You are on page 1of 12

Mengembangkan Semangat Wirausaha

Oleh : M. Ichsan Amir Mujahid


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha : 1.4 Mengembangkan Semangat Wirausaha

I. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan:

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha Mengetahui pengertian-pengertian inovasi, kreativitas dan motivasi
Mengetahui prinsip-prinsip kerja yang efektif dan efisien Menerapkan faktor pengaruh semangat kerja dalam kehidupan keseharian di sekolah dan lingkungan II. URAIAN MATERI A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA WIRAUSAHA Semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 1. Peluang usaha atau bisnisnya 2. Minat dalam usaha atau bisnisnya 3. Modalnya, apakah sudah tersedia 4. Relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau bisnisnya. Wirausaha yang sukses, salah satu kuncinya ialah harus mempunyai kepribadian yang menarik dan semangat etos kerja yang tinggi. Bakat seorang wirausaha akan berkembang dan bertambah berkat adanya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dari hasil interaksi dengan lingkungan. Di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha, Murphy and Peck (1980:8) mengembangkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dalam berwirausaha. Delapan anak tangga tersebut digunakan untuk mengembangkan semangat kerjanya dan profesinya dengan syarat: 1. Mau bekerja keras (capacity for hard work) 2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought people) 3. Penampilan yang baik (good appearance) 4. Mempunyai keyakinan (self confidence) 5. Pandai membuat keputusan (making sound decision) 6. Mau menambah pengetahuan (college education) 7. Ambisi untuk maju (ambition drive) 8. pandai berkomunikasi (ability communicate) Jika anda ingin menjadi wirausaha yang sukses dan mempunyai semangat kerja yang tinggi, maka manfaatnya sebagai berikut:
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 1

Mengembangkan Semangat Wirausaha

Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan nasional Merupakan generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, kesejahteraan, dan sebagainya. 5. Menjadi contoh bagi masyarakat, karena wirausaha itu orang terpuji, berani, dan hidupnya tidak merugikan orang lain. 6. Hidupnya efisien, efektif, tidak berfoya-foya, dan tidak boros. Secara lebih terperinci, mengembangkan semangat kerja wirausaha dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Mempunyai keyakinan dalam berwirausaha 2. Mempunyai sikap mental yang positif dalam berwirausaha 3. Mempunyai keyakinan penuh dan percaya terhadap diri sendiri 4. Mempunyai keunggulan dalam berwirausaha 5. Bekerja penuh kratif, inovatif, dan prestatif 6. Bertingkah laku baik dan bertanggung jawab 7. Dapat mengelola waktu Adapun letak keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha ditentukan oleh: 1. Kemampuan merumuskan tujuan usaha 2. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha 3. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya 4. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif 5. Kecakapan dalam mengelola usaha 6. Kratifitas dan percaya diri 7. Pengalaman dan pendidikannya B. INOVASI, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI 1. Pengertian Inovasi Inovasi berasal dari bahas inggris yaitu innovation, yang artinya segala hal yang baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang mendatangkan hal-hal yang baru. Wirausaha yang sukses dalam usahanya, selalu menggunakan inovasi dalam pembuatan produknya atau pelayanannya yang unik, aneh, khusus dan baru, sehingga tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing. Inovasi bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang lebih produktif. Adanya inovasi dari wirausaha akan mendorong semangat kerja di dalam usahanya atau bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong inovasi, yaitu adanya peluang usaha, pengalaman, dan kreativitasnya. Pada umumnya faktor-faktor inovasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha di sini adalah: a. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan b. Minat dan keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha c. Kesempatan untuk menjadi BOS d. Kebebasan di dalam manajemen usaha. Jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia harus dapat membuat produknya dengan inovasi-inovasi produk yang baru. Apa sebabnya? Sebab, di dalam dunia bisnis pada zaman sekarang, produk-produk dan pelayanan tanpa adanya inovasi tidak akan berkembang, bahkan tidak akan sukses di dalam berwirausaha. Disini ada lima mitos utama dalam meningkatkan kemampuan berwirausaha di dalam mengembangkan inovasi, yaitu sebagai berikut: a. Inovasi itu harus dapat direncanakan terlebih dahulu dan dapat diperkirakan b. Teknologi merupakan kekuatan pendorong terhadap inovasi c. Spesifikasi teknis sebaiknya dipersilahkan secara lengkap

1. 2. 3. 4.

