapai dengan menggunakan Penelitian memberikan kharisma,kepemimpinan dan Nanus,Tichy tentang inspirasional,perhatian dan Devanna,telah pemimpin yang di individualisasi serta stimulus intelektual Bennis suatu

kejelasan

cara

transpormasional mengemubah budaya dan strategi sebuah budaya dan stategi sebuah organisasi.Pada umumnya para pemimpin transformasional mempormulasikan sebuah visi

mengembangkan sebuah visi,mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya,melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut dan menanamkan nilai-nilai baru . B. GAYA KEPEMIMPINAN 1.Gaya kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting dalam setiap

kelompok/organisasi.Gaya kepemimpinan demokratis diwujudkn dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat juga merupakan perilaku yang cenderung memajukan dan

mengembangkan organisasi/kelompok.Disamping itu diwujudkan juga melalui perilaku kepemimpinan sebagai pelaksana (eksekutif) Gaya kepemimpinan demokratis diwarnai dengan usaha mewujudkan dan mengembangkan hubungan manusiawi (human relationship) yang efektif,berdasarkan prinsif saling menghormati dan menghargai satu sama lain.Pemimpin menempatkan dan memandang orang orang yang dipimpinnya sebagai subjek,yang 5

memiliki kepribadian dengan berbagi aspek seperti dirinya juga. Kemauan,kehendak,kemampuan,buah pikiran,pendapat,minat/perhatian,kreativitas,inisiatif dan lain-lain

yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain selalu dihargai dan disalurkan secara wajar. Berdasarkan prinsip tersebut,dalam gaya kepemimpinan ini selalu terlihat usaha untuk memenpaatkan setiap orang yang dipimpin.Proses kepemimpinan diwujudkan dengan cara

memberikan kesempatan yang luas bagi anggota kelompok itu/organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.Partisipasi itu disesuaikan dengan posisi/jabatan masing-masing,disamping memperhatikan pula tingkat dan jenis kemampuan setiap anggota kelompok/organisasi.Para pemimpin pelaksana sebagai pembantu pucuk pimpinan,memperoleh pelimpahan wewenang dan tanggung jawab,yang sama atau seimbang pentingnya bagi pencapaian tujuan dikembangkan dalam berbagai kegiatan di lingkungan unit masing-masing,dengan mendorong terwujudnya kerjasama,baik antara anggota dalam satu maupun unit yang berbeda.Dengan demikian berarti setiap anggota tidak saja diberi kesempatan untuk aktif,tetapi juga dibantu dalam mengembangkan sikap dan

kemampuannya memimpin.Kondisi itumemungkinkan setiap orang siap untuk di promosikan menduduki posisi /jabatan pemimpin secara berjenjang,bila mana terjadi kekosongan karena

pensiun,pindah,meninggal dunia,atau sebab-sebab lain.

Kepemimpinan dengan gaya demokratis dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah,yang diwujudkan pada setiap jenjang dan didalam unit masing-masing.Dengan demikian dalam pelaksanaan setiap keputusan tidak dirasakan sebagi kegiatan yang dipaksakan,justru sebaliknya semua merasa 6

terdorong

mensukseskanya

sebagai

tanggung

jawab

bersama.Setiap anggota kelompok/organisasi merasa perlu aktif bukan untuk kepentingan sendiri atau beberapa orang

tertentu,tetapi

untuk kepentingan bersama.Aktifitas dirasakan

sebagai kebutuhan dalam mewujudkan partisipasi,yang berdampak pada perkembangan dan kemajuan kelompok/organisasi secara keseluruhan.Tidak ada perasaan tertekan dan takut,namun

pemimpin selalu dihormati dan disegani secara wajar

2.Gaya Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua di kenal manusia.Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa.Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.Orangorang yang dipimpin yang jumlahnya lebih banyak,meruoakan pihak yang dikuasai,yang bawahan disebut bawahan sebagai atau anak

buah.Kedudukan

semata-mata kehendak

pelaksana

keputusan,perintah,dan

bahkan

pimpinan.pemimpin

memandang dirinya lebih,dalam segala hal dibandingkan dengan bawahannya.Kemampuan bawahan selalu dipandang

rendah,sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa perintah.Perintah pemimpin sebagai atasan tyidak boleh

dibantah,karena dipandang sebagai stu-satunya yang paling benar.Pemimpin sebagai penguasa merupakan penentu nasib bawahannya.Oleh Karena itu tidak ada pilihan lain,selain harus tunduk dan patuh dibawah kekuasaan sang pemimpin.kekuasaan 7

pemimpin

digunakan sanksi

untuk atau

menekan hukuman

bawahan,dengan sebagai alat

mempergunakan

utama.Pemimpin menilai kesusesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan yang bersipat kaku.Kepemimpinan dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan kerajaan absolute,sehingga ucapan raja berlaku sebagai undang-undang atau ketentuan hokum yang mengikat.Disamping itu sering pula terlihat gaya dalam kepemimpinan pemerintahan dictator

sebagaimana terjadi dimasanazi jerman dengan Hitler sebagai pemimpin yang otoriter

