You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi selular adalah susunan bagian-bagian tubuh yang berupa kumulan sel.

Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke (1665) yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu diberi nya nama sel. Saat ini telah diketahui bahwa ruangan-ruangan kecil itu sebenarnya adalah sel-sel gabus. Sel gabus tersebut bukan sel yang hidup, melainkan sel yang telah mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun demikian, istilah sel itu tetap digunakan sehingga sekarang Brown (1831) mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membrane, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nucleus. Didalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleuplasma. Pada tahun 1839 ahli fisiologi Jerman Theodor Schwan mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Dari mana asal sel itu? Ahli fisika Jerman Rudolf Vichow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya. Teori sel berasal dari sel diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Perancis Louis Pasteur yang dilakukan antara tahun 1859-1861. Ukuran sel bermacam-macam. Ada yang hanya 1-10 mikro, misalnya bakteri, ada yang mencapai 30-40 mikron, misalnya protozoa, dan ada pula yang mencapai beberapa sentimeter, serabut kapas. Bentuk sel juga bermacam-macam. Meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya (susunannya) sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus, misalnya mitokondria yang terdapat didalam sel berfungsi sebagai penghasil energy sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. Bagian-bagian sel tersebut tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah dari sel. Jadi bagian-bagian sel itu terdapat hubungan dan saling

ketergantungan. Karena itulah sel dipandang sebagai unit terkecil dari makhluk hidup. Tubuh organisme tersusun atas sel. Ada organisme yang hanya terdiri dari 1 sel,sederetan sel-sel, adapula yang tersusun dari banyak sel dengan bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. ,meskipun jumlah jenis (species) makhluk hidup diperkirakan 4 juta jenis, ditinjau secara biokimia, sel hanya dapat dibedakan menjadi 2 macam. Kedua macam sel itu dapat dilihat dari ada tidaknya membrane inti. Sel yang tidak memiliki membrane inti digolongkan ke dalam sel prokarion (pro=sebelum, karyon=inti)., sedangkan yang memiliki membrane inti digolongkan kedalam sel eukarion (eu=sejati, karyon=inti). Adapula yang menyebutkan sel prokariotik (sel bersifat prokarion) dan sel eukariotik (sel bersifat eukarion). Selain tidak memiliki membrane inti, sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endo membrane (membrane dalam). Dalam makalah ini akan diuraikan pengertian sel, struktur dan fungsi sel prokariotik dan eukariotik, serta perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. 1.2. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah : 1) Apa yang dimaksud dengan sel? 2) Apa saja struktur dan fungsi bagian sel prokariotik? 3) Apa saja struktur dan fungsi bagian sel eukariotik? 4) Apa perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengertian sel. 2) Untuk mengetahui struktur dan fungsi bagian sel prokaritok. 3) Untuk mengetahui struktur dan fungsi bagian sel eukariotik. 4) Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sel Sel pertama kali dikenal oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Dengan menggunakan mikroskop sederhana, Hooke mengamati sel-sel gabus. Hooke memberi nama apa yang dilihatnya dengan istilah cellula atau ruang kecil. Ruang kecil itu sekarang dikenal dengan nama sel. Saat ini telah diketahui bahwa ruangan- ruangan kecil itu sebenarnya adalah sel-sel gabus. Sel gabus tersebut bukan sel yang hidup, melainkan sel yang mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun demikian, istilah sel itu tetep digunakan hingga sekarang. Dua ratus tahun kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuwan Prancis yang bernama Felix Djuardin meneliti bahwa sel sel tersebut atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal dengan istilah protoplasma. Istilah protoplasma kali pertama dikemukakan oleh Johannes Purkinje. Tiga tahun kemudian, Matthias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman melakukan pengamatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukan sel. Pada waktu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Beberapa pendapat tentang pegertian sel yaitu : Menurut Schleiden dan Schwann ( 1810- 1882) adalah sel merupakan komponen dasar semua mahluk hidup. Menurut Rudolf Virchow setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Menurut Brown (1831) mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma). Menurut A.G Hoewy dan Siekevitz ( 1963) menyatakan bahwa sel adalah unit aktivitas biologis yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan mampu bereproduksi sendiri pada suatu media yang bebas dari sistem kehidupan lain Menurut Rachmawati (hal 61,2000) sel merupakan fungsional terkecil dari suatu organisme. 3 unit sruktural dan

Menurut defenisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun mahluk hidup, baik struktural maupun fungsional. Menurut Martina dan Nuraini (hal 11, 2011) sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.

Menurut Kusumawati dan Windarsih (hal 20, 2010) sel adalah bagian terkecil dari mahluk hidup. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis mahluk hidup. Secara umum, berbagai macam sel memiliki ciri-ciri dasar yang sama.

