You are on page 1of 33

Teaching Case #1 :

The U.S. Airline Industry in 2009

Prepared by : Isyawal Jambek Awaludin Asaad-David Gunawan Master of Management - Universitas Gadjah Mada 2012

outline
Preface The History of the U.S. Airline Industry Firm Strategy & Industri Evolution after Deregulation The U.S. Airline Industry in 2009 Looking to The Future

Preface

2008 1908

Facts...
Passengger traffic decline sharply Profit margin evaporated Most leading airlines reported large losses (table 1)

IATA reported...
Total 2008 losses raised from $5 billion to $8.5 billion For 2009, revenue were expected to declined 12% Net losses were forecasted to be $4.7 billion

Some efforts...

Yaa Allah... bisnis ko rugi terus

Pemerintah memberikan dukungan melalui sistem financial dan kemudahan kredit CEOs airline industry :
Short-term survival Long-term prospect (Ex : consolidation, Efficiency)

The History of the U.S. Airline Industry

The Airline under regulation

1978

Deregulation

The Airline under regulation (Pre-1978)

1970 1938 1930s


Transcontinental routes were control by three airlines Congress established the CAB Theory of contestable market was developed

1920s
The first scheduled airline service began

The impact of deregulation (Post-1978)

1990 1981
recession The industry experienced a profit slum

1980
20 New carriers had set up

1978
Abolished the CAB

Profitability of the U.S. Airline Industry, 1978-2008

Firm Strategy and Industry Evolution after Deregulation


Strategi rute: Sistem Hub-and-Spoke Merger dan Akuisisi Biaya dan Harga Differensiasi

1 # Route Strategies: The Hub-and-Spoke System

Manfaat sistem hub-and-spoke:


1. Meningkatkan efisiensi; Memfokuskan fasilitas dan sumber daya 2. Memungkinkan domestik;  Setiap maskapai berbeda dari segi geografi.  Menghambat baru. untuk masuknya pendatang maskapai menguasai pasar

Local Market Share of Largest Airlines

2 # Merger dan Akuisisi


1. Maskapai besar ingin membangun jaringan (rute) nasional dan internasional. 2. Semakin banyaknya maskapai baru. 3. Masalah keuangan yang dihadapi banyak maskapai.

Skema Merger & Akuisisi diantara maskapai penerbangan AS

3 # Biaya dan Harga


Walaupun banyak dari pendatang baru low-cost yang gagal selama tahun pertama dari deregulasi penerbangan, mereka dengan cepat digantikan oleh para enterprnur yang bersemangat untuk memulai/membangun maskapai mereka.

3 # Biaya dan Harga...


1. New entry Low-cost carrier menstimulan perang harga. 2. Pemangkasan harga melemahkan revenue banayak maskapai. 3. Low-cost carrier berlomba memasang tarif paling rendah; efisiensi struktur biaya dan servis bare-bones.

Maskapai besar menanggapi low-cost carrier;

Keunggulan low-cost carrier:


1. Struktur biaya yang lebih efisien. 2. Sumber daya yang lebih murah. 3. Pesawat baru yang lebih hemat BBM. 4. Posisi keuangan yang lebih menunjang.

4 # Differensiasi
Faktor yang mendorong differensiasi: Ketidak mampuan berkompetisi dalam harga. Kurangnya loyalitas konsumen akibat deregulasi. Margin keuntungan yang sedikit.

Low price

Dimensi Non-price

Differensiasi berfokus pada kelas Bisnis dan first-class; Peningkatan service, inflight food, and entertainment. Membangun kerjasama (Perhotelan, rental kendaraan, Credit card, dll)

The Industry in 2009

Airline Cost Condition

Labor
Rata-rata membayar karyawan tahun 2007 sekitar $55.950 Adanya Serikat buruh 2002 2009 , melakukan konsesi terhadap karyawan. Kompensasi bagi karyawan menurun.

Fuel
Harga minyak dunia yang mulai

berfluktuasi Antara 2002 2008 harga minyak naik dari $19 sampai $140 per barel

Equipment
Penurunan produsen pesawat terbang dari 4 menjadi 2, yaitu Lockheed (1984) Boeing VS Air Bus

Airport Facilities
 Tax dari Airport yang tinggi.  Tahun 2007 perusahaan penerbangan membayar hampir $2 billion ke Amerika Serikat

Low-cost Carries VS Legacy Carries

Entry and Exit


Akses masuk ke dalam industri yang susah dan didominasi oleh maskapai besar. Memaksa pendatang baru untuk memulai penerbangan ke rute rute kecil

Looking The Future


Optimis Pesimis

Selesai ....

You might also like