You are on page 1of 9

GEOLOGI DASAR

A. PENGERTIAN
Geologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi, atau lebih jelas lagi geologi adalah ilmu pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk bumi. Selain itu, Geologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan bumi serta makhluk yang pernah hidup di dalam dan di luar bumi (Katili, 1963). Geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alamiah yang membuat perkembangannya sampai keadaan yang sekarang ini (Marbun, 1982). Cabang Geologi: 1. Kristalografi, Mineralogi, Petrologi dan Geokimia 2. Geologi Struktur dan Geofisika 3. Stratigrafi dan Geologi sejarah 4. Paleontologi 5. Geomorfologi

B. SUSUNAN BUMI
1. Hipotesis Kant-Laplace mengatakan bahwa bumi ini selama bermilyar tahun lalu, dilepaskan dari matahari dalam bentuk bola gas yang berpijar yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan. Bagian dalam bumi masih merupakan zat cair pijar (Katili, 1963) 2. Suess dan Wiechert mengadakan pembagian bumi, yaitu : a) Kerak bumi dengan tebal 30-70 km terdiri dari batuan basa dan batuan masam. Berat jenis lapisan ini kira-kira 2,7. b) Selubung bumi atau sisik silikat dengan tebal kira-kira 1200 km. Berat jenis 3,4-4. Kerak bumi dan selimut bumi keduanya merupakan litosfera c) Lapisan antara atau chalkosfera yang merupakan sisik oksida dan sulfida dengan tebal 1700 km dan berat jenis 6,4. d) Inti besi-nikel atau baysfera mempunyai jari-jari 3500 km dengan berat jenis 9,6.

Geologi Dasar

C. MINERAL BUMI
Bumi kita terdiri dari materi padat yang disebut batuan, sedangkan batuan sendiri tersusun dari mineral-mineral. Mineral terdiri dari atom berbagai unsur, atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron, dikelilingi oleh elektron-elektron. Adapun cabang Geologi yang mempelajari lebih lanjut tentang mineral penyusun batuan lebih dikenal dengan Mineralogi dan ilmu pengetahuan yang juga merupakan cabang dari Geologi dimana mempelajari tentang batuan penyusun bumi lebih dikenal dengan Petrologi. Menurut ilmu Mineralogi, mineral adalah bahan alamiah yang bersifat anorganik dan berbentuk kristal, tersusun dari satu unsur atau persenyawaan beberapa unsur dengan bentuk dan komposisi kimia tetap. Menurut James Gilluly dalam bukunya Principles of Geology, mineral terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: 1. Mineral Karbonat, Sulfat, Chlorida, dan Oksida Termasuk di dalamnya antara lain : Kalsit, Dolomit, Gipsum, Halit, kwarsa, Magnetit, Hematit, Limonit, dsb. 2. Mineral Silikat (mineral yang terbanyak menyusun batuan 92%) Termasuk di dalamnya antara lain : Feldspar, Muskovit, Bioti, Piroksen, Amphibol, Olivin, Garnet, Staurolit, dsb. 3. Mineral bahan galian penting (karena memiliki nilai ekonomi tinggi) Termasuk di dalamnya antara lain : Mineral Galena (menghasilkan timah hitam), Sphalerit (menghasilkan seng), Pyrit (menghasilkan besi), Kalkopirit dan Kalkosit (menghasilkan tembaga), Kasiterit (menghasilkan timah), Uraninit (menghasilkan uranium), dsb.

D. BATUAN
Batuan adalah benda alamiah penyusun bumi yang merupakan campuran dari beberapa mineral secara fisik satu sama lain. Berdasarkan teksturnya, batuan dibedakan menjadi : 1. Batuan Tekstur Paneritik (Granular) Adalah batuan bertekstur kristal-kristal mineral berukuran besar (> 0,5 mm), dapat diamati dengan mata biasa, dan teksturnya mirip dengan tekstur batu granit sehingga sering disebut sebagai batuan Tekstur Granitis. Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi : a. Kasar, ukurannya > 5 mm b. Sedang, ukurannya 1 5 mm c. Halus, ukurannya 0,5 1 mm 2. Batuan Tekstur Apanitik (Felsitik) Adalah batuan bertekstur kristal-kristal mineral berukuran halus sehingga sulit diamati oleh mata biasa dan hanya bisa diamati melalui mikroskop. 3. Batuan Glassy (Hyalin) Adalah batuan mineral yang tidak mengkristal akan tetapi berupa materi amorf atau berubah menjadi semacam pasir. Geologi Dasar 2