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

Mengembangkan Semangat Wirausaha

d. Adanya kreativitas yang tergantung pada mimpi-mimpi dan gagasan yang mengawang-awang e. Proyek usaha yang besar akan lebih mengembangkan masalah inovasi daripada proyek usaha kecil. Di dalam prosesnya, penerapan kemampuan di dalam berinovatif, menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu: a. Invensi (penemuan) b. Ekstensi (pengembangan) c. Duplikasi (penggandaan) d. Sintesis. 2. Pengertian Kreativitas Cara berpikir positif yang mengarah pada hal-hal yang baik dan sesuatu yang buruk itu, harus dipandang sebagai pengalaman dan guru terbaik. Cara berpikir wirausaha demikian dikatakan kreatif. Jika demikian, apa yang dimaksud dengan kreativitas itu? Kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Krativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kreativitas merupakan sumber yang sangat penting dari kekuatan persaingan usaha, karena lingkungan bisnis yang selalu berubah. Goman (1991) menjelaskan bahwa inovasi itu merupakan penerapan secara praktis mengenai gagasan-gagasan yang kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi.Conny Setiawan (1984), menjelaskan bahwa kreativitas itu adalah sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Dengan perkataan lain, kreativitas itu adalah sebagai berikut: a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mebuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel yang sudah ada sebelumnya b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.. Semangat etos kerja yang tinggi seorang wirausaha, terletak pada kreativitas dan rasa percaya diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Menurut De Bono, pemikiran kreativitas itu merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Dengan mengembangkan kreativitas, seorang wirausaha akan mampu meningkatkan: a. Keterampilannya b. Semangat kerjanya c. Mutu produk d. Efisien kerjanya e. Inisiatif kerjanya f. Keuntungan usahanya. 3. Pengertian Motivasi Di dalam semangat kerjanya, wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi dengan berbagai cara.. disinilah letaknya peran penting dari motivasi. Motivasi itu sebenarnya apa? Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju dalam berwirausaha dan berkembang di dalam diri wirausaha disebut motivasi. Jadi motivasi itu adalah sesuatu perangsang dan pendorong bagi wirausaha agar dapat mengembangkan semangat kerjanya. Dengan kata lain, motivasi merupakan pendorong semangat kerja dan segala daya dengan hasil guna yang baik, serta meningkatkan rasa kepuasan di dalam bekerja. Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat mengembangkan semangat kerja wirausaha.

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

Mengembangkan Semangat Wirausaha

C. PRINSIP-PRINSIP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN 1. Pengertian Efektif dan Efisien Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat. a. Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang dicita-citakan tercapai b. Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-kemacetan. Efektivitas dan efisiensi dalam pemecahan masalah serta pencarian peluang-peluang bisnis merupakan ciri khas para wirausahawan. Diharapkan semua wirausawan dapat mengelola waktu bekerja, serta dapat menanamkan perilaku secara efektif dan efisien. Ingatlah bahwa menetapkan tujuan, menentukan prioritas, dan menetapkan batas waktu untuk mencapai setiap sasaran merupakan kegiatan-kegiatan produktif dan efektif. Di dalam bekerja para wirausahawan harus berorientasi pada tujuan, dalam arti harus mempunyai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam menanamkan kerja keras secara efektif dan efisien, tersembunyi rasa kepuasan batin yang tidak dapt dinikmati oleh prestasi lainnya. Para wirausahawan selalu mengutamakan prestasi dahulu, baru kemudian prestasi, bukan sebaliknya. Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut: a. Masa inkubasi Jika sudah ada bisnis yang cocok, ide-ide itu dibiarkan mengendap dulu. Dalam hal ini tidak langsung dibuat rencana, agar ide-ide itu semakin matang. Perencanaan akan semakin mantap jika dikerjakan secara lebih efektif dan efisien. b. Analisis sumber perencanaan Bila dilakukan dengan baik dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, berarti telah mengandung bahan-bahan yang sangat penting untuk perencanaan bekerja secara efektif dan efisien. c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan Selanjutnya sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan diidamkan semenarik mungkin, sehingga dapat menggairahkan niat pelaku untuk bekerja efektif dan efisien. 2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien. Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan. a. D. Yoder : 1) Untuk stabilitas pegawai 2) Untuk memperbaiki cara bekerja.
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 4

