You are on page 1of 28

5 Alasan Mengapa Orang Kurus Memiliki Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi mempengaruhi kehidupan kita, baik itu gemuk atau kurus sama yang disebabkan oleh alasan tertentu. Untuk memahami mengapa orang kurus memiliki kolesterol lebih tinggi, dibawah ini ada 5 alasan yang akan memberikan Anda beberapa informasi: 1. Mereka tidak cukup berolahraga. Salah satu alasan mengapa individu kurus memiliki kolesterol tinggi adalah bahwa mereka kurang latihan atau mereka bahkan tidak berolahraga sama sekali. Sebagai akibat dari kurang olahraga, ada peningkatan dari asam lemak jenuh dalam sistem tubuh mereka, yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. 2. Mereka memiliki kebiasaan makan yang buruk. Bahkan orang kurus bisa memiliki kadar kolesterol tinggi karena mereka memiliki pola makan yang buruk. Meskipun mereka tampak kurus, tetapi terdapat lemak didalam tubuh mereka. Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah mereka karena beberapa makanan yang mengandung asam lemak jenuh. Makanan-makanan ini dianggap kaya kolesterol jahat seperti margarin, hati babi, kuning telur, udang dan telur puyuh. Terutama ketika semua makanan tadi dimasak dengan cara yang salah. Orang kurus tidak benar-benar peduli tentang apa saja jenis makanan yang mereka konsumsi. Mereka merasa berat badan kurang dan kurang mendapatkan makanan, tetapi yang mereka makan adalah makanan yang mengandung kolesterol jahat. 3. Kebanyakan orang kurus memiliki gaya hidup. Sebuah gaya hidup merupakan faktor risiko untuk berkembangnya beberapa penyakit. Orang kurus cenderung tetap aktif karena gaya hidup mereka. Gaya hidup seperti ini juga ada di antara penderita obesitas. Aktivitas fisik sedikit atau tidak adalah apa yang mereka lakukan di hari biasa. Duduk, menonton TV, dan tidur adalah kegiatan yang menyita sebagian besar waktu mereka. Akibatnya, asam lemak jenuh meningkat, dan diikuti tingkat kenaikan kolesterol jahat dalam sistem mereka. 4 Kebanyakan orang kurus minum alkohol dalam jumlah berlebihan. Daripada makan dengan baik untuk kesehatan yang baik, orang yang kurus lebih memilih menghabiskan waktu untuk minum-minuman beralkohol demi mengisi perut mereka. Sebagai efek, alkohol berlebihan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Pada saat minum, sebaliknya alkohol benar-benar dapat meningkatkan high-density lipoprotein (HDL), atau kolesterol baik. Namun, terlalu banyak alkohol tidak dapat sepenuhnya dimetabolisme oleh hati menyebabkan peningkatan low-density lipoprotein (LDL), atau kolesterol jahat. 5 Kebanyakan orang mengalami stres kronis tipis. seseorang yang kurus akan menunjukkan stres kronis yang merupakan faktor mengapa mereka memiliki kolesterol tinggi. Studi penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar kolesterol didalam hasil respon biologis tubuh terhadap stres yang melibatkan akumulasi sumber energi seperti asam lemak dan glukosa, membuat mereka berkurang berat badan. Stres juga merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan penyakit utama. Hanya karena beberapa orang tampak kurus tidak berarti bahwa mereka berada di dalam kondisi sehat didalam dan diluar. Tubuh bisa menipu, juga, proses yang rumit dari tubuh

manusia yang seringkali terlalu rumit untuk memahami dan terlalu rumit bagi pikiran manusia untuk memahami. Tidak peduli apa jenis berat badan yang Anda miliki, adalah sangat penting untuk tetap fit dengan mengikuti diet sehat dan menjaga latihan teratur. Memberikan diri Anda waktu istirahat yang cukup dan berpikir positif juga cara yang bagus untuk tetap sehat. Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya. Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan atas perut yang memiliki banyak fungsi, di antaranya:
y y y y y

Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah. Membantu proses pencernaan lemak dan protein. Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah. Mengolah berbagai obat yang mungkin Anda minum. Membantu membuang racun dari tubuh.

Sirosis adalah penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu pelaksanaan fungsifungsi di atas. Selain itu, jika Anda memiliki sirosis Anda juga berisiko mengembangkan kanker hati (hepatocellular carcinoma). Risiko bervariasi sesuai penyebab sirosis. Risiko terbesar adalah pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis C dan B, diikuti dengan sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.
Penyebab

Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol dan infeksi virus hepatitis C. Sel-sel hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar 1 dari 5 penderita hepatitis C kronis mengembangkan sirosis. Tetapi hal ini biasanya terjadi setelah sekitar 20 tahun atau lebih dari infeksi awal. Penyebab umum sirosis lainnya meliputi:
y y

y y

Infeksi kronis virus hepatitis B. Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan kerusakan dan sirosis. Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu. Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko Anda mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis. Reaksi parah terhadap obat tertentu. Beberapa racun dan polusi lingkungan.

y y y

Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit. Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di hati. Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).

Gejala

Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien sirosis ringan dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama tanpa menyadari penyakitnya. Pada tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi perubahan yang mengarah pada disfungsi hati, seperti:
y y y y

Kegagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk mengatur komposisi cairan di dalam aliran darah dan tubuh. Kegagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan darah. Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga menumpuk di dalam tubuh. Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang kemudian bisa menumpuk di dalam tubuh.

Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk melakukan tugas-tugas hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
y y y y y y y y

Kelelahan. Kelemahan. Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut (ascites). Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah. Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar. Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin. Gatal-gatal karena penumpukan racun. Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga terjadi tekanan balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-pembuluh darah baru yang disebut varises ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus terjadi, Anda mungkin muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui kotoran (feses). Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani.

Diagnosis

Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis, dia dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan. Kecurigaan sirosis terutama muncul bila Anda mengalami gejala dan beriwayat meminum alkohol berat atau terkena hepatitis kronis. Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan apakah ada kerusakan di hati Anda. Untuk mengkonfirmasi, biopsi (sampel kecil) dari hati dapat diambil untuk dilihat di bawah mikroskop. Jika penyebab sirosis tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperjelas penyebabnya, misalnya dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau autoantibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di dalam darah, dll.
Pengobatan

Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada. Oleh karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya:
y y y y

Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya. Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis. Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun menyebabkan kerusakan hati. Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis.

Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan gejala yang berkembang, antara lain:
y y y y

Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam tubuh. Obat untuk mengurangi gatal. Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal. Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).

Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi risikonya lebih lanjut. Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi, maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.
Pencegahan

Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko infeksi hepatitis C dan hepatitis B.

Penyakit hati yang berhubungan dengan konsumsi alkohol cocok dengan salah satu dari tiga kategori fatty liver, hepatitis alkoholik, atau sirosis. Fatty liver, yang terjadi setelah konsumsi alkohol akut, umumnya reversibel dengan pantang dan tidak diyakini cenderung untuk segala bentuk penyakit hati kronis jika pantang atau moderasi dipertahankan. Hepatitis alkoholik adalah bentuk akut yang diinduksi alkohol-luka hati yang terjadi dengan konsumsi sejumlah besar alkohol selama periode waktu lama, melainkan mencakup spektrum keparahan mulai dari kekacauan asimtomatik biochemistries ke kegagalan hati dan kematian marah. Jenis Penyakit Hati: Penyakit Hati beralkohol: - hepatitis beralkohol adalah inflSammation hati (hepatitis), biasanya dari penggunaan jangka panjang alkohol yang menyebabkan kerusakan hati dan kehancuran. Efek alkohol bervariasi antara individu. Anda tidak harus menjadi seorang pecandu alkohol untuk mengembangkan hepatitis alkoholik. Hepatitis alkoholik juga dapat terjadi pada peminum moderat atau setelah satu episode pesta minuman keras. Penyakit Fatty Liver: - Fatty liver adalah akumulasi lemak dalam sel hati. Fatty liver sederhana adalah bukan penyakit, karena tidak merusak hati, tetapi suatu kondisi yang dapat diidentifikasi dengan mengambil sampel jaringan hati (biopsi hati) dan memeriksa di bawah mikroskop. Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah infiltrasi lemak pada hati. Penyakit bilier: - Primer sclerosing cholangitis adalah penyakit di mana saluran empedu di dalam dan di luar hati menjadi meradang dan bekas luka, dan selama waktu saluran menjadi tersumbat. Saluran yang penting karena mereka membawa empedu (suatu cairan yang membantu memecah lemak dalam makanan) keluar dari hati. Jika saluran tersumbat, empedu menumpuk di hati dan kerusakan sel hati. Akhirnya, PSC dapat menyebabkan kegagalan hati dan sirosis. Hepatitis kronis: - Hepatitis kronis adalah cedera berkelanjutan untuk sel-sel hati dengan peradangan yang berlangsung selama lebih dari enam bulan. Penyebab hepatitis kronis beberapa: virus, kelainan metabolik atau imunologi dan obat-obatan. Sirosis hati adalah semacam gangguan hati parah yang disebabkan karena Sirosis atau Hepatitis C virus. Para Sirosis panjang berarti hati rusak begitu parah bahwa bentuk normal adalah terdistorsi. Istilah ini juga berarti bahwa ada peningkatan jaringan parut di hati dan hati massa berkurang. Penyebab utama di balik gangguan ini meliputi jangka panjang, konsumsi alkohol yang berlebihan; kelainan bawaan metabolisme besi dan tembaga; reaksi parah terhadap obat tertentu, infeksi kronis dengan virus hepatitis B; episode berulang dari gagal jantung dengan kongesti hati dan empedu-saluran obstruksi; dll Faktor risiko untuk penyakit hati termasuk: trauma abdomen Berbagai gangguan bawaan Primary biliary cirrhosis Penyakit autoimun. Penggumpalan darah Sirosis hepatitis virus kronis Paparan arsenik Peradangan atau tumor dari saluran-saluran empedu atau pankreas

