You are on page 1of 2

Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi kedua Prof. Dr. Veithzal Rivai, M.B.

Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Perbedaan pemimpin dan manajer pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain sedangkan manajer memiliki wewenang yang merupakan kekuasan resmi yang dimiliki seseorang karena kedudukannya dalam organisasi. Hal-hal yang membedakan pemimpin dengan manajer ialah Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi, sedangkan manajer selalu dalam organisasi tertentu baik normal maupun nonformal. Kepemimpinan memiliki beberapa tipe pokok yaitu tipe Kepemimpinan Otoriter, Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas, dan tipe kepemimpinan demokratis. Peran kepemimpinan menurut covey terdiri menjadi 3 bagian yaitu Pathfinding (pencarian alur) untuk menentukan visi dan misi yang pasti. Aligning (penyelaras) peran untuk memastikan bahwa struktur, system, dan proses operasional organisasi memberikan dukungan pada pencapaian visi dan misi. Terakhir adalah Empowering (pemberdaya) peran untuk menggerakkan semangat dalam diri orang-orang dalam mengungkapkan bakat, kecerdikan, dan kreativitas laten untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang disepakati. Peran pemimpin yang lain adalah dalam mengambil keputusan dalam tinjauan perilaku, mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah keputusan yang diambil baik maupun buruk tidak hanya dinilai setelah konsekuensi terjadi, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Dalam mempelajari perilaku organisasi dapat dilakukan dengan 3 tingkat analisis, yaitu tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Pada tingkat individu, kejadiankejadian yang ada dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi keperibadian. Pada tingkat kelompok, perilaku dipengaruhi oleh dinamika kelompok, aturan dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok. Selanjutnya dalam mempelajari perilaku organisasi fokus utama dalam organisasi, fokus kedua yaitu struktur dari organisasi dan kelompok dimana struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu. Definisi konflik ialah merupakan masalah yang serius dalam setiap organisasi, yang mugkin tidak menimbulkan kematian suatu firma seperti terjadi dan dapat merugikan kinerja suatu organisasi maupun mendorong kerugian bagi banyak karyawan yang baik. Beberapa cara mengatasi konflik yaitu Superordinat adalah tujuan bersama yang dianut oleh dua unit atau lebih yang memaksakan dan sangat menarik, yang tidak dapat dicapai dengan sumber dari unit mana saja secara terpisah. Perluasan sumber

daya adalah teknik yang berhasil secara potensial untuk memecahkan masalah dalam banyak kasus. Pemecahan masalah bersama merupakan pertemuan tatap muka dari pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan memecahkan lewat pembahasan terbuka. Membuat organisasi yang dinamis salah satu cara dengan membangun perubahan, perubahan akan lebih baik karena alasan objektif (impersonal) dari pada alasan personal dari manajer. Para pelaku perubahan mempunyai pilihan perubahan yang dapat dikelompokkan dalam empat katagori yaitu struktur, teknologi, setting fisik, dan orang.

You might also like