You are on page 1of 15

PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita dalam masa ovulasi atau masa subur ( keadaan dimana rahim melepaskan sel telur), dan sperma (air mani) dari pria membuahi sel telur dari wanita tsb. Telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, yang akan bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (280 hari). Dalam sekali hubungan badan, seorang suami rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Makalah ini akan membahas tentang bagaimana awal terjadinya kehamilan meliputi proses pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan sampai pada pengeluaran bayi dan plasenta. 1.2 Tujuan a. Untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Ginekologi b. Dengan mempelajari Proses Terjadinya Kehamilan, diharapkan dapat mengetahui tentang awal terjadinya kehamilan meliputi proses pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan sampai pada pengeluaran bayi dan plasenta. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan makalah ini kami membahas mengenai proses bembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim, sampai pada pengeluaran bayi dan plasenta 1.4 Metode Penulisan Metode yang kami gunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan literatur, membaca buku panduan dan mencari dari internet tentang proses terjadinya kehamilan. 1.5 Sistematika Penulisan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Batasan Masalah 1.4 Metode Penulisan 1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Proses Pembentukan Janin 2.2 Perkembangan Janin di Rahim 2.3 Karakteristik Janin 2.4 Pengeluaran Bayi 2.5 Pengeluaran Plasenta BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA BAB II PEMBAHASAN Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. 2.1 Proses Pembentukan Janin Spermatogenesis Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990). Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu : 1. Spermatocytogenesis Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer. - Spermatogonia Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. - Spermatosit Primer Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder. 2. Tahapan Meiois Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II. Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

3. Tahapan Spermiogenesis Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari: a. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum. b. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan. c. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas. d. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius. Oogenesis - Sel-Sel Kelamin Primordial Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial. - Folikel PrimordiaL Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer. - Oosit Primer Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosomkromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA. - Pembelahan Meiosis Pertama Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi. Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran

dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda. - Oosit Sekunder Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional. - Fertilisasi Keajaiban awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di saluran tuba. Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan membuahinya. Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu,sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: o Hialuronidase Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. o Akrosin Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida. o Antifertilizin Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder. Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi : - Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. - Menarik sperma secara kemotaksis positif. - Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom

(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom. 2.2 Perkembangan Janin di Rahim Permulaan masa embriogenik Embrio : Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : 1. Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus 3 tahapan fase embrionik yaitu : a. Morula Hasil pembelahan zygot tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya seperti buah arbei Morula adalah suatu bentukan sel sperti buah arbei (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus secara mitosis. Dan keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula b. Blastula Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. bentuk ini kemudian disebut blastosit. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel yang dikeluarkan oleh tuba fallopii. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang membentuk dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium ( lapisan paling dalam dari Rahim ). Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136) Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi

sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan. Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan. c. Gastrula Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula. Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar. Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan. Tubulasi Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.

Organogenesis Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya : a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : a. Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata. Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000) Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu. Organogenesis pada bumbung-bumbung: 1. Bumbung epidermis Menumbuhkan: - Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji. - Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lender, kelenjar air mata. - Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba. - Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap. - Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam. - Lapisan enamel gigi.

2. Bumbung endoderm - Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum. - Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium. - Lapisan epitel paru atau insang. - Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis). - Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya. 3. Bumbung neural (saraf) - Otak dan sumsum tulang belakang. - Saraf tepi otak dan punggung. - Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit. - Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigment. 4. Bumbung mesoderm - Otot:lurik, polos dan jantung. - Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan. - Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya. - Ginjal dan ureter. - Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah. - Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium, peritoneum dan mesenterium. - Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu. - Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya. Pada minggu ke 5 embryo berukuran 8 mm. Pada saat ini otak berkembang sangat cepat sehingga kepala terlihat sangat besar. Pada minggu ke 6 embrio berukuran 13 mm. Kepala masih lebih besar daripada badan yang sudah mulai lurus, jari-jari mulai dibentuk. Pada minggu ke 7 embryo berukuran 18 mm, jari tangan dan kaki mulai dibentuk, badan mulai memanjang dan lurus, genetalia eksterna belum dapat dibedakan. Setelah tahap organogenesis selesai yaitu pada akhir minggu ke 8 maka embrio akan disebut janin atau fetus dengan ukuran 30 mm. Pertumbuhan dan perkembangan manusia Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 12 hari setelah proses fertilisasi. Selsel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut. Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu : 1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan

ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan. 2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah. 3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2. 4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama. Janin Janin atau embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa (Wildan yatim, 1990). Sedangkan dalam Microsoft Encarta 2006 disebutkan bahwa janin merupakan suatu hewan bertulang belakang yang belum lahir pada suatu fase dimana semua ciri struktural orang dewasa sudah dapat dikenal, terutama keturunan manusia yang belum lahir setelah delapan minggu pertumbuhan. Tahapan perkembangan pada masa embrio Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm. Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm. Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram. Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm. Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi). Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi) Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina. Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 3000 gram. Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan. 2. Fase Pasca Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio, terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah dilahirkan. Pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi biasanya hanya peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh dari makhluk hidup. Kecepatan pertumbuhan dari masing-masing makhluk hidup berbeda-beda satu dengan yang lain. Setelah lahir disebut dengan nama bayi dan memasuki masa neonatal. Tahap perkembangan janin dimulai pada bulan ke 3 sampai ke 10.

Pada 6 bulan terakhir perkembangan manusia digunakan untuk meningkatkan ukuran dan mematangkan organ-organ yang dibentuk pada 3 bulan pertama. Pada saat janin memasuki bulan ke 3, panjangnya 40 mm. Janin sudah mempunyai sistem organ seperti yang dipunyai oleh orang dewasa. Pada usia ini genitalnya belum dapat dibedakan antara jantan dan betina dan tampak seperti betina serta denyut jantung sudah dapat didengarkan. Pada bulan ke 4 ukuran janin 56 mm. Kepala masih dominan dibandingkan bagian badan, genitalia eksternal nampak berbeda. Pada minggu ke 16 semua organ vital sudah terbentuk. Pembesaran uterus sudah dapat dirasakan oleh ibu. Pada bulan ke 5 ukuran janin 112 mm, sedangkan akhir bulan ke 5 ukuran fetus mencapai 160 mm. Muka nampak seperti manusia dan rambut mulai nampak diseluruh tubuh (lanugo). Pada yang jantan testis mulai menempati tempat dimana ia akan turun ke dalam skrotum. Gerakan janin sudah dapat dirasakan oleh ibu. Paru-paru sudah selesai dibentuk tapi belum berfungsi. Pada bulan ke 6 ukuran tubuh sudah lebih proporsional tapi nampak kurus, organ internal sudah pada posisi normal. Pada bulan ke 7 janin nampak kurus, keriput dan berwarna merah. Skrotum berkembang dan testis mulai turun untuk masuk ke skrotum, hal ini selesai pada bulan ke 9. system saraf berkembang sehingga cukup untuk mengatur pergerakan fetus, jika dilahirkan 10% dapat bertahan hidup. Pada bulan ke 8 testis ada dalam skrotum dan tubuh mulai ditumbuhi lemak sehingga terlihat halus dan berisi. Berat badan mulai naik jika dilahirkan 70% dapat bertahan hidup. Pada bulan ke 9, janin lebih banyak tertutup lemak (vernix caseosa). Kuku mulai nampak pada ujung jari tangan dan kaki. Pada bulan ke 10, tubuh janin semakin besar maka ruang gerak menjadi berkurang dan lanugo mulai menghilang. Percabangn paru lengkap tapi tidak berfungsi sampai lahir. Induk mensuplai antibodi plasenta mulai regresi dan pembuluh darah palsenta juga mulai regresi. 2.3 Karakteristik Janin Proses Terbentuknya janin laki-laki dan perempuan Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari deferensiasai gonad. Awalnya sel sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ jantan dan yang X menjadi organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis sedangkan kromosom X membentuk ovarium. Proses deferensiasi menjadi testis dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla gonad membentuk tubulus semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan intertistial bersama sel leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan duktus muller tp duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus muller, testosteron berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula seminlis dan duktus mesonefros. Karena ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi dihidrotestosteron yang kemudian

pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra. Selanjunya mengalami pembengkakan dan terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke pelvis terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat skrotum mkin lmamakin besar testis terpisah dari rongga pelvis. Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit primer berdegenerasi membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah, epitel germinal menebal membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur. Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah beberapa hari defrensiasi testis. Di sini cortex tumbuh membina ovarium sedangkan medula menciut. PGH dari placenta mendorong pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang berdeferensiasi menjadi ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian berpusing sekitar 450 letaknya menjadi melintang. Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm. Klitoris sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna. Pada laki-laki evagina ectoderm berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari cloaca. 2.4 Pengeluaran Bayi Kelahiran bayi dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, proses persiapan persalinan. Dalam tahap ini terjadi pembukaan (dilatasi) mulut rahim sampai penuh. Selanjutnya, tahap kedua adalah kelahiran bayi yang keluar dengan selamat. Tahap ketiga, pengeluaran plasenta. Tahap berikutnya adalah observasi terhadap ibu selama satu jam usai plasenta keluar. Tahapan yang pertama adalah kontraksi. Ini biasanya fase paling lama. Pembukaan leher rahim (dilatasi) sampai 3 cm, juga disertai penipisan (effasi). Hal ini bisa terjadi dalam waktu beberapa hari, bahkan beberapa minggu, tanpa kontraksi berarti (kurang dari satu menit). Tapi pada sebagian orang mungkin saja terjadi hanya 2-6 jam (atau juga sepanjang 24 jam) dengan kontraksi lebih jelas. Setelah itu leher rahim akan semakin lebar.Umumnya fase ini lebih pendek dari fase sebelumnya, berlangsung sekitar 2-3 jam. Kontraksi kuat terjadi sekitar 1 menit, polanya lebih teratur dengan jarak 4-5 menit. Leher rahim membuka sampai 7 cm. Secara umum dan normal, pembukaan leher rahim akan terus meningkat dengan kontraksi yang makin kuat. Terjadi 2-3 menit sekali selama 1,5 menit dengan puncak kontraksi sangat kuat, sehingga ibu merasa seolah-olah kontraksi terjadi terus-menerus tanpa ada jeda. Pembukaan leher rahim dari 3 cm sampai 10 cm terjadi sangat singkat, sekitar 15 menit sampai 1 jam. Saat ini calon ibu akan merasakan tekanan sangat kuat di bagian bawah punggung. Begitu pula tekanan pada anus disertai dorongan untuk mengejan. Ibu pun akan merasa panas dan berkeringat dingin. Posisi calon ibu saat melahirkan turut membantu lancarnya persalinan. Posisi setengah duduk atau setengah jongkok mungkin posisi terbaik karena posisi ini memanfaatkan gaya berat dan menambah daya dorong ibu.