D. Tinjauan Umum Tuak Dan Minuman Beralkohol 1. Tuak

Tuak termasuk minuman yang mengandung alkohol karena selama proses penyadapan terjadi proses fermentasi yang disebabkan karena proses penyadapan yang tidak memperhatikan kebersihan lumbung bambu yang digunakan pada saat penampungan sehingga terbentuk senyawa alkohol yang mudah menguap. Jika fermentasi dibiarkan secara terus menerus berlangsung sampai beberapa hari, maka akan menjadi asam cuka. Setelah pengambilan jika tuak dibiarkan dalam batang bambu atau jerigen dalam waktu yang cukup lama akan mengalami proses fermentasi karena adanya kontaminasi oleh mikroorganisme khususnya khamir dan bakteri jenis Saccharonyces sp dan Acetobacter sp. Nira yang telah mengalami proses fermentasi.oleh mikroorganisme disebut dengan tuak (Lutony, 1993). Komponen utama yang terdapat dalam tuak selain air, yaitu karbohidrat dalam bentuk sukrosa, yang mengakibatkan air nira terasa manis, tetapi kadang-kadang terasa asam. Komponen lain yang terdapat di dalamnya adalah protein, lemak, vitamin dan mineral, tetapi dalam jumlah yang sedikit. Dari komponen yang terkandung dalam tuak tersebut memungkinkan untuk direkayasa lebih lanjut untuk menjadi berbagai ragam produk baru, seperti pemanis, minuman beralkohol, asam cuka, alkohol dan juga sebagai media pertumbuhan yang baik untuk mikroorganisme terutama seperti bakteri dan khamir (Lutony, 2007). 2. Minuman Beralkohol

Menurut catatan arkeologik minuman beralkohol sudah dikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu (Joewana, 1989). Sampai sekarang sudah beragam macam minuman beralkohol yang dikonsumsi manusia. Adapun alkohol yang terkandung dalam minuman keras adalah etanol dengan rumus strukturnya CH3CH2OH yang diperoleh dari proses fermentasi (Joewana, 1989). Kandungan alkohol pada berbagai minuman keras berbeda-beda. Ada 3 golongan minuman beralkohol, yaitu golongan A; dengan kadar etanol 1%-5% (Bir, golongan B; dengan kadar etanol 5%-20% (Anggur/ Wine) dan golongan C; dengan kadar etanol 20%-50% (Whiskey, Vodka, Mansonhouse, Johnywalker, kemput), mustakel berkadar alcohol 20% (httpa/ Tumoutou.net, 2008). Alkohol mempunyai sifat mudah menguap, berwarna kuning, berbau khas. Alkohol mempunyai sifat beracun, artinya apabila dikonsumsi dalam batas yang tidak normal atau berlebih, mempunyai dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sosial. Hal ini tidak berbeda antara minuman beralkohol yang pengolahannya oleh perusahaan maupun tradisional. Sifat alcohol adalah larut sempurna dalam air, tetapi dalam tubuh manusia alkohol dapat menekan saraf pusat dan gangguan pada organ yang lain (http;lfindosiar.com// culture, 2008) a. Pengertian Alkohol

Alkohol adalah etil alkohol atau etanol dengan rumus umum CnH2 n+1-OH atau R-OH. Alkohol merupakan zat cair yang jernih seperti air dan dapat bercampur dengan air

(Anonim, 1989). Alkohol merupakan suatu cairan tak berwarna, bening, mudah menguap dan berbaur merangsang (Anonim, 1995) b. Kegunaan Alkohol.

Alkohol selain sebagai pelarut, antiseptic, minuman (Dreisbach, 1971) juga sebagai bahan makanan, dalam industry farmasi dan sebagai bahan bakar (Adiwisastra, 1987 http:lltumoutou.net, 2008). c. Sifat Alkohol

Secara fisika sifat-sifat alkohol diantaranya memiliki titik didih 78C, higroskopis, baunya enak, tekanan uap 44 mmHg pada temperatur 20C, disamping itu alkohol merupakan cairan jernih tak berwarna, rasanya pahit, mudah menguap, larut sempuma dalam air dalam semua perbandingan, terbakar dengan nyala warna kuning, dan bersifat hipnotik (Riawan, S,1989). d. Efek Alkohol.

Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah alkohol atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadar alkohol dalam jumlah yang kecil dapat menimbulkan perasaan santai, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan (http;//www.kapanlagi.com, 2008) akan tetapi pada umumnya alkohol dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah), merasa senang dan banyak tertawa, menimbulkan kebingungan dan tidak mampu berjalan. http://bombemipitpipit.wordpress.com,2008). Bila dikonsumsi berlebihan akan muncul efek seperti : Merasa lebih bebas mengekspresikan did, tanpa ada perasaan terhambat, menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara beriebihan). Hal ini berakibat pada fungsi fisik motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, dan biasanya sampai tidak sadarkan diri. Kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu. Akan tetapi pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk (Sadikin M, 2002). Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya sehingga efeknya jadi lebih berbahaya (anonim, 2004)
A24 tahun perempuan hadir ke ruang gawat darurat dengan nyeri yang parah pada perut kanan bawahnya. dia telah merasakan sakit untuk sepanjang malam. dia juga mengeluhkan menderita demam, mual n muntah serta konstipasi. Periode menstruasi tidak teratur n dia tidak datang bulan selama 2 bulan. tidak ada masalah ditemukan dengan buang air kecil dokter yang hadir berencana untuk melakukan USG invertigation untuk membuat diagnosis pasti.

scenario in english: Acute abdomen di 07:37

Abdominal pain is common and often inconsequential. Acute and severe abdominal pain, however, is almost always a symptom of intraabdominal disease. It may be the sole indicator of the need for surgery and must be attended to swiftly: Gangrene and perforation of the gut can occur < 6 h from onset of symptoms in certain conditions (eg, interruption of the intestinal blood supply due to a strangulating obstruction or an arterial embolus). Abdominal pain is of particular concern in patients who are very young or very old and those who have HIV infection or are taking immunosuppressants.

