You are on page 1of 18

No.

Identitas :

USUL PENELITIAN
PROGRAM PENELITIAN FUNDAMENTAL DI PERGURUAN TINGGI
TAHUN ANGGARAN 2005/2006

IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-ILES LOKAL


(Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI FUNCTIONAL FOOD BAGI
PENDERITA DIABETES

Oleh

Dr. Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr.

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR


Maret 2005
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN FUNDAMENTAL

Judul : IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-ILES


LOKAL (Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI
FUNCTIONAL FOOD BAGI PENDERITA DIABETES

Peneliti Utama

Nama : Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D


Jenis Kelamin : Laki-laki
NIP : 131 929 373
Pangkat Golongan : Lektor madya / IIIC
Jabatan Sekarang : Ketua Lembaga Penelitian Universitas Djuanda
Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Industri
Pertanian
Perguruan Tinggi : Universitas Djuanda Bogor
Alamat Kantor: Jl. Tol Caiwi No. 1 Bogor
Telp. 0251 240773
Fax. 0251 240985
e-mail ; lp-unida@telkom.net
Alamat Rumah : Komp. IPB Jl. Nusa Indah No. 4 Sindangbarang Bogor 10160
Telp./Fax 0251 328018
e-mail reki@biz.net.id
Usul Jangka Waktu Penelitian : 10 bulan
Biaya yang diusulkan : Rp. 40.000.000

Mengetahui, Bogor, 29 April 2005

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Ketua Peneliti

(Sri Rejeki Retna Pertiwi, Ir., MS) (Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D)
NPP. NIP 131 929 373

Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian

(Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D)


NIP 131 929 373
1. URAIAN UMUM

1.1. Judul Usul : IDENTIFIKASI POTENSI GLUKOMANNAN ILES-


ILES LOKAL (Amorphophallus oncophillus) SEBAGAI
FUNCTIONAL FOOD BAGI PENDERITA DIABETES

1.2. Ketua Peneliti


- Nama lengkap : Reki Wicaksono Ashadi, Ir, M.Agr, Ph.D
- Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian UNIDA
- Unit Kerja : Universitas Djuanda
- Alamat Surat : Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos Ciawi 35 Bogor 16720
- Telepon : (0251) 240773
- Faksimile : (0251) 240985
- E-mail : reki@biz.net.id

1.3. Anggota Peneliti


No NAMA DAN GELAR BIDANG INSTANSI ALOKASI
AKADEMIK KEAHLIAN WAKTU
(JAM/MINGGU
1 Mardiah, Ir., M.Si Rekayasa Pangan Jurusan Teknologi 6
dan Gizi Pangan dan Gizi
UNIDA

1.4. Subyek penelitian adalah tanaman iles-iles (Amorphophallus oncophillus) yang merupakan
tanaman asli Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk functional foods.
Purifikasi menggunakan metode alcohol bertujuan untuk mendapatkan glukomannan yang
terpisah dari protein, lemak dan karbohidrat lainnya. Uji fisik gel yang terbentuk ditujukan
untuk mengetahui perilakunya jika kemudian diaplikasikan pada suatu bahan pangan. Uji
pengaruh konsumsi glukomannan terhadap kadar kolesterol, asam lemak dan HDL
kolesterol Glukosa darah dan jumlah bakteri probiotik pada tikus yang diberikan ransom
hipercholesterolaemic di teliti apakah tepung glukomannan dari A. oncophillus produk lokal
berpotensi untuk dijadikan sebagai functional foods.