3.Gaya Kepemimpinan Bebas dan Gaya kepemimpinan Pelengkap. Kepemimpinan bebas merupakan kebalikan dari tipe atau

gaya kepemimpinan otoriter.Dilihat dari segi perilaku ternyata gaya kepemimpinan kepemimpinan ini cenderung didominasi oleh dan perilaku perilaku

kompromi(compromiser)

kepemimpinan pembelot (deserter).Dalam prosesnya ternyata sebenarnya tidak dilaksanakan kepemimpinan dalam arti sebagai rangkaian kegiatan menggerakan dan berkedudukan sebagai simbol.Kepemimpinanya dijalankan dengan memberikan

kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan(berbuat menurut kehendak dan kepantingan masing-masing,baik secara perseorangan maupun berupa kelompok-kelompok kecil.Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat,yang dilakukan dengan member

kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota kelompok yang memerlikanya.Kesempatan itu diberikan baik sebelim maupun sesudah angota yang bersangkutan menetapkan 8

keputusan atau melaksanakan suatu kegiatan kepemimpinan dijalankan tanpa berbuat sesuatu,karena untuk bertanya atau tidak(kompromi) tentang sesuatu rencana pada keputusan atau yang

kegiatan,tergantung

sepenuhnya

orang-orang

dipimpin.Dalam keadaan seperti itu setiap terjadi kekeliruan atau kesalahan,maka pemimpin selalu berlepas tangan kartena merasa tidak ikut serta menetapkannya menjadi keputusan atau kegiatan yang dilaksanakan kelompok/organisasinya.Pemimpin melepaskan diri dari tanggung jawab(deserter),dengan menuiding bahwa yang salah adalah anggota kelompok/organisasinya yang menetapkan atau melaksanakan keputusan dan kegiatan tersebut.Oleh karena itu bukan dirinya yang harus dan pertlu diminta pertanggung jawaban telah berbuat kekeliruan atau kesalahan. Ada beberapa gaya atau type kepemimpinan yang termasuk dalam type kepemimpinan bebas ini antara lain :

1.Kepemimpinan Agitator

Type kepemimpinan diwarnai dengan kegiatan pemimpin dalam bentuk tekanan,adu domba memperuncing

perselisihan,menimbulkan dan memperbesar perpecahan dengan maksud memperoleh keuntungan bagi dirinya sendir.Agitator yang dilakukan terhadap orang lain adalah untuk keuntungan organisasi dan bahkan untuk kepentingan pemimpin sendiri.

2.Kepemimpinan Simbol

Type kepemimpinan ini menempatkan seorang pemimpin sekedar sebagai lambang atau simbol ,tanpa menjalankan kegiatanya 9.

Disamping tiga gaya kepemimpinan di atas pada kenyataanya sulit untuk di bantah bila dikatakan terdapat beberapa gaya

kepemimpinan yang tidak dikategorikan dalam salah satu tipe kepemimpinan tersebut.,Terdapat lima gaya atau perilaku

kepemimpinan seperti itu,yaitu: 1.Gaya perilaku kepemimpinan Ahli (Expert) 2.Gaya perilaku kepemimpinan Kharismatik 3.Gaya perilaku kepemimpinan paternalistic 4.Gaya perilaku kepemimpinan Pengayom 5.Gaya perilaku kepemimpinan Transformasional

Berbagai sumber dan jenis kekuasaan dari brbagai teoritikus seperti French dan Reven,Amitai Etzioni,Kenneth W.Thomas,Organ dan Batemen,dan Stepen P Robbins telah dikemukaan dalam kegiatan belajar ini. Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang berubah dan tindakan-tindakan para

pengikut,Berkaitan dengan hal ini telah dikemukakan social exchange theory,strategic contingency theory dan proses-proses politis sebagai usaha untuk mempertahankan,melindungi dan meningkatkan kekuasaan.

