Professional Documents
Culture Documents
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Bijaksana Seharusnya nggak usah dipaksain, kan ada Beno yang bisa ngegantiin kamu. Ujar mbak Octa bijaksana seperti biasa. Bima (kakak Oscar) - Emosional Jawab! Bima semakin emosi. Wajahnya yang putih memerah, suaranya agak bergetar karena menahan amarah. - Berpenampilan rapi Bima senang beroenampilan rapi dengan kemeja atau kaos polo plus sepatu sneakers. Mbok Ginah (pembantu keluarga Montaimana) - Bijaksana Sorot mata mbok Ginah tampak teduh, adem. Menandakan betapa bijaksananya dia. J.B. Montaimana (kakek Oscar) - Tenang dan tegar Oscar! Apa yang kamu lakukan? Tanya J.B. Montaimana. Dia kelihatan sangat panik dan malu. Namun nada suaranya tetap tenang dan tegar. Karen (mantan pacar Oscar & Bima) - Cantik Elo emang cantik, seksi dan berkelas, Ren. Tapi sayang otak lo nggak ada isinya. Kata Oscar. - Jago akting Karen memang jago akting. Setiap kali ada kemauan, pasti Karen akan mengeluarkan bakat aktingnya itu. Aiko (teman kos-kosan Dara) - Berhati lembut Aiko yang berhati lembut khawatir banget sama keadaan Dara. Eyang Santoso (pemilik kos-kosan Dara) - Humoris Kakek humoris yang selalu membuat seluruh penghuni kos-kosan merasa memiliki keluarga kedua. - Ramah Eyang Santoso dengan ramah memperkenalkan anak-anak Soda satu persatu kepada cowok itu. Rana (teman kos-kosan Dara) - Baik hati Tumben banget si tampang angker berbaik hati menawarkan bantuan. Saka (teman kos-kosan Dara) - Pintar main musik ... dan yang lagi megang gitar itu namanya Saka. Dia pintar main musik lho. Kata Eyang Santoso. Mama (orangtua Oscar)
Sabar dan bijak Kamu tidak bermasalah lagi kan sayang? mama yang sabar dan bijak mencoba setenang mungkin bertanya. l. Papa (orangtua Oscar) - Tidak adil Papa emang nggak pernah mengerti. Papa nggak pernah tau apa yang sebenarnya aku mau. Papa nggak adil. Kenapa sih papa selalu membandingbandingkan aku dengan Bima? tanya Oscar. m. Ray (pacar Dara) - Egois dan suka ngambek Ray juga tau. Tapi kenapa dia egois gitu ya? Mana pas aku paksa dia beli tiket film horor, dia ngambek dan nggak jadi nonton. Kata Dara. 3. Latar a. Latar Suasana: - Ramai Pasar tradisional di sudut kota Jogja ramai dengan pedagang yang menawarkan barang dagangannya. - Membahagiakan Dara sangat bahagia. Ia menunjukkan senyumnya yang paling indah. - Menjengkelkan Kamu tuh aneh ya, Ren... Aku bilang kurus salah, aku bilang gendut salah juga. Kamu maunya apa sih? ucapnya sambil berjalan meninggalkan Karen dengan gusar. - Mengharukan Sepanjang perjalanan, Dara terdiam menatap jalanan dari balik jendela, perlahan air matanya menetes. b. Latar Tempat: - Pasar Tradisional Suasana pasar tradisional si sudut Kota Jogja ramai dengn pedagang yang menawarkan barang dagangannya. - Restoran Mahal Keesokan harinya di sebuah restoran mahal, Oscar duduk dengan Karen di salah satu meja. - Rumah Oscar Dara melewati ruang tamu yang bernuansa warna cokelat. - Kos-kosan Soda Keesokan harinya di Soda, dengan tubuh setengah menggigil berbalut sweater hangat, Dara terus-terusan bersin. - Taman Kota Di tengah Taman Kota, Oscar tertunduk sendiri disebuah bangku panjang. - Galeri Pemuda
Sementara itu di Galeri Pemuda, pintu ruang tamu dihiasi bunga-bunga putih. Bandara Dengan langkah santai, Dara menghentikan bus yang melaju di depan bandara.
c. Latar Waktu: - Pagi hari Pagi ini tampang Dara, salah seorang penyiar Radio Velocity, nggak ada cakep-cakepnya sama sekali. - Siang hari Pintu kamar Oscar terbuka keras saat cowok itu masih tertidur pulas, padahal sekarang sudah jam satu siang. - Malam hari Malam harinya, Oscar menonton televisi dengan gusar. - Hari Minggu Hari Minggu yang cerah. Pekarangan sebuah rumah tampak sangat rindang. 4. Alur Pemaparan: Alur dari novel yang saya baca (Cinderella Rambut Pink) adalah alur maju. Novel ini menceritakan tentang Oscar Montaimana, keluarga bangsawan Montaimana yang merasa terkekang oleh gelar Montaimana nya. Dari kecil, ia selalu diajarkan orang tuanya untuk menjadi pengusaha penerus kakeknya, J.B. Montaimana, namun sebenarnya Oscar tidak mau. Sebenarnya ia ingin menjadi fotografer profesional, namun orang tuanya tidak memperbolehkan. Hingga suatu saat, Oscar bertemu cewek dengan penampilan eksentrik bernama Dara. Oscar menyadari bahwa dirinya lebih dewasa. Ia mengagumi kepribadian Dara yang mandiri dan tegar. Konflik: Lalu diam-diam Oscar menjadikan Dara sebagai objek fotonya. Foto itu Oscar ikutkan dalam sebuah perlombaan. Namun diluar dugaan, Dara yang akhirnya mengetahui hal itu menjadi marah kepada Oscar. Ayah Oscar pun menyuruh Oscar untuk kembali ke Amerika. Namun, Oscar sebenarnya tidak ingin di Indonesia, masih ingin bertemu Dara. Namun apa boleh buat, Dara telah marah kepadanya. Penyelesaian: Akhirnya, sebelum ke Amerika, Oscar memberikan sebuah album kepada Dara. Album berisi foto-foto tentang Dara. Hati Dara pun luluh, akhirnya ia memaafkan Oscar. Dan Oscar akhirnya berjanji, ia akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan usaha keluarganya di Indonesia dan bertemu Dara, setelah ia selesai sekolah di Amerika. Akhirnya Oscar sadar, tanggung jawab terhadap keluarga Montaimana dan Dara sama pentingnya.
5. Pesan Pesan yang bisa diambil dari novel ini adalah: a. Tidak boleh membeda-bedakan derajat orang lain menurut kekayaannya. b. Tidak boleh memaksakan kehendak maupun cita-cita orang lain. 6. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang novel Cinderella Rambut Pink ini adalah gaya bahasa yang menceritakan suatu hal dengan detil dan mudah dipahami. 7. Sudut Pandang Pengarang Sudut pandang pengarang di novel ini adalah sudut pandang orang ketiga pelaku utama serba tahu.
II.
2. 3. 4.
III.
0HQJDQDOLVLV 1RYHO