Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan apenertrasi bitumen keras atau lembek ( solid atau semi solid ) dengan memasukan jarum ukuran tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu. Peralatan a. Alat penetrasi yang dapat mengerakan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi dengan 0,1 mm.
b. Pemegang jarum seberat ( 47,5 + 0,005 ) gram yang dapat dilepas dengan
mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.
KELOMPOK 1
d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless stell mutu 440 C atau Hrc 54 60, ujung
jarum harus berbentuk kerucut terpancung. e. Cawan terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut : Penestrasi Dibawah 200 Diameter 55 mm Kedalaman 35 mm
KELOMPOK 1
75 mm
45 mm
f. Bak perendam ( water bath ) terdiri dari isi bejana dengan isi tidak kurang
dari 10 liter air dan dapat menehan suhu tertentu dengan ketelitian kurang lebih 0,10 C. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang lubang, terletak 50 mm diatas dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm dibawah permukaan air dalam bejana.
KELOMPOK 1
g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi. Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 300 ml dan tinggi yang cukup untuk meredam benda uji tanpa bergerak. h. Pengukur waktu untuk mengukur penetrasi dengan tangan diperlukan stop wact skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dari kesalahan tertinggi 0,1 per detik. i. Termometer. Benda uji
KELOMPOK 1
Panaskan contoh perlahan-lahan dan aduklah hingga sikup cair untuk dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak boleh melebihi 30 menit. Aduklah perlahan - lahan agar udara tidak masuk dalam contoh. Setelah contoh cair merata tuangkan kedalam contoh dan diamkan hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10 mm. Buatlah 2 buah benda uji ( duplo ). Tutuplah benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji yang besar.
KELOMPOK 1
Cara melakukan a. Letakan benda uji dalam tempat air kecil dan masukan tempat air tersebut kedalam bak peredam yang lebih berada pada suhu yang ditentukan . diamkan dalam bak tersebut selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji yang besar. b. Periksalah pemegang jarum agar dapat dipasang dengan baik, bersihkan jarum dengan toluene atau minyak tanah kemudian keringkan jarum tersebut dengan kain bersih dan pasangkanlah jarum pada pemegang jarum.
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
g. Putarlah arloji penetrometer dan bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk. Hasil pengamatan dibulatkan hingga 0,01 mm terdekat. h. Lepaskan i. jarum dari pemegang jarum siapkan alat penetrasi untuk pengerjaan berikutnya. Lakukan pekerjaan ( a ) sampai dengan ( g ) diatas tidak kurang dari 3 kali untuk benda uji yangsama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan dengan jarak satu sama lain dari tepi dinding lebih dari 1 cm.
KELOMPOK 1
Catatan . a. Termometer untuk bak peredam harus ditera. b. Bitumen dengan penetrasi kurang dari 150 dapat diuji dengan alat-alat dan cara pemeriksaan ini, sedangkan bitumen dengan penetrasi antar 350 sampai 500 perlu dilakukan dengan alat-alat lain.
c. Apabila pembacaan stopwacth lebih dari ( 5 + 0,1 ) detik , hasil tersebut tidak
berlaku ( diabaikan ). Pelaporan
KELOMPOK 1
Laporkan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat sekurangkurangnya dari tiga pembacaan dengan ketentuan bahwa hasil - hasil pembacaan tidak melampaui ketentuan dibawah ini : Hasil penetrasi Toleransi Data pelaporan 0 - 49 2 50 - 149 4 150 - 200 6 200 8
KELOMPOK 1
Pembukaan contoh
C Suhu
suhu ruang Mulai jam Selesai jam Direndam pada 13.35 15.30
Standar Ruang 25 0C
Suhu waterbart
KELOMPOK 1
Temperatur
0
25
pemeriksaan
suhu 25 0C Mulai jam Selesai jam Penetrasi suhu 25 0C pada 15.40 16.20 15.30 15.45 Pembacaan suhu penetrometer Temperatur
0
Pemeriksaan
25
KELOMPOK 1
Hasil Penestrasi pada suhu 250C, 100 gram, 5 detik Pengamatan Pengamatan ke -1 Pengamatan ke -2 Pengamatan ke -3 Cawan Besar 47 43 44 Cawan Kecil 50 48 50
KELOMPOK 1
47
Pengamatan ke -4 Pengamatan ke -5
46 50
44
KELOMPOK 1
49
Rata-Rata
44.8
8.
penetrasi 44.8 berarti benda uji ( aspal ) tersebut termasuk jenis aspal penetrasi ( 0 49 ) dengan toleransi 2,0. Berarti angka ini menentukan suatu bitumen
KELOMPOK 1
akan semakin lembek dan sebaliknya apabila angka penetrasi semakin besar maka bitumen semakin keras.