Textbook descriptions of abdominal pain have limitations because people react to pain differently. Some, particularly elderly people, are stoic, whereas others exaggerate their symptoms. Infants, young children, and some elderly people may have difficulty localizing the pain.

abdomen /abdomen/ (abdah-men) (ab-domen) that part of the body lying between the thorax
and the pelvis, and containing the abdominal cavity and viscera.

acute abdomen an acute intra-abdominal condition of abrupt onset, usually associated with pain due to inflammation, perforation, obstruction, infarction, or rupture of abdominal organs, and usually requiring emergency surgical intervention. carinate abdomen , navicular abdomen scaphoid a. abdomen obstipum congenital shortness of the rectus abdominis muscle. scaphoid abdomen one whose anterior wall is hollowed, occurring in children with cerebral disease. surgical abdomen

Pathophysiology

Visceral pain comes from the abdominal viscera, which are innervated by autonomic nerve fibers and respond mainly to the sensations of distention and muscular contractionnot to cutting, tearing, or local irritation. Visceral pain is typically vague, dull, and nauseating. It is poorly localized and tends to be referred to areas corresponding to the embryonic origin of the affected structure. Foregut structures (stomach, duodenum, liver, and pancreas) cause upper abdominal pain. Midgut structures (small bowel, proximal colon, and appendix) cause periumbilical pain. Hindgut structures (distal colon and GU tract) cause lower abdominal pain.

Somatic pain comes from the parietal peritoneum, which is innervated by somatic nerves, which respond to irritation from infectious, chemical, or other inflammatory processes. Somatic pain is sharp and well localized.

Referred pain is pain perceived distant from its source and results from convergence of nerve fibers at the spinal cord. Common examples of referred pain are scapular pain due to biliary colic, groin pain due to renal colic, and shoulder pain due to blood or infection irritating the diaphragm.

Peritonitis: Peritonitis is inflammation of the peritoneal cavity. The most serious cause is perforation of the GI tract (see Acute Abdomen and Surgical Gastroenterology: Acute Perforation), which causes immediate chemical inflammation followed shortly by infection from intestinal organisms. Peritonitis can also result from any abdominal condition that causes marked inflammation (eg, appendicitis, diverticulitis, strangulating intestinal obstruction, pancreatitis, pelvic inflammatory disease, mesenteric ischemia). Intraperitoneal blood from any source (eg, ruptured aneurysm, trauma, surgery, ectopic pregnancy) is irritating and results in peritonitis. Barium causes severe peritonitis and should never be given to a patient with suspected GI tract perforation. Peritoneo-systemic shunts, drains, and dialysis catheters in the peritoneal cavity predispose a patient to infectious peritonitis, as does ascitic fluid. Rarely, spontaneous bacterial peritonitis occurs, in which the peritoneal cavity is infected by bloodborne bacteria.

Peritonitis causes fluid shift into the peritoneal cavity and bowel, leading to severe dehydration and electrolyte disturbances. Adult respiratory distress syndrome can develop rapidly. Kidney failure, liver failure, and disseminated intravascular coagulation follow. The patient's face becomes drawn into the masklike appearance typical of hippocratic facies. Death occurs within days.

Etiology

Many intra-abdominal disorders cause abdominal pain (see Fig. 1: Acute Abdomen and Surgical
Gastroenterology: Location of abdominal pain and possible causes.

); some are trivial but some are

immediately life threatening, requiring rapid diagnosis and surgery. These include ruptured abdominal aortic aneurysm (AAA), perforated viscus, mesenteric ischemia, and ruptured ectopic pregnancy. Others (eg, intestinal obstruction, appendicitis, severe acute pancreatitis) are also serious and nearly as urgent. Several extra-abdominal disorders also cause abdominal pain (see Table 1: Acute Abdomen
and Surgical Gastroenterology: Extra-Abdominal Causes of Abdominal Pain

).

Fig. 1

Location of abdominal pain and possible causes.

Table 1

Extra-Abdominal Causes of Abdominal Pain


Abdominal wall

Rectus muscle hematoma


GU

Testicular torsion
Infectious

Herpes zoster
Metabolic

Alcoholic ketoacidosis Diabetic ketoacidosis Porphyria Sickle cell disease


Thoracic

Myocardial infarction Pneumonia Pulmonary embolism Radiculitis


Toxic

Black widow spider bite Heavy metal poisoning

Methanol poisoning Opioid withdrawal Scorpion sting

Abdominal pain in neonates, infants, and young children has numerous causes not encountered in adults, including meconium peritonitis, pyloric stenosis, esophageal webs, volvulus of a gut with a common mesentery, imperforate anus, intussusception, and intestinal obstruction caused by atresia. or

Acute abdomen etiology

Infection Amebiasis, hepatitis, falciparum malaria, pneumococcal pneumonia, rheumatic fever, salmonella gastroenteritis, staphylococcal toxemia, syphilis in 'tabetic crisis,' trichinosis, TB, typhoid fever, viral enteritides, herpes zoster, infectious mononucleosis, Whipple's disease Inflammation Appendicitis, cholangitis, cholecystitis, Crohn's disease, diverticulitis, gastroenteritis, hepatitis, SLE, mesenteric lymphadenitis, pancreatitis, peritonitis due to organ perforation, perinephric abscesses, pyelonephritis, ulcerative colitis, intestinal obstruction, rheumatoid arthritis, polyarteritis nodosa, HenochSchnlein disease Intoxication Black widow spider bite, heavy metals, mushrooms Ischemia Renal infarction, mesenteric arterial thrombosis Malignancy

