You are on page 1of 3

Anestesi Regional BLOK EPIDURAL KAUDAL Pembedahan dibawah umbilikus mencakup pinggul, pelvis, regio urogenital/perianal, dan ekstremitas

s bawah, pengambilan sumsum tulang. Mudah dilakukan. Injeksi tunggal kaudal efek analgesia postoperatif lama pada pasien anak. Kateter epidural dihubungkan dengan kanul intravena standar (seperti Angiocath) analgesia postoperatif dalam waktu lama. Conroy dkk membandingkan keefektifan blok epidural kaudal dengan infiltrasi di sekitar luka bedah pada pemberian analgesia postoperatif setelah herniorafi inguinal pada 35 anak-anak. Blok epidural kaudal waktu emergensi yang lebih pendek saat anestesi, nyeri sedikit saat bergerak, opioid postoperatif lebih sedikit. KI : Koagulopati yang tidak dikoreksi, inf. lokal pd tempat injeksi. KI spesifik : mielomeningocele dan kelainan anatomi bagian sacral. Komplikasi: injeksi subkutaneus, tusukan duramater, injeksi subarachnoid, injeksi intravaskuler, injeksi intraosseus, hematom, infeksi dan retensi urin. Broadman :1154 yang menggunakan blok itu untuk operasi pada anak, tidak ada komplikasi serius. Fisher dkk : waktu untuk miksi postoperatif Murah, sederhana, dan tekniknya efektif tidak hanya untuk suplemen analgesia postoperatif tetapi juga sebagai metode tunggal anestesi. BLOK EPIDURAL LUMBAL Pinggul, pelvis, dan ekstremitas bawah. Aternatif : pernah menjalani pembedahan daerah rectum dan sacral atau kelainan anatomi pada daerah sacral Kedalaman ruang epidural dapat diketahui dari modifikasi formula Dohi, sebagai berikut : Kedalaman (mm) = 18 + (1,5 X umur (tahun) Injeksi tunggal atau infus kontinyu anestesi lokal melalui pemakaian kateter epidural. Komplikasi : kecelakaan tusukan duramater, trauma langsung medulla spinalis, emboli udara selama pemasangan jarum epidural, dan kejang akibat infus bupivacain kontinyu. Efektif : nyeri lokal yang intens, nyeri somatik, dan nyeri visceral. Infus epidural kontinyu dianjurkan pada analgesia epidural pada bayi,anak dan remaja. Analgesia epidural kendali pasien (PCEA, Patient-controlled epidural analgesia) Tempat insersi jalur caudal : pasien kurang dari 12 bulan, pendekatan lumbal : pasien berumur lebih dari 12 bulan, jalur thorax untuk pasien dengan indikasi spesifik seperti pembedahan thoraks atau abdominal bagian atas. Stimulasi elektrik memposisikan kateter kedalam regio thoraks melalui ruang caudal. Pada bayi yang lebih kecil:bupivacain 0,1% dan hydromrphone 3 g/mL diberikan 0,2-0,4 ml/kg/hr. Pada neonatus : infus epidural kontinyu dengan bupivacain 0,2-0,3 ml/kg/hr. Teknik regional kontinyu efektif pada pasien-pasien anak.