1.5. Masa Pelaksanaan


Mulai : Mei
Berakhir : Februari

1.6. Jumlah Biaya yang Diusulkan : Rp. 40.000.000

1.7. Lokasi penelitian : Universitas Djuanda Bogor, PAU Hayati IPB, Lab.
Bioteknologi Departemen Ilmu Gizi Bogor

1.8. Perguruan tinggi pengusul : UNIVERSITAS DJUANDA

1.9. Instansi yang terlibat : Pusat Antar Universitas Hayati IPB, Departemen
Ilmu Gizi Bogor

1.10. Keterangan lain yang dianggap perlu :


1. KAITAN TEMA DENGAN JUDUL

Penelitian mengenai khasiat tanaman sejenis iles-iles yang berasal dari Jepang
yaitu Amorphopallus konjac telah banyak dilakukan dan di klaim memiliki khasiat
sebagai penurun obesitas, cholesterol dan gula darah dalam tubuh. Akan tetapi
penelitian mengenai jenis Amorphophallus oncophillus (iles-iles) yang merupakan
tanaman khas Indonesia masih sedikit dilakukan dari segi khasiat iles-iles tersebut
terhadap tubuh dan sifat fisiko kimianya apabila digunakan sebagai functional food.
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan nilai iles-iles tersebut
sebagai salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat/jamu.

2. ABSTRAK RENCANA PENELITIAN

Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat Indonesia maka perubahan pola


makanan menjadi hal yang umum, munculnya berbagai jenis fast food yang relative
kurang baik untuk kesehatan menyebabkan timbulnya beberapa penyakit seperti
obesitas, kolesterol tinggi, arterisclerosis. Sejalan dengan hal tersebut muncul pula
berbagai alternative obat dan suplemen untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Umbi dan tepung iles-iles diperoleh dari Saradan kabupaten Madium kemudian
diekstrak glukomannan dengan metode penggilingan dan dimurnikan dengan metode
alcohol, dikeringkan untuk dijadikan tepung iles-iles murni. Tepung iles-iles tersebut
dianalisis sifat fisiko kimia meliputi analisis proksimat dan uji kekenyalan dari gel
yang dihasilkan menggunakan penetrometer, uji rheologi, uji kapasitas mengembang,
analisis komponen oligosakarida dengan mendegradasinya secara parsial dengan
ensim selulase.
Khasiat iles-iles terhadap tubuh di analisis menggunakan tikus jenis Spraque
Dawley yang diberi perlakukan. Untuk analisis kemampuan iles-iles sebagai pangan
prebiotik, dilakukan dengan cara memberi perlakuan Tikus-tikus tersebut pada
pakannya yaitu diberi tambahan tepung glukomannan dengan konsentrasi 2,5 dan 10
persen. Kandungan bakteri probiotik dihitung dari feses tikus tersebut, serta bakteri
yang terdapat pada usus halus, dan pH usus tersebut. E. Coli pada feses juga ikut
dianalisis untuk mengetahui hubungan antara jumlah bakteri probiotik dengan jumlah
bakteri E. coli.
Analisis pengaruh glukomannan untuk menurunkan gula darah dilakukan dengan
cara menyuntikan alloxan yang berperan sebagai penginduksi diabetes pada tubuh
tikus. Tikus-tikus tersebut kemudian diberikan perlakuan penambahan glukomannan
dalam ransom/pakannya. Darah dari hewan tersebut kemudian diambil setiap 7 hari
sekali untuk dianalisis kandungan gula darahnya.

3. MASALAH YANG DITELITI


a. Karakteristik gel glukomannan dari A. oncophillus
b. Jumlah bakteri probiotik pada tikus
c. Kandungan gula darah tikus
d. Bobot tubuh