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
MODUL (2) PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER 2.1.Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan berat jenis bitumen dan ter dengan Piknometer . berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
KELOMPOK 1
2.2.Peralatan Termometer Bak peredam yang dilengkapi pengatur suhu dagan ketelitian ( 25 + 0,1 ) 0C Piknometer Air suling sebanyak 100 cm3 Bejana gelas 2.1.Benda uji
KELOMPOK 1
Panaskan contoh bitumen keras sejumlah 50 gram, sampai menjadi cair dan aduklah untuk mencegah pemanasan setempat . Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu 56 0C diatas titik lembek. Tuangkan contoh tersebut kedalam piknometer yang telah kering hingga terisi bagian. 2.1.Cara melakukan
KELOMPOK 1
Isilah bejana dengan air suling sehingga terendam diperkirakan bagian atas piknometer yang bak perendam sehingga terendam sekurangkurangnya 100 mm. Aturlah perendam pada suhu 25 0C. Bersihkan, keringkan dan timbanglah Piknometer dengan ketelitian 1 mg ( A ). Angkatlah bejana dari bak perendam dan isilah Piknometer dengan air suling kemudian tutuplah Piknometer dengan air suling kemudian tutuplah Piknometer tanpa di tekan.
KELOMPOK 1
Letakan Piknometer kedalam bejana dan tekanlah penutup hingga rapat , kembalikan bejana tersebut didalam bak peredam selama kurang lebih 30 menit, kemudian angkatlah Piknometer dan keringkan dengan lap . timbanglah dengan ketelitian 1 mg ( B ). Tuangkan benda uji tersebut kedalam Piknometer yang telah kering hingga terisi bagian. Biarkan Piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa ditekan, diamkan agar gelembung - gelembung udara keluar.
KELOMPOK 1
Angkatlah bejana dari bak perendam dan letakan Piknometer didalamnya dan kemudian tekanlah penutup hingga rapat. Masukkan dan diamkan bejana kedalam bak peredam selama kurang lebih 30 menit . angkat, keringkan dan timbanglah Piknometer ( D ). 2.1.Catatan Menghitung berat jenis dengan rumus :
( C -A ) B = J ( B -A ) - ( D - C )
KELOMPOK 1
A = Berat piknometer ( dengan penutup ) (gram) B = Berat piknometer + air (gram) C = Berat piknometer + aspal (gram) D = Berat piknometer + air + aspal (gram) Tinggi kenaikan muka air pada Piknometer adalah 3,60 cm. 2.2.Pelaporan Uraian Hasil Pemeriksaan
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
BJ = Berat Jenis Bitumen/Isi Betumen = (664 164) / (796 - 301) = 1,008 gr/cc 2.3.Kesimpulan
KELOMPOK 1
Jadi, dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa berat jenis bitumen keras dan ter, pada percobaan tersebut menghasilkan berat jenis bitumen sebesar 1,008 gr/cc.
KELOMPOK 1
MODUL 3 ANALISA SARINGAN AGEGAT HALUS DAN KASAR 3.1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir
KELOMPOK 1
3.2.