Pain due to organ infarction, Hodgkin's disease ('classically' associated with alcohol ingestion), leukemia, lymphoproliferative disorders Metabolic disease Adrenal insufficiency (Addisonian crisis), DKA, familial hyperlipoproteinemia, familial Mediterranean fever, hemochromatosis, hereditary angioneurotic edema, hyperparathyroidism, hyperthyroidism, acute intermittent porphyria, uremia, substance abuse withdrawal Ob/Gyn Twisted ovarian cyst, ectopic pregnancy, endometriosis, PD Referred pain Pneumonia, MI, pleuritis, pericarditis, myocarditis, hematomata of the rectal muscle, renal colic, peptic ulcer, nerve root compression Trauma Perforation/ruptureaortic aneurysm, spleen, bladder

Evaluation

Evaluation of mild and severe pain follows the same process, although with severe abdominal pain, therapy sometimes proceeds simultaneously and involves early consultation with a surgeon. History and physical examination usually exclude all but a few possible causes, with final diagnosis confirmed by judicious use of laboratory and imaging tests. Life-threatening causes should always be ruled out before focusing on less serious diagnoses. In seriously ill patients with severe abdominal pain, the most important diagnostic measure may be expeditious surgical exploration. In mildly ill patients, watchful waiting may be best.

History: A thorough history usually suggests the diagnosis (see Table 2: Acute Abdomen and Surgical
Gastroenterology: History in Patients with Acute Abdominal Pain

). Of particular importance are pain

location (see Fig. 1: Acute Abdomen and Surgical Gastroenterology: Location of abdominal pain and possible
causes.

) and characteristics, history of similar symptoms, and associated symptoms. Concomitant

symptoms such as gastroesophageal reflux, nausea, vomiting, diarrhea, constipation, jaundice,

melena, hematuria, hematemesis, weight loss, and mucus or blood in the stool help direct subsequent evaluation. A drug history should include details concerning prescription and illicit drug use as well as alcohol. Many drugs cause GI upset. Prednisone or immunosuppressants may inhibit the inflammatory response to perforation or peritonitis and result in less pain and leukocytosis than might otherwise be expected. Anticoagulants can increase the chances of bleeding and hematoma formation. Alcohol predisposes to pancreatitis.

Table 2

History in Patients with Acute Abdominal Pain


Question Potential Responses and Indications

Where is the pain?

See Fig. 1: Acute Abdomen and Surgical Gastroenterology: Location of abdominal pain and possible causes.

What is the pain like?

Acute waves of sharp constricting pain that take the breath away (renal or biliary colic) Waves of dull pain with vomiting (intestinal obstruction) Colicky pain that becomes steady (appendicitis, strangulating intestinal obstruction, mesenteric ischemia) Sharp, constant pain, worsened by movement (peritonitis) Tearing pain (dissecting aneurysm) Dull ache (appendicitis, diverticulitis, pyelonephritis)

Have you had it before?

Yes suggests recurrent problems such as ulcer disease, gallstone colic, diverticulitis, or mittelschmerz

Was the onset sudden?

Sudden: Like a light switching on (perforated ulcer, renal stone, ruptured ectopic pregnancy, torsion of ovary or testis, some ruptured aneurysms) Less sudden: Most other causes

How severe is the pain?

Severe pain (perforated viscus, kidney stone, peritonitis, pancreatitis) Pain out of proportion to physical findings (mesenteric ischemia)

Does the pain travel to any other part of the body?

Right scapula (gallbladder pain) Left shoulder region (ruptured spleen, pancreatitis) Pubis or vagina (renal pain) Back (ruptured aortic aneurysm)

What relieves the pain?

Antacids (peptic ulcer disease) Lying as quietly as possible (peritonitis)

What other symptoms occur with the pain?

Vomiting precedes pain and is followed by diarrhea (gastroenteritis) Delayed vomiting, absent bowel movement and flatus (acute intestinal obstruction; the delay increases with a lower site of obstruction) Severe vomiting precedes intense epigastric, left chest, or shoulder pain (emetic perforation of the intra-abdominal esophagus)

Known medical conditions and previous abdominal surgeries are important to ascertain. Women should be asked whether they are pregnant.

Physical examination: The general appearance is important. A happy, comfortable-appearing patient rarely has a serious problem, unlike one who is anxious, pale, diaphoretic, or in obvious pain. BP, pulse, state of consciousness, and other signs of peripheral perfusion must be evaluated. However, the focus of the examination is the abdomen, beginning with inspection and auscultation, followed by palpation and percussion. Rectal examination and pelvic examination (for women) to locate tenderness, masses, and blood are essential.

Palpation begins gently, away from the area of greatest pain, detecting areas of particular tenderness, as well as the presence of guarding, rigidity, and rebound (all suggesting peritoneal irritation) and any masses. Guarding is an involuntary contraction of the abdominal muscles that is slightly slower and more sustained than the rapid, voluntary flinch exhibited by sensitive or anxious patients. Rebound is a distinct flinch upon brisk withdrawal of the examiner's hand. The inguinal area and all surgical scars should be palpated for hernias.

