Professional Documents
Culture Documents
3 3 3 4 5 5 5 6 8
2.1. Visi dan misi perusahaan 2.2. Value dan belief perusahaan 2.3 Tujuan Perusahaan 6 2.4 Strategi Bersaing Perusahaan 2.6 Struktur Organisasi 2.7 Matriks IMR 2.8 Job Description 9 10 11
2.9 Perancangan Struktur Organisasi Lantai Produksi 2.9.1 Membuat Task Interdependency 2.9.2 Membuat ARC 15 12
12
17
3.1 Analisis keterkaitan/ketergantungan antar tahap pengerjaan praktikum perancangan organisasi perusahaan dan perancangan organisasi lantai pabrik organisasi matriks. Bagaimana jika diterapkan di Indonesia? 21 3.4 Analisis pembobotan faktor-faktor internal dan eksternal 3.4.1 Analisis pembobotan faktor-faktor internal 23 26 3.4.2 Analisis pembobotan faktor-faktor eksternal 25 3.5 Analisis pemilihan strategi bersaing berkaitan dengan hasil matriks I-E 27 3.6.1. Analisis Penentuan Proses Bisnis 27 39 40 3.6.2. Analisis Pemilihan Struktur Organisasi Perusahaan 3.7 Analisis penentuan parameter sandi kualitatif dalam ARC BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran 42 42 42 42 42 3.6 Analisis penentuan proses bisnis dan pemilihan struktur organisasi berdasarkan skenario 22 3.2 Analisis karakteristik kondisi perusahaan seperti apa yang sesuai terhadap penggunaan struktur 20 3.3 Analisis keterkaitan antara struktur organisasi perusahaan dan struktur organisasi lantai produksi
Halaman 1
43
44 57
Halaman 2
1.1.
Latar Belakang
Organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu yang saling berinteraksi menurut suatu pola terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap anggota organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu, dan juga mempunyai batas batas yang jelas sehingga organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya. (Daft, 2001) Salah satu contoh organisasi yang dapat kita lihat adalah perusahaan. Perusahaan memiliki definisi organisasi seperti yang dijelaskan pada paragraf di atas. Mereka memiliki sekelompok individu, mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, mempunyai tujuan tertentu, dan memiliki batas antara perusahaan (organisasi) dengan lingkungannya. Dari penjelasan di atas kita dapatkan bahwa di dalam perusahaan terdapat banyak elemen pekerjaan yang saling terkati antara satu dengan yang lain sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik. Berbagai elemen tersebut tentunya harus dikoordinasikan dengan baik supaya proses yang terjadi juga baik sehingga produk yang dihasilkan juga berkualitas. Sebaliknya, jika terjadi koordinasi yang buruk antar elemen, dapat dipastikan perusahaan akan mengalami kekacauan. Supaya koordinasi antar elemen dapat berjalan baik, diperlukan suatu perancangan organisasi yang baik dan mendalam. Dengan adanya perancangan organisasi, diharapkan arah gerak perusahaan menjadi jelas dan koordinasinya bagus sehingga dapat terus bersaing dalam pasar.
1.2.
1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan
Tujuan dari praktikum modul satu Perancangan Organisasi ini antara lain agar praktikan dapat: Memahami dan mampu membuat visi, misi, value, dan belief perusahaan Memahami dan mampu membuat proses bisnis pada suatu perusahaan manufaktur Memahami dan mampu merancang struktur organisasi dalam mendukung tujuan perusahaan dan strategi bersaing perusahaan Memahami keterkaitan antara penentuan proses bisnis dan perancangan struktur organisasi perusahaan dalam proses pembuatan job description Memahami dan mampu membuat ARC (Activity Relationship Chart) untuk membantu penyusunan struktur unit organisasi
Halaman 3
Halaman 4
2.1.
Menjadikan PT PTI C sebagai produsen dongkrak nomor satu di Indonesia, dan bersiap untuk pasar
global Misi 1. Meningkatkan waktu 2. 3. 4. Meningkatkan kontribusi pada stakeholder Menyediakan produk yang inovatif, efektif, dan efisien Memperluas market share dengan membangun kemitraan dengan konsumen-konsumen baru pelayanan terhadap konsumen secara kontinu, sebagai usaha untuk mempertahankan pasar dengan cara pemenuhan kebutuhan konsumen tepat jumlah dan tepat
2.2.
Halaman 5
Teknologi sebagai modal dasar melaksanakan produksi yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. 3. Inovasi sebagai Fondasi Kesuksesan Melalui pengembangan dan inovasi produk, perusahaan berusaha menyediakan produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. 4. Fokus Kepada Pekerjaan Menyederhanaan, menstandarkan pekerjaan apabila memungkinkan agar dapat mengoptimalkan pekerjaan. Dengan berfokus pada pekerjaan, kami akan melakukan yang terbaik dalam proses menghasilkan produk demi menjaga kualitas. 5. Brand Image sebagai Ujung Tombak Pemasaran Sebagai perusahaan yang sudah cukup dikenal akan memudahkan pemasaran bagi produk yang dihasilkan.
2.3.
Tujuan Perusahaan
PT PTI C berusaha meningkatkan kinerja perusahaan dan bersaing di dalam pasar global. Perusahaan menentukan tujuan sebagai tahapan untuk mencapai kedua hal di atas. Tujuan tujuan tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian berdasarkan target waktunya, diantaranya tujuan jangka pendek (satu tahun), tujuan jangka menengah (tiga tahun), dan tujuan jangka panjag (di atas tiga tahun). Tujuan tujuan tersebut akan dijelaskan di bawah ini : 1. Tujuan jangka pendek (satu tahun) o o o o Menaikkan aset perusahaan sebesar 20% (di atas deposito) Memberikan training untuk seluruh pegawai Memberikan apresiasi kepada pegawai berprestasi secara berkala Meningkatkan standar perekrutan pegawai Melakukan penetrasi pasar ASEAN Meningkatkan tingkat seleksi dalam pemilihan supplier Meningkatkan kapasitas produksi dengan melakukan efisiensi pada proses manufaktur Memuaskan pemegang saham dengan kinerja perusahaan yang baik Meningkatkan penjualan dongkrak di ASEAN Mengeluarkan produk produk inovatif yang dibutuhkan konsumen
o o 2.4.
Halaman 6
Dengan perencanaan produksi yang baik, PT PTI C berhasil menekan biaya produksi dan lead time dengan baik Keuangan perusahaan yang sehat secara tidak langsung berpengaruh ke peningkatan penjualan
Weakness Proses perekrutan pegawai pada awalnya kurang selektif sehingga kualitas pegawai yang diterima kurang dipertimbangkan Kinerja individu dan kerja tim dari pekerja kurang baik Tidak adanya sistem pengukuran kinerja pegawai yang dapat menentukan gaji pegawai Tidak ada apresiasi kerja sehingga banyak pegawai dengan kinerja baik yang mengundurkan diri Belum ada penjadwalan pelatihan/training yang terstruktur sehingga pengembangan pegawai tidak pesat Lokasi kantor pusat dan pabrik yang terpisah dapat menghambat koordinasi
Opportunity Adanya pasar yang besar di Indonesia dan penjualan yang menembus pasar global memperbesar peluang pangsa pasar Jumlah pesanan dongkrak tinggi (high volume) Subkontraktor dengan jumlah yang banyak dan memiliki keunggulan kompetitif dan karakteristik masing-masing memungkinkan perusahaan dapat memilih subkontraktor terbaik Adanya konsultan yang membantu menganalisis kondisi perusahaan Perusahaan yang berbentuk TBK memungkinkan investor bisa masuk dengan bebas sehingga tidak diperlukan lagi kredit untuk modal Terdapat Bank dan kreditor yang dapat diajak kerjasama dalam hal yang mendukung keuangan
Threat Banyaknya pesaing kompetitif yang bergerak di bidang yang sama, baik di level regional maupun internasioal Pemesan bertipe low order-high volume, sehingga kehilangan satu pelanggan pun akan berpengaruh besar pada kehilangan penjualan Dengan sistem investasi yang bebas, kebijakan pemerintah bisa sangat berpengaruh Ditetapkannya sistem perekrutan dengan standar yang sama untuk semua applicant dapat memicu konflik dari penduduk local Setelah proses identifikasi di atas, disusunlah strategi perusahaan sebagai berikut.
IFAS
KELEMAHAN: 1. Perekrutan pegawai kurang selektif 2. Kinerja pegawai kurang baik 3. Tidak ada pengukuran kinerja pegawai
Halaman 7
Feronika Rosalinda Sipayung 4. Tidak ada apresiasi kerja pegawai 5. Belum ada penjadwalan training pegawai 6. Lokasi perusahaan menghambat koordinasi STRATEGI WO a). Mengembangkan System Information Management agar menjadi lebih baik
4. Kualitas produk baik 5. Biaya produksi dan lead time efisien 6. Keuangan perusahaan EFAS KESEMPATAN sehat STRATEGI SO a). Meningkatkan 1. Pangsa pasar besar 2. Jumlah pesanan dongkrak besar 3. Subkontraktor beragam kapasitas produksi dengan cara lean manufacturing b). Melakukan penetrasi pasar ASEAN c). Melakukan inovasi dengan bantuan konsultan 4. Bantuan konsultan 5. Bentuk perusahaan TBK 6. Bank dan kreditor sebagai mitra keuangan ANCAMAN d). Memperkuat modal dengan cara pendekatan ke shareholder untuk lebih menanamkan modal ke perusahaan STRATEGI ST a). Mempertahankan konsumen yang ada b). Fokus pada bidang Research and Technology c). Berkordinasi dengan KADIN, sehingga bisa mengantisipasi kebijakan pemerintah
b). Menyeleksi supplier secara ketat untuk tujuan kerjasama jangka panjang c). Meningkatkan kerjasama dengan subkontraktor untuk meningkatkan kapasistas produksi STRATEGI WT a). Melakukan seleksi pegawai yang lebih selektif b). Melakukan pelatihan pada pegawai c). Memberi bonus pada pegawai berprestasi
1. Pesaing kompetitif 2. Tipe pesanan low order high volume 3. Kebijakan pemerintah 4. Perekrutan baru dapat memicu konflik penduduk lokal
2.5.
Node A1
Halaman 8
3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 4. Mengelola akuntansi asset perusahaan 5. Melakukan kontrol internal
2.6.
Struktur Organisasi
Terlampir.
Halaman 9
2.7.
Matriks IMR
Pada bab 2.7 ini kami akan memberikan satu contoh mengenai matriks IMR beserta penjelasannya. Matriks IMR selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Divisi HR Manajer Proses Bisnis RUPS Dirut Kepala Divisi Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia I AI R SI Staf Dep Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Manajer Pengembangan dan Pembinaan SDM SI Staf Dep Pengembangan dan Pembinaan SDM
Dalam proses bisnis Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia masing-masing peran stakeholder di atas sebagai berikut: y y y y RUPS berperan I karena mereka memberikan informasi kepada jabatan yang terkait mengenai proses yang akan dijalankan. Dirut berperan AI karena dirut lah yang menyetujui proses bisnis tersebut. Selain itu dirut juga memberikan informasi kepada jabatan terkait. Kepala DIvisi berperan R karena dia yang bertanggung jawab pada pengelolaan dan pengembangan SDM Manajer Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan serta Manajer Pengembangan dan Pembinaan SDM berperan SI karena dia berperan memberikan informasi mengenai jabatan yang mendukung proses bisnis tersebut dan memberikan informasi kepada jabatan yang terkait mengenai proses yang akan dijalankan.
Halaman 10
2.8.
