You are on page 1of 14

KTSP

MODUL PKn Kelas XI

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

KATA PENGANTAR

Dengan berlakunya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mengacu pada sistem belajar tuntas (mastery learning), diperlukan berbagai sarana pendukung yang dapat menunjang pelaksanaan KTSP di lapangan. Salah satu di antaranya adalah Modul ini. Modul ini ditujukan kepada para guru, para siswa, calon guru Pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), agar dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan maksimal kususnya dalam mata pembelajaran PKn di sekolah maupun di madrasah sebagaimana tuntutan KTSP. Dengan melihat banyaknya buku sumber belajar dari berbagai penerbitan, maka saya berinisiatif untuk menghimpunnya dalam satu media belajar yang simple, lengkap dan praktis, dan mudah digunakan baik untuk guru, peserta didik maupun calon guru dalam mempelajari PKn khususnya, maka saya buat Modul PKn ini. Semoga modul ini dapat bermamfaat dan memenuhi fungsinya.

Wassalam,

Penyusun

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengatar Daftar isi ... Cara Penggunaan Modul bagi Peserta Didik ... SEMESTER 1 BAB 1 BUDAYA POLITIK DI INDONESIA y Kegiatan belajar 1 : Pengertian budaya politik . 6 y Kegiatan belajar 2 : Tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia 15 y Kegiatan belajar 3 : Sosialisasi pengembangan budaya politik 21 y Kegiatan belajar 4 : Peran serta budaya politik partisipan 27 BAB 2 BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI y Kegiatan belajar 5 : Pengertian dan prinsip budaya demokrasi . y Kegiatan belajar 6 : Ciri-ciri masyarakat madani ... y Kegiatan belajar 7 : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan reformasi y Kebiatan belajar 8 : Perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari- hari .. BAB 3 KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA y Kegiatan belajar 9 : Pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 78 y Kegiatan belajar 10: Dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak tranparan . 84 y Kegiatan belajar 11: Sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 88 32 41 48 73

2 3 5

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

BAB 4 HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL y Kegiatan Belajar 12 : Pengertian, Pentingnya, dan Sarana-sarana Hubungan Internasional bagi suatu Negara . 92 y Kegiatan Belajar 13 : Tahap-tahap Perjanjian Internasional . . 97 y Kegiatan Belajar 14 : Fungsi Perwakilan Diplomatik 104 y Kegiatan Belajar 15 : Peranan Organisasi Internasional (ASEAN dan PBB) dalam meningkatkan Hubungan Internasional . 112 y Kegiatan belajar 16 : Kerjasama dan Perjanjian Internasional Yang bermamfaat bagi Indonesia 121 BAB 5 SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL y Kegiatan Belajar 17 : Sistem Hukum dan Peradilan Internasional . 126 y Kegiatan Belajar 18 : Sebab Timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional 134 y Kegiatan belajar 19 : Menghargai Putusan Mahkamah Internasional. 141 DAFTAR KEPUSTAKAAN .. 148

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

Petunjuk Penggunaan Modul PKn Bagi Siswa 1. Setiap peserta didik wajib mempelajari Modul ini sesuai dengan Kegiatan Belajar yang bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru bidang studi PKn. 2. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan dilalui, setiap peserta didik menjawab soal-soal latihan sesuai dengan Kegiatan Belajar yang telah dilalui atau menurut petunjuk guru bidang studi PKn. 3. Supaya semua soal latihan dapat di kuasai dengan baik maka setiap peserta didik mempelajari kegiatan belajar yang bersangkutan dengan seksama dan cermat, sebab semua jawaban berada di Modul dan pengembangan penalaran dari materi Modul PKn. 4. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi dari setiap kegiatan belajar dengan referensi lain seperti Internet, Koran, buku sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan kalau memang diperlukan atau sesuai petunjuk guru bidang studi PKn.