4. KAJIAN PUSTAKA/HASIL YANG SUDAH DICAPAI DAN KAJIAN


PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN

Menurut Backer dan Brink (1968) serta Watanabe (1970), tanaman iles-iles
adalah termasuk divisio Anthophyta; phylum Angiospermae; kelas
Monocotyledoneae; family Araceae; dan genus Amorphophallus. Iles-iles memiliki
siklus pertumbuhan periode vegetasi selama 5-6 bulan pada musim hujan dan
periode istirahat pada musim kemarau (Soedarsono dan Abdulmanap, 1963).
Menurut Tye (1991) penggunaan tepung iles-iles (konjac flour) telah
dimanfaatkan sejak lebih dari seribu tahun yang lalu di Asia timur untuk membuat
produk gel yang disebut dengan konnyaku.bahwa kandungangan karbohidrat dari
iles-iles berupa pati, mannan serta kandungan gula lainnya. Berikut komposisi dari
beberapa jenis iles-iles dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia umbi beberapa jenis Amorphophallus
Jenis Kadar Bahan Pati (%) Mannan Poliosa Serat Gula
air (%) kering (%) (%) kasar bebas
(%) (%) (%)
A. 70,1 29,2 77,0 0,0 14,2 8,5 0
campanulatus 78,4 21,6 27,0 44,0 0,0 6,0 9,0
A. variabillis 79,7 20,3 2,0 55,0 14,0 8,0 0
A. oncophyllus 80,0 20,0 70,0 5,5 13,0 10,0 0
A. bulbifer 80,0 20,0 10,6 64,0 5,0 5,0 0
A. Konjac
Ohtsuki (1968)

Glukomannan yang terkandung dalam tepung iles-iles merupakan polimer


dari D-glukosa dan D-manosa dengan perbandingan 2:3 dengan ikatan β-1,4 dan
disubtitusi secara random oleh grup asetil pada posisi yang tidak diketahui dengan
pasti. Berat molekul glukomannan adalah sekitar 1000-2000 kilo dalton.
Glukomannan dalam air pada temperatur ruangan akan memberikan kekentalan yang
tinggi dan akan membentuk gel bila ditambahkan air kapur (Sugiyama et al, 1972).
Glukomannan dalam air memiliki kemmapuan mengembang hingga mencapai 138
sampai 200 persen dan memiliki sifat mencair menyerupai agar sehingga dapat
digunakan dalam medium pertumbuhan mikroba pengganti agar (Boelhasrin et al,
1970).
Viskositas yang tinggi menurut Jacon et al (1993), diakibatkan oleh interaksi
antara komponen molekul terlarut berukuran besar dibanding oleh proses hidrasi.
Tepung iles-iles menghasilkan viskositas yang lebih tinggi dibanding dengan yang
dihasilkan oleh gum guar atau pektin (Gambar 1). Hal ini berarti bahwa tepung ini
dapat menghasilkan tekstur kekentalan yang diinginkan hanya dengan menggunakan
sedikit konsentrasi (Doi et al, 1981).

Gambar 1. Perubahan viskositas


larutan tepung iles-iles,
gum guar dan pektin
(Doi et al, 1981)

Pengolahan umbi iles-iles


menjadi tepung dapat dilakukan
dengan cara mengiris-iris dengan
ketebalan setengah sentimeter.
Pengirisan yang terlalu tipis akan
menyebabkan umbi lengket sedangkat jika jika terlalu tebal proses pengeringannya
berjalan lambat. Gaplek iles-iles yang sudah kering kemudian digiling menjadi
tepung iles-iles yang kemudian dipisahken tepung glukomannannya dengan
mengandalkan perbedaan partikelnya (Murtinah, 1977)
Ekspor produk iles-iles dalam bentukan kripik maupun tepung terus
mengalami peningkatan. Volume perdagangannya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Volume dan nilai ekspor iles-iles Indonesia tahun 1995-1999

Tahun Volume (Kg) Nilai (Dollar US)


1995 207.212 546.656
1996 280.338 618.879
1997 - -
1998 260.774 303.105
1999 199.828 267.104
Sumber : BPS, 1999