Job Description
Job description merupakan gambaran suatu jabatan mengenai tugas-tugas yang harus dilaksanakan, wewenang dalam jabatan tersebut dan tanggung jawab. Job description mencakup nama jabatan, penjelasan tentang jabatan tersebut, hubungan antar jabatan dalam struktur jabatan, rincian tugas dalam jabatan tersebut, wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya serta ruang lingkup jabatannya. Job description ini sangat penting dalam menilai kinerja jabatan untuk menghindari adanya dualisme dalam menerima perintah serta mencegah jabatan rangkap. Adapun job description sesuai dengan struktur organisasi PT.PTI C adalah sebagai berikut : A. I. DIREKTUR UTAMA IDENTITAS JABATAN : Direktur Utama : 1 : DU : PT. PTI C : -
Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN
Merupakan jabatan tingkat atas yang merupakan pimpinan dari perusahaan yang memiliki peranan dalam membuat kebijakan perusahaan yang akan menjadi dasar setiap divisi dalam pelaksanaan tugasnnya. Dirut juga memiliki peranan untuk membangun kerjasama dengan pihak luar (pemerintah, perusahaan lain, dan instansi yang terkait). Direktur Utama bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan perusahaan. Direktur Utama juga meiliki peranan untuk memperhatikan seluruh karyawan dan property yang dimiliki perusahaan. Direktur Utama memiliki tanggung jawab kepada RUPS (shareholder) atas investasi yang telah ditanamkan ke perusahaannya juga menjembatani kepentingan perusahaan dan kepentingan shareholder. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2.
RINCIAN TUGAS Membuat kebijakan serta strategi perusahaan setiap periodennya. Melaporkan kondisi perusahaan kepada RUPS dan menjembatani kepentingan perusahaan dalam setiap kerjasama.
Halaman 11
Membangun kerjasama dengan pihak luar dalam mencapai tujuan perusahaan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan perusahaan, untuk dilaporkan dalam RUPS(shareholder). Menjaga suasana kondusif di dalam perusahaan dan juga di lingkungan sekitar pabrik dan kantor. Meningkatkan kinerja menguntungkan. Mengayomi seluruh karyawan perusahaan. Memperoleh laporan hasil kerja dari semua kepala divisi. Memberikan perintah dan tugas kepada seluruh kepala divisi. seluruh karyawan dengan memberikan kebijakan yang saling
7. Menberikan penilaian kepada setiap divisi. 8. Menerapkan kebijakan dalam setiap kegiatan perusahaan
Job description selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2.9.
Halaman 12
Halaman 13
Berdasarkan OPC di atas, kita dapat menyusun Tabel Task Interdependency sebagai berikut.
Saling ketergantungan dengan kegiatan Untuk Memproses Part Jenis saling ketergantungan Tingkat koordinasi
Kegiatan
Mesin Bubut
Mesin Drill Mesin Mill Standard Mesin Drill Mesin Drill Perakitan Mesin Broaching Mesin Drill Kikir/Kerja Bangku Mesin Drill Mesin Drill Bangku Perakitan Perakitan Gerinda/Kerja Bangku Mesin Bubut Mesin Bubut Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Bubut BV 20 Perakitan
Bolt Shaft Bush Shaft Nut Shaft Stopper Bush Stopper Bush Pin Arm Bracket Handle Bracket Handle Upper Base Bush Shaft Bolt Shaft Nut Shaft Upper Base Stopper Bush Pin Arm Bracket Handle Upper Base Bracket Lower Arm Lower Arm Handle Rod Bush Pin Arm Bush Shaft Bush Upper Arm
Berurutan Berurutan Berurutan Bolak-balik Berurutan Berurutan Bolak-balik Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Bolak-balik Berurutan Berurutan Berurutan Bolak-balik Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan Berurutan
Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Mesin Drill
Kerja Bangku
Mesin Press
Dengan melihat tabel di atas, kita dapat mengetahui urutan proses permesinan pada suatu part. Urutannya sebagai berikut ini.
Part Bolt Shaft Bracket Handle Bracket Lower Arm Lower arm Upper Arm Upper Base Bush Shaft 13408002 13408022 13408064 13408122 13408140 - 13410604
Urutan mesin proses bubut-drill mill-drill-mill-kerja bangku press press stamping press mill-drill-kerja bangku bubut-mill-drill bangku
Halaman 14
Modul 1. Perancangan Organisasi Nut Shaft Bush Stopper Bush Pin Arm Handle Rod bubut-drill drill bangku-bubut BV 20 drill-bubut-drill-bubut drill-bubut-broaching press
a. Absolut (A): Jika koordinasi antar mesin bernilai >8 b. Extra ordinary (E): Jika koordinasi antar mesin bernilai 6 s.d. 8 c. Important (I): Jika koordinasi antar mesin bernilai 3 s.d. 5 d. Ordinary (O): Jika koordinasi antar mesin bernilai 1 s.d. 2 e. Unimportant (U): Jika koordinasi antar mesin bernilai <1
Berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas diperoleh tabel seperti di bawah ini.
No Kegiatan Saling ketergantungan dengan kegiatan Jumlah Saling Ketergantungan Rendah Sedang Tinggi Nilai
Mesin Bubut
Mesin Drill Mesin Mill Standard Mesin Broaching Perakitan Mesin Drill
2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1
8 2 2 2 6 2 2 2
Mesin Mill Standard Kikir/Kerja Bangku Mesin Drill Bangku Gerinda/Kerja Bangku Mesin Bubut Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Bubut BV 20
Mesin Drill
6 4 4 6 2 2 2 2
4 5 6 7 8
Kerja Bangku Mesin Press Bubut BV 20 Mesin Broaching Mesin Drill Bangku
Halaman 15
Perakitan
mesin bubut mesin bubut mesin bubut mesin bubut mesin mill standard mesin mill standard mesin mill standard mesin drill mesin drill kerja bangku mesin press bubut BV 20 Mesin Broaching mesin drill bangku mesin drill bangku mesin stamping press
Mesin Drill Mesin Mill Standard Mesin Broaching Perakitan Mesin Drill Kikir/Kerja Bangku Mesin Drill Bangku Gerinda/Kerja Bangku Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan Perakitan bubut BV 20 Perakitan
14 2 2 2 6 2 2 2 4 4 6 2 2 2 2 2
A O O O E O O O I I E O O O O O
Halaman 16
Halaman 17
3.1.
Analisis
keterkaitan/ketergantungan
antar
tahap
pengerjaan
praktikum
A. Visi dan Misi Perusahaan Pembuatan visi perusahaan merupakan dasar dari berlangsungnya perusahaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa tanpa sebuah visi yang jelas perusahaan akan kehilangan arah dalam mengembangkan perusahaan. Dalam pelaksanaannya visi tersebut akan dijelaskan dalam misi yang merupakan langkah konkrit untuk mencapainya. B. Value dan Belief Perusahaan Setelah visi dan misi dimiliki perusahaan, pengerjaan praktikum dilanjutkan pada penentuan value & belief PT PTI C. Dengan memiliki visi dan misi, sebuah perusahaan akan memberikan sebuah nilai-nilai yang menjadi landasan pelaksanaan misi tersebut. Nilai tersebut berlaku untuk intern maupun extern perusahaan. Dan dalam melaksanakan misinya, perusahaan harus memiliki
Halaman 18
sebuah identitas yang akan memberikan ciri khas dibanding dengan perusahaan lainnya, hal ini dijabarkan pada value dan belief. C. Tujuan dan Strategi Bersaing Perusahaan Setelah memiliki value dan belief, perusahaan perlu menentukan tujuan dan strategi bersaingnya. Hal ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan dan bagaimana pendekatan yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan dan strategi ini juga akan dijadikan dasar pembuatan struktur organisasi yang akan dikerjakan pada tahap berikutnya. D. IFAS, EFAS, dan Matriks TOWS IFAS dan EFAS pada dasarnya dikerjakan secara bersamaan dengan pengerjaan tujuan perusahaan. Dengan ditentukannya tujuan, perusahaan perlu mengenal kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dimiliki, seperti yang ditunjukan pada Matriks I-E pada bab 2.4.. Setelah mendapatkan nilainya maka akan didapat strategi yang dalam hal ini PT PTI C mengambil strategi Grow and Build. Matriks TOWS lebih menjelaskan tentang langkah nyata dalam beberapa pilihan strategi. E. Proses Bisnis Setelah penentuan strategi ditetapkan, pengerjaan dilanjutkan dengan merinci setiap aktivitas yang berlangsung pada sistem di perusahaan tersebut, dalam hal ini digunakan Metode IDEF 0 yang merupakan metode pemetaan proses setiap jabatan. F. Struktur Organisasi Perusahaan Pada pengerjaan sebelummnya memberikan output tujuan dan proses bisnis, output tersebut dijadikan dasar untuk menentukan struktur organisasi yang kemudian akan dijabarkan pada job description yang merupakan aktivitas pada proses bisnis. PT PTI C menggunakan struktur organisasi fungsional karena memproduksi dongkrak dalam skala besar. G. IMR (Interrelationships Management of Responsibility). Setelah memiliki proses bisnis dan struktur organisasi, tahap selanjutnya adalah memetakan hubungan antara proses bisnis dan jabatan yang ada pada struktur organisasi. Pemetaan ini akan menjelaskan jabatan yang memiliki tanggung jawab (R), menyetujui (A), menjalankan (O), mendukung (S), ataupun memberikan informasi (I) tentang sebuah proses bisnis. H. Job Description Uraian pada sebuah jabatan dikerjakan setelah pengerjaan struktur organisasi dengan menyatukan proses bisnis yang menjadi tanggung jawab pada jabatan dalam struktur tersebut yang akan dijabar dan diperinci. I. Struktur Unit Organisasi Lantai Produksi Dalam perancangan organisasi ini juga akan dirancang organisasi lantai produksi yang akan menjelaskan posisi mesin yang akan memproduksi dongkrak. Hal ini juga akan meberikan tambahan nilai produktivitas. H. ARC (Activity Relationship Chart). ARC merupakan alat bantu dalam mengelompokan kegiatan yang saling berhubungan dalam proses produksi. bisnis. Proses bisnis akan menjadi dasar untuk menentukan struktur organisasi karena dalam struktur organisasi akan mendefinisikan aktivitas
Halaman 19
Analisis karakteristik kondisi perusahaan seperti apa yang sesuai terhadap penggunaan struktur organisasi matriks. Bagaimana jika diterapkan di Indonesia?
Struktur organisasi matriks merupakan penggunaan struktur fungsional dan struktur produk secara bersamaan pada suatu organisasi. Gambaran mengenai struktur organisasi berbentuk matriks diberikan dalam gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa struktur organisasi berbentuk matriks membutuhkan koordinasi yang sangat bagus antar elemennya dan garis komando serta pembagian tugas yang jelas. Selain itu ada juga kemungkinan adanya konflik kepentingan antara horizontal (produk) dengan vertikal (bagian pemasaran, produksi, dan logistik) akibat salah satu sisi yang berat sebelah. Jika perusahaan telah berkembang menjadi besar sehingga struktur fungsional biasa tidak dapat menjawab tuntutan lingkungan terhadap organisasi, saat itulah struktur organisasi matriks dapat digunakan. Dengan demikian diharapkan perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungan sehingga tetap dapat bersaing di pasar. Akan tetapi dalam penggunaan struktur matriks ini, kerjasama tim harus sangat baik, karena jika tidak demikian, salah satu sisi matriks akan lebih kuat dari sisi lainnya sehingga struktur organisasi berbentuk matriks ini akan gagal. Untuk situasi di Indonesia, kami rasa saat ini belum tepat jika suatu perusahaan memakai struktur organisasi matriks. Hal ini dikarenakan dalam struktur tersebut dibutuhkan koordinasi yang bagus dan pembagian tugas yang jelas (seperti dijelaskan di atas). Berarti hal ini membutuhkan disiplin yang tinggi dalam menerapkan hal tersebut. Inilah hal utama yang dapat menghalangi diterapkannya system organisasi matriks dalam perusahaan di Indonesia. Jikalau akan diterapkan di Indonesia, garis komando harus jelas dan tegas agar tidak terjadi sisi matriks yang berat sebelah. Selain itu diperlukan juga pelatihan-pelatihan agar softskill karyawan meningkat dan kerjasamanya juga baik.
