You are on page 1of 18

REFERAT

Pemeriksaan Pendengaran Untuk Neonatus, Neonatus, Anak Dan Dewasa Yang Dapat Dilakukan Oleh Dokter Umum
PEMBIMBING : dr. Wahyu Hidayat, Sp. THT
Williams Imanuel Mesang / NIM : 06 46 Mona Rizky Oktavia / NIM : 07 057 Raden Abimanyu Soeryawidjaya / NIM : 07 058

DISUSUN OLEH :

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK RSUD KOTA BEKASI PERIODE 24 JANUARI 18 FEBRUARI 2012

Telinga luar
y

Daun telinga (auricular)

Liang telinga (meatus acusticus externus)

Anatomi Telinga

Telinga tengah
y y y

Cavum timpani Tuba eustachius Mastoid

Anatomi Telinga

Telinga dalam
Koklea (pendengaran) y Alat vestibular (apparatus vestibular)
y

Canalis semisirkularis
x Lateralis / horizontalis x Superior / vertikalis x Inferior / posterior

Vestibular
x Utrikulus x Sakulus

Anatomi Telinga

Telinga luar, aurikula (pinna) terdiri atas tulang rawan elastin, yang ditutupi kulit disemua sisinya. Meatus auditorius eksterna epitel berlapis skuamosa, terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar seruminosa. Membran timpani terdiri atas dua bagian yaitu pars flaksida dan pars tensa.
Pars flaksida merupakan lapisan epidermis dan terdiri dari epitel selapis kuboid. Pars tensa adalah lapisan epidermis dan terdiri dari epitel selapis kuboid.

Histologi Telinga

Telinga tengah, dilapisi oleh selapis epitel gepeng.

Di dekat tuba eustachius berangsur berubah menjadi epitel bertingkat silindris bersilia. Tulang tulang pendengaran ( maleus, incus, dan stapes) memiliki sendi synovial dan dilapisi oleh epitel selapis gepeng.

Histologi Telinga

Telinga dalam, sakulus dan utrikulus terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi gepeng. Makula, daerah kecil pada dinding sakulus dan utrikulus dengan sel sel neuroepitel.Makula terdiri atas 2 jenis reseptor dan sel penyokong Sel penyokong berada di antara sel sel rambut berbentuk silindris. Otolit, endapan kristal di permukaan dan terdiri atas kalsium karbonat. Duktus semisirkularis, daerah reseptor di dalam ampula berbentuk tabung panjang dan disebut sebagai krista ampularis. Kupula berbentuk kerucut dan tidak ditutupi otolit.

Histologi Telinga

Duktus koklearis terbagi menjadi tiga ruangan yaitu skala vestibularis, media, dan timpani. Organ korti mengandung sel rambut sel rambut yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara. Sel rambut terdapat pada membrane basiliaris. Barisan streosilia berbentuk w pada bagian luar dan berbentuk v atau linier pada bagian dalam.

Histologi Telinga

Fisiologi Pendengaran

Pada prinsipnya metode tes pendengaran pada anak dibedakan menjadi :

Tes yang subyektif


Behavioral observation audiometry, visual re-inforcement audiometry.

Tes yang non behavioral atau obyektif


Auditory brainstem response / ABR, Auditory Steady State Response / ASSR , Otoacoustic Emission / OAE ).

TEST PENDENGARAN PADA ANAK

BOA (behavioral observation audiometry) BOA NON CONDITIONING


untuk evaluasi pendengaran anak-anak usia < 18 bulan

tidak menggunakan re-inforcer, berdasarkan pada hasil observasi reaksi perilaku anak terhadap rangsang bunyi..

Metode sederhana untuk screening pendengaran pada neonatus dengan mengamati refleks Moro atau refleks startle .

Respons bayi berupa respons motorik.

Pada bayi dengan pendengaran normal, refleks startle timbul pada intensitas yang agak tinggi yaitu sekitar 85 dB SPL.

perubahan ritme gerakan-gerakan tertentu yang sedang dilakukan anak pada saat pemberian stimulus bunyi.

Dengan intensitas yang lebih tinggi : 105-115 dB SPL dapat menimbulkan refleks auro-palpebral berupa kedipan mata atau mata lebih terpejam pada saat mata tertutup sebagai respons terhadap stimulus suara

Tes Ewing
merupakan tes distraksi dengan mengamati respons anak Bunyi : psss-psss suara frekuensi tinggi Suara frekuensi rendah : uuh- uuh Suara sendok dan cangkir ( white noise ) Suara remasan kertas frekuensi 6000 Hz Suara bel frekuensi puncak 2000 Hz Mainan giring-giring frekuensi puncak 4000 Hz 4 jenis stimulus yang dipakai untuk refleks orientasi bayi terhadap suara7: Suara manusia atau katakata ( live voice ) Bunyi alat musik : perkusi ( genderang ) ,bel, triangle Alat tiup : 120-1900 Hz Suara-suara yang mudah dikenal : bunyi decak mulut, ketukan pintu, remasan kertas atau plastic

BOA CONDITIONING
Visual Reinforcement Audiometry ( VRA)
y

Prinsip VRA adalah menilai berpalingnya kepala anak terhadap stimulus suara dengan conditioning. Fungsi pendengaran anak usia 1-3 tahun dapat dinilai dengan metode VRA

Tangible Reinforcement Operant Conditioning Audiometry / TROCA dan Variant Reinforcement Operant Conditioning Audiometry /VROCA merupakan prosedur tes pendengaran untuk anak-anak usia 24 36 bulan .

Prinsip dasar TROCA dan VROCA , anak harus menekan tombol setiap kali mendengar rangsang bunyi. Reinforcement yang dipakai apabila anak memberikan respon dengan benar menggunakan obyek nyata.

Anak yang hiperaktif atau yang perhatiannya mudah beralih dapat dipakai metode tangible reinforcement operant conditioning audiometry / TROCA.

Prosedur TROCA dan VROCA

Audiometri bermain / play audiometry


y

Anak yang cukup kooperatif , mau pakai headphone dan bisa diajarkan bagaimana memberikan respons apabila mendengar suara dapat dilakukan metode audiometri nada murni seperti tes pada orang dewasa.

Audiometri bermain / play audiometry

Tes diskriminasi katakata pada anak-anak mempunyai nilai yang tinggi untuk mengetahui kemampuan reseptif pendengaran anak, tanpa dipengaruhi oleh kemampuan ekspresifnya.

Bahan tes berupa gambar gambar yang dapat dipilih dari perbendaharaan kata anak sesuai dengan perkembangan anak secara individu.
Bila kemampuan berbicara anak terbatas, tetapi sudah mampu mengenal nama beberapa benda dengan menggunakan gambar, dapat dipakai metode word intelligibility by picture identification test ( WIPI) dengan tehnik closed set dengan cara menunjuk gambar dengan benar.

Tes fungsi perseptif pada anakanakanak

You might also like