Menurut Ohtsuki (1968) glukomannan dapat diperoleh dari umbi iles-iles


dengan cara mekanis atau kimia. Cara mekanis yang dilakukan oleh BBIHP adalah
dengan cara menggilingnya menggunakan multimill yang hasilnya kemudian diayak
dengan ayakan bertingkat dimana tepung yang dapat melewati ukuran saringan
0,212mm tetapi tertahan pada ukuran 0,18mm. Cara lain adalah dengan
menggunakan pemisahan sistem blower, dimana kecepatan angin yang digunakan
adalah 3,75m/detik (BBIHP, 2001)
Cara kimia dilakukan dengan melarutkan tepung iles-iles ditambahkan
dengan air yang dipanaskan sekitar 45°C yang kemudian ditambahkan etanol dan
dipisahkan endapan yang dihasilkannya. Endapan kemudian dikeringan pada suhu
35°C.
Beberapa penelitian dalam bidang medis menyatakan bahwa konsumsi
tepung iles-iles (konjac flour) dapat menurunkan gula darah, menurunkan tekanan
darah serta kadar kolesterol. Menurut Blackburn et al (1984) mekanisme iles-iles
dalam menurunkan kandungan glukosa adalah diakibatkan oleh kemampuannya
menurunkan absorpsi glukosa dalam usus halus (intestine). Laboratorium David
Jenkins di Universitas Toronto (Vuksa et al, 1989) melakukan uji terhadap 9 orang
pengidap penyakit diabetes terhadap biskuit yang disubtitusi dengan tepung konjac
dengan yang tidak disubtitusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan
yang nyata (99%) nilai indeks glikemia antara yang disubtitusi (37±5). dengan yang
tidak disubtitusi (94±8). Tepung konjac dapat menurunkan respon glikemia hingga
70-75% jauh lebih tinggi dibanding dengan gum guar atau pektin yang juga
dilaporkan dapat menurunkan respon glikemia sebesar 30-35% (Wolever, 1985).
Mekanisme penurunan kandungan kolesterol darah oleh tepung konjac
kemungkinan diakibatkan oleh meningkatnya sekresi kelenjar empedu (Doi, 1995).
Dalam percobaannya diketahui bahwa konsumsi tepung konjac akan meningkatkan
kecepatan transpor melalui usus halus dan meningkatkan berat dari feces dan sekresi
kelenjar empedu.

5. DESAIN DAN METODE PENELITIAN


Metode penelitian meliputi 2 tahap yaitu uji karakteristik dari glukomannan, uji in
vivo pada tikus untuk mengetahui kemampuannya sebagai funcional food.
Karakterisasi gel yang terbentuk dari glukomannan diteliti untuk mengetahui
kemampuan fisiknya apabila kemudian digunakan untuk campuran produk makanan
tertentu nantinya sebagai fungsi functional food.

A. Ekstraksi Glukomannan (Sanjun Gao et al, 2003)


Ekstraksi glukomanan cara kering menggunakan bahan baku tepung iles-iles
hasil penggilingan dari keripik iles-iles. Tepung tersebut kemudian dilakukan
pemisahan antara ampas dan kristal glukomannan dengan cara melalukannya
pada aliran angin dimana selain glukomannan akan terbawa oleh arus angin.
Proses dilanjutkan dengan menambahkan ethanol dimulai dengan konsentrasi
50%; 80% dan terakhir absolute. Bubuk yang diperoleh kemudian dikeringkan
dengan menggunakan open vacuum.

Gaplek iles-iles
Penggilingan

Pemisahan menggunakan Komponen selain


udara glukomannan

Tepung Glukomannan

Pemurnian dg Alkohol 1:3


50%; 80% dan 100%

Pengeringan dengan
pompa vacuum 60ºC
selama 4 jam

Tepung
Glucomannan

Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan tepung glukomannan dari tepung konjak

