You are on page 1of 17

BAB I PERENCANAAN STRATEGI 1.

1 Pendahuluan Perbaikan makanan bayi dan anak adalah bagian integral dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang antara lain bertujuan menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Anak, yang masih tinggi di Indonesia. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak, khususnya pada umur dibawah 2 tahun (baduta). Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24 bulan melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang dapat dipisahkan dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Kebiasaan menyusui yang dilakukan oleh ibu-ibu di daerah perdesaan maupun perkotaan perlu dipertahankan, karena ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi. Selain mempunyai kandungan zat gizi sempurna, ASI juga mengandung zat kekebalan yang sangat diperlukan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit, terutama penyakit infeksi. Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya. Sebab itu sejak usia 4 bulan, kepada bayi selain ASI mulai diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI Agar kebutuhan gizi bayi/anak terpenuhi, perlu diperhatikan waktu pemberian MP-ASI ,frekuensi porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemberiannya. Disamping itu perlu pula diperhatikan pemberian makanan pada waktu anak sakit dan bila ibu bekerja di luar rumah. 1.2 Permasalahan Dalam Pemberian Mkanan Bayi dan Anak umur 0-24 bulan Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan pendekatan yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat. Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 4-6 bulan memerlukan MP-ASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan pertambahan umur bayi dan kemampuan alat cernanya. Beberapa permasalahan dalam pemberian makanan bayi/anak umur 0-24 bulan :

1. Pemberian Makanan Pralaktal (Makanan sebelum ASI keluar) Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu, pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan bayi, dan mengganggu keberhasilan menyusui. 2. Kolostrum dibuang Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang. 3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4 bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak. 4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak. 5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI. 6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.

7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan. 8. Kebersihan kurang Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan lain-lain. menyuapi anak dengan tangan yang kotor dapat menyebabkan anak mencret 9. Prioritas gizi yang salah pada keluarga Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga yang lebih besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak baduta dan bila makan bersama-sama anak baduta selalu kalah. 1.3 Makanan Pendamping Air Susu Ibu Pengertian MP-ASI y Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. y y MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat umur bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. y MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak . y Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. (Mp-Asi)

1.4 Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan Yang Baik Dan Benar

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 5 tahap : a Makanan bayi umur 0 4 bulan

b Makanan bayi umur 4 6 bulan c Makanan bayi umur 6 9 bulan

d Makanan anak umur 9 12 bulan e Makanan anak umur 12 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus. MAKANAN BAYI UMUR 0 4 BULAN 1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif ) Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak. 2. Berikan kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi. 3. Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 10 kali setiap hari.

MAKANAN BAYI UMUR 4 6 BULAN 1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara bergantian 2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya. 3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula mengakibatkan infeksi telinga. 4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang tengah. 5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut. menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat

C. MAKANAN BAYI UMUR 6 9 BULAN 1. Pemberian ASI diteruskan 2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. 3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak. 4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :

y y y y

Pada umur 6 bulan beri 6 sendok makan Pada umur 7 bulan beri 7 sendok makan Pada umur 8 bulan beri 8 sendok makan Pada umur 9 bulan beri 9 sendok makan

Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya

D. MAKANAN BAYI UMUR 9 - 12 BULAN

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga. 2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan kebersihannya terjamin. 3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.

E. MAKANAN ANAK UMUR 12 24 BULAN

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi. 2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari. 3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun

kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll. 4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

F. MAKANAN BAYI/ANAK PADA WAKTU SAKIT 1. Pemberian ASI diteruskan seperti pada waktu bayi/anak tidak sakit. 2. Pada waktu bayi/anak sakit kebutuhan gizi meningkat. Di lain pihak bayi/anak kurang nafsu makannya. Karena itu pemberian makanan harus benar-benar diperhatikan terutama rasa, kekentalannya, dan suhu makanan. Makanan yang lunak (bubur, mie, bihun, dll) dan hangat lebih disukai oleh bayi/anak yang sedang sakit. 3. Cara pemberiannya sedikit demi sedikit dan lebih sering. Sangat baik diberikan bubur yang diencerkan dengan kaldu ayam atau daging untuk merangsang nafsu makan anak. 4. Setelah sembuh dari sakit, bayi/anak harus makan lebih banyak untuk mengganti kehilangan/kerusakan sel-sel tubuh pada waktu sakit. Bentuk makanan dianjurkan tetap lunak atau disesuaikan dengan kemampuan makan bayi/anak.

