You are on page 1of 19

http://aminahhumairoh.wordpress.

com/2010/10/23/pengendalian-sistem-informasiakuntansi/ Ancaman-ancaman atas SIA


y

Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang

Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti : Kegagalan hardware

Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
y

Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti : Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia Kesalahan tidak disengaja karen teledor Kehilangan atau salah meletakkan Kesalahan logika Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
y

Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti : sabotase Penipuan komputer Penggelapan

Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law) Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file) Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data) Ketidakakuratan proses pembayaran Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran Performansi jelek

Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?


y y y

Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.

Lingkungan Pengendalian
y

Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini : Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi Struktur organisasional Badan audit dewan komisaris Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia Pengaruh-pengaruh eksternal

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer.
y

Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.

Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi:

1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual 2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif 3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu Aktivitas Pengendalian
y

Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini : Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai Pemisahan tugas Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai Penjagaan aset dan catatan yang memadai Pemeriksaan independen atas kinerja

1. 2. 3. 4. 5.

Aktivitas pengendalian dapat berupa: Pengendalian pengolahan informasi mencakup:


y y y y y y

Otorisasi semestinya terhadap transaksi Dokumen dan catatan Pengecekan independen Pemisahan tugas Pengendalian fisik Review terhadap kinerja

PENGENDALIAN UMUM Meliputi:


y y y y y y y

Pengendalian organisasi. Pengendalian dokumentasi. Pengendalian akuntabilitas aktiva. Pengendalian praktik manajemen. Pengendalian operasi pusat informasi Pengendalian otorisasi Pengendalian akses

PENGENDALIAN ORGANISASI Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab

sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring. Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi. Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi. PENGENDALIAN DOKUMENTASI Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi. Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
y

y y y y

Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem. Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem. Dokumentasi program. Dokumentasi data Dokumentasi operasi Dokumentasi untuk pengguna.

PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
y y y y y

Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan) Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian. Penggunaan log dan register Review oleh pihak independent

PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN

Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru). PENGENDALIAN APLIKASI Meliputi:
y y

y y

Pengendalian otorisasi, Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch. Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain. Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.

Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian Apakah definisi dari pengendalian internal itu ? Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
y y

Apakah pengendalian manajemen itu ? Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan : Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh. Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan organisasi.

1 2

3. Berorientasi dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL:
y y y

Efektivitas dan efisiensi operasi Reliabilitas pelaporan keuangan Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku

Proses Pengendalian Internal : l Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu : Pelaporan keuangan yang handal


y y

Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan. Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal? Lingkungan pengendalian Penetapan risiko Aktivitas pengendalian Informasi dan komuniaksi Monitoring/supervisi Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi? Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen. Apakah dilaksanakan audit internal? Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi.

Klasifikasi pengendalian internal


y

Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:

1. Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif 2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi 3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi 4. Pengendalian Input, proses, dan output STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
y y y y y y

Struktur pengendalian internal menurut COSO Lingkungan Pengendalian Internal Penaksiran Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi Monitoring

LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL

Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen pengendalian internal yang lain. Lingkungan pengendalian meliputi: Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel dengan wajar dengan dengan penuh respek. Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek. Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut. Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal. Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi. Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan tertulis. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja. Penilaian Resiko
y

Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :

1. strategis melakukan hal yang salah 2. Operasional melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah 3. Keuangan adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat 4. informasi menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
y

Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu : Pemilihan teknologi yang tidak sesuai Akses sistem yang tidak diotorisasi Penyadapan transmisi data Hilangnya integritas data Transaksi yang tidak lengkap Kegagalan sistem Sistem yang tidak kompatibel

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
y y

Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama

PENAKSIRAN RISIKO Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
y y y y

Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan. Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan. Menyusun analisis risiko. Manajemen risiko yang relevan.

MONITORING Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi. PAPARAN RISIKO Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku criminal dan bencana alam. Tipe risiko

y y y y y

kesalahan yang tidak disengaja kesalahan yang disengaja pencurian aktiva menjebol keamanan perusahaan tindak kekerasan dan bencana alam

Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh:


y y y

Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan. Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan. Besarnya nilai rupiah.

Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:


y y y

Kolusi Kurangnya penegakan disiplin Kejahatan komputer

Contoh kejahatan komputer:


y y y

Pencurian hardware dan software penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan

Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena:


y y y

Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan

Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya untuk menerapkan pengendalian tersebut. Informasi dan Komunikasi Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
y y y y y y

Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal. Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya. semua data input akurat dan lengkap semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal

semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat

Akuntan harus memahami berikut ini :


y

y y

1. Bagaimana transaksi diawali 2. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin 3. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui 4. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi 5. Bagaimana informasi dilaporkan Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.

http://haikal-rifki.blogspot.com/2011/01/pengendalian-sistem-informasi.html

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer


PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayanannya. Perusahaan tidak dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang di luar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi dan menggunakan TI untuk menghubungkan sistem informasinya dengan pihakpihak yang sering berinteraksi dengan mereka, yaitu: pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan terhadap masalah. Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi organisasi, harus menjadi prioritas pihak manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula dengan sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan atau mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan komputer yang baru ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce

berdasarkan Internet, pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan munculnya risiko-risiko baru. Untungnya, perkembangan dalam sistem informasi dan dalam TI juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan pengendalian internalnya. Apa yang Terdapat dalam Sistem Andal? Ada 4 prinsip secara umum untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu: 1. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan. 2. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta, b) pencurian sumber daya sistem. 3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki otorisasi. 4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja. Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut, yaitu: 1. Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar merupakan prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan.

2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan standar yang telah ditetapkan. 3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan. Pengendalian yang Berhubungan dengan Beberapa Prinsip Keandalan Pengendalian berikut ini sesuai untuk beberapa prinsip keandalan, yaitu: perencanaan strategis dan penganggaran, mengembangkan rencana keandalan sistem, dan

melaksanakan dokumentasi. Tabel Ringkasan Pengendalian Umum Utama Keandalan Kategori Pengendalian Ancaman/Risiko Pengendalian

Perencanaan strategis dan Sistem penganggaran

Informasi Rencana strategis berlapis secara periodik

mendukung strategi bisnis, yang kurangnya

penggunaan dievaluasi, tim penelitian

sumber daya, kebutuhan dan pengembangan untuk informasi tidak dipenuhi menilai dampak teknologi atau tidak dapat baru atas jalannya bisnis, anggaran mendukung strategis. Mengembangkan keandalan sistem rencana Ketidakmampuan memastikan sistem untuk Memberikan tanggung ke untuk rencana

ditanggung

keandalan jawab

perencanaan

pihak manajemen puncak; secara meninjau memperbarui mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan terus-menerus dan rencana;

menguji kebutuhan, tujuan, kebijakan, dan standar

keandalan mengidentifikasi meninjau

pemakai; dan seluruh

persyaratan hukum yang baru maupun yang telah diubah; mencatat

permintaan pemakai atas perubahan; mendokumentasikan, menganalisis, dan

melaporkan masalah dalam hal keandalan sistem; tanggung kepemilikan,

menetapkan jawab

penyimpanan, akses, dan pemeliharaan atas sumber daya informasi;

mengembangkan program kesadaran atas keamanan serta mengkomunikasikannya pada seluruh pegawai; baru

meminta untuk perjanjian

pegawai

menandatangani keamanan; penilaian seluruh dalam

melaksanakan risiko perubahan atas

lingkungan sistem. Dokumentasi Desain, operasi, tinjauan, Dokumentasi dapat

audit,

dan

perubahan diklasifikasikan menjadi 3 kategori dasar, yaitu: (1) Dokumentasi administratif (standar dan prosedur untuk

sistem yang tidak efektif

memproses, menganalisis, mendesain, memprogram, menangani menyimpan dokumentasi (input aplikasi, file data), dan (2)

sistem tahap output, penanganan),

pemrosesan, kesalahan (3) operasional perlengkapan, file, susunan

dokumentasi (konfigurasi program, dan prosedur,

pelaksanaan

tindakan korektif).

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/penipuan-dan-pengamanan-computer/

PENIPUAN DAN PENGAMANAN KOMPUTER


a. Proses penipuan 1. The theft of something (Pencurian sesuatu yang berharga) 2. The conversion to cash (Konversi ke uang tunai) 3. The Concealment (Penyembunyian) Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan suatu pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri ke suatu akun biaya. Contohnya Menambahkan sebuah nama fiktif ke catatan penggajian perusahaan. Cara lain untuk menyembunyikan aset adalah dengan cara gali lubang tutup lubang (lapping). Contohnya pelaku mencuri uang yang diterima dari pelanggan A untuk membayar piutangnya.