Peralatan
a. Timbangan neraca dengan ketelitian 0, 2 % dari berat benda uji. b. Satu set saringan : - 75,0 mm ( 3 ) - 63,0 mm ( 2 ) - 50,0 mm ( 2 ) - 37,5 mm ( 1,5 ) - 25 mm ( 1,60 ) - 12,5 mm ( ) - 10 mm ( 3/8 ) - 20 mm ( ) - No. 4 - No.6 - No.16 - No.30 - No.50 - No.100 - No.200
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
ukuran maksimum No.6 : berat minimum 100 gram a. Agregat Kasar ukuran maksimum No.3,5 : berat minimum 35 gram ukuran maksimum No.3 ukuran maksimum No.2 ukuran maksimum No.1 : berat minimum 30 gram : berat minimum 20 gram : berat minimum 10 gram ukuran maksimum No.25 : berat minimum 25 gram ukuran maksimum No.1,5 : berat minimum 15 gram
KELOMPOK 1
ukuran maksimum No.3/4 : berat minimum 5 gram ukuran maksimum No.3/8 : berat minimum 1 gram Jika agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No.4 selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah yang tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan PB 0208 - 76 kecuali apabila butiran yang melalui saringan No.200 tidak perlu jumlahnya dan syarat - syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
KELOMPOK 1
3.2.
Cara melakukan Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai berat tetap. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan menggunakan mesin pengguncang selama 15 menit.
3.2.
Pelaporan
KELOMPOK 1
Jumlah persentase melalui masing - masing saringan atau jumlah persentase diatas masing - masing saringan dalam bilangan bulat. Grafik komulatif 3.2. Analisa saringan agregat kasar, sedang dan halus Tabel Berat Agregat Kasar untuk yang lolos saringan (1 Kg) No 1 Lolos Ukuran Saringan 2 Berat Cawan (gram) Berat Agregat (gram) Berat Total (gram) -
KELOMPOK 1
2 3 4 5 6 7
Tabel Berat Agregat Halus untuk yang lolos saringan (1 Kg) No Lolos Ukuran Berat Cawan Berat Agregat Berat Total
KELOMPOK 1
(gram)
1 2 3 4 5
KELOMPOK 1
Ni la i T e n g a h
No Sarin gan
Jumlah Persen Tertahan ( % ) Lewat ( % ) Kasar 0 0 96,72 2,86 Halus 0 0 0 0 Kasar 100 100 3,28 0,42 Halu s 100 100 100 100 100 100 80100 70-80 100 100 90 75
0,3
62,7 4
60 70
65
0,15 0
22.8 4 0,14
20 30 0-4
25 2
Agregat halus (5 Kg) Agregat halus 1 Kg diatas dicampurkan dengan agregat halus 4 Kg dan di saring dengan saringan No. 4 dan saringan No.16. Diperoleh data :
KELOMPOK 1
Berat agregat halus yang tertahan di saringan No. 4 adalah 320,05 gram Berat agregat halus yang tertahan di saringan No. 16 adalah 2568 gram b. Agregat Kasar (5 KG) Agregat kasar 1 Kg diatas dicampurkan dengan agregat kasar 4 Kg dan di saring dengan saringan No. 4 dan saringan No.16. Diperoleh data :
KELOMPOK 1
Berat agregat kasar yang tertahan di saringan No. 4 adalah 259,10 gram Berat agregat kasar yang tertahan di saringan No. 16 adalah 193,8 gram Hasil saringan yang tertahan pada saringan No. 4 sebelum dioven beratnya 2381,90 gram dan. Lalu dicuci dan direndam beratnya menjadi 2780,00 gram selama 24 jam lalu setelah di oven pada suhu 1100 C menjadi 2660,80 gram.
KELOMPOK 1
Presentaseberat =
Presentaseberat =
Presentaseberat =
Presentaseberat =
KELOMPOK 1
Presentase berat agregat halus = 92,37 % 3.2. Kesimpulan Dari hasil persentase agregat lolos saringan didapat gradasi kombinasi agregat yang sesuai dengan benda uji.
: 88,55 % : 92,37 %
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
4.1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ) , berat jenis semu ( apparent ) dari agregat kasar.
a. Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
KELOMPOK 1
b. Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat kering permukaaan jenuh dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara berat
jenis agregat kering dengan berat air suling yang isinya sama dengan isinya agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. d. Penyerapan adalah presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.
KELOMPOK 1
4.2. Peralatan a. Tempat air ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm ( No.6 atau No.8 dengan kapasitas kurang lebih 5 kg. b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk sesuai untuk pemeriksaan . tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap. c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % pori berat contoh yang ditimbang dengan alat penggatung keranjang.