Halaman 20
Analisis keterkaitan antara struktur organisasi perusahaan dan struktur organisasi lantai produksi
Struktur organisasi lantai produksi ditentukan dengan menggunakan tools Activity Relationship Chart (ARC), ARC ini membantu decision maker di lantai produksi menentukan struktur tersebut. Berikut merupakan flowchart untuk mendapatkan struktur organisasi lantai produksi :
Operation Process Chart (OPC) merupakan sumber data untuk diolah dalam menentukan struktur lantai produksi. Seperti yang dapat dilihat pada flowchart di atas, maka data OPC diolah di dalam analisis proses dan task independency chart. Kedua informasi yang didapat digunakan untuk menentukan ARC perusahaan PT PTI C. Decision maker mengelompokkan pekerjaan yang mempunyai keterkaitan tinggi ke dalam satu sub departemen, sehingga terbentuk struktur organisasi lantai produksi sebagai berikut :
Struktur organisasi perusahaan PT PTI C menggunakan struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi yang bertanggung jawab atas struktur organisasi lantai produksi adalah sebagai berikut :
Halaman 21
Dilihat dari struktur organisasi di atas, maka decision maker untuk struktur organisasi lantai produksi adalah Kepala Bagian Produksi. Kepala bagian bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Produksi yang berada di bawah pengawasan langsung Direktur Utama. Kepala Bagian Produksi tidak saja hanya menentukan bentuk struktur organisasi lantai produksi, tetapi juga mengawasi keberlangsungan struktur tersebut dan selalu melakukan perbaikan. Jabatan yang berada di atas Kepala Bagian Produksi, mengawasi langsung struktur organisasi lantai produksi sesuai laporan kepala divisi. Jabatan tersebut juga memiliki wewenang untuk menentukan struktur organisasi lantai produksi agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
3.4.
Halaman 22
kesempatan dan kekuatan dengan angka yang lebih besar menunjukkan pengaruh yang lebih kuat. Sedangkan nilai 1 s.d. 2 digunakan untuk faktor strategis ancaman dan kelemahan yang menunjukkan semakin kecil angka, semakin mengancam terhadap kondisi perusahaan.
Halaman 23
perusahaan yang bermaksud memperluas marketnya. Selanjutnya faktor strategis yang memang secara alamiah sudah dimiliki perusahaan mendapatkan bobot terbesar berikutnya, yaitu perusahaan skala besar dan pelanggan loyal. Kemudian terakhir, faktor yang masih berupa potensi besar namun belum digali lebih lanjut mendapat posisi terakhir, yaitu tenaga kerja banyak. Karena perusahaan belum menunjukkan usahanya untuk memperbaiki kualitas pekerja, sehingga belum berpengaruh banyak terhadap kekuatan perusahaan. Selanjutnya ketiga faktor sisanya ini mendapatkan rating tiga, karena kekuatannya tidak sebesar ketiga faktor awal yang bisa atau sedang dalam peningkatan. Sementara itu, dari kelemahan-kelemahan yang tercantum dalam matriks IFAS, bobot terbesar ada pada faktor lokasi perusahaan menghambat koordinasi. Kemudian diikuti dengan tidak ada pengukuran kinerja pegawai dan belum ada penjadwalan training pegawai, dengan bobot sama. Lalu faktor perekrutan pegawai kurang selektif menempati posisi bobot berikutnya. Kinerja pegwai kurang baik dan tidak ada apresiasi kerja pegawai mempunyai bobot yang sama dan paling rendah di antara semuanya. Lokasi perusahaan yang memisahkan antara kantor dan pabriknya menurut kami adalah kelemahan perusahaan. Menurut kami, dengan meningkatnya teknologi di bidang informasi, akan memudahkan aliran bisnis dan komunikasi dengan klien walaupun kantor tidak berada di pusat keramaian kota. Yang lebih perlu diperhatikan justru adalah koordinasi dalam perusahaan itu sendiri, antara pihak manajemen dan produksinya karena akan lebih gawat jika miss-koordinasi atau misskomunikasi terjadi di internal perusahaan. Lagipula karena sifat pesanan adalah high volume, maka mungkin klien akan lebih tertarik untuk melihat produknya langsung dalam jumlah besar ataupun proses produksinya untuk menjamin tingkat cacat yang rendah, dibandingkan hanya melihat segelintir modelnya saja di kantor. Tidak adanya pengukuran kinerja pegawai dan belum ada penjadwalan training pegawai mempunyai bobot yang besar pula, karena kedua proses ini sangat menunjang baiknya kondisi perusahaan jika dilaksanakan. Sebaliknya, ketika proses ini diabaikan, maka kondisi perusahaan akan statis sesuai dengan kondisi pekerjanya yang tidak mengalami peningkatan. Pengukuran kinerja pegawai akan membantu mendeteksi pegawai mana yang dirasa kurang skillnya, atau bagian mana dari perusahaan yang skillnya perlu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan persaingan global. Dengan adanya pengukuran kinerja pegawai, maka akan bisa dijadwalkan training pegawai yang dapat berdampak pada meningkatnya kegiatan operasional perusahaan akibat kontribusi aktif pegawai. Perekrutan pegawai yang pada awalnya kurang selektif, yaitu memudahkan perekrutan untuk penduduk sekitar pabrik, berdampak pada penerimaan pegawai yang tidak terlalu memperhatikan kompetensinya. Padahal di perusahaan itu sendiri belum tersusun penjadwalan training pegawai, sehingga kemampuan dasar tiap pegawai ketika diterima kerja di perusahaan merupakan faktor penentu satu-satunya sebagai kekuatan kerja perusahaan, dan tidak semua yang diterima kerja merupakan sumber daya dengan integritas tinggi. Faktor dengan bobot terendah adalah kinerja pegawai kurang baik dan tidak ada apresiasi kerja pegawai. Kinerja pegawai kurang baik adalah akibat dari perekrutan pegawai yang kurang selektif, sehingga bobot pada faktor perekrutan pegawai lebih besar daripada ini. Sedangkan tidak ada apresiasi kerja pegawai juga merupakan akibat dari faktor tidak adanya pengukuran kinerja pegawai. Akibat tidak ada pengukuran kinerja pegawai, tidak bisa dibedakan secara pasti mana saja karyawan berprestasi dan yang kurang, sehingga yang lebih berprestasi layak diberikan tunjangan atau bonus lebih. Dengan begitu akan meminimalisir pegawai yang mengundurkan diri akibat tidak puas dengan gajinya.
Halaman 24
Pemberian rating untuk kelemahan perusahaan ini, berdasarkan tingkat ancamannya terhadap perusahaan. Tidak ada pengukuran kinerja pegawai, belum ada penjadwalan training pegawai, dan lokasi perusahaan merupakan yang paling mengancam kekuatan perusahaan sehingga mendapat rating satu, karena lokasi perusahaan yang dapat menimbulkan salah koordinasi akan berakibat fatal. Sementara tidak ada pengukuran kinerja pegawai dan belum ada training akan menimbulkan penyamarataan pandangan terhadap semua karyawan dan menyebabkan kondisi perusahaan yang jalan di tempat dengan kemampuan pegawai yang tidak berkembang. Sementara faktor lainnya mendapat rating dua, karena perekrutan pegawai yang kurang selektif sekarang sedang dalam usaha perbaikan, sementara kinerja pegawai kurang baik dan tidak ada apresiasi kerja pegawai dapat dikatakan merupakan output dari faktor-faktor dengan rating satu tersebut.
Halaman 25
umumnya merupakan perusahaan yang sudah mapan di bisnis dongkrak pada level internasional. Dengan bobot ancaman terbesar ini, perusahaan harus terus mencari informasi berkaitan dengan kompetitor dan terus melakukan penelitian dan pengembangan produksi agar lebih unggul dan dapat terus bersaing di persaingan bisnis. Kebijakan pemerintah mendapat proporsi bobot kedua terbesar, karena sedikit banyak kondisi perusahaan harus tunduk pada regulasi pemerintah dan lingkungan bisnis cukup dipengaruhi dan bergejolak dinamis dengan peraturan-peraturan pemerintah. Perusahaan harus lebih berhati-hati mengambil langkahnya dan berusaha agar tujuan dan kinerja perusahaan selaras dengan tujuan pemerintah untuk menghadapi persaingan bebas dan era globalisasi. Tipe pesanan yang bersifat low order-high volume mendapat proporsi bobot terbesar berikutnya. Jika perusahaan kalah kompetitif dengan perusahaan sejenisnya, maka pelanggan akan beralih ke perusahaan pesaing. Merujuk pada tipe pesanan yang seperti ini, maka kehilangan pelanggan sedikit saja, akan beresiko menderita kehilangan jumlah pesanan yang besar. Perekrutan dengan cara baru dapat memicu konflik penduduk lokal, mendapat bobot paling kecil, karena konflik ini baru prediksi yang menjadi keyakinan perusahaan bahwa perekrutan dengan memudahkan jalur masuk untuk penduduk lokal akan menghilangkan konflik yang mungkin terjadi, namun kenyataannya setelah diterapkan standar penerimaan baru yang memandang sama kepada semua applicant akhir-akhir ini, konflik yang dipredisksi itu belum tersulut. Pesaing kompetitif serta tipe pesanan low order high volume mendapat rating satu, karena kedua ancaman ini adalah yang paling berpengaruh terhadap penjualan dongkrak perusahaan, yang akan menjawab seberapa jauh perusahaan PT PTI C menguasai pasar dalam setiap langkah yang diambil perusahaan atau perusahaan pesaingnya. Sedangkan kebijakan pemerintah dan perekrutan baru dapat memicu konflik penduduk lokal mendapat rating dua karena kedua faktor ini sifatnya masih belum pasti, sehingga setiap kegiatan operasional yang diambil perusahaan belum tentu terancam oleh kedua faktor ini.
3.5.
3.33
2.55
13408002 13408022 13408064 13408122 13408140 - 13410604 Halaman 26
Penetuan matriks I-E menggunakan tools Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) & External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS), dimana nilai IFA perusahaan 2.55 dan EFA perusahaan 3.33. Berdasarkan hal tersebut, seperti dapat dilihat pada matriks di atas, PT PTI C berada pada tahap Grow and Build, dimana perusahaan masih dapat berkembang dari keadaan yang sekarang. Dengan demikian kami ambil strategi yang bersifat grow and built, artinya strategi yang bersifat maju atau mengembangkan perusahaan. Dengan menggunakan analisis matriks TOWS seperti yang telah dipaparkan dalam bab 2.4, kami dapatkan strategi bersaing perusahaan sebagai berikut. y Strategi SO (Strength Opportunities) o o o o Meningkatkan kapasitas produksi dengan cara lean manufacturing Melakukan penetrasi pasar ASEAN Melakukan inovasi dengan bantuan konsultan Memperkuat modal dengan cara pendekatan ke shareholder untuk lebih menanamkan modal ke perusahaan y Strategi WO (Weakness Opportunities) o o o y Mengembangkan System Information Management agar menjadi lebih baik Menyeleksi supplier secara ketat untuk tujuan kerjasama jangka panjang Meningkatkan kerjasama dengan subkontraktor untuk meningkatkan kapasistas produksi Mempertahankan konsumen yang ada Fokus pada bidang Research and Technology Berkordinasi dengan KADIN, sehingga bisa mengantisipasi kebijakan pemerintah Melakukan seleksi pegawai yang lebih selektif Melakukan pelatihan pada pegawai Memberi bonus pada pegawai berprestasi
3.6.
