You are on page 1of 11

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

PENGELOLAAN GARIS PANTAI : EROSI DAN SEDIMENTASI

URAIAN SINGKAT

A. Pengantar

Erosi dan Sedimentasi adalah dua hal yang saling bertautan, dimana dengan adanya erosi makan akan terjadi sedimentasi. Erosi terjadi karena hilangnya penutupan lahan yang menyebabkan terjadinya erosi sedimen tanah dan masuk kedalam perairan. Sedangkan sedimentasi, selain akan menyebabkan pendangkalan perairan, juga akan mengganggu kehidupan biota. Di beberapa lokasi, sedimentasi menyebabkan terjadinya akresi (penambahan lahan).

B. Definisi

a. Erosi Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah antau bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lian seperti waduk, danau, saluran dan sebagainya. Dengan demikian, akibat yang ditimbulkan oleh erosi adalah : 1. Pada tanah yang mengalami erosi, tanaman tidak dapat tumbuh secara normal sehingga tanah menjadi tidak produktif.
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

2. Waduk, sungai dan saluran di daerah irigasi menjadi dangkal sehingga dayagunanya menjadi berkurang. 3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir terutama pada saat musim hujan.

b. Sedimentasi

Peningkatan buangan sedimen ke dalam ekosistem perairan pesisir akibat semakin tingginya laju erosi tanah yang disebabkan oleh kegiatan pengusahaan hutan, pertanian dan pembangunan sarana dan prasarana, dapat membahayakan kehidupan di lingkungan pesisir. Dampak negatif sedimentasi terhadap biota perairan secara garis besar melalui 3 mekanisme : Pertama, bahan sedimen menutupi tubuh biota laut, terutama yang hidup di dasar perairan (benthic organism) seperti hewan karang, lamun, dan rumput laut atau menyelimuti system pernafasannya (insang). Akibatnya, biota-biota tersebut akan susah bernafas dan akhirnya mati lemas (asphyxia); Kedua, sedimentasi menyebabkan peningkatan kekeruhan air, dimana kekeruhan akan menghalangi penetrasi cahaya yang masuk ke dalam air dan mengganggu organisma yang ada. Efek ini lebih berpengaruh pada komunitas dasar dalam kisaran kedalaman yang memungkinkan bagi komunitas tersebut untuk hidup, contohnya lamun (seagrass) yang akan terganggu pertumbuhannya jika kekurangan cahaya (Dennis, 1987). Sedimen yang berasal dari lahan pertanian dan pengikisan tanah dapat pula mengandung nitrogen dan fosfat yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan masalah eutrofikasi.

c. Erosi pantai dan abrasi Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari kedudukan garis pantai semula, yang disebabkan oleh :
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

daya tahan erosi material dilampaui oleh kekuatan eksternal yang di timbulkan oleh pengaruh hidrodinamika (arus dan gelombang) terganggunya atau tidak adanya keseimbangan antara suplai sediment yang datang ke bagian pantai yang ditinjau dari kapasitas angkutan sediment di bagian pantai tersebut. C. Mekanisme Terjadinya Erosi, Sedimentasi dan Abrasi Mekanisme Terjadinya Erosi tanah. Penghancuran aggregat dan pelepasan partikel-partikel tanah dari masa Pengangkutan, dan Pengendapan/sedimentasi

Mekanisme Terjadinya Sedimentasi Penggungulan lahan hutan dan pertanan menyebabkan terjadinya pembukaan penutupan lahan. Pada saat hujan, butiran tanah tidak ada pelindungnya sehingga lepas dan terbawa aliran air hujan dan selanjutnya masuk kedalam badan perairan. Akibatnya adalah terjadi pendangkalan sungai, akresi (penambahan daratan).

Mekanisme Terjadinya Erosi Pantai Secara langsung erosi pantai dapat terjadi akibat phenomena alam maupun akibat kegiatan manusia. Secara alami erosi pantai dapat terjadi akibat dinamika arus, gelombang, pasang surut dan laju sedimentasi. Sedangkan erosi pantai yang disebabkan oleh kegiatan manusia dapat berupa konstruksi bangunan pada pantai, dan penambangan pasir pada pantai tersebut. Secara tidak langsung erosi pantai juga dapat ditimbulkan oleh pengurangan suplai sediment ke pantai. Pengurangan suplai sediment ke pantai dapat terjadi karena aktifitas dihulu sungai seperti pembuatan kantungp-kantung sediment, waduk, bendungan dan bangunan air lainnya, pengalihan
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

muara sungai, penambangan material dasar sungai, bahkan penghijauan dan pengendalian erosi yang berhasil didaerah hulu dapat mengurangi pasokan sediment ke pantai.

