Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN Angkatan kerja yang bertambah dengan cepat tanpa diimbangi oleh tambahan kesempatan kerja yang memadai akan membawa beban bagi perekonomian, karena sebagian angkatan kerja baru akan menambah jumlah pengangguran yang sudah ada. Pengangguran merupakan persoalan mendasar ketenagakerjaan Indonesia. Pertambahan angkatan kerja baru lebih besar dibanding pertambahan kesempatan kerja yang dapat diciptakan setiap tahun Berdasarkan lapangan pekerjaan pada Februari 2009, dari 104,49 juta orang yang bekerja, paling banyak bekerja di Sektor Pertanian yaitu 43,03 juta orang (41,18 persen), disusul Sektor Perdagangan sebesar 21,84 juta orang (20,90 persen), dan Sektor Jasa Kemasyarakatan sebesar 13,61 juta orang (13,03 persen). Selama satu tahun terakhir peningkatan jumlah penduduk yang bekerja tertinggi terjadi pada Sektor Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi yang mengalami peningkatan 1,15 juta orang diikuti oleh Sektor Jasa Kemasyarakatan dengan kenaikan 834 ribu orang. Konsentrasi penyerapan masih didominasi oleh Pulau Jawa, di mana peranan Sektor Pertanian, Industri maupun Perdagangan dalam penyerapan tenaga kerja tampak lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain.
99,930,217 102,552,750 104,870,663 108,207,767 10,011,142 9.11 9,394,515 8.39 8,962,617 7.87 8319779 7.14
49,950,261
52,633,749
54,422,563
54,176,964
54,693,785
55,494,928
55,542,793
11,577,230 30,877,274
13,581,943 30,619,529
13,530,160 31,977,973
13,777,378 31,989,042
13,226,066 32,770,941
13,810,846 33,346,950
14011778 32971456
7,495,757
8,432,271
8,914,430
8,410,544
8,696,778
8,337,132
8559559
Perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2009 relatif stabil walaupun masih dalam tahap pemulihan dampak melesunya perekonomian global. Kinerja perekonomian masih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni krisis ekonomi global dan ketidakpastian yang tinggi seperti berbagai perubahan dinamis yang terjadi pada perekonomian dunia. Hal-hal seperti kenaikan harga pangan dan komoditi dunia dan fluktuasi harga minyak mentah di pasar internasional telah mendasari berbagai kebijakan perekonomian yang diambil baik oleh otoritas fiskal maupun otoritas moneter. Berbagai kebijakan tersebut telah memberikan dampak bagi sektor riil sebagai salah satu sektor pendorong pertumbuhan ekonomi. Terjadinya krisis financial yang melanda Amerika Serikat sehingga berdampak bagi Negara-negara sedang berkembang yang menyebabkan laju inflasi pada tahun 2008 sebesar 9,05 persen dengan IHK 921,08 persen. Inflasi sepanjang tahun 2010 hampir menyentuh kisaran 7 persen, tepatnya 6,96 persen. Tingkat inflasi ini diluar dugaan, dan meleset dari target pemerintah dalam APBN-P 2010, yang menargetkan inflasi 2010 sebesar 6 persen, penyebabnya adalah inflasi pada bulan desember 2010 yang cukup tinggi mencapai 0,92 persen.
Perumusan Masalah
Itulah sebabnya penelitian ini, mengajukan permasalahan yang dalam bentuk rumusan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan inflasi dan pengangguran di Indonesia. 2. Apakah pertumbuhan ekonomi yang direpresentasikan oleh pertumbuhan produk domestik bruto atas dasar harga konstan tahun 2003, laju pengeluaran pemerintah, laju suku bunga kredit dan laju jumlah uang beredar merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi inflasi di Indonesia. 3. Apakah pertumbuhan ekonomi yang direpresentasikan oleh pertumbuhan produk domestik bruto atas dasar harga konstan tahun 2003, laju pengeluaran pemerintah, dan laju upah merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi pengangguran di Indonesia
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan inflasi dan pengangguran di Indonesia. 2. Untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan PDB, laju pengeluaran pemerintah, laju suku bunga kredit dan laju jumlah uang beredar berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. 3. Untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan PDB, laju pengeluaran pemerintah dan laju upah berpengaruh terhadap pengangguran di Indonesia.
Kegunaan Penelitian
1. Memberikan masukan bagi pembuat kebijakan ekonomi makro Indonesia mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi inflasi dan pengangguran. 2. Menemukan model sederhana dari inflasi dan pengangguran di Indonesia. 3. Menjadikan model alternatif bagi peneliti lainnya yang tertarik terhadap persoalan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi dan pengangguran.
Suku Bunga
Upah
Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam konsep inflasi adalah :
Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan tendensi yang meningkat. Bahwa kenaikan tingkat harga tersebut berlangsung secara terus menerus dalam beberapa waktu lamanya. Tingkat harga dimaksud adalah tingkat harga umum, berarti yang mengalami kenaikan itu adalah harga barang secara keseluruhan.
(+)
Tingkat Perubahan Upah Tingkat Perubahan Upah
(+)
W1
W1
o Un
o Y* Y1
U1
(-)
Tingkat Pengangguran
(-)
Hipotesis
Hipotesis dari penelitian adalah merupakan pengaruh dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dari uraian di atas, dapatlah dirumuskan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi yang direpresentasikan oleh produk domestik bruto riil dengan tahun dasar 2003 , laju pengeluaran pemerintah, laju suku bunga kredit, dan laju jumlah uang beredar adalah merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi inflasi. 2. Pertumbuhan ekonomi yang direpresentasikan oleh produk domestik bruto riil dengan tahun dasar 2003, laju pengeluaran pemerintah, dan laju upah adalah faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi pengangguran.