Mengembangkan Semangat Wirausaha

b. D. Latenier : Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan, dan lebih baik. c. J. Tiffen : 1) Pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik 2) Cara bekerja lebih baik. d. F.W. Taylor : 1) Memilih karyawan terbaik 2) Melaksanakan pekerjaan lebih baik. Pentingnya menanamkan bekerja efektif dan efisien melalui latihan, yaitu sebagai berikut: a. Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara eektif dan efisien b. Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja c. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan d. Untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan e. Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif f. Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa g. Untuk mengembangkansegala daya kreativitas h. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Apprentice training Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tuga dengan sebaikbaiknya. b. On job training Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan. Sedangkan metode latihan yang dijalankan perusahaan sebagai berikut: a. Untuk latihan induksi 1) Kuliah-kuliah 2) Perjalanan dinas. b. Untuk latihan tugas 1) Belajar sambil bekerja 2) Dalam sekolah-sekolah perusahaan 3) Sistem magang 4) Mengikuti pelajaran di luar perusahaan. c. Untuk latihan pengawasan 1) Dengan kursus-kursus 2) Menyelenggarakan kursus. d. Untuk latihan manajemen 1) Mengikuti kursus ujian profesional 2) Melalui latihan khusus manajemen. e. Untuk pengembangan pimpinan 1) Melalui kursus-kursus 2) Melalui latihan khusus manajemen. Dengan adanya latihan dalam berwirausaha, diharapkan dapat meningkatkan kepribadian, pengetahuan, dan kemampuan, sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik, berarti latihan itu dapat dinyatakan efektif dan efisien. Setiap perusahaan yang menyelenggarakan latihan kewirausahaan, selain harus berdasarkan pada rencana, juga harus menentukan tujuan yang ingin dicapai. Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai tindakan dari para wirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja, dan mengendalikannya. 3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 5

Mengembangkan Semangat Wirausaha

Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien, yakni sebagai berikut. a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan peralatan kerja. b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa. Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini : a. Keahlian dan Keterampilan 1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan a) Keahlian dalam bidang Teknologi Keahlian ini dapat menimbulkan: (1) Meningkatnya taraf hidup (2) Masalah-masalah baru, seperti: - Masalah sosial; - Masalah pasar baru atau konsumen baru. b) Perkembangan perekonomian Keahlian ini dapat menimbulkan: (1) Persaingan dalam usaha atau bisnis (2) Usaha atau bisnis baru (3) Penutupan usaha atau bisnis lama (4) Mencari pasaran baru Keahlian pokok (utama) yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu: (1) Keahlian mengenai risiko persaingan; (2) Keahlian mengurus usaha atau manajemen usaha; (3) Keahlian menawarkan produk (salesmanship) 2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan a) Tata buku atau akuntansi; b) Mengetik; c) Steno; d) Bahasa Asing; e) Pengetahuan asuransi; f) Pengetahuan pajak; g) Pengetahuan hukum; h) Pengetahuan perbankan; i) Teknik dan organisasi bisnis; j) Impor dan ekspor dalam bisnis. 3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus a) Wirausahawan sebagai Manajer, yaitu wirausahawan yang memiliki keahlian untuk memajukan usaha atau bisnis dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern, serta memperhitungkan secara efektif dan efisien. b) Wirausahawan sebagai uang, yaitu mempunyai keahlian di bidang menyalurkan dan mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang dan modal, dengan memperhitungkan secara efektif dan efisien. c) Wirausahawan sebagai social engineer, yaitu memiliki keahlian di bidang karya sosial dan mempertimbangkan moral atau kebendaan dengan memperhitungkan secara efektif dan efisien. d) Wirausahawan sebagai vak, yaitu memiliki keahlian di bidang produksi tertentu. Wirausahawan ini prestasinya dalam bidang yeknik dan melakukan penemuanpenemuan, peniruan, perbaikan kualitas hasil produksi dengan penekanan pada efektifitas dan efisiensi. b. Menggunakan waktu Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan. Agar para
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 6