Analisis penentuan proses bisnis dan pemilihan struktur organisasi berdasarkan skenario 3.6.1. Analisis Penentuan Proses Bisnis
Proses bisnis didefinisikan sebagai sekumpulan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya bisnis atau singkatnya adalah mengubah input menjadi output. Input dapat berupa data, material, ataupun sumber daya yang akan diolah untuk menjadi output, sedangkan output dapat berupa produk, jasa atau informasi yang berguna atau diinginkan oleh konsumen. Konsumen dibagi menjadi dua, konsumen internal dan konsumen eksternal, konsumen internal adalah pengguna output yang menjadikan output tersebut sebagai input dari konsumen, contoh bahan baku yang telah dibubut adalah produk dari proses permesinan bubut, dan dapat menjadi input untuk proses permesinan drill. Konsumen eksternal adalah penikmat dari produk, jasa, atau informasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan PT PTI C menggunakan pengklasifikasian APQC untuk menentukan data proses bisnis sesuai keadaan perusahaan. Proses bisnis yang dipilih dilanjutkan untuk menentukan untuk organisasi yang ada sehingga dapat mengatasi dan bertanggung jawab terhadap semua faktor yang ada pada perusahaan. Berikut rancangan proses bisnis secara umum :
Halaman 27
Peraturan pemerintah
Modal
Mengelola PT PTI C 0 A0
Pemimpin perusahaan
Profit
NODE:
A-0
TITLE:
Mengelola PT PTI C
NO.:
6-0
Karyawan
Peraturan Pemerintah
Bahan Baku
Anggaran produksi
Memasarkan produk 4
Anggaran pemasaran Laporan hasil penjualan Budget
A4
Modal
Profit
Halaman 28
Node A0 di atas merupakan kegiatan kegiatan yang dianggap penting dan krusial dari perusahaan PT PTI C. Kegiatan tersebut didapatkan dengan tujuan seperti context diagram IDEF0 (mengelola PT PTI C). Kegiatan kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga koordinasi yang baik dalam pengelolaan perusahaan merupakan faktor penting yang lain dari perusahaan. Keterkaitan antaran kegiatan dapat terjadi dari input sebuah kegiatan merupakan output dari kegiatan lainnya, seperti yang dijabarkan di awal subbab ini. Kelima kegiatan di atas sudah meliputi proses operasional dan proses manajemen & pendukung. 1. Mengelola dan Mengembangkan Sumber Daya Manusia
Rencana perusahaan Saran Pelanggan Kebutuhan Training Kompetensi HR Program Penigkatan Perfomansi Tujuan Program
SOP
SDM
Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1
SOP
rekomendasi
karyawan
Administrasi penggajian
Rencana HR
Membina dan membimbing karyawan 3 Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 4
Rencana Manajemen Karyawan
Rencana Manajemen
Relokasi karyawan
Proses pelaporan
NODE:
A1
TITLE:
NO.:
6-2
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu bagian vital dalam penentuan keberhasilan perusahaan. Input pada pengelolaan SDM ini adalah SDM itu sendiri dan anggaran untuk SDM, diharapkan memiliki output karyawan yang berkualitas sehingga perusahaan memiliki daya saing dan mencapai tujuan. Pengelolaan SDM terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu : y Membangun dan mengatur perancangan,kebijakan, dan strategi SDM Seorang karyawan membutuhkan rasa aman dalam sebuah pekerjaan, pihak pengelola SDM memiliki tanggung jawab memberikan rasa tersebut kepada setiap karyawan perusahaan. Karir yang jelas merupakan salah satu cara untuk memberikan rasa aman pada karyawan, sehingga pengelolaan SDM memiliki tugas dalam membuat satu struktur, sehingga karyawan memiliki rasa aman berkerja di perusahaan. y Merekrut, menyeleksi, dan membimbing karyawan Karyawan pada perusahaan akan keluar dari perusahaan pada suatu saat tertentu karena pensiun, mencari pekerjaan yang lebih baik, atau alasan lainnya. Pengelola SDM diharapkan mampu melakukan perekrutan karyawan baru untuk berkerja di perusahaan untuk mengisi tempat
Halaman 29
tempat tersebut. Seleksi pada proses perekrutan merupakan hal yang penting sehingga perusahaan mendapatkan karyawan yang memiliki kualitas tinggi hanya perlu sedikit bimbingan untuk memberikan kinerja terbaiknya pada perusahaan. y Membina karyawan Karyawan memiliki karir pada perusahaan PT PTI C, sehingga perlu pembinaan lebih lanjut untuk tiap karyawan untuk memastikan bahwa karyawan tersebut siap dan pantas untuk menempati jabatan lainnya atau mengemban tanggun jawab yang lebih. y Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan Penilaian terhadap SDM juga dilakukan pada kegiatan ini, agar perusahaan terus meningkatkan performanya. Pengelola SDM bertanggung jawab dalam melakukan penempatan ulang karyawan dengan tujuan karyawan berkerja lebih baik dari sebelumnya, pengelola juga memiliki wewenang untuk memberhentikan karyawan sesuai laporan dari tiap divisi ke pada divisi SDM. Pensiun merupakan hak dari karyawan perusahaan, sehingga pengelola SDM harus memenuhi hak karyawan tersebut. y Mengatur informasi karyawan Informasi karyawan merupakan salah satu data penting perusahaan, pengolaan informasi karyawan merupakan tanggung jawab dari divisi SDM. Dari kegiatan kegiatan di atas, diharapkan perusahaan PT PTI C memiliki SDM yang siap berkerja dengan baik dan memiliki rasa tanggung jawab dalam visi dan misi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan. 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk
Halaman 30
Merancang Produk 2
Dapat dilihat dari node A2 IDEF0 perusahaan, pengelolaan dan pengembangan produk merupakan kegiatan yang dilakukan di perusahaan. Anggaran pengembangan produk produk, adalah : y Melakukan market research Market research merupakan langkah penting perusahaan untuk mengetahui keinginan pasar, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk yang diinginkan pasar. y Merancang produk Pengelola divisi ini harus merancang produk sesuai keinginan pasar, berdasarkan hasil riset di atas. y Melakukan pengetesan market Dalam upaya menghindari kerugian dari desain produk baru, perusahaan harus melakukan uji coba terhadap produk tersebut. Produk diuji coba dengan metode rancangan produk disiapkan untuk di produksi masal. y Menyiapkan proses produksi Rancangan produk baru yang sesuai dengan keinginan pasar dan telah diuji coba, harus disiapkan proses produksinya, sehingga perusahaan dapat melakukan produksi produk baru tersebut dan mendapatkan profit dari produk tersebut. Output dari kegiatan ini adalah produk yang siap dipasarkan, produk tersebut harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu : produk diperlukan oleh pasar, perusahaan dapat melakukan produksi produk, dan produk menghasilkan keuntungan untuk perusahaan. metode tertentuk, sebelum dan data produk PT PTI C merupakan input dari kegiatan ini. Kegiatan dalam mengelola dan mengembangkan
Halaman 31
3.
Jadwal Pengiriman
A31
2 A32
Bahan baku produksi Dongkrak yang dihasilkan
Mesin
NODE:
A3
TITLE:
Karyawan logistik
NO.:
6-4
Kegiatan pengelolaan proses produksi merupakan kegiatan strategis untuk PT PTI C sesuai keadaan PT PTI C. Produksi merupakan proses menghasilkan produk dongkrak yang dibutuhkan untuk menjadi market leader di dalam negeri dan mencoba menembus pasar luar negri. Sehingga, pengelolaan proses produksi merupakan kegiatan penting dan strategis dari perusahaan. Input dari kegiatan ini merupakan output dari kegiatan pengelolaan dan pengembangan produk, yaitu produk yang diinginkan oleh pasar. Kegiatan yang dilakukan dalam divisi ini adalah: Perencanaan rantai pasok
Halaman 32
Undang-undang
Merupakan proses penting dalam pengelolaan produksi, karena setiap produksi dibutuhkan bahan baku yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menambah cost perusahaan (ongkos simpan). Bahan baku juga harus memenuhi standar kualitas perusahaan, agar produk yang dihasilkan sesuai keinginan konsumen. y Mendapatkan material dan jasa
Kepala divisi
Ahli statistika
NODE:
A31
TITLE:
Halaman 33
Reputasi supplier
Teknologi
Sistem produksi
Kapasitas gudang
Supplier terpilih
Menyeleksi Supplier 2
Bahan baku produksi
Memesan Material 3
Mengembangka n Supplier 4
karyawan
Negosiator
NODE:
A32
TITLE:
NO.:
6-8
Pemenuhan kebutuhan bahan baku dilakukan dengan membeli bahan baku dari supplier, sehingga proses ini diperlukan dalam menentukan supplier dan mebeli bahan baku, sesuai dengan regulasi perusahaan yang didapat dari proses perancangan rantai pasok. y Memproduksi produk Produksi produk tentu saja dilakukan dalam pengelolaan produksi, kegiatan ini merupakan kegiatan yang menghasilkan produk yang akan digunakan oleh konsumen langsung. y Mengelola logistik dan gudang Produk yang telah selesai diproduksi di kegiatan produksi produk, tidak langsung dikirim ke konsumen untuk melakukan efisiensi pengiriman, sehingga produk yang jadi akan disimpan di gudang dan dikelola oleh divisi produksi. Output yang diharapkan pada kegiatan ini tentu saja adalah produk dongkrak yang siap dikirim ke konsumen. Memproduksi produk
Halaman 34
Memproduksi produk merupakan kegiatan menghasilkan produk yang nantinya akan dijual oleh perusahaan. Di sinilah proses produksi itu dibuat. Aliran proses dimulai dari menjadwalkan produksi, menjalankan proses produksi, maintenance, menguji kualitas, dan menjaga record produksi. y Mengelola logistik dan gudang
Halaman 35
Mengelola logistik dan gudang merupakan proses bisnis yang penting karena dengan manajemen dan strategi pergudangan yang baik dapat menekan biaya produksi, biaya pergudangan, dan menjamin kelancaran aliran barang sehingga proses produksi tidak mengalami gangguan. 4. Memasarkan Produk
Data pasar
Analisa Pasar
Tujuan Perusahaan
Kegiatan pemasaran produk memiliki input data pasar yang akan diolah menjadi strategi pemasaran produk, kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk, adalah sebagai berikut y Mendata kebutuhan pasar & pelanggan Riset dalam menentukan kebutuhan pasar merupakan tanggung jawab dari divisi pemasaran, kegiatan ini dapat berkerja sama dengan divisi pengembangan produk. y Mengembangkan strategi pemasaran & penjualan Keinginan pasar merupakan acuan dalam penentuan strategi penjualan, karena perusahaan memiliki pesanan low order, high volume maka divisi ini harus memikirkan strategi untuk menembus pasar baru. y Mengembangkan rencana pemasaran dan penjualan Rencana mencakup hal hal teknis dalam penjualan produk, sehingga divisi ini harus menurunkan strategi menjadi rencana. Kegiatan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dongkrak di dalam negeri maupun luar negeri. Laporan hasil penjualan merupakan hasil lainnya yang dihasilkan oleh divisi ini.
Halaman 36
Laporan Penjualan
Mengelola akuntansi Perusahaan dapat berjalan apabila memiliki modal dan pengelolaan keuanganpendapatan dengan baik,
sehingga divisi ini dibutuhkan untuk melakukan tugasnya agar perusahaan mencapai tujuannya. Input 2 dari kegiatan ini adalah modal dan data historis perusahaan, yang akan diolah dalam proses berikut ini : y Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi Perencanaan penggunaan modal merupakan salah satu hal penting dari perusahaan, perusahaan PT PTI C berbentuk terbuka, sehingga perencaan merupakan hal penting untuk menarik investor untuk melakukan investasi di perusahaan ini. y Mengelola akuntansi pendapatan Pendapatan perusahaan harus dikelola dengan baik, agar perusahaan terus dapat berkembang dan tumbuh. y
Akuntan Aset Perusahaan
proses
Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi Pengelolaan akuntasi adalah tanggung jawab dari divisi keuangan sehingga perusahaan dapat menilai keadaan perusahaan dari laporan akuntasi divisi keuangan. Mengelola akuntansi aset perusahaan Aset perusahaan adalah sesuatu yang diputar di dalam perusahaan untuk menghasilkan keuntungan untuk perusahaan, pengelolaan yang baik merupakan syarat agar perusahaan dapat keuntungan yang lebih. Melakukan kontrol internal
NODE: A5 Perusahaan harus mengetahui keadaan financial perusahaan, sehingga TITLE: internal perlu kontrol
Halaman 37
Untuk mengetahui hubungan antara proses bisnis di atas dengan APQC dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Proses Bisnis 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan, dan strategi SDM. 1.2. Merekrut dan menyeleksi karyawan 1.3. Mengelola pengembangan karyawan 1.4. Mengelola perencanaan karir 1.5. Mengatur informasi karyawan 2.1. Mengelola portofolio produk 2.2. Mengeksekusi produk 2.3. Mengembangkan produk 3.1. Merencanakan rantai pasok 3.1.1. Mengembangkan strategi produksi dan material 3.1.2. Mengelola permintaan produk dan jasa 3.1.3. Membuat perencanaan material 3.1.4. Mengelola jadwal produksi induk 3.1.5. Mengembangkan prosedur dan kualitas standar 3.2. Mendapatkan material dan jasa 3.2.1. Mengembangkan strategi sourcing 3.2.2. Menyeleksi supplier 3.2.3. Memesan material 3.2.4. Mengembangkan suplier 3.3. Memproduksi produk 3.3.1. Menjadwalkan produksi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola logistic gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistic 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan 3.4.4. Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4.1. Mendata kebutuhan pasar dan pelanggan 4.2. Mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan rencana pemasaran dan penjualan 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun Manage returns; manage reverse logistics Understand markets, customers and capabilities Develop marketing strategy Develop sales strategy Perform planning and management accounting Perform revenue accounting Perform general accounting and reporting Klasifikasi pada APQC Develop and manage human resources (HR) planning, policies, and strategies Recruit, source, and select employees Develop and counsel employees Reward and retain employees Manage employee information Manage product and service portfolio Develop products and services Test market, prepare for production Plan for and acquire necessary resources Supply Chain Planning Develop production and materials strategies Manage demand for products and services Create materials plan Create and manage master production schedule Develop quality standards and procedures Procure materials and services Develop sourcing strategies Select suppliers and develop/maintain contracts Order materials and services Appraise and develop suppliers Produce/Manufacture/Deliver product Schedule production Produce product Schedule and perform maintenance Perform quality testing Maintain production records and manage lot traceability Manage logistics and warehousing Define logistics strategy Plan inbound material flow Operate warehousing Operate outbound transportation
Halaman 38
Halaman 39
Penurunan proses bisnis perusahaan menjadi IDEF0 , merupakan salah satu dasar dalam pembuatan struktur organisasi perusahaan. Proses proses bisnis yang ada pada IDEF0 dijadikan divisi divisi yang dikepalai kepala divisi dan ditangani langsung oleh direktur utama. Perusahaan PTI C memiliki lima divisi sesuai dengan node A0 IDEF0 perusahaan. Beberapa alasan lainnya dalam penentuan struktur organisasi didapatkan dari skenario perusahaan, seperti : y y Keadaan lingkungan cukup stabil, walau ada produsen luar negeri Perlu peningkatan efisiensi agar dapat bersaing Sehingga, untuk menjawab permasalahan permasalahan perusahaan, struktur organisasi fungsional diharapkan dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Struktur organisasi PT PTI C sebagai berikut ini.