C.KEPEMIMPINAN YANG BAIK

Kekuasaan dapat didefenisikan sebagi suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin.Kekuasaan sering kali dipergunakan silih berganti dengan istilah pengaruh dan otoritas.Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang efektif dimana pemimpin tidak hanya cukup 10

memiliki

kekuasaan,tetapi

juga

harus

dapat

menjalankan

kekuasaanya dengan cara yang halus,hati-hati,neminimalisasi perbedaan status dan menghindari ancaman-ancaman terhadap rasa harga diri para pengikut.Pemimpin yang baik juga adalah seorang pemimpin yang harus bisa mengkaji proses-proses mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dan yang di pimpin

D. CARA MEMIMPIN YANG BAIK Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang

mempunyai visi yang dapat secara relative mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk masa depan organisasi.Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran.Agar visi sesuai dengan tujuan organisasi dimasa mendatang,para pemimpin harus menyusun dan menafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan unit-unit kerja. Pemimpin juga harus mempunyai peran dalam pengendalian dan hubungan organisasional,artinya,Tindakan manajemen

pemimpin dalammengendalikan organisasi meliputi: a. Mengelola harta milik atau asset organisasi b. Mengendalikan kualitas kepemimpinan dan kinerja organisasi. c. Menumbuh kembangkan serta mengendalikan situasi maupun kondisi kondusif yang berkenaan dengan keberadaan hubungan dalam organisasi. Dan peran pengendalian serta pemelihara/mengendali hubungan dalam organisasi merupakan pekerjaan kepemimpinan yang berat bagi pemimpin.Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan, 11 seni dan

keahlian untuk melaksanakan kepemimpinan yang efektif.

Pemimpin juga harus mampu berperan dalam membangkitkan semangat kerja.Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan.Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan insentif.Penghargaan adalah bentuk pujian yang tidak berbentuk uang,sementara insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau benda yang dapat

kuantifikasi.pemberian insentif hendaknya didasarkan pada aturan yang sudah disepakati bersama dan transparan.Insentif akan efektip dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan secara tepat,artinya sesuai dengan tingkat kebutuhan karyawan yang diberi insentif,dan disampaikan oleh pemimpin teringgi dalam organisasi,serta diberikan dalam suatu event khusus.Peran pembangkitan semangat kerja dalam bentuk memberikan

dukungan,bisa dilakukan melalui kata-kata,baik langsung maupun tidak langsung,dalam kalimat-kalimat yang sugestif.Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau penambahan sarana kerja,penambahan staf yang berkualitas,perbaikan

lingkungan kerja,dan semacamnya. Pemimpin juga harus mampu berperan dalam menyampaikan informasi,sebab informasi merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi artinya walaupun produk dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus,tetapi jika komunikasi internal dan eksternalnya tidak bagus,maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama,karena tidak akan dikenal masyarakatdan koordinasi kerja didalamnya jelek. Pemimpin juga harus mampu menjalankan peran consulting baik kelingkungan internal maupun keluar organisasi secara 13

baik,sehingga tercipta budaya organisasi yang baik pula.Sebagai orang yang berada dipuncak dan dipandang memilik pengetahuan yang lebih baik dibanding yang dipimpin,seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam melaksanakan pekerjaannya.

14

BAB III KESI MPUL AN Berdasrkan pembahasan sebelumnya maka dapat diketahui bahwa pemimpin adalah seorang yang paling berpengaruh pada tercapainya suatu tujuan pada sebuah organisasi.Pemimpin adalah juga seorang yang bisa mengarahkan,membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukan atau pun mempengaruhi. Seorang pemimpin juga mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun secara spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin. Terdapat beberapa teori tentang kepemimpinan,juga ada beberapa teori tentang gaya kepemimpinan yang bisa kita pelajari,namun pada akhirnya semua tergantung kepada masing-masing individu pemimpin itu sendiri untuk memilih dan menjalankan gaya dan type kepemimpinan yang akan dikembangkannya.Karena ada sebuah pepatah yang

mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mampu dan mempunyai kesamaan dalam menjalankan kepemimpinannya. Dan dari teori dan gaya tentang kepemimpinan yang kita pelajari, kita menjadi tahu apa dan bagaimana nanti kita memilih model serta menjalankannya sesuai dengan hati nurani dengan berpegang teguh untuk kemajuan sebuah organisasi,apabila suatu saat nanti kita terpilih menjadi seorang pemimpin.

15

DAFTAR PUSTAKA

You might also like