KELOMPOK 1
d. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110
+ 5 ) 0C. e. Alat pemisah contoh f. Saringan No.4 4.3. Cara Melakukan a. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-nahan lain yang melekat pada permukaan.
KELOMPOK 1
b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 0C sampai berat tetap.
c. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama satu sampai tiga jam, kemudian timbangan dengan ketelitian 0,3 gram ( BK ). d. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 jam. e. Keluarkan benda uji dari air, keringkan dengan kain penyerap sampai selaput air pada permukaan hilang ( SSD ), untuk butiran yang lebih besar pengeringan harus satu persatu. f. Timbangan benda uji kering permukaan jenuh ( Bj )
KELOMPOK 1
g. Timbang
benda
uji
dalam
keranjang,
goyangkan
batunya
untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya didalam air ( Ba ). Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standar ( 25 0C ). 4.4. Catatan Jika penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven.
KELOMPOK 1
berat dan
ringan. Bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yangtidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulang diperlukan untuk mendapatkan rata - rata yang baik. 6. Pelaporan Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma.
KELOMPOK 1
7. Data percobaan dan perhitungan Uraian Berat benda uji oven ( Bk ) Berat benda uji permukaan jenuh ( Bj ) Berat benda uji didalam air( Ba ) A (gram) 4570 4765 3225 Rata- rata (gram) 4980 4986 3080
KELOMPOK 1
4.8. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada agregat kasar maka diperoleh nilai :
1. Berat jenis ( bulk ) 2. Berat jenis permukaan kering 3. Berat jenis semu ( apparent )
KELOMPOK 1
= 4,27% = 3,17 %
KELOMPOK 1
MODUL 5 PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYEPAN AGREGAT HALUS 5.1. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ), berat jenis semu ( apparent ) dan penyerapan dari agregat halus.
KELOMPOK 1
a. Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. b. Berat jenis jering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat kering permukaan jenuh dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
KELOMPOK 1
c. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara berat
agregat kering dengan berat air suling yang isinya sama dengan isinya agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. d. Penyerapan adalah presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering. 1.1. Peralatan
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
C.
KELOMPOK 1
1.1.
Benda uji Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No.4, diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kira-kira 100 gram. 1.2. Cara Melakukan
a. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu ( 110 + 5 )0C, sampai berat tetap.
Berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama tiga kali proses
KELOMPOK 1
penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari 0,1 % . di dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama ( 24 + 4 ) jam. b. Buang air perendam hati-hati,jangan ada butiran yang hilang, tebarkan agregat diatas talang keringkan diudara panas dengan cara membalik balikan benda uji. Lakukan pengerigan sampai terjadi kering permukaan jenuh.
KELOMPOK 1
c. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji dalam kerucut terpancung , padatkan dengan batang penumbuk selama 25 kali, angkat kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan jenuh tercapai apabila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak. d. Segera selesai tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukan 500 ggram benda uji kedalam piknometer. Masukan air suling sampai mencapai 90 % isi piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat
KELOMPOK 1
digunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap, dapat dilakukan dengan memanaskan piknometer.
e. Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk perhitungan kepada
suhu standar 25 0C. f. Tambahkan air sampai tanda batas. g. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram ( Bt ).
KELOMPOK 1
i.
Setelah benda uji dingin kemidian timbanglah ( Bk ) penyesuaian dengan suhu standar 25 0C ( B ).
j. Tentukan berat piknometer berisi air penuh air penuh dan ukur suhu sir guna
KELOMPOK 1
Pelaporan Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang
Data percobaan dan perhitungan Tabel hasil pemeriksaan berat jenis agregat halus A (gram) Rata-rata
KELOMPOK 1
500
500
Berat benda uji kering permukaan ( SSD ) 500 Berat benda uji kering oven(Bk) Berat piknometer diisi air ( 250C ) (B) Berat piknometer + benda uji ( SSD ) + air ( 250C ) (Bt)
KELOMPOK 1
1.3.
Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan pada agregat harus maka diperoleh nilai = 1,99 = 2,04 = 3,71 = 2,33 % = 2,83
1. Berat jenis 2. Berat jenis kering permukaan jenuh 3. Berat jenis semu ( apparent ) 4. Penyerapan 5. Berat jenis efektif
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
6.1
Maksud Pemeriksaan ini dimaskudkan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar atau campuran. berat isi adalah perbandingan berat dan isi agregat.