BLOK SARAF PERIFER Blok Plexus Brachial Axillaris Lengan bawah dan tangan. Biasanya anak di sedasi atau di anestesi dahulu Arteri axillaris bertindak sebagai penanda sheat axillaris. Jarum 23G atau 25G diinsersikan dan dianjurkan untuk pulsasi arteri axillaris secara paralel. Anestesi lokal:lidocain, mepivacain, bupivacain dengan dosis 0,5-0,75 mL/Kg atau campuran lidokain 1% + tetracain 0,1% Ivanni dan Tonetty : dosis bolus 0,5-1ml/kg ropivacain 0,2% atau lebobupivacain 0,25% dengan klonidin 3 g/kg/24 jam selama 48-72 jam. Komplikasi : injeksi intravaskuler, trauma langsung pada nervus/arteri, hematom dan infeksi. Blok Interscalene Clavicula, bahu dan lengan bagian atas. Pasien posisi supine, kepala pasien jangan bergerak, Tidak mudah dilakukan pada pasien anak yang lebih muda. Pada level kartilago krikoidea jarum22-25G diinsersikan ke alur interscalene, diteruskan scr medial, caudal dan posterior ke processus tansversus C6. Lidokain 1% 0,5 mL/kg + tetracain 0,1% atau bupivacain 0,25-0,5% 0,5 mL/kg dapat digunakan Teknik kateter kontinyu juga dapat digunakan.50 Komplikasi : injeksi intravaskuler, hematom, dan infeksi. Juga pernah dilaporkan : blok nervus prenicus dengan paralisis diafragmatik unilateral, injeksi subarachnoid dengan anestesi spinal total dan injeksi arteri basilar. Blok Nervus Femoral dan Blok 3-in-1 (teknik paravascular inguinal) Osteotomi femur, biopsi otot quadriceps dan vastus lateralis, dan pengambilan kulit donor dari paha anterior. Arteri femoralis pada bagian medial nervus femoralis bertindak sebagai penanda anatomi Jarum bevel pendek diinsersikan secara perpendicular ke kulit pada level ligamentum inguinal dan lateral dari pulsasi arteri femoralis. Blok nervus femoralis : bupivacain 0,25-0,5% dengan dosis 0,2-0,3mL/Kg. Blok 3 in 1 lebih baik dari pada blok nervus femoralis. Jarum diinsersikan dengan posisi jarum 30dari paha anterior. Anestesi lokal diinjeksikan dengan penekanan pada bagian distal canalis femoralis dari jarum. Blok 3-in-1: bupivacain 0,25-0,5% dengan dosis 0,5-0,7 ml/kg (dengan dosis maksimal 2,5 mg/Kg). Lamanya analgesia untuk kedua blok ini adalah 3-6 jam. Komplikasi : blok nervus simpatetik, trauma pada pembuluh darah dan hematom Blok Nervus Kutaneus Femoralis Lateral Biopsi otot pada bagian paha, skin graft, dan insisi paha bagian lateral. Tidak mengganggu fungsi motorik pada ekstremitas bagian bawah. Pada daerah ligamentum inguinal, jarum bevel pendek, ukuran 22G, diinsersikan dengan jarak yang sama dengan 1 atau 2 ruas jari pasien dari bagian medial ke spina iliaca anterior superior.

Blok Kompartemen Fascia Iliaca Osteotomi femoral, perbaikan fraktur femur, pembedahan pinggul, artroskopi lutut dan biopsi otot. Pasien ditempatkan pada posisi supine, Penandanya : spina iliaca anterior superior, tuberculum pubis, dan ligamentum inguinal. Jarum diinsersikan secara perpendicular ke kulit. Dalens dkk : 60 anak-anak dengan blok kompartemen fascia iliaca dengan 60 anak-anak yang menerima blok 3-in-1. 90% pasien yang menerima blok fascia iliaca mempunyai analgesia yang adekuat dibandingkan dengan 20% pasien yang menerima blok 3-in-1. Blok kompartemen fascia iliaca digunakan selama 12-15 jam. Blok Nervus Fossa Poplitea Anestesi pada nervus sciatic yang terdiri dari 2 cabang yaitu nervus tibia dan nervus perineal. Dibawah lutut, seperti pembedahan hallus vagus, pembedahan tendon, sinovektomi pada sendi metatarsal, amputasi, pengambilan benda asing dan eksisi tumor. Pasien pada posisi prone atau posisi lateral dengan posisi lutut sedikit flexi. Blok Nervus Penile Sirkumsisi dan perbaikan hipospadia distal. Untuk sirkumsisi efektifitasnya sama tanpa dihubungkan dengan adanya blokade motorik seperti pada blok kaudal. Larutan yang mengandung epinefrin tidak pernah digunakan. Komplikasi : injeksi intravaskuler, hematom, infeksi dan iskemia. Blok Nervus Ileoinguinal dan Ileohipogastrik Hernia inguinalis dan orciopeksi. Cross dan Barrett : penggunaan blok nervus ileoinguinal dan ileohipogastrik dengan bupivacain 0,25% dan epinefrin 1:200.000 dengan anestesi caudal yang menggunakan bupivacain 0,25% pada anak-anak yang melakukan herniorafi dan ocioplexi. Tidak berbeda pada durasi dan kualitas analgesianya, insiden muntah atau waktu untuk pertama kali miksi

You might also like