Pada skema perputaran kiting, pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank. Contohnya Pelaku penipuan menyetorkan sebuah cek dari bank A ke bank B dan kemudian menarik uang. b. Sebab sebab terjadinya penipuan Penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kondisi yang biasanya terjadi sebelum terjadi penipuan : 1. A pressure or motive (tekanan atau motif) Contoh tekanan yang terjadi : Gaya hidup melebihi kemampuan Tingginya hutang pribadi Pendapatan tidak cukup Rendahnya tingkat kredit Besarnya kerugian keuangan Besarnya hutang judi 2. An opportunity (peluang) Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal 3. A rationalization (rasionalisasi) Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang ilegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Apakah rasionalisasi itu? Pelaku hanya meminjam aset yang dicuri. Pelaku tidak melukai seseorang, hanya sistem komputer. Tidak pernah seorangpun yang akan mengetahui. c. Penipuan komputer Contoh Penipuan Komputer : Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau pencurian waktu komputer Pencurian atau perusakan hardware komputer Penggunaan atau konpirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam melakukan tindak pidana Keinginan untuk secara ilegal mendapatkan informasi atau properti berwujud melalui penggunaan komputer Beberapa teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer Cracking (menjebol) Data diddling (mengacak data) Data leakage (kebocoran data) Denial of service attack (serangan penolakan pelayanan) Eavesdropping (menguping) E-mail forgery and threats (pemalsuan e-mail) Hacking (melanggar masuk)

Internet misinformation and terrorism (informasi yang salah di internet dan terorisme internet) Logic time bomb (bom waktu logika) Masquerading or impersonation (menyamar atau meniru) Password cracking (penjebolan password) Piggybacking (menyusup) Round-down (pembulatan ke bawah) Salami technique (teknik salami) Software piracy (pembajakan software) Scavenging (pencarian) Social engineering (rekayasa sosial) Superzapping (serangan cepat) Trap door (pintu jebakan) Trojan horse (kuda troya) Virus Worm (cacing) d. Mencegah dan mendeteksi penipuan computer Membuat standar tertentu dapat secara signifikan mengurangi potensi terjadinya penipuan dan kerugian yang dapat dihasilkannya 1. Membuat penipuan lebih jarang terjadi Contohnya : Melatih para pegawai mengenai standar keamanan dan pencegahan terhadap penipuan. 2. Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan Contohnya : Mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat. 3. Memperbaiki metode deteksi Contohnya : Mengamankan saluran telepon dan sistem dari virus. 4. Mengurangi kerugian akibat penipuan Contohnya : Menyimpan salinan cadangan program dan file data di dalam lokasi luar kantor yang aman. 5. Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan. Sebagian besar penipuan tidak dilaporkan dan tidak dituntut untuk beberapa alasan misalnya dikarenakan banyak kasus penipuan yang belum terdeteksi Referensi Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1,Salemba Empat, Jakarta

http://mamet89.wordpress.com/2010/11/25/penipuan-dan-pengamanan-komputer/

Penipuan adalah sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat, dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan.

Baik seseorang di dalam suatu organisasi maupun pihak eksternal dapat melakukan penipuan. Penipuan internal dapat dibedakan menjadi dua kategori: penggelapan asset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan asset, atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi. Penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau penghilangan, yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material. PROSES PENIPUAN Tiga karakteristik yang sering dihubungkan kebanyakan penipuan, yaitu: 1. Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data. 2. Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai. 3. Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN Tekanan Tekanan adalah motivasi seseorang untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan, atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Tekanan keluarga atau rekan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tantangan adalah motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang untuk mengalahkan sistem. Peluang Peluang adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari kurangnya pengendalian internal. Sebuat fitur pengendalian yang kurang di banyak perusahaan adalah pemeriksaan latar belakang seluruh calon pegawai. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berlebihan atas pegawai utama, personil supervise yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai yang tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas. Banyak juga penipuan yang terjadi ketika pegawai membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau pemasok. Penipuan juga dapat terjadi ketika sebuah krisis muncul dan perusahaan tidak memperhatikan prosedur pengawasan normalnya. Rasionalisasi Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang ilegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas. Penipuan terjadi ketika orang mengalami tekanan yang tinggi, peluang yang besar, dan kemampuan untuk merasionalisasikan integritas pribadi mereka. Penipuan cenderung tidak terjadi ketika orang mengalami sedikit tekanan, peluang kecil untuk melakukan dan menyembunyikan penipuan, serta adanya integritas tinggi yang membuat seseorang cenderung tidak melakukan rasionalisasi atas penipuan. PENIPUAN KOMPUTER Secara khusus penipuan mencakup hal-hal berikut ini: Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau data secara tidak sah.

Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau pencurian waktu komputer. Pencurian atau perusakan hardware komputer. Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam melakukan tindak pidana. Keinginan untuk secara ilegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan komputer. Salah satu jenis penipuan komputer, yaitu spionase ekonomi yaitu pencurian informasi dan hak cipta intelektual, meningkat sebesar sedang berkembang sangat cepat. Klasifikasi Penipuan Komputer Salah satu cara untuk menggolongkan penipuan komputer adalah dengan menggunakan model pemrosesan data: input, pemroses, perintah komputer, data yang disimpan, dan output. Input. Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input komputer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan komputer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi sehingga mereka bisa menutupi langkah mereka. Pemroses. Penipuan komputer dapat dilakukan melalui penggunaan sistem tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa komputer. Perintah komputer. Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Data. Penipuan komputer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan, mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Output. Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cra mencuri atau menyalahgunakan output sistem. Output sistem biasanya ditampilkan pada layer atau dicetak di kertas. Layar komputer dan output cetakan merupakan subjek bagi mata-mata penasaran dan salinan tidak sah, kecuali jika mereka dijaga dengan memadai. PENIPUAN DAN TEKNIK PENYALAHGUNAAN KOMPUTER Berbagai teknik dalam penyalahgunaakan komputer adalah sebagai berikut: Kuda troya, pembulatan ke bawah, teknik salami, pintu jebakan, serangan cepat, pembajakan software, kebocoran data, menyusup, penyamaran atau peniruan, rekayasa social, bom waktu logika, hacking atau cracking, pencarian, menguping, serangan penolakan pelayanan, terorisme internet, kesalahan informasi internet, penjebolan password dan spamming. VIRUS KOMPUTER Virus komputer adalah segmen dari kode pelaksanaan yang meletakkan dirinya pada software. Terdapat beberapa cara komputer dapat terinfeksi: dengan membuka lampiran e-mail yang berisi virus, membuka file yang berisi virus, melakukan boot atau menyalakan dari awal komputer dengan menggunakan disket yang telah terinfeksi, dan menjalankan program yang telah terinfeksi. MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER Langkah-langkah untuk meningkatkan integritas pegawai dan mengurangi kemungkinan terjadinya penipuan oleh pegawai melalui cara yang dijelaskan dalam bagian berikut ini: 1. menggunakan cara-cara yang benar dalam mempekerjakan dan memecat pegawai, 2. mengatur para pegawai yang merasa tidak puas, 3. melatih para pegawai mengenai standar keamanan dan pencegahan terhadap penipuan,

4. mengelola dan menelusuri lisensi software 5. meminta menandatangani perjanjian kerahasiaan kerja, 6. meningkatkan kesulitan melakukan penipuan, 7. mengembangkan sistem pengendalian internal yang kuat, 8. memisahkan tugas, 9. meminta pegawai mengambil cuti dan melakukan rotasi pekerjaan, 10. membatasi akses ke perlengkapan komputer dan file data, 11. mengenkripsi data dan program, 12. mengamankan saluran telepon, 13. mengamankan sistem dari virus, 14. mengendalikan data yang sensitif, 15. mengendalikan komputer laptop, 16. mengawasi informasi hacker, 17. memperbaiki metode deteksi, 18. sering melakukan audit, 19. mempekerjakan pegawai khusus untuk keamanan komputer, 20. membuat saluran khusus untuk pengaduan penipuan, 21. mempekerjakan konsultan komputer, 22. mengawasi kegiatan sistem, 23. mempekerjakan akuntan forensic, 24. menggunakan software pendeteksi penipuan, 25. mengurangi kerugian akibat dari penipuan, dan 26. menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.

You might also like