Tiga hal yang menjadi karakteristik sel adalah sebagai berikut. Sel memiliki suatu membran yang menyelubungi dan memisahkanya dari lingkungan luar. Sel memiliki bagian inti yang mengontrol aktivitas sel. Sel memiliki matriks semicair yang disebut sitoplasma, yang terdapat diantara daerah inti dan membran sel, Didalam sitoplassma terdapat sejumlah struktural tertentu yang disebut organel atau organ kecil. Semua organanisme tumbuhan, hewan, mikrobia terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya. Sebagai unit terkecil dari mahluk hidup, secara sruktural dan fungsional, sel tersusun atas membran plasma, sitoplasma, inti sel, dan organel yang masing masing mempunyai fungsi khusus dan secara bersama sama menyusun sistem yang kompak. Ukuran sel bermacam- macam. Ada yang hanya 1- 10 mikro, misalnya bakteri, ada yang mencapai 30- 40 mikron, misalnya Protozoa, dan ada pula yang mencapai beberapa sentimeter, misalnya serabut kapas. Bentuk sel juga bermacam macam. Meskipun ukuran sel sangat kecil, srukturnya (susunannya) sangat rumit dan masing masing bagian sel memiliki fungsi khusus. Misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energi sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. Bagian bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah dari sel. Jadi bagian bagian sel itu terdapat hubungan

dan saling ketergantungan. Karena itulah, sel dipandang sebagai unit terkecil dari mahluk hidup. Semua sel mahluk hidup mampu berkembang biak untuk memperbanyak diri. Perkembangbiakan itu dilakukan melalui pembelahan sel. Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh organisme bersel banyak. Organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan selsel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat sifat mahluk hidup. Dengan adanya materi genetik, sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunanya. Sifat sifat mahluk hidup tergantung pada sifat sel secaara individual. Sebagai satuan dasar kehidupan tubuh, setiap organ merupakan kesatuan dari berbagai sel yang berbeda beda yang dihubungkan satu sama lain oleh struktur penunjang. Setiap sel secara khusus melakukan fungsi khisus. Misalnya sel darah merah eritrosit dalam darah mengangkut oksigen dari paaru paru ke semua jaringan tubuh. Semua jenis sel mempunyai karakteristik yang sama meskipun berbeda dalam fungsi maupun bentuknya. Misalnya di dalam seluruh sel oksigen bereaksi dengan hasil pemecahan zat- zat makanan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk kelangsungan fungsi maupun hidup sel. Selain itu semua sel juga mengeluarkan hasil akhir dari reaksi reaksi kimianya ke luar sel. Hampir semua sel mempunyai kemampuan untuk berproduksi. Bila sel tipe tertentu rusak oleh salah satu sebab maka sel sel yang sama yang masih tersisa akan membentuk sel baru melalui cara tertentu sampai jumlah persediaan sel cukup kembali. Kehidupan sel mendapat dukungan dari cairan yang terdapat diluar sel atau yang biasa disebut dengan cairan ekstraseluler. Berdasarkan ada tidaknya membran yang menyelubungi daearah inti, sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu prokariotik dan eukariotik. Didalam sel prokariotik, daerah inti tidak diselibungi oleh membran. Sebaliknya, didalam sel

eukariotik, terdapat sebuah membran yang menyelubungi inti sel. Dengan alasan inilah sel prokariotik dianggap lebih primitif daripada sel eukariotik. 2.2. Struktur Sel Prokariotik Yang menyusun sel prokariotik yaitu: a. Mempunyai membran plasma nukleoid berupa DNA dan RNA Mengandung ribosom Susunan kromosomnya sirkuler Diameter sel antara 1-10 mm Organel-organelny tidak dibatasi membran Membran sel tersusun atas senyawa peptidoklikan Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti

Salah satu contoh prokatiotik adalah E-Coli yang meliputi : Dinding Sel Dinding sel adalah bagian terluar dari sel yaitu sel tumbuhan Dinding sel terdiri dari: Delulosa Suberin Pectin Lignin dan garam karbonat Sebagai pelindung sel Pemberi bentuk yang tetap Menyokong tumbuhan yang tidak berkayu Membran plasma adalah selaput tipis yang membatasi isi sel dengan lingkungan disekitarnya Membran plasma tersusun atas: Molekul lemak Protein