Red flags: Certain findings raise suspicion of a more serious etiology: y y y y

Severe pain Signs of shock (eg, tachycardia, hypotension, diaphoresis, confusion) Signs of peritonitis Abdominal distention

Interpretation of findings: Distention, especially when surgical scars, tympany to percussion, and high-pitched peristalsis or borborygmi in rushes are present, strongly suggests bowel obstruction. Severe pain in a patient with a silent abdomen who is lying as still as possible suggests peritonitis; location of tenderness suggests etiology (eg, right upper quadrant suggests cholecystitis, right lower quadrant suggests appendicitis) but may not be diagnostic. Back pain with shock suggests ruptured AAA, particularly if there is a tender, pulsatile mass. Shock and vaginal bleeding in a pregnant woman suggest ruptured ectopic pregnancy. Ecchymoses of the costovertebral angles (Grey Turner's sign) or around the umbilicus (Cullen's sign) suggest hemorrhagic pancreatitis but are not very sensitive for this disorder.

History is often suggestive (see Table 2: Acute Abdomen and Surgical Gastroenterology: History in Patients
with Acute Abdominal Pain

). Mild to moderate pain in the presence of active peristalsis of normal pitch

suggests a nonsurgical disease (eg, gastroenteritis) but may also be the early manifestations of a more serious disorder. A patient who is writhing around trying to get comfortable is more likely to have an obstructive mechanism (eg, renal or biliary colic).

Previous abdominal surgery makes obstruction from adhesions more likely. Generalized atherosclerosis increases the possibility of MI, AAA, and mesenteric ischemia. HIV infection makes infectious causes and drug adverse effects likely.

Testing: Tests are selected based on clinical suspicion. y y

Urine pregnancy test for all women of childbearing age Selected imaging tests based on suspected diagnosis

Standard tests (eg, CBC, chemistries, urinalysis) are often done but are of little value due to poor specificity; patients with significant disease may have normal results. Abnormal results do not provide a specific diagnosis (the urinalysis in particular may show pyuria or hematuria in a wide variety of conditions), and they can also occur in the absence of significant disease. An exception is serum lipase, which strongly suggests a diagnosis of acute pancreatitis. A bedside urine pregnancy test

should be done for all women of childbearing age because a negative result effectively excludes ruptured ectopic pregnancy.

An abdominal series, consisting of flat and upright abdominal x-rays and upright chest x-rays (left lateral recumbent abdomen and anteroposterior chest x-ray for patients unable to stand), should be done when perforation or obstruction is suspected. However, these plain x-rays are seldom diagnostic for other conditions and need not be automatically done. Ultrasound should be done for suspected biliary tract disease or ectopic pregnancy (transvaginal probe). Ultrasound can also detect AAA but cannot reliably identify rupture. Noncontrast helical CT is the modality of choice for suspected renal stones. CT with oral contrast is diagnostic in about 95% of patients with significant abdominal pain and has markedly lowered the negative laparotomy rate. However, advanced imaging must not be allowed to delay surgery in patients with definitive symptoms and signs. Treatment For symptom relief, mild analgesics may be prescribed to reduce pain, however many doctors forgo prescribing painkillers since details of the pain can be useful in determining its cause. Do not take any medication such as Tylenol or ibuprofen, and do not eat or drink until you have spoken with your doctor.

Talk with your doctor about the best treatment plan for you. Depending on the underlying condition causing your acute abdomen, treatment options may include:
y y y

Antibiotics Avoidance of certain foods, beverages, or medicines Surgery-may be required for the majority of severe abdominal pains that last for at least six hours in previously healthy patients

Prehospital/emergency department care of suspected acute abdomen


y y y

Keep patient nil by mouth. Apply oxygen as appropriate. Intravenous (IV) fluids: set up immediately if the patient is shocked and the equipment is available. Send blood for group and save/crossmatch and other blood tests as appropriate. Consider passing a nasogastric (NG) tube if there is severe vomiting, signs of intestinal obstruction or the patient is extremely unwell and there is danger of aspiration.

y y

y y y

Analgesia: the previous practice was to withhold analgesia until surgical review, but a surgical abdomen is very painful and is likely only to be adequately relieved by parenteral opiates, e.g. morphine. One recent review showed that opiate administration may alter physical examination findings, but these changes result in no significant increase in management errors.6 Another study showed that morphine safely provides analgesia without impairing diagnostic accuracy.7 A Cochrane review also supported the use of analgesia before assessment by a surgeon.8 Antiemetic: avoid using this as a symptomatic treatment without considering a diagnosis in a community setting. Antibiotics: if systemic sepsis, or peritonitis, or severe urinary tract infection (UTI) is suspected. IVcephalosporin plus metronidazole are commonly used in acutely unwell patients in whom peritonitis is suspected. Arrange urgent surgical/gynaecological review as appropriate. Arrange investigations such as ECG if a medical cause is likely. Admit: if surgery is considered likely, if the patient is unable to tolerate oral fluids, for pain control, if a medical cause is possible or if IV antibiotics are required.

referensi http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=6140 http://www.emedicinehealth.com/abdominal_pain_in_adults/page6_em.htm#Abdominal Pain in Adults Treatment

Apakah Nyeri panggul?