Mengembangkan Semangat Wirausaha

wirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada beberapa pertanyaan yang harus djawabnya. 1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya? 2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu? 3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang? 4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada? 5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia? 6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat? 7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat? Sebagai landasan pokok konsepsi atau gagasan bekerja secara prestatif, efektif, dan efisien, yaitu: 1) Kesadaran memanfaatkan waktu yang benar jangan ditunggu sampai hari esok; 2) Kemampuan menabung waktu untuk masa depan ialah dengan menggunakan waktu yang ada sekarang secara efektif dan efisien; 3) Kuasai dan aturlah waktu secara efektif dan efisien. c. Peranan tenaga 1) Tenaga kerja Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan. 2) Pembangkit tenaga (power) Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesinmesin dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara: a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN) b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri. d. Alat-alat produksi Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna secara wajar. D. MENERAPKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN 1. Prinsip dan ciri perilaku belajar Prinsip-prinsip umum perilaku belajar efektif dan efisien menurut Silverman (1970): a. Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan respon yang benar b. Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan proses belajar dan latihan berbeda c. Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan kurang berhasil jika dilakukan dengan menghafal d. Persepsi belajar ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap e. Pelajar, belajar apa yang dikerjakan f. Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui batas-batas kemampuannya g. Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu dapat dipelajari h. Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, serta pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting dalam menampilkan perilaku belajar i. Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong terciptanya penerapan proses perilaku belajar secara efektif dan efisien Empat asas pembelajaran yang dapat diterapkan dalam perilaku belajar efektif dan efisien:. a. Belajar teori yang diperlukan bagi profesi kewirausahaan

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

Mengembangkan Semangat Wirausaha

b. Studi khusus, yaitu perilaku belajar dari kejadian di bidang usaha atau bisnis dalam bentuk seminar-seminar c. Magang, yaitu penerapan perilaku belajar melalui pembuatan sesuatu. Bila mungkin pembuatan yang diakui berstandar tinggi secara efektif dan efisien d. Dimasukkannya motivation training ke dalam program pendidikan kewirausahaan secara efektif dan efisien. 2. Komponen prilaku belajar Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut: a. Pengajaran unit Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut: 1) Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis; 2) Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efisien; 3) Belajar memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha; 4) Belajar bekerja atau magang di berbagai usaha atau bisnis; 5) Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha; 6) Belajar mengembangkan sikap mental berwirausaha; 7) Belajar bekerja sama dengan wirausahawan; 8) Belajar mengenal dunia kerja serta perkembangan lingkungannya b. Pengertian perilaku hasil belajar Pengertian perilaku hasil belajar secara efektif dan efisien, hendaknya dicapai melalui: 1) Keterampilan berwirausaha; 2) Nilai moral berwirausaha; 3) kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar; 4) SIKAP mental berwirausaha; 5) Apresiasi dalam berwirausaha. c. Bersikap dinamis Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif dan statis menjadi terbuka. Begitu pula dinamis terhadap inovasi, kreasi, dan melatih kepekaan hidup melalui berwirausaha. d. Aktivitas belajar Agar lebih aktif belajar efektif dan efisien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi mendengarkan, menulis, menilai, berhitung, berbicara, menyimpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha. e. Pembicaraan sistem bimbingan belajar Sistem bimbingan belajar wirausaha secara klasikal mengandung kelemahan, yaitu kurangnya perhatian dan pelayanan terhadap perbedaan individu, serta perkembangan pribadi yang dinamis, kreatif, inovatif, efektif, dan efisien. Agar mereka aktif dalam melaksanakan perilaku belajar efektif dan efisien, harus ditanamkan dan dikembangkan kondisi, serta adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar secara individual. E. MENERAPKAN SIKAP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN 1. Penerapan kesempatan bekerja Diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan keterampilan, pendidikan kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasaran, pemilihan teknologi, dan lain sebagainya. Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efisien para wirausahawan diharapkan: a. Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja efektif dan efisien, serta mengembangkan daya cipta yang positif
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 8