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

Semester 1 Kegiatan Belajar 1 ( 2 x pertemuan ) BAB 1 BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Standar Kompetensi : 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia. Kompetensi dasar : 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik 2. Mendeskripsikan macam-macam budaya politik 3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab berkembangnya budaya politik 4. Menyimpulkan budaya politik yang berkembang di masyarakat B. MATERI POKOK 1. Pengertian budaya politik. 2. Faktor penyebab berkembangnya budaya politik suatu daerah. 3. Budaya politik yang berkembang dalam masyarakat. C. URAIAN MATERI POKOK 1. Pengertian Budaya politik : Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat, bangsa, dan Negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas politik kenegaraan. Definisi budaya politik menurut para ahli : a. Gabriel Abraham Almond dan Sidney Verba, adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga Negara terhadap system politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada dalam sistem itu. b. Rusadi Sumintapura, adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik. c. Samual Beer, adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah. d. Austin Ranney, adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama, sebuah pola orientasi terhadap objek-objek politik.
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 6

e. Sidney Verba, adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbolsimbol ekpresif, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan. Dari definisi-definisi di atas tampak bahwa budaya politik menunjuk kepada orientasi dan tingkah laku individu / masyarakat terhadap sistem politik. Menurut Almond dan powell, orientasi individu terhadap sistem politik dapat dilihat dari tiga komponen, yaitu orientasi kognitif, afektif, dan evaluative. Orientasi kognitif meliputi berbagai pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik. Misalnya, pengetahuan seseorang mengenai sistem politik, tokoh-tokoh pemerintahan, kebijakan yang mereka ambil, simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politiknya secara keseluruhan seperti, ibukota Negara, lambang Negara, kepala Negara, batas Negara, mata uang, dll. Orientasi afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional seorang individu terhadap sistem politik, sehingga seorang dapat menerima atau menolak sistem politik tertentu. Orientasi evaluative yaitu penilaian moral seseorang terhadap sistem politik dengan menggunakan informasi dan perasaan tentang kinerja suatu sistem politik serta penilaian didasarkan pada normanorma yang dianut dan sepakati bersama. Ketiga aspek di atas adalah satu kesatuan, misalnya untuk dapat menilai seorang pemimpin, maka seseorang warga Negara harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang si pemimpin. Pengetahuan seseorang terhadap suatu simbol politik sering mempengaruhi perasaan seseorang terhadap sistem politik secara keseluruhan. 2. Faktor penyebab berkembangnya budaya politik suatu daerah : a. Tingkat pendidikan warga Negara. b. Tingkat ekonomi, semakin sejahtera rakyat maka semakin tinggi tingkat partisipasi politiknya. c. Reformasi politik (political Will), yaitu semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik. d. Supremasi hukum, yaitu adanya penegakan hukum yang adil, independen. e. Media massa yang independen sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri.
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 7

3. Budaya politik yang berkembang dalam masyarakat : 1) Berdasarkan gaya berpolitiknya : a. Budaya politik tradisional : Adalah budaya politik yang mengedepankan satu budaya dari etnis tertentu yang ada di Indonesia. Contoh Paham Masyarakat Jawa di masa orde baru. b. Budaya politik Islam : Adalah budaya politik yang lebih mendasarkan idenya pada satu keyakinan dan nilai agama tertentu, yaitu agama islam biasanya dipelopori oleh kelompok santri. Masyarakat santri dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok tradisional (NU) dan modern (Organisasi Muhammadiyah). c. Budaya politik modern : Adalah budaya politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu dan agama tertentu. Dalam budaya politik modern terdapat subbudaya, seperti kelompok birokrat, intelektual, dan militer. 2) Menurut Clifford Geertz, budaya politik Indonesia adalah : a. Budaya politik abangan, yaitu budaya politik yang menekankan aspek-aspek animisme, termasuk para petani. b. Budaya politik santri, adalah yaitu politik yang menekankan aspekaspek keagamaan, khususnya agama islam. Pekerjaan mereka biasanya pedagang. Masa lalu mereka berafiliasi pada NU dan Masyumi. Sekarang pada PKS, PKB, PPP. c. Budaya politik Priyayi, yaitu budaya politik masyarakat yang menekankan keluhuran tradisi, masyarakat priyayi adalah masyarakat kelas atas atau kelompok aristokrat dan birokrat seperti para pegawai pemerintah, pada masa lalu mereka berafiliasi dengan partai PNI dan sekarang pada partai golkar. 3) Menurut Herbert Feith, mengemukakan bahwa Indonesia memiliki dua budaya politik yang dominan yaitu aristokrasi Jawa (kaum Ningrat Jawa ) dan wiraswasta islam (pengusaha yang beragama Islam) 4) Menurut Prof. Affan Gaffar, budaya politik Indonesia memiliki tiga ciri dominan, yaitu : a. Hirarki yang tegar atau ketat, yaitu adanya pemilahan yang tegas antara penguasa dengan rakyat kebanyakan (rakyat kecil) dengan tatanan hirarkis yang sangat ketat. Tata cara dan alam pikiran
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 8