6.2
Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % berat contoh. b. Talam berkapasitas cukup besar mengeringkan contoh agregat.
KELOMPOK 1
isi
5,08
2,54
12,7
6.3
Benda Uji
KELOMPOK 1
Masukan contoh agregat kedalam talam sekurang- kuragnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan daftar No.1 , keringkan dalam oven dengan suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai tercapai berat tetap dan gunakan benda uji. 6.4. Cara Melakukan 1. Berat Isi Lepas a. Timbangan dan catat beratnya ( W1 ).
KELOMPOK 1
b. Masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir, dari ketinggian maksimum 5 cm diatas wadah dengan menggunakan sekop atau sendok sampai penuh. c. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. d. Timbangan dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2 ). e. Timbanglah berat benda uji ( W3 = W2 W1 ). 1. Berat isi padat agregat ukuran butiran maksimum 38,1 mm ( 1 dengan cara penusukan.
KELOMPOK 1
a. Timbangan dan catatlah berat wadah ( W1 ). b. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis sama tebal, setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan uang merata. Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan paling bawah tiap - tiap lapisan. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. c. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji ( W2 ). d. Hitung benda uji ( W3 = W2 - W1 ).
KELOMPOK 1
1. Berat isi padat agregat ukuran butiran antara 38,1 mm ( 1 ) sampai 101,6 mm ( 4 ) dengan cara penggoyangan. a. Timbang dan catatlah berat wadah ( W1 ) b. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal c. Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah : Letakan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar angkatlah salah satu sisinya kira-kira setinggi 5 cm kemudian lepaskan.
KELOMPOK 1
Ulangi hal ini pada sisi yang berlawanan . padatkan setiap lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi. a. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. b. Timbanglah dan catatlah berat wadah beserta benda uji ( W2 ). c. Hitunglah berat benda uji ( W3 = W2 W1 ). 6.5 Catatan Wadah sebelum dipakai harus dikalibrasikan dengan cara :
KELOMPOK 1
a. Isilah wadah dengan air sampai penuh dengan suhu kamar, sehingga pada waktu ditutup denganpelat kaca tidak terlihat gelombang udara. b. Timbang dan catatlah berat air. c. Hitunglah berat air. Berat air sama dengan isi wadah. 6.6 Pelaporan Laporan berat isi agregat dengan satuan dalam kg/dm3
KELOMPOK 1
6.7
Data percobaan dan perhitungan Agregat Halus Berat isi dengan cara Berat wadah ( W1 )kg Berat wadah + benda uji ( W2 ) kg Berat benda uji ( W3 ) kg Volume wadah ( V) = ( x x d2 ) (t) dm3 Biasa ( lepas ) 5,28 10,28 5,00 7,85 Tusuk ( padat ) 5,28 10,29 5,01 7,85 Goyang 5,28 10,29 5,01 7,85
KELOMPOK 1
0,638
0,638
Berat isi ( W3 / V ) ( kg / dm3) Agregat kasar Berat isi dengan cara Berat wadah ( W1 )kg Berat wadah + benda uji ( W2 ) kg Berat benda uji ( W3 ) kg Volume wadah ( V) = ( x x d2 )
0,637
KELOMPOK 1
0,637
0,640
0,640
Berdasarkan dari hasil penimbangan dengan satu kali observasi maka didapat berat isi: 1. Agregat kasar dengan cara lepas = 0,637 Kg
KELOMPOK 1
dengan cara tusuk = 0,640 Kg dengan cara goyang 1. Agregat halus dengan cara lepas = 0,637 Kg dengan cara tusuk = 0,638 Kg dengan cara goyang = 0,638 Kg = 0,640 Kg
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan No.12 terhadap berat semula dalam persen. 7.2. Peralatan a. Mesin Los Angeles Mesin terisi silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm ( 26 ) panjang dalam 50 cm ( 20 ). Silinder bertumpu pada dua polos pendek yang tak menerus berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan
KELOMPOK 1
dalam silinder tidak tergantung. Dibagian dalam silinder terdapat bila baja melintang penuh setinggi 8,9 cm ( 3,56) . b. Saringan No.12 saringan saringan lainya seperti tercantum daftar dalam daftar No.1. c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram d. Bola-bola bola dengan diameter rata-rata 4,68 cm ( 17/18 ) dan berat masing-masing antara 390 gram sampai 445 gram.