3.7.
R Pem
Dir
diperlukan tingkat koordinasi yang cukup baik meskipun kejadiannya hanya sekali saja.
Pembinaan SDM
Halaman 40
Sandi O digunakan untuk kegiatan yang hubungannya dengan kegiatan lainnya adalah biasa. Kegiatan-kegiatan yang hubungannya seperti ini tidak memerlukan koordinasi yang tinggi sehingga seperti apapun susunan struktur lini produksinya tidak akan menimbulkan masalah. 5. E : Tidak penting Digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak memiliki ketergantungan sama sekali.
Halaman 41
4.1.
Kesimpulan
1. 2. 3. 4. Visi, misi, value, dan belief mempunyai peranan penting dalam perancangan organisasi. Dengan adanya proses bisnis, kita dapat mengetahui proses apa saja yang terjadi di dalam suatu perusahaan dan dapat mengevaluasi kinerjanya. Struktur organisasi berperan penting supaya garis koordinasi dalam perusahaan menjadi jelas sehingga hal ini dapat mendukung tujuan perusahaan dan strategi bersaing perusahaan. Terdapat keterkaitan yang erat antara penentuan proses bisnis dan perancangan struktur organisasi perusahaan dalam proses pembuatan job description karena dengan mengetahui proses bisnis suatu perusahaan, kita dapat membuat struktur organisasi perusahaan yang baik beserta job description-nya. 5. ARC (Activity Relationship Chart) sangat membantu dalam penyusunan struktur unit organisasi secara efektif dan efisien.
4.2.
Halaman 42
Carrel, Michael R. et al. 1997. Fundamental of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall International. Fogarty, Donald W., J. Blackstone, and T. Hoffman. 1991. Production and Inventory Management. Cincinnati: South-Western Publishing Co. James M. Apple. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Penerbit ITB. James Thompson. 1967. Organizations in Actions. McGraw-Hill Book Company. John Child. 1972. Organization Structure and Strategies of Control: A Replication of The Aston Study. Administrative Science Quarterly. Rankuti, Freddy. 1997. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Penerbit Gramedia. Richard L Daft. 2001. Organization Theory and Design. St Paul- Minnessota: West Publishing Company. S.B. Hari Lubis. 2003. Pengantar Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Siswanto, Joko. 2008. A New Innovative Job Analysis Method for Modern Organization in Turbulent Environment. Stephen P. Robbins. 2003. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi (terj.). Jakarta: Penerbit Arcan Wheelen, Thomas L. 1995. Strategic Management and Business Policy. Addison-Wesley.
Halaman 43
Halaman 44
Matriks IMR
Jabatan: RUPS, Dirut, Divisi HR Divisi HR Manajer Proses Bisnis RUPS Dirut Kepala Divisi 1. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1.2. Merekrut, menyeleksi dan membimbing karyawan 1.3. Membina dan membimbing karyawan 1.4. Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 1.5. Mengatur informasi karyawan 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk 2.1. Melakukan Market Research 2.2. Merancang Produk 2.3. Melakukan Pengetesan Market 2.4. Menyiapkan Proses Produksi 3.Mengelola Proses Produksi 3.1. Perencanaan Rantai Pasok 3.1.1. Mengembangkan Strategi Produksi dan Material 3.1.2. Mengelola Permintaan Produk dan Jasa 3.1.3. Membuat Perencanaan Material I AI I AI I AI R R A A A A R O Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan SI SI R O Staf Dep Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Manajer Pengembangan dan Pembinaan SDM SI SI SI R SI R O O O O Staf Dep Pengembangan dan Pembinaan SDM
Halaman 45
Divisi HR Manajer Proses Bisnis RUPS Dirut Kepala DIvisi 3.1.4. Mengelola Jadwal Produksi Induk 3.1.5. Mengembangkan Prosedur dan Kualitas Standar 3.2. Mendapatkan Material dan Jasa 3.2.1. Mengambangkan Strategi Sourcing 3.2.2. Menyeleksi Supplier 3.2.3. Memesan Material 3.2.4. Mengembangkan Supplier 3.3. Memproduksi Produk 3.3.1. Menjadwalkan produksi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola Logistik dan Gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistik 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan 3.4.4.Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4. Memasarkan Produk 4.1. Mendata kebutuhan pasar & pelanggan I AI Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Staf Dep Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Manajer Pengembangan dan Pembinaan SDM Staf Dep Pengembangan dan Pembinaan SDM
Halaman 46
Divisi HR Manajer Proses Bisnis RUPS Dirut Kepala Divisi 4.2. Mengembangkan Strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan Rencana Pemasaran dan Penjualan 5. Mengelola Keuangan 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 5.4. Mengelola akuntansi aset perusahaan 5.5. Melakukan kontrol internal I AI I Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Staf Dep Perekrutan dan Pengalokasian Karyawan Manajer Pengembangan dan Pembinaan SDM Staf Dep Pengembangan dan Pembinaan SDM
Jabatan: Divisi Penelitian dan Pengembangan Divisi Penelitian dan Pengembangan Proses Bisnis Kepala Divisi 1. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1.2. Merekrut, menyeleksi dan membimbing karyawan 1.3. Membina dan membimbing karyawan I Manajer Riset Pasar Staf Dep Riset Pasar Manajer Perancangan dan Inovasi Produk Staf Dep Perancangan dan Inovasi Produk
Halaman 47
Divisi Penelitian dan Pengembangan Proses Bisnis Kepala Divisi 1.4. Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 1.5. Mengatur informasi karyawan 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk 2.1. Melakukan Market Research 2.2. Merancang Produk 2.3. Melakukan Pengetesan Market 2.4. Menyiapkan Proses Produksi 3.Mengelola Proses Produksi 3.1. Perencanaan Rantai Pasok 3.1.1. Mengembangkan Strategi Produksi dan Material 3.1.2. Mengelola Permintaan Produk dan Jasa 3.1.3. Membuat Perencanaan Material 3.1.4. Mengelola Jadwal Produksi Induk 3.1.5. Mengembangkan Prosedur dan Kualitas Standar 3.2. Mendapatkan Material dan Jasa 3.2.1. Mengambangkan Strategi Sourcing 3.2.2. Menyeleksi Supplier 3.2.3. Memesan Material 3.2.4. Mengembangkan Supplier 3.3. Memproduksi Produk 3.3.1. Menjadwalkan produksi R A A A A R O R O R SI R O O Manajer Riset Pasar Staf Dep Riset Pasar Manajer Perancangan dan Inovasi Produk Staf Dep Perancangan dan Inovasi Produk
Halaman 48
Divisi Penelitian dan Pengembangan Proses Bisnis Kepala Divisi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola Logistik dan Gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistik 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan 3.4.4.Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4. Memasarkan Produk 4.1. Mendata kebutuhan pasar & pelanggan 4.2. Mengembangkan Strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan Rencana Pemasaran dan Penjualan 5. Mengelola Keuangan 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 5.4. Mengelola akuntansi aset perusahaan 5.5. Melakukan kontrol internal I I I SI O Manajer Riset Pasar Staf Dep Riset Pasar Manajer Perancangan dan Inovasi Produk Staf Dep Perancangan dan Inovasi Produk
Halaman 49
Jabatan: Divisi Produksi Divisi Produksi Proses Bisnis Kepala Divisi 1. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1.2. Merekrut, menyeleksi dan membimbing karyawan 1.3. Membina dan membimbing karyawan 1.4. Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 1.5. Mengatur informasi karyawan 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk 2.1. Melakukan Market Research 2.2. Merancang Produk 2.3. Melakukan Pengetesan Market 2.4. Menyiapkan Proses Produksi 3.Mengelola Proses Produksi 3.1. Perencanaan Rantai Pasok 3.1.1. Mengembangkan Strategi Produksi dan Material 3.1.2. Mengelola Permintaan Produk dan Jasa 3.1.3. Membuat Perencanaan Material 3.1.4. Mengelola Jadwal Produksi Induk 3.1.5. Mengembangkan Prosedur dan Kualitas Standar 3.2. Mendapatkan Material dan Jasa I R A RA A A A A A SI R SI R R R SI O O O SI R O R O O SI SI SI SI SI O SI SI SI SI I Manajer Perencanaan Staf Dep Perencanaan Manajer Lantai Produksi Staf Dep Lantai Produksi Manajer Quality Contorl Staf Dep Quality COntrol Manajer Logistik Staf Dep Logistik
Halaman 50
Divisi Produksi Proses Bisnis Kepala Divisi 3.2.1. Mengambangkan Strategi Sourcing 3.2.2. Menyeleksi Supplier 3.2.3. Memesan Material 3.2.4. Mengembangkan Supplier 3.3. Memproduksi Produk 3.3.1. Menjadwalkan produksi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola Logistik dan Gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistik 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan 3.4.4.Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4. Memasarkan Produk 4.1. Mendata kebutuhan pasar & pelanggan 4.2. Mengembangkan Strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan Rencana Pemasaran dan Penjualan 5. Mengelola Keuangan A A A A A A A A A RA A A A A A A SI O SI O R RO R R O S O O R SI O O SI R RO RO R R R O O S S O O O Manajer Perencanaan Staf Dep Perencanaan Manajer Lantai Produksi Staf Dep Lantai Produksi Manajer Quality Contorl Staf Dep Quality COntrol Manajer Logistik R R R R Staf Dep Logistik O O O O
Halaman 51
Divisi Produksi Proses Bisnis Kepala Divisi 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 5.4. Mengelola akuntansi aset perusahaan 5.5. Melakukan kontrol internal I I I Manajer Perencanaan Staf Dep Perencanaan Manajer Lantai Produksi Staf Dep Lantai Produksi Manajer Quality Contorl Staf Dep Quality COntrol Manajer Logistik Staf Dep Logistik
Jabatan: Divisi Pemasaran dan Penjualan Divisi Pemasaran dan Penjualan Proses Bisnis 1. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1.2. Merekrut, menyeleksi dan membimbing karyawan 1.3. Membina dan membimbing karyawan 1.4. Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 1.5. Mengatur informasi karyawan 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk 2.1. Melakukan Market Research 2.2. Merancang Produk 2.3. Melakukan Pengetesan Market I Kepala Divisi Manajer Pemasaran Staf Dep Pemasaran Manajer Penjualan Staf Dep Penjualan
Halaman 52
Divisi Pemasaran dan Penjualan Proses Bisnis 2.4. Menyiapkan Proses Produksi 3.Mengelola Proses Produksi 3.1. Perencanaan Rantai Pasok 3.1.1. Mengembangkan Strategi Produksi dan Material 3.1.2. Mengelola Permintaan Produk dan Jasa 3.1.3. Membuat Perencanaan Material 3.1.4. Mengelola Jadwal Produksi Induk 3.1.5. Mengembangkan Prosedur dan Kualitas Standar 3.2. Mendapatkan Material dan Jasa 3.2.1. Mengambangkan Strategi Sourcing 3.2.2. Menyeleksi Supplier 3.2.3. Memesan Material 3.2.4. Mengembangkan Supplier 3.3. Memproduksi Produk 3.3.1. Menjadwalkan produksi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola Logistik dan Gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistik 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan Kepala Divisi Manajer Pemasaran Staf Dep Pemasaran Manajer Penjualan Staf Dep Penjualan
Halaman 53
Divisi Pemasaran dan Penjualan Proses Bisnis 3.4.4.Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4. Memasarkan Produk 4.1. Mendata kebutuhan pasar & pelanggan 4.2. Mengembangkan Strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan Rencana Pemasaran dan Penjualan 5. Mengelola Keuangan 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 5.4. Mengelola akuntansi aset perusahaan 5.5. Melakukan kontrol internal I I SI R A R R SI R O O O SI SI SI SI O O SI SI Kepala Divisi Manajer Pemasaran Staf Dep Pemasaran Manajer Penjualan Staf Dep Penjualan