TUJUAN

1. Peserta mampu meningkatkan pengetahuannya dalam aspek fisik suatu pengelolaan terpadu, yang mencakup kawasan atas (upland) sampai ke pesisir, serta dampaknya terhadap ekosistem pesisir dan lautan. 2. Peserta mampu untuk mengidentifikasi setiap aspek yang mempunyai peluang bagi terjadinya erosi. Sedimentasi, dan abrasi, serta cara-cara penanggulangannya.

WAKTU

: 120 menit

BAHAN DAN ALAT 1. Gambar beberapa kawasan atas yang mengalami erosi dan kawasan pesisir yang mengalami sedimentasi dan abrasi, serta kondisi SDHP dan SDnHP yang ada di dalamnya (data sebelum dan setelah timbulnya dampak sedimentasi). 2. Naskah permainan simulasi pengelolaan kawasan pesisir terpadu (yang mencakup lahan atas sampai pesisir) yang terbaik yang dapat menimbulkan dampak negatif terkecil ke kawasan pesisir sehingga pemanfaatan SDHP dan atau SDnHP tidak terganggu.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

METODE

: Simulasi membuat perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu, yang dapat menimbulkan dampak negatif terkecil pada ekosistem pesisir dan lautan.

PROSES PENYAJIAN 1. Peserta diminta untuk membagi diri dalam kelompok yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang berbeda; 2. Setiap kelompok peserta memilih salah satu naskah permainan simulasi perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu yang dapat menimbulkan dampak negatif terkecil ke kawasan pesisir, lengkap dengan gambarnya yang akan dijadikan bahan pokok diskusi, upayakan setiap kelompok memilih naskah/gambar yang berbeda; 3. Setiap kelompok mendiskusikan jenis kegiatan perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu, jenis kegiatan apa saja yang dapat menimbulkan dampak negatif terkecil ke kawasan pesisir, dan bagaimana cara penanggulangan terjadinya dampak negatif seandainya terjadi, jangan lupa untuk mengkaitkannya dengan potensi SDM yang ada di sekitarnya serta faktor-faktor khusus baik yang dapat menjadi faktor pendukung ataupun penghambat; 4. Hasil diskusi tersebut dituangkan dalam bentuk rancangan (draft) perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu, yang dilengkapi dengan denah lokasi dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan; 5. Rancangan perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu tersebut dipresentasikan dihadapan kelompok lainnya serta didiskusikan dengan melihat beberapa aspek terkait berikut ini:
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

kelestarian SDHP dan atau SDnHP yang tersedia, baik di kawasan lahan atas maupun di pesisir; kesiapan masyarakat pengelola lahan atas dan kawasan pesisir serta aparat pelaksana program, untuk menerima konsep baru tentang pengelolaan terpadu antara hulu dan hilir yang ramah lingkungan dan dapat memberikan manfaat bagi semua masyarakat secara keseluruhan; ketersediaan sarana dan prasarana di lokasi pengembangan (alat keruk, bibit tanaman, dll); keterkaitan dengan kegiatan lainnya.

PEMBAGIAN SESI WAKTU 10 30 METODE diskusi diskusi KEGIATAN TRAINER Tentang tinjauan umum dan tujuan khusus Prinsip-prinsip pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu antara hulu dan hilir; pembahasan beberapa pertimbangan umum pentingnya upaya kegiatan reboisasi dan pengijauan lahan kritis; kiat-kiat terhadap pengelolaan kawasan hutan lindung yang dapat bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat sekitarnya; beberapa faktor pendukung dan penghambat kegiatan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu antara hulu dan hilir; Pembentukan kelompok dan pemilihan naskah permainan simulasi berserta gambarnya tentang pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu antara hulu dan hilir, peran yang harus diambil oleh peserta adalah: petugas BRLKT, petani kebun di lahan atas, nelayan tradisional, pegawai dinas perikanan, informal leader, 6

10

Diskusi

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

dll. 30 Bermain peran Melakukan permainan simulasi perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu antara hulu dan hilir dalam setiap kelompok Menampung saran dan pendapat dari kelompok lain. Kesimpulan dan Saran

30 10

Diskusi Diskusi

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

NASKAH PENGELOLAAN GARIS PANTAI : EROSI DAN SEDIMENTASI

1. Perhatikan Kawasan DAS Cimeneng, Citanduy, dan Cibeureum yang merupakan kawasan upland dari Segara Anakan. Data perubahan kedalaman perairan serta perubahan luasan mangrove di Kawasan Segara Anakan sejak tahun 1900 adalah sebagai berikut: Tahun 1900 1905 1910 1915 1920 1925 1930 1935 1940 1945 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Kedalaman (m) Luasan mangrove (ha)