Sakit perut mengacu pada rasa sakit di perut bagian bawah pusar. Nyeri ini dapat menyertai berbagai kondisi. Ini mungkin sebuah tanda berbahaya kesuburan, gangguan pencernaan seperti IBS, atau bendera merah untuk keadaan darurat yang mengancam jiwa. Pada slide ke depan, kami menjelajahi 18 penyebab sakit panggul. Tapi pastikan untuk menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan. Radang usus buntu

Ini adalah suatu peradangan usus buntu, sebuah tabung dari jaringan yang terhubung usus besar. Gejala-gejala termasuk rasa sakit yang tajam di perut bagian kanan bawah, muntah, dan demam. Jika Anda memiliki gejalagejala ini, pergi ke UGD. Usus buntu yang terinfeksi harus diangkat dengan operasi atau akan akhirnya meledak, menyebarkan infeksi di dalam perut. Hal ini dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Sindrome iritasi usus (IBS)

Irritable bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan sakit perut berulang, kram, kembung, dan diare atau sembelit. Dokter tidak tahu apa penyebabnya, tetapi ada strategi untuk mengontrol gejala. Ini termasuk perubahan pola makan, manajemen stres, dan obat-obatan untuk mengobati diare atau sembelit. Mittelschmerz (Ovulasi Menyakitkan) Jika Anda memiliki setengah menyakitkan kedutan antara periode Anda, Anda mungkin merasa tubuh Anda berovulasi. Selama ovulasi, indung telur melepaskan telur bersama dengan beberapa cairan dan darah, yang dapat mengiritasi lapisan perut. Hal ini disebut mittelschmerz dari bahasa Jerman untuk rasa sakit, tengah dan karena itu terjadi pertengahan siklus. Rasa sakit dapat beralih sisi dari bulan ke bulan. Hal ini tidak berbahaya dan biasanya hilang dalam waktu beberapa jam. PMS (Premenstrual Syndrome)

PMS dikenal untuk memicu perubahan suasana hati dan memakan makanan. Hal ini juga bisa menyebabkan kram perut, nyeri pinggang, sakit kepala, payudara lembut, dan jerawat. Perubahan hormon mungkin untuk disalahkan. Stres, kurang olahraga, dan beberapa kekurangan vitamin dapat membuat gejalagejala buruk. Jika PMS mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, berbicara dengan dokter Anda. Perubahan gaya hidup dan obat-obatan sering dapat membantu. Grafik menunjukkan perubahan hormon selama siklus haid yang normal. Kram Menstruasi

Setiap bulan, rahim membangun suatu lapisan jaringan yang disebut endometrium, di mana embrio dapat implan dan tumbuh. Jika Anda tidak hamil, lapisan menjadi rusak dan meninggalkan tubuh sebagai periode menstruasi Anda. Kram menstruasi dapat terjadi ketika kontrak rahim untuk membantu mendorong keluar darah ini. Kram biasanya terasa di perut bagian bawah atau belakang dan terakhir satu sampai tiga hari. Kehamilan ektopik

Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan segera. Ini terjadi ketika sebuah implan embrio dan mulai tumbuh di suatu tempat di luar rahim, biasanya tabung falopi. Gejala-gejala termasuk nyeri panggul yang tajam atau kram (terutama pada satu sisi), perdarahan vagina, mual, dan pusing. perhatian medis serius sangat diperlukan. Penyakit inflamasi panggul

Salah satu komplikasi paling serius dari PMS adalah penyakit radang panggul atau PID. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan

permanen pada rahim, ovarium, dan tabung fallopi (terlihat di sini, bengkak dan merah). Bahkan, itu penyebab utama infertilitas pada wanita. Gejala meliputi sakit perut, demam, keputihan abnormal, dan rasa sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil. PID diobati dengan antibiotik, dan pada kasus berat, pembedahan. Kista ovarium

Folikel Sebuah rumah telur jatuh tempo selama siklus menstruasi dan melepaskan telur saat Anda berovulasi. Kadang-kadang, follicle tidak terbuka untuk melepaskan telur atau recloses setelah melepaskan telur dan membengkak dengan cairan, membentuk suatu kista ovarium. Hal ini biasanya tidak berbahaya dan pergi dengan sendirinya. Namun kista yang besar dapat menyebabkan nyeri panggul, berat badan, dan sering buang air kecil. Kista ovarium dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan panggul atau USG.Baca selengkapnya untuk pengobatan alami kista ovarium. Uterine Fibroid/Miom

Fibroid tumbuh di dinding rahim dan kadangkadang disebut tumor fibroid, tetapi mereka tidak kanker. Fibroid yang umum pada wanita di usia 30-an dan 40-an dan biasanya tidak menimbulkan masalah. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami tekanan di perut, nyeri pinggang, titik berat, seks menyakitkan, atau kesulitan hamil. Bicarakan dengan dokter Anda tentang perawatan untuk mengecilkan atau menghapus fibroid bermasalah.Baca selengkapnya untuk pengobatan alami fibroid uterus. Endometriosis

Pada beberapa wanita, jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan bisa terbentuk pada ovarium, saluran telur, kandung kemih, usus, dan bagian tubuh lainnya. Ketika waktunya untuk periode Anda, memecah rumpun ini, tetapi jaringan tidak memiliki cara untuk meninggalkan tubuh. Meskipun ini jarang berbahaya, dapat menyebabkan rasa sakit dan menghasilkan jaringan parut yang dapat membuatnya sulit untuk hamil. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) dimulai ketika kuman masuk ke saluran kemih. Sebuah ISK dapat menyebabkan masalah di mana saja dari uretra ke kandung kemih dan naik melalui ureter sampai ke ginjal. Gejala termasuk tekanan di panggul bawah, buang air kecil sakit, dan mendesak sering untuk buang air kecil. Infeksi biasanya tidak serius jika segera diobati. Tetapi ketika menyebar ke ginjal, dapat menyebabkan kerusakan permanen. Tanda-tanda infeksi ginjal termasuk demam, mual, muntah, dan nyeri di satu sisi punggung bawah.Baca selengkapnya untuk pengobatan Infeksi saluran kemih. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah gumpalan garam dan mineral yang tersimpan dalam urin. Mereka dapat sebagai kecil sebagai butiran pasir atau sebagai besar sebagai bola golf. Sebagai batu berpindah dari ginjal ke kandung kemih Anda, mereka dapat memicu tiba-tiba, menyiksa nyeri pada perut atau daerah panggul. Urin Anda mungkin menjadi merah muda atau merah dari darah. Periksa dengan dokter Anda jika Anda berpikir Anda memiliki batu ginjal. Kebanyakan akan lulus dari sistem anda sendiri, tetapi beberapa memerlukan pengobatan.Pengobatan alami batu ginjal klik disini. Interstisial Cystitis (IC)