G. MAKANAN BAYI/ANAK BILA IBU BEKERJA

1. Kalau ibu bekerja di luar rumah dan meninggalkan rumah lebih dari 6 jam sehari, usahakan tetap menyusui sebelum dan sesudah pulang kerja. 2. Tinggalkan pesan pada pengasuh bayi/anak yang dapat dipercaya tentang cara membuat dan pemberiannya. 3. Menghubungi pihak penyelenggara makanan yang membantu dalam menyiapkan makanan untuk anaknya. menyiapkan makanan bayi/anak, serta cara dan waktu

H. KEBERSIHAN MAKANAN Kebersihan MP-ASI perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. MP-ASI yang kurang bersih karena tercemar debu dan binatang-binatang kecil (lalat, kecoa, semut, tikus), kurangnya kebersihan ibu, serta kurangnya kebersihan peralatan yang dipakai seperti sendok, mangkok, gelas, piring, dsb, dapat mengakibatkan diare atau cacingan pada bayi/anak. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap MP-ASI perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Selain itu juga banyak ibu yang merangkap menjadi wanita karier. Hal ini membuat jumlah waktu ibu untuk bertemu dengan anaknya menjadi terbatas karena sibuk dengan urusan kerjanya. Imbasnya banyak wanita karier yang mempunyai bayi memilih secara instan untuk memberikan asupan makanan kepada anaknya atau memilih menitipkan anaknya kepada Babby Sitter yang di pekerjakan di rumahnya yang belum tentu bisa membuat makanan yang sehat untuk bayi tersebut. Dengan semakin meningkatnya angka kelahiran yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun membuat banyak pelaku bisnis usaha dari sektor kuliner berlomba-lomba untuk membuat sebuah pasar bisnis yang menguntungkan. Dari data statistik menunjukkan bahwa angka kelahiran terus naik pada tahun 2012. Sejak tahun 2000 dari tahun ke tahun ada 4,5 juta lebih bayi lahir di Indonesia (CIA World Factbook, 2011). Sedangkan di kota Malang mencapai angka 40.000-50.000 per tahunnya (Mohammad Shofi, 2011). Melihat peluang ini kami mempunyai ide bisnis kreatif tentang inovasi pangan sehat yaitu catering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya). Untuk itulah kami membuat sebuah rencana usaha catering makanan pendamping ASI yang sehat, alami, dan terjamin gizinya yang sesuai dengan kebutuhan bayi menurut umurnya. Kami menawarkan harga terjangkau untuk semua kalangan masyarakat kota Malang. Sasaran kami adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan wanita karier yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu banyak untuk membuat makanan yang sehat, alami, dan bergizi untuk anaknya. Serta memakai sistem Delivery Order atau layanan pesan antar. Jadi, tidak usah bingung dan susah-susah untuk datang ke tempat produksi kami. Kami menawarkan kepraktisan yang terjamin kualitasnya. Hanya lewat telepon atau SMS ke nomor HP kami maka pesanan akan kami antar ke tempat tujuan.

Menurut survei yang telah kami lakukan banyak ibu rumah tangga terutama yang wanita karier yang mempunyai bayi kurang memperhatikan kualitas gizi yang diberikan kepada anaknya dan masih banyak yang kurang tahu tentang kapan bayi tersebut di beri makanan jenis lunak, bubur, atau makanan biasa yang seharusnya belum boleh dikonsumsi oleh bayi dengan rentang umur tertentu. Bahkan, banyak ibu-ibu yang memilih praktis dan murahnya makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayinya. Contohnya, ada beberapa ibu yang memberikan anaknya makanan mie instant, pentol / bakso, atau bubur instan yang lainnya. Selain itu, kami juga mengharapkan ibu-ibu di Indonesia menjadi tahu dan mengerti akan pentingnya kesehatan gizi untuk tumbuh kembang anak dengan adanya usaha kami. Tidak hanya hal-hal yang tersebut di atas, kami juga menawarkan konsultasi gizi dan kesehatan anak kepada pelanggan kami. Inilah bukti bakti kami sebagai mahasiswa gizi di Indonesia untuk ikut andil dalam menyehatkan dan menyelamatkan generasi penerus bangsa menjadi generasi yang sehat, unggul, dan berkualitas. 1.2 Lokasi 1.2.1 Penetapan Lokasi Untuk lokasi produksi katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) berada di Sigura-gura Residence kav. 37 kec. Lowokwaru Kota Malang. 1.2.2 Deskripsi Gedung atau Tempat Produksi Sebuah rumah milik pribadi seluas 7 x 9 meter dengan luas tempat produksi (dapur) seluas 5 x 4 meter di dalamnya. Dengan fasilitas refrigerator, kompor gas, dan sanitasi air yang memadai. 1.2.3 Analisis SWOT

1. Strenght ( Kekuatan ) Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) menyajikan bubur yang sesuai dengan kebutuhan gizi bayi Bahan baku bubur mudah didapat sehingga tidak memungkinkan terjadinya kelangkaan bahan produksi Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) memakai bahan baku yang bernilai gizi tinggi, segar, dan alami

Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) memberikan informasi, edukasi dan pelayanan konsultasi gizi secara langsung maupun melalui telepon

Biaya produksi yang ekonomis Menu yang bervariasi yang mengutamakan cita rasa Letak rumah produksi yang strategis memungkinkan menjangkau daerah-daerah sekitar dalam pelayanan serta memudahkan masyarakat menjangkau rumah produksi bila mana memerlukan pemesanan secara langsung dan konsultasi.