KELOMPOK 1
e.
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu antara memanasi sampai ( 100+5) 0C .
7.3. Benda Uji Berat dan gradasi benda uji sesuai dengan daftar No.1. Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada suhu ( 110 + 5 ) 0C.
KELOMPOK 1
Daftar No. 1
KELOMPOK 1
5000 5000
5000 5000
KELOMPOK 1
10 6,3 6,3 No.4 No.4 No.6 No.6 No.16 Jumlah bola Berat bola ( gram )
1250
12 5000 + 25
11 4584 + 25
8 3330 + 20
12 5000 + 25
12 5000 + 25
12 5000 + 25
KELOMPOK 1
7.4
Cara Melakukan
a. Benda uji dan bola baja dimasukan kedalam mesin los angeles b. Putar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm, 500 putaran untuk gradasi A,B,C, dan D. Untuk 1000 putaran untuk gradasi E,F,G.
c.
Setelah selesai putaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan saringan No.12. Butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih, selanjutnya dikerigkan dalam oven pada suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai berat tetap.
KELOMPOK 1
Keausan =
a b a
x100%
7.5 Perhitungan dimana : a = Berat benda uji semula ( 5000 gram ) b = Berat benda uji tertahan saringan No.12 ( 3230 gram) Pemeriksaan keausan agregat lengan Mesin Los Angeles :
Standars :
KELOMPOK 1
5,000 kg
KELOMPOK 1
3,230kg
Berat tertahan saringan No.12 sesudah percobaan ( b ) (a)(b) Keausan = a b x 100% a Keausan rata-rata 7.6 Kesimpulan 1,77 kg 35,4 % 35,4 %
KELOMPOK 1
Berdasarkan hasil percobaan, pemeriksaan keausan agregat dengan menggunakan alat mesin Los Ageles didapat keausan rata-rata = 35,4 %
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
2.1.Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan umtuk menentukan ketahanan ( stabilitas ) terhadap keleahan plastis ( flow ) dari campuran aspal . Ketahanan ( stabilitas ) ialah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kg atau pond.
KELOMPOK 1
Kelebihan plastis ialah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu beban sampai btas runtuk sampa batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01. 2.2.Peralatan a. 3 buah cetakan benda uji gang berdiamer 10 cm ( 4 ) dan tinggi 7,5 cm ( 3) lengkap dengan pelat alas dan leher sambung.
KELOMPOK 1
b. Alat pengeluaran benda uji. Untuk benda uji yang sudah dipadatkan dari dalam cetakan benda uji dipakai sebuah ejektor. c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk penumbuk silinder dengan berat 4,536 kg ( 10 pond ), tinggi jatuh bebas 45,7 cm ( 18 ). d. Landasan pemadat terdiri dari belok kayu ( jati atau sejenisnya ) berukuran kira-kira 20 x 20 x 45 cm ( 8 x 8 x 8 ) yang dilapis dengan pelat beja berukuran 30 x 30 x 3,5 cm ( 12 x 12 x 1 ) dan dikaitkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku.
KELOMPOK 1
Kepala penekan berbentuk lengkung ( breaking head ) 12,5 kg ( 25 pound ) dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0023 cm ( 0,001 )
Arloji
kelehan
dengan
ketelitian
0,25
mm
0,01
dengan
perlengkapannya.
KELOMPOK 1
a.
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu suhu untuk memanasi sampai ( 2000 + 3 ) 0C. Bak peredam ( water bath ) dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 20
0
b.
C.
c. Perlengkapan lain : 1. Panci panci untuk memanaskan agregat , aspal dan campuran aspal
2.
Pengukur suhu dari logam ( metal thermometer ) berkapasitas 2500C dengan ketelitian0,5 atau 1 dari kapasitas
KELOMPOK 1
3. Timbangan yang dilengkapi penggantung benda uji berkapasitas 2 kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 3 kg dengan keteltian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 gram. 4. Kompor. 5. Sarung asbes dan karet. 6. Sendok pengaduk dan perlengkapan lain.