Fungsi dinding sel

b. Membrane Plasma

Fungsi membran plasma Mengatur transportasi zat-zat dari luar kedalam sel atau sebaliknya Sitoplasma terdiri atas: Matriks Organel Inklusio sitoplasma Yang menyusun sitoplasma yaitu: Air Protein Lemak Mineral Enjim enjim Sintesis tahan Respirasi atau perombakan Penyimpanan Reaksi terhadap rangsang Mesosom merupakan daerah membran sitoplasma yang mengalami pelipatan. Fungsi dari mesosom yaitu: Pembentukan dinding sel Pembelahan sel Penghasil energi. Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein Fungsi ribosom yaitu: Sebagai tempat sintesis protein c. Sitoplasma

Fungsi dari sitoplasma yaitu:

d. Mesosom

e. Ribosom

f. DNA DNA merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fospat dan basa basa nitrogen. Fungsi DNA yaitu: Sebagai pembawa informasi genetic yakni sifat sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya g. RNA RNA yaitu persenyawaan hasil transkripsi atau mengkopi diri membentuk RNA Fungsi dari RNA yaitu : Menterjemahkan kode kode genetik dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Gambar 2.1. Sel Prokariotik Sumber : Anonim, 2009

2.3. Struktur Sel Eukariotik Sel eukariotik tersusun atas: membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro dan mikrotubulus.

Gambar 2.2 Sel Eukariotik Sumber : Anonim, 2009 a. Membran plasma Membran plasma atau membran sel sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat dibagian tengah membran. Di sebelah luarnya terdapat lapisan protein perifer (protein tepi), yang
menyusun tepi luar dan dalam membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekulmolekul protein integral yang masuk kedalam lapisan lemak.

Molekul lemak dan protein itu tidak statis, diibaratkan molekul lemak sebagai benda cair dan didalamnya terdapat molekul protein yang berenang-

renang. Itulah sebabnya struktur membran yang demikian disebut sebagai membran mosaik cair (fluid mosaic membrane). Fungsi Membran Plasma: 1). Melindungi isi sel 2). Mengatur keluar-masuknya molekul-molekul 3). Sebagai penerima rangsangan dari luar sel b. Sitoplasma Sitoplasma artinya plasma sel, yakni cairan yang berada di dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Cairan sitoplasma disebut sitosol (matriks sitoplasma) yang tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asamlemak, gula dan ion-ion. Padatan sitoplasma aalah organel-organel. a. Sifat fisik sitosol Sifat fisik sitosol dapat berubah-ubah karena mengandung protein. Sitosol dapat berubah fase dari sol (cair) ke gel (padat) atau sebaliknya. b. Fungsi sitoplasma Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme selseperti enzim-enzim, ion-ion gula, lemak dan protein. c. Nukleus Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nekleus berdiameter sekitar 10 um. Di dalam inti sel terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA dan kromosom. d. Membran nukleus Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel. e. Nukleoplasma Matriks nukleus disebut nekleoplasma yang tersusun atas air, protein, ion, enzim dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel.

10

f. Nukleolus Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleus menghilang atau mengecil. Fungsi nukleus 1). Pengendali seluruh kegiatan sel 2). Pengatur pembelahan sel 3). Pembawa informasi genetik g. Senrtriol Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan. h. Retikulum Endoplsma Retikulum endoplasma hanya dijumpai pada sel eukariotik. Retikulum endoplasma mempunyai banyak bentuk (polimorfik). Macam-macam retikulum endoplasma a). Retikulum endoplasma kasar Retikulum endoplasma kasar (retikulum endoplasma berbintil) disebut demikian karena retikulum endoplasma tersebut ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil. b). Retikulum endoplasma halus Retikulum endoplasma halus adalah retikulum endoplasma yang tidak ditempeli ribosom. Fungsi retikulum endoplasma a). Menampung protein yang disintesis ribosom b). Mensintesis lemak dan kolesterol c). Menetralkan racun d). Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel lain i. Ribosom Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar didalam sitoplasma. Bahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribosommal.

11

Ribosom tersebar bebas didalam sitoplasma dan ada juga yang melekat pada retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk melangsungkan sintesis protein. Ribosom yang tersebar di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein yang berfungsi didalam sitoplasma. Sedangkan ribosom yang melekat pada permukaan retikulum endoplasmit berfungsi untuk sintesis protein yang hasilnya masuk ke lumen retikulum endoplasma. j. Badan Golgi Badan golgi atau aparatus golgi merupakan kantung pipih bertumpuk yang tersusun dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan terkait membran. Badan golgi berfungsi untuk memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa ke luar sel atau ke membran sel. Proses yang terjadi antara lain glikosolasi atau penambahan oligosakarida pada protein. Glikosilasi merupakan salah satu modifikasi protein setelah sintesis protein selesai. Glikosilasi penting untuk penanda protein-protein ekstraselular. Misalnya glikoprotein dapat dikendali dengan baik karena adanya protein pengenal. 2.4. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel tumbuhan Selain memiliki beberapa persamaan, sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki sedikit perbedaan dalam hal organel-organel nya. Perbedaan struktur ini, erat kaitanya dengan fungsi sel tersebut. Misalnya, karena harus melakukan fotosintesis, sel tumbuhan memiliki kloroplas, sedangkan sel hewan tidak. 1. Sel Tumbuhan Hal penting yang membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan adalah sel tumbuhan memiliki vakuola, plastid, dan dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memilikinya. Kebanyakan sel tumbuhan memiliki vakuola berukuran besar yang terletak di bagian tengah sel. Pada sel muda, vakuola berukuran kecil. Namun, semakin tua sel semakin besar ukuran vakuola, yang besarnya dapat memenuhi hampir 90

