You are on page 1of 9

TUGAS ADMINISTRASI Reka Wicaksono.

H 1006730094

PT Asuransi Jiwasraya
Jenis BUMN Industri Asuransi Didirikan1859 Kantor pusat Jakarta (kantor pusat), 17 cabang, 71 perwakilan, 256 unit produksi [1] Tokoh penting Minto Widodo (Komisaris Utama), Hendrisman Rahim (Direktur Utama) Situs web jiwasraya.co.id

Gedung kantor NILLMIJ di Semarang di tahun 1930-an. Di sebelah kanan terlihat Gereja Blenduk Semarang.

PT Asuransi Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di sektor asuransi. Perusahaan ini didirikan pada 31 Desember 1859 dengan nama Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ) dan merupakan perusahaan asuransi jiwa pertama yang didirikan di Indonesia [2]. Jaringan Pelayanan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tersebar diseluruh Indonesia dan memiliki 1 kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta; 17 kantor cabang ditingkat propinsi; 72 kantor perwakilan ditingkat propinsi maupun di daerah tingkat I; dan 388 kantor unit produksi di daerah tingkat II; Hal ini diupayakan untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat (just in time). Dengan motto baru kami Secure Your Life, Jiwasraya berdasarkan pengalaman selama ini percaya bahwa kami dapat melindungi anda dengan sebaik-baiknya melalui jasa pelayanan asuransi jiwa. Karena hanya perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dan profesional serta berpengalaman yang mampu bertahan selama lebih dari satu abad yang mampu memberikan pelayanan dengan baik. Saat ini PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah satu-satunya perusahan asuransi jiwa milik negara, yang memberikan jaminan faedah: (i) Asuransi hari tua, (ii) Meninggal Dunia, (iii) Kesehatan dan Kecelakaan baik dalam bentuk pertanggungan perorangan (Individual Insurance) maupun pertanggungan kumpulan (Group Insurance). Pemegang Saham Pemilik atau pemegang saham tunggal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan perwakilan pemilik yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan final mengenai perusahaan, termasuk didalamnya mengenai: (i) Pengesahan Rencana Kerja (ii) Pengesahan Anggaran

Perseroan

Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat merencanakan masa depan. Tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal kiprah Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Dalam perjalanannya, perusahaan mengalami peleburan dengan sembilan perusahaan milik pemerintah kolonial Belanda lainnya dan satu perusahaan nasional. Pada tahun 1973 beralih menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kini Perseroan yang lebih populer dengan nama Asuransi Jiwasraya ini telah memasuki usia 145 tahun. Sepanjang itu pula kinerjanya terus ditempa demi meraih kepercayaan masyarakat. Sinergi antara tujuan mulia dengan kekuatan bisnis, mampu mengantar Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi yang andal dan terpercaya. Dalam menjalankan usahanya, Jiwasraya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya perusahaan selalu mengadakan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman, diantaranya pada tahun 2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan. Semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu Product, Process dan People. Sisi Product berarti bahwa perusahaan selalu berusaha menghadirkan produk-produk yang inovatif, seperti halnya JS Link Fixed 95 dan JS Link Fixed 93 untuk produk unit link (menggabungkan unsur proteksi dan invetasi), serta JS Prestasi dan JS Dana Multi Proteksi untuk asuransi pendidikan. Pada unsur Process artinya Jiwasraya selalu berusaha untuk menerapkan teknologi komunikasi terkini dalam melengkapi kecepatan dan keakuratan layanannya. Teknologi tersebut dinamakan JL-iNdO dan V-SAT. Melalui JL-iNdO proses

