JALAN RAYA MOTORIK

SEJAK ABAD KE 19 DIANUT PANDANGAN BAHWA SYSTEMA PYRAMIDALIS BERKAITAN DGN. SERABUT SARAF TURUN YANG MEMENUHI SYARAT BERIKUT: BERASAL DARI SEL PYRAMID (sel Betz) CORTEX CEREBRI MENINGGIKAN PERMUKAAN DEPAN MEDULLA OBLONGATA PENINGGIAN TSB. DISEBUT SEBAGAI PYRAMID YANG MEMENUHI KEDUA PERSYARATAN TSB. ADALAH: TRACTUS CORTICOSPINALIS asal: PUSAT SUPRA SPINAL (NEURON ORDE PERTAMA) yang terletak pada gyrus presentralis tujuan: PUSAT SPINALIS (neuron orde kedua dan ketiga) pada cornu anterius medulla 2 spinalis

BELAKANGAN PENGERTIAN TSB. BERUBAH SYSTEMA PYRAMIDALIS ADALAH SEMUA TRACTUS YANG BERASAL DARI SEL PYRAMID (sel Betz): SYSTEMA PYRAMIDALIS Semua serabut saraf turun yang berasal dari sel pyramid cortex cerebri (PUSAT SUPRASPINAL) untuk berakhir pada: ganglia basalis tractus corticostriata di-encephalon tractus cortico-diencephalon batang otak cortico bulbaris cornu anterius medulla spinalis (PUSAT SPINAL) tractus corticospinalis SYSTEMA EXTRA-PYRAMIDALIS Semua serabut saraf turun yang berasal dari batang otak menuju cornu anterius medulla 3 spinalis (PUSAT SPINAL)

SYSTEMA PYRAMIDALIS Pembentuk utama: TRACTUS CORTICOSPINALIS ditambah: tractus cortico striata, cortico di-encephalon dan cortico bulbaris Asal: PST. SUPRASPINAL (neuron orde pertama): 1/3 pada area Brodman 4=pusat motorik primer (gyrus precentralis), 1/3 pada area Brodmann 6=pusat motorik sekunder (gyrus precentralis), 1/3 pada area Brodmann 3,2,1=gyrus postcentralis Tujuan trac. corticospinalis: PUSAT SPINAL (neuron orde kedua dan ketiga) pada cornu anterius medulla spinalis, sdg. tujuan tractus lainnya sesuai dgn nama tractusnya
4

YANG DATANG DARI CORTEX CEREBRI MENUJU: 1. GANGLIA BASALIS (TRACTUS CORTICO STRIATA) 2. DI-ENCEPHALON (TRACTUS CORTICO-DIENCEPHALON) 3. BATANG OTAK (TRACTUS CORTICOBULBARIS) FUNGSI: MELAKUKAN SUPRESI TERHADAP KONTRAKSI OTOT SKELET
8

1. TRACTUS CORTICOSTRIATA ASAL: AREA BRODMANN 4, 6. 8 DAN 9 TUJUAN: NUCLEUS CAUDATUS DAN GLOBUS PALLIDUS

2. TRACTUS CORTICO DIENCEPHALON 2.1. ASAL: AREA BRODMANN 10, 11, 12 TUJUAN: NUCLEUS MEDIALIS THALAMI 2.2.. ASAL: AREA BRODMANN 9 DAN 11 TUJUAN: NUCLEI SEPTI THALAMI 2.3. ASAL: AREA BRODMANN 9 TUJUAN: NUCLEUS MEDIALIS ET LATERALIS THALAMI 2.4. ASAL: AREA BRODMANN 6 TUJUAN: NUCLEI SEPTI THALAMI, NUCLEUS MEDUALIS ET LATERALIS THALAMI 2.5. ASAL: AREA BRODMANN 4 TUJUAN: NUCLEI LATERALIS THALAMI
10

2.6. TRACTUS CORTICOHYPOTHALAMICUS ASAL: CORTEC HYPOCAMPI TUJUAN: HYPOTHALAMUS 2.7. TRACTUS CORTICOSUBTHALAMICUS ASAL: AREA BRODMANN 6 TUJUAN: SUBTHALAMUS

11

3. TRACTUS CORTICOBULBARIS 3.1. ASAL: AREA BRODMANN 4, 6 DAN 8 TUJUAN: SUBSTANTIA NIGRA 3.2. ASAL: AREA BRODMANN 4 DAN 6 TUJUAN: TEGMENTUM (mes-encephalon), NUCLEI PONTIS (pons), NUCLEUS OLIVARIUS INFERIUS (medulla oblongata)

12

FUNGSI SYSTEMA PYRAMIDALIS : 1) MEMERINTAHKAN KONTRAKSI OTOT SKELET 2) MENGATUR KETEPATAN DAN KETRAMPILAN GERAKAN UJUNG-UJUNG ANGGOTA BADAN

13

GANGGUAN PADA LINTASAN SYSTEMA PYRAMIDALIS (TRACTUS CORTICOSPINALIS) DIOTAK DAN MEDULLA SPINALIS MENGAKIBATKAN TERJADINYA:

