You are on page 1of 29

Renny Amelia

Copyright Wondershare Software

Antiviral agents have been successfully screened using embryonated chicken egg as media for both virus cultivation and inhibition assays

Copyright Wondershare Software

In eastern Nigeria, leaf decoctions are used to treat measles. We evaluated aqueous and ethanol plant extracts for activity against measles virus and for toxicity to embryonated chicken eggs.

Copyright Wondershare Software

Leaves, stems and roots were separated and thoroughly rinsed in running tap water. The roots and stems were cut into chunks, and all of the plant material was air dried at room temperature for a period of 14 days and pulverized

Copyright Wondershare Software

50 gr serbuk daun, batang dan akar (maserasi 200ml ethanol dan air, t=24h) Ekstraksi air dingin. 50 gr simplisia dimaserasi dalam 200ml air panas *modifikasi Okoli et. Al (didihkan sampai 100 C) t= 4 jam dengan kadang-kadang diaduk Ekstrak disaring dengan whatman no.1 dan diukur pH Filtrat dievaporasi sampai pelarutnya hilang ekstrak kering @ekstrak dipapar sinar UV slama 18h, kesterilan diukur dng streak di NA Ekstrak disimpan di suhu ruangan
Copyright Wondershare Software

Semua ekstrak diskrining adanya kandungan alkaloids, saponins, tannins, glycosides, avonoids,reducing sugars, dan carbohydrates menggunakan metode Trease and Evans and Harbon

Copyright Wondershare Software

Unvaccinated day-old chicks (pullets and cockerels) Unggas di tes antibodi inhibisi glutation untuk meyakinkan bahwa tidak terpapar infeksi virus. Embrio telur diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37 C selama 9-10hari.

Copyright Wondershare Software

Test virus strain

Measles virus (MV) /virus cacar air beku-kering dalam ampul di suspensikan kembali ke dalam 4mL cairan buffer phosphat 0.01M 200l suspensi tersebut di inokulasi ke dalam lima allantoic cavity embrio telur ayam yang berumur 10 hari Telur diinkubasi kedalam inkubator, diputar 3kali sehari dan disinari sehari sekali *untuk embrio yang mati maka dibuang Cairan allantoic yang dipanen disimpan pada suhu 20 C

Copyright Wondershare Software

Ekstrak C.cajan dilakukan pengenceran dalam cairan PBS menjadi konsentrasi 400, 200, 100, 50, 25, 12.5 dan 6.25 mg ml-1. 100l dari masing pengenceran diinokulasi kedalam embrio telur ayam, kelompok kontrol hanya diberi larutan PBS Telur diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37 C selama 4 hari. Penampakan embrio telur diamati dibawah sinar, dan embrio yang mati dihitung
Copyright Wondershare Software

sel karsinoma epidermoid laring manusia (Hep2) dimodifikasi dengan penambahan Lglutamine (2 mmol l-1) , penicillin(100 U ml-1) and streptomycin (100 mg ml-1) dan disuplementasi dengan 10% inactivated foetal bovine serum (FBS). Diatur kelembapan 5%, T=37 C dalam medium Bio-Rad.

Copyright Wondershare Software

Lapisan tunggal/monolayer kultur sel dari Hep 2 dicuci 2kali dengan PBS hangat Prosedur standar trypsinization menggunakan 0.05% trypsin perbandingan 1:250 DMEM ditambah untuk menetralisir reaksi trypsin dengan sel 0.2mL MV yang dilemahkan diinokulasi kedalam kultur jaringan Hep-2 dalam media Bio-rad, kemudian diinkubasi dengan kelembapan 5% dan suhu 37 C . Cairan dikumpulkan dengan penanda CPE untuk mendapat suspensi virus
Copyright Wondershare Software

Menggunakan 25-mm circle card, 100l cairan allantoic yang dipanen dicampur dengan 100l standar Macaca mulatta red blood cells (mRBCs) Card digojog selama 8menit Reaktifitas cairan allantoic ditunjukan dengan adanya penggumpalan dari (mRBCs) Titrasi Hemaglutation (HA) untuk melihat mengukur titer virus Cairan allantoic yang tidak reaktif ditunjukan dengan adanya partikel suspensi

Copyright Wondershare Software

Seri pengenceran MV dibuat dengan 50l PBS dengan menggunakan microtiter Ditambah 50l dari 0.6% suspensi (mRBCs), diaduk dengan perlahan. Plate diinkubasi dalam suhu kamar sampai memperlihatkan mRBCs secara komplit Titer HA dibaca sebagai hunbungan dari pengenceran virus pada akhir menunjukan HA yang komplit

Copyright Wondershare Software

100l suspensi MV ditambah kedalam kultur jaringan yang berisi 400l sel Hep-2 dalam medium pertumbuhan. Diinkubasi dengan kelembapan 5% pada suhu 37 C slama 1jam Ditambah 100l dari 250mg/ml C.cajan, reinkubasi, dan dimonitoring setiap hari untuk melihat CPE
Copyright Wondershare Software

Prosedur sama seperti skrening C.cajan yang mempunyai aktivitas melawan MV, tapi ekstrak diencerkan 2kalinya sehingga menghasilkan konsentrasi 250-3.92mg/ml, kemudian diinokulasi dalam allantoic cavity Semua prosedur diterapkan pada ekstrak akar,batang dan daun dengan menggunakan pelarut etanol,air panas,air dingin untuk ekstraksi Cairan allantoic dipanen dengan menggunakan titrasi HA 100l dari masing-masing konsentrasi dimasukan kedalam kultur jaringan yang berisiHep-2 (hanya menggunakan ekstrak batang dan akar) Kultur dilihat tiap hari untuk melihat CPE dengan menggunakan mikroskop
Copyright Wondershare Software

egg infectivity dose (EID50ml-1) dihitung dengan seri pengenceran dari lima konsentrasi LD 50 dihitung dengan melihat inokulasi ekstrak ke dalam albumen dari 8 konsentrasi seri pengenceran Keduanya dihit dengan uji ANOVA untuk membandingkan nilai dari masing-masing perlakuan
Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Copyright Wondershare Software

Terima kasih
Copyright Wondershare Software

Back Copyright Wondershare Software

Back Copyright Wondershare Software

Positif control

Negative control well no glut


Back Copyright Wondershare Software

Back Copyright Wondershare Software

Allantoic cavity dari ECE yang berusia 10 hari diinokulasi dengan 200l suspensi MV untuk melihat EID50ml-1 (egg infectivity dose). Ekstrak C.cajan diinokulasi kedalam albumin mengikuti model ECE. Prosedur yang sama dilakukan kepada ekstrak C.cajan yang akan diinokulasi kedalam allantoic cavity Direplikasi 5kali untuk tiap uji. Telur diinkubasi dalam inkubator pada 37 C dan sinari tiap hari untuk melihat keadaan embrio. Bila embrio mati lebih dari 24 jam setelah inokulasi maka telur didinginkan selama 4jam, T:4 CCairan allantoic dipanen dan di cek spot Embrio yang bertahan samapai 96jam didinginkan selama 4jam, T:4 C, Cairan allantoic dipanen dan di cek spot
Copyright Wondershare Software

You might also like