pencetakan polis dapat segera dilakukan di cabang dimana polis diterbitkan, sedangkan V-SAT merupakan teknologi komunikasi yang menghubungkan seluruh kantor Jiwasraya baik Head Office, Regional Office maupun Branch Office menjadi satu kesatuan (on line). Sementara itu peningkatan dari sisi People dilakukan melalui standarisasi kualitas seluruh agen Jiwasraya. Perusahaan juga secara rutin mengadakan berbagai pendidikan dan pelatihan karyawan baik di dalam maupun luar negeri. Sampai saat ini Jiwasraya memiliki 505 tenaga ahli & profesional di bidang asuransi yang tersebar baik di Head Office maupun Regional Office/Branch Office. Dukungan ketiga pilar di atas diperkuat pula oleh landasan finansial yang kokoh, diyakini akan menjadikan Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi komersial yang terpercaya dan terkemuka, di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ikhtisar Keuangan Perhitungan Laba/Rugi Pemenuhan Tingkat Solvabilitas dan Informasi Lain

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Jiwasraya Neraca Per 31 Desember 2009, 2008, 2007, 2006 dan 2005 (dalam jutaan rupiah) KEKAYAAN INVESTASI 1. Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 2. Saham 3. Obligasi & MTN 4. Surat Berharga yang Diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau BI 5. Unit Penyertaan Reksadana 6. Penyertaan Langsung 2009 2008 2007 2006 2005

676,182.91

576,032

1,646,111.73

1,681,685.27

1,061,509.14

1,814.40 22,631.50

17,995

130,569.27 687,008.17

38,453.20 633,032.57

98,454.23 719,166.91

155,525.19

253,152

789,043.38

640,930.45

656,589.52

3,671,092.29

3,215,182

1,024,825.84

557,801.67

232,403.43

42,678.47

41,895

41,957.72

41,943.72

41,656.61

7. Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Investasi 8. Pinjaman Hipotik 9. Pinjaman Polis 10. Investasi lain 11. Jumlah Investasi (1 s/d 10) BUKAN INVESTASI 12. Kas dan Bank 13. Tagihan Premi Penutupan Langsung 14. Tagihan Reasuransi 15. Tagihan Hasil Investasi 16. Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan Untuk Dipakai Sendiri 17. Perangkat Keras Komputer 18. Aktiva Tetap Lain 19. Aktiva Lain 20. Jumlah Bukan Investasi (12 s/d 19) 21. Jumlah Kekayaan

213,275.00

216,925

245,330.41

299,291.13

299,815.57

157,926.58 330.57 4,941,456.91

164,290 386 4,485,857

165,742.32 11,720.41 4,742,309.24

175,868.16 11,127.86 4,080,134.03

175,673.87 12,358.28 3,297,627.55

10,212.74 304,598.68

8,028 188,735

17,592.12 154,450.76

8,854.73 145,595.34

7,599.95 128,821.82

5,630.75

2,544

7,433.93

16,343.57

16,377

48,992.47

43,565.57

67,827.52

49,761.51

54,184

45,766.08

66,532.80

69,513.18

3,777.97 39,917.99 91,767.23 522,010.44 5,463,467.35

4,352 39,063 89,770 403,054 4,888,911

7,691.17 37,730.35 114,427.58 434,084.46 5,176,393.70

6,261.64 7,000.50 74,802.81 352,613.39 4,432,747.42

4,598.75 7,063.30 88,274.15 373,698.67 3,671,326.22

(11 + 20) KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRI UTANG 1. Utang Klaim 2. Utang Reasuransi 3. Utang Komisi 4. Utang Pajak 5. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 6. Utang Lain 7. Jumlah Utang (1 s/d 6) CADANGAN TEKNIS 8. Cadangan Premi (Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan) 9. Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 10. Cadangan Klaim (Estimasi Kewajiban Klaim) 11. Jumlah Cadangan Teknis (8 s/d 10) 12. Jumlah Kewajiban (7 + 11) 13. Pinjaman Subordinasi 6,668.75 6,937.08 802.09 17,261.63 105,589.73 137,259.28 12,757 3,231 788 31,532 97,570 145,877 2,971.42 1,885.03 2,787.87 26,970.06 77,124.61 111,738.99 4,090.71 1,562.36 1,621.09 18,028.65 76,620.35 101,923.16 1,287.80 1,139.62 11,846.76 51,486.71 65,760.89 2009 2008 2007 2006 2005

