You are on page 1of 23

DASAR HUKUM

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 5. UU NO. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah; 6. UU No. 33 Tentang Perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah 7. UU No 40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan sosial Nasional

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; UU No.10 Tahun 2010 tentang APBN PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah PP NO. 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah Peraturan Presiden No 24 Tahun 2010 tentang kedudukan,tugas dan fungsi kementerian negara Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 tentang RPJM Permerkes No 1144/Menkes/Per/VIII/2010 Organisasi dan tatakerja Kemenkes Kepmenkes No 21/Menkes/SK/I/2011 tentang Renstra Kemenkes

TUJUAN
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan mayarakat miskin yang optimal secara efektif dan efisien berdasarkan Standar Pelayanan Medik.

PENGELOLA JAMKESMAS
Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota adalah Tim yang mengelola Jamkesmas dan bertanggung jawab dalam mengelola kelancaran penyelenggaraan Jamkesmas di Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan menteri Kesehatan tentang Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas.

FASILITAS PEMBERI PELAYANAN


Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap, Bidan Praktik, Dokter Praktik, dan Klinik Bersalin); Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan adalah fasilitas kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan (Rumah Sakit, Balai Kesehatan); Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiyaan yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan Keluarga Berencana pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir bagi seluruh sasaran;

KEPERSERTAAN
Peserta Jamkesmas meliputi :  Masyarakat miskin tidak mampu yang ditetapkan dengan SK bupati/walikota  Gelandangan,pengemis,anak dan orang terlantar, masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas  Peserta program keluarga harapan  Masyarakat miskin berdasarkan keputusan menteri kesehatan no 2285/Menkes/SK/XII/2009  Ibu hamil dan anak sampai umur 28 hari  Penderita thalasemia mayor

Pedoman pelaksanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin tahun 2011 Berpedoman kepada MANLAK JAMKESMAS berdasarkan Permenkes No 903/MENKES/PER/V/2011

PELAYANAN
1. Rawat Jalan (RJTP dan RJTL), Rawat Inap (RITP dan RJTL) dan Gawat Darurat kelas 3 2. Pelayanan Kesehatan yang Bersifat komprehensif bersadarkan kebutuhan medik sesuai dengan SPM 3. Pelayanan kesehatan menerapkan pelayanan terstruktur dan berjenjang secara rujukan

Sumber Dana
DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan kementerian Kesehatan, yaitu pada Kegiatan :
a. Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin; a. Pelayanan kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin.

Pelaksanaan Jamkesmas Rujukan


Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi masyarakat miskin diberikan Fasilitas Pelayanan Tingkat Lanjutan; Dana ditransfer langsung dari Kas negara ke Rekening Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan; Termasuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin termasuk Pelayanan Jaminan Persalinan berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan;

Pelaksanaan Jamkesmas Dasar


Dalam rangka pencairan dana kegiatan pelayanan Kesehatan Tingkat Dasar bagi Masyarakat Miskin. Kepala Dinas Kesehatan menetapkan Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota untuk menyalurkan dana kepada fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama pada Kabupaten/Kota; Dana Jamkesmas ditrasfer langsung dari Kas Negara ke Rekening Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota; Termasuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin untuk pelayanan Jaminan Persalinan berdasarkan teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Tata Cara Pengajuan SPM Jamkesmas Rujukan


Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan SPM-LS ke KPPN Jakarta V dengan dilampiri :
1. SK Menteri Kesehatan tentang Penetapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan penerima dana Jamkesmas; 2. SPTJM; 3. Daftar Nominatif penerima dana Jamkesemas yang ditandatangani Kuasa PA yang memuat paling kurang nama fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan, besaran dana Jamkesmas, dan nomor rekening; 4. ADK SPM dan ADK rekening penerima dana Jamkesmas;

Tata Cara Pengajuan SPM Jamkesmas Tingkat Dasar


Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan SPM-LS ke KPPN Jakarta V dengan dilampiri :
1. SK Menteri Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan tentang Penetapan Tim Pengelola Jamkesnas Kabupaten/Kota yang akan menyalurkan dana Jamkesmas kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama pada kabupaten/Kota ; 2. SPTJM; 3. Daftar Nominatif Tim Pengelola Jamkesmas Kab./Kota yang ditandatangani Kuasa PA yang memuat paling kurang nama Tim Pengelola Jamkesmas Kab/Kota, besaran dana Jamkesmas, dan nomor rekening; 4. ADK SPM dan ADK rekening penerima dana Jamkesmas;

ALUR PENCAIRAN DANA JAMKESMAS TINGKAT PERTAMA DAN RUJUKAN

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KPPN JAKARTA V

FASILITAS YANKES TK LANJUTAN

RUMAH SAKIT DAN BALAI KESEHATAN

TIM PENGELOLA JAMKESMAS KABUPATEN/ KOTA

PUSKESMAS, PUSKESMAS RAWAT INAP, BIDAN/DOKTER PRAKTIK, DAN KLINIK

Pertanggungjawaban dan Pelaporan


Kuasa PA bertanggung jawab penuh atas penetapan dan perhitungan biaya serta penggunaan dana Jamkesmas; Kuasa PA wajib menyusun laporan pertanggungjawaban pencairan dana Jamkesmas sesuai peraturan perundangundangan.