serta sopan santun dieskpresikan sesuai dengan asal usul atau kelas masing-masing. Misalnya penguasa dapat menggunakan kata kasar pada rakyat kebanyakan tetapi rakyat kebanyakan harus dengan ekspresi bahasa yang halus. b. Kecendrungan Patronage, menurut James Scott hubungan macam ini disebut sebagai pola hubungan patron- client yaitu pola hubungan individual antara dua individu yaitu si Patron dan si Client. Hubungan ini akan langgeng selama keduanya memiliki kemampuan atau sumber daya yang akan dipertukarkan dan akan berhenti bila antara ke duanya atau salah satunya tidak lagi memiliki sumber daya atau kemampuan. Patron atau si bos biasanya memiliki lebih banyak kemampuan seperti perlindungan, kasih sayang, kesejahteraan, keamanan sedangkan si client atau anak buah atau buruh biasanya hanya memiliki kesetiaan atau loyalitas serta tenaga untuk di berikan kepada si Patron. Bila hubungan ini berakhir maka keduanya akan mencari dan mungkin akan menjadi patron atau client yang baru. c.Kecenderungan Neo-Patrimonialistik : Menurut Max Weber, dalam suatu Negara yang patrimonialistik penyelenggaraan pemerintahan di bawah kontrol langsung pimpinan Negara. Karakteristik Negara neopatrimonialistik : 1) Kecendrungan untuk mempertukarkan sumber daya yang dimiliki penguasa dengan teman-temannya. 2) Kebijakan lebih bersifat partikuleristik daripada bersifat universalistik. 3) Rule of law atau penegakan hukum lebih bersifat rule of man atau kekuasaan penguasa. 4) Penguasa politik sering mengaburkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik atau umum. Beberapa contoh budaya neo-patrimonialistik, seperti : y Promosi jabatan yang tidak mengikuti prosedur baku. y Anak pejabat menjadi pengusaha besar karena jabatan orang tuanya. y Anak pejabat menempati posisi strategis dalam politik sebab proses rekrutmen politik yang tidak terbuka. y Anak pejabat dengan cepat dapat proyek tanpa tender. Dengan melihat tipe budaya politik yang berkembang di masyarakat Indonesia, maka kita tidak bisa menentukan budaya politik apakah parokial, kaula, atau subjek. Kalau berpatokan pada klasifikasi
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 9

Gabriel A. Almond dan Sidney Verba maka budaya politik masyarakat Indonesia adalah gabungan dari ketiga tipe budaya politik tersebut, yaitu tipe budaya parokial, kaula, dan subjek. D. GLOSARIUM y Orientasi y Kognitif y Afektif y Evaluatif y y y y y y y y y y y y y y y y

: peninjauan, hal mencari pedoman : berfikir dan mengerti, bersifat pengetahuan : berkenaan dengan perasaan, sikap : penaksiran, penilaian, perkiraan keadaan, penentuan nilai Patronage : lindungan, perlindungan, suaka Neo-patrimonialistik : pengambilan keputusan dan kebijakan atas kehendak penguasa tanpa melibatkan rakyat. Abangan : aliran islam yang mempunyai sifat lunak terhadap adat istiadat lama masyarakat jawa. Santri : murid pesantren, calon rohaniawan Priyayi : masyarakat kelas atas (birokrat, bangsawan) Aristokrasi Jawa : system politik yang dijalankan oleh kaum ningrat jawa Wiraswasta Islam : pengusaha Islam Birokrat : pelaksana birokrasi Birokrasi : organisasi pemerintahan yang dijalankan Partikuleristik : mengutamakan kepentingan pribadi Universalistik : bersifat umum Rekrutmen : mencalonkan, mengambil calon, kader Animisme : semua alam atau benda mati ini memiliki roh atau jiwa. Afiliasi/berafiliasi : kerjasama/gabungan Rule of man : kekuasaan penguasa Patron- client : hubungan antara penguasa/bos dengan anak buah atau rakyat.