Interstitial cystitis (IC) adalah suatu kondisi nyeri kronik yang berhubungan dengan radang kandung kemih. Penyebabnya tidak diketahui. Orang dengan IC parah mungkin perlu buang air kecil beberapa kali satu jam. Gejala lain termasuk tekanan di atas daerah kemaluan, buang air kecil sakit, dan nyeri saat berhubungan seks. Kondisi ini paling umum pada wanita di usia 30-an dan 40-an. Meskipun tidak ada obat, ada cara untuk mengurangi gejala. Penyakit Menular Seksual

Nyeri panggul adalah tanda peringatan untuk beberapa penyakit menular seksual (PMS) Dua yang paling umum adalah klamidia dan gonore (yang ditampilkan di sini melalui mikroskop); mereka sering terjadi bersama-sama. Mereka tidak selalu menimbulkan gejala, tetapi ketika mereka melakukannya, mereka dapat memicu nyeri panggul, buang air kecil sakit, perdarahan antara periode, dan keputihan abnormal. Sangat penting untuk mencari pengobatan untuk mencegah komplikasi serius dan menghindari menulari pasangan Anda. Turunnya Organ panggul

Banyak wanita akan memiliki beberapa jenis prolaps organ panggul dengan bertambahnya usia mereka. Hal ini terjadi ketika organ, seperti kandung kemih atau rahim, tetes ke posisi lebih rendah. Ini biasanya bukan masalah kesehatan yang serius, tetapi dapat menjadi tidak nyaman. Gejala yang paling umum adalah tekanan terhadap dinding vagina, perasaan penuh di perut bagian bawah, ketidaknyamanan di selangkangan atau punggung bawah, dan seks menyakitkan. Pilihan pengobatan berkisar dari latihan khusus untuk operasi. Kemacetan Sindrom panggul

Varises biasanya terjadi di kaki (dilihat di sini, di paha atas), dan mereka kadang-kadang dapat berkembang di panggul. Darah punggung di pembuluh darah panggul, membuat mereka menjadi bengkak dan nyeri. Hal ini dikenal sebagai sindroma kongesti pelvis. Rasa sakit cenderung lebih buruk ketika Anda duduk atau berdiri. Berbaring dapat memberikan bantuan. Ada prosedur invasif minimal untuk mengobati sindrom kemacetan panggul. Jaringan parut

Jika Anda pernah menjalani operasi di daerah perut panggul atau lebih rendah, seperti usus buntu atau C-section, atau infeksi di daerah tersebut, Anda bisa memiliki rasa sakit terus menerus dari jaringan parut. Adhesi adalah jenis jaringan parut internal yang terbentuk di antara organ-organ atau struktur yang tidak dimaksudkan untuk dihubungkan. Adhesi perut dapat menyebabkan masalah rasa sakit dan lainnya, tergantung lokasi mereka. Dalam beberapa kasus, adhesi harus pembedahan. Vulvodynia Vulvodynia adalah vulva sakit kronis yang tidak diketahui penyebabnya. Rasa sakit mempengaruhi area di sekitar pembukaan vagina. Hal ini dapat konstan atau berulang dan sering digambarkan sebagai membakar, menyengat atau sensasi berdenyut-denyut . Kegiatan bersepeda dan aktivitas seksual bisa membuat sakit lebih parah. Hal ini tidak disebabkan oleh infeksi. Dan diagnosis vulvodynia dibuat hanya setelah mengesampingkan penyebab lain dari nyeri vulva. Pilihan pengobatan berkisar dari obat untuk terapi fisik. Sakit Selama Seks

Nyeri saat berhubungan seks (dispareunia) dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi telah kita bahas, yang sebagian besar dapat diobati. Alasan lain untuk seks menyakitkan adalah infeksi vagina atau lubrikasi cukup. Kadang-kadang tidak ada penjelasan medis untuk nyeri saat berhubungan seks. Dalam kasuskasus, terapi seksual mungkin bermanfaat. Jenis terapi dapat membantu menyelesaikan konflik batin tentang seks atau penyalahgunaan masa lalu. Nyeri panggul kronis

Nyeri panggul kronis terjadi di bawah perut tombol dan berlangsung minimal 6 bulan. Mungkin cukup parah untuk mengganggu tidur Anda, karir, atau hubungan. Langkah pertama menuju mendapatkan kembali kehidupan Anda adalah melihat dokter Anda untuk diagnosis. Sebagian besar kondisi yang telah kita bahas merespon dengan baik terhadap pengobatan. Kadang-kadang, bahkan setelah banyak pengujian, penyebab nyeri panggul masih merupakan misteri. Tapi dokter masih bisa membantu Anda menemukan cara untuk merasa lebih baik.(Sumber dari Web MD).

You might also like