B. KARAKTERISTIK TEPUNG A. oncophillus

Perilaku Lengket dan Gelatinisasi


Perilaku Lengket dari suspensi glukomannan diukur menggunakan Brabender
Amylograph (model VS-5) dengan sensitifitas 500 cmg. Pengoperasiannya
dilakukan pada kecepatan 75 rpm, dan temperatur meningkat dari 50ºC hingga 95º
dengan kecepatan peningkatan 1.5ºC/min, dan dipertahankan selama 95ºC selama
10 menit, diturunkan kembali menjadi 50ºC pada kecepatan penurunan yang sama
dan dipertahankan selama 30 menit.
Suhu gelatinisasi diukur menggunakan mikroskop Kofler hot-stage polarisasi.
Volume Mengembang
Volume mengembang ditentukan dengan menimbang 0.5 g tepung glukomannan
kedalam 50 ml tabung sentrifugasi dan kemudian ditambahkan 45 ml air destilasi.
Sampel dibiarkan pada suhu 25ºC selama 5 menit, kemudian dipanaskan selama
30 menit pada temperatur tertentu (55-95ºC) pada kondisi pengadukan. Sampel
kemudian didinginkan hingga temperatur ruangan dan disentrifus pada 1000 g
selama 15 menit. Ketinggian dari gel diukur dan dikonversi ke volume dari gel
per unit berat dari sampel.
Degradasi dengan Ensim Selulase
Ensim selulase pada dasarnya adalah ensim yang dapat memecah ikatan β-1,4
glukanase antara 2 gugus glukosa pada rantai selulosa. Inkubasi ensim selulase
pada medium mengandung glukomannan diharapkan dapat memutuskan ikatan-
ikatannya membentuk oligomer-oligomer yang sangat baik digunakan untuk
probiotik. Analisis oligomer tersebut akan dilakukan dengan menggunakan
HPLC dan Thin Layer kormatografi.

C. Analisis Bakteri probiotik


Tiga group tikus jenis Spraque Dawley yang masing-masing terdiri dari 5 ekor
tikus diberikan makanan standard dan tepung iles-iles secara bersamaan.
Prosentase tepung glukomannan terhadap ransom adalah sebesar 2,5% dan 10%.
Analisis kandungan Lactobacillus sp. dilakukan dengan cara menganalisis feses
dari tikus pada hari ke 0, hari ke 7 dan hari ke 15.
Feses sebanyak 1 gram dihancurkan kemudian dilarutkan dengan aquades dan
ditumbuhkan pada media yang sesuai. Untuk menghitung total Lactobacillus sp
digunakan media agar Rogosa Asetat (Difco) yang ditambahkan vancomycin
(Sigma). Untuk menghitung strain Bifidobacterium digunakan agar TPY dengan
penambahan 12 ug/ml asam nalidixic (Sigma) sedangkan Clostriduim perfringens
dihitung menggunakan agar Clostridium perfringen. Seluruh media kemudian
kemudian diinkubasi pada suhu 37oC pada anaerobic jar selama 48 jam.
Sedangkan C. perfringen inkubasinya dilakukan selama 3 hari (Lorenzo, et al,
2003).
D. Analisis Kadar Gula Darah Pada Tikus Diabetes
Tikus putih jenis Sparque Dawley dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-
masing terdiri dari 5 tikus diberi perlakuan yaitu : 1) Kelompok control, hanya
diberi ransom standard; 2) kelompok perlakuan injeksi alloxan dengan pakan
yang ditambah tepung glukomannan sebanyak 2,5 % dan ; 3) kelompok perlakuan
injeksi alloxan dengan pakan tepung glukomanna sebanyak 10%. Konsentrasi
injeksi sebesar 80 mg/kg berat badan tikus. Alloxan monohidrat (Sigma Chemical
Co.) digunakan untuk menginduksi terjadinya diabetes pada tikus (Retnaningsih,
2001).
Darah yang diperoleh dari tikus yang diikat pada alat retroorbital bleeding selama
16 jam dibawah pengaruh anestesi isofluranne. Analisa ensimatis untuk total
kolesterol, kolesterol HDL, kolesterol tidak teresterifikasi, trigliserida dan asam
lemak bebas menggunakan alat Biomek 2000. Kolesterol LDL/VLDL dihitung
dengan mengudari kolesterol HDL dari total kolesterol