4. Batuan Porfirik (Phenocryst) Adalah batuan mineral berupa massa amorf dimana di dalamnya terdapat kristal-kristal besar atau berubah menjadi semacam batuan pasir. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat digolongkan menjadi tiga bagian utama, yaitu : batuan Beku, batuan Sedimen, dan batuan Metamorf. 1. BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK) Batuan beku terbentuk dari pengkristalan magma yang berasal dari dapur magma. Magma tersebut membeku dalam perjalanannya ke permukaan bumi. Batuan beku dibagi menjadi: a. Batuan plutonik (batuan beku dalam) Batuan yang membeku jauh di dalam perut bumi dan proses pembekuannya lambat sehingga mampu membentuk kristal-kristal besar serta bertekstur paneritik. Contoh : batu granit, kwarsa, diorit, dsb. b. Batuan intrusif (batuan beku Sela/korok, gang) Batuan yang membeku sebelum mencapai permukaan bumi, biasanya di antara pipa diatropisme/celah pipa kepundan magma. Contoh : batuan berbentuk pipih-kecil dan membeku dekat permukaan bumi (sill, dike) serta batuan berbentuk pejal-besar dan membeku lebih ke dalam permukaan bumi (lakolit, batholit). c. Batuan ekstrusif (batuan beku luar/vulkanik/lelehan) Batuan yang membeku setelah mencapai permukaan bumi yang sering disebut dengan Tephra/Efflata/Pyroklastik karena bahan materinya bersifat asam sehingga cepat membeku sedang lava terbentuk dari materi bersifat basa sehingga lambat membeku. Contoh : batu basalt, bom/batu-batu besar, kerikil, lapili, pasir, dan abu vulkanik. Berdasarkan warnanya, batuan beku dapat digolongkan menjadi : a. Batuan beku berwarna terang Terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah pecah, kaya mineral silikat, sehingga tergolong batuan bersifat asam. b. Batuan beku intermediate/peralihan Sifat-sifatnya merupakan gabungan antara batuan beku berwarna terang dan batuan beku berwarna gelap. c. Batuan beku berwarna gelap Terdiri dari mineral-mineral gelap dan berat, tidak mudah pecah, kaya mineral Ferromagnesium sehingga bersifat basa/mafic (magnesium dan ferric).

Geologi Dasar

SIFAT Asam Sedang

WARNA Terang Sedang

KLASIFIKASI BATUAN BEKU MINERAL Kuarsa, Feldspar, Ferro-magnesia tanpa Kuarsa, dominan Feldspar, Ferro-magnesia tanpa Kuarsa, Feldspar, Ferromagnesia

BATUAN BUTIR KASAR BUTIR HALUS GRANIT DIORIT RHYOLIT ANDESIT

Basa

Gelap

GABRO

BASALT

Liparit Batuan Ekstrusif Setengah Kristalin Rhyolit Porfirkwarsa PorfirGranit Struktur Porfir (Kristalin Penuh) Trachit Porfir (tanpa kwarsa)

Dasit

Andesit

BasaltFeldspar Pikrit

Porfirkwarsa PorfirDioritKwarsa DioritKwarsaKersanit AplitSpessartit

Porfirit

Diabas melafir Porfiritgabbro

PorfirSyenit

Batuan Intrusif

Aplit

SyenitMinette

PorfitDioritAplidiorit

Beerbachit

Pegmatit Struktur Granit (Kristalin penuh)