2.5 Pengeluaran Plasenta Rasa lelah ibu adalah hal yang tersisa ketika bayi sudah keluar, tapi tugas belum berakhir. Plasenta yang selama ini menunjang bayi untuk hidup dalam rahim harus dikeluarkan. Mengerutnya rahim akan memisahkan plasenta dari dinding rahim dan menggerakkannya turun ke bagian bawah rahim atau ke vagina. Ibu hanya tinggal mendorongnya seperti halnya mengejan saat mengeluarkan bayi. Hanya saja tenaga yang dikeluarkan tak sehebat proses pengeluaran bayi. Apabila plasenta telah keluar, akan segera dijahit robekan atau episiotomi sehingga kembali seperti semula. BAB III KESIMPULAN Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita dalam masa ovulasi atau masa subur dan sperma dari pria membuahi sel telur dari wanita tsb. Telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, yang akan bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu. Sel Telur / Ovum yang dibuahi oleh sel mani ( spermatozoa ) akan menjadi satu, Banyak sel mani yang melekat pada dinding Ovum tetapi hanya hanya 1 selmani yang berhasil membuahi Ovum. Beberapa jam setelah pembuahan maka akan terjadi stadium Zygote ( Ovum yang sudah dibuahi dan terbentuk 2 sel jaringan ). setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola. Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta .Dalam 3 hari akan terbentuk sel yang sama besarnya dan masuk pada stadium Morula,. Stadium ini terus berkembang dan menjadi stadium Blastula. Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang membentuk dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium ( lapisan paling dalam dari Rahim ). Nidasi terjadi pada dinding depan atau dinding belakang rahim. Jika Nidasi ini terjadi barulah dapat disebut adanya kehamilan. Setelah itu Blastula tumbuh pesat dan membentuk jaringan Embryo yang selanjutnya terbentuk jaringan Ektoderm, Mesoderm dan Entoderm. Masing-masing jaringan akan membentuk masing-masing organ yang berbeda-beda ( tulang, rambut, paru-paru, jantung dll ). Embryo ini terus tumbuh dan menjadi Janin.

Proses Kehamilan kembar Proses terjadinya kembar identik sebagai berikut: Ovum atau sel telur yang sudah matang dibuahi oleh sperma shg menjadi zygote lalu zygote ini akan membelah. Jika pembelahan zygote terjadi diawal ovulasi (pembuahan) biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda tetapi memiliki satu plasenta. Proses terjadinya kembar fraternal sebagai berikut Proses ovulasi terjadi pada lebih dari satu sel telur yang sudah matang. Sel-sel telur yang sudah matang itu dibuahi oleh sperma yang berbeda. Karena berasal dari sel telur dan sperma yang berbeda maka pd kembar fraternal ini akan memiliki kantung ketuban dan plasenta masing-masing. Yang umum terjadi kembar fraternal akan menghasilkan kehamilan kembar dua tetapi bisa saja terjadi kehamilan kembar 3 atau lebih tergantung berapa banyak sel telur yang matang.

Proses terjadinya kembar siam Biasanya terjadi pada kembar identik dimana proses pembelahan zygote tidak berlangsung sempurna

Bagaimana mengetahui kehamilan kembar? Kehamilan kembar dapat diketahui dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) di mana dengan pemeriksaan ini, dapat didengarkan detak jantung janin lebih dari satu. Tidak usah menunggu lama untuk mengetahui hamil kembar atau tidak karena dari awal kehamilan sudah bisa terdeteksi dengan pemeriksaan USG ini. Siapa saja yang bisa hamil kembar? Biasanya jika dalam daftar riwayat keluarga, ada yang memiliki garis keturunan kembar, maka kemungkinan kehamilan kembar bisa terjadi. Selain itu proses bayi tabung juga memungkinkan terjadinya kehamilan kembar. Bahkan kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk dapat merencanakan kehamilan kembar. Caranya dengan menyuntikkan hormon tertentu. Banyak terjadi di RRC dimana jumlah kelahiran dibatasi untuk tiap keluarga. Di sana hamil kembar dijadikan alternative untuk dapat memiliki anak lebih dari satu. Persiapan menjalani kehamilan kembar Asupan nutrisi yang cukup Mengingat sang ibu harus memberi makan selain dirinya sendiri juga ada si kembar. Apalagi di saat-saat awal kehamilan di mana sering terjadi mual yang tentu saja lebih mual dibanding kehamilan tunggal ibu harus tetap makan makanan yang bergizi tinggi dalam jumlah yang cukup. Mengingat banyak bayi kembar yang dilahirkan dengan berat badan rendah. Selain makanan, asupan vitamin dan susu juga diperlukan supaya ibu dan si kembar dapat berkembang dengan baik. Istirahat yang cukup Kehamilan kembar membuat tubuh ibu bekerja lebih keras sehingga memerlukan istirahat yang cukup. Apalagi dengan bertambahnya bulan yang tentunya bertambah beban yang harus dibawa ibu. Olahraga ringan yang teratur Memang berat membawa beban janin tapi bukan berarti ibu dengan kehamilan kembar hanya duduk diam atau tidur melulu. Harus juga diimbangi dengan olahraga ringan supaya otot-otot di tubuh ibu terutama di bagian kaki dan tangan tidak kaku. Salah satu contohnya adalah dengan berjalan kaki. Atau bila telah diijinkan dokter, si ibu dapat mengikuti senam hamil. Hamil kembar membuat fisik ibu bertambah drastis biasanya disertai pembengkakan di area kaki dan tangan