1. MULA-MULA PARALISIS FLAKSID SEPARO BADAN (hemiphlegia) BB MINGGU KMD. TONUS OTOT MENINGKAT dari flaksid berubah menjadi spastik 2. REFLEKS MIOTATIK (al. refleks lutut) PADA AWALNYA BERKURANG, BB MINGGU KMD. MENINGKAT (hiper-refleksi) DIDUGA OK. ADANYA GANGUAN IKUTAN PD. TRACTUS RETICULOSPINALIS 3. TIMBULNYA REFLEKS PATOLOGIS al.
14

GANGGUAN PD. SEPARO SEGMENT MEDULLA SPINALIS MENGAKIBATKAN:

1. HILANGNYA SENSASI SENTUHAN/TEKANAN, SENSASI VIBRASI DAN BUTA POSISI ANGGOTA BADAN IPSILATERAL DISERTAI HILANGNYA SENSASI SAKIT DAN SUHU KONTRALATERAL SYNDROMA BROWN-SEQUARD 2. PADA AWALNYA TIMBUL PARALISIS FLAKSID DAN BERKURANGNYA REFLEKS MIOTATIK BB MINGGU KMD. TIMBUL PARALISIS SPASTIK DAN MENINGKATNYA REFLEKS MIOTATIK MUNCULNYA BABINSKI SIGN
15

SYSTEMA EXTRA-PYRAMIDALIS Pembentuk: Tractus turun yang datang dari batang otak menuju medulla spinalis

16

TRACTUS YANG DATANG DARI BATANG OTAK MENUJU MEDULLA SPINALIS TRACTUS RETICULOSPINALIS TRACTUS TECTOSPINALIS TRACTUS RUBROSPINALIS TRACTUS VESTIBULOSPINALIS TRACTUS OLIVOSPINALIS

17

1. TRACTUS RETICULOSPINALIS ASAL: FORMATIO RETICULARE (neuron orde pertama) TUJUAN: CORNU ANTERIUS MED. SPINALIS (pusat spinal: neuron orde kedua dan ketiga) FUNGSI: MENGONTROL NEURON ORDE KEDUA DAN KETIGA DLM. BTK. FASILITASI DAN INHIBISI KONTRAKSI OTOT SKELET berkaitan dengan fungsi kseimbangan tubuh.
18

19

2. TRACTUS TECTOSPINALIS ASAL: COLLICULUS SUPERIOR MESENCEPHALON (neuron orde pertama) TUJUAN: CORNU ANTERIUS MED. SPINALIS (pusat spinal) FUNGSI: 1) TERJADINYA REFLEX PUPILODILATASI SBG. RESPON KALAU LAGI BERADA DLM RUANG GELAP 2) TERJADINYA REFLEX GERAKAN TUBUH SBG. RESPON TERHADAP RANSANG PENGLIHATAN
20

21

21

3. TRACTUS RUBROSPINALIS ASAL: NUCLEUS RUBER (neuron orde pertama) PADA MES-ENCEPHALON TUJUAN: CORNU ANTERIUS MED. SPINALIS (pusat spinal) FUNGSI: MEMACU KONTRAKSI OTOT FLEKSOR DAN MENGHAMBAT KONTRAKSI OTOT EKSTENSOR berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh
22

23

23

4. TRACTUS VESTIBULOSPINALIS ASAL: NUCLEI VESTIBULARIS = neuron orde pertama (dalam pons dan med. oblongata) TUJUAN: CORNU ANTERIUS MED. SPINALIS (pusat spinal) FUNGSI: MEMACU KONTRAKSI OTOT EKSTENSOR DAN MENGHAMBAT KONTRAKSI OTOT FLEKSOR berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh
24

25

25

5. TRACTUS OLIVOSPINALIS ASAL: NUCLEUS OLIVARIUS INFERIUS (neuron orde pertama) TUJUAN: CORNU ANTERIUS MED. SPINALIS (pusat spinal) FUNGSI: MEMPENGARUHI KONTRAKSI OTOT SKELET berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh
26

27

27

28

28

29

29

30

30

NOLTE (1993) MENGAJUKAN PANDANGAN TERBARU TENTANG JALAN RAYA MOTORIK:

ADA 3 TINGKAT ORGANISASI SISTEM MOTORIK 1. BUILT- IN PATTERN neuron-neuron yang berhubungan satu dengan lainnya DALAM SATU BAGIAN SUSUNAN SARAF PUSAT (contoh: lengkung refleks)

31

NOLTE (1993) MENGAJUKAN PANDANGAN TERBARU TENTANG JALAN RAYA MOTORIK:

2. DESCENDING PATHWAYS TRACTUS CORTICOSPINALIS (efek lansung kpd. Otot skelet) DAN SEMUA TRACTUS YANG BERASAL DARI BATANG OTAK MENUJU MEDULLA SPINALIS (efek tidak lansung kpd. Otot skelet) 3. HIGH CENTERS yang mengontrol DESCENDING PATHWAYS Pola peranan ketiga organisasi tsb dapat dilihat pada bagan berikut:
32

33

32

34