Jabatan: Divisi Keuangan Divisi Keuangan Proses Bisnis Kepala Divisi 1. Mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia 1.1. Membangun dan mengatur perencanaan, kebijakan dan strategi Sumber Daya Manusia (SDM) 1.2. Merekrut, menyeleksi dan membimbing karyawan I Manager Akuntansi dan Anggaran Staf Akuntansi dan Anggaran Manager Audit Staf Manager Audit
Halaman 54
Divisi Keuangan Proses Bisnis Kepala Divisi 1.3. Membina dan membimbing karyawan 1.4. Menarik, mengatur kembali, dan memensiunkan karyawan 1.5. Mengatur informasi karyawan 2. Mengelola dan Mengembangkan Produk 2.1. Melakukan Market Research 2.2. Merancang Produk 2.3. Melakukan Pengetesan Market 2.4. Menyiapkan Proses Produksi 3.Mengelola Proses Produksi 3.1. Perencanaan Rantai Pasok 3.1.1. Mengembangkan Strategi Produksi dan Material 3.1.2. Mengelola Permintaan Produk dan Jasa 3.1.3. Membuat Perencanaan Material 3.1.4. Mengelola Jadwal Produksi Induk 3.1.5. Mengembangkan Prosedur dan Kualitas Standar 3.2. Mendapatkan Material dan Jasa 3.2.1. Mengambangkan Strategi Sourcing 3.2.2. Menyeleksi Supplier 3.2.3. Memesan Material 3.2.4. Mengembangkan Supplier 3.3. Memproduksi Produk Manager Akuntansi dan Anggaran Staf Akuntansi dan Anggaran Manager Audit Staf Manager Audit
Halaman 55
Divisi Keuangan Proses Bisnis Kepala Divisi 3.3.1. Menjadwalkan produksi 3.3.2. Menjalankan proses produksi 3.3.3. Menjadwalkan dan melakukan maintenance 3.3.4. Melakukan pengujian kualitas 3.3.5. Menjaga production record 3.4. Mengelola Logistik dan Gudang 3.4.1. Menentukan strategi logistik 3.4.2. Merencanakan aliran barang inbound 3.4.3. Mengoperasikan pergudangan 3.4.4.Mengoperasikan kegiatan transportasi outbound 3.4.5. Mengelola pengembalian barang/logistik 4. Memasarkan Produk 4.1. Mendata kebutuhan pasar & pelanggan 4.2. Mengembangkan Strategi pemasaran dan penjualan 4.3. Mengembangkan Rencana Pemasaran dan Penjualan 5. Mengelola Keuangan 5.1. Melakukan perencanaan dan pengelolaan akuntansi 5.2. Mengelola akuntansi pendapatan 5.3. Mengelola akuntansi secara umum dan menyusun laporan akuntansi 5.4. Mengelola akuntansi aset perusahaan 5.5. Melakukan kontrol internal R AI A A A AI SI R R R SI SI O O O SI R R O O SI SI Manager Akuntansi dan Anggaran Staf Akuntansi dan Anggaran Manager Audit Staf Manager Audit
Halaman 56
Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN
Merupakan jabatan yang tingkat atas yang merupakan pimpinan dari perusahaan yang memiliki peranan dalam membuat kebijakan perusahaan yang akan menjadi dasar setiap divisi dalam pelaksanaan tugasnnya. Dirut juga memiliki peranan untuk membangun kerjasama dengan pihak luar (pemerintah, perusahaan lain, dan instansi yang terkait). Direktur Utama bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan perusahaan. Direktur Utama juga meiliki peranan untuk memperhatikan seluruh karyawan dan property yang dimiliki perusahaan. Direktur Utama memiliki tanggungjawab kepada RUPS (shareholder) atas investasi yang telah ditanamkan ke perusahaannya juga menjembatani kepentingan perusahaan dan kepentingan shareholder. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. V. 1. 2. 3. 4.
RINCIAN TUGAS Membuat kebijakan serta strategi perusahaan setiap periodennya. Melaporkan kondisi perusahaan kepada RUPS dan menjembatani kepentingan perusahaan dalam setiap kerjasama. Membangun kerjasama dengan pihak luar dalam mencapai tujuan perusahaan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan perusahaan, untuk dilaporkan dalam RUPS (shareholder). Menjaga suasana kondusif di dalam perusahaan dan juga di lingkungan sekitar pabrik dan kantor. Meningkatkan kinerja menguntungkan. Mengayomi seluruh karyawan perusahaan. seluruh karyawan dengan memberikan kebijakan yang saling
Halaman 57
Memperoleh laporan hasil kerja dari semua Kepala Divisi. Memberikan perintah dan tugas kepada seluruh Kepala Divisi. Menberikan penilaian kepada setiap divisi. Menerapkan kebijakan dalam setiap kegiatan perusahaan.
B. KEPALA DIVISI HUMAN RESOURCES I. IDENTITAS JABATAN : Kepala Divisi Human Resources : 2 : KDHR : Divisi Human Resources : Direktur Utama Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM di seluruh perusahaan agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam mencapai target perusahaan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1.
RINCIAN TUGAS Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
2. 3.
Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
4. 5.
Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi.
Halaman 58
Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Manusia.
1. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya 2. 3. 4. 5. Membuat strategi untuk komposisi jumlah karyawan sesuai tujuan dan arah perusahaan ke depan. Merekrut dan memberhentikan karyawan sasuai persetujuan Direktur Utama. Memperoleh laporan hasil kerja dari Manager di bawahnya. Memberikan perintah dan tugas kepada seluruh manajer dibawahnya.
C. MANAGER PEREKRUTAN & PENGALOKASIAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Perekrutan & Pengalokasian : 3 : MPP : Sub Divisi Perekrutan & Pengalokasian : Kepala Divisi Human Resources Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Melakukan pelaksanaan proses perekrutan karyawan dan penempatannya di perusahaan, sehingga mendapatkan karyawan dangan keahlian, kemampuan & kompetensi yang tepat agar bisnis perusahaan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4.
RINCIAN TUGAS Memimpin dan bertanggungjawab atas kegiatan perekrutan karyawan baru serta pemecatan karyawan yang sekiranya bermasalah. Membuat standar rekrutment bagi karyawan baru. Mempertimbangkan penempatan karyawan sesuai dengan bidang keahlian serta minat dan bakat. Mengkonsolidasikan rencana kebutuhan karyawan di tiap divisi dan menyusun prioritasnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga posisi penting yang menjadi prioritas dapat dipenuhi dengan cepat.
V. 1.
TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Memberikan usulan kepada pimpinan mengenai karyawan yang akan direkrut , diberhentikan, mendapat kenaikan golongan ataupun promosi .
Halaman 59
Membuat rencana penerimaan dan pemberhentian karyawan berupa jumlah dan spesifikasi sesuai dengan pengembangan perusahaan. Memberikan usulan kepada pimpinan untuk pengembangan perusahaan dalam hal pengurangan dan penambahan karyawan.
D. MANAGER PELATIHAN & PENGEMBANGAN KARIR I. IDENTITAS JABATAN : Manager Pelatihan & Pengembangan Karir : 3 : MPPK : Sub Divisi Pelatihan & Pengembangan Karir : Kepala Divisi Human Resources Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merencanakan, mengkoordinir, menyelengarakan, dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelatihan di perusahaan, untuk menjamin bahwa program yang diselenggarakan sudah memenuhi persyaratan dan prosedur yang ditetapkan serta mencapai target yang telah ditetapkan, dan melakukan penempatan sehingga diperoleh karyawan dengan skill dan kompetensi yang tepat untuk menduduki posisi yang dibutuhkan agar bisnis perusahaan dapat berjalan lancar. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3.
RINCIAN TUGAS Memimpin dan bertanggungjawab atas jalannya kegiatan training baik yang diselenggarakan perusahaan maupun diluar perusahaan. Mengevaluasi, merencanakan dan bekerjasama dengan pimpinan departemen terkait menetapkan kebutuhan pelatihan dari seluruh departemen di Perusahaan. Mengelola dan menyelengarakan seluruh kegiatan pelatihan dan program sertifikasi kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan untuk memastikan karyawan telah memenuhi standar yang ditentukan.
4. 5. 6.
Membuat, merencanakan dan menyediakan materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan unit kerja. Memotivasi, mengembangkan dan mengevaluasi kemampuan dan kinerja bawahan, agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan kompetensi jabatan, dan deskripsi jabatan. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan proses penempatan karyawan di perusahaan sehingga diperoleh karyawan dengan skill dan kompetensi yang tepat untuk menduduki posisi yang dibutuhkan agar bisnis perusahaan dapat berjalan lancar.
7.
Menempatkan karyawan sesuai dengan bidang keahlian serta minat dan bakat.
Halaman 60
Mengkonsolidasikan rencana kebutuhan karyawan di tiap divisi dan menyusun prioritasnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga posisi penting yang menjadi prioritas dapat dipenuhi dengan cepat.
9.
Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan proses penempatan karyawan di perusahaan sehingga diperoleh karyawan dengan skill dan kompetensi yang tepat untuk menduduki posisi yang dibutuhkan agar bisnis perusahaan dapat berjalan lancar.
10. Menempatkan karyawan sesuai dengan bidang keahlian serta minat dan bakat. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Membuat rencana pelatihan kepada karyawan. Mengusulkan karyawan yang akan diberikan pelatihan. Menyusun rencana pengembangan karyawan untuk promosi jabatan. Memastikan seluruh karyawan mendapatkan hak yang telah ditentukan. Menginventarisir data seluruh karyawan secara lengkap. Menyusun seluruh anggaran yang akan dibutuhkan setiap karyawan pada setiap periodenya.
E. KEPALA DIVISI PENELITIAN & PENGEMBANGAN I. IDENTITAS JABATAN : Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan : 2 : KDPP : Divisi Penelitian & Pengembangan : Direktur Utama Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merupakan jabatan yang fokus pekerjaannya pada bidang penelitian dan pengembangan produk di PT PTI C. Jabatan ini dibuat dengan tujuan agar produk terus berkembang dan terus berinovasi. Direktur Penelitian dan Pengembangan membawahi dua departemen, yaitu Departemen Riset Pasar dan Departemen Perancangan dan Inovasi Produk. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1.
RINCIAN TUGAS Memberikan laporan Divisi Penelitian dan Pengembangan secara rutin kepada Direktur Utama, mencakup kemuan dan kemunduran yang dialami.
Halaman 61
Membuat keputusan tentang riset pasar dan pengembangan produk. Sebagai penghubung antara DIrektur Utama dengan Divisi Penelitian dan Pengembangan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap Divisi Penelitian dan Pengembangan PT PTI C Melakukan kontrol, meminta pertanggung jawaban, dan melakukan evaluasi pada departemen di bawahnya. Menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi Divisi Penelitian dan Pengembangan. Mengawasi kinerja departemen-departemen di bawahnya. Memberi pengarahan pada Divisi Penelitian dan Pengembangan sehingga kinerjanya tidak melenceng dari tujuan. Berwenang meminta laporan kinerja departemen di bawahnya. Berwenang mengubah sistem ataupun struktur DIvisi Penelitian dan Pengembangan jika diperlukan. Berwenang menyetujui atau menolak usulan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan produk.