AplitVogesit

Odinit Gabbro Peridotit

Batuan Dalam

Granit

Syenit

DioritKwarsa

Diorit Norit Piroksenit

Geologi Dasar

2. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCKS) Batuan sedimen terbentuk dari materi hasil erosi yang mengendap. Jadi asalnya dari batuan yang telah ada, baik batuan beku, metamorf ataupun batuan sedimen lainnya, yang mengalami pelapukan, tererosi , terangkut dan kemudian diendapkan kembali di tempat lain. Berdasarkan tenaga pengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi: a. Batuan sedimen aquatis, yaitu batuan sedimen yang terbentuk/diendapkan oleh tenaga air. Contoh: flood plain, alluvial fan, delta, dsb. b. Batuan sedimen aeolis/aeris, yaitu batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh: tanah loss, sand dune, dsb. c. Batuan sedimen Glassial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contoh: morena, drumlin, dsb. Berdasarkan proses pembentukan, batuan sedimen dibagi menjadi: a. Batuan sedimen klastik/mekanik, yaitu batuan yang terangkut dalam bentuk padat atau tidak larut (klastik = lepas-lepas) kemudian diendapkan di tempat lain sambil mengalami sementasi. Contoh: batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi, dsb. b. Batuan sedimen kimiawi, yaitu batuan yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimiawi di tempat lain, butirannya sulit digolongkan karena sangat kompleks. Contoh: Batu tetes (Stalagtit - di atas gua dan stalagmit - di bawah gua), batu limestone (dari kalsit), batu gipsum (dari mineral sulfat), hematit (dari mineral kaya akan besi), dsb. c. Batuan sedimen organik , yaitu batuan yang dibentuk/diendapkan oleh organisme. Contoh: batubara, karang, kersik (kerngka silika/endapan diatomeae), dsb.

BATUAN SEDIMEN

Sifat Utama Psefit (bersifat batuan guling, 2 mm) Psamit (bersifat pasir 2-0,1 mm) Pelit (bersifat lempung) Mengandung gamping Mengandung silisium Mengandung karbon Mengandung besi Mengandung fosfat Mengandung gamping Mengandung silisium Mengandung besi Mengandung garam

SECARA MEKANIK

Batuan Lepas Talus Kerikil Pasir Lempung (0,002 mm) Batuan koral Pasir globigerina Lumpur radiolaria Tanah diatomeae gambut Bijih besi Guano, tulang-tulang CaCO3, CaCO3MgCO3 Gel silisium Hidrosol Fe2O3 Endapan danau garam

Batuan Padat Breksi Konglomerat Gruwacke, arkosa, batupasir, flagstone Batuan lempung schali (serpih) Batuan gamping Batuan mengandung radiolarit Batubara muda (lignit) Batubara, antrasit Limonit Fosforit Breksi tulang Batuan gamping dolomit Batu api, sinter, jasper Batu gamping Gipsum anhidrit 5

SECARA ORGANIK

SECARA KIMIA

Geologi Dasar

3. BATUAN METAMORF/MALIHAN (METAMORPHIC ROCKS) Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan yang sudah ada (b.beku, b.sedimen, ataupun b.metamorf lainnya) kemudian mengalami perubahan secara fisik maupun secara kimia sehingga berbeda dengan batuan induknya yang disebabkan oleh adanya pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi. Contohnya, pasir menjadi batu pasir yang disebabkan oleh pemadatan. Batuan metamorf dibagi menjadi: a. Metamorfosis thermal (metamorfosis sentuh), yaitu metamorfosis yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut kedalamannya) tanpa tambahan panas dari magma/pengaruh diastropik. 1) Pyrometamorfosis, pada proses ini temperatur sangat tinggi karena letaknya yg sangat dekat dengan dapur magma. Contoh: cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yg kompleks), khlorit & biotit serta muscovit yg paling jauh letaknya di Amerika. 2) Pneumatolysis, yaitu batuan yg berubah menjadi mineral baru karena pengaruh gas panas dari dalam magma yg sedang naik. Contoh: bijih timah di Bangka, batu gamping yang diterobos magma granit berubah menjadi marmer. 3) Hidrothermal, yaitu metamorfosis yang terjadi karena pengaruh air panas (baik dari magma maupun dari air tanah yg memanas). Contoh: batuan andesit berubah menjadi propilit di daerah sekitar mata air panas & geyser. b. Metamorfosis dinamo, yaitu metamorfosis yang terjadi karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak patahan, sesaran pada batuan yang tidak cair liat secara berarah. Contoh: milonit berubah menjadi ultramilonit yaitu batuan sedimen menjadi batuan hablur (misal: gneis, sabak, serpih, dsb.) c. Metamorfosis regional, yaitu metamorfosis yang terjadi karena tekanan dan temperatur bekerja sama sehingga terjadi perubahan di daerah yang luas. Tekanan ini bukanlah tekanan yang berarah melainkan dari segala penjuru (tekanan hidrostatik). Contoh: batuan granulit, eklogit, & augen-gneis.