12

% ruangan sel. Vakuola yang dikelilingi oleh membrane tunggal mimiliki fungsi tempat penyimpanan mineral, yang semuanya dalam bentuk terlarut dalam air. Plastida merupakan organel khas pada sel tumbuhan. Organel khusus sitoplasma ini dikelilingi oleh membrane rangkap. Plastid yang banyak ditemukan dalam sel tumbuhan adalah kloroplas dan leukoplas. Koloroplas memiliki fungsi yang berkaitan dengan proses fotosintesis, sedangkan leukoplas berfungsi untuk menyimpan pati dan lemak. Pada umumnya sel tumbuhan tingkat tinggi dibungkus seluruhnya oleh dinding sel. Dinding sel ini terutama berfungsi sebagai kulit pelindung yang kaku, tebal, berpori, dan amat kuat. Oleh karena itu lah, bentuk sel tumbuhan relative tetap. Dinding sel tumbuhan umumnya tersusun atas serat-serat selulosa yang dilekatkan secara bersama-sama oleh suatu polimer.

Gambar 2.3. Sel Tumbuhan Sumber : Anonim, 2009

13

2. Sel Hewan Pada sitoplasma sel hewan terdapat suatu daerah yang disebut sentromer dan biasanya terdekat dengan nucleus. Di dalam sentromer terdapat dua buah sentriol. Sentriol ini berperan penting dalam pembelahan sel, yaitu sebagai kutubkutub pada pembelahan waktu sel membelah. Sentriol tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.

Gambar 2.4. Sel Hewan Sumber : Anonim, 2009

14

Perbandingan antara organel dalam sel tumbuhan dan organel dalam sel hewan dapat dilihat dalam table berikut :
Organel Sel Dinding sel Membrane plasma Reticulum endoplasma Mikrotubul Sentriol Kompleks golgi Nucleus Mitoknodria Kloroplas Kromosom Ribosom Lisosom Vakuola Plastid Sel Hewan Tidak ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada/kecil Tidak ada Sel Tumbuhan Ada Ada Ada Ada Tidak ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada/besar Ada

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

15

Sel merupakan unit strultural dan fungsional terkecil dari suatu organisme. Sel terdiri atas membrane plasma, nucleus, sitoplasma dan organel yang menyusun suatu sistem yang kompleks. Organel-organel sel yaitu dinding sel, membrane plasma, reticulum endoplasma, mikrotubul, sentriol, komplek golgi, nucleus, mitokondria, kloroplas, kromosom, ribosom, lisosom, vakuola, plastid. Berdasarkan ada tidaknya membran yang menyelubungi daearah inti, sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu prokariotik dan eukariotik. Didalam sel prokariotik, daerah inti tidak diselibungi oleh membran. Sebaliknya, didalam sel eukariotik, terdapat sebuah membran yang menyelubungi inti sel. Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan adalah sel tumbuhan memiliki vakuola, plastid, dan dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memilikinya. 3.2. Saran Dengan mempelajari makalah ini kiranya para pembaca dapat mengerti pengertian sel, struktur dan fungsi bagian sel prokariotik dan eukariotik, serta dapat mengetahui perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan. Dengan adanya makalah ini, penulis berharap akan adanya kritikan yang bersifat membangun dari pembaca, agar dalam dalam penulisan makalah selanjutnya penulis dapat melakukannya dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009. http://sel.blogspot.com.html (diakses 8 Oktober 2011)

16

Harahap, N dan Napitupulu, M.A. 2011. Biologi Umum I. Medan. FMIPA UNIMED Karman, O. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung. Grafindo Media Pratama. Kusumawati, Rohana. dan Windarsih, G. 2010. Manaf. 2007. Biologi. Jakarta. Esis. Rachmawati, D. 2000. Mandiri Pelajaran Biologi. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka LKS Detik Detik Ujian Nasional Biologi. Klaten. PT Macanan Jaya Cemerlang.

17

You might also like