2. Perhatikan kawasan pantai Indramayu disekitar Taman Hiburan Rakyat, yang sekarang tinggal namanya. Pada tahun 1995, ketika dilakukan pertama kali dilakukan fieldtrip para peserta Pelatihan ICZPM Angkatan I, garis pantai di daerah ini berjarak hampir 50 meter dari pintu gerbang. Menurut penduduk
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

setempat, sekitar lima tahun yang lalu, garis pantai di THR ini sekitar 50 meter ke bagian tengah. Pada tahun 1998, sewaktu fieldtrip peserta pelatihan ICZPM yang lainnya ke kawasan yang sama, garis pantai hanya berjarak sekitar 5 meter saja dari pintu gerbang. 3. Diskusikanlah hubungan sebab akibat antara kedua kasus di atas. Kasus yang pertama hubungkan dengan pola pengelolaan lahan di kawasan DAS dan ketidak berhasilan program penghijauan/reboisasi kawasan hutan. dihubungkan dengan pembangunan Kilang Minyak Balongan. Kasus kedua

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

Lembar Pertanyaan Progress Test : Modul Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi Nama:___________________________ Tgl _________________________

A. Garisbawahi jawaban dalam kurung yang sesuai dengan kondisi lingkungan Pesisir di wilayah Saudara : 1. Apakah ada keluhan masyarakat diwilayah pesisir ?, jika ya, berupa ( tanah menjadi tidak produktif, Waduk , sungai dan saluran menjadi dangkal, banjir, terjadi eutrofikasi 2. Apakah di wilayah pesisir Saudara telah dilakukan usaha pengelolaan erosi ?, jika ya apakah dengan cara ( membuat bangunan-bangunan pantai seperti: tembok laut, pelindung tebing, groin, jetty, krib sejajar pantai, dan tanggul laut) B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan ringkas dan jelas ! 1. Bagaimanakah hubungan terjadinya erosi dengan sedimentasi ? __________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________ 2. Akibat yang ditimbulkan oleh erosi adalah ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Akibat yang ditimbulkan oleh sedimentasi adalah. ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Bagaimana Erosi dapat menimbulkan Abrasi ... ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Erosi dapat diakibatkan oleh kegiatan manusia sebagai berikut : ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ 6. Sebutkan alternatif pendekatan lunak dalam penanganan erosi pantai
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

3.

4.

5.

10

Pengelolaan Garis Pantai : Erosi dan Sedimentasi -

Lembar Jawaban Lembar Jawaban : Modul Erosi, Sedimentasi dan Abrasi A. Jawaban tergantung keadaan spesifik lokasi peserta pelatihan. B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan ringkas dan jelas ! 1. Erosi dan Sedimentasi adalah dua hal yang saling bertautan, dimana dengan adanya erosi maka akan terjadi sedimentasi. Erosi terjadi karena hilangnya penutupan lahan yang menyebabkan terjadinya erosi sedimen tanah dan masuk kedalam perairan. Sedangkan sedimentasi, selain akan menyebabkan pendangkalan perairan, juga akan mengganggu kehidupan biota. 2. Akibat yang ditimbulkan oleh erosi adalah pada tanah yang mengalami erosi, tanaman tidak dapat tumbuh secara normal sehingga tanah menjadi tidak produktif, Waduk, sungai dan saluran di daerah irigasi menjadi dangkal sehingga dayagunanya menjadi berkurang, Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir terutama pada saat musim hujan.

3. Akibat yang ditimbulkan oleh sedimentasi adalah sedimen menutupi tubuh biota
laut, terutama yang hidup di dasar perairan (benthic organism) seperti hewan karang, lamun, dan rumput laut atau umenyelimuti system pernafasannya (insang). Akibatnya, biota-biota tersebut akan susah bernafas dan akhirnya mati lemas (asphyxia); Kedua, sedimentasi menyebabkan peningkatan kekeruhan air, dimana kekeruhan akan menghalangi Bahan Sedimen yang berasal dari lahan pertanian dan pengikisan tanah dapat pula mengandung nitrogen dan fosfat yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan masalah eutrofikasi 4. Erosi dapat menimbulkan abrasi karena erosi pantai dapat diikuti oleh abrasi (yaitupengikisan tebing oleh gempuran ombak). Abrasi dapat terjadi akibat pelapukan tebing atau karena peningkatan energi gelombang atau karena penurunan daya tahan tebing oleh pelapukan baik kimiawi, fisik maupun biologis. 5. Kegiatan manusia yang dapat menimbulkan erosi di Indonesia yaitu: adanya bangunan tegak lurus garis pantai seperti: groin, jetty, breakwater pelabuhan dan lain-lain, adanya bangunan seawall, Berkurangnya suplai sediment dari sungai akibat dibangunnya dam disebelah hulu sungai dan sudetan atau pemindahan muara sungai, Penambangan karang dan pasir pantai, Penggundulan hutan mangrove.

6. Beberapa cara penanganan dengan pendekatan lunak antara lain dapat


dilakukan dengan: Peremajaan pantai, pembentukan dune, rehabilitasi mangrove, rehabilitasi koral, artificial reef, serta pengelolaan/manajemen kawasan pantai secara terpadu

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

11

You might also like