2. Weakness ( Kelemahan ) Bahan baku bubur yang fresh sehingga memudahkan bubur cepat basi Jangka waktu penyimpan bubur yang relatif pendek Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk produksi dan transportasi Ganguan komunikasi dan transportasi sewaktu-waktu sehingga menghambat pelayanan 3. Opportunity ( Dukungan ) Dinas kesehatan karena mendukung program bayi sehat Kerjasama antara sektor pertanian dan pertenakan Segmen pasar yang menjanjikan Masih sedikitnya pesaing katering yang sejenis Membantu program pemerintah menekan pengangguran karena menciptakan lahan pekerjaan 4. Thread ( Ancaman ) Persaingan produk sejenis dengan sektor industri Kenaikan bahan bakar minyak sebagai alat transportasi pesan antar Harga bahan baku produksi yang tidak menentu sesuai dengan keadaan harga pasar Munculnya katering yang sejenis dikemudian hari

1.3 Visi dan Misi 1.3.1 Visi Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) merupakan pelayanan dalam bidang jasa katering makanan bubur bayi sebagai makanan pendamping ASI yang menerapkan prinsip-prinsip gizi tepat dan seimbang dalam penyajiaanya sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

1.3.2

Misi
1. Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan

Terjamin Gizinya) sebagai pelayanan jasa yang bergerak di bidang ketering bubur bayi yang memberikan pelayanan kesehatan untuk bayi melalui bubur bayi yang bergizi tepat dan seimbang.
2. Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan

Terjamin Gizinya) mengutamakan mutu, citarasa, kualitas, higenis, dan menerapkan gizi tepat dan seimbang dalam penyajian produk bubur bayi.
3. Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan

Terjamin Gizinya) meningkatkan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yang difokuskan pada bayi.
4. Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan

Terjamin Gizinya) memberikan

layanan terbaik dan terpercaya kepada

masyarakat yang berpedoman pada ilmu gizi melalui konsultasi gizi serta meningkatkan paham dan wawasan masyarakat khususnya para ibu tentang pemberian asupan gizi yang tepat dan seimbang sehingga terbentuknya calon generasi muda yang sehat dan gizi terpenuhi.

1.4 Tujuan Pendirian Adapun tujuan pendirian Katering MPASI SEHATI (Makanan Pendamping ASI Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) adalah: 1. Sebagai tempat pengabdian profesi mahasiswa gizi dimana memberikan pelayanan kesehatan terutama pada aspek gizi kepada masyarakat dengan memberikan produk bubur yang menerapkan gizi tepat dan seimbang. 2. Meningkatkan pemahaman dan wawasan masyarakat tentang gizi tepat seimbang untuk bayi sehingga tidak terjadi kesalahan dalam peberian asupan gizi pada bayi. 3. Sebagai wadah berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru. 4. Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat 5. Sebagai wadah mahasiswa gizi dalam mengembankan dan menyalurkan ilmunya pada masyarakat.

BAB II SISTEM MANAJEMEN Catering MPASI SEHATI sebagai salah satu sarana pelayanan atau penyelenggaraan makanan pilihan yang mempunyai peran penting dalam hal penyediaan jasa pelayanan atau penyelenggaraan makanan sehat untuk masyarakat. Dalam mendirikan suatu catering tentunya diperlukan suatu pemikiran dan persiapan yang matang karena hal inilah yang nantinya akan menjadi penentu keberhasilan catering tersebut di masa yang akan datang. Persiapan tersebut meliputi penetapan modal, perencanaan pemasaran dan strategi, ketenagaan dan perencanaan manajemen.

2.1 Modal Modal merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pendirian catering karena modal yang dibutuhkan untuk pendirian catering cukup besar bagi kami. Modal yang digunakan mendirikan catering MP-ASI SEHATI (Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) berasal dari uang milik pribadi. Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian antara pengeluaran awal untuk pendirian catering dengan kemampuan finansial dalam pengelolaannya. 2.2 Rencana Pemasaran dan Strategi Pada awal pendiriannya catering MP-ASI SEHATI (Sehat, Alami, dan Terjamin Gizinya) akan mengadakan upaya promosi agar eksistensi catering yang benar-benar baru ini diketahui masyarakat. Target pasar dari catering tersebut adalah ibu rumah tangga maupun wanita karier yang mempunyai bayi umur 4-24 bulan.

2.3 Ketenagaan Kris 2.4 Rencana Manajemen 2.4.1 Finansial

a. Modal dan Analisis Keuangan

AKTIVA TETAP No. Nilai Nilai (Rp) Total

TOTAL AKTIVA TETAP

71.030.000

Analisis Break Even Point dan Return of Investmen a. Biaya Tetap (Fixed Cost) No 1 Keterangan 1 bulan 1 tahun Total

2 3 4 6

a.

b.

b. Penentuan Harga c.

2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4

Penetapan Harga Keuangan Alur Kegiatan Usaha Pelayanan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

You might also like