6. LUARAN PENELITIAN
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung tepung iles-iles local (A.
oncophillus) dalam hal karakteristik serta kemampuannya sebagai functional food.
Penggunaan metode blower untuk memisahkan glukomannan dengan komponen
lainnya telah banyak digunakan tetapi pemurnian menggunakan alkohol adalah hal
yang masih sedikit diteliti. Hasil tepung glukomannan yang diperoleh dapat menjadi
bahan baku untuk produk-produk pangan lainnya sehingga analisis karakteristik fisik
gel glukomannan dilakukan. Hasil analisis ini akan memberikan landasan utama
dalam membuat suatu produk pangan.
Penelitian kandungan prebiotik dan analisis darah pada tikus dilakukan
dengan upaya untuk mendukung bahwa produk tepung glukomannan lokal juga
memiliki nilai tinggi sebagai functional food.
Penelitian tepung iles-iles (A. oncophillus) sebagai sumber produk makanan
fungsional diharapkan dapat mengangkat nilai produk tersebut salah satunya yang
dapat bersaing dengan produk impor tepung konjac (A. konjac).
7. RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN

PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)


1. Gaji dan Upah (maksimum 30%) 12.000.000
2. Bahan Habis Pakai (Material Penelitian)
24.500.000

3. Biaya Perjalanan 1.000.000


4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi
• Biaya Pemotretan/ Scanning Sampel 300.000
• Biaya Dokumentasi dan Pembuatan Laporan 500.000
• Fotokopi dan Penjilidan 500.000
200.000
• Administrasi Surat-Menyurat
1.000.000
• Biaya Pemeliharaan Alat
JUMLAH 40.000.000

8. DAFTAR PUSTAKA

Backer, A. and Brink, R.C.D.B. 1968. Flora of java. Vol III. Wolters Noodroff.
Gronongen.

Watanabe, K., Kato, K and Matsuda, K. 1970. Studies on chemical structure of konjack
mannan. Part II. Isolation and characterization of oligosaccharides from the
enzymatic of the mannan. Agric. Biol. Chem. 34 : 532-539

Soedarsono dan Abdulmanaf. 1963. Berbagai keterangan mengenai iles-iles. PDIN.


Jakarta: 20-35

Tye, R.J. 1991. Konjac Flour: Properties and Applications. Food Tech, 45:82-92

Ohtsuki, T. 1968. Studies on reverse carbohydrate of flour Amorphophallus sp with


special reference to mannan. Botanical magazine Tokyo 81: 119-126
Sugiyama, N., Shimara, S and Ando, T. 1970. Studies on mannan and related
compounds I. The purification of konjac mannan. Bulletin Chem. Soc. Of Japan
45:561-563

Boelhasrin., Sudana dan Budiman, T. 1970. Iles-iles dan penggunaannya dalam


teknologi. Acta Pharmaceutica I : 1-5

Jacon, S.A., Rao, M.A., Cooley, H.J. and Walter, R.H. 1993. The isolation and
characterization of a water extract of conjact flour Gum. Carbohydrate Polymers,
20: 35-41

Doi, K., Matsuura, M., Kawara, A., Uenoyama, R and Baba, S. 1981. Effect of
glukomannan (Konjac Fiber) on glukose and lipid metabolism in normal and
diabetic subject. Genetic Evironmental interaction in diabetes melitus. Proceedings
of the third symposium on diabetes melitus in Asia and Oceania. Excerpta Medica
Amsterdam.

Murtinah, S. 1977. Pembuatan kripik dan isolasi glukomannan dari umbi iles-iles. Balai
Penelitian Kimia. Semarang.

BPS. 1999. Journal ekspor statistik perdagangan luar negeri Indonesia. Vol 2: 1029-
1038

BBIHP. 2001. Glukomannan : polimer alami asal iles-iles. Seminar Prospek polimer
alami untuk industri pangan, kosmetika dan farmasi (Januari 2001).