KELOMPOK 1
2.1.Benda Uji a. Persiapan Benda Uji Keringakan agregat, sampai beratnya tetap pada suhu ( 105 + 5 ) 0C. Pisah pisahkan agregat dengan cara penyaringan kering kedalam faksi-fraksi yang dikehendaki atau seperti berikut ini : 1 samapi , samapi 3/8
KELOMPOK 1
sampai No.4 ( 5,00 mm ) No. 4 ( 5,00 mm ) sampai No. 6 ( 3,33 mm ) Lewat No. 5 ( 3,35 mm ) a. Penentuan suhu campuran dan pemadatan Suhu campuran dan pemadatan harus ditentukan sehingga bahan pengikat yang dipakai menghasilkan viscositas seperti daftar No.1 Daftar No.1 Viscositas penentu suhu
KELOMPOK 1
Pemadatan Kinemati Saybolt k C.5t 280 + 30 280 + 30 Engker furol Det.5.f 140 + 15 140 15 + 40 + 5
KELOMPOK 1
b.
Persiapan campuran. Untuk setiap benda uji diperlukan agregat sebanyak + 1200 gram, sehingga mengahsailkan tinggi benda uji yang kira-kira 6,25 cm + 0,125 cm ( 2,5 + 0,5 ) . pansakan panci pencampur beserta agregat kirakira 280C diatas suhu pencampur untuk aspal panas dan ter dan aduk sampai merata, untuk aspal dingin pemanasan sampai 140C suhu pencampuran. Sementara itu panaskan aspal sampai suhu pencampuran tuangkan aspal
KELOMPOK 1
sebanyak yang dinutuhkan kedalam agregat yang telah dipanaskan tersebut. Kemudian aduklah dengan cepat pada suhu, suhu, sesuai 3.b. sampai agergat terlapis merata. c. Pemadatan benda uji Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai suhu antara 93,3 dan 148,90C. letakan selembar kertas saring atau kertas pengisap yang sudah digunting . Untuk uji aspal dingin masukan benda uji kedalam oven selama minimum 2 jam dengan
KELOMPOK 1
suhu tetap ( menurut ukuran cetakan kedalam dasar cetakan, kemudian masukanlah seluruh campuran kedalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-keras dengan spatula yang dipanaskan atau aduklah dengan sendok semen 15 kali keliling pinggirnya dan10 kali dibagian dalamnya. Lepaskan lebarnya, dan ratakanlah permukaan campuran dengan mempergunakan sendok semen menjadi bentuk yang cembung. Waktu akan dipadatkan suhu campuran dalam batas-batas suhu pemadatan seperti yang disebut 3.b.
KELOMPOK 1
Letakan cetakan diatas landasan pemadat , dalam pemegang cetakan. Lakukan pemadatan dengan alat penumbuk sebanyak 75,50 atau 35 sesuai dengan pemadatanm, tahanlah agar sumbu palu pemadat selalu tegak lurus pada alas cetakan. Lepaskan keping alas lehernya balikan alat cetakan berisi benda uji dan pasanglah kembali perlengkapanya. Terhadap permukaan benda uji yang sudah dibalik ini tumbuklah dengan jumlah tumbukan yang sama. Sesudah pemadatan, lepaskan keping alas dan pasanglah alat pengeluar benda uji pada permukaan ujung ini . dengan hati-hati
KELOMPOK 1
keluarkan dan letakan benda uji diatas permukaan yang rata dan halus, bilarkan selama kira - kira 24 jam suhu ruang. 2.1.Cara Melakukan a. Bersihkan benda uji dari kotoran-kotoran yang menempel. b. Berilah tanda pengenal pada masing-masing benda uji. c. Ukur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm. d. Timbang benda uji.
KELOMPOK 1
e. Rendam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruang. f. Timbang dalam air untuk mendapatkan isi. g. Timbang benda uji dalam kondisi kering permukaan jenuh.
h.