Mengembangkan Semangat Wirausaha

b. Mengubah kebiasan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan, yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, dalam setiap kesempatan yang ada. 2. Kepercayaan dan keberanian bekerja Menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau vak tertentu menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja efektif dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan: a. Pembinaan dan pengembangan bekerja; b. bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja; c. Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif. Untuk menerapkan hal tersebut, para wirausahawan harus memiliki kepercayaan, kesempatan, keberanian, dan keyakinan terhadap diri sendiri, diantaranya: a. Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri; b. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil pendidikan, kursus, latihan, dan pengalaman dalam bekerja; c. Percaya dan yakin bisa bekerja secara kreatif, aktif dan inovatif; d. Percaya dan yakin pada kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kepribadian yang harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif: a. Keberanian melenyapkan kebodohan; b. Keberanian melenyapkan kemiskinan; c. Keberanian melenyapkan kemalasan; d. Keberanian melenyapkan ketidakmampuan dalam bekerjaan; e. Keberanian untuk mendapatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah. Menerapkan sikap bekerja efektif dan efisien, harus dijalankan dengan terarah dan baik, yaitu: a. Bekerja merupakan kebiasaan dan pengalaman dan vak bakat sendiri; b. Bekerja harus luwes dan menyenangkan dalam pergaulan. 3. Ciri-ciri sikap bekerja baik Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, justru terdapat pada wirausahawan yang sering tidak berada dalam kelompok kerjanya. Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan tergantung dalam kategori berikut ini: a. Dilligence (kerajinan, kerja keras); b. Dedication (pengabdian); c. Integrity (keutuhan, watak); d. Responsiblenness (rasa tanggung jawab); e. Carefullness (kehati-hatian); f. Versatility (keserbabisaan); g. Innovativeness (daya pembaruan); h. Cooperativeness (semangat kerjasama); i. Eageerness to Learn besides Skills fullness (Hasrat besar untuk belajar dan kemahiran). 4. Motivasi dalam bekerja Pandangan secara konvensional, bekerja itu sebagai sarana untuk mendapatkan kebutuhan. Akan tetapi, dalam pandangan yang maju, bekerja bukanlah sekedar sarana, melainkan ada dimensi-dimensi lain yang perlu dipikirkan. Salah satu dimensi itu adalah menggangap bahwa bekerja itu justru sebagai suatu kebutuhan. Menumbuhkan dan menerapkan motivasi merupakan suatu tindakan yang sangat penting. Sebab, motivasi merupakan kunci untuk menerapkan bekerja efektif dan efisien kepada karyawan. Untuk memperdalam tentang motivasi, hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan hidup. Menurut Abraham H. Maslow (1954), kebutuhankebutuhan yang berhubungan dengan masalah motivasi, yaitu:
Materi Kewirausahaan Kelas X-1 9

Mengembangkan Semangat Wirausaha

a. Kebutuhan fisiologi misalnya, makan, minum, istirahat, tidur, dan sebagainya.. b. Kebutuhan akan rasa aman misalnya, bebas dari ancaman fisik dan psikis. c. Kebutuhan akan penghargaan misalnya, penghargaan akan kemampuan, kompetensi, dan percaya diri. d. Kebutuhan untuk aktualisasi diri misalnya, mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin. F. PENGARUH SEMANGAT KERJA KEHIDUPAN DI SEKOLAH DAN DI LINGKUNGAN 1. Semangat kerja wirausaha Wirausaha adalah orang-orang yang terampil memanfaatkan peluang- peluang usaha. Adapun yang menjadi pengaruh dasar dalam semangat kerja kehidupan wirausaha seharihari terletak pada: a. Kreativitas, motivasi, dan rasa percaya diri; b. Sikap disiplin dan kemauan untuk memajukan usahanya; c. Keberanian berinisiatif dan berinovatif dalam usahanya; d. Sikap bekerja efektif dan efisien dalam usahanya; e. Minat dan kemauan dalam berwirausaha. Para siswa di sekolah dan di sekitar lingkungannya, harus menyadari dan mensyukuri bahwa mereka telah diberikan modal berupa pikiran, sikap, mental, tenaga, kemauan. Kesehatan, dan sebagainya. Para siswa mampu menjadi wirausaha yang mempunyai semangat kerja dan berhasil dalam mengelola usahanya, karena mempunyai: a. Keyakinan terhadap diri sendiri; b. Keyakinan terhadap usaha yang akan digelutinya nanti; c. Pikiran positif ke arah kemajuan; d. Kemauan yang keras, serta ulet dalam berusaha; e. Semangat juang dan belajar, tanpa lelah dan putus asa; f. Berani memikul risiko di dalam usaha; g. Menjauhi proses yang negatif; h. Pandai dalam bernegosiasi dan berkomunikasi dengan semua pihak. Para siswa yang memiliki semangat kerja seperti wirausaha, merupakan motor penggerak dalam pembangunan ekonomi, yang kelak di antaranya: a. Mampu meningkatkan taraf hidup anggota masyarakat di lingkungannya; b. Mampu meningkatkan perekonomian bangsa dan negara; c. Ikut serta mengurangi kemiskinan; d. Ikut serta mengurangi pengangguran. 2. Persyaratan semangat kerja Agar para siswa mempunyai semangat kerja seperti wirausaha dan berhasil di dalam perjuangan usahanya, maka persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Memiliki kepribadian unggul: 1) Mampu merumuskan tujuan hidupnya; 2) Mampu merumuskan tujuan belajarnya; 3) Mampu menempatkan waktu, kesempatan, serta dapat melaksanakannya; 4) Berdaya pikir untuk maju. b. Mengenal diri sendiri: 1) Mengetahui kesempatan, kecakapan, dan kemampuan di dalam belajar berusaha; 2) Dapat menilai, menghargai, dan memanfaatkan modal yang dimilikinya; 3) Dapat memanfaatkan kekayaan dan kekuatan yang dimilikinya; 4) Dapat memilih dan menentukan kegiatannya yang sesuai dengan kemampuannya. c. Mengetahui dan memperhatikan: 1) Segala resiko yang akan terjadi; 2) Hambatan-hambatan yang akan terjadi; 3) Prospek kemajuan dan keberhasilan; d. Memiliki kekayaan pribadi:

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

10

Mengembangkan Semangat Wirausaha

1) Mental yang kuat; 2) Spiritual yang tinggi; 3) Fisik yang sehat; 4) Akal yang kuat; e. Kemauan untuk belajar: 1) Belajar terus; 2) Belajar keras; 3) Belajar efektif dan efisien. f. Mempunyai keahlian khusus: 1) Spesialisasi/vak keahlian dari sekolah; 2) Pengalaman belajar dan bekerja; 3) Keahlian di dalam manajemen. Sasaran pribadi para siswa di sekolah dan di lingkungannya, yaitu menginginkan suatu keberhasilan, kemajuan, prestasinya dan ingin meningkatkan semangat kerja seperti wirausaha yang sukses. Untuk menjadi dan meningkatkan semangat dan sasaran pribadi para siswa di sekolah, agar nantinya dapat menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan lainnya, yaitu: a. Percaya pada kemampuan sendiri; b. Mempunyai keyakinan untuk sukses; c. Mempunyai semangat tinggi di dalam belajar; d. Berani menanggung segala resiko; e. Mempunyai semangat kerja dan belajar yang tinggi; 3. Tujuan semangat kerja Semangat kerja wirausahawan cukup besar pengaruhnya di dalam kehidupan para siswa keseharian di sekolah dan lingkungannya. Secara lebih rinci, tujuan pribadi para siswa tersebut, yaitu ingin: a. Meningkatkan prestise pribadinya; b. Menciptakan kesan bonafit; c. Memperoleh suatu kemajuan; d. Meningkatkan kegiatan belajarnya secara efektif dan efisien; e. Mempertahankan kontinuitas belajarnya; f. Menemukan hal-hal yang baru di dalam belajar kewirausahaan; g. Meningkatkan semangat belajar dan kerjanya. Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, jika para siswa nantinya akan menjadi wirausaha, maka mereka mampu menolong dirinya sendiri di dalam mengatasi permasalahannya di sekolah dan di lingkungannya. Selanjutnya, setelah para siswa tamat dari sekolah, diharapkan akan terpengaruh dan mempunyai kepribadian yang kuat, meliputi: a. Sikap mental berwirausaha; b. Semangat kerja yang tinggi; c. Moral yang tinggi; d. Keterampilan berwirausaha; e. Kepekaan terhadap arti lingkungan; f. Minat yang tinggi untuk berwirausaha; g. Keyakinan dan pandai membuat keputusan; h. Kreativitas, inovatif dalam berwirausaha; i. Sikap kerja yang efektif dan efisien dalam berwirausaha. Dari hasil penghayatan mengenai pengaruh semangat kerja wirausaha, para siswa diharapkan nantinya: a. Memahami arti semangat kerja, perjuangan, dan ciri-ciri wirausaha yang sukses; b. Memahami pentingnya semangat kerja wirausaha dalam memajukan kehidupan pribadinya, keluarganya, bangsa, dan negara; c. Mengenal bidang-bidang dan jenis-jenis semangat kerja wirausaha.

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

11

Mengembangkan Semangat Wirausaha

Berdasarkan hasil analisis dan penghayatan mengenai semangat kerja wirausaha, faktorfaktor yang menunjang keberhasilan dan dapat mempengaruhi para siswa di sekolah dan lingkungannya, yaitu sebagai berikut: a. Semangat kerjanya penuh keyakinan; b. Semangat kerjanya penuh ketekunan dan tekad yang terarah; c. Semangat kerjanya memakai pola pikir dengan gagasan atau ide-ide yang positif; d. Semangat kerjanya didasarkan pada: 1) Kemampuan sendiri; 2) Bakat dan minat yang dimilikinya; 3) Pengalaman sendiri; 4) Kesungguhan dalam berusaha; e. Semangat kerjanya penuh kegairahan dan ketabahan; f. Semangat kerjanya tidak terpengaruh oleh pekerjaan lainnya.

Materi Kewirausahaan Kelas X-1

12

You might also like