Professional Documents
Culture Documents
Modul m [mm] adalah besaran yang tergantung pada jarak bagi. Pada modul inilah
semua perhitungan besaran RG mengacu. Pasangan RG harus mempunyai modul yang
sama untuk semua gigi-giginya. Pada dasarnya modul dan jarak bagi bisa dibuat
sembarang, tetapi untuk menyederhanakan dan membatasi jenis alat potong maka modul
dibakukan menurut DIN 780.
Tebal gigi s dan celah gigi e adalah dua komponen busur lingkaran pembentuk jarak
bagi . Sudut setengah tebal gigi adalah sudut yang dihitung dengan rumus
tan
Jika tebal gigi pada lingkaran kepala sa dan lingkaran kepala da maka sudut tebal
gigi pada lingkaran kepala adalah tan
cos
Jarak antara dua titik kontak yang bersebelahan yang terletak pada garis kontak
n n disebut jarak bagi kontak Pe.
cos cos
Supaya dua gigi yang berpasangan dapat bekerja sama dengan baik maka jarak
bagi kontak Pe dipaksa untuk menyesuaikan pasangannya. Lengkungan dari profil
evolvente ditentukan oleh besar diameter jarak bagi d, diameter lingkaran dasar db, jumlah
gigi z dan sudut kontak . Pada batang gigi z = , maka lengkungan profil sama dengan 0
atau sebagai garis lurus. Lengkungan profil semakin besar dengan jumlah gigi yang semakin
mengecil.
1.2 Ukuran Roda Gigi Silindris Nol
Jika garis rujukan profil P-P dari alat potong digelindingkan pada lingkaran jarak bagi
maka terbentuklah profil gigi nol karena garis gelinding M-M menyatu dengan garis rujukan
profil P-P.
Bila pada pasangan RG tersebut merupakan RG nol maka terbentuklah sudut kontak
kerja w yang sama besar dengan sudut kontak pembuatan (w=) dan diameter jarak
bagi sama dengan diameter lingkaran gelinding kerja (d1,2=dw1,2). Demikian juga dengan
kedua lingkaran gelinding kerja yang bersinggungan di titik kontak gelinding C.
Menurut DIN 867, ukuran gigi dihitung dengan rumus di bawah ini :
Tinggi kepala gigi :
Tinggi kaki gigi :
Tinggi gigi total :
Diameter kepala gigi :
Untuk kaki gigi dengan
Diameter kaki gigi:
Jarak poros ad RG nol adalah setengah dari penjumlahan diameter jarak bagi kedua RG nol
tersebut
Jarak poros:
Pada RG lurus nol
Jika jarak poros ad yang haruskan diketahui, maka diameter jarak bagi RG 1 dan 2 dihitung
dengan rumus:
1.3 Garis kontak dan overlap kontak
Untuk menjamin proses transmisi gerak putar, gaya-gaya dan momen puntir dapat
berlangsung secara kontinyu maka sebelum sepasang gigi yang sedang berkontak berpisah
sama sekali, maka pasangan gigi berikutnya harus sudah berkontak. Dengan kata lain harus
ada overlap kontak sebelum gigi depan yang berkontak saling berpisah. Ini hanya bisa
terjadi bila garis kontak
sin
Simbol Satuan Keterangan
da1, da2 mm Diameter kepala gigi
db1, db2 mm Diameter lingkaran dasar
ad mm Jarak poros roda gigi nol
= p = 20
0
0
Sudut kontak menurut DIN 867
Perbandingan antara garis kontak dan jarak bagi kontak pe disebut overlap kontak
yang dihitung dengan rumus :
sin
cos
Overlap kontak ini menunjukkan harga rata-rata jumlah pasangan gigi yang saling
berkontak. Dengan memperhatikan kualitas gigi dan deformasi haruslah minimum
sebisa mungkin
itu berarti
bahwa dalam satu kontak ada 125% gigi dalam kontak yang mana 25% dari pasangan gigi
berikutnya sudah dalam keadaan kontak ketika pasangan gigi di depannya sudah
melakukan kontak 100%.
Pada RG lurus nol bila
relatif cukup
besar maka perhitungan untuk memastikan besarnya overlap kontak tidak perlu selalu
dilakukan.
1.4 Pergeseran profil (koreksi) pada roda gigi lurus
Aplikasi
Tujuan dari pergeseran (koreksi) profil gigi pada RG lurus adalah untuk :
1. Menghindari pemotongan undercut pada RG (kaki gigi) dengan jumlah gigi sedikit.
2. Mencapai jarak poros tertentu.
3. Meningkatkan kekuatan profil gigi pada koreksi positif.
4. Meningkatkan overlap kontak
Undercut dan batas minimum jumlah gigi
Jika harga batas minimum jumlah gigi Z
min
dilampaui maka akan terbentuk profil gigi
dengan undercut yang sangat merugikan kekuatan gigi tersebut, karena tebal pada kaki gigi
mengecil sehingga berakibat bahaya patah meningkat.
RG yang dibentuk dengan pahat batang gigi dasar yang mempunyai tinggi gigi
(2m+c), dan tebal gigi dengan kelonggarannya pada lingkaran jarak bagi sebesar
disebut RG standar. Pada saat proses pembentukan profil gigi dengan jumlah gigi sedikit
oleh alat potong secara geometri akan menghasilkan bentuk yang tidak proporsional. Oleh
karena itu jumlah gigi memiliki jumlah gigi minimum, supaya secara geometris bentuk gigi
menjadi proporsional.
Jumlah gigi minimum
Bila = 20
0
, maka z
min
= 17,1 dan bila = 14,5
0
, maka z
min
= 32. Tetapi dalam
praktek pengurangan sampai 20% masih dapat diterima, sehingga jumlah gigi minimum
praktis adalah 14 untuk = 20
0
, 26 untuk = 14,5
0
.
Pada pasangan RG dengan z
1
<z
min
dan z
2
>z
min
akan terbentuk undercut pada RG 1,
sehingga kontak dengan gigi pasangannya tidak berlangsung baik. Gigi mulai berkontak
pada titik F seperti pada gambar. Hal ini disebabkan oleh
<p
e
dan
y RG V nol: dengan pergeseran profil tetapi tetap dengan lingkaran dasar, lingkaran
jarak bagi pembuatan dan jarak bagi tidak berubah seperti pada RG nol.
y RG V plus: dengan pergeseran profil V positif. Garis rujukan profil alat potong
digeser ke luar ke arah lingkaran kepala gigi sehingga lingkaran kepala dan kaki
pada RG luar membesar, sedangkan pada RG dalam mengecil. Tebal gigi s pada
lingkaran jarak bagi
Dalam praktek bila z
min
=14 mulai terjadi undercut dengan harga batas faktor koreksi
x positif untuk z < z
min
dan negatif untuk z > z
min
.