Geologi Dasar

E. DAUR BATUAN
LARUTAN SEDIMEN KLASTIKA PELAPUKAN BATUAN BEKU
BATUAN METAMORF

SEDIMEN ORGANIK

SEDIMEN KIMIA

PENDINGINAN MAGMA

F. GUNUNG BERAPI (VULKANISME)


Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi melewati pipa kepundan atau diatrema gunung berapi, dan magma yang telah keluar disebut lava yang bersifat cair-pijar. Temperatur lava sekitar 1200oC. a. Intrusi Magma Merupakan kegiatan magma sebelum ataupun yang tidak dapat mencapai permukaan bumi. Hasil intrusi magma akan terbentuk batuan dalam, berupa: Batholit : batuan beku dalam yang terbentuk di dalam dapur magma. Lakolit : magma yang menyusup di antara litosfer yang terbentuk cembung tetapi bagian bawah datar. Sill : batuan beku dalam yang terbentuknya tipis dan pipih. Diatrema : batuan intrusif pengisi pipa letusan/kepundan. Gang/korok : intrusif melalui celah kecil berbentuk tipis dan panjang dengan arah vertikal dan miring. Apofisa : batuan intrusif yang merupakan cabang dari gang. b. Ekstrusi magma Merupakan keluarnya magma yang mencapai permukaan bumi, hasilnya berupa ledakan (erupsi) dengan membawa material berjenis.

Geologi Dasar

Material yang dikeluarkan gunung api: Zat padat (efflata/piroklastik): - Bom (batu besar) - Lapili - Pasir - Debu - Abu vulkanik - Batu apung Zat cair: - Lava (magma cair yang masih pijar) - Lahar (lava yang sudah bercampur dengan lumpur & material lain) Zat gas: - Mofet (gas asam arang/CO2) - Solfatar (sumber gas belerang/H2S) - Fumarol (uap air) Pendinginan yang mendadak dari lava menyebabkan terbentuknya obsidian/mineral vulkanik yang bersifat amorf. Batuan vulkanik yang sering bercampur dengan batuan asing/xenolit ialah fragmen dasar/dinding gunung api yang diseret keluar oleh magma. Batuan ini umumnya berubah menjadi metamorfosis sentuh, seperti batu kapur yang berubah menjadi kwarsit.

Bentuk Erupsi
1. Erupsi Linier/erupsi belahan, yaitu lava yang keluar melalui celah (diatrema) dan retakan/patahan yang membentuk deretan gunung berapi. Umumnya sebagian besar besar berup lava cair, biasanya mineral yang dikeluarkan bersifat basalt. Contoh : di Sukadana-Lampung. 2. Erupsi Sentral, yaitu lava keluar melalui pipa kepundan. Erupsi ini dibagi menjadi : Erupsi efusif, sebagian besar berupa lelehan lava. Erupsi eksplosif, sebagian besar berupa ledakan dan mengeluarkan materi vulkanik/bahan lepas ke udara. Erupsi campuran, yang menghasilkan gunung api strato/gunung berlapis yang terdiri dari bahan lepas dan lava. 3. Erupsi areal, yaitu dapur magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi,sehingga magma keluar di beberapa tempat pada satu areal.

Jenis Gunungapi
1. Gunung berapi perisai/tameng, cirinya: Jenis magma encer Aliran lava menyebar Lereng sangat landai Dijumpai di pulau Hawaii (mis. G.Maona Loa & G.Kilaulea) 2. Gunung berapi strato, cirinya: Geologi Dasar 8

Bentuknya seperti kerucut Lereng-lereng gunung terdiri dari lapisan-lapisan batuan Banyak tersebar di Indonesia (mis. G.Merapi) 3. Gunung berapi maar, cirinya: Terjadi karena erupsi eksplosif sangat kuat sekali Dapur magma dangkal Terdapat di Gunung Lamongan Jawa Timur

Tipe Erupsi
1. Hawaii : lava cair, bentuk perisai, dapur magma dangkal 2. Stromboli : lava cair, tekanan gas sedang, letusan berupa semburan gas (G.Raung Jatim) 3. Volcano : Volcano lemah (G.Bromo) Volcano kuat (G.Semeru) 4. Perret : lava cair kental, tekanan gas tinggi, letusan dahsyat (G.Krakatau) 5. Merapi : lava kental, magma dangkal (G.Merapi) 6. St. Vincent : lava kental, tekanan gas sedang (G.Kelud) 7. Pelee : lava kental,sumber magma dalam (G.Montagne,Pelee, Amerika Tengah)

Geologi Dasar

You might also like