You are on page 1of 4

1

BAB I PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan pengaruh geologi. Pengaruh geologi yang besar dapat dilihat dari bentang alam serta deretan kepulauan yang membentuk busur. Hal ini disebabkan oleh tatanan tektonik yang kompleks. Setidaknya ada tiga lempeng tektonik aktif berukuran raksasa yang bertemu dan mempengaruhi bentuk wilayah Indonesia. Lempeng lempeng tersebut antara lain lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Eurasia. Produk yang dihasilkan dari tumbukan antar lempeng lempeng ini membentuk penampakan topografis di permukaan bumi berupa gunung, gunungapi, palung laut, dll. Serta menghasilkan gaya gaya mayor dan minor yang arahnya tidak beraturan. Hasil dari pergerakan tektonik di masa lampau dapat terlihat jelas pada sistem aliran sungai yang dapat dihubungkan dengan struktur geologi sebagai salah satu pembentuk sistem aliran sungai yang dapat dihubungkan dengan struktur geologi sebagai salah satu pembentuk sistem aliran. Pola pengaliran suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) akan mengikuti zona lemah geologi seperti lipatan, kekar, sesar dan ketidakselarasan lainnya. Dalam disiplin ilmu geomorfologi, terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan. Aspek-aspek tersebut adalah morfografi, morfometri, morfogenetik, jenis batuan suatu daerah dan pola aliran yang mengalir di daerah tersebut. Pada penelitian ini, penulis mencoba mempelajari mengenai morfometri DAS. Morfometri DAS merupakan cara memberi nilai kuantitatif pada keadaan

jaringan sungai. Morfometri DAS sangat ditentukan oleh kondisi fisiografi (topografi dan batuan) dan iklim terutama hujan. Kaitannya dengan struktur geologi di daerah penelitian memperlihatkan dari pola aliran sungai dan geomorfologi. Dari penelitian ini dapat menunjukan informasi mengenai struktur geologi daerah penelitian berdasarkan kondisi geomorfologi, jenis litologi dan pola aliran yang berkembang di daerah tersebut. 1.1 Rumusan Masalah Permasalahan yang menjadi acuan penelitian ini adalah: 1. Bagaimana struktur geologi dalam pembentukan pola pengaliran dalam setiap sub-DAS Cikandang di Daerah Bungbulang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat? 2. Bagaimana karakteristik morfometri setiap sub-DAS Cikandang di daerah penelitian? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik morfometri setiap sub-sub-DAS Cikandang. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bidang lemah geologi memfasilitasi perkembangan

morfometri dengan membandingkan pola struktur geologi dan segmen sungai dengan menggunakan uji beda. 2. Mengetahui karakteristik morfometri setiap sub-DAS Cikandang yang terdapat di daerah Bungbulang yang menunjang terhadap kontribusi

tektonik dalam pembentukannya. Karakteristik morfometri yang ingin diketahui mencakup linear morfometri, areal morfometri dan relief morfometri. 1.4 Geografi Umum Daerah Penelitian Penelitian akan dilakukan di wilayah Garut bagian selatan, tepatnya pada koordinat 107o 34 32,35 - 107o 41 3,94 BT dan 7o 21 18,48 - 7o 27 26,30 LS (Gambar 1.1). Untuk mencapai lokasi penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan bus jurusan Bandung - Garut - Bungbulang, dengan perkiraan waktu tempuh 4-5 jam. Penduduk daerah sekitar pada umumnya beragama Islam, dengan sumber mata pencaharian terutama bertani, bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Penduduk daerah sekitar

memanfaatkan air hujan untuk persawahan, serta air tanah untuk keperluan seharihari. Tingkat pendidikan masyarakat daerah penelitian umumnya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Penelitian

1.5

Waktu Penelitian dan Kelancaran Kerja Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dikerjakan dalam empat tahap, yaitu

tahap persiapan, tahap penelitian lapangan, tahap pengolahan data, dan tahap penyusunan laporan. Penelitian lapangan mulai dilakukan pada bulan Desember 2011. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data dan pembuatan laporan. 1.6 Kegunaan Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi daerah penelitian dengan memberikan informasi mengenai keadaan geologi dan sistem pola aliran yang ada. Selain itu dapat memberikan informasi kondisi morfologi dan pola aliran di daerah penelitian, lembah-lembah sempit, dan kelurusan morfologi (kelurusan punggungan dan kelurusan lembah).

You might also like