Blackburn, N.A., Redfern,J.S., Jargis, H., Holgate, A.M., Haning, I., Scarpello, J.H.B.,
Johnson, I.T. and Read, N.W. 1984. The mechanism of action of guar gum in
improving glucose tolerance in Man Clinical Science. 66: 329-336

Vuksa, V., Wolever, T.M.S., Spadafora, P., Kaminsky, T. and Jenkins, D.J.A. 1989.
Exceptionally low blood glucose response of konjac mannan (glukomannan)
enriched biscuit in normal and diabetic volunteers. Unpublished report.

Woelever,T.M.S. and Jenkins, D.J.A. 1985. The effect of fiber and foods on
carbohydrate metabolism. Handbook of dietary fiber. Ed. Spiller, G. CRC Press,
Bocca Raton.

Doi, K. 1995. Effect of konjac fiber (glucomannan) on glucose and lipids. Eur. J. of.
Clin. Nutr. 49: 190-197.
Abbot, P.J. 1999. Konjac Fluor. Food Science and Safety Section, National Food
Authority, Canberra, Australia

Morelli, L., Zonenschain, D., Callegari, M.L., Grossi, E., Maisano, and Fusillo, M. 2003.
Assessment of a new symbiotic preparation in healthy volunteers: survival,
persistence of probiotic strain and its effect on the indigenous flora. Nutrition
Journal 2003, 2:11. Milan Italy.

Retnaningsih, C., Zuheid, N., dan Marsono, Y. 2001. Sifat hipoglikemik pakan tingkat
tinggi protein kedelai pada model diabetic induksi alloksan. Jurnal Teknol dan
Industri Pangan, Vol. XII, No. 2. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Bogor.

Gao, S and Nishinari K. 2003. Effect of degree of Acetylation on


Gelation of Konjac Glucomannan. Biomacromolesules, 5 (1), 175-
185Biomacromolecules, 5 (1), 175 -185
LAMPIRAN 1.

PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)


Gaji
• Ketua peneliti (Rp. 500.000/bulan, 10 bulan) 5.000.000
• Anggota Peneliti (Rp. 400.000/bulan, 10 bulan) 4.000.000
• Tenaga Laboran 2 orang (Rp. 250.000/bulan, 4 bulan) 2.000.000
1.000.000
• Tenaga administrasi 1 orang (Rp. 100.000/bulan, 10 bulan)
SUB TOTAL 12.000.000
Bahan Habis Pakai
• Tepung iles-iles 500.000
• Alkohol 500.000
• Tikus putih 1.000.000
• Pakan tikus 1.000.000
• Analisis glukosa darah 2.500.000
• Bahan induksi diabetes 1.500.000
• Medium pertumbuhan bakteri Lactobacillus 2.000.000
• Alat laboratorium (cawan Petri, erlen meyer, gelas piala)
• Alat uji mikrobiologi anaerobic
2.000.000
• Analisis proksimat, HPLC
3.000.000
• Analisis karakteristik gel glukomannan
• Analisis HDL/LDL, asam lemak bebas, glukosa, 7.000.000
kolesterol dll
• Pembelian tikus Spraque Dawley, ensim selulase, 3.500.000
standard monosakarida, oligosakarida

SUB TOTAL 24.500.000


Biaya Perjalanan
Perjalanan local 500.000
Biaya antar kota 500.000
SUB TOTAL 1.000.000
4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi
• Biaya Pemotretan/ Scanning Sampel 300.000
• Biaya Dokumentasi dan Pembuatan Laporan 500.000
• Fotokopi dan Penjilidan 500.000
200.000
• Administrasi Surat-Menyurat
1.000.000
• Biaya Pemeliharaan Alat

TOTAL 40.000.000
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Nama Lengkap dan gelar: Tempat, Tanggal Lahir:


Mardiah, Ir., M.Si Banda Aceh, 8 Oktober 1968

Latar Belakang Pendidikan :


Universitas/Institut Tahun
Gelar Program Studi
dan Lokasi Selesai
Ir
IPB Bogor 1992 Teknologi Pangan dan Gizi
(Sarjana)
IPB M.Si 2002 Ilmu Pangan

Penelitian / Publikasi
1. Sifat fungsional dan nilai gizi tepung tempe serta aplikasinya dalam
pembuatan makanan tambahan bagi anak
2. Pengaruh penambahan Na Benzoat dan CMC pada pembuatan sari buah
tomat
3. Studi pemberian makanan tambahan pendamping ASI (MPASI) pada
anak usia bawah dua tahun (Baduta) untuk mencegah penyusutan protein
otot
4. pemanfaatan pati biji alpokat untuk pembuatan makanan ringan (snack)
yang bergizi
5. Dampak penyuluhan gizi terhadap makanan tambahan pada anak.

Pengalaman
1. Wiraswasta produk jelli
2. Pelatihan untuk ibu-ibu desa mengenai makanan Balita
3. Pembinaan UKM-UKM di wilayah Ciawi bekerjasama dengan BOGASARI
4. Penulisan Buku makanan pencegah kanker
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

B. Nama Lengkap dan gelar: Tempat, Tanggal Lahir:


Dr. Reki Wicaksono Ashadi, Ir., Bogor, 16 Agustus 1966
M.Agr

Latar Belakang Pendidikan :


Universitas/Institut Tahun
Gelar Program Studi
dan Lokasi Selesai
Ir
IPB Bogor 1988 Teknologi Industri Pertanian
(Sarjana)
Miyazaki Jepang M.Agr 1994 Kimia Pertanian
Kagoshima Jepang Ph.D 1997 Biotechnology

Penelitian / Publikasi
1. Breeding of shochu yeast at high temperature and producing a large
quantity of aroma compounds. Bulletin of Faculty of Agriculture
Miyazaki University (1997)

2. The mechanism of enzymatic cellulose degradation (II). Mode of action


of cellulose hydrolyzing enzyme from Aspergillus niger. Journal Applied
Microbiology, 42 93-102 (1996)

3. The mechanism of enzymatic cellulose degradation (I). Purification and


some properties of cellulolytic enzymes from Aspergillus niger UC.
Journal General Applied Microbiology, 42. 103-108 (1996)

4. Purification and proterties of microcrystalline cellulose (Avicel)


hydrolyzing cellulose (Avicelase) derived from Aspergillus niger UC.
Proceeding MIE BIOFORUM 93.

5. Transfer of cellulolytic character of Aspergillus niger Aspergillus


kawachii by their protoplast fusion. J. Applied Microbiology, 39. 442-
452 (1993)

6. Evaluasi dan Perbaikan sistem Agrobisnis beras Propinsi Jawa Barat.


Bagian Proyek Pengembangan Mutu Intensifikasi Padi Propinsi Jawa
Barat. (Survei)
7. Studi pemberdayaan UKM bekerjasama dengan PT. Bogasari Fluor
Mills.
8. Khasiat ashitaba sebagai tumbuhan pencegah kanker (Seminar Tanaman
Obat Indonesia)

9. Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma dalam Menghambat Pertumbuhan Tunas


Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum) Buletin Penelitian Universitas
Djuanda Vol. 8 No. 1. 2004 (ISSN 0853-067X)

10. Fortifikasi mie dengan karoten dari ekstrak rumput laut. Seminar &
workshop Fortified wheat flour and cooking oil 19-20 Maret 2002

11. Iles-iles (Amorphophallus sp.) dan Pemanfaatannya

12. Studi Perbandingan aktifitas enzim selulolitik dan oksidasi pada beberapa
jamur kayu. Dipublikasikan pada Buletin Penelitian Universitas Djuanda
Vol. 8 No. 3. 2004

You might also like