F. MANAGER RISET PASAR I. IDENTITAS JABATAN : Manager Risat Pasar : 3 : MRP : Sub Divisi Riset Pasar : Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merupakan jabatan yang fokus pekerjaannya pada riset terhadap pasar mengenai produk yang dihasilkan oleh PT PTI C. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana respon pasar terhadap produk dongkrak. Kepala Departemen Riset Pasar langsung membawahi staff Departemen Riset Pasar yang nantinya terjun ke pasar. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2.
RINCIAN TUGAS Memberikan laporan Departemen Riset Pasar secara rutin kepada Direktur Penelitian dan Pengembangan, mencakup kemuan dan kemunduran yang dialami. Bersama-sama dengan staff Departemen Riset Pasar menyusun usulan untuk melakukan riset pasar dan uji coba mengenai produk PT PTI C.
Halaman 62
Membuat rekomendasi pada Divisi Penelitian dan Pengembangan terkait hasil riset yang dilakukan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap Departemen Riset Pasar PT PTI C Bertanggung jawab terhadap kinerja dan tingkat validitas hasil riset. Melakukan kontrol, meminta pertanggung jawaban, dan melakukan evaluasi pada staff Departemen Riset Pasar. Menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi Departemen RIset Pasar. Mengawasi kinerja staff Departemen Riset Pasar. Memberi pengarahan pada staff Riset Pasar supaya kinerjanya sesuai target dan tujuan penelitian yang dilakukan. Berwenang meminta laporan hasil penelitian. Menyusun strategi dalam melakukan riset pasar dan uji coba produk.
G. MANAGER PENGEMBANGAN & INOVASI PRODUK I. IDENTITAS JABATAN : Manager Pengembangan & Inovasi Produk : 3 : MPIP : Sub Divisi Pengembangan & Inovasi Produk : Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merupakan jabatan yang fokus pekerjaannya pada perancangan dan inovasi produk yang dihasilkan oleh PT PTI C. Tujuannya supaya produk yang dihasilkan sesuai perkembangan teknologi dan keinginan pasar. Dengan demikian PT PTI C tetap dapat mampu bersaing di pasaran. Kepala Departemen Perancangan dan Inovasi Produk langsung membawahi staff Departemen Riset Pasar yang nantinya terjun ke pasar. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3.
RINCIAN TUGAS Memberikan laporan Departemen Perancangan dan Inovasi secara rutin kepada Direktur Penelitian dan Pengembangan, mencakup kemuan dan kemunduran yang dialami. Bersama-sama dengan staff Departemen Perancangan dan Inovasi menyusun usulan untuk melakukan inovasi produk PT PTI C kepada Kepala penelitian dan Pengembangan. Mengajukan usulan untuk melakukan riset pasar atau uji coba produk kepada Departemen Riset Pasar.
Halaman 63
Melakukan perancangan produk, pengembangan, dan inovasi berdasarkan hasil riset pasar yang dilakukan oleh Departemen Riset Pasar. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap Departemen Perancangan dan Inovasi PT PTI C Bertanggung jawab terhadap kinerja staff Departemen Perancangan dan Inovasi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan hasil rekomendasi. Melakukan kontrol, meminta pertanggung jawaban, dan melakukan evaluasi pada staff Departemen Perancangan dan Inovasi. Menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi Departemen Perancangan dan Inovasi. Mengawasi kinerja staff Departemen Perancangan dan Inovasi. Memberi pengarahan pada staff Departemen Perancangan dan Inovasi supaya kinerjanya sesuai target dan tujuan yang ditetapkan. Berwenang meminta laporan kemajuan kinerja Departemen Perancangan dan Inovasi. KEPALA DIVISI PEMASARAN & PENJUALAN IDENTITAS JABATAN : Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan : 2 : KDPP : Divisi Pemasaran dan Penjualan : Direktur Utama
Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR PEKERJAAN
Merupakan jabatan yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan pemasaran dan penjualan produk. Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan membawahi 2 bagian yaitu Divisi Pemasaran dan Departemen Distribusi Penjualan. Pekerjaan secara umum adalah mengontrol dan bertanggung jawab atas pekerjaan departemen-departemen dibawahnya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan dan juga sebagai jembatan antara Direktur Utama dan Manajer agar mempunyai pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
Halaman 64
Mengawasi pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan produk perusahaan yang dilakukan oleh divisi di bawahnya. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan produk kepada Direktur Utama setiap periodenya. Menjadi Decision Maker di Divisi Pemasaran dan Penjualan untuk mengatasi hal-hal yang bersifat strategis. Membangun kerjasama dengan pihak luar untuk mempromosikan dan menjual produk. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan produk. Melaporkani hasil pelaksanaan kegiatan pemasaran dan penjualan serta saran kepada Direktur Utama untuk pelaksanaan periode berikutnya. Mengawasi kinerja tiap departemen di bawahnya agar tidak terjadi aktivitas yang menyimpang dari prosedur. Mengayomi seluruh pegawai yang bekerja di Divisi Pemasaran dan Penjualan. Membuat rencana stratgis untuk Divisi Pemasaran dan Penjualan. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai departemen di bawahnya Membuat prosedur pelaksanaan sebagai acauan pelaksanaan tugas divisinya. Memberikan reward and punishment kepada karyawan di bawah pimpinannya sebagai upaya meningkatkan kinerja.
I. MANAGER PEMASARAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Pemasaran : 3 : MP : Divisi Pemasaran : Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR PEKERJAAN Merupakan jabatan yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan pemasaran produk. Manajer Pemasaran malakukukan kegiatan pemasaran yang bersifat taktis yang dibantu oleh Staff Pemasaran Produk. Jabatan ini bertanggungjawab atas setiap pelaksanaan kegiatan pemasaran dan melaporkan kegiatan pemasaran kepada Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan untuk evaluasi.
Halaman 65
IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
RINCIAN TUGAS Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran produk untuk setiap periodnnya. Menjadi Decision Maker di Divisi Pemasaran dan untuk mengatasi hal-hal yang bersifat taktis. Membina kerjasama dengan pihak media dan perusahaan lain untuk memasarakan produk. Menganalisa data pelanggan untuk dibuat trend pasar dan target pasarnya. Mempromosikan produk kepada pihak luar. Mengestimasikan kebutuhan biaya untuk memasarkan produk. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan pemasaran. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pemasaran serta saran kepada Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan untuk pelaksanaan periode berikutnya. Mengawasi kinerja staffnya agar tidak terjadi aktivitas yang menyimpang dari prosedur. Mengayomi seluruh pegawai yang bekerja di bagian Pemasaran. Membuat rencana stratgis untuk Divisi Pemasaran. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai departemen di bawahnya Meberikan penilaian terhadap kinerja karyawan di bawah pembinaanya. Memberikan reward and punishment kepada karyawan di bawah pimpinannya sebagai upaya meningkatkan kinerja.
J. MANAGER DISTRIBUSI & PENJUALAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Distribusi & Penjualan : 3 : MDP : Divisi Distribusi & Penjualan : Kepala Divisi Pemasaran & Penjualan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR PEKERJAAN Merupakan jabatan yang melaksanakan seluruh kegiatan operasianal bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan Distribusi & Penjualan produk. Manajer Distribusi & Penjualan malakukukan kegiatan Distribusi dan Penjualan yang bersifat taktis yang dibantu oleh Staf Penjualan
Halaman 66
Produk. Jabatan ini bertanggungjawab atas setiap pelaksanaan kegiatan penjualan dan melaporkan kegiatan penjualan kepada Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan untuk evaluasi. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
RINCIAN TUGAS Mengembangkan strategi dan rencana distribusi & penjualan produk untuk setiap periodennya. Menjadi Decision Maker di bagian distribusi dan penjualan dan untuk mengatasi hal-hal yang bersifat taktis. Membina kerjasama dengan pihak lain untuk memperlancar distribusi bila diperlukan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan Distribusi dan Penjualan. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Dstribusi dan Penjualan serta saran kepada Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan untuk pelaksanaan periode berikutnya. Meramalkan penjualan setiap periodenya. Mengestimasikan anggaran untuk penjualan. Menentukan harga jual produk. Mengawasi kinerja staffnya agar tidak terjadi aktivitas yang menyimpang dari prosedur. Mengayomi seluruh pegawai yang bekerja di bagian Distribusi dan Penjualan. Membuat rencana stratgis untuk Divisi Distribusi dan Penjualan. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai departemen di bawahnya. Meberikan penilaian terhadap kinerja karyawan di bawah pembinaanya. meningkatkan kinerja.
10. Memberikan reward and punishment kepada karyawan di bawah pimpinannya sebagai upaya
K. KEPALA DIVISI KEUANGAN I. IDENTITAS JABATAN : Kepala Divisi Keuangan : 1 : KDK : Divisi Keuangan : Direktur Utama Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada
Halaman 67
Merupakan jabatan yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan keuangan perusahaan. Manager Keuangan membawahi 2 Departemen yaitu Departemen Anggaran dan Departemen Audit dan Akuntansi Keuangan Perusahaan. Pekerjaan secara umum adalah mengontrol departemen-departemen dibawahnya agar bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan juga sebagai jembatan antara Direktur Utama dan Kepala Departemen agar mempunyai pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4. V.
RINCIAN TUGAS Mengontrol pengelolaan keuangan perusahaan yang dilakukan oleh departemen-departemen di bawahnya. Melaporkan kondisi keuangan perusahaan kepada Direktur Utama setiap jangka waktu tertentu. Menjadi Decision Maker di Divisi Keuangan untuk mengatasi hal-hal yang bersifat operasional. Menjadi media penghubung antara Direktur Utama dengan Departemen di bawahnya jika ada masalah-masalah di Divisi Keuangan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG
1. Bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan keuangan perusahaan 2. Melaporkan kondisi keuangan perusahaan kepada Direktur Utama. 3. Mengawasi kinerja tiap departemen di bawahnya agar tidak terjadi aktivitas yang menyimpang dari prosedur. 4. Mengayomi seluruh pegawai yang bekerja di Divisi Keuangan. 5. Memperoleh laporan hasil kerja dari semua departemen di bawahnya. 6. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai departemen di bawahnya 7. Mengawasi kinerja departemen-departemen yang ada di bawahnya 8. Melakukan penyesuaian atau perubahan terhadap sistem kerja departemen-departemen di bawahnya. 9. Melakukan penyesuaian atau perubahan terhadap struktur organisasi departemen-departemen di bawahnya jika dirasa penting.
Halaman 68
L. MANAGER ANGGARAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Akuntansi dan Anggaran : 2 : MAA : Departemen Akuntansi dan Anggaran : Kepala Divisi Keuangan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR PEKERJAAN Merupakan jabatan yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengalokasian anggaran perusahaan kemudian melaksanakan setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang kemudian akan dibuat laporan keuangannya. Tugasnya adalah memimpin pegawai-pegawai yang bekerja di Departemen Akuntansi dan Anggaran sekaligus mengontrol dan mengawasi kerja dari para pegawai di Departemen Akuntansi dan Anggaran agar bekerja sesuai dengan standar. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
RINCIAN TUGAS Mengawasi kerja pegawai di Departemen Akuntansi dan Anggaran. Melaporkan hasil kerja Departemen Akuntansi dan Anggaran kepada Kepala Divisi Keuangan. Menjadi media penghubung antara Kepala Divisi Keuangan dengan pegawai-pegawai di Departemen Akuntansi dan Anggaran. Mengkoordinasi para pegawai bawahannya untuk menjalankan instruksi dari Kepala Divisi Keuangan. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Bertanggung jawab penuh terhadap perencanaan dan pengalokasian anggaran perusahaan. Menjadi media penghubung antara Kepala Divisi Keuangan dengan pegawai-pegawai di Departemen Akuntansi dan Anggaran. Melaporkan hasil kerja Departemen Akuntansi dan Anggaran kepada Kepala Divisi Keuangan. Mengawasi kinerja para pegawai bawahannya agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan prosedur. Mencatat seluruh transaksi keuangan baik intern perusahaan maupun dengan pihak luar. Membuat laporan keuangan yang akan dipertanggungjawabkan pada RUPS oleh Direktur. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai bawahannya. Mengawasi kinerja para pegawai bawahannya. Menyimpan dan memiliki data-data yang berhubungan dengan anggaran perusahaan.