sehingga kadang terjadi kram atau kaku sehingga sulit bahkan sakit bila digerakkan. Namun bila rajin melakukan olahraga ringan, kekakuan tersebut dapat dikurangi. Pemeriksaan yang teratur Untuk mengetahui kondisi janin dan kehamilan ibu, perlu dilakukan pemeriksaan yang teratur. Biasanya di awal kehamilan pemeriksaan dilakukan sebulan sekali. Dengan bertambahnya bulan ( mulai 7 bulan ke atas) pemeriksaan akan lebih sering dilakukan. Dengan pemeriksaan yang teratur, maka jika terjadi kelainan atau komplikasi dapat diatasi sedini mungkin Komunikasi dengan pasangan dan keluarga Menyongsong kehadiran sang buah hati tentu saja memerlukan persiapan mental dan teknis yang matang. Akan banyak perubahan yang terjadi setelah pasangan suami istri memiliki anak. Yang biasanya terjadi adalah kurangnya waktu untuk berkomunikasi dikarenakan terlalu sibuk untuk mengurus anak. Mengurus satu anak saja sudah repot, apalagi jika lebih dari satu. Oleh sebab itu sebelum hari H datang, komunikasikanlah segala sesuatu dengan pasangan dan keluarga. Delegasikanlah tugas-tugas rumah tangga pada suami atau anggota keluarga yang lain (jika ada) sehingga ibu bisa lebih fokus untuk mengurus sang buah hati. Atau jika tidak ada anggota keluarga yang nantinya dapat membantu, tidak ada salahnya mulai mencari asisten yang cocok. Bisa babysitter atau pembantu rumah tangga yang dapat membantu mengurus bayi. Dan satu lagi, suami atau keluarga harus bisa memaklumi perubahan emosi ibu baru, karena tidak jarang banyak ibu baru yang mengalami baby blues.( bantuan dari keluarga diperlukan tp hendaknya tdk terlalu campur tangan shg ibu baru tdk bingung. Sang suami dan keluarga hrs lebih sabar krn emosi ibu baru bisa turun naik dgn cepat.) Tahap tahap kehamilan Trisemester pertama Sama seperti hamil tunggal, rasa mual, pusing, morning sickness, dll juga dirasakan pd hamil kembar. Apakah double mualnya daripada yg hamil tunggal? Tidak juga tuh, bahkan ada juga yang baik-baik saja. Jadi tergantung dari orangnya juga. Anggapan bahwa segalanya double (termasuk sakit dan yang nggak enak-enak) pada hamil kembar tidak selalu benar kok. Yang benar ya double happynya. Percaya deh. Dan satu lagi..double makan makanan bergizinya, meskipun kadang rasa mual membuat kita tidak enak makan.. tapi ingat ada si kembar yang harus makan juga. Trisemester kedua Sudah mulai berat nich membawa si kembar dalam perut. Dan orang orang sekitar yang tidak tahu ini dia si mommy twins..pasti menyangka bulan kehamilannya lebih dari yang seharusnya karena memang kalo dilihat dari besar perut akan jauh lebih besar untuk janin kembar dibanding janin tunggal. Pada trisemester kedua ini, gerakan dalam perut sudah mulai terasa meski masih jarang. Gerakan tersebut bisa kanan kiri atau atas bawah tergantung dari letak janin. Dan satu lagi, untuk beberapa wanita, strechmark di perut sudah mulai terlihat selain itu juga akan merasa selalu kepanasan meskipun sudah malam. Untuk itu mommy janin kembar harus lebih banyak lagi minum cairan supaya tidak mengalami dehidrasi. Trisemester ketiga Wuow tambah besar nich perut selain itu juga pastinya tambah berat. Mulai susah untuk bergerak. O iya, berdasarkan pengalaman..untuk mommy yang harus naik turun tangga..jangan terlalu khawatir. O iya selain bertambah berat, daerah perut sering mengalami gatal dikarenakan peregangan otot di sekitar perut tersebut. Rasa gerah juga bertambah hebat nich .jadi sering seringlah mandi dan banyak-banyaklah minum. Gatal-gatal selama kehamilan Biasanya terjadi di daerah perut tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah lain seperti kaki, tangan, dll. Pada bagian perut rasa gatal disebabkan karena adanya perengangan otot perut. Ini ditandai dengan adanya strech mark di permukaan perut. Juga karena peningkatan suhu tubuh ibu sehingga menimbulkan biang keringat Kalau sudah begini, diolesi saja dengan krim strech mark/lotion/bedak anti biang keringat. Bisa juga dengan air daun sirih yang sudah digodok hingga matang. Pastikan sebelum mengolesi kulit , kulit harus dalam keadaan benar-benar kering, tidak lembab, dan berkeringat.Memang gatal sangat menyiksa, inginnya digaruk saja tapi Jangan digaruk!!, semakin digaruk akan semakin gatal juga bisa menimbulkan luka dan iritasi. Untuk mengurangi rasa gatal ini, pakailah pakaian yang terbuat dari katun