E. RANGKUMAN 1. Budaya politik menunjuk pada orientasi tingkah laku individu dan masyarakat terhadap system politik tertentu yang meliputi orientasi kognitif, afektif dan evaluative. 2. Faktor yang menyebabkan berkembangnya politik suatu daerah antara lain tingkat pendidikan masyarakat, tingkat ekonomi, reformasi politik, supremasi hukum, dan media komunikasi sebagai kontrol sosial.

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

10

3. Di lihat dari gaya berpolitik, maka tipe budaya politik yang berkembang di masyarakat adalah budaya politik tradisional, budaya politik islam, budaya politik modern. 4. Menurut Clifford Geertz, politik yang berkembang di masyarakat adalah budaya politik abangan, budaya politik santri, dan budaya politik priyayi. 5. Menurut Herbert Feith, budaya politik Indonesia yang dominan adalah budaya politik aristokrasi jawa dan wiraswasta islam. 6. Menurut Prof. Affan Gaffar, budaya politik Indonesia memiliki tiga ciri dominan, yaitu hirarki yang tegar dan ketat, kecenderungan patronage, dan kecenderungan neo-patrimonialistik. 7. Budaya politik yang berkembang di masyarakat Indonesia tidak dapat diklasifikasikan secara terpisah, namun yang terjadi di masyarakat itndonesia adalah gabungan antara budaya politik parochial, kaula, dan partisipan. UJI KOMPETENSI 1. Sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat, bangsa dan Negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitasaktivitas politik kenegaraan, adalah pengertian dari .. a. Budaya politik c. Sosialisasi politik e. Indoktrinisasi politik b. Partisipasi politik d. Pendidikan politik 2. Suatu sikap orientasi yang khas dari warga Negara terhadap system politik dengan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada di system itu, pengertian budaya politik yang dikemukakan .. a. Sidney Verba dan Gabriel A. Almond d. Rusadi Sumintapura b. Gabriel A. Almond e. Samuel Beer c. Austin Ranny 3. Pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu system politik, adalah pengertian budaya politik menurut .. a. Sidney Verba c. Austin Ranny e. Samuel Beer b. Gabriel A. Almond d. Rusadi Sumintapura 4. Nilai-nilai dan keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan itu seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah, adalah definisi budaya politik menurut a. Sidney Verba c. Austin Ranny e. Samuel Beer b. Gabriel A. Almond d. Rusadi Sumintapura

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

11

5. Adalah seperangkat pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama, sebuah orientasi terhadap objek-objek politik adalah budaya politik menurut . a. Sidney Verba c. Austin Ranny e. Samuel Beer b. Gabriel A. Almond d. Rusadi Sumintapura 6. Suatu system kepercayaan empirik, symbol-simbol empirik, dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan adalah budaya politik menurut a. Sidney Verba c. Austin Ranny e. Samuel Beer b. Gabriel A. Almond d. Rusadi Sumintapura 7. Berbagai pengetahuan dan keyakinan seseorang yang meliputi jalannya system politik, pengetahuannya tentang symbol-symbol politik, tokoh-tokoh pemerintahan, merupakan orientasi individu yang bersifat .. a. Afektif b. Cognitif c. Evaluatif d. Konstruktif e. Efektif 8. Bergabungnya seseorang dengan partai politik tertentu, atau seseorang memilih partai politik tertentu berdasarkan keyakinan dan perasaan hati sanubarinya tanpa paksaan dari luar, adalah contoh dari orientasi .. a. Afektif b. Cognitif c. Evaluatif d. Konstruktif e. Efektif 9. Penilaian moral seseorang terhadap system politik dan komitmennya terhadap nilai-nilai dan pertimbangan politik berdasarkan norma yang dianut dan sepakati bersama, adalah orientasi individu yang bersifat .. a. Afektif b. Cognitif c. Evaluatif d. Konstruktif e. Efektif 10. Di bawah ini merupakan faktor penyebab berkembangnya budaya politik suatu daerah, kecuali a. Pendidikan c. Supremasi hukum e. Reformasi politik b. Ekonomi d. Adat setempat 11. System politik Orde Baru kental dengan Paham Masyarakat Jawa yang mendominasi pemerintahannya, berarti mengedepankan satu budaya etnik tertentu. Gaya berpolitik seperti itu dikategorikan ke dalam budaya politik a. Neo-patrimonialistik c. Tradisional e. Aristokrasi Jawa b. Priyayi d. Hirarki yang tegar dan ketat 12.NU, Muhammadiya salah satu contoh dari budaya politik . a. Wiraswasta Islam c. Tradisional e. Moderen b. Priyayi d. Islam 13.Budaya politik yang mencoba meninggalkan karakter etnis tertentu dan agama tertentu disebut budaya politik a. Wiraswasta Islam c. Tradisional e. Moderen b. Priyayi d. Islam 14. Menurut Clifford Geertz budaya politik yang berkembang di masyarakat Indonesia adalah .
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 12