Rendamlah benda uji aspal panas atau benda uji ter bak peredam selama 30 sampai 40 menit atau dipanaskan dedalam oven selama 2 jam dalam suhu tetap ( 60 + 1 )0C, untuk enda uji aspal panas dan ( 38 + 1 )0C, untuk benda uji ter. Untuk benda uji ter. Untuk benda uji aspla dingin dimasukan benda uji sedalam oven selama minimum 2 jam dengan suhu tetap ( 25 + 1 )0C .
KELOMPOK 1
sebelum melakukan pengujian bersihkan batang penuntun ( guide rod ) dan permukaan sehingga kepala penekan ( test head ). Lumasi batang penuntun sehingga kepala penekan yang diatas dapat meluncur bebas apabila dikehendaki.kepala penekan direndam bersama sama benda uji pada suhu antara 21- 380C. keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven atau pemanas udara diletakan kedalam segmen bawah kepala penekan. Pasang segmen atas diatas benda uji dan letakan keseluruhannya dalam mesin penguji . pasang arloji kelelehan ( flow meter ) pada kedudukannya diatas
KELOMPOK 1
satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum sementara segmen atas kepala penekan pembenahan berlangsung.
i.
selubung tangaki arloji ( sleeve ) dipegang teguh terhadap ( breaking head ). Tekan selubung tangaki
arloji kelelehan tersebut pada segmen atas dari kepala penekan selama Sebelum pembenahan diberikan ,kepala penekan beserta benda uji dinaikan hingga menyentuh ais cincin penguji.atur kedudukan jarum arloji pada angka nol. Berikan pembebanan kepada benda uji dengan kecepatan tetap sebesar
KELOMPOK 1
50
mm
per
menit
sampai
pembebanan
maksimum
tercapai
atau
pembebanan menurun seperti yang dicapai.lepaskan selubung tangkai arloji kelelehan (sleeve) pada saat pembebanan mencapai maksimum dan catat nilai kelelehan yang ditunjuk oleh jarum arloji kelelehan.waktu yang diperlukan dan saat diangkatnya benda uji dari rendaman air tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik. sampai
KELOMPOK 1
2.1.Data dan perhitungan Tabel data Tinggi dan Diameter benda uji
KELOMPOK 1
Diameter rata-rata ( cm )
Volume ( cm 3 )
Tinggi ( cm )
Tinggi ratarata cm ) (
Diameter ( cm )
10 10 10 10 10 510,509 510,509
KELOMPOK 1
64
6,5 6,0
6,25
10 10
10
490,874
KELOMPOK 1
75
6,5 6,4
6,45
10 10
10
506,582
KELOMPOK 1
84
6,5 6,5
6,25
10 10
10
490,874
KELOMPOK 1
6,0
10
Berat benda uji Kadar aspal (%) 4 5 6 7 Berat kering ( gram ) 1006,80 1024,00 1000,20 1002,50 Berat kondisi jenuh ( SSD ) ( gr ) 1044,20 1030,30 1043,10 1050,20 Berat dalam air ( gr ) 602,40 508,30 501,80 630,72 Berat isi 441,80 522,00 541,30 419,48
KELOMPOK 1
640,10
398,50
1004,60
1038,60
KELOMPOK 1
X=
1006,8 96%
= 1048,75 gram
KELOMPOK 1
X=
1024 95%
= 1077,895 gram
Berat aspal = 1077,895 1024 = 53,895 gram 3. Berat benda uji dengan kadar aspal 6 %
KELOMPOK 1
X=
1000,2 94%
= 1064,043 gram
Berat aspal = 1064,043 1000 = 63,843 gram 4. Berat benda uji dengan kadar aspal 7 %
X=
1002,5 93%
= 1077,957 gram
KELOMPOK 1
X=
1004,6 92%
= 1091,957 gram
KELOMPOK 1
Berat aspal = 1091,957 1004,6 = 87,357 gram Perhitungan percobaan marsall Contoh perhitungan benda uji 1 dengan kadar aspal 4 % A = Persentase aspal terhadap batuan =
4 x100% = 4,17% 96
KELOMPOK 1
4 x100 % = 4% 100
B C D E
= Persentase aspal terhadap campuran = Berat isi = 1006,80 gr = Berat kondisi jenuh ( SSD ) = 1044,20 gr = Berat dalam air = 602,4 gr
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1