sehingga lebih terasa nyaman dan dapat menyerap keringat dengan baik. Sering-seringlah mandi dan biasakan mengganti pakaian bila sudah basah oleh keringat Jika terjatuh Yang terpenting jangan panik. Tenangkan diri dan mintalah bantuan orang di sekitar anda. Lalu segeralah periksakan ke dokter kandungan. Karena dikhawatirkan keselamatan janin akan terganggu. Saya pernah mengalami terjatuh di tangga saat hamil 8 bulan. Saat itu saya sedih sekali dan takut kalau-kalau si kembar kenapa-napa. Segera saya periksakan ke dokter kandungan. Untunglah tidak apa-apa. Kata dokter, kalau terjatuh yang dikhawatirkan adalah putusnya plasenta dari ibu ke janin dan resiko yang paling besar adalah terjadinya keguguran. Maka dari itu, kita harus berekstra hati-hati dalam setiap kegiatan yang kita lakukan. Berapa lama masa kehamilan bayi kembar? Untuk janin tunggal biasanya dilahirkan di minggu 40-42. Namun untuk janin kembar, masa kehamilannya lebih singkat sekitar 38 minggu. Hal ini disebabkan karena adanya faktor resiko yang lebih besar jika kehamilan tetap dipertahankan melebihi 38 minggu. Bisakah bayi kembar dilahirkan secara normal? Hal ini tergantung dari posisi kedua bayi tersebut di dalam rahim dan kondisi si ibu. Bila kepala keduanya ada di bawah dan kondisi ibu menunjang, proses kelahiran normal bisa dilakukan. Tapi bila salah satu bayi dalam posisi sungsang, dokter kandungan akan menyarankan untuk dilakuan operasi caesar. Bisa saja salah satu bayi dilahirkan normal, namun dalam waktu 30 menit setelah kelahiran bayi pertama, bayi berikutnya harus dilahirkan. Bagaimana rasanya menjalani kehamilan kembar? It s so exciting .hamil adalah suatu anugrah apalagi mengandung lebih dari satu janin. Memang perasaan waswas, takut, bingung selalu ada apalagi kalo kehamilan kembar ini adalah kehamilan yang pertama. Tapi jangan salah, kebahagiaan dan kebanggaan hamil kembar bisa melindas semua ketakutan dan kebingungan itu. Tidak semua perempuan lho bisa hamil kembar makanya jalanilah kehamilan kembar dengan penuh sukacita seberat apapun itu Diambil dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi

You might also like