a. Tradisional, islam, dan modern b. Abangan, santri, dan priyayi c. Aristokrasi Jawa, wiraswasta Islam, dan paternalistik d. Primordial, kesukuan, dan patrimonialistik e. Hiraki yang tegar dan ketat, patronage, dan neo-patrimonialistik 15. Menurut Herbert Feith Indonesia memiliki dua budaya politik yang dominan, yaitu a. Tradisional dan islam d. Primordial dan patrimonialistik b. Santri, dan priyayi e.Patronage dan neo-patrimonialistik c. Aristokrasi jawa, wiraswasta Islam 16. Menurut Prof. Affan Gaffar, ada tiga ciri dominan budaya politik Indonesia, yaitu .. a. Tradisional, islam, dan modern b. Abangan, santri, dan priyayi c. Aristokrasi jawa, wiraswasta Islam, dan paternalistik d. Primordial, kesukuan, dan patrimonialistik e. Hiraki yang tegar dan ketat, patronage, dan neo-patrimonialistik 17. Si A adalah anak gubernur, sia A adalah kontraktor, dalam mendapatkan proyek si A tidak perlu melalui tender cukup intruksi dari bapaknya yaitu si gubernur. Ilustrasi cerita di atas menggambarkan ciri budaya . a. Matrilineal d. Kecenderungan patronage b. Neo-patrimonialistik e. Hirarki yang tegar dan ketat c. Moderen 18. Pemilahan yang tegas antara penguasa dan rakyat kebanyakan dimana sopan santun dam alam pikiran disesuaikan dengan asal usul dan kelas dari mana ia berasal. Misalnya seseorang penguasa dapat menggunakan kata kasar sementara rakyat kebanyakan harus dengan ekspresi bahasa yang halus. Hal tersebut termasuk ciri budaya a. Hiraki yang tegar dan ketat d. Peodalisme b. Kecenderungan patronage e. Tradisional c. Kecendrungan Neo-patrimonialistik 19. Dari banyaknya budaya politik dan sub budaya politik yang ada di Indoensia maka kalau di kaitkan dengan pendapat Gabriel A. Almond dan Sidney Verba dapat disimpulkan bahwa budaya politik yang terdapat di Indonesia, yaitu a. Tipe budaya politik parokial b. Tipe budaya politik kaula c. Tipe budaya politik partisipan d. Tipe budaya politik parokial dan partisipan e. Tipe budaya politik parokial, kaula, dan prtisipan
Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil 13

TUGAS MANDIRI Standar Kompetensi 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar 1.1. Mendeskripsik an pengertian budaya politik Kegiatan Waktu Ket.

Analisa dan berikan Pertemuan Terstruktur kesimpulan menurut minggu pendapat kamu budaya berikutnya politik apakah yang berkembang di daerahmu

Modul PKn Kelas XI MAN 1 Praya Oleh. Drs. Munawar Kholil

14

You might also like