10. Melakukan evaluasi kerja dari tiap individu pegawai di Departemen Anggaran.
Halaman 69
M. MANAGER AUDIT DAN AKUNTANSI KEUANGAN PERUSAHAAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Audit : 3 : MAAP : Departemen Audit : Kepala Divisi Keuangan Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR PEKERJAAN Merupakan jabatan yang bertanggung jawab dalam pekerjaan mengaudit keuangan perusahaan. Tugasnya adalah memimpin pegawai-pegawai yang bekerja di Departemen Audit dan Akuntansi Perusahaan sekaligus mengontrol dan mengawasi kerja dari para pegawai agar bekerja sesuai dengan standar. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
RINCIAN TUGAS Mengawasi kerja pegawai di Departemen Audit Perusahaan. Melaporkan hasil kerja Departemen Audit Perusahaan kepada Kepala Divisi Keuangan. Menjadi media penghubung antara Kepala Divisi Keuangan dengan pegawai-pegawai di Departemen Audit. Mengkoordinasi para pegawai bawahannya untuk menjalankan instruksi dari Kepala Divisi Keuangan. TANGGUNG JAWAB UTAMA Bertanggung jawab penuh terhadap perencanaan dan pengalokasian anggaran perusahaan. Menjadi media penghubung antara Kepala Divisi Keuangan dengan pegawai-pegawai di Departemen Audit. Melaporkan hasil kerja Departemen Audit Perusahaan kepada Kepala Divisi Keuangan. Mengawasi kinerja para pegawai bawahannya agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan prosedur. Memberikan perintah dan tugas kepada pegawai-pegawai bawahannya. Mengawasi kinerja para pegawai bawahannya. Menyimpan dan memiliki data-data yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Melakukan evaluasi kerja dari tiap individu pegawai di Departemen Audit dan Akuntansi Perusahaan.
Halaman 70
Merencanakan, mengarahkan, mendukung, dan menjadi pusat koordinasi antar kepala bagian dalam divisi produksi, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi untukmengambil keputusan atau kebijakan yang berhubungan dengan keberjalanan sistem produksi agar tercipta pelaksanaan produksi yang efektif, efisien, dan selalu memenuhi kebutuhan pelanggan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1.
RINCIAN TUGAS Mengumpulkan data yang tersedia pada bagian produksi seperti jumlah operator, kapasitas mesin, dan kapasitas gudang, sebagai panduan untuk penentuan target produksi per hari dan penyusunan jadwal produksi.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mempertimbangkan berbagai metode peramalan dari data demand yang ada sebagai input untuk jumlah produksi pada satu periode Merancang strategi produksi yang paling efisien Meneliti jika ada celah dalam produksi dan merumuskan perbaikannya Mengarahkan aliran material dari supplier sampai barang siap dijual (supply chain) Menyesuaikan anggaran dana dengan setiap kegiatan yang akan dilakukan Mengatur mindset para Kadep Produksi agar melakukan pergerakan yang satu kontrol Mendukung penyusunan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang mampu memotivasi setiap divisi perusahaan Membantu melancarkan cash flow perusahaan dengan mengusahakan produksi yang setidaknya memiliki eror kecil dibandingkan perencanaan strategis yang ideal
10. Memberi masukan kepada divisi R&D terhadap konsep produk yang feasible untuk dibuat 11. Mencari kemungkinan supplier atau subkontraktor selain yang sudah diketahui, yang lebih bisa meng-cover sebagian besar keinginan perusahaan
Halaman 71
12. Membantu mencari solusi untuk sistem informasi perusahaan agar terjalin koordinasi yang baik dengan divisi lain, mengingat letak kantor dan pabrik yang berjauhan 13. Memberi inputan kepada divisi HRD dalam hal pengaturan pendisplinan karyawan dan mendukung penerapan peraturan yang ada 14. Mendukung kelancaran pembuatan laporan keuangan dengan membuat laporan keuangan divisi sendiri yang sesuai format general. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Pengontrolan kinerja masing-masing departemen produksi, bagaimana agar koordinasi di antaranya lancar dan tidak redundan, sehingga tercipta kondisi yang efektif. Penentuan strategi pengadaan barang berdasarkan data demand, seperti kebijakan produksi melalui jam kerja reguler, jam kerja lembur, atau kebijakan. Penentuan target produksi yang mencakup waktu pengerjaan dan jumlah produksi per hari. Mempertimbangkan segala kegiatan produksi dari mulai perencanaan hingga produk siap dipasarkan dengan constraint dana. Penelitian terhadap supplier dan subkontraktor untuk dipilih dan diajak beraliansi. Koordinasi dengan divisi lain dalam perusahaan untuk saling bertukar informasi, terutama R&D untuk mengetahui konsep produk sesuai keinginan pasar. Pengelolaan jadwal produksi dan jadwal pengadaan barang dari supllier Pengawasan terhadap eksekusi dari perencanaan produksi, baik aliran material maupun hasilnya. Penjaminan performansi mesin dengan pengawasan dan perawatan rutin.
10. Evaluasi kelangsungan produksi dan feedback untuk peningkatan optimalitas 11. Laporan terhadap direktur utama. 12. Menetapkan strategi produksi yang akan dijalankan. 13. Menentukan standar-standar dalam lingkup produksi, seperti target produksi, standar kualitas, confidence level untuk produk non defect, atau safety stock gudang. 14. Menyetujui konsep usulan untuk eksekusi produksi yang diajukan oleh tiap kepala departemen. 15. Memutuskan pembagian kerja kepada setiap departemen. O. MANAGER PERENCANAAN I. IDENTITAS JABATAN : Manager Perencanaan : 3 : MP : Sub Divisi Perencanaan Produksi : Kepala Divisi Produksi Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Merencanakan pemilihan material untuk dongkrak serta proses yang akan dijalani sejak produk masih berupa bahan baku, beserta strategi pengaplikasian produksi pada lantai produksinya agar diperoleh suatu lini produksi yang meminimumkan bottleneck serta dapat meningkatkan output.
Halaman 72
IV. 1. 2. 3. 4.
RINCIAN TUGAS Mengidentifikasi material yang sesuai agar menghasilkan dongkrak berkualitas Mengidentifkasi proses pemesinan yang feasible terjadi beserta pemilihan mesin dan pahatnya serta urutan proses dan assembly yang meminimalkan penggunaan waktu produksi Merancang stasiun kerja dan pembagian kerja agar terjadi line balancing Menjadwalkan produksi berdasarkan hasil peramalan demand dengan constraint jam kerja dan resource yang ada, serta menetapkan alokasi produksi melalui produksi perusahaan sendiri atau subkontraktor
5. 6. 7. 8. 9.
Mengevaluasi kelangsungan produksi dan hasilnya serta melakukan feedback untuk peningkatan optimalitas. Mendukung penyusunan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang mampu memotivasi setiap divisi perusahaan Menghemat pengeluaran perusahaan dengan memilih mitra bisnis yang lower cost, high impact Melakukan kerjasama dengan Kadep Lantai Produksi dalam rangka menentukan layout produksi Memperkirakan anggaran yang mungkin terjadi sehingga dapat disesuaikan sesuai dengan anggaran yang diajukan oleh divisi finance, apa saja penghematan yang bisa dilakukan atau biaya untuk bagian apa yang dapat dioptimalkan
V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Perancangan strategi produksi pada lantai produksi yang bisa menghasilkan output sesuai demand dan target produksi Pemilihan material untuk produk yang dapat memenuhi spesifikasi kualitas Perencanaan jadwal produksi sesuai resource yang tersedia dan pembatas lainnya Laporan terhadap direktur produksi Menetapkan usulan strategi produksi Menerapkan standar perusahaan dalam bentuk OPC dan AC dengan waktu paling efisien Menetapkan usulan jadwal produksi
P. MANAGER LANTAI PRODUKSI I. IDENTITAS JABATAN : Manager Lantai Produksi : 3 : MLP : Sub Divisi Lantai Produksi : Kepala Divisi Produksi Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada
Halaman 73
Mengawasi eksekusi kegiatan produksi yang diusulkan dengan pertimbangan-pertimbangan teknis di lantai produksi sehingga hasil pengaplikasian bisa sesuai dengan yang direncanakan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
RINCIAN TUGAS Melakukan pengawasan terhadap eksekusi produksi Memilah bahan baku yang tidak sesuai standar Menganalisis alasan terjadinya produk cacat agar bisa diteliti root cause nya untuk dihindari Mengawasi eksekusi perawatan peralatan Evaluasi performansi kegiatan produksi dan kemampuan karyawan sebagai inputan untuk melakukan perbaikan ke depannya Mendukung penyusunan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang mampu memotivasi setiap divisi perusahaan Menghemat pengeluaran perusahaan dengan mengusahakan sedikit saja menghasilkan produk cacat Melakukan kerjasama dengan Kadep Logistik untuk supply bahan baku dan Kadep Quality Control untuk pemeriksaan kualitas yang sesuai standar. Memperkirakan anggaran yang mungkin terjadi sehingga dapat disesuaikan sesuai dengan anggaran yang diajukan oleh divisi finance, apa saja penghematan yang bisa dilakukan atau biaya untuk bagian apa yang dapat dioptimalkan
10. Memberi inputan kepada divisi HRD dalam hal peraturan yang mengikat karyawan agar beriorientasi pada optimalisasi produk V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Mengeksekusi jadwal produksi dan melakukan pengawasan Menyeleksi kualitas bahan baku dan proses dari perencanaan yang tidak feasible Menjamin kesetaraan kualitas hasil produksi Eksekusi perawatan peralatan dan pelaporan peralatan dengan performa kurang layak Evaluasi performansi kegiatan produksi sebagai inputan untuk melakukan perbaikan ke depannya Laporan terhadap direktur produksi Menentukan penjadwalan perawatan mesin berkala Menolak perencanaan jika tidak feasible dilakukan
Q. MANAGER QUALITY CONTROL I. IDENTITAS JABATAN : Manager Quality Control Sebutan Jabatan
Halaman 74
Manager Qualty Control memiliki peran penting dalam suatu sistem produksi, sesuai dengan nama jabatannya karyawan yang memangku jabatan ini memiliki tugas untuk menjamin dan mengendalikan mutu produk perusahaan. III. HUBUNGAN ANTAR JABATAN
IV. 1. 2. 3. 4. V. 1. 2. 3.
RINCIAN TUGAS Merencanakan Quality Planning, Quality Assurance dan Quality Planning / Improvement. Melakukan pendataan terhadap pelanggan untuk menentukan aspek kualitas yang akan dikembangkan. Memonitor produksi selama prosese hingga pada saat akan dikirimkan. Memberikan laporan kepada Kepala divisi Produksi untuk evaluasi lebih lanjut. TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Menetapkan aspek kualitas yang dibutuhkan. Membuat prosedur dalam pembuatan produk untuk mancapai standar mutu yang diharapkan. Menolak produk untuk dipasarkan apabila tidak sesuai standar kualitas.
S. MANAGER LOGISTIK I. IDENTITAS JABATAN : Manager Logistik : 3 : ML : Sub Divisi Logistik : Kepala Divisi Produksi Sebutan Jabatan Tingkat Jabatan (Job Grade) Kode Jabatan Unit Kerja Bertanggung Jawab Kepada II. IKHTISAR JABATAN Memastikan terpenuhinya bahan baku pembuatan produk mulai dari perencanaan pembelian sampai dengan penyimpanan. Manager Logistik juga memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan barang ke pelanggan.
Halaman 75
IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6. V. 1. 2. 3. 4.
RINCIAN TUGAS Melakukan perencanaan pengadaan bahan baku. Menyeleksi bahan baku yang dikirimkan supplier. Mengawasi proses aliran barang. Menentukan strategi logistik. Mengelola pergudangan Menjalankan proses pendistribusian TANGGUNG JAWAB & WEWENANG Memastikan tersediannya bahan baku untuk setiap proses supplier. Menjalankan kegiatan pergudangan. Memastikan barang sampai ke tangan konsumen sesuai dengan pesanan. Mengembalikan barang yang tidak sesuai pesanan.
Halaman 76