Ketentuan lain-lain
1. Sisa dan pada rekening Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota yang tidak digunakan dan/atau tidak tersalurkan sampai dengan akhir tahun anggaran harus disetor ke Rekening Kas Negara. Pendapatan atas bunga dan jasa giro (423221) yang diperoleh atas pengelolaan dana Jamkesmas pada rekening Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota harus disetor ke Kas Negara; Dana Jamkesmas merupakan dana APBN bukan merupakan bagian dari dana transfer daerah ke Pemerintah Kabupaten/Kota; Penggunaan dana Jamkesmas tidak melalui Kas Daerah.

2.

3.

4.

INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator Input a. Tersedianya data kepesertaan yang sesuai dengan kebijakan; b. Tersedianya data jaringan FASKES; c. Tersedianya pedoman pelaksanaan (Manlak) dan petunjuk teknis (Juknis); d. Adanya penyelenggaraan Jamkesmas; e. Adanya Tim Pengelola Jamkesmas di tingkat Pusat/Provinsi /Kabupaten / Kota; f. Adanya Tim Koordinasi Jamkesmas di tingkat Pusat/Provinsi /Kabupaten/ Kota; g. Adanya tenaga Pelaksana Verifikasi di semua FASKES lanjutan; h. Tersedianya dana APBN untuk penyelenggaraan Jamkesmas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan; i. Tersedianya APBD untuk mendukung penyelenggaraan Jamkesmas; j. Dimanfaatkannya Sistem Informasi Manajemen Jamkesmas.

indikator proses : a. Terlaksananya kebijakan tentang data kepesertaan; b. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terkendali biaya dan mutu di semua FASKES; c. Terlaksananya penyaluran dana penyaluran sesuai kebutuhan FASKES; d. Terlaksananya INA-CBG s sebagai dasar pembayaran dan pertanggungjawaban dana Jamkesmas di seluruh FASKES lanjutan; e. Terlaksananya verifikasi pertanggungjawaban dana Jamkesmas; f. Terlaksananya penyampaian pertanggungjawaban dana dari FASKES Jamkesmas ke Tim Pengelola Jamkesmas Pusat; g. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Jamkesmas secara periodik dan berjenjang sesuai dengan system informasi Jamkesmas; h. Terlayaninya peserta Jamkesmas di seluruh FASKES

indikator Output : a. Terlayaninya seluruh peserta Jamkesmas; b. Seluruh FASKES lanjutan melaksanakan INA-CBGs sebagai upaya kendali biaya dan kendali mutu (KBKM); c. Tersedianya data dan informasi penyelenggaraan Jamkesmas; d. Terpenuhinya kecukupan dana dalam penyelenggaraan Jamkesmas; e. Jumlah FASKES lanjutan swasta sebagai pemberi pelayanan kesehatan Jamkesmas.

Ruang Lingkup Audit


a. Data kepesertaan, kepemilikan kartu Jamkesmas, pencatatan dan penanganan keluhan. b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan meliputi jumlah kunjungan peserta Jamkesmas ke FASKES tingkat pertama dan FASKES tingkat Lanjutan, jumlah kasus rujukan, pola penyakit rawat jalan dan rawat inap. c. Pelaksanaan penyaluran dana ke FASKES tingkat pertama dan FASKES tingkat Lanjutan, serta verifikasi pertanggungjawaban dana di FASKES. d. Pelaksanaan dan Penerapan INA-CBGs di FASKES tingkat lanjutan. e. Pelaksanaan verifikasi kepesertaan dan penerbitan SKP oleh PT. Askes (Persero) serta penerbitan SJP oleh Rumah Sakit. f. Pengelolaan Jamkesmas di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.

Prosedur Audit
a. Pertemuan dan koordinasi (Wawancara) b. Pengelolaan Pelaporan Program (pengolahan dan analisis) c. Kunjungan lapangan dan supervisi d. Penelitian langsung (survei/kajian)

You might also like