4,506,597.23

4,271,109

4,598,148.49

3,891,872.38

3,218,030.97

17,324.91

10,623

9,658.99

7,857.77

6,082.87

2,674.36

17,878

3,961.73

4,526,596.50

4,299,609

4,611,769,21

3,899,730.15

3,224,113.84

4,663,855.78

4,445,486

4,723,508.20

4,001,653.31

3,289,874.73

MODAL SENDIRI 14. Modal Disetor 15. Agio Saham 16. Cadangan 17. Kenaikan (Penurunan) Surat Berharga 18. Selisih Penilaian Aktiva Tetap 19. Saldo Laba 20. Jumlah Modal Sendiri (14 s/d 19) 21. Jumlah Kewajiban dan Modal Sendiri (12 + 13 + 20) 235,000.00 3,037.50 205,506.82 235,000 3,038 189,515 235,000.00 3,037.50 178,771.65 235,000.00 3,037.50 153,544.82 235,000.00 3,037.50 127,720.18

(297)

1,841.32

(10,130.83)

356,067.25 799,611.57

16,169 443,425

34,235.04 452,885.51

39,511.79 431,094.11

25,824.64 381,451.49

5,463,467.35

4,888,911

5,176,393.70

4,432,747.42

3,671,326.22

Produk Asuransi yang dikaitkan dengan Investasi (dalam jutaan rupiah) No. U R A I A N 1. Kekayaan a. Investasi b. Bukan Investasi Jumlah Kekayaan 2. Kewajiban a. Utang b. Cadangan Teknis Jumlah Kewajiban 9,620.14 221,627.44 231,247.58 113,189 113,189 29,752.74 29,752.74 26,315.09 26,315.09 39,918.50 39,918.50 231,247.58 231,247.58 113,189 113,189 29,752.74 29,752.74 26,315.09 26,315.09 39,918.50 39,918.50 2009 2008 2007 2006 2005

3. Pendapatan Premi 4. Hasil Investasi 5. Klaim dan Manfaat

176,899.82 33,528.32 62,257.53

101,757 22,349 8,901

12,450.00 1,733.08 9,715.57

5,013.10 6,402.67 25,192.71

22,916.31 3,993.60 12,626.59

PERUM PERURI
PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam non uang.

Sejarah
PERUM PERURI didirikan pada tanggal 15 September 1971, dan merupakan gabungan dari dua Perusahaan yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran atau PN. PERKEBA, dan PN. Artha Yasa. Pendirian ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.

Lingkup Kegiatan
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 di atas, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi uang kertas dan uang logam, paspor RI, pita cukai, meterai dan sertifikat tanah. Setiap produk yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital. Oleh karena itu, Perum Peruri selalu memfokuskan unsur-unsur sekuriti atau security feature pada setiap produk cetakannya. Perum Peruri juga pernah mendapat kepercayaan untuk mencetak dokumen-dokumen sekuriti negara lain atau luar negeri, diantaranya negara Malaysia, Sri Lanka dan Nepal. Berikut adalah susunan dewan direksi Perum Peruri dengan masa jabatan 2008-2013:
y y y y y Junino Jahja sebagai Direktur Utama Gardjito Heru sebagai Direktur Niaga Supraptono sebagai Direktur Produksi Ike Siti Fatnasari sebagai Direktur Teknik dan Umum Harry AS Sukadis sebagai Direktur Keuangan dan SDM

Berikut adalah susunan dewan pengawas Perum Peruri dengan masa jabatan 2008-2013:
y y y y y Mayjen TNI (Purn) Achdari sebagai Ketua Dewan Pengawas Harry Susetyo Nugroho sebagai anggota Dewan Pengawas Irjen Pol (Purn) Didy Kusumayadi sebagai anggota Dewan Pengawas Djoko Sutrisno sebagai anggota Dewan Pengawas Brigjen Pol (Purn) Timbul H Sianturi sebagai anggota Dewan Pengawas

You might also like